Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“TANAMAN C3, C4 DAN CAM”

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Eltazar Ibrahim


NIM : 205040207111161
Kelas :G
Asisten : Alif Andini Fikriana

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 1


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Tanaman C3, C4, dan CAM.............................................................. 3
2.2 Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM ............................................................... 4
2.3 Siklus atau Proses Fotosintesis Tanaman C3, C4 dan CAM .............................. 5
BAB III METODOLOGI .............................................................................................. 7
3.1 Alat dan Bahan .................................................................................................... 7
3.2 Cara Kerja ........................................................................................................... 7
3.3 Analisa Perlakuan................................................................................................ 8
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................. 9
4.1 Hasil .................................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 10
4.2.1 Perbedaan Anatomi Daun .......................................................................... 10
4.2.2 Pengaruh Perbedaan Anatomi Daun Terhadap Fotosintesis ...................... 10
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11
5.2 Saran.................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman sebagai mahkluk hidup tentunya memerlukan energi untuk bertahan
hidup. Tanaman merupakan organisme autotrof yang dapat mengubah bahan
anorganik menjadi organik dengan bantuan energi cahaya matahari dan energi
kimia yang didapat dari lingkungan. Proses mengubah energi tersebut dinamakan
dengan proses fotosintesis. Fotosintesis sendiri merupakan sebuah proses
penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa yang kompleks yang
memerlukan cahaya. Laju pada proses fotosintesis pada tanaman ini juga
dipengaruhi oleh membuka dan menutupnya stomata dalam penggunaan CO2
untuk bahan baku dalam proses tersebut. Berdasarkan perbedaan fiksasi karbon
dioksida, tanaman dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tanaman C3, C4, dan CAM.
Tanaman C4 dan CAM lebih adaptif pada daerah panas dan kering. Sedangkan
Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi.Adanya
perbedaan fiksasi karbon dioksida pada ketiga tanaman tersebut menyebabkan
proses fotosintesis pada ketiga jenis tanaman tersebut juga berbeda.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan praktikum ini yaitu :
 Mengetahui apa saja pengertian dari tanaman C3, C4, dan CAM
 Mengetahui apa saja perbedaan dari tanaman C3, C4, dan CAM
 Mengetahui bagaimana siklus / proses fotosintesis dari tanaman C3. C4 dan
CAM
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan praktikum fisiologi tanaman tentang pati tanaman C3,
C4, dan CAM yaitu dapat menambah wawasan ilmu dan pengetahuan tentang
penjelasan lanjut dari jenis tanaman yang berdasrkan dengan laju fotosintesisnya
serta sebagai memenuhi tugas mata kuliah fisiologi tumbuhan praktikum.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tanaman C3, C4, dan CAM
a. Tanaman C3
 Tanaman C3 merupakan jenis tanaman yang lebih adaptif dengan kondisi
lingkungan yang mana kandungan CO2 pada atmosfer tinggi. Contohnya
seperti kentang, tanaman legum (kacang kacangan) dan kapas. (Saraswati
2017)
 Tanaman C3 merupakan sebuah tanaman yang dapat beradaptasi dalam
kondisi CO2 atmosfer yang tinggi dan dapat menghasilkan senyawa
phosphor gliseric acid yang memiliki 3 atom C pada proses fiksasi CO2 oleh
ribosa. (Lestari 2015).
 Tanaman C3 adalah tanaman yang proses fotosintesisnya dilakukan pada
siang hari sehingga stomatanya dapat terbuka lebar. (Perkasa et.al 2017)
 C3 plants are plant species that can produce 3 C atoms in PGA as the main
product in CO2 combustion. (Gardner 2005)
Artinya : Tumbuhan C3 merupakan jenis tumbuhan yang dapat
menghasilkan 3 atom C dalam PGA sebagai produk utama dalam
pembakaran CO2 .
 C3 plants are thought to lack a mechanism to compensate for losses
photosynthetic productivity caused by photorespiration. (Busch et.al 2012)
Artinya : Tanaman C3 ini dianggap tidak memiliki sebuah mekanisme untuk
mengkompensasi kerugian produktivitas fosintetik yang disebabkan oleh
fotorespirasi
b. Tanaman C4
 Tanaman C4 adalah jenis tanaman yang mana proses fotosintesisnya
mengikat CO2 oleh enzim PEP sehingga tidak terjadinya kompetisi antara
CO2 dan O2. (Wibawani et.al 2015)
 Tanaman C4 merupakan tanaman yang dapat beradaptasi di daerah yang
panas dan kering. (Perkasa et.al 2017)
 Tanaman C4 merupakan jenis tanaman yang kapasitas fotosintesisnya lebih
tinggi dan hasil bersih dari prosesnya akan semakin meningkat hingga
tingkat intensitas cahayanya rendah. (Alif et.al 2015)
 C4 plant produces 4 carbon acids in addition to CO2 as a by product.
(Gardner 2005)
Artinya : Tanaman C4 menghasilkan 4 asam karbon selain CO2 sebagai
produk hasilnya.
 C4 plants usually use an alternative pathway where the first product is a four-
carbon compound, has evolved independently many times and found in at
least 18 families. (Hibberd et.al 2002)

