MA ASYROFUDDIN
A. LATAR BELAKANG
Literasi berasal dari kata Literacy yang dalam bahasa inggris berarti the state of being able
to read and write. Literasi (membaca – menulis) merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar disekolah. Sebagian besar proses pembelajaran dis ekolah sangat bergantung
pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri peserta didik
sangatlah berpengaruh pada tingkat keberhasilan, baik disekolah maupun di masyarakat.
Dalam konteks kehidupan beragamapun budaya literasi sangat ditekankan dalam kehidupan
para penganutnya. Bagi masyarakat muslim, pentingnya literasi ditekankan dalam wahyu pertama
Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yakni perintah membaca “IQR” yang dilanjutkan dengan
perintah mendidik dengan literasi (ALLAMA BIL QALAM).
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
3. Peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan.
4. Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 39 tentang pembinaan kesiswaan.
C. PERMASALAHAN
Dalam konteks pendidikan nasional, minat baca tulis peserta didik kita sangatlah
menghawatirkan. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca dan tulis peserta didik
kita, antara lain:
1. Perpustakaan yanga da di sekolah memiliki tingkat kunjungan pembaca yang rendah.
2. Disinyalir lebih dari 250 ribu sekolah di Indonesia, hanya 5% yang memiliki perpustakaan
yang memadai.
3. Anak-anak usia sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton TV
darippada membaca buku.
4. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, seringkali belum memiliki program
pengembangan literasi atau menumbuhkan budaya baca tulis.
5. Membaca belum menjadi sebuah kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya. Budaya baca
di kalangan pesrta didik di Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa
lain. Penelitian taufik Ismail (1996) menemukan perbandingan tentag budaya baca
dikalangan pelajar, rata-rata lulusan SMA di Jerman membaca 32 judul buku, di rusia 12
buku, di Belanda 30 buku, di rusia 1 buku, Brunai 7 buku, Malaysia dan Singapura 6 buku,
sementara di Indonesia 0 buku.
D. ANCAMAN GLOBAL
1. Rendahnya Literacy awareness bangsa Indonesia sekarang ini akan semakin melemahkan
daya saing bangsa dalam persaingan global yang kompetitif.
2. Menurut Prof. Iwan Pranoto dari ITB 70% Anak Indonesia akan sulit hidup di abad 21. Hal
ini disebabkan karena Indonesia termasuk negara yang prestasi membacanya berada dibawah
rata-rata negara lain.
3. Sumber daya manusia (SDM) Indonesia kurang kompetitif karena kurangnya penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, ini adalah akibat dari rendahnya kemampuan baca dan tulis.
E. SOLUSI
Melihat persoalan yang begitu krusial dalam hal kesadaran literai, sangat dibutuhkan kerja
sama banyak pihak untuk mengatasinya. Pendekatan yang paling efektif untuk menumbuhkan
budaya literasi masyarakat literasi adalah penyadaran literasi sejak dini dengan melibatkan dunia
pendidikan. Hal ini dimungkinkan karena hampir seluruh anak berstatus sebagai pelajar. Atas dasar
pemikiran inilah maka MA Asyrofuddin berusaha untuk memulai sebuah gerakan literasi sekolah
yang dibangun bersama-sama dengan melibatkan semua warga sekolah mulai dari pendidik, tenaga
pendidikan maupun peserta didik.
F. SASARAN KEGIATAN
Gerakan Literasi Sekolah mengajak semua pihak untuk terlibat dalam usaha penyadaran
budaya literasi yakni :
G. BENTUK KEGIATAN
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah program intervensi pembudayaan literasi yang
dilaksanakan dan dilakukan secara komprehensif pada semua komponen sekolah serta berkelanjutan.
Adapaun kegiatan yang akan dilakukan dalam Gerakan Literasi Sekolah ini adalah sebagai berikut :
H. PELAKSANA KEGIATAN
Secara keseluruhan program ini dikelola oleh sekolah dan dalam pelaksanaanya akan
dilaksanakan oleh urusan kesiswaan bekerja sama dengan perpustakaan sekolah serta dibantu
petugas perpustakaan dan relawan literasi baik dari guru maupun siswa.
I. TARGET
Target yang dicapai melalui Gerakan Literasi Sekolah ini adalah :
1. Kualitatif
a. Terwujudnya warga sekolah sadar literasi yang ditunjukkan dengan meningkatnya budaya
baca – tulis di lingkungan sekolah
b. Meningkatnya daya saing lulusan melalui peningkatan wawasan dan ilmu pengetahuan
akibat minat baca yang tinggi
2. Kuantitatif
a. Minimal 20% siswa berpartisipasi aktif dalam gerakan ini.
b. Meningkatnya jumlah buku yang dibaca siswa dalam satu tahun. Dengan asumsi tiap siswa
membaca 2 judul buku dalam satu tahun
c. Meningkatya koleksi buku perpustakan sekolah 15 judul buku per tahun
d. Meningkatnya kunjungan siswa ke perpustakaan hingga 50 %.
e. Tercapinya sumbangan buku dari sponsor (perusahaan dan perorangan) sebanyak 15 buku per
tahun
2. Evaluasi
Terkait program gerakan literasi sekolah maka ada beberapa unsur yang perlu dievaluasi.
Adapun unsur – unsur yang perlu dievaluasi meliputi :
a. Perubahan tingkat pengetahuan dan pemahaman warga sekolah tentang program Gerakan
Literasi Sekolah
b. Perubahan sikap dan penghayatan setiap warga sekolah terkait program Gerakan Literasi
Sekolah
c. Tingkat pertisipasi warga sekolah dalam Gerakan Literasi Sekolah
3. Pelaporan
Terkait dengan program Gerakan Literasi Sekolah maka sistem pelaporan kegiatan dapat
disampaikan dalam dua bentuk :
a. Secara lisan dapat ditempuh dengan cara setiap warga sekolah dapat melapor kepada kepala
sekolah melalui tatap muka
b. Secara tertulis dapat ditempuh dengan membuat laporan tertulis dan disampaika kepada
kepala sekolah.
LAMPIRAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH
MA ASYROFUDDIN
Contoh kegiatan
No Komponen Tahap Tahap Tahap Pembelajaran
pembiasaan Perkembangan
1 Literasi dasar Membaca 15 Mendiskusikan Menuliskan analisis
menit sebelum bacaan terhadap bacaan
kegiatan belajar
setiap hari
2 Literasi Perpustakaan Mencari bahan Menggunakan Mencantumkan daftar
pustaka yang perpustakaan pustaka dalam laporan
diminati untuk sebagai sumber tugas/praktik setiap mata
kegiatan informasi dalam pelajaran
membaca 15 diskusi tentang
menit bacaan
3 Literasi media Membaca beria Mendiskusikan Membuat komunitas
dari media berita dari media pembelajaran untuk
cetak/daring cetak/daring diskusi dan berbagi
dalam kegiatan informasi terkait
membaca 15 pemahaman mata
menit pelajaran antar teman,
guru dan antar sekolah
4 Literasi teknologi Membaca buku Memberikan Setiap mata pelajaran
elektronik komentar terhadap memanfaatkan teknologi
buku elektronik (kkomputasi searching,
dan share) dalam
mengolah, menyaji,
melaporkan hasil
kegiatan/ laporan.
5 Literasi visual Membaca film Mendiskusikan Menggunakan aplikasi
atau iklan pendek film atau iklan video/film dalam
pendek menyaji dan melaporkan
kegiatan hasil
praktik/diskusi/observasi
melalui website sekolah.
Youtube dll
FORMAT PENILAIAN PROGRAM LITERASI SEKOLAH BACAAN
Kelas : XI AGAMA
Identitas buku :
Kutipan novel:
1. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak
melawan. Mengikhlaskan semuanya.
2. Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua
kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar
hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata
dan mana simpul yang dusta.
3. Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk seusatu yang terlihat.
4. Ya Tuhan, semua takdirmu baik... semua kehendakMu adalah yang terbaik.
5. Dia datang begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti kecambah disiram hujan. Aku
sungguh tidak pernah menginginkan semua perasaan ini.
6. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh... biarkanlah angin yang menerbangkannya..
7. Benarlah kata orang-orang, prinsip hidup itu teramat lentur. Prinsip itu akan selalu berubah
berdasarkan situasi yang ada didepan kita, disadari atau....
8. Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya.
