Anda di halaman 1dari 7

SHALAT JAMA’ & QASHAR

Dinda Nurul Aini, Fairus Nur Adawiyah, Ine Refiana


dindaaini791@gmail.com, fairus.nuradawiyah@gmail.com, inerefiana80@gmail.com,

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Shalat bukan hanya kewajiban, tetapi sebuah kebutuhan. Jika makanan adalah
kebutuhan jasad, maka shalat adalah kebutuhan rohani. Allah Swt. memperhatikan
secara khusus perintah shalat dari perintah-perintah lain. Begitu istimewanya shalat,
sampai-sampai Allah Swt. memerintahkan sendiri perintah ini kepada Nabi Muhammad
Saw. lewat perjalanan Isra’ Mi’raj. Saking pentingnya perintah shalat, sampai-sampai
Allah Swt. tidak memperkenankan hamba-hamba-Nya untuk meninggalkan shalat meski
dengan alasan apapun. Jika seseorang sakit dan tidak memungkinkan shalat dalam
keadaan berdiri, maka ia bisa shalat dengan duduk, jika tidak bisa duduk maka dapat
berbaring, jika masih tidak bisa maka dapat dengan isyarat. Lalu bagaimana dengan
seseorang yang sedang melaksanakan perjalanan jauh? Maka ia dapat menjama’ dan
mengqashar shalat. Shalat jama’ dan qashar akan dijelaskan lebih lanjut dalam tulisan
ini.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu shalat jama’ dan qashar?
b. Apa saja syarat dan shalat jama’ dan qashar?
c. Bagaimana pelaksanaan shalat jama’ dan qashar?
d. Apa saja yang membatalkan shalat jama’ dan qashar?

3. Tujuan
a. Memahami shalat jama’ dan qashar.
b. Mengetahui syarat shalat jama’ dan qashar.
c. Mengetahui tata cara pelaksanaan shalat jama’ dan qashar.
d. Mengetahui hal-hal yang membatalkan shalat jama’ dan qashar.
PEMBAHASAN
Meskipun sedang dalam perjalanan (musafir), kita tetap diwajibkan melaksanakan
shalat fardhu. Dalam hal ini, Allah Swt. memberikan rukhshah (keringanan) kepada
musafir dalam melaksanakannya.
Shalat Jama’
Shalat jama’ adalah mengerjakan dua shalat fardhu dalam satu waktu shalat. Dalam
syari’at Islam, shalat yang boleh dijama’ hanya shalat zhuhur dan ashar serta maghrib dan
isya. Sedangkan shalat subuh tidak boleh dijama’ dengan shalat apapun. Secara bahasa, kata
jama’ berarti menggabungkan, menyatukan ataupun mengumpulkan. Di dalam Al-Quran
disebutkan kata jam’u (‫ )جمع‬ketika mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang turun tidak
beraturan. "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya.
(QS. Al-Qiyamah : 17). Sedangkan secara istilah, shalat jama’ itu adalah : melakukan dua
shalat fardhu, yaitu Dzhuhur dan Asar, atau Maghrib dan Isya’ secara berurutan pada salah
satu waktunya. Di luar dari yang didefinisikan di atas, maka bukan termasuk shalat jamak
yang di maksud.
Shalat jama’ dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu jamak taqdim dan jama’ ta’khir.
Jama’ taqdim adalah mengerjakan shalat dua shalat fardhu dalam waktu shalat fardhu yang
pertama, misalnya mengerjakan shalat zhuhur dan ashar pada waktu dzuhur. Jama’ ta’khir
adalah mengerjakan dua shalat fardhu dalam waktu shalat fardhu yang kedua, misalnya
mengerjakan shalat zhuhur dan ashar pada waktu ashar. Shalat Dzhur tidak bisa dijama’
kecuali hanya dengan Ashar dan begitu juga sebaliknya. Shalat Marghrib tidak boleh dijama’
kecuali hanya dengan shalat Isya’. Orang yang terlambat mengerjakan shalat karena
waktunya sudah terlewat, maka dia wajib segera mengerjakan shalat yang terlewat itu. Dan
setelah dia mengerjakan shalat fardhu untuk waktu berikutnya.
Para ulama semuanya sepakat bahwa menjama' dua shalat itu disyariatkan dalam agama
Islam. Khususnya shalat Dzhuhur dijama' dengan shalat Ashar dan shalat Maghrib dijama'
dengan Shalat Isya'. Dasar masyru'iyahnya memang tidak disebutkan secara khusus di dalam
Al-Quran Al-Karim. Namun di dalam hadits-hadits nabawi kita menemukan banyak sekali
keterangan tentang jama' shalat ini. Salah satunya adalah jama' shalat yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW ketika melaksanakan haji wada' di tahun kesepuluh hijriyah, sebagaimana
disebutkan di dalam hadits Jabir radhiyallahuanhu berikut ini .Lalu beliau SAW mendatangi
wadi dan berkhutbah di depan manusia. Kemudian Bilal beradzan,kemudian iqamah dan
shalat Dhuhur, kemudian iqamah dan shalat Ashar, dan tidak shalat sunnah diantara
keduanya. (HR. Muslim)
Pembagian Shalat Jama'

Jama’ bisa kita bagi berdasarkan shalatnya dan kapan dikerjakannya.

