TUGAS 1
Oleh:
CILEGON - BANTEN
2019
A. PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu bahan bakar merupakan kebutuhan yang cukup
penting bagi kehidupan karena dari bahan bakar tersebut dapat dihasilkan energy
yang saat ini merupakan kebutuhan yang cukup membantu dalam kehidupan.
Bahan bakar diantaranya minyak bumi dan gas alam.
Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa tanaman,
hewan dan mikroorganisme yang tersimpan dalam di dalam bawah tanah selama
jutahan tahun.
Kelebihan dari gas alam yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di
karenakan memiliki kelebihan yaitu lebih murah dan cepat serta pembakarannya
sempurna, yang artinya tidak menimbulkan polusi sehingga merupakan energy
bersih dan ramah lingkungan. Adapun pemanfaatannya dalam industri, gas alam
digunakan sebagai sumber panas, untuk bahan baku pabrik pupuk, petrokimia,
dan masih banyak lagi.
Keberadaan gas alam dibumi sangat mempengaruhi proses produksi suatu
pabrik karena fungsinya sebagai bahan bakar. Dan gas alam merupakan nilai
tambah pada suatu produk untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing.
Memberikan nilai tambah pada produk dapat dilakukan dengan mendesain proses
produksi yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya caranya adalah dengan
meminimalkan atau menghilangkan waste atau pemborosan pada proses produksi.
Apabila hal tersebut dapat dicapai maka perusahaan dapat memenuhi nilai yang
diinginkan oleh konsumen dengan sumber daya yang minimal seperti
meminimalkan penggunaan bahan bakar gas alam dalam proses produksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka pentingnya untuk mengoptimasi gas alam
karena merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah pada suatu produk
maka dilakukan analisis menggunakan hysys.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengupayakan nilai tambah pada suatu produk dan penghematan bahan
bakar gas alam dari suatu industry maka perlu dilakukan nya analisis pada beberapa
kondisi pada gas alam seperti temperature, tekanan dan lain lain.
C. STRATEGI PENYELESAIAN
Mengklik menu property dan menginput data pure component (untuk menambahkan
c7+ maka pilih hypotical method create and edit hypos new hypo name c7+
input komponen yang diketahui estimate unknown
Memastikan Stream mass flow sudah berwarna biru tua, maka data
yang di input sudah lengkap
Meng Klik stream analysis add property table Klik object sesuai
nama stream klik Ok
Mengisi data range dengan cara Double klik pada stream analysis
Klik design
E. PEMBAHASAN
1. Analisa vapor friction
Gambar 2 merupakan hasil analisa dari Stream 1 dan didapat kan pada
temperatur 40°C, tekanan 5000 kPa, dan laju alir massa sebesar 10000 kg/h yaitu
vapour fraction sebesar 0.9721. Vapour fraction mengacu pada kuantitas rasio
komponen gas yang ada dalam campuran dua atau lebih kondisi fisik.. Hasil tersebut
menyatakan bahwa pada kondisi ini gas alam merupakan campuran biner yang
memiliki 2 fasa yaitu fasa gas dan liquid. Tetapi dalam kondisi ini sebagian besar gas
alam berfasa gas karena memiliki vapour fraction yang hampir mendekati 1. Suhu
yang lebih tinggi dapat merambat peningkatan fraksi uap karena lebih banyak uap
terbentuk pada suhu yang lebih tinggi. Namun, peningkatan fraksi uap berkorelasi
dengan peningkatan tekanan.
2. Analisa Nilai Dew Point dan Bubble Point
Percobaan ini dilakukan analisa nilai dew point dan bubble point dari streams 1.
Bubble point merupakan suhu saat terjadinya kesetimbangan tekanan antara zat cair
dan uap. Tiap zat mempunyai titik didih yang berbeda-beda tergantung dari sifat-sifat
itu sendiri. Dalam bubble point ini fraksi vapor di fase uap sama dengan satu karena
semua fasa dalam bentuk vapor. Gas alam pada kondisi ini adalah cairan jenuh.
Didapat nilai bubble point sebesar 93,56oC.
Dew point merupakan suhu udara pada tekanan atmosfer di mana uap air di
udara mulai mengembun merubah wujud menjadi titik-titik embun. Dalam dew point
ini fraksi vapor di fase uap sama dengan nol karena semua fasa tidak dalam bentuk
vapor. untuk membuat gas menjadi fasa cair perlu didinginkan sehingga pada
percobaan ini didapat nilai dew point sebesar -58,23oC.
Semakin tinggi temperatur maka semakin kecil nilai densitas dan semakin
tinggi tekanan maka semakin tinggi nilai densitasnya. hal tersebut di karena kan pada
saat suhu -120oC molekul merapat. Sedangkan molekul pada suhu 100oC
merenggang karena suhu yang diberikan tinggi yang akan menyebabkan molekul
meregang, dan mempunyai energi untuk bertumbukan antar molekul lain yang akan
mempengaruhi kerapatan molekul yang ada dalam campuran tersebut.
Bahwa pada tekanan yang tinggi pembentukan vapour fraction lebih cepat di
awal dan lama kelamaan melambat. Hal ini dikarenakan bahwa temperature dengan
tekanan itu berbanding terbalik yang artinya tekanan tinggi menyebabkan temperature
yang diberikan tidak tinggi.
F. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari persoalan yang ada dikasus ini yaitu sebagai berikut :
1. Hasil analisa dari Stream 1 dan didapat kan pada temperatur 40°C, tekanan
5000 kPa, dan laju alir massa sebesar 10000 kg/h yaitu vapour fraction
sebesar 0.9721.
2. Temperatur bubble point dan dew point sebesar 93,56oC dan -58,76oC.
G. DAFTAR PUSTAKA
Permatasari, Reni. 2011. Kajian Pengaruh Suhu Terhadap Densitas dan Sifat Reologi
Minyak Sawit Kasar (Crude Palm Oil). Bogor: Institut Pertanian Bogor
Maulida, Rizky Hardiyatul dan Rani, Erika. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh