Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agip Purnama Aji

NIM : 195040207111182
Kelas : p
Resume Jurnal Internasional
“Food Security: Problems And Prospects In Rusia”

A. Pendahuluan
Dalam konteks sanksi internasional dan embargo pembalasan, ketahanan pangan Rusia
merupakan masalah yang mendesak. Keamanan pangan menyiratkan kemandirian pangan,
serta aksesibilitas pangan secara fisik dan ekonomi. Akses ekonomi ke pangan dicirikan oleh
kemungkinan pembelian produk pangan oleh kelompok populasi yang berbeda dalam ukuran
standar di pasar pangan pada tingkat harga dan pendapatan yang berlaku, serta melalui
penerimaan mereka dari pertanian, pertanian pribadi, dan kebun. plot. Untuk meningkatkan
aksesibilitas fisik produk pangan, perlu dikembangkan integrasi antardaerah dalam ranah
pasar pangan, peningkatan aksesibilitas angkutan daerah tertentu untuk penyediaan pangan
penduduknya, dan menciptakan kondisi untuk pembangunan prasarana pasar.
B. Metode
Metode monografi memungkinkan mempelajari unit individu dari total populasi, yang
cukup khas untuk karakteristik fenomena yang diteliti. Metode ini digunakan untuk
mempelajari aktivitas produsen komoditas dengan hasil ekonomi tinggi. Perhitungan dan
metode konstruktifmemungkinkan penentuan cara pemecahan masalah untuk masa depan.
C. Hasil dan Pembahasan
Ketahanan pangan dicirikan oleh tingkat penyediaan pangan produksi dalam negeri
yang ramah lingkungan dan sehat bagi penduduk dengan standar ilmiah yang sehat dan harga
yang terjangkau. Namun, di Rusia, konsumsi produk makanan tertentu lebih rendah
daripada tingkat asupan makanan. Pada tahun 2017, konsumsi susu dan produk susu per
kapita sebesar 231 kg, atau berada di bawah tingkat asupan makanan sebesar 28,9%, buah - 59
kg, atau 41,0% lebih rendah, sayuran, dan ketimun - 107 kg, atau 23,6% lebih rendah dari
biasanya. Penduduk Rusia mengonsumsi produk roti lebih banyak daripada normalnya,
kentang, dan gula. Sebagian besar keranjang konsumen Rusia ditempati oleh produk-produk
impor. Impor beberapa produk pertanian dan produk makanan jadi cenderung meningkat.
Impor daging sapi, produk susu, buah-buahan, dan sayuran tumbuh dengan sangat pesat.
Secara keseluruhan, impor makanan dan bahan baku pertanian meningkat dari USD 7,4
miliar menjadi USD 28,8 miliar antara tahun 2000 dan 2016, atau sebesar 3,9 kali lipat.
Salah satu bidang penting substitusi impor adalah meningkatkan proporsi sumber daya
dalam negeri dalam produksi produk pertanian dan pangan. Di bidang pertanian, hal ini
berlaku pada dominasi benih impor pada saat penyemaian tanaman seperti gula bit, bunga
matahari, tanaman sayuran, sedangkan pada hewan ternak, pembibitan telur pada peternakan
unggas, obat-obatan hewan, serta mesin dan peralatan yang digunakan. di bidang pertanian
dan industri makanan.
Solusi untuk masalah substitusi impor memerlukan investasi yang signifikan, termasuk
investasi finansial, dan sangat bergantung pada penyediaan sumber daya program negara di
bidang pertanian. Durasi substitusi impor bervariasi untuk setiap produk pertanian dan
bergantung pada sejumlah faktor, baik ekonomi maupun teknologi. Sedangkan untuk produk
seperti daging babi dan unggas, masalah substitusi impor praktis sudah teratasi, untuk produk
lain seperti sayur mayur, buah-buahan, daging sapi, dan produk susu akan memakan waktu
lama. Jadi, menurut perkiraan, jika proses pemulihan kawanan sapi perah disebabkan oleh
pertumbuhan ternak in-house, maka dalam 12-14 tahun kebutuhan penduduk secara penuh
akan produk susu dalam negeri dapat tercapai. Situasinya bahkan lebih rumit terkait dengan
produksi daging sapi. Peningkatan produksi tanaman pangan pokok sebagian besar terkendala
oleh rendahnya laju pertumbuhan lahan irigasi, sedangkan tanaman buah-buahan oleh
intensitas modalnya yang tinggi. Tingkat produksi buah yang dicapai belum sepenuhnya
memenuhi kebutuhan penduduk akan produk tersebut. Proporsi buah impor di keranjang
makanan Rusia hampir 75%. Selama periode laporan, konsumsi buah-buahan dalam negeri
meningkat dari 6.501 menjadi 8.770 ribu ton atau sebesar 34,9% baik yang disebabkan oleh
pertumbuhan impor maupun peningkatan produksi dalam negeri.

Masalah penyediaan buah-buahan bagi penduduk dapat dipecahkan melalui


peningkatan produksi dalam negeri mereka dan memastikan impor buah-buahan tidak
ditanam di dalam negeri. Impor buah-buahan yang tidak dapat diproduksi di Federasi Rusia
berjumlah sekitar 3 juta ton, termasuk buah jeruk - 1,5 juta ton, dan pisang - 1,3 juta ton.
Impor buah-buahan yang bisa ditanam di Rusia mencapai 3,5 juta ton. Oleh karena itu,
produk dipasar buah ini bisa digantikan oleh produk dalam negeri.
D. Kesimpulan
Kebijakan agraria negara telah memungkinkan peningkatan produksi berbagai
jenis produk. Pangsa impor sangat tinggi dalam pembentukan sumber komoditas buah-
buahan, sayur-sayuran dan susu. Solusi dari masalah ini akan difasilitasi oleh perbaikan
peraturan negara, konsentrasi produksi di organisasi pertanian dan pertanian petani, di mana
terdapat kondisi yang menguntungkan untuk pengembangan inovatif sektor industri ini, serta
organisasi penyimpanan dan pengolahan produk pertanian di tempat produksi mereka, dan
pembentukan koperasi konsumen.

Sumber Jurnal :
http://managementjournal.usamv.ro/pdf/vol.19_4/Art21.pdf

Anda mungkin juga menyukai