3
Artinya : Tanaman C4 biasanya menggunakan jalur alternatif di mana
produk pertama adalah senyawa empat karbon, telah berevolusi secara
independen berkali-kali dan ditemukan di setidaknya 18 keluarga.
c. Tanaman CAM
 Tanaman CAM merupakan tanaman yang dapat melakukan proses respirasi
pada malam hari dan dapat tumbuh di daerah yang kering. (Perkasa et.al
2017)
 Tanaman CAM ini dapat mengurangi penguapan air yang disebabkan oleh
proses respirasi dengan cara melakukan respirasi di malam hari dimana suhu
lingkungannya lebih rendah daripada di siang hari. (Hastilestari 2015)
 Tanaman CAM adalah jenis tanaman yang dapat hidup di daerah gurun yang
kering, serta stomatanya terbuka pada malam hari. Tanaman ini juga dapat
menghemat kebutuhan air dan juga dapat mengurangi laju transpirasinya
sehingga dapat beradaptasi di daerah yang kering dan panas. (Dwiati 2016)
 CAM plants are plant species that undergo long carbon fixation process.
(Gardner 2005)
Artinya : Tumbuhan CAM adalah jenis tumbuhan yang mengalami proses
fiksasi karbon yang lama.
 CAM stands for erassulacean acid metabolism, a type of This metabolism in
plants was first observed in the classification of the plant family called
Crassulaceae (including stonecrop, a fleshy leafy plant that will grow in
stone and wall). (Kent 2000)
Artinya : CAM adalah singkatan dari metabolisme asam erassulacean, jenis
metabolisme pada tumbuhan ini pertama kali diamati dalam klasifikasi
keluarga tanaman yang disebut crassulaceae (termasuk stonecrop, tanaman
berdaun berdaging yang akan tumbuh di batu dan dinding)
2.2 Perbedaan Tanaman C3, C4 dan CAM
Setiap tanaman juga memiliki karakteristik yang berbeda. Menurut Dwiati (2016)
perbedaan dari tanaman C3, C4, dan CAM yaitu :
C3 C4 CAM
Cenderung beradaptasi Cenderung beradaptasi Cenderung beradaptasi
pada kondisi kandungan pada daerah tropis pada daerah yang panas
CO2 atmosfer yang tinggi dan kering
CO2 masuk ke dalam Tidak mengikat CO2 Tidak mengikat CO2
siklus Calvin secara secara langsung secara langsung
langsung
Pengikatan CO2 oleh Pengikatan CO2 oleh PEP Pengikatan CO2 oleh
RuBP, yang mana enzim yang tidak dapat PEP. Pada malam hari

4
ini dapat mengikat O2 mengikat O2, sehingga asam malat tinggi, pada
pada saat yang bersamaan tidak terjadi kompetisi siang hari asam malat
pada proses fotorespirasi antara CO2 dan O2 didekarboksilasi
Produk awal reduksi CO2 Produk awal reduksi CO2 Produk awal reduksi CO2
(fiksasi CO2) adalah (fiksasi CO2) adalah (fiksasi CO2) adalah
asam 3- fosfogliserat atau asam oksaloasetat, malat, asam malat
PGA, asam berkarbon 3 atau aspartat (hasilnya
berupa asam-asam yang
berkarbon C4)
Siklus Calvin terjadi di Tanaman C4 mengalami Tanaman CAM
sel mesofil teradi pada siklus Calvin seperti pada mengalami siklus Calvin
siang hari tanaman C3 dengan yang terjadi di sel mesofil
bantuan enzim RuBP pada siang hari
yang terjadi di sel
seludang berkas
pengangkut

2.3 Siklus atau Proses Fotosintesis Tanaman C3, C4 dan CAM


Proses fotosintesis pada jenis tanaman juga berbeda beda. Menurut Setiawati
(2007) proses fotosintesis dari tanaman C3, C4 dan CAM yaitu :
Jenis Siklus / Proses fotosintesis
Tanaman
C3 Proses fotosintesis pada tanaman C3 dimulai dari memfiksasikan
CO2 ke dalam gula berkarbon yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) yang
bersifat tidak stabil untuk memisahkannya menjadi 2 molekul
phospogliserate acid (PGA). Enzim yang berperan dalam proses ini
adalah enzim rubisco. Selanjutnya PGA akan direduksi oleh ATP dan
NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang menjadi molekul
Phosphogliseraldehid (PGAL) yang berenergi tinggi.
C4 Pada tanaman C4, proses fotosintesisnya dimulai dengan
memfiksasikan CO2 ke dalam gula berkarbon 3 yaitu PEP dengan
perantara enzim PEP karboksilase asam oksaloasetat yang terbentuk
dan diubah menjadi asam malat atau asam aspartate yang bertujuan
untuk mengikat CO2 oleh enzim dan dapat dipindahkan ke dalam
siklus calvin. Asam malat atau asam aspartat akan berubah menjadi
asam piruvat. Asam piruvat ini menjadi PEP setelah difosfoliasi oleh
ATP di dalam sel mesofil dan sel seludang menghasilkan sukrosa
amilum dan produk tumbuhan lainnya.
CAM Pada tanaman CAM, stomata akan membuka sehingga CO2 dapat
berdifusi ke dalam daun pada malam hari. CO2 akan diikat oleh PEP-
karboksilase untuk membentuk asam akseloasetat dan asam malat.

5
Asam malat ini akan dipindahkan dari sitoplasma menuju ke vakuola
dalam jumlah yang banyak untuk disimpan pada siang hari. Stomata
akan menutup pada malam hari. Asam malat dan asam organic akan
mengalami dekarboksilasi menjadi asam piruvat dan CO2, lalu CO2
diikat oleh RuBP dan terjadilah siklus calvin.

6
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini yaitu
No Alat dan Bahan Tujuan
1 Mikroskop Untuk mengamati secara mikroskopis jaringan
pada daun tanaman
2 Mikrotom Untuk menyayat bagian daun yang diamati
3 Kaca Preparat Meletakkan preparat daun
4 Cover Glass Menutupi preparat yang ada di kaca preparat
5 Air Untuk membasahi spesimen pada preparat
6 Daun kacang tanah Spesimen C3 yang diamati
7 Daun Jagung Spesimen C4 yang diamati
8 Daun lidah mertua Spesimen CAM yang diamati

3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat berupa


Menyiapkan daun Melakukan sayatan pada
mikroskop, mikrotom,
tanaman C3, C4, dan daun menggunakan
kaca preparat dan cover
CAM mikrotom
glass.

Meletakkan daun yang


Menutup kaca preparat Meneteskan sedikit air
telah disayat pada kaca
dengan cover glass pada kaca preparat
preparat

Mengamati anatomi
daun tanaman dengan
bantuan mikroskop dan
mendokumentasikannya

7
3.3 Analisa Perlakuan
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu tentang Tanaman C3,
C4 dan CAM adalah Menyiapkan alat berupa mikroskop, mikrotom, kaca preparat dan
cover glass serta daun kacang tanah (C3), daun jagung (C4), dan daun lidah mertua
(CAM), lalu menyanyat ketiga daun menggunakan mikrotom, setelah itu meletakkan
daun yang sudah disayat ke kaca preparat, dan meneteskan sedikit air pada kaca
preparat dan tutup dengan cover glass, selanjutnya mengamati anatomi daun tanaman
dengan menggunakan mikroskop dan tak lupa catat dan dokumentasikan hasil
pengamatannya.

