Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM SIMULASI PROSES TEKNIK KIMIA

TUGAS 1

MODUL : STREAM ANALISIS

Oleh:

Siti Aisah 3335160036

LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON - BANTEN

2019
A. PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu bahan bakar merupakan kebutuhan yang cukup
penting bagi kehidupan karena dari bahan bakar tersebut dapat dihasilkan energy
yang saat ini merupakan kebutuhan yang cukup membantu dalam kehidupan.
Bahan bakar diantaranya minyak bumi dan gas alam.
Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa tanaman,
hewan dan mikroorganisme yang tersimpan dalam di dalam bawah tanah selama
jutahan tahun.

Kelebihan dari gas alam yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di
karenakan memiliki kelebihan yaitu lebih murah dan cepat serta pembakarannya
sempurna, yang artinya tidak menimbulkan polusi sehingga merupakan energy
bersih dan ramah lingkungan. Adapun pemanfaatannya dalam industri, gas alam
digunakan sebagai sumber panas, untuk bahan baku pabrik pupuk, petrokimia,
dan masih banyak lagi.
Keberadaan gas alam dibumi sangat mempengaruhi proses produksi suatu
pabrik karena fungsinya sebagai bahan bakar. Dan gas alam merupakan nilai
tambah pada suatu produk untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing.
Memberikan nilai tambah pada produk dapat dilakukan dengan mendesain proses
produksi yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya caranya adalah dengan
meminimalkan atau menghilangkan waste atau pemborosan pada proses produksi.
Apabila hal tersebut dapat dicapai maka perusahaan dapat memenuhi nilai yang
diinginkan oleh konsumen dengan sumber daya yang minimal seperti
meminimalkan penggunaan bahan bakar gas alam dalam proses produksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka pentingnya untuk mengoptimasi gas alam
karena merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah pada suatu produk
maka dilakukan analisis menggunakan hysys.
B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengupayakan nilai tambah pada suatu produk dan penghematan bahan
bakar gas alam dari suatu industry maka perlu dilakukan nya analisis pada beberapa
kondisi pada gas alam seperti temperature, tekanan dan lain lain.

C. STRATEGI PENYELESAIAN

Strategi penyelesaian dari permasalahan ini maka dilakukan menggunakan hysys,


dibawah ini merupakan penyelesaian permasalahan ini dalam bentuk diagram alir,
yaitu sebagai berikut :

Membuka aplikasi aspen hysis lalu klik new case.

Mengklik menu property dan menginput data pure component (untuk menambahkan
c7+ maka pilih hypotical method create and edit hypos new hypo name c7+
input komponen yang diketahui estimate unknown

Memilih propertis fluid package lalu peng robinson

melakukan simulasi dengan memilih Material stream


lalu mendragnya pada sheet yang disediakan
Mengisi data untuk stream tersebut Double klik pada stream tersebut
klik Condition Input data kondisi operasi yang diketahui

Mengisi komposisi dengan cara klik composition Input komposisi


fraksi mol masing-masing senyawa yang diketahui pada soal hingga
mencapai nilai total 1

kembali lagi ke condition untuk mengetahui nilai vapour friction nya

Memastikan Stream mass flow sudah berwarna biru tua, maka data
yang di input sudah lengkap

Menganalisis dengan cara Klik stream analysis add envelope Klik


object sesuai nama stream klik Ok
Melihat plot grafiknya dengan cara klik plots

Meng Klik stream analysis add property table Klik object sesuai
nama stream klik Ok

Mengisi data range dengan cara Double klik pada stream analysis
Klik design

Menganalisis properti yang ditanyakan dengan cara (Klik Design


Dept prop input data yang ditanya pada soal calculate

melihat plot grafik yang didapat yaitu dengan (Klik Performance


Plots Mass density View plot)

Gambar 1 Diagram Alir


D. PENDEKATAN SIMULASI

Pada percobaan ini menggunakan pendekatan simulasi untuk analisis grafik


tekanan-temperatur dengan viskositas, densitas, kapasitas panas dan fraksi uap.
Pendekatan simulasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan property table.

