Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS SOSIAL DAN LATAR BELAKANG


BUDAYA

KELOMPOK 1 (SATU)
ANGGOTA
DIMAS AJI PANGESTU (P202201159)
DIAN SAPUTRI (P202201161)
NURAIMA (P202201162)
TANTRI (P202201165)
NABILA RAMADHANI (P202201166)
MELA AGUSTIN (P202201167)
NUR SAFIKA (P202201168)
JUSRIN (P202201169)
SELFIANA (P202201170)
KETUT DARMAWAN (P202201171)
NURKIA (P202201172)
WA ODE NURDIANA PAPUANI (P202201173)

DOSEN PENGAMPUH : HASNIAH DINA, S. Kep, Ns, M. Kep

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
“Komunikasi Dalam Konteks Sosial Dan Latar Belakang Budaya” dapat
diselesaikan dengan baik.
Sehubungan dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi Dalam
Keperawatan I ini yang telah membimbing sehingga makalah yang kami kerjakan
mampu kami selesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan
kepada para pembacanya. Makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah kami.

Kendari, 15 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masaalah................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Komunikasi Sosial.................................................................................3
B. Faktor yang Mempengaruhi komunikasi Sosial.....................................3
C. Latar belakang Budaya..........................................................................4
D. Pengaruh Latar Belakang Budaya Terhadap Komunikasi.....................5
E. Komunikasi Antar Budaya.....................................................................6
F. Interaksi Sosial.......................................................................................7
G. Tantangan Dalam Komunikasi Sosial..................................................10
H. Strategi Untuk Mengatasi Tantangan Komunikasi Sosial...................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling


berkomunikasi. Manusia juga pada dasarnya memiliki dua kedudukan dalam
hidup, yaitu sebagai makhluk pribadi dan sosial. Sebagai makhluk pribadi,
manusia memiliki beberapa tujuan dan cita-cita yang ingin di capai, dimana
masing-masing individu memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda dengan
individu lainnya. Sedangkan sebagai makhluk sosial, individu selalu ingin
berinteraksi dan hidup dinamis dengan orang lain. Dalam berinteraksi dan
berhubungan dengan orang lain. Individu memiliki tujuan, kepentingan, cara
bergaul, pengetahuan ataupun suatu kebutuhan yang tidak sama antara satu
dengan yang lainnya dan semua itu harus di capai untuk dapat melansungkan
kehidupan (Kashian, 2019).
Komunikasi memiliki fungsi tidak hanya sebagai pertukaran informasi dan
pesan saja, tapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar data, fakta dan ide. Agar komunikasi berlansung efektif dan informasi
yang disampaikan oleh seorang komunikator dapat diterima dan dipahami dengan
baik oleh komunikan. Maka seorang komunikator harus menetapkan pola
komunikasi yang baik pula. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya
bersifat komplek, abstrak dan luas. Banyak aspek budaya menentukan prilaku
komunikatif. Unsur sosil budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia (Das et al., 2021).
Hubungan antara budaya dan komunikasi sangat penting dipahami untuk
memahami komunikasi antarbudaya, oleh karena itu melalui pengaruh budayalah
orang-orang belajar berkomunikasi. Komunikasi antar budaya pada dasarnya
adalah komunikasi biasa. Hanya yang membedakannya adalah latar belakang
budaya yang berbeda dari orang- orang yang melakukan proses komunikasi
tersebut. Aspek-aspek budaya seperti bahasa, isyarat non verbal, sikap

1
kepercayaan, watak, nilai dan orientasi pikiran akan lebih banyak ditemukan
sebagai perbedaan besar yang sering sekali menyebabkan distorsi dalam
komunikasi. Namun dalam masyarakat yang bagaimanapun berbedanya
kebudayaan. Tetaplah akan terdapat kepentingan-kepentingan yang bersama untuk
melakukan komunikasi dan interaksi sosial (Tanaka & Matsumi, 2022).
B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pengaruh latar belakang budaya terhadap komunikasi dalam
konteks sosial?
2. Bagaimana cara memahami dan mengatasi hambatan komunikasi yang
disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya?
3. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas komunikasi antarbudaya dalam
konteks sosial?

C. Tujuan

Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk memahami pengaruh latar belakang budaya terhadap komunikasi
dalam konteks sosial.
2. Untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam komunikasi
antarbudaya.
3. Untuk memberikan strategi dalam meningkatkan efektivitas komunikasi
antarbudaya dalam konteks sosial.

D. Manfaat

Manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mempertimbangkan
latar belakang budaya dalam komunikasi.
2. Dapat memberikan wawasan tentang bagaimana cara mengatasi
hambatan komunikasi antarbudaya.
3. Dapat memberikan kontribusi pada penelitian dan praktik dalam bidang
komunikasi antarbudaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Sosial

1. Pengertian Komunikasi Sosial

Komunikasi merupakan kegiatan yang dominan dalam kehidupan sehari-


hari, namun sulit untuk memberikan definisi yang lansung di pahami oleh
semua pihak. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau
informasi yang mengandung arti, dari pengirim (komunikator) kepada
penerima (komunikan) untuk mencapai tujuan tertentu (Abugre & Debrah,
2019).

2. Unsur atau Komponem Komunikasi

Menurut (Dhana et al., 2022)ada unsur atau komponem komunikasi


adalah sebagai berikut :
a) Komunikator, Sumber Informasi (source), ialah orang yang
mengirim pesan.
b) Pesan (message), ialah komponem yang menjadi isi komunikasi,
baik baik gagasan, ide, symbol atau baik bersifat verbal maupun
non verbal.
c) Saluran, Media (channel), ialah suatu sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
8 9 d. Komunikan, Penerima Informasi (receiver), ialah pihak yang
menerima pesan.
d) Umpan Balik (feedback), respon atau tanggapan komunikan setelah
mendapatkan terpaan pesan.
e) Gangguan (noise/barrier), ialah gangguan komunikasi, baik yang
bersifat teknis atau semantis.
B. Faktor yang Mempengaruhi komunikasi Sosial

Menurut (Forhatimedan, 2023) faktor-faktor yang Mempengaruhi


Komunikasi Sosial yaitu:

3
a. Norma atau Aturan Sosial: Norma atau aturan sosial adalah panduan
perilaku yang diterima oleh masyarakat. Norma ini mencakup cara
berbicara, berpakaian, berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang
lain. Norma sosial mempengaruhi gaya komunikasi seseorang,
termasuk pemilihan kata, nada suara dan ekspresi wajah yang
digunakan dalam komunikasi.
b. Peran dan Status Sosial: Peran dan status sosial seseorang dalam
masyarakat juga mempengaruhi komunikasi sosial. Peran sosial
mengacu pada peran yang diharapkan dari individu berdasarkan status
mereka dalam kelompok atau masyarakat.
c. Kelompok dan Komunitas Sosial: Kelompok dan komunitas sosial di
mana seseorang berada juga mempengaruhi komunikasi sosial. Setiap
kelompok memiliki norma dan nilai-nilai komunikasi yang unik.
Misalnya, kelompok teman sebaya dapat memiliki gaya komunikasi
yang berbeda dengan keluarga atau rekan kerja. Komunikasi dalam
kelompok dan komunitas sosial juga dipengaruhi oleh ikatan sosial,
kepercayaan, dan identitas kelompok.
1. Norma Sosial

Norma sosial adalah aturan yang mengatur perilaku dan interaksi


sosial dalam masyarakat. Norma sosial mencakup berbagai aspek kehidupan,
seperti cara berpakaian, berbicara, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan
orang lain. Norma sosial dapat bervariasi antara budaya, subkultur, atau
kelompok sosial tertentu.Norma sosial dapat bersifat eksplisit atau implisit.
Norma eksplisit adalah norma yang secara jelas dinyatakan dan
dikodifikasikan dalam bentuk hukum atau peraturan tertulis
2. Aturan Sosial

Aturan sosial adalah petunjuk yang lebih spesifik tentang perilaku


yang diharapkan dalam situasi tertentu. Aturan sosial sering kali terkait
dengan norma sosial, tetapi lebih terfokus pada situasi atau konteks tertentu.

4
Misalnya, aturan sosial di sekolah mungkin melarang penggunaan bahasa
kasar atau memerintahkan penggunaan seragam.

C. Latar belakang Budaya

Latar belakang budaya merujuk pada warisan budaya, nilai-nilai,


kepercayaan, tradisi, dan praktik yang membentuk identitas dan pengalaman
seseorang atau kelompok dalam sebuah budaya tertentu. Ini mencakup berbagai
aspek kehidupan, seperti bahasa, agama, sistem nilai, norma sosial, makanan,
pakaian, seni dan sejarah (Nuraeni et al., 2022).

