Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN

”KUNJUNGAN INDUSTRI TAHU”

KECAMATAN TOMONI

KABUPATEN LUWU TIMUR

Prodi

Agribisnis

Disusun oleh:

VIRA SAPITA PUTRI (1902405058)


NURHIDAYAH (1902405044)
FITRIANI MUKTAR (1902405101)
MUH. AMRI MAHFUD (1902405081)
ANDRIANSYAH (1902405130)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

          Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagai persyaratan untuk
mengikuti ujian akhir semester.
Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, sehingga laporan ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata
sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki laporan ini agar menjadi lebih baik.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang
terkait terutama bagi penulis sendiri dan kita semua yang ingin mempelajari lebih
dalam mengenai materi kewirausahaan.

Luwu Timur,.........................2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar belakang........................................................................................4
B. Rumusan masalah...................................................................................4
C. Tujuan dan manfaat................................................................................5

BAB II METODOLOGI PENELITIAN..............................................................6

A. Sasaran penelitian...................................................................................6
B. Lokasi dan waktu penelitian...................................................................6
C. Metode penelitian...................................................................................6
D. Metode pengumpulan data.....................................................................6
a. Wawancara.......................................................................................6
b. Observasi..........................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................7

A. Sejarah industri.......................................................................................7
B. Visi-misi industri....................................................................................7
C. Lokasi industri........................................................................................8
D. Sumber daya manusia (SDM)................................................................8
E. Finansial.................................................................................................9
F. Operasional............................................................................................9
G. Strategi pemasaran...............................................................................11

BAB IV PENUTUP..............................................................................................12

A. Kesimpulan..........................................................................................12
B. saran ....................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang kedelai merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang
menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan
tempe. Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun
Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena
kebutuhan indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli
tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah dari Jepang dan Cina.
Konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta ton per tahun, dari jumlah itu
sekitar 1,6 juta ton harus di impor.
Sebagai salah satu produk olahan utama kedelai, tahu memiliki kandungan
protein nabati yang lebih baik dibandingkan protein hewani yang bersumber dari
daging, susu maupun telur. Tahu sangat digemari oleh semua kalangan
masyarakat, selain itu tahu juga dapat dibuat dengan mudah tanpa harus
memerlukan keahlian khusus dari seseorang dengan latar belakang ilmu
pengetahuan tertentu.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, tingkat konsumsi tahu
di Indonesia mencapai 0,144kg/kapita/pekan, sangat tinggi dibanding konsumsi
daging sapi atau kerbau yang hanya 0,008kg/kapita/pekan.  Permintaan tahu yang
tinggi dan pembuatan yang terbilang mudah membuat industri rumah tangga
terdorong untuk memproduksinya.
Dasar pembuatan tahu adalah melarutkan protein baik berasal dari protein
apa saja termasuk yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air
sebagai pelarutnya. Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan
kembali dengan penambahan bahan pengendap sampai terbentuk gumpalan-
gumpalan protein yang akan menjadi tahu. Berdasarkan uraian di atas dan
banyaknya industri pengolahan tahu, maka peneliti melakukan kunjungan ke salah
satu tempat pengolahan tahu.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat pada penyusunan laporan ini adalah:

4
1.    Bagaimana gambaran umum industri yang diteliti?
2.    Mengetahui bagaimana pendapatan saat pandemi dan sebelum pandemi?
3.    Bagaimana strategi pemasaran industri tersebut?

C.    Tujuan dan Manfaat


Sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Etika Lingkungan, Kunjungan
Industri ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan mahasiswa mengenai
industri itu sendiri sekaligus sebagai bahan praktik yang akan menambah
pengalaman kami sebagai mahasiswa Pertanian Agribisnis. Sedangkan manfaat
dilaksanakannya Kunjungan Industri yaitu menambah wawasan mahasiswa
tentang dunia luar kampus khususnya dalam bidang usaha/industri baik industri
rumah tangga maupun industri besar, mulai dari jenis barang yang dihasilkan,
proses pembuatan, sistem manajemen, finansial, operasional, maupun sistem
pemasarannya.

