HADIS IBADAH
SHOLAT TERAWIH
Dosen Pembimbing:
Yani Hamdani,S.SI,LC.SLC
Disusun Oleh:
(12030425590)
FAKULTAS USHULUDDIN
TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup
manusia. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi penutup semua risalah samawi,
yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, parasahabat, dan pengikutnya. Alhamdulillah, dengan
izin Allah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Shalat Tarawih. Oleh karenanya,
saya mengharapkan makalah ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi saya dan yang
lainnya mengenai shalat tarawih. Walaupun dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan
kekhilafan,kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pembimbing untuk perbaikannya,
agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Mudah mudahan makalah yang saya buat ini dengan sangat
sederhana, dapat bermanfaat bagi kita bersama. Amin
Annisa Indah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
III PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Salah satu amaliah di bulan ramadhan adalah ibadah sunnah yangsering kita kerjakan
yaitu salat tarawih. Hukum salat tarawih adalah sunnatmuakkad bagi laki-laki dan perempuan,
boleh dikerjakan sendiri tetapi yanglebih utama dikerjakan secara berjama’ah.
Dewasa ini banyak terjadikhilafiyah (perbedaan) dalam pelaksanaan salat yang berkembang
dalammasyarakat.Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi umat islam karena memiiki banyak
keutamaan. Bahkan shalat tarawih merupakan ibadah yang palingutama pada malam hari di
bulan Ramadhan. Apalagi hanya 1 tahun sekali kitasebagai umat islam dapat
melaksanakannya.Dalam makalah ini penulis akan mencoba mengulas mengenai hal-halyang
berkaitan dengan shalat tarawih. Pertama, akan membahas mengenaisejarah dianjurkannya shalat
tarawih. Selanjutnya mengenai hukum dan jumlah rakaat dalam shalat tarawih
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
PEMBAHASAN
Sholat terawih adalah sholat yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan setelah sholat isya
,atau sholat terawih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ْر ِو ْي َحةAََْ تyang diartikan sebagai "waktu
sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunah ini adalah selepas salat Isya dan biasanya
dilakukan secara berjamaah di masjid. Rasulullah Muhammad saw hanya pernah melakukannya
secara berjemaah dalam tiga kali kesempatan. Hadis menyebutkan bahwa rasulullah saw
kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut salat Tarawih akan
menjadi diwajibkan kepada umat muslim.
Menjalani sholat terawih itu hukum nya sunnah,sebagaimana di jelaskan dalam hadis yang
diriwayatkan oleh jama’ah yang artinya:
“Dari abu hurairoh ra katanya, Rasullah SAW mengajurkan untuk mengerjakan sholat pada
malam bulan ramadhan ,tetapi tidak diwajibkan nya. Beliau bersabda “ barang siapa yang
bangun pada malam bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan keridhoaan allah
SWT,Maka diampunilah dosa-dosanya yang telah berlalu( Hr . jama.ah)
Cara mengerjakan sholat terawih ialah di kerjakan dengan dua rakaat dua rekat setelah sholat
isya sebelum mengerjakan sholat witir,Rasullah SAW ,menganjurkan kaum muslim
mengerjakan sholat terawih tanpa mengharuskanya (mewajibkan) beliau bersabda
Artinya “ barang siapa yang mengerjakan qiyam ramadahn atas dasar keimanan dan
mengharapkan keridhoan allah ,maka dosanya yang telah lalu diampuni
Para perawi yang meriwayatkan hadis di atas selain termizi juga meriwaytakan bahwa aisyah
berkata “ nabi saw mengerjakan sholat di masjid ,lalu banyak akum muslim bermakmum di
belakang beliau .kemudian beliau mengerjakan sholat di malam berikutnya ,jumlah kaum
muslim yang bermakmum di belakangnya semakin banyak, ketika kaum muslim berkumpul
malam ketiga ,nabi saw .tidak keluar untuk mengimani mareka .di paginya beliau bersabda:
Artinya
“aku telah melihat apa yang kalian lakukan .aku tidak keluar untuk mengimani kalian kerana
aku kwahtir itu diwajibkan atas kalian”
1.Madzhab Hanafi
2. Madzhab Maliki
Dalam kitab Al-Mudawwanah al Kubro, Imam Malik berkata,Amir Mukminin mengutus utusan
kepadaku dan dia ingin mengurangiQiyam Ramadhan yang dilakukan umat di Madinah. Lalu
Ibnu Qasim (perawi madzhab Malik) berkata “Tarawih itu 39 rakaat termasuk witir, 36 rakaat
tarawih dan 3 rakaat witir” lalu Imam Malik berkata “Maka sayamelarangnya mengurangi dari
itu sedikitpun”. Aku berkata kepadanya,“inilah yang kudapati orang-orang melakukannya”, yaitu
perkara lama yang masih dilakukan umat.Dari kitab Al-muwaththa’ , dari Muhammad bin Yusuf
dari al-Saib bin Yazid bahwa Imam Malik berkata, “Umar bin Khattab memerintahkanUbay bin
Ka’ab dan Tamim al-Dari untuk shalat bersama umat 11 rakaat”.Dia berkata “bacaan surahnya
panjang-panjang” sehingga kita terpaksa berpegangan tongkat karena lama-nya berdiri dan kita
baru selesaimenjelang fajar menyingsing. Melalui Yazid bin Ruman dia berkata,
“Orang-orang melakukan shalat pada masa Umar bin al-Khattab di bulanRamadhan 23 rakaat”.
