Disusun Oleh :
2019206203015
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KESEHATAN
LAMPUNG
TA 2022/2023
1. KEUTAMAAN SHOLAT
Dalam ajaran Islam, sholat sudah ditetapkan kewajibannya sebanyak lima waktu. Hal
ini didasarkan pada saat Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj dan saat itu
Beliau masih tinggal di kota Mekkah. Tepatnya satu tahun sebelum Rasul berhijrah ke
kota Madinah.
Melansir dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi,
sholat lima waktu ini di antaranya adalah waktu zuhur (tengah hari) dan menjadi sholat
pertama yang dilakukan Rasul, waktu ashar (sore hari), waktu maghrib (saat
tenggelamnya matahari), waktu isya (malam hari), dan waktu subuh (pagi hari).
a. Perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu juga termaktub dalam Al Quran surat
Al-Isra ayat 78 yang berbunyi:
َأِقِم الَّص اَل َة ِلُد ُلوِك الَّشْم ِس ِإَلٰى َغ َس ِق الَّلْيِل َو ُقْر آَن اْلَفْج ِر ۖ ِإَّن ُقْر آَن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهوًدا
Artinya: "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)." (QS. Al-Isra: 78).
b. Selain itu, dalam QS Hud ayat 114 juga menyebutkan hal yang serupa:
َو َأِقِم الَّص اَل َة َطَر َفِي الَّنَهاِر َو ُزَلًفا ِم َن الَّلْيِل ۚ ِإَّن اْلَحَس َناِت ُيْذ ِهْبَن الَّسِّيَئاِتۚ َٰذ ِلَك ِذ ْك َر ٰى ِللَّذ اِك ِر يَن
Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-
orang yang ingat." (QS Hud: 114).
Selain itu, dalam QS Hud ayat 114 juga menyebutkan hal yang serupa:
َو َأِقِم الَّص اَل َة َط َر َف ِي الَّن َه اِر َو ُزَلًفا ِمَن الَّلْي ِل ۚ ِإَّن اْلَح َس َن اِت ُيْذ ِهْب َن الَّسِّي َئ اِتۚ َٰذ ِلَك ِذ ْك َر ٰى ِللَّذ اِك ِر يَن
Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat." (QS Hud: 114).
1. Menjadi Penolong
“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 153)
Melalui ayat ini, Allah SWT menjelaskan perihal sabar dan hikmah yang terkandung
di dalam masalah menjadikan sabar dan salat sebagai penolong serta pembimbing.
Karena sesungguhnya seorang hamba itu adakalanya berada dalam kenikmatan, lalu
ia mensyukurinya; atau berada dalam cobaan, lalu ia bersabar menanggungnya.
Di dalam sebuah hadis disebutkan bahwa: Rasulullah ﷺ. apabila mendapat suatu
cobaan, maka beliau mengerjakan salat. Sabar itu ada dua macam, yaitu sabar dalam
meninggalkan hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa, serta sabar dalam
mengerjakan ketaatan dan amal-amal taqarrub.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS: Al Ankabut: 45)
Salat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari perbuatan
keji dan perbuatan munkar. Maksudnya dapat menjadi pengekang diri dari kebiasaan
melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat
menghindarinya.
Di dalam sebuah hadis melalui riwayat Imran dan Ibnu Abbas secara marfu telah
disebutkan: Barang siapa yang salatnya masih belum dapat mencegah dirinya dari
mengerjakan perbuatan keji dan munkar, maka tiada lain ia makin bertambah jauh
dari Allah.
3. Menghapus Dosa
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-
orang yang ingat”. (QS: Hud : 114)
5. Amalan utama
Dari Ibn Masud radliallahu anhu, bahwa seorang laki-laki pernah bertanya Nabi
ﷺ, amalan apa yang paling utama? Nabi menjawab: “Shalat tepat pada waktunya,
berbakti kepada kedua orang tua, dan jihad fi sabilillah.” (HR. Bukhari) [No. 7534
Fathul Bari] Shahih.
Untuk melaksanakan salat 5 waktu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Tanpa satu dari
persyaratan di bawah ini, maka salat 5 waktu tidak akan sah dan mendapatkan pahala.
Selain syarat salat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun salat. Rukun salat yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Salat Subuh
Salat subuh adalah salat yang dimulai saat munculnya matahari (fajar shiddiq) atau cahaya
putih di ufuk timur. Salat subuh berjumlah 2 rakaat.
2. Salat Dzuhur
Salat ini dilaksanakan saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai bayangan
sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut. Salat dzuhur berjumlah 4 rakaat dan 2
tahiyat.
3. Salat Ashar
Salat ashar dilakukan setelah dzuhur, dan berakhir sampai tenggelamnya matahari. Jumlah
rakaat salat ashar ada 4 dengan 2 tahiyat.
4. Salat Maghrib
Salat magrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari terbenam sampai hilangnya awan
senja merah (syafaq). Salat magrib berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat.
5. Salat Isya
Salat isya adalah salat terakhir dalam satu hari. Salat ini dilaksanakan mulai dari terbenamnya
syafaq sampai terbitnya matahari (fajar shiddiq). Salat isya berjumlah 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
1. Dokumentasi
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan keshalihan ini saya laksanakan atau saya lakukan yaitu setiap hari pada tugas ini
saya melaksanakan sholat pada sholat ashar. kegiatan ini juga sudah saya laksanakan secara rutin
karna sholat adalah suatu kewajiban kita sebagai umat muslim dimulai saat saya balik , saya
berharap dengan adanya tugas ini saya bisa terus istiqomah dalam melaksanakan kegiathan
keshalihan ini.