Mencari cari penjelasan yang membuat hatinya senang.
9. Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati perlu
sederhana. Pengorbanan yang sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang
apa adanya.
10. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat
kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkanlah dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkanlah angin
merengkuhnya, membawanya entah kemana.
Nama : Amanda
Kelas : XI AGAMA
Identitas buku :
Kutipan novel :
1. Jangan rindu, Berat. Kamu nggak akan kuat, biar aku saja.
2. Cemburu itu hanya untuk orang-orang yang tidak percaya diri. “Jadi”, ya sekarang aku sedang tidak
percaya diri.
3. Dia tidak hebat, tidak, malah mungkin biasa saja. Tapi dia bisa membuatku senang hanya dengan hal
sederhana.
4. Jangan menangis, karena kamu adalah alasan seseorang tersenyum.
5. angan bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti besoknya, orang itu akan hilang.
6. Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Gak tahu kalau sore, tunggu saja !!
7. Nanti kalau kamu mau tidur. Percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Namun
kamu gak akan denger.
8. Kalau kamu bohong, itu hak kamu. Asal jangan aku yang bohong ke kamu.
9. Aku mencintaimu. Biarlah, ini urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserah itu urusanmu.
10. Dulu, segala sesuatu tampak indah, Sama sekali aku tidak pernah berpikir bahwa akhirnya kita harus
berpisah. Sulit untuk dipercaya, tetapi itulah yang terjadi.
11. Biar bagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan
Nama : Suci N
Kelas : XI IPS
Identitas buku :
Kutipan novel :
1. .... aku takut bicara tentang hati, maka kutuliskan saja, lalu kusimpan, dan mungkin ku kirimkan ke...
entah kemana.
2. Kenangan itu Cuma hantu di sudut pikir. Selama kita Cuma diam nggak berbuat apa-apa, selamanya
dia tetap jadi hantu. Ngga akan pernah jadi kenyataan.
3. Ada saatnya cinta harus dilepas, tidak digenggam dengan begitu erat. Bahwa ada saatnya kita tidak
perlu berlari, tapi berhenti, melihat sekeliling. Dan tersenyum.
4. Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tau kemana harus berlabuh
5. Suka ya suka aja, ngga ada urusan punya pacar atau enggak
6. Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan.
7. Tidak akan ada masa depan bila tidak ada masa lalu. Pengkhianat terbesar adlah harapan kosong.
Kenyataan terpahit adalah kenyataan yang tak setinggi harapan itu.
8. Maybe that’s all that we need is to meet in the middle of impossibilities. Standing at opposite poles,
equal partners in a mystery.
9. Kepala kamu akan selalu berpikir menggunakan pola “harusnya” tapi yang namanya hati selalu
punya aturannya sendiri.
10. Berhenti berpikir pakai kepala. Secerdas-cerdasnya otak kamu, tidak mungkin bisa dipakai untuk
mengerti hati.
Nama : Davina
Kelas : XI AGAMA
Identitas buku :
Penerbit :
Tebal :
Kutipan novel :
Kelas : XI IPS
Identitas buku :
Kutipan novel :
1. ... and to every action, they will always an equal and opposite or contrary, reaction....
2. Hiduplah untuk memberi sebnayak-bbanyaknya, bukan unatu menerima sebnyak-banyaknya...
3. Orang cerdas memahami konsekuensi setiap jawaban, dan menemukan bahwa di balik setiap
jawaban tersembunyi beberapa jawaban baru.
4. Setiap orang mempunyai jalan yang berbeda untuk memahami sesuatu
5. Dan tak ada yang membahagiakan bagi seorang guru, selain mendapatkan murid-muridnya pintar.
6. Life is what happens to us while we are buys making plants.
7. Hidup tanpa usaha adalah seperti mata yang tertutup untuk mencari kucing hitam dalam kamar yang
gelap, sedang kucingnya tidak ada.
8. Tak selembarpun daun jatuh tanpa sepengetahuan Allah
9. Pengalaman yang sama dapat menimpa siapapun, tapi sejauh mana dan secepat apa pengalaman yang
sama itu memberi pelajran pada seseorang, hasilnya akan berbeda atau relatif satu sama lain.
