Anda di halaman 1dari 6

@Hijau_Trader

Analisis passing grade seleksi CPNS 2019


Diposting oleh admin studipedia.net

Analisis passing grade seleksi CPNS 2019 - pada kesempatan kali ini kita akan
menganalisis passing grade seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS tahun 2019 dengan mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpanrb) Nomor 24
Tahun 2019 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri
Sipil Tahun 2019.

Pengertian passing grade

Adapun sebelum membahas lebih jauh tentang passing grade, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud
dengan passing grade? Passing grade adalah nilai minimal yang harus dipenuhi oleh setiap peserta
seleksi CPNS.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita ungkapkan bahwa setiap peserta harus bisa mencapai nilai
minimal yang ditetapkan, sehingga apabila peserta tidak mampu mencapai nilai minimal tersebut maka
akan dinyatakan tidak lulus.

Passing grade SKD 2019 pelamar umum

Berdasarkan Permenpanrb Nomor 24 Tahun 2019, telah ditetapkan bahwa passing grade untuk pelamar
umum pada seleksi kompetensi dasar (SKD), yaitu sebagai berikut:

a. 126 (seratus dua puluh enam) untuk tes karakteristik pribadi (TKP);

b. 80 (delapan puluh) untuk tes intelegensi umum (TIU); dan

c. 65 (enam puluh lima) untuk tes wawasan kebangsaan (TWK);


@Hijau_Trader

Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat kita ungkapkan bahwa setiap peserta harus bisa mencapai nilai
minimal tersebut. Apabila ada salah satu sub tes, baik itu TKP, TIU, atau TWK tidak memenuhi nilai
minimal sebagaimana dimaksud, meskipun nilai keseluruhannya besar tetap dinyatakan tidak lulus.

Contoh 1:

Seorang peserta mendapatkan nilai 125 pada TKP, nilai 120 pada TIU dan 130 pada TWK, sehingga total
keseluruhan nilai yang didapatkan adalah 375. Apabila dianalisis, meskipun total keseluruhan nilai
peserta tersebut besar, tapi karena ada salah satu sub tes SKD yang tidak memenuhi passing grade maka
tetap peserta tersebut dinyatakan tidak lulus.

Contoh 2:

Seorang peserta mendapatkan nilai 130 pada TKP, nilai 110 pada TIU dan 120 pada TWK, sehingga total
keseluruhan yang didapatkan adalah 360. Apabila dianalisis, meskipun total keseluruhan peserta pada
contoh 2 ini lebih kecil daripada peserta yang terdapat pada contoh 1, tetapi peserta pada contoh 2 ini
memenuhi passing grade semua sub tes SKD (TKP, TIU, dan TWK) sehingga dinyatakan lulus, sehingga
yang berhak untuk maju ketahap berikutnya adalah peserta pada contoh 2.

Passing grade SKD 2019 dibandingkan passing grade SKD 2018

Selanjutnya, bila kita perhatikan ketentuan mengenai passing grade tersebut, terdapat penurunan
nilai passing grade pada sub tes TKP dan TWK apabila dibandingkan dengan passing grade pada SKD
tahun 2018. Berdasarkan Permenpanrb Nomor 37 Tahun 2018 tentang Nilai Ambang Batas Seleksi
@Hijau_Trader

Kompetensi Dasar Pengadaan Calon Pegawai Negeri Tahun 2018, telah ditetapkan bahwa passing
grade SKD tahun 2019, yaitu:

a. 143 untuk TKP;

b. 80 untuk TIU; dan

c. 75 untuk TWK;

Bila kita analisis, terdapat pengurangan sebesar 17 poin (143-126) untuk sub tes TKP dan 10 poin (75-65)
untuk sub tes TWK. Adapun pengurangan sebesar 17 poin untuk sub tes TKP dilatar belakangi karena
pada SKD 2018 banyak peserta CPNS pada kategori pelamar umum yang gagal mencapai passing
grade TKP tersebut, sehingga Panitia Pelaksanaan CPNS melakukan evaluasi terhadap passing
grade TKP dimaksud.