Imam Malik meriwayatkan juga melalui Yazid bin Khasifah darial-Saib bin Yazid ialah 20
rakaat. Ini dilaksanakan tanpa wiitr. Juga diriwayatkan dari Imam Malik 46 rakaat 3 witir. Inilah
yang masyhur dariImam Malik.3.
3.Madzhab as-Syafi’i
Imam Syafi’i menjelaskan dalam kitabnyaAl-Umm“bahwa shalat malam bulan Ramadhan itu,
secara sendirian itu lebih aku sukai, dan sayamelihat umat di madinah melaksanakan 39 rakaat,
tetapi saya lebih suka20 rakaat, karena itu diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab. Demikian pula
umat melakukannya di makkah dan mereka witir 3 rakaat. Lalu beliau menjelaskan dalam Syarah
al-Manhajyang menjadi pegangan pengikut Syafi’iyah di Al-Azhar al-Syarif, Kairo Mesir
bahwashalat Tarawih dilakukan 20 rakaat dengan 10 salam dan witir 3 rakaat disetiap malam
Ramadhan.
4. Madzhab HanbaliImam
Hanbali menjelaskan dalam Al-Mughni suatu masalah, ia berkata, “shalat malam Ramadhan itu
20 rakaat, yakni shalat Tarawih”,sampai mengatakan, “yang terpilih bagi Abu Abdillah (Ahmad
Muhammad bin Hanbal) mengenai Tarawih adalah20 rakaat”.Menurut Imam Hanbali bahwa
Khalifah Umar ra, setelah kaum muslimin dikumpulkan (berjamaah) bersama Ubay bin Ka’ab,
dia shalat bersama mereka 20 rakaat. Dan al-Hasan bercerita bahwa Umar mengumpulkan kaum
muslimin melalui Ubay bin Ka’ab, lalu dia shalat bersama mereka 20 rakaat dan tidak
memanjangkan shalat bersamamereka kecuali pada separo sisanya. Maka 10 hari terakhir Ubay
tertinggal lalu shalat dirumahnya maka mereka mengatakan, “Ubay lari”,diriwayatkan oleh Abu
Dawud dan as-Saib bin Yazid.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sholat terawih adalah sholat yang dikerjakan pada malam bulan ramadhan setelah sholat
isya ,atau sholat terawih adalah salat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadan.
Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ْر ِو ْي َحةAََْ تyang diartikan sebagai "waktu
sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunah ini adalah selepas salat Isya dan biasanya
dilakukan secara berjamaah di masjid. Rasulullah Muhammad saw hanya pernah melakukannya
secara berjemaah dalam tiga kali kesempatan
Cara mengerjakan sholat terawih ialah di kerjakan dengan dua rakaat dua rekat setelah
sholat isya sebelum mengerjakan sholat witir,hukum nya sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Sabiq, Sayyid. 2013.Fiqih Sunnah: 1,terj. Ahmad Shiddiq Thabrani, et. al.Jakarta: Pena Pundi
Aksara.. 1993.Fikih Sunnah 2.Bandung: Alma’arif.