Latar belakang budaya dapat mencakup aspek-aspek berikut:


1. Bahasa: Bahasa yang digunakan oleh kelompok atau individu dalam
berkomunikasi. Bahasa mencerminkan identitas budaya dan
memainkan peran penting dalam membentuk cara berpikir dan
berinteraksi.
2. Agama: Sistem kepercayaan, praktik keagamaan, dan nilai-nilai
spiritual yang dipegang oleh kelompok atau individu. Agama dapat
mempengaruhi cara pandang dunia, etika, dan norma sosial.
3. Sistem Nilai: Nilai-nilai yang dianggap penting dan dijunjung tinggi
dalam budaya tertentu. Nilai-nilai ini dapat mencakup keadilan,
kesopanan, kesetaraan, kebebasan, atau nilai-nilai lain yang dianggap
penting oleh masyarakat.
4. Norma Sosial: Aturan yang mengatur perilaku dan interaksi sosial
dalam masyarakat. Norma sosial mencakup cara berpakaian, berbicara,
berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang lain.
5. Tradisi dan Praktik: Praktik-praktik budaya yang diturunkan dari
generasi ke generasi, seperti perayaan hari raya, upacara adat, atau
tarian tradisional. Tradisi dan praktik ini membantu mempertahankan
identitas budaya dan memperkuat ikatan sosial.
6. Seni dan Budaya Populer: Ekspresi seni, musik, tari, sastra, dan
bentuk-bentuk budaya populer yang dihasilkan oleh kelompok atau

5
individu dalam budaya tertentu. Seni dan budaya populer
mencerminkan kreativitas, identitas dan keunikan budaya.

D. Pengaruh Latar Belakang Budaya Terhadap Komunikasi

Menurut (Zaenab & Salisah, 2019) latar belakang budaya memiliki


pengaruh yang signifikan terhadap komunikasi. Berikut adalah beberapa pengaruh
utama yang latar belakang budaya dapat memiliki terhadap komunikasi:
1. Bahasa dan Gaya Komunikasi: Latar belakang budaya mempengaruhi
bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Setiap budaya memiliki bahasa
yang unik dengan aturan tata bahasa, kosakata, dan idiom yang berbeda.
Gaya komunikasi juga dapat bervariasi antara budaya yang berbeda,
termasuk tingkat keformalan, tingkat ekspresi emosi, dan penggunaan
bahasa tubuh.
2. Norma dan Etika Komunikasi: Setiap budaya memiliki norma dan etika
komunikasi yang berbeda. Norma sosial mempengaruhi cara orang
berkomunikasi dalam hal kejelasan, kejelasan, dan tingkat langsung atau
tidak langsung. Etika komunikasi mencakup hal-hal seperti kehormatan,
kesopanan, dan penghargaan terhadap otoritas atau hierarki.
3. Pola Komunikasi Nonverbal: Latar belakang budaya mempengaruhi pola
komunikasi nonverbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan kontak
mata. Misalnya, dalam beberapa budaya, kontak mata yang intens
dianggap sopan, sementara dalam budaya lain, kontak mata yang
berlebihan dapat dianggap mengganggu atau tidak sopan.
4. Konsep Waktu: Konsep waktu juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang
budaya. Beberapa budaya memiliki kecenderungan untuk menghargai
ketepatan waktu dan efisiensi, sementara budaya lain mungkin memiliki
pendekatan yang lebih fleksibel terhadap waktu. Perbedaan ini dapat
mempengaruhi cara orang berkomunikasi tentang jadwal, tenggat waktu,
dan pengaturan waktu.
5. Pola Komunikasi Konflik: Latar belakang budaya juga mempengaruhi
pola komunikasi konflik. Beberapa budaya mungkin cenderung

6
menghindari konflik secara langsung, sementara budaya lain mungkin
lebih terbuka dan langsung dalam mengekspresikan ketidaksetujuan.
Perbedaan ini dapat mempengaruhi cara orang berkomunikasi selama
konflik dan mencari solusi.
6. Konteks Komunikasi: Latar belakang budaya mempengaruhi pemahaman
konteks komunikasi. Setiap budaya memiliki konteks sosial, sejarah, dan
nilai-nilai yang unik yang membentuk cara orang memahami pesan.
Memahami konteks budaya dapat membantu menghindari
kesalahpahaman dan memahami makna yang lebih dalam dari pesan yang
disampaikan.
E. Komunikasi Antar Budaya

1. Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Antarbudaya adalah komunikasi yang berlansung


seseorang atau kelompok yang berlainan budaya. Komunikasi Antarbudaya
didefinisikan sebagai situasi komunikasi antara individu individu atau
kelompok yang memiliki asal-usul bahasa dan budaya yang berbeda. Ini
berasal dari definisi dasar berikut: komunikasi adalah hubungan aktif yang
dibangun antara orang melalui bahasa, dan sarana antarbudaya bahwa
hubungan komunikatif adalah antara orang-orang dari budaya yang berbeda,
dimana budaya merupakan manifestasi terstruktur perilaku manusia dalam
kehidupan sosial dalam nasional spesifik dan konteks lokal, misalnya politik,
linguistik, ekonomi, kelembagaan dan profesional (Nurhadi et al., 2022).

