LANDASAN TEORI
Diuretika adalah obat-obat yang meningkatkan laju aliran urin, namun secara
klinik diuretik juga bermanfaat untuk meningkatkan laju ekskresi Na+ dan anion
yang menyertainya, biasanya CI-. Diuretika tidak hanya mengubah okskresi Na+,
tetapi juga memodifikasi pengaturan kation lain (misalnya K+, H+, Ca2+, dan Mg2+),
anion lain (seperti Cl- HCO3-, dan H2PO4-) dan asam urat oleh ginjal. Selain itu,
diuretik juga secara tidak langsung dapat mengubah hemodinamik ginjal.
Pada dasarnya volume dan komposisi urin tergantung pada tiga proses
fisiologi ginjal yaitu filtrasi melalui glomerulus, reabsorpsi di tubulus ginjal dan
sekresi oleh tubulus ginjal.
1. Diuretik osmotik
2. Penghambat mekanisme transportasi elektrolit
Diuretik adalah obat untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam
tubuh melalui urine. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah
tinggi (hipertensi). Diuretik atau diuretic tersedia dalam bentuk obat minum atau
suntik.
Diuretik bekerja dengan membantu ginjal melepaskan lebih banyak garam dan
air dari pembuluh darah ke dalam urine. Dengan berkurangnya jumlah cairan yang
mengalir di dalam pembuluh darah, maka tekanan darah dapat berkurang.
Dosis aminofilin dapat berbeda pada tiap pasien. Dokter akan memberikan
dosis aminofilin sesuai dengan usia dan kondisi yang diderita pasien. Pada anak-
anak, dosis aminofilin akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien. Berikut
ini adalah dosis umum hydrochlorothiazide berdasarkan kondisi yang ditangani:
Kondisi: Edema
a. Dewasa: 25–100 mg per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi.
Dosis maksimal 200 mg per hari. Obat dapat dikonsumsi 2 hari sekali atau
3–5 kali dalam seminggu.
b. Anak usia 2–12 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2
jadwal konsumsi Dosis maksimal 100 mg per hari.
c. Anak usia <2 tahun: 1–2 mg/kgBB per hari, dapat dibagi dalam 1–2 jadwal
konsumsi. Dosis maksimal 37,5 mg per hari.
d. Anak usia <6 bulan: 3 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.
e. Lansia: 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditambahkan sebanyak 12,5 mg jika
perlu.
Kondisi: Hipertensi
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan
hydrochlorothiazide sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau
mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda sedang menggunakan obat penurun kolesterol golongan bile acid
sequestrant, seperti cholestyramine atau colestipol, gunakan obat tersebut dengan
jeda waktu 4 jam sebelum atau setelah mengonsumsi hydrochlorothiazide.
a. Pusing
b. Sakit kepala
c. Frekuensi buang air kecil makin sering
d. Sakit maag
e. Hilang nafsu makan
f. Rambut rontok
Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau bertambah
parah. Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat jika muncul reaksi alergi obat
yang dapat ditandai dengan ruam kulit yang gatal, bengkak di bibir atau kelopak
mata, atau kesulitan bernapas.