Anda di halaman 1dari 13

Meraih gelar mahmudah

BAB7 dengan amaliyah sunnah

KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

Kompetensi Dasar

1.3. Menghayati hikmah dari shalat sunnah


2.3. Terbiasa melakukan shalat sunnah
3.4. Memahami ketentuan shalat sunnah muakkad
3.5. Mengidentifikasi macam-macam shalat sunnah muakkad
3.6. Memahami ketentuan shalat sunnah ghoiru muakkad
3.7. Menjelaskan macam-macam shalat sunnah ghoiru muakkad
4.4. Mempraktikkan shalat sunnah muakkad
4.5. Mempraktikkan shalat sunnah ghoiru muakkad

PETA KONSEP
Ketentuan
Salat Sunnah
Salat Sunnah Salat Sunnah Hikmah
Muakkad Gairu Muakkad Salat Sunnah
AMATI GAMBAR BERIKUT INI DAN
BUATLAH KOMENTAR ATAU PERTANYAAN

Setelah kalian mengamati gambar dan mendengarkan hasil pengamatan teman kali
an, pertanyaan apa yang muncul dari pikiran kalian tentang Shalat Sunnah. Tulisla
h seperti pertanyaan seperti contoh di bawah ini:

TANGGAPAN
Tanggapan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:
a. Gambar 1: ..……………………………………….
b. Gambar 2: …………………………………………
c. Gambar 3: …………………………………………
d. Gambar 4: …………………………………………

PERTANYAAN
Pertanyaan saya terhadap ilustrasi tersebut adalah:

a. ..………………………………………..

b. ……………………………………….

c. …………………………………………..
d. …………………………………………..
KETENTUAN SALAT SUNNAH

Shalat Sunnah adalah semua shalat selain shalat fardhu yang lima waktu dimana
jika kita menunaikannya akan mendapat ganjaran sedangkan jika tidak
dilaksanakan tidak mendapat dosa. Shalat Sunnah ada banyak sekali yang bisa
kita kerjakan selagi kita masih mau mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta,
Allah SWT. Shalat Sunnah sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk kita
laksanakan. shalat sunnah terdiri dari sunnah muakkad dan sunnah gairu
muakkad.

A. shalat Sunnah Muakkad :


Yaitu shalat sunah yang sangat dikuatkan (selalu dikerjakan) Rasulullah saw.
shalat sunnah muakkad merupakan shalat yang betul-betul dianjurkan untuk
dikerjakan bagi umat Islam sebagaimana Nabi juga melakukannya.
Salat Sunnah Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
1. Salat sunnah rawatib, yaitu shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat
fardu lima waktu, baik yang dilakukan sebelumnya (Qabliyah) maupun
sesudahnya (Ba’diyah)
Hadits Nabi :
‫ َح ِفْظُت َع ْن َر ُسْو ِل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َر ْك َع َتْيِن‬: ‫َر ِض َي ُهللا َع ْنُهَم ا َقاَل‬ ‫َع ْن َع ْبِد ِهللا ْبِن ُع َم َر‬
‫ (رواه‬.‫َبْع َد الُّظْهِر َو َر ْك َع َتْيِن َبْع َد اْلَم ْغ ِر ِب َو َر ْك َع َتْيِن َبْع َد اْلِع َش ِاء َو َر ْك َع َتْيِن َقْبَل اْلَغ َد ِاة‬ ‫َقْبَل الُّظْهِر َو َر ْك َع َتْيِن‬
)‫البخارى‬

Artinya : “Dari Abdullah bin umar dia berkata : Saya ingat dari
Rasululllah mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum Zuhur, dua
rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah
Isya dan dua rakaat sebelum Subuh”. (HR. Bukhari)

Salat sunnah rawatib muakkad meliputi :


1) dua rakaat sebelum shalat Dzuhur
2) dua rakaat sesudah shalat Dzuhur
3) dua rakaat sesudah shalat Magrib
4) dua rakaat sesudah shalat Isya
5) dua rakaat sebelum shalat Subuh

2. Salat sunnah malam, yaitu shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari
sesudah shalat Isya sampai sebelum fajar.

Salat sunnah malam meliputi :


1) Salat Tarawih,
Tarawih merupakan bentuk jamak dari kata tarwihah yang berarti
istirahat, dan bisa juga berarti jalsah (duduk). Kemudian perbuatan
duduk pada bulan Ramadhan setelah selesai shalat malam 4 rakaat
disebut tarwihah; karena dengan duduk itu orang-orang bisa beristirahat
setelah lama melaksanakan qiyam Ramadhan.
Sabda Rasulullah saw :
‫عن أبى هريرة كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يرغب في قيام رمضان من غير أن يأمر‬
‫ من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ماا تقدم من ذنبه ( رواه البخارى‬: ‫فيه بعزيمة فيقول‬
) ‫ومسلم‬

Artinya : “Abu Hurairah telah menceritakan bahwa Rasulullah saw.


Selalu menganjurkan qiyamu Ramadan, tetapi tidak memerintahkan
mereka dengan perintah yang tegas (wajib). Untuk itu beliau bersabda,
“Barang siapa mengerjakan shalat (sunnah malam hari) pada bulan
Ramadan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-
dosanya yang terdahulu” (H.R Bukhari dan Muslim)
Sedangkan hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkad.
Adapun bilangan rakaat shalat tarawih sebagai berikut :
a) 20 rakaat menurut mazhab Imam Hanafi, Imam Syafi’I dan Imam
Hambali serta Khalifah Umar bin Khattab
b) 36 rakaat menurut mazhab Imam Maliki
c) 8 rakaat menurut hadist dari Aisyah r.a. yang menyatakan bahwa
Nabi Muhammad saw pada bulan Ramadhan maupun selain bulan
Ramadhan hanya melaksanakan shalat malam sebanyak sebelas
rakaat (8 rakaat shalat Tarawih dan 3 rakaat shalat Witir)
2) shalat Tahajud,
yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari sesudah bangun
tidur setelah shalat Isya, dan waktu yang utama melaksanakannya di
sepertiga malam yang terakhir. Shalat sunnah tahajud dalam bahasa
arab disebut Sholatun Lail yang artinya sholat di malam hari. Jumlah
rakaat rakaat sholat tahajud minimal adalah dua rakaat dua kali salam,
dan paling banyak atau maksimal bisa sebanyak-sebanyaknya sesuai
dengan kemampuan. Nabi saw, beliau pernah mengerjakan shalat
tahajud sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, pernah juga
8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, dan dan pernah juga 8 rakaat
ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam melaksanakan shalat tahajud
sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.
Firman Allah swt dalam surat Al-Isra ayat 79 berbunyi :

          
 
Artinya : ”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah
kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-
mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji”

3) Salat Witir,
Witir artinya ganjil, jadi shalat witir ialah shalat sunah yang dilakukan
pada malam hari dengan jumlah rakaatnya ganjil, paling sedikit 1 rakaat
dan paling banyak 11 rakaat. Shalat witir hukumnya sunnah
muakkadah. Salat Witir disunnahkan setiap hari dan tidak hanya pada
bulan Ramadhan
Waktunya adalah mulai setelah salat Isya' sampai dengan shalat Subuh.
Kalau seseorang merasa khawatir akan tidak melaksanakan salat witir
di tengah atau akhir malam, maka ia sebaiknya melaksanakannya
setelah salat Isya', atau setelah salat Tarawih pada bulan Ramadhan.
Shalat witir tidak disunnahkan berjamaah, kecuali bersama dengan
shalat tarawih. Surat yang disunnahkan dibaca dalam witir 3 rakaat
adalah "Sabbih-isma Rabiika", Al-Kafiruun dan rakaat ketiga al-Ikhlas
dan Muawwidzatain.
Shalat witir merupakan shalat penutup dari seluruh shalat malam.
) ‫قال النبي صلى هللا عليه وسلم اجعلوا آخر صالتكم بالليل وترا ( رواه متفق عليه‬