E. PEMBAHASAN
1. Analisa vapor friction

Gambar 2 Worksheet vapor friction

Gambar 2 merupakan hasil analisa dari Stream 1 dan didapat kan pada
temperatur 40°C, tekanan 5000 kPa, dan laju alir massa sebesar 10000 kg/h yaitu
vapour fraction sebesar 0.9721. Vapour fraction mengacu pada kuantitas rasio
komponen gas yang ada dalam campuran dua atau lebih kondisi fisik.. Hasil tersebut
menyatakan bahwa pada kondisi ini gas alam merupakan campuran biner yang
memiliki 2 fasa yaitu fasa gas dan liquid. Tetapi dalam kondisi ini sebagian besar gas
alam berfasa gas karena memiliki vapour fraction yang hampir mendekati 1. Suhu
yang lebih tinggi dapat merambat peningkatan fraksi uap karena lebih banyak uap
terbentuk pada suhu yang lebih tinggi. Namun, peningkatan fraksi uap berkorelasi
dengan peningkatan tekanan.
2. Analisa Nilai Dew Point dan Bubble Point

Percobaan ini dilakukan analisa nilai dew point dan bubble point dari streams 1.
Bubble point merupakan suhu saat terjadinya kesetimbangan tekanan antara zat cair
dan uap. Tiap zat mempunyai titik didih yang berbeda-beda tergantung dari sifat-sifat
itu sendiri. Dalam bubble point ini fraksi vapor di fase uap sama dengan satu karena
semua fasa dalam bentuk vapor. Gas alam pada kondisi ini adalah cairan jenuh.
Didapat nilai bubble point sebesar 93,56oC.

Gambar 3 Nilai boiling point untuk stream

Dew point merupakan suhu udara pada tekanan atmosfer di mana uap air di
udara mulai mengembun merubah wujud menjadi titik-titik embun. Dalam dew point
ini fraksi vapor di fase uap sama dengan nol karena semua fasa tidak dalam bentuk
vapor. untuk membuat gas menjadi fasa cair perlu didinginkan sehingga pada
percobaan ini didapat nilai dew point sebesar -58,23oC.

Gambar 4 Nilai dew point untuk stream

3. Analisa pengaruh tekanan dan temperature untuk mass density


Berikut merupakan grafik pengaruh temperatur dan tekanan terhadap mass
density :
Gambar 5 Grafik hubungan antara temperature dan tekanan terhadap densitas

Gambar menjelaskan tentang grafik hubungan antara temperature dan tekanan


terhadap densitas, dimana temperatur dan tekanan berbanding terbalik,

Semakin tinggi temperatur maka semakin kecil nilai densitas dan semakin
tinggi tekanan maka semakin tinggi nilai densitasnya. hal tersebut di karena kan pada
saat suhu -120oC molekul merapat. Sedangkan molekul pada suhu 100oC
merenggang karena suhu yang diberikan tinggi yang akan menyebabkan molekul
meregang, dan mempunyai energi untuk bertumbukan antar molekul lain yang akan
mempengaruhi kerapatan molekul yang ada dalam campuran tersebut.

Sedangkan semakin besar tekanan yang diberikan menyebabkan semakin


besar juga nilai densitas yang diperoleh. Karena semakin diberikan tekanan maka
volume dari fluida akan semakin kecil yang menyebabkan semakin rapatnya molekul
yang ada dalam fluida tersebut. Semakin rapat molekul maka artinya densitas nya
semakin besar.
4. Analisa Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap Viskositas.
Berikut merupakan grafik pengaruh temperatur dan tekanan terhadap
viskositas :

Gambar 6 grafik pengaruh temperature dan tekanan terhadap viskositas

Gambar 6 merupakan gambar grafik yang menunjukkan bahwa bahwa


semakin tinggi temperatur maka semakin kecil viskositas yang diperoleh, karena pada
temperatur yang tinggi menyebabkan fluida mempunyai energi untuk bergerak. Pada
suhu -120oC nilai viskositas nya tinggi karena temperaturnya kecil sehingga molekul
tidak begerak secara bebas artinya molekul fluida tersebut rapat. Sedangkan pada
suhu 100oC nilai viskositas kecil dikarenakan temperaturnya besar sehingga molekul
bergerak secara bebas sehingga tingkat kekentalannya rendah
Untuk pengaruh tekanan terhadap viskositas, semakin besar tekanan yang
diberikan terhadap suatu fluida menyebabkan semakin kecil viskositas yang didapat
fluida tersebut. Yang artinya tekanan akan memberikan pengaruh pada ikatan
partikel-partikel pada zat cair.
5. Analisa Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap Kapasitas Panas.
Berikut merupakan grafik pengaruh temperatur dan tekanan terhadap
heat capacity :

Gambar 7 grafik pengaruh temperature dan tekanan terhadap heat capacity.

