(PSDA 8203)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Kesejahteraan Masyarakat”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas mata kuliah
Ekologi Manusia, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kebaikan makalah ini, dan akhir kata semoga makalah
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 11
B. Saran………………………………………………………….... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya alam.
Sumberdaya alam (baik renewable dan non renewable) merupakan sumberdaya
yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya
ketersediaan sumberdaya tersebut akan berdampak sangat besar bagi
kelangsungan hidup umat manusia. Kekayaan sumberdaya alam Indonesia ini pula
yang menyebabkan negara Indonesia dijajah selama berabad-abad oleh negara
Belanda dan juga selama tiga setengah tahun oleh negara Jepang. Salah satu
sumberdaya alam yang di miliki adalah mineral batubara, yang termasuk dalam
golongan sumberdaya non renewable.
Indonesia saat ini memiliki cadangan batubara sekitar 104,75 miliar ton.
Pada tahun 2013 cadangan batubara Indonesia yang yang siap ditambang sebesar
5.5029 juta ton yang tersebar antara lain di wilayah Sumatera sebesar 904,8 juta
ton, Kalimantan sebesar 4.624 juta ton dan Sulawesi sebesar 0,06 juta ton.
Sumberdaya dan cadangan batubara di Indonesia (Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral - KESDM, 2013).
Produksi batubara memiliki peran besar dalam mendukung pembangunan
nasional dan daerah melalui penerimaan negara dan penciptaan lapangan kerja
serta peningkatan taraf hidup masyarakat. Perusahaan pertambangan dapat
memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, ekonomi melalui
penyediaan lapangan kerja, jasa pelayanan, dana untuk pembangunan daerah.
B. Fokus Masalah
Keberadaan tambang batubara sendiri sering menjadi kontroversi baik di
kalangan pemerintah maupun masyarakat. Hal tersebut di sebabkan oleh dampak
negatif yang di timbulkan oleh pertambangan batubara terhadap lingkungan yang
banyak di rasakan oleh masyarakat sehingga menimbulkan stigma-stigma negatif
yang keluar dari kalangan masyarakat terhadap perusahaan pertambangan.
Pemikiran negatif tersebut seakan memberi penilaian yang kurang baik terhadap
1
sebuah perusahaan pertambangan. Padahal nyatanya secara tidak langsung
perusahaan pertambangan batubara tidak hanya menciptakan dampak negatif saja
tetapi juga menciptakan dampak positif. Banyak dampak positif yang di ciptakan
oleh perusahaan tambang batubara untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satunya
adalah meningkatkan perekonomian daerah, namun tambang batubara sendiri tidak
hanya berdampak positif terhadap ekonomi daerah tetapi juga berdampak terhadap
ekonomi lokal tempat produksi batubara tersebut dilakukan. Dampak tersebut pun
secara tidak langsung dapat di rasakan oleh masyarakat yang bertempat tinggal
di sekitar lingkungan pertambangan seperti tersedianya lapangan pekerjaan,
fasilitas sosial, fasilitas umum dan meningkatnya pendapatan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) masyarakat sekitar tambang batubara (Nggeboe.SH, 2004).
C. Rumusan Masalah
a. Apakah dampak positif yang dapat di berikan industri pertambangan kepada
masyarakat di sekitar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP)?
b. Bagaimana industri pertambangan dapat memperbaiki perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP)?
c. Apakah kendala industri pertambangan dalam kegiatan mensejahterakan
perekonomian masyarakat di sekitar wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP)?
D. Tujuan
a. Mengetahui dampak positif dari industri pertambangan kepada masyarakat di
sekitar wilayah IUP.
b. Mengetahui program/kegiatan dari industri pertambangan untuk masyarakat di
sekitar wilayah IUP.
c. Mengetahui kendala perusahaan dalam upaya perbaikan kesejahteraan dan
perekonomian masyarakat di sekitar wilayah IUP.
E. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah mengetahui bahwa kegiatan pertambangan
tidak selalu memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat seperti yang
ini sudah termindset di dalam pikiran masyarakat. Namun industri pertambangan juga
memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah IUP.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pertambangan
Pertambangan adalah suatu industri dimana bahan galian mineral diproses dan
dipisahkan dari material pengikut yang tidak diperlukan. Dalam industri mineral, proses
untuk mendapatkan mineral-mineral yang ekonomis biasanya menggunakan metode
ekstraksi, yaitu proses pemisahan mineral-mineral dari batuan terhadap mineral
pengikut yang tidak diperlukan. Mineral-mineral yang tidak diperlukan akan menjadi
limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan pada
pencemaran dan degradasi lingkungan. Industri pertambangan sebagai industri hulu
yang menghasilkan sumberdaya mineral dan merupakan sumber bahan baku bagi
industri hilir yang diperlukan oleh umat manusia diseluruh dunia (Noor dalam Sulto
2011). Sementara sumber daya mineral itu sendiri dapat diartikan sebagai sumberdaya
yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan-batuan yang ada di bumi.
Adapun jenis dan manfaat sumberdaya mineral bagi kehidupan manusia modern
semakin tinggi dan semakin meningkat sesuai dengan tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan suatu negara.
Berdasarkan jenis pengelolaannya, kegiatan penambangan terdiri atas dua
macam yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
secara langsung oleh negara melalui Kuasa Pertambangan (KP) maupun Kontrak
Karya (KK), dan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual. Kegiatan
penambangan oleh badan usaha biasanya dilakukan dengan menggunakan teknologi
yang lebih canggih sehingga hasil yang diharapkan lebih banyak dengan alokasi waktu
yang lebih efisien, sedangkan penambangan rakyat merupakan aktivitas penambangan
dengan menggunakan alat-alat sederhana.
Dalam sebuah pertambangan ada yang di sebut dengan produksi. Produksi
merupakan kegiatan memberikan nilai tambah atau menciptakan manfaat yang
lain. Faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi jumlahnya tidak dapat
diubah secara cepat bila keadaan pasar menghendaki perubahan output dan faktor
3
produksi jumlahnya dapat berubah-ubah dalam waktu relatif singkat dengan jumlah
output yang dihasilkan (tenaga kerja, bahan mentah).
B. Keberadaan Pertambangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Purwo Darminto (2002: 357)
eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Abidin
(2007) sebagai mana yang dikutip yusuf (2011) mengemukakan bahwa eksistensi
adalah proses yang dinamis, suatu menjadi atau mengada, ini sesuai dengan asal kata
eksistensi itu sendiri, yakni existere yang artinya keluar dari, melampaui atau kata
eksistensi itu sendiri, yakni existere yang artinya keluar dari, melampaui atau kenyal
dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada
kemampuan dalam mengaktualisasikan potensipotensinya. Lebih jelas Graham dalam
yusuf (2011) mengemukakan bahwa eksistensi merupakan istilah yang diturunkan dari
kosakata latin existere yang berarti lebih menonjol daripada (stand out), muncul, atau
menjadi. Eksistensi dengan demikian berarti kemunculan, sebuah proses menjadi ada,
atau menjadi, daripada berarti kondisi mengada (state of being). Berdasarkan
beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa eksistensi adalah proses atau
gerak untuk menjadi ada kemudian melakukan suatu hal untuk tetap menjadi ada.
Di Indonesia tambang sangat banyak yakni Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi dan Irian Jaya. Tetapi sebagian besar tambang yang ada di Indonesia diolah
perusahaan luar asing, hal ini tentu tidak terlepas dari pengetahuan masyarakat yang
rendah mengenai cara-cara pengolahan bahan- bahan galian yang ada. Keberadaan
suatu pertambangan bisa berdampak negatif dan positif bagi lingkungan dan
masyarakat yang ada di sekitar wilayah izin usaha pertambangan (IUP).
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
adanya kontribusi sebenarnya bukan berasal dari efek langsungnya seperti penyerapan
tenaga kerja oleh perusahaan, melainkan efek tidak langsungnya. Seperti mulai
ramainya penduduk yang berwirausaha, misalnya membuka rumah- rumah sewaan,
warung sembako, warung makan, kios pulsa, mendirikan bengkel, pencucian
kendaraan dan jasa-jasa musiman seperti jasa parkir sepeda motor. Masyarakat
mendirikan usaha- usaha tersebut karena mulai ramainya permintaan terhadap
pelayanan tersebut, dibandingkan sebelum adanya operasi pertambangan batu bara
yang terjadi di wilayah mereka.
