Anda di halaman 1dari 21

@Hijau_Trader

RANGKUMAN MATERI TWK


TES WAWASAN KEBANGSAAN

MATERI CPNS 2019


TWK (TES WAWASAN KEBANGSAAN)

Jalur Pendaftaran = Umum


Passing Grade = 65
Jumlah Soal = 30 Soal
Minimal Benar = 13 Soal
Jawaban Benar = Nilai 5
Jawaban Salah = Nilai 0
Target Minimal = 20 Soal (100)

Disusun Oleh : UJANG HERLI EFENDI, S.Pd.I.

Materi-Materi TWK :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Lembaga Negara – Bhineka Tunggal Ika
4. HAM
5. Nasionalisme – Bela Negara – Integritas
6. Sejarah & NKRI
7. Bahasa Indonesia

RINGKAS – AKURAT – MUDAH


@Hijau_Trader

**** PANCASILA ****

1. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA


Secara etimologi kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang dikutip dari kitab
Negarakertagama karangan Mpu Prapanca (budha) pada masa kerajaan majapahit yaitu
“Pantjasyila”,Pantja yang berarti lima sedangkan syila yang berarti sendi/alas/dasar. Pancasila merupakan
landasan Idiil Negara Indonesia.
1 Maret BPUPKI dibentuk oleh jepang, dan Pada tanggal 29 April 1945 BPUPKI (Dookoritsu
Junbi Coosakai) resmi dibentuk yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan anggota semula
berjumlah 70 orang, terdiri atas 62 orang Indonesia dan 8 orang istimewa Jepang, BPUPKI resmi
dibentuk untuk menyelidiki, mempelajari dan mempersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait
dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka. BPUPKI
melakukan sidang pertama di gedung Chua Sang In pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. untuk membahas
dasar Negara, ada 3 tokoh yg memberikan gagasan terkait dasar Negara yakni :
1. Mohammad Yamin (29 Mei 1945) 1. Peri Kebangsaan. 4. Peri Kerakyatan.
2. Peri Kemanusiaan. 5. Kesejahteraan Rakyat.
3. Peri Ketuhanan
(Peri Bang Matu Kerak Kesat)
2. