Anda di halaman 1dari 5

Efektifitas Pemberian Minuman Kunyit dan Serai terhadap kejadian

Dysmenorrhea primer pada Remaja Putri

Latar Belakang

Menstruasi adalah proses fisiologis yang di alami oleh wanita di sebabkan


oleh peluruhan dinding Rahim yang memiliki banyak pembuluh darah dan sel
telur yang tidak berhasil di buahi , siklus menstruasi dapat berkisar dari 21- 35
hari yang di tandai dengan keluarmya darah sebanyak 10-80 ml perhari dengan
lamanya menstruasi 3-7 hari (Nurani 2018). Menstruasi merupakan Proses
alamiah yang menunjukkan bahwa sistem organ reproduksi serta hormon pada
wanita telah berfungsi dengan baik dan seimbang (Tombokan, 2017) .

Pada saat menstruasi, tidak sedikit remaja yang mengalami gangguan


menstruasi, salah satu permasalahan yang di temukan pada remaja adalah nyeri
haid, Sebagian menganggap nyeri haid adalah hal yang sangat menyakitkan dan
dapat menganggu aktivitas sehari-hari , dan kondisi ini sering disebut
Dysmenorrhea (Najafi et al., 2018)

Angka Kejadian Dysmenorrhea World Health Organization (WHO) pada


tahun 2016 didapatkan 1.769.425 jiwa (90% perempuan di dunia menghadapi
dysmenorrhea berat (Herawati, 2017). Angka kejadian dysmenorrhea di Amerika
serikat 30% - 50% wanita usia reproduksi. kurang lebih 10% - 15% diantaranya
terpaksa kehilangan peluang kerja, menganggu kegiatan sekolah, dan cukup
berdampak dalam kehidupan.

Prevalensi dysmenorhea di Indonesia sebesar sebesar 107.673 jiwa (64,25%),


yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami dismenorea primer dan 9.496
jiwa (9,36%) mengalami dismenorea sekunder (Herawati, 2017). Angka kejadian
dismenorea pada golongan perempuan usia produktif berkisar 45% - 95%
(Sadiman, 2017). Dismenorrhea primer dirasakan oleh 60% - 75% remaja.
Dilaporkan 30% - 60% remaja wanita yang mengalami dismenorrhea, ditemukan
7 % - 15% tidak berangkat ke sekolah (Larasati, 2017).
Upaya Program pemerintah dalam menghadapi kesehatan remaja diatur
dalam UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, mencantumkan tentang
kesehatan reproduksi pada bagian keenam pasal 71 sampai dengan pasal 77. Pada
pasal 71 ayat 3 mengamanatkan bahwa kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui
kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative di laksanakan secara
terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Pembentukan Program Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) ini merupakan salah satu strategi dalam
mengupayakan kesehatan yang optimal bagi remaja. Pelayanan kesehatan peduli
remaja diselenggarakan di puskesmas, rumah sakit, perguruan tinggi dan tempat-
tempat dimana remaja berkumpul. UU ketenagakerjaan tahun 2003 pasal 81 ayat
1 mengamanatkan bahwa pekerja/buruh perumpuan yang dalam masa haid
merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada
hari pertama dan kedua pada waktu haid.

Dysmenorrhea adalah rasa nyeri, keram,pada bagian perut bawah dan


terkadang di sertai dengan gejala yang lain seperti mual, muntah, diare, gemetar
dan berkeringat . Dysmenorrhea memiliki 2 tipe yaitu Dysmenorrhea primer &
Dysmenorrhea sekunder . Dysmenorrhea primer adalah Nyeri Haid yang terjadi
tanpa adanya penyakit atau kelainan pada organ reproduksi, sedangkan
Dysmenorrhea sekunder adalah nyeri haid yang timbul di sebabkan oleh adanya
penyakit atau kelainan pada organ reproduksi wanita (Osuga et al., 2020)

Dampak yang bisa timbul jika Dysmenorrhea Primer tidak bisa di atasi
dengan baik dapat menganggu kegiatan sehari-hari bahkan sepeti menghambat
kegiatan belajar di sekolah sehingga ketinggalan mata pelajaran, Sedangkan
wanita yang mengalami Dysmenorrhea Sekunder yang disebabkan oleh gangguan
reproduksi seperti radang panggul, struktur panggul yang tidak normal, pelekatan
jaringan di dalam panggul, endometriosis, tumor, polip, kista ovarium akan
berdampak sulit memiliki keturunan (Infertilitas) serta Retrograd menstruasi atau
aliran darah haid balik (Santya,2019).

