Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MERINGKAS MATERI PEMBENTUKAN KATA

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. La Ode Sidu Marafat, MS.

DI SUSUN OLEH :
NAMA : NAURA SALSABILLAH
NIM : A1J123045
KELAS :A
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
A. Pembentukan Kata

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa

Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia ter- bentuk kosakata baru dengan dasar kata

yang sudah ada, se dangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.

Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya :

Tata Daya Serba

Tata buku Daya tahan Serba putih

Hari tutup lepas

Hari sial Tutup tahun Lepas tangan

Kata-kata pungut adalah kata yang diambil dari kata- kata asing. Hal ini

disebabkan oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau situasi

tertentu yang belum dimiliki oleh bahasa Indonesia. Kata-kata pungut itu ada yang

dipungut tanpa diubah, tetapi ada juga yang diubah. Kata-kata pungut yang sudah

disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia disebut bentuk serapan sebagai berikut

Jenis Sebelum Sesudah


Mengambil kata yang • bank • bank
sudah sesuai dengan • golf • golf
ejaan bahasa indonesia
Mengambil kata dan • Subject • Subjek
menyesuaikan kata itu • Standard • standar
dengan ejaan bahasa
indonesia
Menerjemahkan dan • starting point • titik tolak
memadankan istilah- • hearing • dengar pendapat
istilah asing kedalam
bahasa indonesia
Mengambil istilah yang • de facto • de facto
tetap seperti sifat aslinya • ad hoc • ad hoc
karena sifat
keuniversalannya
Dapat menyerap kata dari
bahasa daerah
Beberapa kata serapan • List • senarai
• airport • bandara

Menggunakan kata dalam situasi resmi perlu memperhatikan beberapa ukuran :

a. kata lazim yang dipakai dalam bahasa tutur atau bahasa setempat dihindari.
Misalnya : nongkrong
Raun
Kata-kata itu dapat dipakai kalau sudah menjadi milik umum.
Contoh :
Ganyang anjangsana
Lugas kelola
Heboh pamrih
b. kata kata yang mengandung nilai rasa hendaknya dipakai secara cermat dan
hati-hati agar sesuai dengan tempat dan suasana. Contoh : tunanetra dan
buta.
c. Kata yang tidak lazim dipakai dihindari, kecuali kalau sudah dipakai oleh
masyarakat. Contoh : konon dan puspa
B. Kesalahan Pembentukan Dan Pemilihan Kata

a. Penanggalan awalan meng-

Penanggalan awalan meng pada judul berita dalam surat kabar


diperbolehkan. Namun, dalam teks beritanya awalan meng – harus eksplisit.
contoh :

Benar Salah
Amerika serikat meluncurkan pesawat Amerika serikat luncurkan pesawat
bolak-balik columbia. bolak-balik columbia.

b. Penanggalan awalan ber-

Awalan ber harus dieksplisitkan secara jelas. Berikut contoh yang benar dan
yang salahnya :

Benar Salah
Sampai berjumpa lagi Sampai jumpa lagi
Pendapat saya berbeda dengan Pendapat saya beda dengan
pendapatnya pendapatnya

c. Peluluhan bunyi /c/

Kata dasar yang diawal bunyi /c/ sering menjadi luluh apabila mendapat
awalan meng-. Padahal, bunyi /c/ tidak luluh apabila mendapat awalan meng-.
Contohnya :

Benar Salah
Wakidi sedang mencuci mobil Wakidi sedang menyuci mobil
d. Penyengauan kata dasar

Penyengauan kata dasar ini adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam
tulis. Akhirnya pencampuradukan antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan
suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaian. Berikut contoh kata lisan dan
tulisnya :

Lisan Tulis
Ngail mengail
ngantuk Mengantuk

e. Bunyi /s/, /k/, /p/ dan /t/ yang berimbuhan meng-/peng-

Kata dasar yang bunyi awalnya /s/, /k/, /p/ atau /t/ sering tidak luluh jika
mendapat awalan meng atau peng. Menurut kaidah baku bunyi-bunyi itu harus lebur
menjadi bunyi sengau. Contohnya :