Adapun yang menarik, mengapa passing grade TWK juga ikut turun? Apabila kita analisis pelaksanaan
CPNS 2018, tidak ada masalah dengan passing grade TWK karena banyak peserta yang dapat
memenuhi ketentuan passing grade TWK sebesar 75 poin tersebut.

Analisis 1:

Berdasarkan analisis terhadap adanya penurunan passing grade tersebut, kami membuat asumsi akan
ada kejutan untuk TWK pada seleksi CPNS tahun 2019 ini, alasannya karena panitia seleksi CPNS ingin
mengantisipasi keluarnya ketentuan baru ditengah seleksi, seperti yang terjadi pada tahun 2018 dengan
keluarnya Permenpan Nomor 61 Tahun 2018 tentang Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan/Formasi
Pegawai Negeri Sipil dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018.

Dengan adanya Permenpan tersebut, maka peserta yang tidak memenuhi passing grade berkesempatan
untuk mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB) dengan peserta yang lulus belum memenuhi kuota
formasi yang disediakan.

Contoh kasus:
@Hijau_Trader

Dalam sebuah jabatan Analis Kepegawaian Ahli Pertama pada Kementerian X terdapat 10 kuota formasi
yang disediakan. Kemudian, terdapat 100 orang yang mengikuti SKD pada formasi jabatan tersebut. 4
orang dinyatakan memenuhi passing grade sehingga berhak melanjutkan ke tahap SKB. Tanpa
Permenpanrb Nomor 61 Tahun 2018, maka secara otomatis 96 orang lainnya yang tidak
memenuhi passing grade tidak dapat melanjutkan ke tahap SKB.

Namun dengan keluarnya Permenpanrb Nomor 61 Tahun 2018 ditengah seleksi, maka 96 orang yang
tidak memenuhi passing grade tersebut berkesempatan mengikuti SKB, apabila kuota formasi tidak
terpenuhi. Pada contoh kasus tersebut, karena yang memenuhi passing grade hanya 4 orang maka
untuk memenuhi kuota formasi masih dibutuhkan 6 orang lagi.

Kebutuhan 6 orang tersebut dikali tiga (ketentuan jumlah peserta yang mengikuti SKB tiga kali jumlah
kebutuhan formasi) sehingga ada 18 orang yang dapat mengikuti ke tahap SKB yang dipilih dengan cara
mengurutkan/dirangking 96 orang yang tidak memenuhi passing grade sebelumnya, kemudian
disesuaikan dengan ketentuan baru pada Permenpanrb Nomor 61 Tahun 2018 tersebut.

Berdasarkan kejadian tersebut, maka muncul istilah baru, yaitu status P1/L untuk peserta yang
memenuhi passing grade sesuai Permenpanrb Nomor 37 Tahun 2018 (pada contoh kasus ini terdapat 4
orang yang berstatus P1/L) dan status P2/L untuk peserta yang memenuhi ketentuan Permenpanrb
Nomor 61 Tahun 2018 serta rankingnya sesuai jumlah kebutuhan formasi yang belum terpenuhi dikali
tiga (pada contoh kasus ini terdapat 18 orang).

Adapun sisanya yang memenuhi ketentuan Permenparb Nomr 61 Tahun 2018 namun rankingnya tidak
sesuai dengan jumlah kebutuhan formasi yang belum terpenuhi dikali tiga mendapatkan status P2 (pada
contoh kasus ini terdapat 78 orang). Munculnya ketentuan ini tidak serta merta menyelesaikan masalah
seleksi CPNS 2018, tetapi memunculkan masalah baru yaitu P1/TL sehingga dalam seleksi CPNS 2019
ini panita seleksi nasional membuat tindakan pencegahan dengan menurukan passing grade TWK,
disamping menurunkan TKP agar tidak adanya gugur massal karena peserta tidak mampu
memenuhi passing grade TKP seperti yang terjadi pada seleksi CPNS 2018.