Gambar 7 menampilkan hubungan antara tekanan dengan kapasitas panas


dan temperatur dengan kapasitas panas. Kapasitas panas merupakan
banyaknya panas yang diserap oleh suatu benda bermassa tertentu untuk
menaikkan suhu sebesar 1oC. Hubungan tekanan dengan kapasitas panas
bahwa semakin besar tekanan maka akan semakin besar pula kapasitas
panasnya.

Untuk hubungan temperatur dengan kapasitas panas bahwa jika suhu


dinaikkan akan menyebabkan kapasitas panasnya menurun, sesuai dengan
tekanannya masing – masing. Hal tersebut sesuai dengan persamaan
Dapat dilihat bahwa temperature dan heat capacity adalah berbanding
terbalik.
6. Analisa Pengaruh Temperatur dan Tekanan terhadap Fraksi Uap.
Berikut merupakan grafik pengaruh temperatur dan tekanan terhadap
fraksi uap:

Gambar 8 pengaruh temperature dan tekanan terhadap fraksi uap.

Gambar 8 merupakan grafik yang menampilkan pengaruh Temperatur dan


Tekanan terhadap Fraksi Uap.

Bahwa pada tekanan yang tinggi pembentukan vapour fraction lebih cepat di
awal dan lama kelamaan melambat. Hal ini dikarenakan bahwa temperature dengan
tekanan itu berbanding terbalik yang artinya tekanan tinggi menyebabkan temperature
yang diberikan tidak tinggi.

Sedangkan semakin besar temperature maka semakin tinggi vapour fraction


yang terbentuk karena semakin banyak energi yang diberikan, maka molekul-molekul
akan semakin jauh dan merenggang serta membentuk volume yang lebih besar,
sehingga fasa uap akan semakin terbentuk.

F. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari persoalan yang ada dikasus ini yaitu sebagai berikut :
1. Hasil analisa dari Stream 1 dan didapat kan pada temperatur 40°C, tekanan
5000 kPa, dan laju alir massa sebesar 10000 kg/h yaitu vapour fraction
sebesar 0.9721.

2. Temperatur bubble point dan dew point sebesar 93,56oC dan -58,76oC.

3. Hubungan antara temperature-tekanan dan densitas, yaitu semakin tinggi


temperatur maka densitas semakin rendah, semakin tinggi tekanan maka
densitasnya semakin tinggi juga.

4. Hubungan antara temperature-tekanan dan viskositas, yaitu semakin tinggi


suhu dan tekanan maka nilai viskositas semakin tinggi

5. Hubungan antara temperature-tekanan dan kapasitas panas, yaitu semakin


tinggi temperature maka hrat capacity nya rendah. Sedangkan untuk hubungan
tekanan dan kapasitas panas, semakin tinggi tekanan maka semakin besar
kapasitas panasnya.

6. Hubungan antara temperature-tekanan dan fraksi uap, yaitu semakin tinggi


temperature maka fraksi uapnya akan semakin tinggi dan semakin besar
tekanan maka fraksi uapnya akan rendah.

G. DAFTAR PUSTAKA

https://kliksma.com/2016/08/suhu-titik-embun-dew-point.html diakses pada tanggal 20


maret 2019 pukul 10.00 WIB

Permatasari, Reni. 2011. Kajian Pengaruh Suhu Terhadap Densitas dan Sifat Reologi
Minyak Sawit Kasar (Crude Palm Oil). Bogor: Institut Pertanian Bogor

Maulida, Rizky Hardiyatul dan Rani, Erika. 2010. Analisis Karakteristik Pengaruh

Suhu dan Kontaminan terhadap Viskositas Oli menggunakan Rotary


Viskometer. Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 1

Anda mungkin juga menyukai