Benar Salah
Semua warganegara harus menaati Semua warga negara harus menaati
perarturan yang berlaku perarturan yang berlaku
Bangsa indonesia mampu mengikis Bangsa indonesia mampu mengkikis
habis paham komunis sampai ke akar- habis paham komunis sampai ke akar-
akarnya akarnya

Kaidah puluhan bunyi s,k,p, dan t tidak berlaku pada kata-kata yang
dibentuk dengan gugus konsonan.

f. Awalan ke- yang keliru


Awalan ke- hanya dapat menempel pada kata bilangan. Selain di depan kata
bilangan, awalan ke- tidak dapat dipakai. Pengecualian terdapat pada kata kekasih,
kehendak, dan ketua. Contoh kata berawalan ke- :

Benar Salah
Mengapa kamu tertawa terus? Mengapa kamu ketawa terus?
Pengendara motor itu meninggal Pengendara motor itu meninggal
karena tertabrak oleh metri mini. karena ketabrak oleh metri mini.

g. Pemakaian akhiran -ir

Dalam bahasa indonesia baku, Untuk padanan akhiran -ir adalah -asi atai -
isasi. Contohnya :

Benar Salah
Saya sanggup mengoordinasi kegiatan Saya sanggup mengkoordinir kegiatan
itu itu
Sukarno-hatta memproklamasikan Sukarno-hatta memproklamirkan
negara republik indonesia. negara republik indonesia.

h. Padanan yang tidak serasi

Karena pemakai bahasa kurang cermat memilih padanan kata yang serasi,
yang muncul dalam pembicaraan sehari-hari adalah padanan yang tidak sepadan
atau tidak serasi . hal ini terjadi karena dua kaidah bahasa bersilang, atau bergabung
dalam sebuah kalimat. Contohnya :

Benar Salah
Karena modal di bank terbatas, tidak Karena modal di bank terbatas,
semua pengusaha lemah memperoleh sehingga tidak semua pengusaha lemah
kredit. memperoleh kredit.
• Walaupun malam tadi bertugas Walaupun malam tadi bertugas
siskamling, ia masuk kantor juga siskamling, tetapi ia masuk kantor juga
seperti biasa. seperti biasa.
• Malam tadi ia bertugas siskamling,
tetapi ia masuk kantor juga seperti
biasa.

i. Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap

Berikut beberapa contoh pemakaian kata depan yang benar dan salah :

Benar Salah
Putusan pemerintah itu melegakan hati Putusan daripada pemerintah itu
rakyat. melegakan hati rakyat.
Anggi lebih cerdas daripada inul Anggi lebih cerdas dari inul
Saya tiba di bank indonesia tepat pukul Saya tiba ke bank indonesia tepat pukul
8.00 8.00

j. Pemakaian akronim (singkatan)

Yang dimaksud dengan singkatan ialah hasil menyingkat atau


memendekkan berupa huruf atau gabungan huruf seperti DPR, KPK, DPD, KPU,
MK, MA, dan BAWASLU. Yang dimaksud dengan bentuk singkat ialah kontraksi
bentuk kata sebagaimana dipakai dalam ucapan cepat, seperti lab (laboratorium),
memo (memorandum) dan lain lain. Singkatan yang dapat dipakai adalah singkatan
yang sudah umum dan maknanya telah mantap.
k. Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman

Pembentukan kata dalam bahasa indonesia harus memiliki hubungan antara


satu dan yang lain atau terdapat korelasi diantara berbagai bentukan tersebut.
Berikut beberapa keteraturan pembentukan kata :

Hasil Atau
Verba Dasar Verba Aktif Pelaku Proses
Yang Di
Anut Menganut Penganut Penganutan Anutan
Bawa Membawa Pembawa Pembawaan Bawaan
Putus Memutuskan Pemutus Pemutusan Putusan

Berikut pembentukan kata yang mengikuti pola :