Jika passing grade TWK sebesar 65, maka minimal peserta harus menjawab 13 soal dengan benar dari
35 soal yang tersedia. Dengan menurunkan passing grade TWK maka, peserta perlu mengantisipasi
@Hijau_Trader

kemungkinan munculnya kejutan jenis soal baru yang lebih sulit dari tahun sebelumnya mengingat tidak
ada alasan kuat untuk menurunkan passing grade TWK apabila melihat seleksi sebelumnya, yaitu
seleksi CPNS 2018.

Analisis 2:

Asumsi lain yang mungkin terjadi berdasarkan analisis terkait penurunan passing grade seleksi CPNS
tahun 2019 ini, yaitu meningkatnya tingkat kesulitan pada TIU. Alasannya, karena menurunnya passing
grade TWK dan TKP membuat soal yang minimal wajib peserta jawab benar dan tepat pada TWK dan
TKP berkurang jumlahnya, yang asalnya TWK pada saat passing grade sebesar 75, maka peserta wajib
menjawab soal secara benar sebanyak 15 soal, sedangkan bila passing grade sebesar 65, maka peserta
wajib menjawab soal secara benar sebanyak 13 soal.

Begitupula dengan TKP, yang asalnya passing grade sebesar 143 (peserta minimal wajib menjawab 3
jawaban yang bernilai 5 dan 32 jawaban yang bernilai 4 atau kombinasi lainnya yang menghasilkan poin
sebesar 143) sedangkan bila passing grade sebesar 126 (peserta minimal wajib menjawab 20 jawaban
bernilai 3, 9 jawaban bernilai 4, dan 6 jawaban bernilai 5, atau kombinasi lainnya yang menghasilkan
poin sebesar 126).

Dengan berkurangnya soal minimal yang harus dijawab secara benar, peserta diharapkan untuk
mengejar passing grade TIU yaitu sebesar 80 dengan tingkat kesulitan soal yang meningkat (tipe soal
HOTS).

Analisis 3:

Asumsi lain yang mungkin terjadi berdasarkan analisis kami terhadap hasil wawancara yang biasa
dilakukan media terhadap pihak BKN dan Menpanrb terkait seleksi CPNS 2019 ini, yaitu meningkatnya
tingkat kesulitan pada seluruh jenis sub tes, baik pada TWK, TIU maupun TKP.

Alasannya, karena pihak BKN dan Menpanrb (bagian dari panitia seleksi CPNS) selalu memberi kejutan
tiap tahunnya bagi para peserta dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang lulus tes, sebagaimana
pada tahun 2018 memberikan kejutan peningkatan tingkat kesulitan soal bagi TKP bila dibandingkan
dengan seleksi tahun 2017, yang mana TKP justru menjadi tes yang paling mudah karena banyak peserta
@Hijau_Trader

yang mendekati atau bahkan mendapat nilai sempurna pada TKP (nilai sempurna untuk TKP sebesar
175).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peserta diharapkan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan
terjadi pada seleksi CPNS 2019, terutama dengan penambahan yang lebih banyak mengenai soal-soal
yang bersifat analisis dari teks soal yang sangat panjang sampai memenuhi layar monitor komputer (tipe
soal HOTS) dengan tidak mengabaikan soal tipe hapalan juga (tipe soal LOTS).

1. Jika Anda melihat ada uang yang jatuh dari saku seseorang yang sedang berada di depan
antrian Anda, apa yang akan Anda lakukan ?
a. membiarkannya.
b. memberitahu bahwa uangnya jatuh.
c. menunggu orang tersebut pergi, kemudian mengambilnya.
d. memberitahu bahwa uangnya jatuh dan meminta jatah uang karena telah membantunya.

2. Ahmad dan Sinta merupakan pasangan suami istri berkewarganegaraan Indonesia. Namun,
karena sesuatu hal, Sinta terpaksa dibawa ke rumah sakit Amerika Serikat dan melahirkan
disana. Anak yang lahir dari pasangan suami istri tersebut….
a. Tidak memiliki kewarganegaraan.
b. Memiliki kewarganegaraan ganda.
c. Tidak memiliki kewarganegaraan sampai umur 18 tahun.
d. Memiliki kewarganegaraan ganda sampai umur 18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai