DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi AIK II yang
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah (AIK II), juga kepada semua teman-teman yang telah memberikan
dukungan satu sama lain dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan terdalam, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi tambahan informasi mengenai " Sholat Sunah " bagi para pembaca
Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aaminn.
1. LATAR BELAKANG
Sholat adalah tiang agama. Maka dari itu setiap muslim memiliki kewajiban untuk
melaksanakan ibadah Sholat Fardhu, yaitu sholat 5 waktu dalam sehari semalam. Hukum
sholat 5 waktu adalah Fardhu ‘ain. Sejak kecil kita harus menanamkan kebiasaan sholat,
ketika beranjak baligh akan menjadi kewajiban. Banyak keutamaan-keutamaan sholat
yang bisa kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari di dunia dan akhirat kelak. Namun
selain Sholat Fardhu, terdapat banyak sekali Sholat Sunnah untuk menutupi kekurangan
Sholat Fardhu. Sholat sunnah termasuk amalan yang selayaknya kita kerjakan dan
rutinkan. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin sholat lima waktunya
dikerjakan dengan sempurna. Kadang kita tidak konsentrasi, tidak khusyu’(menghadirkan
hati), juga kadang tidak tawadhu’ (tenang) dalam Sholat. Orang yang senantiasa
melakukan amalan sunnah (mustahab) di samping melakukan amalan wajib, akan
mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran,
penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini
keutamaan dengan mustajabnya do’a. Banyak sekali macam-macam sholat sunnah yang
disaryiatkan. Dengan demikan maka pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan
dari macam-macam dari sholat sunnah.
2. RUMUSHAN MASALAH
a Bagaimana pengertian sholat sunnah?
b Sebutkan macam-macam Sholat Sunnah Munfarid, Hukum dan pengertiannya
c Bagaimana pengertian sholat sunnah munfarid dan macam-macamnya?
3. TUJUAN
a Mengetahui derajat hukum Sholat Sunnah baik Munfarid atau Ghairu Munfarid.
b Mendalami Dalil-dalil yang berkaitan dengan Sholat Sunnah.
c Dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Telah datang seorang Arab gunung, lalu ia berkata, “Ya Rasulullah, shalat apa yang
difardlukan oleh Allah atas saya ?”. Jawab Rasulullah SAW, “Shalat lima waktu, kecuali
kalau engkau mau shalat sunnah”.1 Shalat sunnah jika ditinjau dari dua segi
pelaksanaanya ada dua yaitu;
a Sholat Sunnah Berjamaah(Ghoiru Munfarid)
Contohnya :
Shalat Sunnah Tarawih dan Witir pada Bulan Ramadhan
Shalat Dua Hari Raya
Shalat Dua Gerhana
Shalat Istisqa
D. Sholat Istisqo
Istisqo secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu
meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu
ketika dibutuhkan hamba-Nya. Hukum shalat Istisqo adalah sunnah
muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum dan
kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum muslimin lainnya yang
masih mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong menolong
dalam kebaikan dan ketakwaan.
A. Macam macam Sholat Istisqo
a) Istisqo yang paling ringan, yaitu doa tanpa shalat dan tidak juga
setelah shalat di masjid atau selain masjid, sendiri atau jamaah.
Dan sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang shalih.
b) Istisqo pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat
lainnya, ketika khutbah Jum’at atau khutbah yang lain.
c) Istisqo yang paling utama adalah Istisqo dengan di dahului
shalat dua rakaat dan dua khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik
musafir atau muqim, penduduk kampung atau kota.