Verba Dasar Verba Aktif Pelaku hal
tani bertani petani pertanian
silat bersilat pesilat persilatan
gulat bergulat pegulat pergulatan

Berikut kelompok yang mengikuti cara lain:


Satu bersatu mempersatukan pemersatu persatuan

Berdasarkan kaidah-kaidah diatas, berikut contoh yang d anggap kurang konsisten :

Benar Salah
Petugas puskesmas di sana kurang Petugas puskesmas di sana kurang
memberikan layanan yang memuaskan. memberikan pelayanan yang
memuaskan
Paman saya sudah membeli rumah di Paman saya sudah membeli rumah di
permukiman puri giri indah. pemukiman puri giri indah.

l. Penggunaan kata yang hemat

Salah satu ciri pemakaian bahasa yang efektif adalah pemakaian bahsa yang
hemat kata, tetapi padat isi. Berikut contoh kata hemat dan boros:

Boros Hemat
Sejak dari Sejak atau dari
Adalah merupakan Adalah atau merupakan
Tujuan daripada pembangunan Tujuan pembangunan
Daftar nama-nama peserta Daftar nama peserta

Berikut contoh kalimat benar dan salah :

Benar (Hemat) Salah (Boros)


Karena sumber minyak sembur alam Karena sumber sembur alam
mempunyai tekanan yang tinggi, mempunyai tekanan yang tinggi
sembur alam tersebut mampu sehingga mampu mengalirkan fluida
mengalirkan fluida reservoar ke reservoar kepermukaan.
permukaan.
Karburator adalah bagian mesin motor Karburator adalah bagian mesin motor
tempat gas bahan bakar minyak tempat di mana gas bahan bakar
bercampur dengan udara. minyak bercampur dengan udara.

m. Analogi
Dewasa ini dapat dijumpai banyak kata yang sekelompok dengan petinju,
seperti pesenam, dan peboling. Akan tetapi, apakah semua kata di bentuk dengan
cara yang sama dengan pembentukan kata petinju? Jika seperti itu maka akan
tercipta bentukan berikut :

Petinju ‘orang yang bertinju’


Pesenam ‘orang yang bersenam’
Peboling ‘orang yang berboling’
Pegolf ‘orang yang bergolf’

Kata bertinju dan bersenam mungkin biasa digunakan tetapi kata berboling
dan bergolf bukan kata yang lazim oleh sebab itu muncul kata : pegolf dan peboling.

Pada dasarnya tidak dibentuk dari :


Berski (yang baku bermain ski)
Berselancar (yang baku bermain selancar)

n. Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia

Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Bentuk jamak dengan Bentuk jamak Bentuk jamak Bentuk jamak


melakukan dengan dengan dengan
pengulangan kata yang menambah menambah menggunakan
bersangkutan, seperti kata bilangan, kata bantu kata ganti
seperti jamak, seperti orang seperti
Kuda-kuda Beberapa Para tamu Kami
Meja-meja Sekalian Mereka
Buku-buku Semua Kita
Jalan-jalan komputer Kalian

o. Penggunaan di mana, yang mana, hal mana.

Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata di mana
tersebut harus di ubah menjadi yang, bahwa, tempat, dan sebagainya.

C. Ungkapan Indomatik

Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang

salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik

adalah kata-kata yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah ekonomi

bahasa.

Beberapa contoh pemakaian ungkapan idiomatik adalah sebagai berikut.

• Kata yang salah (Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden SBY)


• Kata yang benar (Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden SBY)

Kata baku adalah kata yang di anggap kata yang di anggap sah dan sesuai

dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai

dengan kaidah bahasa yang berlaku atau tidak sesuai dengan kata yang benar.

Kata Baku Kata Tidak Baku


Analisis Analisa
Jadwal Jadual
Kualitas Kwalitas
Silahkan Silahkan
Terampil Trampil
Presentase Prosentase

Datum dalam artian bahasa indonesia adalah kata yang di pakai sebagai

bentuk tunggal, bentuk alumnus atau alumni yang di anggap baku adalah bentuk

alumni.

Anda mungkin juga menyukai