Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOMEDIK (BIOKIMIA)

”Penerapan Ilmu Biokimia Dalam Mengatasi Masalah Aktifitas Pertambangan


Galian C Terhadap Kerusakan Jalan Raya Dan Fasilitas Umum Di Nambo Kota
Kendari”

OLEH:

KELAS REGULER C 2021

KELOMPOK VI

1. MUHAMMAD HAIQAL ARRAHMAN (J1A121164)


2. MUSTAQIM (J1A121165)
3. NARYA ANGRIANI (J1A121166)
4. NASYWA RASYIFA (J1A121167)
5. NI’MAHTU SALEHA (J1A121168)
6. NUR ALISYA (J1A121170)
7. NUR AZMI (J1A121171)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga Tugas Evaluasi Tengah Semester “Dampak Aktifitas Pertambangan
Galian C terhadap Kerusakan Jalan Raya dan Fasilitas Umum di Nambo Kota
Kendari” dapat terselesaikan tepat waktu. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biomedik


(Biokimia). Dalam penyusunan Tugas ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 13 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................
1.4 Manfaat ............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

2.1 Pengertian Pertambangan Galian C..................................................................


2.2 Pengertian Jalan Raya.......................................................................................
2.3 Pengertian Fasilitas Umum...............................................................................
2.4 Pengertian Kesehatan........................................................................................

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................

3.1 Dampak Aktifitas Pertambangan Galian C Terhadap Kerusakan Jalan Raya. .


3.2 Dampak Aktifitas Pertambangan Galian C Terhadap Kerusakan Fasilitas
umum................................................................................................................
3.3 Dampak Aktifitas Pertambangan Bagi Kesehatan............................................
3.4 Penerapan Ilmu Biokimia dalam Mengatasi Masalah Aktifitas Pertambangan
Galian C Terhadap Jalan Raya Dan Fasilitas Umum di Nambo Kota Kendari

BAB IV PENUTUP...............................................................................................

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jalan di sekitar rumah warga................................................................18


Gambar 2. Jalan di sekitar pertambangan..............................................................18
Gambar 3. Jalan di sekitar pertambangan daerah Nambo......................................19
Gambar 4. Jalan menuju Nambo............................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya,


baik sumber daya alam yang dapat diperbaruhi maupun sumber daya alam
yang tidak dapat diperbahrui.Salah satu contoh sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui adalah bahan galian atau bahan tambang. Hampir setiap
daerahdi Indonesia memiliki sumber bahan galian atau bahan tambang.
Bahan galian golongan seperti batu, kerikil dan paser hampir terdapat disetiap
daerah di Indonesia karena terdapat di sekitar daerah aliran sungai. Setiap
kegiatan pembangunan dibidang pertambangan pasti menimbulkan dampak
negatif maupun dampak positif.Kegiatan penambangan bahan galian c mulai
dari ekplorasi sampai pada eksploitasi dan pemanfaatannya mempunyai
dampak,dampak negatif yang ditimbulkan misalnya kerusakan lingkungan
sekitar,namun banyak dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh galian c
yaitu: terserapnya tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran,
menambah pendapatan masyarakat,memperlancar akses
transportasi.Demikian juga halnya dengan Nambo kendari terdapat
penambangan galian c yang dapat mempengaruhi jalan raya dan fasilitas
umum.

Dalam UU Nomor 11 Tahun 1976 tentang pertambangan di Indonesia


mengacu PP Nomor 25 Tahun 2000, secara rinci telah menjelaskan mengenai
kewenangan pemerintah dan provinsi sebagai daerah otonomi termasuk
dibidang pertambangan terhadap klasifikasi bahan galian menurut
kepentingannya.Bahan galian c yaitu bahan galian contohnya:batu,
kerikil,pasir.

Indonesia memiliki persebaran bahan galian yang merata,hampir


disetiap daerah mrmiliki sumber bahan galian.Dengan pertumbuhan
penduduk yang meningkat drastis menyebabkan kebutuhan papan meningkat
pesat.Pada umumnya bahan galian c sering dianggap sebelah mata karena
tidak memiliki nilai yang setinggi bahan galian A dan B, sekarang mulai
diperhitungkan karena memiliki permintaan dan kebutuhan yang
meningkat.Karena bahan galian C digunakan sebagai bahan dasar
pembangunan infrastruktur,baik bangunan pribadi, swasta,maupun
pemerintah.

Masalah yang dapat ditimbulkan bahan galian C terhadap fasilitas


umum dan jalan raya adalah banyak menimbulkan kerugian terhadap
masyarakat,salah satunya adalah rusaknya jakan raya yang menghubungkan
antara kelurahan dengan keluarahan lainnya tetapi di Nambo jalan raya tidak
memiliki lubang ataupun kerusakan,di Nambo jalannya terjaga hingga
jalannya bagus sampai saat ini,bisa dikatakan jalannya bagus dan mulus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa dampak aktifitas pertambangan galian C terhadap kerusakan jalan
raya?
2. Apa dampak aktifitas pertambangan galian C terhadap kerusakan fasilitas
umum?
3. Apa dampak aktifitas pertambangan bagi kesehatan?
4. Bagaimana penerapan ilmu biokimia dalam mengatasi masalah aktifitas
pertambangan galian C terhadap kerusakan jalan raya dan fasilitas umum
di Nambo Kota Kendari?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak aktifitas pertambangan galian C terhadap
kerusakan jalan raya.
2. Untuk mengetahui dampak aktifitas pertambangan galian C terhadap
kerusakan fasilitas umum.
3. Untuk mengetahui dampak aktifitas pertambangan bagi kesehatan.
4. Untuk mengetahui penerapan ilmu biokimia dalam mengatasi masalah
aktifitas pertambangan galian C terhadap kerusakan jalan raya dan fasilitas
umum di Nambo Kota Kendari.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari penulisan makalah ini adalah
baik bagi pembaca dan juga penulis dapat mengetahui mengenai masalah
dampak yang ditimbulkan dari aktifitas pertambangan galian C terhadap
kerusakan jalan raya dan fasilitas umum di Nambo Kota Kendari serta
penerapan ilmu biokimia dalam mengatasi masalah tersebut. Selain itu,
makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai penunjang ilmu kesehatan
masyarakat dalam aspek Biokimia.
BAB II
TINJAUAN PUASTAKA

2.1 Pengertian Pertambangan Galian C

Menurut Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 Pertambangan adalah


sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan
dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Galian C adalah bahan tambang yang biasanya digunakan untuk
pembangunan infrastruktur. Baik bangunan pribadi, swasta maupun
pemerintah. Salah satu contoh kongkrit galian C yaitu: pasir dan tanah
timbung.
Bahan Galian Golongan C adalah Bahan Galian yang tidak termasuk
Bahan Galian Golongan A (Strategis) dan Bahan Galian Golongan B (Vital)
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 dan
Peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1980.
Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C adalah kegiatan usaha
pertambangan yang meliputi eksplorasi, eksploitasi, pengolahan/pemurnian,
pengangkutan dan penjualan.

2.2 Pengertian Jalan Raya

Jalan raya adalah jalan utama yang menghubungkan antara suatu


wilayah/kawasan dengan wilayah/kawasan lainnya dalam sektor perhubungan
terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa.
Penggunaan jalan raya sendiri juga telah diatur dalam Undang-
Undang yang disepakati. Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang
Jalan, disebutkan jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi
segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/air serta di atas permukaan
air kecuali jalan kereta api, jalan lari dan jalan kabel
Sedangkan Berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No 38
mendefinisikan, jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum,
yang berada pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan air serta diatas permukaan air kecuali jalan rel dan kabel.
Menurut Abdul Wahab (2009), Jalan raya adalah sarana transportasi
yang berperan penting dalam berbagai aktivitas masyarakat di suatu daerah
baik perkotaan maupun pedesaan. Jalan merupakan salah satu prasarana
penting dalam melayani pergerakan orang dan barang.

2.3 Pengertian Fasilitas Umum

Fasilitas Umum adalah prasarana dan sarana penunjang/pelengkap


yang berfungsi untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan kualitas kehidupan yang layak.
Fasilitas umum adalah sarana yang disediakan untuk kepentingan
umum seperti jalan raya, lampu penerangan jalan, halte, trotoar, dan jembatan
penyebrangan. Fasilitas yang disediakan ini merupakan sarana yang
memberikan kemudahan bagi masyarakat sehingga harus dipelihara dengan
baik.
Menurut KBBI Fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan untuk
kepentingan umum, seperti jalan dan alat penerangan umum.

2.4 Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang


memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan
gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Definisi sehat menurut “World Health Organization” (WHO)
merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna
baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat”.
Menurut (Robert.H.Brook, 2017:585), kesehatan adalah sebuah
sumber daya yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan
hidup yang perlu dicapai. Kesehatan tidak terfokus kepada fisik yang bugar
tetapi meliputi jiwa yang sehat di mana individu dapat bersikap toleran dan
dapat menerima perbedaan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dampak Aktifitas Pertambangan Galian C terhadap Kerusakan Jalan


Raya
Bahan galian diklasifikasikan menjadi 3 macam golongan, antara lain
bahan galian golongan A, B dan C (sesuai dengan UU no. 11 Tahun 1967.
Bahan Galian Golongan C merupakan usaha penambangan yang berupa
tambang tanah, pasir, kerikil, marmer, kaolin, granit dan masih ada beberapa
jenis lainnya. Usaha di bidang pertambangan adakalanya menimbulkan
masalah. Masalah pertambangan tidak saja merupakan masalah tambangnya,
akan tetapi juga menyangkut mengenai masalah lingkungan hidup. Di dalam
pengelolaan lingkungan berasaskan pelestarian kemampuan agar hubungan
manusia dengan lingkungannya selalu berada pada kondisi optimum, dalam
arti manusia dapat memanfaatkan sumber daya dengan dilakukan secara
terkendali dan lingkungannya mampu menciptakan sumbernya untuk
dibudidayakan. Pengeloalaan lingkungan hidup bertujuan untuk tercapainya
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia Indonesia seutuhnya, terkendalinya pemanfaatan sumber
daya secara bijaksana, terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina
lingkungan hidup, terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
Dari beberapa jenis bahan galian golongan C yang paling banyak
penambangannya dilakukan adalah pasir, kerikil, batu kali dan tanah urug.
Usaha penambangan terutama tanah urug tersebut harus mendapat perhatian
serius, karena sering kali usaha penambangan tersebut dilakukan dengan
kurang memperhatikan akibatnya terhadap lingkungan hidup. Pada umumnya
pengusaha penambangan bahan galian golongan C melakukan kegiatan
penambangan memakai alat berat. Dalam pemakaian alat-alat berat inilah
yang mengakibatkan terdapatnya lubang-lubang besar bekas galian yang
kedalamannya mencapai 3 sampai 4 meter, dan apabila bekas galian ini tidak
direklamasi oleh pengusaha mengakibatkan lingkungan sekitarnya menjadi
rusak.
Akibat penambangan bahan galian golongan C ini, dapat
mengakibatkan terjadinya pengikisan terhadap humus tanah, yaitu lapisan
teratas dari permukaan tanah yang dapat mengandung bahan organik yang
disebut dengan unsur hara dan berwarna gelap karena akumulasi bahan
organik lapisan ini disebut olah yang merupakan daerah utama bagi tanaman.
Lapisan olah ini tempat hidupnya tumbuh-tumbuhan dan berfungsi sebagai
perangsang akar untuk menjalar ke lapisan bawah. Lapisan ini banyak
digunakan oleh masyarakat untuk menyuburkan pekarangan rumahnya. Selain
itu terjadinya lubang-lubang yang besar akan mengakibatkan lahan itu tidak
dapat dipergunakan lagi (menjadi lahan yang tidak produktif), pada saat
musim hujan lubang-lubang itu digenangi air yang potensial menjadi sumber
penyakit karena menjadi sarang-sarang nyamuk.
Berdasarkan hasil pemantauan langsung yang telah dilakukan di
Nambo maka didapatkan hasil bahwa dampak dari aktifitas pertambangan
terhadap jalan raya tidak begitu signifikan. Setelah dilakukan pengamatan
kondisi jalan raya disekitar area pertambangan masih dalam kondisi baik dan
tidak terdapat kerusakan jalan yang parah, hanya berupa retakan-retakan kecil
yang tidak nampak.

3.2 Dampak Aktifitas Pertambangan Galian C terhadap Kerusakan Fasilitas


Umum
Fasilitas Umum adalah prasarana dan sarana penunjang/pelengkap
yang berfungsi untuk menyediakan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan kualitas kehidupan yang layak. Aktifitas pertambangan
dapat menimbulkan dampak terhadap perubahan bentang alam, penurunan
kesuburan tanah, terjadinya ancaman terhadap keanekaragaman hayati,
penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara serta pencemaran lingkungan
juga mengakibatkan gangguan bagi masyarakat luas berupa kerusakan
bangunan rumah dan fasilitas umum.
Kondisi kerusakan lingkungan dan aset kepentingan sosial dan
umum akibat pertambangan, terutama akibat pertambangan Galian C dapat
menimbulkan Kerusakan yang ditimbulkan oleh usaha pertambangan
tersebut seperti hancurnya jalan raya akibat mobil truk yang bermuatan
diluar kapasitas dan kewajaran yang bisa menimbulkan kerugian ekonomis
bagi pedagang, rusaknya tebing-tebing sungai berakibat longsor dan sungai
semakin melebar, hilangnya mata pencaharian nelayan akibat pulau telah
dikikis habis, dan terjadi konflik sosial antara masyarakat dan ninik
mamak atau pimpinan yang ada di desa tersebut.
Salah satu contoh dampak aktivitas pertambangan pada fasilitas umum
yaitu, pada salah satu daerah di Kota Kendari yang akibat aktivitas
pertambangan, jalanan pada daerah itu bisa dikatakan tidak signifikan. Seperti
jalanan yang berlubang akibat kendaraan pertambangan yang melintasi jalan
tersebut, rumah- rumah warga yang berada di daerah tersebut banyak terdapat
debu akibat aktivitas kendaraan pertambangan yang melintasi rumah warga.
Berdasarkan hasil pemantauan langsung yang telah dilakukan di
Nambo maka didapatkan hasil bahwa aktifitas pertambangan terhadap
fasilitas umum tidak memiliki dampak apapun karena berdasarkan hasil
pengamatan disekitar pertambangan tidak adanya fasilitas umum.

3.3 Dampak Aktifitas Pertambangan Bagi Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dari responden, aktivitas pertambangan


galian tidak mengakibatkan rusaknya jalan dan fasilitas umum. Akan tetapi
aktivitas pertambangan galian menyebabkan banyaknya debu yang bertebaran
di sekitar lingkungan rumah responden yang dapat menjadi risiko terjadinya
masalah kesehatan.
Debu yang merupakan partikel kecil yang berasal dari beberapa
sumber yang dibawa oleh udara dan bersifat toksik (racun) yang umumnya
timbul karena aktivitas mekanis seperti aktivitas mesin-mesin industri,
transportasi, bahkan aktivitas manusia lainnya. Paparan debu dapat ditemukan
dimana saja dengan wujud yang tidak terlihat (kasat mata) sehingga sangat
sulit untuk dihindari. Sejatinya, tubuh manusia memiliki pertahanan akibat
menghirup debu, namun jika tepapar dengan intensitas waktu yang lama maka
tubuh akan sulit beradaptasi dan mudah terserang penyakit. Adapun penyakit
yang dapat ditimbulkan diantaranya:
1. Alergi
Umumnya, debu berukuran besar yang terperangkap di hidung bisa
langsung menimbulkan refleks batuk dan bersin.
2. Iritasi saluran napas
Selain menimbulkan batuk atau bersin, bahaya dari iritasi debu di saluran
napas juga bisa memicu gejala sakit tenggorokan seperti tenggorokan
gatal, perih, dan kering.
3. Infeksi saluran pernapasan
Debu berukuran partikel atau yang lebih halus bisa membawa bakteri,
virus, atau jamur yang menybabkan infeksi pernapasan.
4. Pneumoconiosis
Pneumoconiosis ditandai dengan munculnya jaringan parut atau luka
(fibrosisparu) yang mengelilingi jaringan paru-paru yang sehat.
Kerusakan jaringan di paru-paru tersebut disebabkan oleh paparan debu
yang mengandung zat kimia berbahaya seperti asbes, berilium, dan kobalt.
Pneumoconiosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru-paru sehingga
membuat pasien kesulitan bernapas dan berisiko tinggi mengalami gagal
napas.

Berdasarkan hasil pemantauan yang di lakukan, untuk mengurangi efek dari


debu yang berterbangan ini masyarakat sekitar lokasi penggalian tanah di
kelurahan Nambo Kecamatan abeli melakukan penyiraman pada area jalan
untuk mengurangi debu yang di sebabkan oleh kendaraan berat yang melintas.
3.4 Penerapan Ilmu Biokimia dalam Mengatasi Masalah Aktifitas

Pertambangan Galian C Terhadap Kerusakan Jalan Raya Dan Fasilitas

Umum di Nambo Kota Kendari

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam


seperti bahan galian, mineral, minyak bumi, gas, flora dan fauna baik yang
berada di tanah, air maupun udara. Salah satu bahan galian yang cukup banyak
dikandung bumi Indonesia ini yaitu pasir. Pemanfaatan pasir dilakukan
dengan penambangan pasir yang pada umumnya menggunakan sistem
penambangan terbuka. Kegiatan penambangan pasir dengan sistem tambang
terbuka memberikan manfaat antara lain sebagai sumber bahan baku
bangunan sipil, sumber mata pencaharian penduduk lokal, dan menambah
pendapatan daerah. Akan tetapi penambangan pasir dengan sistem tambang
terbuka juga menimbulkan kerugian seperti keterbukaan lahan, hilangnya
vegetasi penutup tanah mengganggu kehidupan flora dan fauna, serta
kerusakan tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pengaruh
penambangan pasir terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Kegiatan penambangan pasir bisa saja merubah sifat fisik, kimia,
biologi tanah pada lokasi lahan paska penambangan pasir, terbukti dari adanya
perubahan yang signifikan terhadap nilai bulk density yang meningkat,
porositas rendah, pori drainase sangat cepat menurun. Begitu pula dengan sifat
kimia tanah, terdapat karakteristik tanah yang di pengaruhi secara nyata oleh
adanya kegiatan penambangan pasir yaitu menurunnya KTK, meningkatnya
kandungan pospor, menurunnya kandungan kalsium, dan magnesium.
Sedangkan untuk sifat biologi tanah, hanya jumlah mikroorganisme tanah
sajalah yang dipengaruhi secara nyata oleh kegiatan penambangan pasir.
Hal tersebut di analisa berdasarkan nilai signifikansinya yang ternyata
karakteristik sifat tanah tersebut memiliki nilai signifikansi < taraf nyata 0,05.
Sedangkan untuk karakteristik sifat tanah khususnya permeabilitas, pH,BO,
nitrogen, kalium, natrium, jumlah fungi tanah, bakteri pelarut posfat, dan
respirasi tanah juga mengalami perubahan tetapi menurut hasil uji statistik
tidak dipengaruhi secara nyata oleh kegiatan penambangan pasir. Perubahan
karakter sifat tanah dalam penelitian ini terjadi karena pemadatan tanah akibat
penggunaan alat-alat berat selama proses penambangan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral batu bara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, serta kegiatan pasca tambang.
Dalam makalah ini menjelaskan:
1. Dampak aktifitas pertambangan Galian C terhadap kerusakan jalan raya
2. Dampak aktivitas pertambangan Galian C terhadap fasilitas umum
3. Dampak aktivitas pertambangan bagi kesehatan serta
4. Bagaimana penerapan ilmu biokimia dalam mengatasi masalah aktivitas
pertambangan Galian C terhadap kerusakan jalan raya dan fasilitas umum
di Nambo Kendari.
Dalam makalah ini menjelaskan bahwa di Nambo tidak memiliki jalan
yang rusak tetapi hanya retak dan tidak adanya fasilitas umum di Nambo
kendari.

4.2 Saran
Sebaiknya dampak-dampak pertambangan galian C dijelaskan lebih rinci
lagi, agar pembaca mudah memahami lebih jelas, serta diharapkan masukkan
dari pembaca dan Dosen terhadap makalah ini agar lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2009, januari 12). Pertambangan. Retrieved from paralegal.id:


https://paralegal.id/pengertian/pertambangan/
Anonim. (2011). Izin Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C. Retrieved
from file:///C:/Users/Acer/Downloads/Peraturan
%20Daerah_Tebo_2008_11.pdf
Anonim. (2017). apa itu kesehatan. Retrieved from dinkesbogor:
https://dinkes.bogorkab.go.id/
Anonim. (2018). Landasan Teori. Retrieved from
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_885_Bab2.
pdf
Anonim. (2021, november 15). Pengertian Jalan Raya, Fungsi, dan
Klasifikasinya. Retrieved from kumparan.com: https://kumparan.com/info-
otomotif/pengertian-jalan-raya-fungsi-dan-klasifikasinya-1wu7FUveJ9o/
full
Anonim. (2022, maret 19). Definisi sehat menurut “World Health Organization”
(WHO) . Retrieved from palangkaraya.go.id/:
https://palangkaraya.go.id/definisi-sehat-menurut-world-health-
organization-who-merumuskan-dalam-cakupan-yang-sangat-luas-yaitu-
keadaan-yang/#:~:text=di%20Tak%20Berkategori-,Definisi%20sehat
%20menurut%20%E2%80%9CWorld%20Health%20Organization
%E2%80%9D%20(W
Ayu. (2019). Debu sebagai bahan pencemar. Retrieved from
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/15269/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Menurut%20Suma'maur
%20(%202009%20),fisik%20debu%20dikategorikan%20sebagai
%20pencemar
KBBI. (n.d.). fasilitas umum. Retrieved from Kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online): https://kbbi.kata.web.id/fasilitas-umum/
Wasis, N. H. (2022). KAJIAN SIFAT FISIK, SIFAT KIMIA DAN SIFAT BIOLOGI
TANAH PASKA TAMBANG GALIAN C. Retrieved from academia.edu:
https://www.academia.edu/34933012/KAJIAN_SIFAT_FISIK_SIFAT_KI
MIA_DAN_SIFAT_BIOLOGI_TANAH_PASKA_TAMBANG_GALIA
N_C
Winarni. (2018, may 08). Bahan Galian Golongan C. Retrieved from
karanganyarkab.go.id: https://dlh.karanganyarkab.go.id/2018/05/08/bahan-
galian-golongan-c/
LAMPIRAN

Gambar 1. Jalan di sekitar rumah warga


Gambar 2. Jalan di sekitar pertambangan

Gambar 3. Jalan di sekitar pertambangan daerah Nambo


Gambar 4. Jalan menuju Nambo

Anda mungkin juga menyukai