1) Berdasarkan Shalat Yang Boleh Dijama’Shalat yang disyariatkan untuk bisa dijama’
hanya ada dua, yaitu :

a) Shalat Zhuhur Dijama’ Dengan Ashar Shalat Zhuhur hanya boleh dijama’ dengan
shalat Ashar. Tidak boleh dijama’ dengan Shubuh, Maghrib atau Isya. Sedangkan
shalat Jumat, apakah boleh dijama’ dengan Ashar, para ulama berbeda pendapat.
Sebagian mengatakan tidak boleh, sebagian lagi boleh. Dan sebagian lagi
menyebutkan bahwa kebolehannya hanya apabila seseorang berniat shalat
Dzhuhur meski ikut dalam barisan shaf shalat Jumat.
b) Shalat Maghrib Dijama’ Dengan Isya’Shalat yang juga boleh dijama’ selain
Dzhuhur dengan Ashar adalah jama antara shalat Maghrib dan Isya’.

2) Berdasarkan Waktu Pengerjaannya


Selain pembagian di atas, dari segi kapan dikerjakan shalat jama’ ini juga bisa
dibagiberdasarkan kapan shalat jama; ini dikerjakan.

a) Jama’ Taqdim
Jama’ taqdim adalah melakukan dua shalat fardhu pada waktu shalat yang
pertama. Bentuknya ada dua. Pertama shalat Zhuhur dilakukan langsung
berurutan dengan shalat Ashar, yang dilakukan pada waktu Zhuhur. Dan kedua,
shalat Maghrib dan shalat Isya' dilakukan secara berurutan pada waktu Maghrib.

b) Jama’ Ta’khir
Sedangkan jama’ ta’khir adalah kebalikan dari jama’ taqdim, yaitu melakukan
dua shalat fardhu pada waktu shalat yang kedua. Bentuknya juga ada dua.
Pertama shalat Zhuhur dilakukan langsung berurutan dengan shalat Ashar, yang
dilakukan pada waktu Ashar. Dan kedua, shalat Maghrib dan shalat Isya'
dilakukan secara berurutan pada waktu Isya’.
Syarat Shalat Jama’
Syarat sahnya shalat jama’ adalah sebagai berikut:
a. Dalam perjalanan jauh, minimal 89 km menurut kebanyakan imam mazhab.
b. Perjalanan tersebut bukan untuk tujuan maksiat. Sedangkan safar yang sejak awalnya
sudah diniatkan untuk hal-hal yang haram dan tidak diridhai Allah SWT, tidak
diberikan keringanan untuk mengqashar shalat.Dalam keadaan sangat takut atau
khawatir. Misalnya dalam keadaan berperang, sakit, hujan lebat, angin topan,
maupun bencana alam.
Tata Cara Shalat Jama’
Tata cara shalat jama’ taqdim zhuhur dan ashar:
1) Takbiratul ihram sembari berniat shalat jama’ taqdim zhuhur dan ashar:

“Aku sengaja shalat fardhu zhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan ashar karena
Allah Ta’ala.”
2) Lanjutkan seperti shalat biasa (4 rakaat)
3) Salam
4) Berdiri lagi (jangan diselingi perbuatan apapun, seperti dzikir, doa, dll.)
5) Takbiratul ihram sembari berniat di dalam hati untuk melakukan shalat ashar
taqdim