5
 BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Sasaran Penelitian
Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah proses industri tahu ibu
Nurmiati. Sebuah industri rumah tangga yang mengelolah kacang kedelai menjadi
tahu.

B.     Lokasi dan Waktu Penelitian


Kunjungan industri ini dilaksanakan di industri rumah tangga pengolahan tahu
Pak Ngatamu yang bertempat di Kelurahan Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni,
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kunjungan  industri ini dilaksanakan
pada Senin, 03 Mei 2021

C.    Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode deskriptif.
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu gejala atau peristiwa yang terjadi pada situasi sekarang.
D.    Metode Pengumpulan Data
1.  Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara wawancara yaitu cara untuk
mendapatkan informasi dengan bertanya langsung pada responden. Menurut
Esterbeg, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu
topik tertentu. Proses wawancara kami lakukan kepada ibu Nurmiati sebagai
pendiri dan pemilik usaha tersebut.
2.  Observasi
Observasi adalah aktivitas peneliti melalui proses pengamatan dengan
menggunakan pancaindra. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang kelakuan manusia, keadaan, kondisi atau situasi dari objek yang diteliti
dan mencatat setiap keadaan yang diamatinya. Dengan observasi peneliti melihat
sendiri mengenai segala sesuatu atau segala kejadian yang ada di masyarakat..

6
BAB III
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Industri
Industri tahu ibu Nurmiari, sesuai dengan namanya didirikan oleh ibu
Nurmiati (lahir pada tanggal 25 Agustus 1977/usia 44 tahun). Perusahaan ini di
dirikan di Kelurahan Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur,
Sulawesi Selatan. pada tahun 2009. Industri ini masuk dalam kategori Industri
rumah tangga dengan modal awal sebesar 10 juta. Dari awal pendirian industri ini
sampai sekarang jumlah tenaga kerjanya tetap yaitu 4 orang dari kalangan
keluarga sendiri. Sejak didirikannya sampai sekarang proses industri ini
mengalami pasang surut, kadang untung kadang rugi.
Sejak awal berdirinya hingga saat ini industri tahu ibu Nurmiati sering
mengalami pasang surut. Awal mulanya industri tahu ibu Nurmiati hanya
dibangun dalam skala kecil, dan hanya dibantu oleh sang suami kini ibu Nurmiati
mampu mempekerjakan 1 orang dalam usaha yang dilakoninya. Modal awal ibu
Nurmiati dalam membuka usahanya yaitu sebanyak 10 juta rupiah untuk membeli
segala keperluan mulai dari perlengkapan hingga bahan pembuatan tahu.
Namun selama pandemi covid-19 ini, usaha ibu Nurmiati mengalami
penurunan yang sangat drastis. Dalam sehari ibu Nurmiati biasa mengolah sampai
50 kg kedelai untuk di buat tahu, namun selama pandemi ibu Nurmiati hanya
mengolah sekitar 20-25 kg kedelai/hari, hal ini dikarenakan kurangnya permintaan
pasar.

B.     Visi Misi Industri


Visi:     Menghasilkan produk yang berkualitas demi keuntungan     bersama.
Misi:   -    Menggunakan bahan baku yang unggul
-            Memaksimalkan kinerja para tenaga kerja

C.    Lokasi Industri
Lokasi industri merupakan tempat berlangsungnya suatu kegiatan industri
pada suatu wilayah di permukaan bumi. Lokasi indusrti merupakan satu tempat
dimana industri itu melakukan kegiatan fisik.

