Dalam penggunaannya, tepung terigu dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti mie,
roti, kue kering, cake, dan lainnya. Tepung terigu merupakan tepung yang diperoleh dari hasil
penggilingan biji gandum yang mengelami beberapa tahap pengolahan (Bogasari, 2011)
Cake Emulsifier
Cake emulsifier baru mulai digunakan pada masa penjajahan Belanda karena masyarakat Belanda
yang mengenalkan kepada masyarakat Indonesia. Cake emulsifier memiliki fungsi sebagai berikut :
Jenis-Jenis Emulsifier
Meski fungsinya secara umum sama, tapi ternyata beda produk atau merek cake emulsifier, fungsi
tambahannya juga bisa berbeda.Penggunaannya pun berbeda pada masing-masing jenis kue. Di
Indonesia, ada tiga jenis pelembut kue yang populer dan banyak digunakan dalam proses
pembuatan kue.
1. SP
SP biasanya digunakan pada pembuatan sponge cake atau kue yang telurnya dikocok
terlebih dahulu hingga mengembang. Adonan kue yang diberikan SP biasanya menggunakan
mentega atau margarin yang dicairkan pada akhir pengocokan adonan. Pada saat inilah
peran SP sebagai pengemulsi diperlukan.
Ketika mentega leleh dimasukkan, kerap kali tidak teraduk dengan rata sehingga bisa
menyebabkan kue menjadi bantat. Dengan menggunkan SP, maka telur yang sudah dikocok
tidak akan turun lagi. Tekstur adonan bisa menjadi lebih stabil dan kaku.
SP ini dibuat dari asam lemak hewani. Tapi ada juga yang kandungannya berupa gula ester
seperti asam stearat, palmitic, dan oleic. Dari tampilan warnanya, SP memiliki warna kuning
yang paling pucat.
2. Ovalet
Ovalet terbuat dari bahan dasar asam lemak tumbuhan atau hewan. Ovalet sebenarnya
memiliki fungsi yang sama dengan SP karena tujuannya adalah untuk menstabilkan adonan
kue saat dipanggang atau dikukus supaya tidak turun atau bantet.
Perbedaannya adalah hasil kue yang menggunakan ovalet akan lebih lembut dan agak basah
pada bagian dalamnya. Contoh kue yang menggunakan ovalet adalah kue lapis. Ovalet
memiliki warna yang agak lebih kuning cerah jika dibandingkan dengan SP.
3. TBM
TBM yang memiliki komposisi tak jauh berbeda dengan kedua jenis cake emulsifier di atas.
Perbedaannya adalah ovalet digunakan pada adonan kue dengan bahan-bahan yang lebih
kompleks. Misalkan saja di dalamnya ada cokelat bubuk, kacang-kacangan, hingga buah yang
dihaluskan seperti pisang, apel, dan lain sebagainya.
Jika SP digunakan pada adonan yang telurnya dikocok terlebih dahulu, TBM lebih sering
digunakan pada adonan yang mentega dan gulanya dicampur terlebih dahulu, baru
dimasukkan telur satu persatu.
Walaupun ketiga jenis cake emulsifier ini berbeda, tapi untuk takarannya dalam adonan kue
tidak jauh berbeda karena tergantung dari takaran telur, mentega, dan gula yang digunakan.
Berbeda dengan kedua pelembut kue di atas, warna dari TBM ini cenderung orange atau
lebih gelap warnanya dibanding dengan SP dan ovalet.
Saat menggunakan pelembut kue, baik itu SP, TBM, atau ovalett, ada beberapa tips mengenai cara
menggunakan dan menyimpannya, yaitu: