Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Akar”

Disusun oleh:
Nama : Riska Rahmawati
NIM : 205040200111248
Kelas :N
Asisten : Yani Kurniawan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Morfologi tumbuhan menyajikan bagian-bagian luar tumbuhan. Tumbuhan
secara morfologi tersusun atas lima bagian utama yakni akar, batang, daun, bunga
serta buah dan biji. Akar sangat memeainka peran fungsional dalam peyerapan air dan
unsur hara yag tedapat di dalamnya, penopag berdirinya tumbuhan atau bahkan juga
dapat merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan. Akar merupakan bagian
terpenting ketiga setelah daun dan batang.
Jelas disini apa yang dimaksud dengan akar yaitu sebuah organ utama pada
tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan juga air dari tanah,
menegakkan tumbuhanitu sendiri, dan juga bermetamorfsis menjadi sebuah alat yang
memiliki beranekaragam fungsi, salah satunya sebagai alat penempel ataupun alat
respirasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui Definisi Akar
1.2.2 Mengetahui Fungsi Akar
1.2.3 Mengetahui Sifat Akar
1.2.4 Mengetahui Sistem Perakaran
1.2.5 Mengetahui Macam-Macam Perakaran
1.2.6 Mengetahui Macam-Macam Modifikasi Akar
1.3 Manfaat
1.3.1 Agar mahasiswa mengetahui definisi, fungsi, sifat, sistem perakaran,
macam macam perakaran dan macam-macam modifikasi pada akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Akar
 Akar adalah bagian utama dari tumbuhan setelah batang dan daun. Akar
memiliki fungsi memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat
mineral dari dalam tanah, mengangkut air dan zat mineral ke bagian lain yang
membutuhkan dan juga bisa sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Ciri-ciri dari akar ini biasanya ada di dalam tanah, tidak berbuku dan tidak
beruas, biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tumbuh
terus pada ujungnya, dan bentuknya meruncing.
(Tjitrosoepomo, 2011: 91)
 Akar merupakan bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun)
bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus. Bagi tumbuhan,
akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air
dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, untuk
mengangkut air dan zat-zat makana tadi ke tempat-tempat pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadang sebagai tempat untuk
penimbunan makanan.
(Estiti, 2008)
 Root is the descending axis of a plant
(Akar adalah poros tanaman yang arah geraknya ke bawah)
(Agustina. 2004)

2.2 Fungsi Akar


Adapun fungsi dari akar adalah untuk melekat dalam tanah, untuk menyerap
air dan garam-garam yang terlarut sebagai nutrisi dan pada beberapa tumbuhan
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan zat makanan cadangan misalnya pada
umbi-umbian (Tjitrosoepomo, 2005).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke tanah,
alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman. Fungsi
tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, misalnya: respirasi, tempat
penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat penghasil
fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina. 2004)
2.3 Sifat Akar

Sifat-sifat akar menurut Tjitrosoepomo, (2009)


1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalamtanah, dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (Geotrop) atau menujuke air (Hidrotop), meninggalkan
udara dan cahaya.
2. Tidak berbuku-buku jadi juga tidak beruas dan tidak mendukungdaun-daun atau
sisik-sisik maupun bagia-bagian lainnya.
3. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putian atau kekuning-kuningan.
4. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannyamasih kalah jika
di banding dengan batang
5. Bentuknya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untukmenembus tanah.

2.4 Sistem Perakaran


Sistem perakaran pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu sistem
perakaran tunggang dan sistem perakaran serabut. Sistem perakaran tunggang dimiliki
oleh tumbuhan dikotil, sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki sistem
perakaran serabut. Perbedaan dari kedua sistem perakaran ini dapat dilihat melalui
struktur yang ada pada masing-masing sistem perakaran. Struktur akar serabut dari
tumbuhan monokotil yang pada praktikum ini padi (Oryza sativa) dan jagung (Zea
mays) meliputi pangkal akar (collum), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut akar
(pilus radicalis), ujung akar (apex radices), dan tudung akar (calyptra). Sedangkan
struktur dari akar tunggang pada tumbuhan dikotil yang pada praktikum ini bayam
duri (Amaranthus spinosus) dan pepaya (Carica papaya) antara lain pangkal akar
(collum), batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis), serabut akar
(fibrilla radicalis), rambut akar (pilus radicalis), ujung akar (apex radicis), dan tudung
akar (calyptra).
Dari struktur tersebut sudah terlihat perbedaan antara sistem akar tunggang
dan sistem akar serabut. Pada sistem akar tunggang terdapat batang akar atau yang
biasanya disebut dengan akar pokok atau akar primer. Akar primer ini berasal dari
akar lembaga yang terus tumbuh menjadi akar primer yang kemudian pada akar
primer ini akan tumbuh akar yang lebih kecil sebaga percabangan dari akar primer.
Sedangkan pada sistem akar serabut akar lembaga yang dalam perkembangannya mati
kemudian digantikan oleh akar adventif yang semua memiliki ukuran hampir sama
dan semua muncul dari pangkal akar. (Tjitrosoepomo, 2011).
2.5 Bagian – Bagian Akar
Bagian-bagian akar menurut Tjitrosoepomo, (2009)
 Leher akar atau pangkal akar (Collum), yaitu bagian akar yangbersambungan
dengan pangkal batang.
 Ujung akar ( Apex radicis), yaitu bagian akar yang paling mudah,terdiri atas
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakanpertumbuhan.
 Batang akar(Corpus radicis), bagian akar yang terdapat antaraleher akar dan
ujungnya.
 Cabang-cabang akar (Radix lateralis), yaitu bagian-bagian akaryang tak
langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapikeluar dari akar pokok
dan masing-masing dapat mengadakanpercabangan lagi.
 Serabut akar (Fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan
berbentuk serabut.
 Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (Pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolansel-sel kulit luar akar
yang panjang. Bentuknya seperti bulu ataurambut, oleh sebab itu dinamakan
rambut akar atau bulu akar,dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang
penyerapan akar

2.6 Macam-macam Modifikasi Akar


Akar tmbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam
napas, akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti pada tanaman mangrove
(Avicenniasoneratia). Akar gantung adalah akar yang sepenuhnya berada diatas tanah
akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit anggrek dan beringin. Akar banir adalah
akar yang banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis. Sedangkan akar penghisap
banyak terdapat pada tumbuhan parasit seperti benalu (Muhlisah, 2007).

Akar memiliki modifikasi. Modifikasi ini terjadi karena memiliki fungsi


khusus, dan modifikasi ini bentuk penyesuaian diri mereka terhadap lingkungannya
agar tetap hidup. Berdasarkan percabangannya, modifikasi ini ada akar tunggang
bercabang, ada akar tunggang tidak bercabang, dan ada akar serabut. Pada akar
tunggang yang tidak bercabang memiliki tiga jenis, yaitu berbentuk seperti tombak
(fusiformis), berbentuk seperti gasing (napiformis), dan berbentuk seperti benang.
Pada praktikum ini yang merupakan contoh dari modifikasi akar tunggang tidak
bercabang adalah wortel (Daucus carota) dan bengkuwang (Pachyrrizus erosus).
Wortel adalah modifikasi akar tunggang tidak bercabang dengan bentuk seperti
tombak, bagian yang terlihat adalah serabut akar, pangkal akar, batang akar, ujung
dan tudung akar. Sedangkan bengkuang adalah modifikasi akar tunggang tidak
bercabang dengan bentuk seperti gasing. Bagiannya ada leher akar, batang akar,
serabut akar, ujung akar, dan tudung akar. (Tjitrosoepomo, 2011).
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
Nama Alat dan Bahan Fungsi
Alat Tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk mendokumentasikan hasil
pengamatan
Kangkung Bahan yang akan diamati
Rumput teki Bahan yang akan diamati
Sirih hijau Bahan yang akan diamati

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan Alat dan Bahan

Melakukan Identifikasi Pada Masing - Masing Spesimen

Catat Dokumentasi Hasil Pengamatan

3.3 Analisa Perlakuan


Pada praktikum kali ini alat dan bahannya tidak terlalu banyak, gunakan alatn
nya dengan hati – hati terutama pada kamera.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Klasifikasi Tanaman

4.1 1 Sirih
Menurut ITIS, (2011). Klasifikasi tumbuhan sirih adalah sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Magnolianae
Order : Piperales Family : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.

