Materi-Materi TWK :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Lembaga Negara – Bhineka Tunggal Ika
4. HAM
5. Nasionalisme – Bela Negara – Integritas
6. Sejarah & NKRI
7. Bahasa Indonesia
Pada tanggal 1 juni 1945, kata pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno dalam
pidatonya. Kini, tanggal 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden
Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo, dari pancasila Ir. Soekarno merangkum menjadi Trisila
(Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, Ketuhanan) dan dirangkum lagi menjadi Eka Sila (Gotong
Royong).
Karena adanya perbedaan gagasan dari ketiga tokoh tersebut, maka pada tanggal 22 Juni 1945
dibentuklah panitia 9 (Soekarno : Hayam Abi Soeka Salim Wa) = Soekarno, Hatta, Yamin, Maramis,
Abikusno, Soebarjo, Kahar, Agus Salim, Wahid Hasim. Dengan tugas utama untuk menuntaskan berbagai
masukan tentang Dasar Negara, hasil dari sidang panitia 9 terbitlah Piagam Jakarta yang terdiri dari 5
point utama.
Sebelum disahkan, pada Piagam Jakarta atas usulan Moh. Hatta terjadi perubahan pada sila
pertama dimana kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berubah
menjadi “Yang Maha Esa”. Sehingga Sila Pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pada 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah PPKI dengan ketua Ir. Soekarno,
Piagam Jakarta ditetapkan dan disahkan sebagai dasar negara Indonesia dengan nama Pancasila saat
sidang PPKI-1 pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan pengesahan UUD 1945 sebagai undang-
undang dasar Negara Indonesia (18 agustus = hari konstitusi), naskah Pancasila tersebut terdapat dalam
alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945.
*Hasil sidang PPKI-1 yakni*:
1. Mengesahkan UUD 1945 sebagai undang-undang dasar Negara indonesia
2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu presiden sebelum dibentuknya DPR & MPR.
@Hijau_Trader
2. TEKS PANCASILA
Untuk memudahkan mengingat teks PANCASILA gunakan rumus kalimat :
“Tuhan Manusia Satu, Musyawarah Adil”
1. Ketuhanan yang maha esa = Bintang emas
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab = Rantai
3. Persatuan Indonesia = Pohon beringin
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmah = Banteng
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat = Padi dan Kapas
Tata cara mengucapkan Pancasila ditetapkan dalam INPRES (Instruksi Presiden) No. 12 Tahun 1968
3. Persatuan Indonesia
Mendahukukan kepentingan bersama, mengakui kebersamaan dalam keberagaman, tidak
membeda-bedakan antar suku, ras, agama, budaya dengan laiinya, bela negara, menjaga
kemerdekaan, rasa bangga terhadap Negara, cinta tanah air (menjaga SDA & memakai produk
negeri), menjauhi sikap yg merusak persatuan,. *(menjauhi sikap tawuran, menyebar hoax,
hasutan, adu domba, provokator, fanatisme sukuisme, rasisme, pemberontakan/makar).
5. FUNGSI PANCASILA
1. Dasar negara : Landasan/Sumber hukum yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan (Tap xx/66)
2. Pandangan hidup : Pedoman kehidupan sehari-hari dalam bernegara
3. Ideologi : Wujud pemikiran tentang cita-cita yg harus diwujudkan (tertuang di UUD 45 alinea-4)
4. kepribadian bangsa : Sikap mental/tingkah laku/ciri khas yg menjadi pembeda dgn bangsa lain
5. Perjanjian luhur : Perjanjian luhur yg telah disepakati oleh para pendiri bangsa, untuk
dilaksanakan, dilestarikan dan dipelihara.
6. Falsafah : Mengandung nilai, norma yg paling dianggap paling benar bagi bangsa
Catatan : Bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah Pernyataan kemerdekaan yang terperinci dan dalam
amandemen (perubahan terhadap UUD 1945) tidak boleh melakukan perubahan terhadap Pembukaan UUD
@Hijau_Trader
1945. Garis besar batang tubuh (pasal-pasal UUD 1945 diklasifikasi menjadi 3 bagian yakni : Bentuk Negara,
lembaga Negara & warga Negara).