Upaya untuk mengatasi Dysmenorrhea bisa dilakukan dengan Tindakan


secara farmakologi dan Non farmakologis . Tindakan farmakologi di lakukan
dengan cara mengkonsumsi obat analgetik, namun Analgetik narkotik memiliki
efek samping seperti konstipasi, mual, muntah, rasa ngantuk serta kegelisahan
sehingga kurang efektif untuk jangka waktu yang panjang karena kandungan
kimia yang dapat mengganggu kesehatan, Terapi non–farmakologis sangat
dianjurkan untuk dilakukan karena tidak memiliki efek samping bagi kesehatan.
Terapi non farmakologi dapat di lakukan dengan berbagai macam cara seperti
melakukan kompres hangat, Teknik relaksasi dalam, dan mengkonsumsi minuman
herbal atau fitofarmakologi menjadi alternatif utama karena dapat mengurangi
rasa nyeri tanpa efek samping (Sukarni, 2019).

Salah satu tumbuhan herbal yang sudah di kenal banyak masyarakat adalah
kunyit dan serai, kunyit mengandung Curcumenol yang berfungsi sebagai
analgetik yang mampu menghambat pelepasan prostaglandin yang berlebihan
melalui jaringan epitel halus dan akan menghambat kontraksi sehingga mampu
mengurangi intesitas nyeri dysmenorrhea (Safitri,2018). Sedangkan serai
memiliki kandungan antioksidan dan bersifat anti inflamasi yang mempunyai
peranan dalam mengurangi rasa nyeri haid, mual yang terdapat dalam senyawa
Sitronelal dan Geraniol, Fitronutrien yang terdapat pada serai dapat meningkatkan
sirkulasi darah. (Isy Royhanati et al., 2018)

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dwi sagita, 2022
membuktikan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara skala intesitas
nyeri dysmenorrhea pada responden sebelum dan setelah pemberian minuman
kunyit, perubahan intesitas nyeri pada hasil pretest dan posttet. sebelum diberikan
minuman kunyit hampir semua responden mengalami nyeri berat ,sedang, dan
tidak ada responden yang tidak mengeluh nyeri. Setelah diberikan minuman
kunyit menghasilkan responden yang tidak mengeluh nyeri, responden lainnya
hanya mengalami nyeri ringan saja dan tidak ada responden yang mengalami
nyeri berat.

Hasil penelitian yang di lakukan oleh Isy Royhanati pada tahun 2018
menjelaskan jika minuman serai lebih efektif untuk digunakan karena
terdapatpenurunan rata- rata perih sebesar 4, 12 sementara itu pada terapi air putih
hangat pengurangan rata- rata nyeri hanya sebesar 0, 81. Hal ini disebabkan
karena minuman serai secara langsung memberikan pengaruh pada hormon yang
menyebabkan nyeri sedangkan air putih hangat hanya berikan relaksasi pada
sirkulasi darah.

Sesungguhnya ia sedang istihadhah maka baginda Nabi SAW bersabda: jika


itu darah haid, maka warnanya hotam yang sudah dikenal, Jika memang seperti itu
(haid), maka janganlah mengerjakan shalat dan jika selain seperti itu (istihadhah),
maka berwudlulah dan salatlah karena sesungguhnya hal itu adalah hanya darah
yang keluar dari urat. (HR. Abu Dawudan-Nasai , ibnu Hibban dan al Hakim).

B. Rumusan Masalah

Dysmenorrhea merupakan rasa nyeri, keram,pada bagian perut bawah dan


terkadang di sertai dengan gejala yang lain seperti mual, muntah, diare, gemetar
dan berkeringat yang sangat menganggu kenyamanan dan aktifitas sehari-hari.
Dari pernyataan ini maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Pemberian minuman Kunyit dan Serai efektif untuk menurunkan


intesitas Dysmenorrhea primer pada remaja putri ?
2. Bagaimana cara pemberian minuman kunyit dan serai untuk
Dysmenorrhea primer pada remaja putri ?

C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Efektivitas minuman kunyit dan serai terhadap kejadian
dysmenorrhea primer pada remaja putri

2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran kejadian Dismonore primer pada remaja putri

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang
Dysmenorrhea khususnya Efektivitas Pemberian Minuman Kunyit serai
terhadap kejadian Dismenorea primer pada remaja putri
dan dapat di gunakan sebagai bahan Pustaka atau bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi Responden

Penelitian ini di harapkan dapat memotivasi subjek penelitian untuk lebih


memahami pentingnya untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Minuman
Kunyit serai terhadap kejadian Dismenorea primer pada remaja putri.

b. Bagi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Dapat dijadikan tambahan Pustaka atau referensi untuk penelitian


selanjutnya dan sebagai acuan untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan khususnya tentang Efektivitas Pemberian Minuman Kunyit
serai terhadap kejadian Dismenorea primer pada remaja putri .

Anda mungkin juga menyukai