Mekanisme Kerja
Farmakokinetik
Absorbsi
Bioavailabilitas furosemide pada saluran cerna 50%,
dengan rentang 10-100%. Onset diuresis terjadi sekitar 5
menit apabila diberikan secara intravena, 30 menit
apabila diberikan secara intramuskular, dan 30-60 menit
apabila diberikan per oral. Pada edema paru, perbaikan
gejala dapat terlihat pada 15-20 menit.
Efek puncak furosemide yang diberikan per oral terjadi
setelah 1-2 jam. Durasi kerja furosemide adalah 2 jam
apabila diberikan intravena, dan 6-8 jam pada pemberian
per oral.
Distribusi
Furosemide berikatan dengan protein 99% (albumin).
Kemudian menuju tubulus proksimal dan disekresikan
melalui organic transporter lalu bekerja pada
kotransporter Na+/K+/Cl- .
Pada pasien neonatus, distribusi 1,5-6 kali lebih besar
dibandingkan pasien dewasa. [10]
Metabolisme
Metabolisme di hepar minimal, kurang lebih 10%.
Metabolit berupa glucuronide (2-amino-4-chloro-5-
sulfamoylanthranilic acid)
Eliminasi
Furosemide diekskresikan di urin dalam 24 jam, 50%
dalam bentuk furosemide dan sisanya diubah menjadi
glucoronide. Sebagian kecil juga diekskresikan di feses.
Sumber : (Mims, 2019)
Cara Pemberian Oral dan IV
Sumber : (Alomedika, 2013)
Waktu paruh obat (half-life) & Tidak ditemukan referensi mengenai waktu paruh dan
waktu puncak (peak level) waktu puncak obat furosemide
Dosis rekomendasi Obat furosemide tersedia dalam bentuk furosemide 40
mg tablet dan furosemide 20 mg injeksi. Adapun dosis
furosemid yang dianjurkan adalah sebagai berikut
- Cisplatin (Platinol)
- Cyclosporine (Neoral, Gengraf, Sandimmune)
- Ethacrynic acid (Edecrin)
- Lithium (Eskalith, Lithobid)
- Methotrexate (Rheumatrex, Trexall)
- Phenytoin (Dilantin)
- Antibiotik seperti amikacin (Amikin), cefdinir
(Omnicef), cefprozil (Cefzil), cefuroxime (Ceftin),
cephalexin (Keflex), gentamicin (Garamycin),
kanamycin (Kantrex), neomycin (Mycifradin, Neo
Fradin, Neo Tab), streptomycin, tobramycin (Nebcin,
Tobi)
- Obat jantung atau tekanan darah seperti amiodarone
(Cordarone, Pacerone), benazepril (Lotensin),
candesartan (Atacand), eprosartan (Teveten),
enalapril (Vasotec), irbesartan (Avapro, Avalide),
lisinopril (Prinivil, Zestril), losartan (Cozaar,
Hyzaar), olmesartan (Benicar), quinapril (Accupril),
ramipril (Altace), telmisartan (Micardis), valsartan
(Diovan), dan lainnya
- Laksatif (Metamucil, Milk of Magnesia, Colace,
Dulcolax, Epsom salts, senna, dan lain-lain)
- Salicylates seperti aspirin, Disalcid, Doan’s Pills,
Dolobid, Salflex, Tricosal, dan lain-lain atau
- Steroids (prednisone dan lain-lain)
A= Tidak berisiko
B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C=Mungkin berisiko
D=Ada bukti positif dari risiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui
referensi
Alomedika. (2013). farmakologi furosemide. bogor: http://www.alomedika.com.