“Aku sengaja shalat fardhu ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan zhuhur karena
Allah Ta’ala.”
6) Lanjutkan shalat seperti biasa (4 rakaat)
7) Salam
Shalat Qashar
Shalat qashar adalah melaksanakan shalat fardhu dengan meringkas empat rakaat menjadi
dua rakaat. Allah Swt. berfirman:
“Dan apabila kamu bepergian di muka Bumi, maka tidaklah berdosa kamu mengqashar
shalat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir.”
Makna kata qashr (‫ )قصر‬secara bahasa adalah mengurangi atau meringkas. Disebutkan di
dalam Al-Quran bahwa Rasulullah SAW bermimpi pergi haji, lalu sebagian shahabat ada
yang mencukur botak kepalanya (muhalliqin) dan ada yang mencukur sebagian
(muqashshirin). "Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan
memasuki Masjidilharam, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut
kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut". (QS. Al-Fath : 27).
Sedangkan secara istilah, definisi qashr shalat adalah mengurangi bilangan rakaat pada
shalat fardhu, dari empat rakaat menjadi dua rakaat.Shalat Shubuh yang jumlahnya dua
rakaat, tidak ada ketentuan untuk mengqasharnya. Demikian juga Shalat Maghrib yang tiga
rakaat, juga tidak ada ketentuan untuk mengqasharnya. Dan shalat sunnah pun tidak ada
ketentuan qasharnya.Berbeda ulama berpendapat tentang yang manakah shalat yang asli,
apakah aslinya dua rakaat lalu kemudian ditambah menjadi tiga dan empat rakaat? Ataukah
aslinya empat rakaat, lalu kemudian Allah memberikan keringanan.
1) Jumhur Ulama
Jumhur ulama diantaranya yakni mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’yah dan Al-Hanabilah
sepakat bahwa yang merupakan asal adalah shalat itu empat rakaat, lalu Allah SWT
memberikan keringanan pada shalat yang empat rakaat untuk diqashar menjadi dua rakaat.
Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW, yang secara tegas menyebutkan bahwa qashr itu
merupakan sedekahdari Allah SWT. "Itu adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian,
maka terima lah sedekah itu". (HR. Muslim)
Sedangkan Mazhab Al-Hanafiyah sepakat menyebutkan bahwa yang merupakan justru
shalat qashar yang dua rakaat, sedangkan itmam yang empat rakaat merupakan tambahan.
Dasarnya adalah hadits Rasulullah SAW ; Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:” Awal
mula diwajibkan shalat itu 2 rakaat kemudian ditetapkan bagi shalat safar dan
disempurnakan ( 4 rakaat) bagi shalat hadhar (tidak safar) (HR Bukhari Muslim)
Syarat Shalat Qashar
Berikut adalah beberapa syarat sah shalat qashar:
a. Sama dengan syarat sah shalat jama’.
b. Shalat yang diqashar jumlahnya empat rakaat.
c. Tidak bermakmum kepada orang yang shalat dengan sempurna rakaatnya.
Tata Cara Shalat Qashar
Misalnya, kita akan melaksanakan shalat qashar untuk shalat zhuhur, tata caranya adalah
sebagai berikut:
1) Takbiratul ihram sembari berniat melaksanakan qashar shalat zhuhur

“Aku sengaja shalat fardhu zhuhur dua rakaat secara qashar karena Allah Swt.”
2) Lanjutkan seperti shalat biasanya sampai 2 rakaat
3) Salam
Shalat Jama’ Qashar
Shalat jama’ qashar adalah menggabungkan dua shalat fadhu dalam satu waktu sekaligus
meringkasnya. Hukum dan syaratnya sama dengan shalat jama’ dan shalat qashar. Shalat
jama’ qashar dapat dilaksanakan secara taqdim maupun ta’khir.
Hal-Hal yang Membatalkan Shalat Jama’ dan Qashar
Shalat jama’ dan qashar tidak boleh dilaksanakan apabila:
a. Jarak yang ditempuh kurang dari 89 km.
b. Terdapat jarak waktu yang cukup panjang di antara dua shalat fardhu yang dijamak.
c. Tujuan melakukan perjalanan adalah untuk maksiat.
d. Shalat diimami oleh orang yang rakaat shalatnya sempurna.
e. Berniat bermukim selama 4 hari penuh, selain hari masuk dan hari keluarnya. Jika ia
berniat bermukim, tidak sampai 4 hari atau tidak berniat apa pun, ia boleh mengqashar
f. Perjalanan yang tidak diketahui arah dan tujuannya.
SIMPULAN
Shalat jama’ adalah mengerjakan dua shalat fardhu dalam satu waktu shalat. Shalat jama’
dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu jamak taqdim dan jama’ ta’khir. Shalat qashar
adalah melaksanakan shalat fardhu dengan meringkas empat rakaat menjadi dua rakaat.
Shalat jama’ dan qashar adalah menggabungkan dua shalat fadhu dalam satu waktu sekaligus
meringkasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jaziri. (2005). Kitab Shalat Fikih Empat Mazhab. Jakarta: Mizan.
Nakhrawie, A. (2021). Menyingkap Rahasia Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Subuh.
Surabaya: Pustaka Media Press.
Rusdianto. (2017). Kitab Terlengkap Bersuci, Shalat, Puasa, Shalawat, Surat-Surat Pendek,
Hadits Qudsi dan Hadits Arba’in Pilihan, Serta Dzikir dan Doa. Yogyakarta: Mahabbah.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, alih bahasa: Kamaluddin A. Marzuki, (Bandung: Alma'arif, 1986).
Syarwat, Ahmad. (2018). Shalat Qasar Jama' .Jakarta : Rumah Fiqih Publishing

Anda mungkin juga menyukai