6. BENTUK HUKUM
1. Hukum tertulis : hukum yang terdapat dalam perundang-undangan seperti :
1. hukum perdata
2. hukum tata usaha negara
3. hukum pidana
4. hukum dagang
2. Hukum tidak tertulis : hukum berdasarkan kebiasaan dan sudah
menjadi keyakinan dalam masyarakat (hukum adat)
Undang-Undang (UU)
HAM = 39 Tahun 1999
KPK = 30 Tahun 2002
Terorisme = 15 Tahun 2003
@Hijau_Trader
**** LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA ****
Indonesia menerapkan pembagian kekuasaan sesuai teori trias politika yang dianut oleh
Montesque, Montesquieu paling dikenal dengan ajaran Trias Politika (pemisahan kekuasaan negara
menjadi tiga): eksekutif (pelaksana undang-undang), legislatif (pembuat undang-undang),
dan yudikatif atau kehakiman (pengawas pelaksanaan undang-undang).
1. Legislatif = Membuat undang-undang = MPR, DPR & DPD
2. Eksekutif = Pelaksana undang-undang = Presiden & Para Menterinya
3. Yudikatif = Mengawasi pelaksanaan undang-undang = MK, MA & KY
1. MPR
Setelah amandemen, MPR adalah lembaga tinggi negara yang memiliki kedudukan sejajar dengan
lembaga tinggi lainnya. MPR juga kehilangan i wewenang untuk memilih presiden dan wakilnya. Selain itu
diatur juga mengenai sistem keanggotaan MPR yaitu:
1. MPR terdiri atas Anggota DPR dan DPD .
2. Anggota MPR memiliki masa jabat selama 5 tahun.
3. Mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan amanat sebagai anggota MPR
Tugas dan Wewenang MPR sebelum & setelah amandemen:
Tugas sebelum
1. Menetapkan undang undang dasar
2 menetapkan garis garis besar haluan negara
3 memilih dan mengakat presiden dan wakil presiden
Tugas sesudah
1.mengubah dan menetapkan undang undang dasar 1945 ( pasal 3 ayat 1)
2 .melantik presiden dan wakil presiden (pasal 3 ayat (2)
3. Dapat menghentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD 1945 (pasal 3 ayat 3)
4. Memilih presiden dan wakil presiden pengganti sampai terpilihnya presiden dan atau
wakil presiden sebagaimana mestinya (pasal 8 ayat)
2. DPR
Pasca dilakukannya perubahan terhadap UUD, DPR semakin diperkuat keberadaannya. Kini DPR
memiliki wewenang untuk membuat Undang-undang. Wewenang ini sebelum amandemen dimiliki oleh
Presiden.
Fungsi DPR (LAP = Legislasi, Anggaran & Pengawasan)
1. Legislasi = Membentuk UU, menyetujui perpu pengganti UU, Menerima usulan DPD
2. Anggaran = Menetapkan APBN bersama Presiden dengan pertimbangan DPD
3. Pengawasn = Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN serta kebijakan
pemerintah.
Hak-hak DPR
1. Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah
2. Hak angket, hak untuk menyelidiki pelaksanaan UU dan kebijakan yang dibuat pemerintah
3. Hak menyatakan pendapat, DPR berhak untuk berpendapat mengenai:
1. Pelaksanaan hak angket dan hak interpelasi.
2. Dugaan bahwa Presiden atau wakil persiden melakukan pelanggaran hukum.
3. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentang kejadian luar biasa baik di dalam maupun
luar negeri.
3. PRESIDEN
Setelah amandemen, kini rakyat dapat secara langsung memilih presidennya lewat pemilihan
umum. Presiden juga tidak perlu lagi bertanggung jawab kepada MPR karena posisi antara MPR dan
Presiden kini sama tinggi.
Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen antara lain:
1. Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY dan disetujui oleh DPR.
