Anda di halaman 1dari 9

Shalat Tahiyyatul Masjid,

Khusuf dan Kusuf


Sarah Latifah 20200810200083
Sofhia Rahmadiani 20200810200090
Syahrani Ahda Sabila 20200810200092
Shalat Tahiyyatul Masjid
Shalat tahiyyatul masjid ialah shalat sunah dua rakaat yang dikerjakan oleh
jama'ah yang baru masuk ke masjid. Baik pada hari jum'at maupin lainnya
sebagai tanda penghormatan, di waktu malam maupun siang.
Jika kita masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita
mengerjakan shalat sunah dua raka'at. Shalat sunah ini disebut shalat
tahiyyatul masjid, artinya shalat untuk menghotmati masjid.

Hukum shalat tahiyyatul masjid adalah Sunnah dan bukan wajib


Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah radhiyallahu’anhu. Rasulullah saw
bersabda ,

“ Jika salah sesorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia
shalat dua rakaat sebelum dia duduk “
( HR. Al – Bukhari dan Muslim )
Shalat Khusuf dan Kusuf
Shalat kusufain ialah shalat dua gerhana, yakni shalat karena gerhana matahari
dan gerhana bulan.
Gerhana bulan disebut shalat khusuf, dan gerhana matahari disebut shalat kusuf,
kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad.
Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana sampai
matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam. 
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda

kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau

lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah,

bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)


Secara hukum taklifi, sholat kusuf atau gerhana matahari, jumhur

ulamamenghukuminya sebagai sunnah muakkadah bagi setiap muslim dan

dilakukan secaraberjamaah. Adapun sholat khusuf atau sholat gerhana bulan,

berbeda pendapat.Ada yang megatakan dilakukan sendiri-sendiri-sendiri, ada juga

yang dikatakandilakukan secara berjamaah karyawan sholatgerhana matahari.


 Sedangkan shalat gerhana bulan waktunya mulai
dari terjadi nya gerhana itu sampai bulan nampak
penuh. 
Bacaan pada shalat gerhana matahari hendaklah
rendah (sir) sementara dalam shalat gerhana
bulan bacaan dikeraskan (jahar)
Tata cara Shalat Khusuf dan Kusuf

Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat.Masing-


masing rakaat dilakukan dengan 2 kali berdiri, 2 kali
membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku` dan 2 sujud.
Dari Abdullah bin Amru berkata, “Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa nabi
SAW., orang-orang diserukan untuk shalat “As-shalatu jamiah”. Nabi melakukan 2
ruku` dalam satu rakaat kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku` untuk
rakaat yang kedua. Kemudian matahari kembali nampak. . Aisyah ra. berkata,”Belum
pernah aku sujud dan ruku` yang lebih panjang dari ini.” (HR. Muttafaqun alaihi)
Lebih utama bila pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah
dibaca surat seperti Al Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua
masih pada rakaat pertamadibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti
Ali Imran. Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat
yang panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua
dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.
Disunnahkan untuk memanjangkan ruku` dan sujud dengan bertasbih kepada Allah
SWT, baik pada 2 rukuk dan sujud rakaat pertama maupun pada 2 ruku` dan sujud
pada rakaat kedua.

Anda mungkin juga menyukai