8
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Tanaman Dokumentasi (Dari Literatur)


C3

Sumber gambar : Perkasa et.al (2017)

C4

Sumber gambar : Lamahala et.al (2018)

CAM

Sumber gambar : Perkasa et.al (2017)

9
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perbedaan Anatomi Daun
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada daun dari tanaman C3
memiliki kerapatan stomata yang lebih tinggi daripada CAM. Hal ini sesuai dengan
pendapat dari Perkasa et.al (2017) Bahwa pada tanaman C3 memiliki kerapatan
stomata yang lebih tinggi dan hampir setiap spesies tanamannya memiliki stomata yang
membuka, sedangkan pada tanaman CAM memiliki kerapatan stomata yang paling
rendah dan semua stomatanya tertutup. Selain itu pada tanaman C4 terlihat jelas
terdapat seludang pembuluh di dalamnya dengan jelas sedangkan pada tanaman C3
terlihat samar samar bentuk seludang pembuluhnya. Menurut Wibawani et.al (2015)
Apabila pada suatu tanaman memiliki seludang pembuluh digolongkan tumbuhan C4
sedangkan yang tidak memilikinya atau samar samar digolongkan tumbuhan C3.
4.2.2 Pengaruh Perbedaan Anatomi Daun Terhadap Fotosintesis
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, perbedaan anatomi pada setiap
daun juga memiliki pengaruh yang berbeda juga. Tanaman C4 mempunyai kapasitas
fotosintesis yang lebih tinggi daripada C3 karena seludang pembuluh yang dimiliki
pada tanaman C4 lebih terlihat dan besar daripada C3. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Wibawani et.al (2015) Bahwa seludang pembuluh pada daun terdiri dari beberapa
sistem jaringan pada daun seperti jaringan epidermis, mesofil/ parenkim dan jaringan
pembuluh yang mengakibatkan tanaman C4 ini dapat menghasilkan hasil fotosintesis
lebih tinggi daripada tanaman C3. Selain itu tanaman C4 sendiri dapat tumbuh lebih
baik daripada tanaman C3 dalam keadaan lingkungan yang kurang baik, karena pada
tanaman C3 sendiri terdapat kompetisi antara O2 dan CO2 yang dapat memberikan
dampak yang kurang baik bagi hasil bersih fotosintesis. Untuk tanaman CAM biasanya
terdapat pada tanaman yang mengandung banyak air di dalamnya. Perkasa et.al (2017)
juga berpendapat bahwa dalam pemanfaatan CO2 tanaman C3 lebih unggul daripada
tanaman C4, karena tanaman C3 sendiri dapat beradaptasi pada lingkungan atmosfer
yang mana kandungan CO2 nya tinggi, selain itu pada tanaman C3 dapat mengikat
CO2 dari atmosfer untuk hasil awalnya pada proses asimilisasi bersamaan sebagai
fotorespirasi. Pada tanaman CAM juga dapat memodifikasi fungsi stomata dan
karboksilasinya pada kondisi kelembapan yang cukup tinggi, Serta bentuk
kloroplasnya sendiri mirip dengan tanaman C3 yang memungkinkan mampu
memaksimumkan kebutuhan airnya.