2. Anggota BPK tidak lagi diangkat oleh Presiden, kini presiden hanya meresmikan anggota BPK,
yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Wewenang yang dimiliki oleh presiden setelah Amandemen diantaranya:
1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD
@Hijau_Trader
2. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU
3. Melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan RUU bersama DPR
4. Mengesahkan RUU menjadi UU
5. Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang dalam sutuasi yang memaksa
6. Menetapkan peraturan pemerintah
7. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
1. Jumlah menteri 34
2. Kementerian negara non Departemen :
1. Menteri Negara Riset dan Tekhnologi
2. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
3. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
4. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
5. Menteri Negara Pereancanaan Pembangunan Nasional
6. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
7. Menteri Negara Perumahan Rakyat
8. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga
8. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan persetujuan DPR
9. Mengangkat duta dan konsul
Tugas pokok perwakilan diplomat:
1. Perundingan, 2. Melindungi warga Negara di luar negeri, 3. Informan
10. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
11. Memberi grasi dan rehabilitasi berdasarkan pertimbangan MA (14 ayat 1)
Grasi = Pengurangan hukum yg telah dijatuhkan hakim kpd seseorang.
Rehabilitasi = Pengembalian harkat seseorang karena keputusan hakim
12. Memberi amnesti dan abolisi berdasar pertimbangan DPR (14 ayat 2)
Amnesti = Peniadaan status hukum kepada orang yg sdh dijatuhi hukuman
Abolisi = Penghapusan hak tuntutan pidana
13. Menetapkan hakim agung yang dicalonkan KY dan disetujui DPR
14. Menetapkan hakim konstitusi yang calonnya diajukan oleh DPR dan MA
15. Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR.
4. DPD
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang dibentuk setelah amandemen. DPD
merupakan langkah untuk mengakomodir kepentingan daerah di tingkat nasional. Tugas dan wewenang
DPD
1. Mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah
2. Memberi pertimbangan tentang RUU, perpajakan, pendidikan dan keagamaan.
DPD dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini sesuai dengan bunyi
UUD 1945 pasal 22D ayat 4, yaitu:
a. pelaksanaan undang-undang otonomi daerah
b. hubungan pusat dengan daerah
c. pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah
d. pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya
e. perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
5. BPK
BPK merupakan lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang untuk mengawas serta
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, temuan BPK dilaporkan kepada DPR dan
DPD, kemudian ditindak oleh penegak hukum. BPK berkantor di ibukota negara dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi. DPR memilih anggota BPK dengan pertimbangan DPD. Barulah setelah itu
Anggota baru diresmikan oleh Presiden.
6. MA (Mahkamah Agung)
MA merupakan lembaga negara yang memiliki kuasa untuk menyelenggarakan peradilan
bersama-sama dengan MK. MA membawahi badan peradilan dalam wilayah Peradilan Umum, Peradilan
militer, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Kewajiban dan wewenang MA
1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman. Fugsi ini diatur dalam UU
2. Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-Undang.
3. Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
5. Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang
7. MK (Mahkamah Konstitusi)
Keberadaan MK dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi. Bersama dengan MA, MK
menjadi lembaga tinggi negara yang memegang kuasa kehakiman. Anggota Hakim Konstitusi ditetapkan
oleh Presiden, sedang calonnya diusulkan oleh MA, DPR dan pemerintah. MK Mempunyai kewenangan:
1. Menguji UU terhadap UUD 1945
2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan
UUD 1945
3. Memutuskan pembubaran partai politik
4. Memutuskan perselisihan hasil pemilu
5. Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh presiden atau wakilnya
9. PEMERINTAH DAERAH
Dalam sistem pemerintahan otonomi daerah kedudukan DPRD adalah sejajar terhadap Kepala
Daerah (Gubernur/Bupati). Undang-undang pemerintahan daerah diatur dalam UU No. 32 tahun 2004.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota,
atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
Kekhususan & Keragaman daerah.
@Hijau_Trader
Berikut ini yang merupakan pertimbangan yang menjadi dasar pembentukan undang-undang No.