Artinya :
Nabi Muhammad saw bersabda “Jadikanlah witir sebagai akhir shalat
malammu” (H.R Muttafaq ‘Alaih)

3. Salat Idain, yaitu dua shalat hari raya bagi umat Islam, yang
pelaksanaannya pada waktu duha.
Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunnah muakkad, artinya sunnah
yang dikuatkan.
Rasulullah saw. bersabda :

‫عن أم عطية قالت أمرنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أن نخرج فى الفطر وألضحى العواعق‬
)‫والحيض وذوات الخدور (رواه البخارى ومسلم‬
Artinya :
“Dari Ummi ‘Atiyah, ia berkata, Rasulullah saw telah menyuruh kami
untuk keluar pada hari raya Fitri dan hari raya Adha dengan mengajak
para gadis, perempuan yang sedang haid dan hamba perempuan ke tempat
shalat hari raya (perempuan yang sedang haid tidak mengerjakan salat)”
(H.R Bukhari dan Muslim)

1) Macam-macam shalat Idain :


a) Salat Idul Fitri, yaitu shalat hari raya yang dilaksanakan pada
tanggal 1 Syawal mulai terbit matahari sampai tergelincirnya
matahari.
b) Salat Idul Adha, yaitu shalat hari raya yang dilaksanakan pada
tanggal 10 Dzulhijjah mulai terbit matahari sampai tergelincirnya
matahari

2) Amalan sunnah sebelum shalat Id :


a) Membaca takbir (Idul Fitri mulai tenggelam matahari pada malam
tanggal 1 Syawwal sampai dengan dimulainya shalat Idul Fitri,
Sedangkan Idul Adha mulai waktu Subuh pada hari Arafah tanggal
9 Dzulhijjah sampai dengan waktu Ashar pada akhir hari Tasyrik
tanggal 13 Dzulhijjah)
b) Mandi, berhias, memakai pakaian yang paling bagus dan memakai
wangi-wangian
c) Makan sebelum shalat Idul Fitri. Sedangkan Idul Adha makannya
sesudah shalat ied.
d) Berangkat menuju tempat shalat ied dan pulangnya dengan jalan
yang berbeda.

3) Amalan sunnah pada waktu shalat Id :


a) Dilaksanakan dengan berjamaah
b) Takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat
kedua
c) Mengangkat tangan setiap kali takbir
d) Membaca doa tasbih diantara beberapa takbir
e) Membaca surat Al-A’la pada rakaat pertama dan surat Al-Gasyiyah
pada rakaat kedua atau surta Qof pada rakaat pertama dan surat Al-
Qomar pada rakaat kedua
f) Khutbah dua kali setelah selesai shalat ied diawali dengan
membaca takbir sembilan kali pada khutbah pertama

4) Tata cara shalat Id :


Pelaksanaan shalat Id dilakukan dengan berjamaah, terdiri dari dua
rakaat yang dilanjutkan dengan khutbah. shalat Id sama seperti shalat
fardu yang dua rakaat, hanya saja setelah takbir pada rakaat pertama
dilanjutkan dengan takbir sebanyak tujuh kali, dan pada rakaat kedua
dilanjutkan dengan takbir sebanyak lima kali. Diantara takbir
disunnahkan membaca :

‫ِل‬
‫ُس بَح اَن اهلل َو اَحلمُد له َو اَل إَلَه ِإال اهلل َو اُهلل َأكرَب‬
4. Shalat Tahiyatul Masjid,
secara bahasa adalah menghormati masjid. Sedangkan shalat sunah
tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang di kerjakan sesaat
setelah kita memasuki masjid.
Rasulullah saw. bersabda :
) ‫إَذا َج اَء َأَح دًك م اَلَم سِج َد َفلًيَص ِّل َس جَدَتني ِم ن َقبِل َأن جَي ِلَس ( رواه أبو داود‬

Artinya : “Apabila salah seorang diantara kamu masuk masjid, hendaklah


ia shalat dua rakaat sebelum duduk” (H.R Abu Daud)
Salat Tahiyatul Masjid dilaksanakan sebanyak dua rakaat sebelum duduk
di dalam masjid. Bacaan-bacaan shalat Tahiyatul Masjid sama dengan
bacaan shalat yang lainnya, hanya niat saja yang berbeda.

5. Salat Sunnah Duha


Adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu ketika
matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta hingga terasa panas
menjelang shalat dzhur. atau sekitar jam 7 sampai jam 11, tentunya setiap
daerah berbeda, tergantung posisi matahari pada daerah masing-masing.
Shalat dhuha sebaiknya dikerjakan pada seperempat kedua dalam sehari,
atau sekitar pukul sembilan pagi. Shalat dhuha dilakukan secara sendiri
atau tidak berjamaah (Munfarid)
Shalat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam. Sementara
itu untuk berapa jumlah maksimal sholat dhuha ada pendapat yang berbeda
dari para ulama, ada yang mengatakan maksimal 8 rakaat, ada yang
maksimal 12 rakaat, dan ada juga yang berpendapat tidak ada batasan
Rasulullah saw bersabda:
‫ أوصاين خليلي صلى اهلل عليه وسلم بثالث بصيام ثال‬: ‫عن أيب هريرة رضي اهلل عنه قا ل‬
) ‫ثة أيام يف كل شهر وركعيت الضحى وأن أوتر قبل أنام ( متفق عليه‬

Artinya : Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, ”Telah berpesan kepada saya
kekasih saya Nabi Muhammad saw dengan tiga perkara yaitu berpuasa tiga
hari pada tiap-tiap bulan, shalat Duha dua rakaat dan shalat Witir sebelum
tidur” (H.R Muttafaq ’Alaih)

Setelah melaksanakan shalat Dhuha disunnah membaca doa sebagai


berikut

‫ الَّلُه َّم إَّن الُّض َح اَء ُضَح اُؤ َك َو ْالَبَه اَء َبَه اُؤ َك َو ْاَجلَم اَل َمَجاُلَك َو ْالُقَّوَة ُقَّو ُتَك‬، ‫بْس ِم اِهلل الَّر َمْحِن الَّر ِح ْيِم‬
‫ الَّلُه َّم إْن كَاَن رْز ِقي ىِف الَّس َم اِء َفأْنِز ْلُه َو إْن َك اَن ىِف األْر ِض‬، ‫َو ْالُقْد َر َة ُقْد َر ُتَك َو الِعْص َم َة ِعْص َم ُتَك‬

‫َفأْخ رْجُه َو إْن كاَن ُمْع ِس ًر اَفَيِّس ْر ُه َو إْن كاَن َح َر اًم ا َفَطِّه ْر ُه َو إْن َك اَن َبِعْيًد ا َفَقِّر ْبُه َحِبِّق ُضَح اِئَك َو َبَه اِئَك‬
‫ِحِل‬ ‫ِع ِد‬ ‫ِت ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِا‬
‫َو َمَج لَك َو ُقَّو َك َو ُقْد َر َك آ يِن َم ا آَتْيَت َبا َك الَّص ا َنْي‬

B. shalat Sunnah Gairu Muakkad :


Yaitu shalat sunnah yang tidak dikuatkan (kadang-kadang dikerjakan
Rasulullah saw, kadang-kadang tidak dikerjakan).
Salat Sunnah Gairu Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
1. Salat Sunnah Rawatib Gairu Muakkad, meliputi :
a. empat rakaat sebelum shalat Ashar
Sabda Rasulullah saw:

‫َعْن ا ْبِن ُعَمَر َقاَل الَّنُّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َر ِح َم اُهلل اْم َر ًأ َص َّلى َقْبَل اْلَعْص ِر َاْر َبًعا‬
)‫(رواه الرتمذي‬
Artinya:
Dari Ibnu Umar, telah bersabda Nabi saw: Allah memberi rahmat
kepada orang yang mengerjakan shalat (sunah) empat rakaat sebelum
asar.” (HR. Tirmizi).