10
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perbedaan fiksasi karbon dioksida, tanaman dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu tanaman C3, C4, dan CAM. Tanaman C3 merupakan sebuah
tanaman yang dapat beradaptasi dalam kondisi CO2 atmosfer yang tinggi dan
dapat menghasilkan senyawa phosphor gliseric acid yang memiliki 3 atom C pada
proses fiksasi CO2. Tanaman C4 merupakan jenis tanaman yang kapasitas
fotosintesisnya lebih tinggi dan hasil bersih dari prosesnya akan semakin
meningkat hingga tingkat intensitas cahayanya rendah. Dan Tanaman CAM
adalah jenis tanaman yang dapat hidup di daerah gurun yang kering, serta
stomatanya terbuka pada malam hari. Tanaman ini juga dapat menghemat
kebutuhan air dan juga dapat mengurangi laju transpirasinya sehingga dapat
beradaptasi di daerah yang kering dan panas. Pada tanaman C3 memiliki kerapatan
stomata yang lebih tinggi dan hampir setiap spesies tanamannya memiliki stomata
yang membuka, sedangkan pada tanaman CAM memiliki kerapatan stomata yang
paling rendah dan semua stomatanya tertutup. Akan tetapi, pada tanaman CAM
juga dapat memodifikasi fungsi stomata dan karboksilasinya pada kondisi
kelembapan yang cukup tinggi, Serta bentuk kloroplasnya sendiri mirip dengan
tanaman C3 yang memungkinkan mampu memaksimumkan kebutuhan airnya.
Selain itu pada tanaman C4 terlihat jelas terdapat seludang pembuluh di
dalamnya dengan jelas sedangkan pada tanaman C3 terlihat samar samar bentuk
seludang pembuluhnya. Seludang pembuluh tersebut terdiri dari beberapa sistem
jaringan pada daun seperti jaringan epidermis, mesofil/ parenkim dan jaringan
pembuluh yang mengakibatkan tanaman C4 ini dapat menghasilkan hasil
fotosintesis lebih tinggi daripada tanaman C3.
5.2 Saran
Untuk kegiatan praktikum ini, saat melakukan kegiatan praktikum Tanaman
C3, C4 dan CAM ini diperlukan untuk memahami alat dan bahan yang akan
diamati terlebih dahulu dan diperlukan juga ketelitian dalam melakukan percobaan
supaya dapat berjalan dengan lancar dan benar sesuai dengan instruksi yang ada .
Dalam pemberian materi praktikum ini juga diharapkan dijelaskan lebih mudah
dan jelas serta pemberian contoh yang sesuai dengan materi yang dibahas supaya
mahasiswa pengampu mata kuliah selaku praktikuan dapat memahami penjelasan
tersebut meskipun dalam kondisi pandemi COVID 19 yang membuat terhalangnya
untuk kegiatan praktikum secara langsung.

11
DAFTAR PUSTAKA
Busch, F. A., Sage, T. L., Cousins, A. B., Sage, R. F. 2013. C3 plants enhance rates of
photosynthesis by reassimilating photorespired and respired CO2. Plant,
Cell & Environment, 36(1), 200-212.
Dwiati, M. 2016. Tumbuhan C3, C4, dan CAM. Purbalingga: SDIT Alam Harapan.
Gardner, F. 2005. Plant Anatomy. England: Pergamond Press Ltd.
Hastilestari, B. R. 2015. Plastisitas sistem fotosintesis pada tanaman CAM. Prosiding
Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1(4) : 864-867.
Hibberd, J. M., Quick, W. P. 2002. Characteristics of C 4 photosynthesis in stems and
petioles of C 3 flowering plants. Nature, 415(6870), 451-454.
Lamahala, M. H., Lamen, S. 2018. Pengembangan Media Jaringan Epidermis Tanaman
Jagung (Zea Mays L.) Yang Tumbuh Di Kota Kupang Sebagai Sumber
Belajar Tambahan Pembelajaran IPA SD Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 5(2), 15-25.
Lestari, A. D. 2015. Karakterisasi Produktivitas Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa
L.) pada Tiga Ketinggian Tempat yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Jember.
Perkasa, A. Y., Siswanto, T., Shintarika, F., Aji, T. G. 2017. Studi identifikasi stomata
pada kelompok tanaman C3, C4 dan CAM. Jurnal Pertanian Presisi (Journal
of Precision Agriculture), 1(1).
Saraswati, S. A. 2017. PERBEDAAN KERAPATAN STOMATA DAUN
TUMBUHAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril.) PADA TEMPAT
TERANG DAN TEMPAT TEDUH (Sebagai Sumber Belajar pada Materi
Jaringan Tumbuhan SMA Kelas XI Semester Ganjil) (Doctoral dissertation,
UIN Raden Intan Lampung).
Wibawani, A. I., Laily, A. N. 2015. Identifikasi Tanaman Berdasarkan Tipe
Fotosintesis pada beberapa Spesies Anggota Genus Ficus melalui
Pengamatan Anatomi Daun. El-Hayah: Jurnal Biologi, 5(2), 43-47.

12

Anda mungkin juga menyukai