DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. La Ode Sidu Marafat, MS.
DI SUSUN OLEH :
NAMA : NAURA SALSABILLAH
NIM : A1J123045
KELAS :A
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa
Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia ter- bentuk kosakata baru dengan dasar kata
yang sudah ada, se dangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.
Kata-kata pungut adalah kata yang diambil dari kata- kata asing. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau situasi
tertentu yang belum dimiliki oleh bahasa Indonesia. Kata-kata pungut itu ada yang
dipungut tanpa diubah, tetapi ada juga yang diubah. Kata-kata pungut yang sudah
disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia disebut bentuk serapan sebagai berikut
a. kata lazim yang dipakai dalam bahasa tutur atau bahasa setempat dihindari.
Misalnya : nongkrong
Raun
Kata-kata itu dapat dipakai kalau sudah menjadi milik umum.
Contoh :
Ganyang anjangsana
Lugas kelola
Heboh pamrih
b. kata kata yang mengandung nilai rasa hendaknya dipakai secara cermat dan
hati-hati agar sesuai dengan tempat dan suasana. Contoh : tunanetra dan
buta.
c. Kata yang tidak lazim dipakai dihindari, kecuali kalau sudah dipakai oleh
masyarakat. Contoh : konon dan puspa
B. Kesalahan Pembentukan Dan Pemilihan Kata
Benar Salah
Amerika serikat meluncurkan pesawat Amerika serikat luncurkan pesawat
bolak-balik columbia. bolak-balik columbia.
Awalan ber harus dieksplisitkan secara jelas. Berikut contoh yang benar dan
yang salahnya :
Benar Salah
Sampai berjumpa lagi Sampai jumpa lagi
Pendapat saya berbeda dengan Pendapat saya beda dengan
pendapatnya pendapatnya
Kata dasar yang diawal bunyi /c/ sering menjadi luluh apabila mendapat
awalan meng-. Padahal, bunyi /c/ tidak luluh apabila mendapat awalan meng-.
Contohnya :
Benar Salah
Wakidi sedang mencuci mobil Wakidi sedang menyuci mobil
d. Penyengauan kata dasar
Penyengauan kata dasar ini adalah ragam lisan yang dipakai dalam ragam
tulis. Akhirnya pencampuradukan antara ragam lisan dan ragam tulis menimbulkan
suatu bentuk kata yang salah dalam pemakaian. Berikut contoh kata lisan dan
tulisnya :
Lisan Tulis
Ngail mengail
ngantuk Mengantuk
Kata dasar yang bunyi awalnya /s/, /k/, /p/ atau /t/ sering tidak luluh jika
mendapat awalan meng atau peng. Menurut kaidah baku bunyi-bunyi itu harus lebur
menjadi bunyi sengau. Contohnya :
Benar Salah
Semua warganegara harus menaati Semua warga negara harus menaati
perarturan yang berlaku perarturan yang berlaku
Bangsa indonesia mampu mengikis Bangsa indonesia mampu mengkikis
habis paham komunis sampai ke akar- habis paham komunis sampai ke akar-
akarnya akarnya
Kaidah puluhan bunyi s,k,p, dan t tidak berlaku pada kata-kata yang
dibentuk dengan gugus konsonan.
Benar Salah
Mengapa kamu tertawa terus? Mengapa kamu ketawa terus?
Pengendara motor itu meninggal Pengendara motor itu meninggal
karena tertabrak oleh metri mini. karena ketabrak oleh metri mini.
Dalam bahasa indonesia baku, Untuk padanan akhiran -ir adalah -asi atai -
isasi. Contohnya :
Benar Salah
Saya sanggup mengoordinasi kegiatan Saya sanggup mengkoordinir kegiatan
itu itu
Sukarno-hatta memproklamasikan Sukarno-hatta memproklamirkan
negara republik indonesia. negara republik indonesia.
Karena pemakai bahasa kurang cermat memilih padanan kata yang serasi,
yang muncul dalam pembicaraan sehari-hari adalah padanan yang tidak sepadan
atau tidak serasi . hal ini terjadi karena dua kaidah bahasa bersilang, atau bergabung
dalam sebuah kalimat. Contohnya :
Benar Salah
Karena modal di bank terbatas, tidak Karena modal di bank terbatas,
semua pengusaha lemah memperoleh sehingga tidak semua pengusaha lemah
kredit. memperoleh kredit.
• Walaupun malam tadi bertugas Walaupun malam tadi bertugas
siskamling, ia masuk kantor juga siskamling, tetapi ia masuk kantor juga
seperti biasa. seperti biasa.
• Malam tadi ia bertugas siskamling,
tetapi ia masuk kantor juga seperti
biasa.
i. Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
Berikut beberapa contoh pemakaian kata depan yang benar dan salah :
Benar Salah
Putusan pemerintah itu melegakan hati Putusan daripada pemerintah itu
rakyat. melegakan hati rakyat.
Anggi lebih cerdas daripada inul Anggi lebih cerdas dari inul
Saya tiba di bank indonesia tepat pukul Saya tiba ke bank indonesia tepat pukul
8.00 8.00
Hasil Atau
Verba Dasar Verba Aktif Pelaku Proses
Yang Di
Anut Menganut Penganut Penganutan Anutan
Bawa Membawa Pembawa Pembawaan Bawaan
Putus Memutuskan Pemutus Pemutusan Putusan
Benar Salah
Petugas puskesmas di sana kurang Petugas puskesmas di sana kurang
memberikan layanan yang memuaskan. memberikan pelayanan yang
memuaskan
Paman saya sudah membeli rumah di Paman saya sudah membeli rumah di
permukiman puri giri indah. pemukiman puri giri indah.
Salah satu ciri pemakaian bahasa yang efektif adalah pemakaian bahsa yang
hemat kata, tetapi padat isi. Berikut contoh kata hemat dan boros:
Boros Hemat
Sejak dari Sejak atau dari
Adalah merupakan Adalah atau merupakan
Tujuan daripada pembangunan Tujuan pembangunan
Daftar nama-nama peserta Daftar nama peserta
m. Analogi
Dewasa ini dapat dijumpai banyak kata yang sekelompok dengan petinju,
seperti pesenam, dan peboling. Akan tetapi, apakah semua kata di bentuk dengan
cara yang sama dengan pembentukan kata petinju? Jika seperti itu maka akan
tercipta bentukan berikut :
Kata bertinju dan bersenam mungkin biasa digunakan tetapi kata berboling
dan bergolf bukan kata yang lazim oleh sebab itu muncul kata : pegolf dan peboling.
Bentuk jamak dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata di mana
tersebut harus di ubah menjadi yang, bahwa, tempat, dan sebagainya.
C. Ungkapan Indomatik
Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang
salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik
adalah kata-kata yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah ekonomi
bahasa.
Kata baku adalah kata yang di anggap kata yang di anggap sah dan sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai
dengan kaidah bahasa yang berlaku atau tidak sesuai dengan kata yang benar.
Datum dalam artian bahasa indonesia adalah kata yang di pakai sebagai
bentuk tunggal, bentuk alumnus atau alumni yang di anggap baku adalah bentuk
alumni.