b. dua rakaat sebelum shalat Magrib


Sabda Rasulullah saw:

‫ َص ُّلوا‬: ‫ َقاَل َرُس وُل اِهلل َص ّل الَّلُه َعَليِه َو َس َّلَم‬: ‫َعْن َعْبداِهلل ْبِن ُمَغَّفٍل َر ِض َي الّلُه َعْنُه َقاَل‬
‫ َّمُث َقاَل يِف الَّثاِلَثِة "ِلَمْن َش اَء" َك َر اِه َيَة َاْن َيَتَخ َذ َه ا الَّناُس ُس َّنًة (رواه‬. ‫َقْبَل اْلَم ْغِر ِب‬
)‫البخارى‬

Artinya: “Dari Abdullah bin Mugaffal Ra. Ia berkata: Rasululah saw


bersabda: Salatlah sebelum magrib, Salatlah sebelum magrib,
kemudian pada kali yang ketiga beliau bersabda: “bagi yang
menghendakinya”.(Beliau bersabda demikian)karena takut orang-
orang menganggapknya sebagai sunnah muakkad.” (HR. Bukhari).

c. dua rakaat sebelum shalat Isya


Sabda Rasulullah saw:
‫َّل ِه َّل‬ ‫ِهلل‬ ‫ِض‬ ‫ِهلل‬
‫ َقاَل َرُس وُل ا َص ّل ال ُه َعَلي َو َس َم‬: ‫ َعْن َعْبدا ْبِن ُمَغَّفٍل َر َي الّلُه َعْنُه َقاَل‬:
)‫َّمُث َقاَل يِف الَّثاِلَثِة "ِلَمْن َش اَء" (رواه امجاعة‬, ‫َبَنْي ُك ِّل َاَذنِنْي َص َالٌة‬

Artinya: ““Dari Abdullah bin Mugaffal Ra. Ia berkata: Rasululah saw


bersabda: ‘antara kedua azan itu ada shalat sunah, ‘antara kedua
azan itu ada shalat sunah,kemudian pada kali yang ketiga beliau
bersabda: “bagi yang menghendakinya”. (HR. Jamaah)

2. Salat istisqa’ (mohon hujan)

Rasulullah pernah shalat mohon hujan. Dijelaskan oleh Ibnu Abbas:

,‫ َخ َرَج َالَّنُّيِب صلى اهلل عليه وسلم ُم َتَو اِض ًعا‬: ‫َعِن اْبِن َعَّباٍس َر ِض َي َالَّلُه َعْنُه َم ا َقاَل‬
‫ِع ِد‬ ‫ِنْي‬
‫ ْمَل ْخَيُطْب ُخ ْطَبَتُك ْم‬, ‫ َك َم ا ُيَص ِّلي يِف َاْل ي‬, ‫ َفَص َّلى َر ْك َعَت‬,‫ ُم َتَض ِّر ًعا‬, ‫ ُم َتَر ِّس اًل‬,‫ ُم َتَخ ِّش ًعا‬, ‫ُم َتَبِّذ اًل‬
) ‫ َو اْبُن ِح َّباَن‬,‫ َو َأُبو َعَو اَنَة‬, ‫ َو َص َّح َحُه َالِّتْر ِمِذُّي‬,‫َه ِذِه ( َرَو اُه َاَخْلْم َس ُة‬

Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa


Sallam keluar dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’,
tenang, berdoa kepada Allah, lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada
shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti pada shalat hari raya,
beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat Imam Lima dan
dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.
Shalat sunnah istisqa’ ini hukumnya sunnah biasa, dikerjakan 2 rakaat saja
bertempat di tanah lapang dengan berjamaah ketika musim kemarau.