Gambar 1: Tanaman sirih hijau (Andareto, 2015)

4.1 2 Kangkung
Menurut Imam Bahrul (2016). Klasifikasi tumbuhan kangkung adalah sebagai
berikut Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta 15
Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Ateridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea reptans Poir

Gambar. Tanaman Kangkung (Imam Bahrul, 2016).

4.1 3 Rumput Teki


Taksonomi tumbuhan rumput teki menurut Oktaviani, (2016) adalah
sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus L.

Gambar. Rumput Teki (Oktaviani, 2016)


4.2 Hasil Identifikasi Akar
Nama Tumbuhan Sistem Perakaran Modifikasi
Perakaran Tunggang -
Kangkung
dengan cabang- cabangnya
yang menyebar kesegala
arah
Rumput Teki Akar Serabut Benang -

Sirih hijau Tunggang, benang Akar Lekat


(filoformis)

4.3 Pembahasan
 Menurut Djuariah, (2006) tanaman kangkung memiliki sistem perakaran
tunggang dan tidak memiliki modifikasi akar.

 Rumput Teki memiliki sistem perakaran Akar Serabut Benang dan tidak
memiliki modifikasi akar
 Sirih Hijau memliki sistem perakaran Tunggang benang dan memiliki
modifikasi akar lekat
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Akar adalah bagian utama dari tumbuhan setelah batang dan daun. Akar
memiliki fungsi yang bekerja berdirinya tumbuhan, menyerap udara dan zat mineral
dari tanah, mengangkut udara dan zat mineral ke bagian lain yang membutuhkan dan
juga bisa sebagai tempat menyimpan makanan. • Akar merupakan bagian pokok yang
nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan Tiga fungsi utama akar bagi
tanaman adalah alat pertautan tanaman ke tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari
tempat sarapan ke organ lain tanaman. Perbedaan dari kedua sistem perakaran ini
dapat dilihat dari struktur yang ada pada masing-masing sistem perakaran. Struktur
akar serabut dari tumbuhan monokotil yang pada praktikum ini padi (Oryza sativa)
dan jagung (Zea mays) termasuk pangkal akar (collum), serabut akar (fibrilla radikal),
rambut akar (pilus radikalis), ujung akar (apex radices), dan tudung akar
(calyptra). Dari struktur tersebut sudah terlihat perbedaan antara sistem akar tunggang
dan sistem akar serabut. Pada sistem akar tunggang terdapat batang akar atau yang
biasanya disebut dengan akar pokok atau akar primer. Akar tmbuhan sering
mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam, akar naik keatas tanah, terutama
ke atas udara seperti pada tanaman bakau (Avicenniasoneratia). Akar gantung adalah
akar yang terwujud diatas berada tanah. akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit
anggrek dan beringin. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat pada tumbuhan
jenis tropis. Pada akar tunggang yang tidak bercabang memiliki tiga jenis, yaitu
berbentuk seperti tombak (fusiformis), berbentuk seperti gasing (napiformis), dan
bentuk seperti benang. Wortel adalah modifikasi akar tunggang tidak bercabang
dengan bentuk seperti tombak, bagian yang terlihat adalah serabut akar, pangkal akar,
batang akar, ujung dan tudung akar.
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini adalah, sebaiknya pengamatan dilakukan
dengan benar serta memperhatikan dengan saksama penjelasan asisten praktikum
sehingga praktikum dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Suwarni Tri, et al. "Evaluasi Kualitas Beberapa Genotipe Bayam (Amaranthus sp)
Pada Penanaman Di Jawa Barat." Berita Biologi 12.2 (2013): 153-160.
Ulum, Moh, and Imam Bahrul. Hubungan Waktu Detensi Tanaman Kangkung (Ipomoea sp)
terhadap Penyerapan Plumbum (Pb) pada Limbah Cair Rumah Tangga sebagai
Sumber Belajar Biologi. Diss. University of Muhammadiyah Malang, 2016.
Andareto, Obi. "Apotik herbal di sekitar anda." Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta (2015).
Tjitrosoepomo, Gembong. "Taksonomi tumbuhan (spermatophyta)." Gadjah Mada
University press, Yogyakarta (2010).
Muhlisah, Fauziah. "Aneka Jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya." Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) (2007).
Tjitrosoepomo, G. "Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi Umum)." (2009).

Anda mungkin juga menyukai