2. Proses Komunikasi Antarbudaya

Jika berpedoman dari proses ilmu komunikasi, maka ilmu komunikasi


antarbudaya merupakan suatu kajian yang berkembang sesudah perang dunia
kedua. Maka dari itu komunikasi antarbudaya di mulai pada tahun 1980-an.
Dengan sebab itu ilmu komunikasi antarbudaya masih baru. Selain itu lahirnya
ilmu komunikasi antarbudaya tidak jauh dari sosiologi, antropologi, psikologi
dan juga sastra. Artinya ilmu komunikasi antarbudaya tidak beda jauh dengan
ilmu sosiologi. Meski pun begitu, tetapi ilmu komunikasi antarbudaya dapat di

7
bedakan yaitu dari prosesnya, terutama apakah itu dari interaksinya maupun
produknya (Nurhadi et al., 2022).

F. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut


menyebabkan manusia tidak akan dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia
yang lain. Hubungan tersebut dapat dikategorikan sebagai interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia
yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok (Huda & Mahendra,
2022).
2. Ciri-Ciri Interaksi

Sosial Proses interaksi sosial dalam masyarakat memiliki ciri sebagai


berikut :
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbale balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung
d. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial dalam masyarakat terjadi apabila terpenuhi dua


syarat sebagai berikut:
a. Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan
individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan,
percakapn, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan
alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan
tertentu.

8
4. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan


disosiatif antara lain yaitu:
Asosiatif Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk
penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut:
1) Ication (peradilan) yaitu, suatu bentuk penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
2) Stalema Kerja sama (cooperation) Kerjasama terbentuk karena
masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat
bentuk kerjasama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation
(kooptasi), koalisi dan joint-venture (usaha patungan).
3) Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan
dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa bentuk
antara lain :
a. Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan.
b. Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak
yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar
dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada.
c. Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan
meminta bantuan pihak ketiga yang netral.
d. Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan cara
meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah
pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih dari pihak-
pihak yang bertikai
e. Adjudte yaitu, Suatu keadaan dimana pihak-pihak yang
bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti

9
melakukan pertentangan pada suatu titik karena kedua belah
pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
f. Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya
persetujuan formal.
g. Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan pihak- pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu
persetujuan bersama.

G. Tantangan Dalam Komunikasi Sosial

Menurut (Husni & HM, 2021) tantangan dalam komunikasi sosial dapat
bervariasi tergantung pada konteks dan individu yang terlibat. Berikut adalah
beberapa tantangan umum dalam komunikasi sosial:
a. Gangguan Teknologi: Tantangan ini muncul ketika teknologi seperti
telepon genggam, media sosial, atau perangkat lain mengalihkan
perhatian dan mengganggu komunikasi langsung antara orang-orang.
Gangguan teknologi dapat menghambat kualitas interaksi sosial dan
membuat orang merasa kurang terhubung.
b. Kurangnya Perhatian dan Mendengarkan Aktif: Tantangan ini terjadi
ketika seseorang tidak memberikan perhatian penuh atau tidak
mendengarkan dengan aktif saat berkomunikasi. Kurangnya perhatian
dapat menyebabkan ketidakpahaman, kesalahpahaman, dan kurangnya
empati dalam interaksi sosial.
c. Kesalahpahaman dan Ketidaksepahaman: Tantangan ini muncul ketika
pesan yang disampaikan tidak dipahami dengan benar oleh penerima.
Kesalahpahaman dapat terjadi karena perbedaan bahasa, budaya, atau
latar belakang individu. Ketidaksepahaman juga dapat muncul karena
asumsi yang salah atau kurangnya klarifikasi dalam komunikasi.
d. Konflik dan Ketegangan: Tantangan ini terjadi ketika ada konflik atau
ketegangan dalam interaksi sosial. Konflik bisa timbul karena
perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau kepentingan antara individu atau