B. Waktu Istisqo
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik
jika dilakukan saat khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat
dilakukan kapan saja, tetapi jangan dilakukan pada waktu yang
dimakruhkan shalat. Waktu yang utama adalah pada waktu Dhuha
sampai Zhuhur sebagaimana shalat Id
C. Tata Cara Pelaksanaan Sholat Istisqo
a) Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Ied, rakaat pertama
takbir tujuh kali dan kedua lima kali. Ibnu Abbas berkata:”
lakukan pada Istisqo seperti pada waktu ‘Ied”.
b) Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan
rakaat kedua surat Al-Ghasiyah
c) Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
d) Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
e) Dianjurkan doa Istisqo dibacakan oleh Ahli Bait dan orang
shalih
f) Bertawasul dengan amal shalih
g) Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan
membalikkan selendang atau
h) sorbannya.
i) Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
j) Dianjurkan membawa binatang ternak.
Doa Istisqo:
B. Sholat Wudhu
ُْ ُضو و َ ضَأ َ َ ْنو َّ َ َو ت ْ ن َ م َ دم َّ َ َق ا ت َ م ُ لَه َ ر ي
َ غ ُ ه َ ْس َْ ا ن َ ي يهم ي ُث ف َِّدي َّ ،ى َّ ل َ ص َذ ُ ا
ِ ُ ُث َ يي ه
ك َ ر ي ه ي ب ْ َذن ْ ن ي م َ ْ َ ال ُ ُي َْنيي ت
"Barangsiapa mengambil wudlu seperti cara aku berwudlu kemudian dia menunaikan
shalat dua rakaat dan tidak berkata-kata antara wudlu dan shalat, maka Allah akan
mengampunkan dosadosanya yang telah lalu."6
Sedangkan waktu pelaksanaannya adalah sesudah wudhu' selama belum lama waktu yang
memisahkan antara wudhu' dan sholat sunat wudhu' menurut pendapat Al-Aujah, maka
apabila jangka waktunya sudah lama, maka sudah tidak disunatkan lagi mengerjakan
sholat sunat wudhu'. Adapun batasan lamanaya waktu yang memisahkan itu menurut
kebiasaan (adat) pada umumnya. Sebagian ulama' menyatakan batas waktunya selama
belum berpaling dari mengerjakan sholat tersebut, sebagian lainnya menyatakan, selama
belum kering air wudhunya, dan ada juga yang mengatakan bahwa batas waktunya selama
belum batal wudhunya.
C. Sholat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika
matahari sudah naik, yaitu kira-kira setinggi tombak sampai matahari
tergelincir yaitu menjelang waktu dhuhur. Hukum mengerjakan shalat
dhuha adalah sunnah. Shalat dhuha memiliki keutamaan yang besar bagi
pelakunya sehingga rasulullah menganjurkan para sahabat dan seluruh
kaum muslim untuk melaksanakannya. Bilangan rakaat shalat dhuha.
Shalat dhuha dikerjakan sekurang-kurangnya dua rakaat dan sebanyak-
banyaknya sebelas rakaat.
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah
bersabda: “Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian
dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid
adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah,
amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk
semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha”
E. Sholat Tahajud
Sholat sunnah tahajut adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu
malam hari setelah bangun tidur karena arti tahajut adalah bangun pada
malam hari.
Waktu melaksanakan sholat tahajut adalah:
§ Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
§ Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
§ Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
Sholat tahajud memiliki manfaat yang sangat besar jika dikerjakan secara
rutin setiap malam. Karena manfaat ini pula, mengapa sehingga sholat
tahajud sangat dianjurkan bagi umat muslim. Banyak dalil-dalil, baik itu
Al-Qur'an maupun hadis yang memberikan penjelasan tentang kandungan
manfaat yang dimiliki oleh sholat sepertiga malam ini. Beberapa
diantaranya seperti, penghapus dosa, pembuka rejeki, pengabul doa, dan
masih banyak lagi. Tentunya, semua itu hanya dapat diraih jika kita rajin
untuk bertahajud. Mungkin, ini pula yang menjadi sebab, Rasulullah di
sepanjang hidupnya tidak pernah meninggalkan sholat tahajud. Bahkan,
dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa, sebelum sholat lima waktu
diwajibkan kepada Rasulullah, perintah melaksanakan sholat tahajudlah
yang pertama kali diterima oleh beliau dari Allah SWT.
F. Sholat Hajat
Shalat hajat adalah sholat sunat yang dikerjakan karena mempunyai
maksud atau keperluan dan berharap allah swt mengabulkannya. Hajat atau
keperluan ini ada yang kepada allah swt dan ada juga yang mempunyai
hajat kepada sesama manusia, atau disebut dengan urusan duniawi dan
ukhrawi.
Atau suatu hajat dapat tercapai diantaranya dengan berusaha dan berdoa
yaitu dengan shalat hajat. Sehingga berharap allah swt akan segera
mengabulkan keinginan melalui shalat hajat kita. Karena allah telah
berfirman dalam Al-Quran:
َّ َي َ اشي َ َل ْ ى اخل َ يال ع ةٌ إ َ يْي ا َل َكب ْن
) َ َ ي إ َ ي و َّ الصالة َ ي و ْ ي وا ِب َّ لصْ ب ُ يين
٤٥ ت ْ اس َ و.
“Dan Meminta Pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat…
G. Sholat Istikhoroh
Pengertian Shalat Istikharah adalah Shalat Sunah dua Raka’at yg dikerjakan oleh
seorang muslim untuk meminta petunjuk kpd Alloh Swt yg sedang bingung
diantara beberapa pilihan dan merasa ragu – ragu untuk memiilih atau saat akan
memutuskan sesuatu hal tersebut. Sedangkan untuk ukuran atau perihal masalah
yg dimaksudkan di atas tidak dibatasi ukurannya karena bisa masalah didlm
pekerjaan, masalah perjodohan maupun masalah lain – lain. Yang pada intinya
Shalat Istikharah dilakukan saat anda sedang merasa bingung atau raguragu dlm
suatu hal atau memilih sesuatu hal.
Bacaan sholat istikhoroh
1. Rakaat pertama: membaca surat Al-Fatihah dan Surah Al-Kafirun
2. Rakaat kedua: membaca surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas
H. Sholat Tasbih
Shalat Sunat Tasbih adalah shalat sunah yang maksudnya memperbanyak tasbih
kepada Allah SWT dengan cara cara khusus . Pengertian lain dari Shalat tasbih
adalah shalat yang di dalamnya banyak membaca tasbih, sehingga dalam 4 rakaat
yang dikerjakan itu bacaan tasbih berjumlah 300 tasbih . Sholat sunnah tasbih
sangat dianjurkan untuk diamalkan . Kalau bisa dilakukan setiap malam . Jika
tidak bisa maka dilakukan sekali seminggu. Jika tidak bisa dilakukan sekali
sebulan . Kalau tidak bisa juga dapat dilakukan sekali setahun. Kalau tidak bisa
juga dilakukan pada tiap tahun, setidak tidaknya sekali seumur hidup.
Berdasarkan hadist rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dari Ibnu Abbas Ra,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin
Abdul Muthalib :
“ Ya Abbas ! Wahai paman ! sungguh aku ingin memberi kepadamu sesuatu yang
berharga, anugrah, aku senang dan berbuat untukmu 10 perkara, apabila engkau
melakukannya niscaya Allah akan menghapuskan dosa dosamu, baik yang awal
maupun yang akhir, yang dahulu atau yang baru, yang tidak disengaja atau
disengaja, yang kecil atau yang besar, yang rahasia atau yang terang terangan,
yaitu engkau mengerjakan shalat 4 rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca
al fatihah dan surah, setelah selesai membaca surah dan masih dalam keadaan
berdiri . maka bacalah tasbih sebanyak 15 kali kemudian kamu ruku, maka dalam
ruku membaca tasbih 10 kali. Kemudian bangun dari ruku dan i'tidal membaca
tasbih 10 kali , kemudian kamu sujud , dalam sujud membaca membaca tasbih 10
kali, kemudian bangun dari sujud atau duduk diantara dua sujud membaca tasbih
10 kali kemudian sujud yang kedua membaca tasbih 10 kali, bangun dari sujud
sebelum berdiri duduk kembali dan membaca tasbih 10 kali, semua itu berjumlah
75 tasbih. Dan kamu kerjakan sebanyak 4 rakaat. Jika kamu sanggup
melakukannya maka ~ 12 ~ kerjakanlah setiap hari 1 kali jika tidak setiap jum'at
satu kali jika tidak setiap bulan 1 kali jika tidak satu tahun satu kali jika tidak
seumur hidup satu kali”9
a) Tatacara mengerjakan sholat sunnah tasbih
Tata cara melakukan sholat tasbih adalah sama dengan melakukan shalat
sunnah lainnya. Perbedaannya hanya pada niatnya. Shalat ini tidak
disunnahkan berjamaah. Bila dikerjakan pada waktu malam lebih utama
dilakukan 4 rakaat dengan dua kali salam. Dan bila dikerjakan siang hari
maka dilakukan 4 rakaat dengan satu kali salam.
