Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MATA KULIAH BOTANI

MORFOLOGI DAUN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK V

1. MUHAMMAD FAROOZ (D1A022065)


2. MUHAMMAD LATIF (D1A022068)
3. ELVINA ELSA MELINDA N. (D1A022076)
4. NURHADINI RAHMI (D1A022079)

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Dra.Ir.Hj. Arzita,M.Si.

Miranti Sari Fitriani, S.P. ,M.P

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini membahas tentang morfologi daun.

Morfologi daun adalah salah satu bidang yang terkait dengan ilmu botani yang
mempelajari struktur dan bentuk daun pada tanaman. Daun adalah organ pada
tumbuhan yang berfungsi untuk melakukan fotosintesis, yaitu mengubah energi
matahari menjadi energi yang dapat digunakan oleh tanaman. Oleh karena itu,
morfologi daun sangat penting dalam memahami anatomi dan fisiologi tanaman.

Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan secara detail morfologi daun . Kami
berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur
dan fungsi tumbuhan serta memberikan referensi yang berguna bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Jambi, 29 Maret 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morfologi daun merupakan salah satu bidang yang terkait dengan ilmu botani.
Sejak dahulu kala, manusia telah mengamati dan mempelajari berbagai jenis tumbuhan,
termasuk struktur dan bentuk daun. Pengetahuan tentang morfologi daun telah menjadi
dasar bagi para ilmuwan, petani, dan peneliti untuk memahami proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

Sejarah penelitian tentang morfologi daun dimulai sejak abad ke-4 SM, ketika
Aristoteles mengemukakan teori tentang tumbuhan dan organ-organ mereka, termasuk
daun. Kemudian, pada abad ke-16, ahli botani Swiss, Gaspard Bauhin,
mengembangkan sistem klasifikasi tumbuhan berdasarkan morfologi daun.

Pada abad ke-18, para ilmuwan mulai mempelajari struktur daun secara lebih
rinci, termasuk struktur sel-sel dan peran mereka dalam proses fotosintesis. Selama
abad ke-19, ilmuwan seperti Matthias Schleiden dan Theodor Schwann
mengembangkan teori sel, yang memandang sel sebagai unit dasar kehidupan.
Pemahaman tentang sel kemudian menjadi dasar untuk memahami struktur dan fungsi
daun secara lebih rinci.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penelitian tentang morfologi daun


semakin maju. Saat ini, para ilmuwan dapat menggunakan berbagai teknik seperti
mikroskop elektron dan analisis genetik untuk mempelajari struktur dan fungsi daun
dengan lebih detail.

Secara umum, pengetahuan tentang morfologi daun menjadi sangat penting


dalam berbagai bidang, seperti pertanian, kedokteran, dan ilmu lingkungan. Dalam
bidang pertanian, morfologi daun membantu petani untuk memilih jenis tanaman yang
sesuai dengan kondisi lingkungan dan mengoptimalkan produksi pertanian. Sedangkan
dalam bidang kedokteran, morfologi daun menjadi penting dalam penelitian tentang
tanaman obat dan pengembangan obat-obatan dari tanaman.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi morfologi daun dan mengapa bidang ini penting dalam ilmu
botani?
2. Apa saja aspek-aspek morfologi daun yang perlu dipelajari, seperti bentuk,
ukuran, struktur, dan fungsi?
3. Bagaimana morfologi daun dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan
spesies tanaman?
4. Bagaimana teknologi dan metode penelitian yang digunakan dalam mempelajari
morfologi daun?
5. Bagaimana pentingnya pengetahuan tentang morfologi daun dalam bidang
pertanian, kedokteran, dan ilmu lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa definisi morfologi daun dan mengapa bidang ini penting dalam ilmu
botani?

Morfologi daun adalah cabang ilmu botani yang mempelajari struktur, bentuk,
ukuran, dan fungsi daun pada tanaman. Daun merupakan bagian penting pada
tumbuhan karena berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi. Selain itu, daun juga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan spesies tanaman.

Bidang morfologi daun penting dalam ilmu botani karena memberikan


pemahaman yang mendalam tentang anatomi dan fisiologi tumbuhan. Melalui
pemahaman morfologi daun, kita dapat memahami bagaimana tanaman tumbuh dan
berkembang serta berinteraksi dengan lingkungannya. Informasi ini sangat berguna
dalam memahami dan mengembangkan berbagai aplikasi dalam bidang pertanian,
pengembangan tanaman obat-obatan, ilmu lingkungan, dan konservasi tanaman.