3. Salat khusuf/kusuf (salat gerhana)

Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (
‫ ) الخسوف‬dan juga kusuf ( ‫ ) الكسوف‬sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah
itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan
gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus.
Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk
gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari. Rasulullah pernah
melakukannya sebagaimana hadis, Dari Abu Bakrah radhiallahu
anhu dia berkata:

‫ُكَّنا ِع ْنَد َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفاْنَك َس َفْت الَّشْم ُس َفَقاَم الَّنِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُجُّر ِرَداَءُه‬
‫َق اَل َّلى الَّل َل ِه‬ ‫ِج‬
‫َح َّتى َد َخ َل اْلَمْس َد َفَد َخ ْلَنا َفَص َّلى ِبَنا َر ْك َعَتِنْي َح ىَّت اَجْنَلْت الَّش ْم َف َص ُه َع ْي‬
‫ُس‬
‫َو َس َّلَم ِإَّن الَّش ْم َس َو اْلَق َمَر اَل َيْنَك ِس َف اِن ِلَمْو ِت َأَح ٍد َفِإَذا َر َأْيُتُم وَمُها َفَص ُّلوا َو اْد ُعوا َح ىَّت‬
‫ِب‬
‫ُيْك َش َف َم ا ُك ْم‬
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya
hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam
masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari
kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya
matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya
seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat
dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR.
Al-Bukhari).

4. Salat istikharah
Shalat istikharah adalah shalat sunah dua rakaat dikerjakan menjelang tidur
malam hari. Tujuan agar dipilihkan yang lebih baik dari dua pilihan oleh Allah
SWT. Pilihan tersebut ditunjukan lewat mimpi tidur malam.
Apabila sekali shalat istikharah belum diberi pilihan oleh Allah swt maka
agar malam-malam berikutnya diulang shalat lagi sampai Allah memberikan
pilihan.
Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
‫َك اَن َرُس وُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َو َس َّلَم ُيَعِّلُم َنا ااِل ْس ِتَخ اَر َة يِف اُأْلُموِر ُك ِّلَه ا َك َم ا ُيَعِّلُم َنا الُّس وَر َة‬
‫ِنْي ِم ِرْي ِر ِة ِل‬ ‫ِب ِر‬ ‫ِإ‬ ‫ِن‬ ‫ِم‬
‫ْن اْلُقْر آ َيُقوُل َذا َه َّم َأَح ُد ُك ْم اَأْلْم َفْلَيْر َك ْع َر ْك َعَت ْن َغ اْلَف يَض َّمُث َيُقْل‬
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah
dalam setiap perkara / urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau
mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah
seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat
dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…”. (HR. Al-
Bukhari)

HIKMAH SALAT SUNNAH

Banyak sudah macam-macam shalat sunnah yang kita pelajari dan kita ketahui,
tapi apakah cukup dengan mengetahuinya saja amal kebaikan dan bekal kita untuk
di akhirat kelak akan bertambah ? Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpan buah.
Demikian bunyi pepatah yang yang sering kita dengar.

Adapun hikmah shalat sunnah yangakan kita dapatkan adalah :


1. Hati akan menjadi tenang dan tentram karena selalu dekat dengan Allah
SWT
2. Salat sunnah dua rakaat sebelum subuh itu lebih baik daripada dunia dan
segala isinya
3. Allah swt akan bangun sebuah rumah di surga bagi orang yang
melaksnakan shalat sunnah rawatib 12 rakaat dalam sehari semalam
4. Sebagai tambahan bekal amal soleh di akhirat kelak

MOTIVASI

Melaksanakan shalat Dhuha Mempermudah Datangnya Rizki,


Sebuah testimoni tentang kehebatan shalat Dhuha, ikuti kisahnya sebagai berikut:
Lelaki yang akan diceritakan dibawah ini hanyalah seorang yang tidak tammat
SD. Sekolahnya hanya kelas 3 SD saja.
Ia pergi ke kota untuk mengadu nasib sebagai tukang pipa air. Keahlian sebagai
tukang pipa air ini diperolehnya dari kakak iparnya. Di kota besar ia berkeliling
naik sepeda angin menawarkan jasanya ke rumah-rumah. Hal itu ia lakukan
selama dua tahun.
Suatu hari, ketika waktu dhuhur ia berhenti di sebuah masjid untuk melakukan
sholat. Kebetulan disana ada pengajian singkat. Dia mengikutinya. Ceramah yang
ia dengarkan tentang kemuliaan shalat dhuha. Semenjak itu, ia tidak pernah
meninggalkan shalat dhuha.
Waktu demi waktu, pekerjaan sebagai tukang pipa air dan sumur bor semakin hari
semakin ramai. Ia memiliki anak buah. Semakin lama semakin ia rasakan
kemajuan. Meskipun tenggelam dalam kesibukan di kota, namun ia tidak pernah
mengabaikan shalat dhuha.
Pada suatu hari ia bertemu dengan seorang kontraktor perumahan. Ia mendapat
penawaran dari kontraktor itu untuk membuat 5000 sumur bor.
Mulanya ia ragu-ragu karena tidak punya modal. Namun setelah mengeluh kepada
Allah setelah shalat dhuha, ternyata ada jalan lapang yaitu Kontraktor tersebut
berkenan mambayar uang muka 50 % persen dari total biaya yang telah disepakati
dan 50 % lagi akan dilunasi saat sumur bor telah selesai pengerjaannya.
Proyek selesai dan ia mendapatkan keuntungan besar. Semenjak itu ia berkeliling
tidak lagi menggunakan sepeda angin tetapi ia telah dapat membeli mobil dan
rumah. Pekerjaan cukup diserahkan kepada anak buah.
Dalam kurun 2 tahun, ia menjadi miyarder. Proyek besar berpihak kepadanya
dengan memenangkan tender. Hingga suatu hari sebuah perusahaan rokok
terkenal memberi proyek pengeboran air tanah. Sebenarnya sudah sepuluh
kontraktor lain telah mencobanya tetapi selalu gagal.
Mulanya ia ragu menerima tawaran besar itu, namun akhirnya diserahkan nasib
dan semua urusan kepada Allah. Ia mengerjakan pekerjaan tersebut. Sebelum
memulai pekerjaan, semua anak buahnya diminta untuk terlebih dahulu
mengerjakan shalat dhuha.
Hasilnya luar biasa. Setelah pengeboran berlangsung satu minggu, air tanah yang
berkualitas didapatinya. Pemilik perusahaanpun merasa puas.
Tahukan anda berapa ia mendapat pembayaran itu ? Dua lobang sumur bor
berikut dengan jaringannya, ia menerima uang sebanyak dua milyar. Pekerjaan itu
hanya butuh waktu dua bulan. Subhanallah ... Luar biasa ..

(Dikutip dari Buku :Bertambah Kaya Lewat shalat Dhuha)

Tugas
Setelah mempelajari ketentuan puasa, cobalah kalian praktekkan tata cara
salah satu shalat sunnah secara berkelompok, dan kelompom lain
memperhatikan dan akan menilai praktek kalian

Rangku
man
1. Shalat Sunnah adalah semua shalat selain shalat fardhu yang lima waktu
dimana jika kita menunaikannya akan mendapat ganjaran sedangkan jika
tidak dilaksanakan tidak mendapat dosa. Shalat Sunnah ada banyak sekali
yang bisa kita kerjakan selagi kita masih mau mendekatkan diri kepada sang
Maha Pencipta, Allah swt.
2. Shalat Sunnah Muakkad adalah shalat sunah yang sangat dikuatkan (selalu
dikerjakan) Rasulullah saw. shalat sunnah muakkad merupakan shalat yang
betul-betul dianjurkan untuk dikerjakan bagi umat Islam sebagaimana Nabi
juga melakukannya. Shalat Sunnah Muakkad terdiri dari beberapa macam,
diantaranya :
a. Salat sunnah rawatib, yaitu shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat
fardu lima waktu, baik yang dilakukan sebelumnya (Qabliyah) maupun
sesudahnya (Ba’diyah)
b. Tarawih merupakan bentuk jamak dari kata tarwihah yang berarti
istirahat, dan bisa juga berarti jalsah (duduk). Kemudian perbuatan duduk
pada bulan Ramadhan setelah selesai shalat malam 4 rakaat disebut
tarwihah; karena dengan duduk itu orang-orang bisa beristirahat setelah
lama melaksanakan qiyam Ramadhan.
c. shalat Tahajud, yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari
sesudah bangun tidur setelah shalat Isya, dan waktu yang utama
melaksanakannya di sepertiga malam yang terakhir. Shalat sunnah tahajud
dalam bahasa arab disebut Sholatun Lail yang artinya shalat di malam hari.
d. Shalat Witir ialah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari dengan
jumlah rakaatnya ganjil, paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11
rakaat. Shalat witir hukumnya sunnah muakkadah. Salat Witir disunnahkan
setiap hari dan tidak hanya pada bulan Ramadhan
e. Shalat Idain, yaitu dua shalat hari raya bagi umat Islam, yang
pelaksanaannya pada waktu dhuha. Hukum melaksanakan shalat ‘idain
adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang dikuatkan.
f. Shalat sunah tahiyatul masjid adalah shalat sunnah dua rakaat yang di
kerjakan sesaat setelah kita memasuki masjid. Shalat Tahiyatul Masjid
dilaksanakan sebanyak dua rakaat sebelum duduk di dalam masjid. Bacaan-
bacaan shalat Tahiyatul Masjid sama dengan bacaan shalat yang lainnya,
hanya niat saja yang berbeda.
g. Shalat Sunnah Duha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu
dhuha, yaitu ketika matahari telah terbit atau naik kurang lebih 7 hasta
hingga terasa panas menjelang shalat dzhur. Shalat dhuha dilakukan dalam
satuan dua rakaat satu kali salam.
3. Shalat Sunnah Gairu Muakkad adalah shalat sunnah yang tidak dikuatkan
(kadang-kadang dikerjakan Rasulullah saw, kadang-kadang tidak dikerjakan).
Shalat Sunnah Gairu Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya :
a. Shalat Sunnah Rawatib Gairu Muakkad, meliputi : empat rakaat sebelum
shalat Ashar, dua rakaat sebelum shalat Magrib, dua rakaat sebelum shalat
Isya
b. Salat istisqa’ (mohon hujan), yaitu shalat untuk meminta hujan ketika
musin kemarau.
c. Shalat sunnah istisqa’ ini hukumnya sunnah biasa, dikerjakan 2 rakaat saja
bertempat di tanah lapang dengan berjamaah ketika musim kemarau.
d. Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (
‫ ) الخسوف‬dan juga kusuf ( ‫ ) الكسوف‬sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah
itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan
gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus.
Namun masyhur juga di kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk
gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari.
e. Shalat istikharah adalah shalat sunah dua rakaat dikerjakan menjelang
tidur malam hari. Tujuan agar dipilihkan yang lebih baik dari dua pilihan
oleh Allah swt. Pilihan tersebut ditunjukan lewat mimpi tidur malam.

PENDALAMAN KARAKTER
Dengan memahami ajaran Islam mengenai shalat sunnah maka seharusnya
kita memiliki sikap sebagai berikut :
1. Religious atau taat kepada agama, karena meyakini dan melaksanakan
ajaran-ajarannya dengan baik
2. Disiplin, karena seseorang yang taat pasti dia disiplin dalam
melaksanakan shalat sunnah tepat waktu
3. Kreatif, karena ia akan berusaha melaksanakan shalat sunnah dengan
baik, di sela-sela kesibukannya di dunia ini.
4. Rasa ingin tahu, karena dia akan berusaha mencari pemecahan dari
problem yang dialaminya dalam menjalakan shalat waktu
5. Tanggung jawab, karena dia menyakini bahwa semua perbuatannya di
dunia ini akan dipertanggungjawankannya

Anda mungkin juga menyukai