10
kelompok. Ketegangan sosial dapat menghambat komunikasi yang
efektif dan menciptakan suasana yang tidak nyaman.
e. Perbedaan Budaya dan Norma Sosial: Tantangan ini muncul ketika
individu atau kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda
berinteraksi. Perbedaan budaya dan norma sosial dapat mempengaruhi
cara berkomunikasi, etika komunikasi, dan pola interaksi sosial.
Kurangnya pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan ini dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan ketegangan.
f. Kecemasan dan Ketidakpercayaan: Tantangan ini muncul ketika
individu merasa cemas atau tidak percaya dalam berkomunikasi sosial.
Kecemasan sosial dapat menghambat ekspresi diri dan mengurangi
kepercayaan dalam hubungan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi
kualitas komunikasi dan membatasi keterlibatan sosial.
g. Kurangnya Keterampilan Komunikasi: Tantangan ini terjadi ketika
individu kurang memiliki keterampilan komunikasi yang efektif.
Kurangnya keterampilan komunikasi dapat menyebabkan kesulitan
dalam menyampaikan pikiran dan perasaan dengan jelas,
mendengarkan dengan aktif, atau membangun hubungan yang baik
dengan orang lain.

H. Strategi Untuk Mengatasi Tantangan Komunikasi Sosial

Menurut (Febiyana, & Turistiati, 2019) untuk mengatasi tantangan dalam


komunikasi sosial, berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:
a. Dengarkan dengan Empati: Dengarkan dengan penuh perhatian dan
empati terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain. Berikan perhatian
penuh pada pesan verbal dan nonverbal yang mereka sampaikan.
Jangan membuat asumsi atau menginterupsi. Berusaha untuk
memahami perspektif dan pengalaman orang lain.
b. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana: Gunakan bahasa yang
jelas, sederhana dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata

11
yang ambigu atau teknis yang mungkin sulit dipahami oleh orang lain.
Sederhanakan pesan Anda agar mudah dipahami oleh semua pihak.
c. Perhatikan Komunikasi Nonverbal: Komunikasi nonverbal, seperti
ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan kontak mata, juga penting dalam
komunikasi sosial. Perhatikan ekspresi dan bahasa tubuh orang lain,
serta berikan sinyal nonverbal yang sesuai untuk mendukung pesan
Anda. Hindari tindakan atau sikap yang dapat disalahartikan.
d. Bertanya dan Mengklarifikasi: Jika ada ketidakjelasan atau
ketidaksepahaman, jangan ragu untuk bertanya dan mengklarifikasi.
Jangan membuat asumsi atau menarik kesimpulan sendiri. Bertanya
dengan sopan dan terbuka untuk memastikan pemahaman yang akurat.
e. Bersikap Terbuka dan Menghargai: Bersikap terbuka terhadap
pendapat dan pandangan orang lain. Hargai perbedaan dan jangan
menilai atau menghakimi. Jadilah pengikut yang baik dan dengarkan
dengan penuh perhatian sebelum memberikan tanggapan.
f. Gunakan Komunikasi Verbal dan Tertulis yang Efektif: Pilih kata-kata
dengan hati-hati dan sampaikan pesan Anda dengan jelas dan
terstruktur. Hindari penggunaan bahasa yang kasar atau merendahkan.
Jika komunikasi tertulis diperlukan, pastikan tata bahasa, ejaan, dan
tanda baca yang benar.
g. Latih Keterampilan Komunikasi: Tingkatkan keterampilan
komunikasi Anda dengan membaca, belajar, dan berlatih. Pelajari
strategi komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan aktif,
mengajukan pertanyaan terbuka, dan memberikan umpan balik yang
konstruktif. Latih keterampilan komunikasi Anda secara teratur.
h. Jaga Etika Komunikasi: Berkomunikasilah dengan integritas dan
hormat. Hindari menyebarkan informasi yang tidak benar atau
merugikan. Jaga privasi orang lain dan berhati-hati dalam
menggunakan media sosial. Ingatlah bahwa komunikasi sosial juga
melibatkan etika dan tanggung jawab.