8
3. Program Tanaman Hidroponik
Hidroponik merupakan yang saat ini banyak di terapkan dikarenakan tidak
memerlukan lahan tanam yang luas. Program tanaman hidroponik menjadi pilihan
CSR perusahaan bekerja sama dengan UKM atau Program Pembinaan di
pedesaan. Perusahaan memberikan bantuan dengan menyediakan peralatan-
peralatan hidroponik, tanaman serta memberikan pelatihan hidroponik kepada
masyarakat atau organisasi sebuah desa, sehingga dalam proses perawatan
tanaman hingga panen dilakukan oleh masyarakat/warga setempat.
4. Pembangunan Fasilitas Olahraga
Pembangunan lapangan futsal dan bulu tangkis juga merupakan pilihan
perusahaan dalam memberika CSR kepada masyarakat. Sehingga masyarakat
bahkan pihak perusahaan dapat melakukan kegiatan olahraga.
5. Pemberian Hewan Ternak
Pemberian bantuan sapi, kerbau atau kambing kepada masyarakat untuk di kelola
merupakan salah satu program CSR. Sistem pembagiannya adalah memberikan
induk hewan ternak kepada warga yang kurang mampu untuk di pelihara dan dijaga
dan pada saat hewan tersebut berkembang biak sehingga memiliki anak, anak dari
hewan tersebut menjadi hak milik warga yang merawat dan memelihara, induknya
di berikan selanjutnya kepada warga yang kurang mampu lain nya (sistem rolling
induk hewan ternak) dan seperti itu berlanjut seterusnya.
Manfaat dari program CSR bagi perusahaan adalah meningkatkan citra
perusahaan dimata publik, berguna untuk memperkuat merek perusahaan, efektif
melancarkan jalinan kerja sama dengan perusahaan lain, dapat digunakan sebagai
pembeda antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya dan secara
tidak langsung CSR dapat meningkatkan semangat bagi perusahaan untuk terus
berinovasi.
9
2. Sifat konsumtif masyarakat membuat kurang terkelolanya keuangan dari hasil
penjualan tanah kepada perusahaan dengan benar, seperti membeli kendaraan,
rumah dan pakaian yang tidak memberikan efek bagi peningkatan penghasilan
3. Kurangnya pengalaman, pemahaman dan pelatihan masyarakat dalam
pengelolaan tanaman-tanaman terupdate saat ini
4. Sifat masyarakat yang ketergantungan kepada perusahaan
5. Kurangnya kepedulian dari masyarakat dalam menjaga, mengelolaan dan merawat
fasilitas-fasilitas yang didirikan oleh perusahaan sehingga membuat fasilitas
tersebut kembali rusak
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebagaimana telah diuraikan mengenai pengaruh
pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dampak positif dari industri pertambangan adalah :
a. Biaya Hidup dan Implikasinya
b. Terciptanya kesempatan kerja dan keterbukaan berusaha serta penghasilan
penduduk
2. Penerapan program corporate social responsibility (CSR) bagi masyarakat menjadi
pilihan perusahaan untuk memperbaiki perekomoniam dan kesejahteraan
masyarakat di sekitar IUP. Berikut program CSR dari perusahaan :
a. Program Beasiswa
b. Pembangunan Fasilitas Umum
c. Program Tanaman Hidroponik
d. Pembangunan Fasilitas Olahraga
e. Pemberian Hewan Ternak
3. Pendidikan dan kemampuan terbatas yang dimiliki masyarakat lokal, sifat konsumtif
masyarakat, kurangnya pengalaman, pemahaman dan pelatihan masyarakat, sifat
masyarakat yang ketergantungan dan kurangnya kepedulian dari masyarakat
menjadi kendala sebuah perusahaan dalam program meningkatkan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah IUP.
B. Saran
Hadirnya sektor pertambangan pada sebuah daerah tidak selalu memberikan
dampak yang negatif namun perusahaan juga memiliki dampak positif bagi lingkungan
dan masyarakat, dengan adanya perusahaan pada suatu wilayah, sudah sepatutnya
wilayah tersebut memanfaatkan program yang disediakan oleh perusahaan dalam
memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan masyarakat bahkan wilayah tersebut
tanpa harus menunggu bantuan dana dari pemerintah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Crowson, P. (2010). The Resource Curse: A Modern Myth? In: Richards, J., ed.
Mining, Society and a Sustainable World. Springer: Berlin
Salim HS. 2012. Hukum Pertambangan Mineral & Batu Bara. Jakarta : Sinar
Grafika. Jakarta
Todaro, Michael P. and Smith Stephen C.. 2003. Economic Development. Eighth
Edition. United Kingdom : Pearson Education Limited.
12