2.2 Apa saja aspek-aspek morfologi daun yang perlu dipelajari, seperti bentuk,
ukuran, struktur, dan fungsi?

Beberapa aspek morfologi daun yang perlu dipelajari meliputi:

1. Bentuk daun: yaitu bentuk fisik atau tampilan daun, seperti daun oval, daun
lanset, daun lonjong, daun jari-jari, daun segitiga, dan sebagainya.
2. Ukuran daun: meliputi panjang, lebar, dan tebal daun, serta hubungannya
dengan faktor-faktor lingkungan seperti iklim dan ketinggian tempat.
3. Struktur daun: meliputi struktur anatomi atau bagian-bagian dari daun seperti
epidermis, stomata, dan jaringan pembuluh.
4. Fungsi daun: yaitu peran dan fungsi daun dalam proses kehidupan tumbuhan,
seperti fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.
5. Variasi daun: meliputi variasi dalam struktur, bentuk, dan ukuran daun antar
spesies atau jenis tanaman.
6. Pola daun: yaitu pola letak daun pada batang atau cabang, seperti letak
bergantian atau melingkar.
7. Textur daun: yaitu tekstur permukaan daun yang dapat membantu
mengidentifikasi jenis tanaman, seperti daun berbulu, daun kasar, atau daun
halus.

Pemahaman terhadap aspek-aspek morfologi daun tersebut sangat penting dalam


mempelajari dan memahami sifat dan karakteristik tanaman.

2.3 Bagaimana morfologi daun dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan
spesies tanaman?

Morfologi daun dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis dan spesies


tanaman dengan memperhatikan beberapa karakteristik daun, seperti bentuk, ukuran,
struktur, pola, dan tekstur.

Misalnya, bentuk daun bisa menjadi ciri khas dari suatu jenis tanaman. Daun
palem memiliki bentuk kipas, sedangkan daun pinus memiliki bentuk jarum. Selain itu,
ukuran daun juga bisa menjadi ciri khas. Tanaman besar biasanya memiliki daun yang
lebih besar dibandingkan dengan tanaman kecil.

Struktur daun juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi tanaman. Misalnya,


daun pada jenis tanaman monokotil memiliki pembuluh daun yang sejajar, sedangkan
daun pada jenis tanaman dikotil memiliki pembuluh daun yang membentuk pola
jaringan.

Pola daun juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanaman. Misalnya,
daun pada tanaman tapak dara memiliki pola daun melingkar, sedangkan pada tanaman
paku memiliki pola daun bergaris lurus.

Terakhir, tekstur daun juga bisa menjadi ciri khas dari suatu jenis tanaman.
Misalnya, daun pada tanaman melinjo memiliki permukaan daun yang kasar,
sedangkan pada tanaman tebu memiliki permukaan daun yang halus.

Dengan memahami karakteristik morfologi daun pada suatu jenis tanaman, kita
dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis dan spesies tanaman tersebut. Hal ini
penting untuk mendukung penelitian dan konservasi tanaman, serta pengembangan
industri pertanian dan obat-obatan.
2.4 Bagaimana teknologi dan metode penelitian yang digunakan dalam
mempelajari morfologi daun?

Terdapat beberapa teknologi dan metode penelitian yang dapat digunakan untuk
mempelajari morfologi daun, antara lain:

1. Mikroskop: Mikroskop digunakan untuk mempelajari struktur anatomi daun


pada tingkat seluler. Dengan mikroskop, dapat dilihat struktur seperti epidermis,
stomata, dan jaringan pembuluh.
2. Citra digital: Citra digital digunakan untuk mendokumentasikan dan
menganalisis berbagai karakteristik morfologi daun, seperti bentuk, ukuran,
pola, dan tekstur. Citra digital dapat diambil menggunakan kamera digital atau
scanner.
3. Analisis citra: Metode ini menggunakan perangkat lunak komputer untuk
menganalisis citra digital daun dan mengukur berbagai parameter seperti luas,
panjang, lebar, dan bentuk daun. Analisis citra juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jenis tanaman berdasarkan karakteristik daun.
4. Pemeriksaan lapangan: Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan mengamati
daun secara langsung di alam atau di kebun botani. Metode ini penting untuk
mengamati karakteristik yang sulit terlihat dengan teknologi lain, seperti pola
daun dan tekstur.
5. Penelitian literatur: Penelitian literatur dapat dilakukan untuk mempelajari
morfologi daun dari literatur ilmiah atau publikasi lainnya.

2.5 Bagaimana pentingnya pengetahuan tentang morfologi daun dalam bidang


pertanian, kedokteran, dan ilmu lingkungan ?

Pengetahuan tentang morfologi daun memiliki banyak manfaat dalam berbagai


bidang, termasuk:

1. Pertanian: Pengetahuan tentang morfologi daun dapat membantu petani dalam


memilih bibit yang tepat untuk jenis tanaman yang ingin dibudidayakan. Selain
itu, karakteristik morfologi daun dapat digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan air, kebutuhan pupuk, dan penyakit yang mungkin terjadi pada
tanaman.
2. Kedokteran: Beberapa tanaman memiliki kandungan senyawa aktif yang dapat
digunakan dalam pengobatan. Pengetahuan tentang morfologi daun dapat
membantu dalam mengidentifikasi tanaman obat yang tepat dan memastikan
kualitas dan keaslian tanaman tersebut.
3. Ilmu Lingkungan: Morfologi daun juga dapat digunakan untuk mempelajari
interaksi antara tumbuhan dengan lingkungannya, seperti dampak polusi udara
atau perubahan iklim terhadap karakteristik morfologi daun. Hal ini dapat
membantu dalam memahami perubahan lingkungan dan dampaknya pada
ekosistem.

Dalam bidang pertanian, morfologi daun juga dapat digunakan untuk


mengidentifikasi varietas tanaman yang lebih unggul dan memperbaiki kualitas
produksi tanaman. Dalam bidang kedokteran, pengetahuan tentang morfologi daun
dapat digunakan untuk mengidentifikasi tanaman obat yang tepat dan membantu
memperbaiki kesehatan manusia. Sedangkan dalam bidang ilmu lingkungan,
pengetahuan tentang morfologi daun dapat membantu dalam memahami interaksi
antara tumbuhan dengan lingkungannya dan dampaknya pada ekosistem.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Morfologi daun merupakan bidang penting dalam ilmu botani yang mempelajari
karakteristik dan struktur daun. Aspek-aspek yang dipelajari meliputi bentuk, ukuran,
struktur, dan fungsi daun. Pengetahuan tentang morfologi daun sangat penting dalam
mengidentifikasi jenis dan spesies tanaman, serta dapat membantu dalam berbagai
bidang seperti pertanian, kedokteran, dan ilmu lingkungan.

Dalam bidang pertanian, pengetahuan tentang morfologi daun dapat membantu


petani dalam memilih bibit yang tepat dan memperbaiki kualitas produksi tanaman.
Dalam bidang kedokteran, pengetahuan tentang morfologi daun dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tanaman obat yang tepat dan membantu memperbaiki kesehatan
manusia. Sedangkan dalam bidang ilmu lingkungan, pengetahuan tentang morfologi
daun dapat membantu dalam memahami interaksi antara tumbuhan dengan
lingkungannya dan dampaknya pada ekosistem.

Teknologi dan metode penelitian juga terus berkembang dalam mempelajari


morfologi daun, seperti penggunaan mikroskop dan software analisis citra. Dalam
upaya pelestarian keanekaragaman hayati, pengetahuan tentang morfologi daun juga
dapat membantu dalam mengidentifikasi dan menjaga spesies tanaman yang terancam
punah.

Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang morfologi daun dapat


memberikan manfaat yang besar dalam berbagai bidang dan membantu dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup.

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini saya berharap adanya masukan serta kritik dan saran dari
ibu pengampu mata kuliah demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Fahn, A. (1990). Plant anatomy (No. Ed. 3). Pergamon Press.


Givnish, T. J. (1988). Adaptation to sun and shade: a whole-plant
perspective. Australian Journal of Plant Physiology, 15(1), 63-92.
Hickey, M., & King, C. (2001). The Cambridge illustrated glossary of
botanical terms. Cambridge University Press.
Jones, R. L. (2013). Plant life: a brief history. University of Chicago
Press.
Kramer, P. J., & Boyer, J. S. (1995). Water relations of plants and soils.
Academic press.
Lambers, H., Chapin, F. S., & Pons, T. L. (2008). Plant physiological
ecology (No. Ed. 2). Springer.
Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1992). Plant physiology (No. Ed. 4).
Wadsworth Publishing Company.
Taiz, L., & Zeiger, E. (2010). Plant physiology (No. Ed. 5). Sinauer
Associates, Inc.
Walters, D. R., & Keilin, T. (1996). Principles of plant disease
management. Wiley-Blackwell.
Went, F. W. (1974). The experimental control of plant growth (No. Ed.
2). Pergamon Press.

Anda mungkin juga menyukai