7
Lokasi industri merupakan unsur penting dalam mendirikan sebuah
industri, karena sangat mempengaruhi untung ruginya industri tersebut. Maka
tidak mengherankan sekiranya penempatan industri lebih tertempu pada ruang-
ruang tertentu. Penentuan lokasi industri didasari beberapa faktor yang semua
tujuannya sama yaitu meminimalkan biaya produksi dan memudahkan konsumen
dalam memperoleh produk yang dihasilakan.
Terdapat dua pendekatan penting untuk mempelajari lokasi industri.
Pertama yaitu pendekatan wilayah dan cara untuk menilai alasan mengapa lokasi
tertentu memiliki daya tarik untuk kegiatan industri pada umumnya baik dilihat
dari skala lokal maupun internasional. Pendekatan yang lainnya yaitu industri
dalam prespektif dan berusaha untuk menjelaskan mengapa suatu industri atau
perusahaan tertarik pada suatu lokasi tertentu. Jika melihat tujuan dari penentuan
lokasi tersebut di atas, maka tepatlah jika industri pak Ngatamu mengelolah
produksinya dekat dengan pemukiman warga. Hal ini disebabkan karena selain
industri tersebut tidak mengganggu kehidupan masyarakat, juga dekat dengan
pasar sehingga pemasaran produk bisa dilakukan semaksimal mungkin. Lokasi
industri pengolahan tahu pak Ngatamu berada di jalan Baji Gau IV kelurahan
Bongaya, kecamatan Tamalate, Makassar.

D.    Sumber Daya Manusia (SDM)


Tenaga kerja yang ada di industri pengolahan tahu ibu Nurmiati berjumlah
1 orang. Pekerja tersebut tersebut bersifat tetap karena dari awal pendirian sampai
sekang belum penah diganti, ditambah atau dikurangi. Pekerja tersebut berasal
dari kalangan keluarga ibu Nurmiati sendiri. Pekerja tersebut memulai
aktivitasnya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Adapun upah untuk para pekerja diberikan sesuai dengan hasil kerjanya
dalam sehari, semakin banyak yang dihasilkan dan terjual maka pembagian upah
akan semakin besar dan sebaliknya jika yang dihasilkan dan terjual dalam sehari
itu sedikit maka pembagian upah juga sedikit. Selama ini pekerja rata-rata
mendapat upah Rp. 100.000 per hari.
Struktur organisasi industri pengolahan tahu ibu Nurmiati cukup
sederhana  yaitu dari pemilik sebagai pimpinan langsung membawahi karyawan. (

8
E.     Finansial
Modal yang dibutuhkan industri pengolahan tahu ibu Nurmiati pada awal
pendiriannya yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Modal ini bersumber dari dana
pribadi pemilik usaha. Keuntungan yang didapat dari produksi tahu sebelum
pandemi covid-19 ± Rp 2.500.000,-/hari, sedangkan keuntungan yang di dapatkan
selama pandemi covid-19 sekitar ±Rp 1.400.000,-/hari . Keuntungan tersebuta
merupakan hasil dari omzet dikurang dengan biaya. adapun omset yang
didapatkan adalah sekitar Rp 10.000.000,-/bulan. Sedangkan total biaya yang
dikeluarkan dalam satu bulan adalah Rp.7.600.000,-. Biaya tersebut sudah
termasuk adalah untuk pekerja dan pembelian bahan produksi.

F.     Operasional
Untuk pembuatan tahu, dibutuhkan beberapa bahan baku, diantaranya:
1.      Kedelai
2.      Garam
3.      Air cuka
4.      Kayu bakar
5.      Minyak tanah/solar
6.      Air bersih

Peralatan dalam pembuatan tahu


1.      Alat perendaman:
2.      penyaringan : Untuk menyaring kedelai dari kotoran setelah direndam dan
sekaligus dibersihkan.
3.      Alat Penggilingan
  Disel dan Mesin penggilingan : Untuk  menggiling kedelai
  Ember  : Untuk wadah adonan
  Tong besar : Untuk tempat penampungan air
4.      Alat Rebusan
  Dapur yang dirancang dengan menggunakan cerobong asap dan tempat
pemisahan antara kayu baker dan abu sisa pembakaran.
  Wajan Besar : Untuk merebus

9
  Air yang terdapat dari sumber dekat rumah
5.      Alat Penyaringan
  Kain Halus : Untuk menyaring
  Tempat untuk wadah sari kedelai
6.             Alat Percetakan
  Percetakan dari besi yang berbentuk kotak : Untuk mencetak
  Kain Halus : Untuk alas cetakan
  Alat pengepres berupa batu besar : Untuk memadatkan tahu
  Pisau pemotong : Untuk pemotongan tahu
  Mistar panjang(besi) : Untuk menggaris tahu agar pemotongannya rapi dan
merata sama besar.