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada makalah ini adalah :

1. Cara untuk mengetahui pengaruh latar belakang budaya terhadap


komunikasi dalam konteks sosial sangat signifikan. Latar belakang
budaya seseorang mencakup nilai-nilai, norma, keyakinan, dan pola
pikir yang diperoleh dari lingkungan sosial dan budaya mereka. Hal ini
mempengaruhi pemahaman, interpretass dan cara seseorang
berkomunikasi.
2. Cara untuk memahami dan mengatasi hambatan komunikasi yang
disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya, penting untuk
memiliki kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang budaya
orang lain. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu.
Belajar tentang budaya orang lain melalui membaca, menghadiri acara
budaya,atau berinteraksi langsung dengan orang-orang dari budaya
tersebut. Mengembangkan sikap terbuka dan menghargai perbedaan
budaya.
3. Cara untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antarbudaya dalam
konteks sosial, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
yaitu. Mengembangkan kemampuan bahasa dan memahami nuansa
budaya yang terkait dengan bahasa tersebut. Meningkatkan
pengetahuan tentang budaya orang lain, termasuk norma, nilai, dan
kebiasaan komunikasi yang khas.
B. Saran

Diharapkan kepada mahasiswa agar mampu memberikan edukasi: kepada


masyarakat tentang bagaimana latar belakang budaya mempengaruhi cara kita
berkomunikasi, sehingga akan membantu dalam memahami dan menghargai
perbedaan dalam komunikasi

13
DAFTAR PUSTAKA

Abugre, J. B., & Debrah, Y. A. (2019). Assessing the impact of cross-cultural


communication competence on expatriate business operations in
multinational corporations of a Sub-Saharan African context. International
Journal of Cross Cultural Management, 19(1), 85–104.
https://doi.org/10.1177/1470595819839739

Das, J. R., Panigrahi, R. R., & Khatua, A. K. (2021). Intercultural communication


through social media and its impact on tourism industry. International
Journal of Electronic Business, 16(2), 103–117.
https://doi.org/10.1504/IJEB.2021.115715

Dhana, R., Maria Fatimah, J., & Farid, M. (2022). Komunikasi Antarbudaya
Dalam Masyarakat Multikultur ( Studi Pada Masyarakat Etnik Jawa Dan Bali
Di Desa Balirejo). KOMUNIDA : Media Komunikasi dan Dakwah, 12(01),
1–23. https://doi.org/10.35905/komunida.v12i01.2110

Forhatimedan, B. (2023). Dawatuna : Journal of Communication and Islamic


Broadcasting Pengolahan Bahan Koleksi Anak Dawatuna : Journal of
Communication and Islamic Broadcasting. 3, 373–380.
https://doi.org/10.47476/dawatuna.v2i1.503

Febiyana, A., & Turistiati, A. T. (2019). Komunikasi Antarbudaya Dalam


Masyarakat Multikultur (Studi Kasus pada Karyawan Warga Negara Jepang
dan Indonesia di PT. Tokyu Land Indonesia), Jurnal Komunikasi, 3(1), 33-
44. https://doi.org/10.31334/ljk.v3i1.414

Huda, M. H. N., & Mahendra P., A. I. (2022). Pola Komunikasi Antarbudaya


Mahasiswa Perantauan Suku Banjar Dalam Menghadapi Gegar Budaya Di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu

14
Komunikasi, 5(2). https://doi.org/10.31602/jm.v5i2.7911

Husni, M. Z., & HM, S. H. (2021). Komunikasi Antar Budaya Di Pondok


Pesantren Kyai Syarifuddin. Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi
Islam, 7(2), 253. https://doi.org/10.54471/dakwatuna.v7i2.1204
Kashian, N. (2019). The Influence of Channel, Flooding, and Repair on Effective
Couple Conflict Communication. International Journal of Communication,
13, 5986–6005. http://ijoc.org.

Nuraeni, M., Pratama, M. I. F., & Ananda, R. (2022). Pengaruh Perbedaan


Budaya Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa. KAMPRET Journal,
1(3), 55–59. https://plus62.isha.or.id/index.php/kampret/article/view/22

Nurhadi, Z. F., Mujianto, H., & Angeline, A. F. (2022). Komunikasi Antar


Budaya pada Perantau dengan Masyarakat Lokal di Garut. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 09(01), 29–41. https://doi.org/10.22236/komunika.v9i1.7495

Tanaka. & Matsumi, J. (2022). Counseling Across Cultures: A Half-Century


Assessment. Journal of Cross-Cultural Psychology, 53(7–8), 957–975.
https://doi.org/10.1177/00220221221111810

Zaenab, & Salisah. N, H. (2019). Jurnal Ilmu Komunikasi. Jurnal Ilmu


Komunikasi, Vol. 9(No. 1), 52–68.

15

Anda mungkin juga menyukai