32 Tahun 2004 :
1. Potensi daerah 2. Kemampuan eko 3. Luas wilayah 4. Jumlah penduduk
Penyelenggaraan otonomi daerah menggunakan 3 asas yaitu:
1. Asas desentralisasi: Pemberian wewenang oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah (bupati) untuk mengurus urusan daerahnya sendiri.
2. Asas dekosentrasi: Pemberian wewenang oleh pemerintah pusat kepada alat-alat kelengkapan
pemerintah pusat (gbernur) yang ada di daerah untuk menyelenggarakan suatu
urusan.
3. Asas tugas : Penugasan sebagian urusan pemerintah pusat atau pemerintah daerah
Pembantuan provinsi kepada kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi.
1. PENGERTIAN HAM
Negara Menjamin, Melindungi dan Mengakui Hak Asasi Manusia, Menurut UU No. 39
Tahun 1999 “seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.”
3. JENIS-JENIS HAM
4. PASAL-PASAL HAM
1. Pasal 28A Hak Hidup 6. Pasal 28F Komunikasi dan Informasi
2. Pasal 28B Hak Berkeluarga 7. Pasal 28G Perlindungan Diri
3. Pasal 28C Hak Memperoleh Pendidikan 8. Pasal 28h Kesejahteraan dan Jaminan Sosial
4. Pasal 28D Kepastian Hukum 9. Pasal 28I Hak-Hak Basic Asasi Manusia
5. Pasal 28E Kebebasan Beragama 10. Pasal 28J Penghormatan HAM
1. PENGERTIAN NASIONALISME
Nasionalisme perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang
lebih rendah terhadap bangsa dan negara lain.
2. MACAM-MACAM FAHAM
1. Etnosentrisme : Memandang budaya sendiri lebih baik & merendahkan budaya lain
2. Chauvinisme : Mengunggulkan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
3. Sukuisme : Menganggap suku bangsa sendiri lebih baik dari suku bangsa lainnya.
4. Pragmatisme : Segala sesuatu tergantung dari penerapannya (sebab akibat)
5. primordialisme : Memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil
6. liberalisme : Mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas
7. Patriotisme : Adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban
demi bangsa dan negara.
3. PILAR NASIONALISME
1. Kesatuan (unity)
2. Kebebasan (liberty)
3. Kesamaan (equality)
4. Kepribadian (individuality)
5. Prestasi (performance)
3. ANCAMAN
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia terdiri atas ancaman militer dan ancaman non militer.
1. Ancaman Militer :
1. Agresi/ Ancaman bersenjata 4. Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain
2. Spionase/Mata-mata 5. Sabotase//Perusakan Alat vital militer
3. Terorisme 6. Separatis/Pemberontakan/Pemisahan wilayah
@Hijau_Trader
2. Ancaman Non Militer
1. Perdagangan narkoba 5. Imigrasi gelap
2. Penangkapan Ikan Ilegal 6. Korupsi
3. Penyelundupan barang illegal 7. Perusakan Lingkungan
4. Kemiskinan & kebodohan 8. Doktrin/faham (pengaruh pikiran)
1. PENGERTIAN INTEGRITAS
Konsep yang menunjukkan konsistensi atau keteguhan perbuatan dengan nilai-nilai dan prinsip.
2. FUNGSI INTEGRITAS
a. Kognitif : Memelihara moral & mendorong untuk memiliki pengetahuan luas
b. Afektif : Memiliki hati, sekaligus menjadi pembeda antara dirinya dengan hewan
3. INTEGRITAS NASIONAL
Kata integritas juga sering dikait-kaitkan dengan kata nasional atau jika digabung menjadi
Integritas Nasional. Dalam arti sempit, integritas nasional dapat diartikan sebagai integritas yang
digunakan dalam menjalankan suatu negara. Sedangkan, dalam arti luas, integritas nasional diartikan
sebagai hasrat maupun kesadaran yang muncul secara berkelanjutan dari individu atau orang yang tinggal
atau menetap di suatu negara untuk bisa mengembangkan negara yang ditinggali agar menjadi lebih baik
dan lebih maju lagi.
Di Indonesia, integritas nasional pernah terjadi yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928 atau tepatnya
pada hari sumpah pemuda. Dimana seluruh pemuda di Indonesia bersatu dan bekerja sama untuk
melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
1. PERJANJIAN-PERJANJIAN DI INDONESIA
Berikut ini merupakan daftar perjanjian yang pernah ada di Indonesia sejak pra kemerdekaan sampai
pasca kemerdekaan. Adapun perjanjian-perjanjian tersebut antara lain yaitu:
6. Perang Aceh
@Hijau_Trader
Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat Sumatra (1871) yang menyebutkan bahwa Belanda bebas
meluaskan wilayah di Sumatera termasuk Aceh. Hal ini ditentang Teuku Cik Ditiro, Cut Mutia, Teuku
Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim. Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh.
Rakyat Aceh berperang dengan jihad, sehingga semangatnya untuk melawan Belanda sangat kuat.
Untuk menghadapinya, Belanda mengutus Snouck Hurgronje untuk meneliti budaya dan karakter
rakyat Aceh. Ia menyarankan agar pemerintah Belanda menggempur pertahanan Aceh bertubi-tubi agar
mental rakyat semakin terkikis, dan memecahbelah rakyat Aceh menjadi beberapa kelompok.
7. Perlawanan Rakyat Batak
Perlawanan rakyat Batak dipimpin Sisingamangaraja XII. Latar belakang perlawanan ini adalah
bangsa Belanda berusaha menguasai seluruh tanah Batak dan disertai dengan penyebaran agama Kristen.
Sisingamangaraja XII masih melawan Belanda sampai akhir abad ke-19. Namun, gerak pasukan
Sisingamangaraja XII semakin menyempit. Pada akhirnya, Sisingamangaraja XII wafat ditembak serdadu
Marsose, dan Belanda menguasai tanah Batak.
3. TRITURA
Merupakan singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat, aksi dari Tritura sendiri terjadi setelah adanya gerakan
G 30 SPKI atau lebih tepatnya pada tanggal 10 Januari 1966,
1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
2. Perombakan Kabinet Dwikora
3. Penurunan harga sembako
4. TRIKORA
Artinya tri komndo rakyat. suatu operasi dalam rangka pembebasan irian barat dari belanda yang berisi :
1. Gagalkan pembentukan negara boneka papua
2. Kibarkan bendera merah putih di irian barat
3. Bersiap untuk mobilisasi umum
1. Penulisan Gelar
Prof. Dr. Ujang Herli Efendi, S.Pd., M.Pd.
15. Majas :
1. Personifikasi : Benda mati bersikap layaknya manusia
Pena itu menari-nari di atas kertas
2. Metafora : Perbandingan dua hal atas dasar sifat yang sama
Dinda adalah buah hati pasangan yang fenomenal itu
3. Asosiasi : Membandingkan 2 objek berbeda : seperti, bak, bagaikan
Sita dan Siti sangat mirip bak pinang dibelah dua
4. Hiperbola : Mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan tak masuk akal
Dia bisa berlari sangat cepat secepat kilat
5. Simile : Membandingkan kegiatan dengan ungkapan (seperti, bak, bagaikan)
Rapat hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut
6. Alegori : Menyandingkan objek dengan makna kiasan
Pertandingan politik ini, membutuhkan kapten yang tepat.
7. Sinekdok : Sebagian unsur dari keseluruhan
Rian belum kelihatan batang hidungnya
8. Eufimisme : Menggantikan kata-kata yg dianggap kurang baik
Perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel (orang cacat)
16. Kata Baku : Kata baku itu kata resmi, dan kata baku adalah kata tidak resmi (bahasa sehari-hari) Contoh :
Kata Baku : Aktivitas, Apotek, Ijazah, Konsekuensi
Kata Tidak Baku : Aktifitas, Apotik, Ijasah, Konsekwensi