Langkah-langkah dalam pembuatan tahu adalah sebagai berikut :


1. Bersihkan kedelai dari segala macam kotoran yang menempel dengan
menggunakan air yang mengalir agar kotorannya ikut mengalir bersama dengan
air
2. Setelah itu kedelai digiling sampai halus sampai menjadi seperti adonan
3. Dalam wajan pengrebusan ketika air sudah mendidih masukan adonan kedelai
tersebut. 
4. Setelah adonan kedelai mendidih maka harus disaring dengan kain halus yang
sebelumnya sudah disiapkan supaya sari kedelainya dan ampas dapat terpisah.
5. Jika telah disarung, sari kedelai siap diberi cuka, sesuai takaran/kedelai yang
digunakan .  Setelah diberi air cuka lalu diaduk sampai terjadi gumpalan-
gumpalan menyerupai tahu. Tunggu beberapa menit hingga gumpalan-gumpalan
tersebut mengendap, maka sebelum dicetak air diatas gumpalan tersebut harus
diambil terlebih dahulu (dibuang).
6. Lalu cetakan tahu disiapkan yaitu berupa besi berbentuk kotak berlapis kain halus
yang tipis. Gumpalan tersebut dituang dalam cetakan kemudian diperas/preskan
dengan batu 15-20 menit dan sampai gumpalan tahu tersebut jadi padat menjadi
satu. Kemudian dibuka dan diambil dari cetakan, Diamkan beberapa menit dan
potong sesuai ukuran yang diinginkan menggukanakan mistar. Setelah itu

10
potongan tahu ditata dengan rapi dalam ember yang diberi air dingin supaya tidak
hancur dan tahu dapat bertahan lama.

G.    Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh industri pak Ngatamu adalah strategi
dari mulut ke mulut (wort of mouth). Dari mulut ke mulut (juga dikenal
sebagai viva voce ) mengacu pada komunikasi lisan dan informasi yang lewat dari
orang ke orang. Sistem pemasarannya tidak menggunakan media tertentu, hanya
konsumen yang langsung datang ke tempat produksi dan ada juga yang sudah
menjadi pelanggan tetap yang setiap hari datang untuk membeli.

11
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Industri tahu ibu Nurmiati masuk dalam kategori Industri rumah tangga
dengan modal awal sebesar Rp 10.000.000,-. Sejak didirikannya sampai sekarang
proses industri ini mengalami pasang surut, kadang untung kadang rugi.
Tenaga kerja yang ada di industri pengolahan tahu ibu Nurmiati berjumlah
orang termasuk pemilik ( ibu Nurmiati). ekerja tersebut bersifat tetap karena dari
awal pendirian sampai sekang belum penah diganti, ditambah atau dikurangi. Para
pekerja tersebut berasal dari kalangan keluarga ibu Nurmiati sendiri.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh industri ibu Nurmiati adalah
strategi dari mulut ke mulut (wort of mouth). Dari mulut ke mulut (juga dikenal
sebagai viva voce) mengacu pada komunikasi lisan dan informasi dari orang ke
orang. Sistem pemasarannya tidak menggunakan media tertentu, hanya konsumen
yang langsung datang ke tempat produksi dan ada juga yang sudah menjadi
pelanggan tetap yang setiap hari datang untuk membeli.

B.     Saran
Salah satu yang menjadi hal penting dalam industri adalah bagaimana
strategi pemasarannya. Strategi yang digunakan pak Ngatamu perlu ditingkatkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dapat dilakukan pemasaran lewat
media sosial, sehingga produksi dapat bertambah.

12

Anda mungkin juga menyukai