10. Berpikirlah tiga langkah kedepan, sebelum langkah pertamamu kamu ambil.
Nama : Arya
Kelas : XI AGAMA
Identitas buku :
Kutipan novel :
1. Naksir diam diam itu seperti naik komedi putar. Seakan berjalan tetapi sebenarya tidak kemana-
mana.
2. Cinta yang terlalu lama dipendam biasanyajadi penyesalan.
3. Waktu mungkin menjadi obat yang paling baik untuk semua luka.
4. Lucu ya bagaimana semua putus cinta yang menyedihkan juga diawali oleh jatuh cinta yang
menyenangkan. Ya, sudahlah. Bagaimanapun juga, kenangan yang memaksa untuk di ingat itu
harus di paksa masuk ke kotak.
5. Sama dengan selera musik, selera makan memang berbeda antara satu orang dengan lainnya.
6. Karena memang kangen adalah penyebab utama susah tidur
7. Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan yang lainnya.
Kita hidup di antaranya.
8. Bahwa esensi kita sebagai makhluk hidup adalah pindah
9. Sesungguhnya, terlalu perhatiannya orangtua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita
terima.
10. Jatuh cinta sama kamu itu kaya naik histeria. Dibawa naik pelan-pelan, lalu dijatuhin tiba-tiba.
Nama : Nadia Hafsah
Kelas : X IPS
Identitas buku :
Tebal : 223
Kutipan novel :
Kelas : X IPS
Identitas buku :
Penerbit : republika
Kutipan novel :
1. Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa benci karena
kebencian, kesedihan ataupun karena harapan.
2. Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup. Karena kita tidak pernah tau apa yang akan
terjadi esok lusa.
3. Tinggalkanlah, jika dia memang cinta sejatimu, dia akan kembali dengan cara mengagumkan.
4. Maka jangna pernah merusak diri sendiri. Kita boleh benci ats kehidupan ini. boleh kecewa, boleh
marah. Tapi ingatlah nasihat lama, tidak pernah ada pelaut yang merusak kapalnya sendiri.
5. Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak.
6. Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan menghadapai. Berdiri gagah. Mulailah dengan
damai menerima masa lalumu.
7. Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapapun mengakuinya
untuk dibilang hebat.
8. Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita
anggap buruk, boleh jadi amat baik bagi kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap amat
buruk, boleh jadi amat baik bagi kita.
9. Biarkanlah waktu mengobati seluruh kesedihan. Ketika kita tidak tahu mau melakukan apalagi,
ketika kita merasa semua sudah hilang, musnah, habislah sudah, maka itulah saatnya untuk
membiarkan waktu menjadi obat terbaik.
10. Saat kita memutuskan untuk memaafkan seseorang seseorang, itu bukanlah persoalan apakah
seseorang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan! Kita
memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian didalam hati.
Nama : Atik
Kelas : X IPS
Identitas buku :
Kutipan novel :
1. Beberapa rindu memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk
dikirimkan lewat doa.
2. Senja memang membawa kita menuju kegelapan. Tapi, kalau kita tahu cara bersyukur, banyak
bintang dalam gelap yang menunggu untuk kita nikmati.
3. Dan impian bukan sesuatu hal yang absolut. Ia dapat berubah, bertambah, bahkan berkurang.
4. Hidup itu sederhana, manusia saja yang rumit.
5. Kita hanya berjarak, namun bukan berpisah. Bentangan kilometer, untukmu, akan kutempuh. Engkau
adalah rumah, tempat yang paling indah.
6. Kita berdua jauh dari sempurna. Bukankah ketidaksempurnaan kitalah yang bikin kita berdua saling
menyempurnakan?
7. Dan suatu wajah itu muncul di malamku, diam disela-sela berlian yang bertaburan di lautan angkasa.
8. Masa lalu sepahit apapun itu, bukanlah untuk dilupakan, melainkan untuk di ingat dengan persepsi
yang tidak menyakitkan.
9. Rasa ini tak kenal kadaluarsa. Tak perlu selamanya, cukup sampai ujung usia.
10. Namun “rasa” memang punya jalannya sendiri. Ia tak serta merta hadir untuk diutarakan. Kadang,
“rasa” hanya untuk dinikmti dalam kesendirian, dengan setumpuk harapan.
PROGRAM KERJA KEGIATAN LITERASI SEKOLAH
SUMEDANG