Niat shalat tasbih lalu takbiratul ihram
Membaca surat alfatihah 1 kali dilanjutkan membaca surah al kafiruun.
Lebih utama lagi
membaca surah surah alquran yang dimulai dengan kalimat tasbih
seperti surat Al Hadid ,
Al Hasyr, Ash Shaff.
Sesudah membaca surah dilanjutkan dengan membaca tasbih 15 kali
Ruku. Selesai membaca doa ruku, membaca tasbih sebanyak 10 kali
I'tidal, lalu membaca tasbih lagi 10 kali
Sujud. Selesai membaca doa sujud lalu membaca tasbih 10 kali
Duduk diantara dua sujud. Selesai membaca doa duduk diantara dua
sujud di lanjutkan
membaca tasbih 10 kali.
Lalu sujud kembali dengan membaca doa sujud, setelah itu membaca
tasbih 10 kali.
Pada waktu duduk istirahat sebelum berdiri atau sebelum salam,
membaca tasbih 10 kali
hal ini dilakukan pada setiap rakaat sampai 4 rakaat
Jumlah hitungan tasbih pada setiap rakaat adalah 75 . Dan jika di jumlah
bacaan tasbih 4 rakaat maka semua menjadi 300 bacaan tasbih
I. Sholat Taubat
SHOLAT TAUBAT Shalat Taubat Nasuha – Merupakan Shalat Sunah Taubat yg
dikerjakan dg jumlah Raka’at minimal 2 Raka’at dan maksimal dikerjakan
sebanyak 6 Raka’at. Perbedaan antara Shalat Sunah
Taubat dg Shalat Sunah Taubat Nasuha sendiri tidak ada perbedaan karena Shalat
Sunah tersebut merupakan Shalat Sunah yg sama hanya saja terdapat perbedaan
kalimat Nasuha.
Pengertian Taubat Nasuha sendiri adalah seorang muslim yg mencoba untuk
bertaubat dan memohon ampunan Alloh Swt dari perbuatan dosa besar yg sudah
mereka lakukan dan setelah melakukan Taubat tersebut, mereka benar – benar
berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa mereka lagi dan benar – benar
menyesal telah melakukan perbuatan dosa tersebut. Kemudian untuk waktu
mengerjakan Shalat taubat nasuha ada baiknya dikerjakaan saat malam tiba
setelah Shalat isya sehingga anda bisa mengerjakan Shalat Taubat Nasuha ini dg
khusyu dan tenang.
BAB 111
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.
ada sholatsholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan dan yang tidak
dianjurkan, ada pula yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara munfarid. Namun
tetap dilaksanakan oleh Rasulullah sebagai tauladan bagi umat Islam sedunia. Dari
semua sholat sunnah pada intinya atau kesimpulannya Shalat sunnah dilakukan untuk
menambah atau menutupi kekurangan – kekurangan ibadah wajib.
DAFTRA PUSTAKA
Bibliography
Abyan, A. (2006). Pendidikan Agama Islam Fikih. Pendidikan Agama Islam Fikih.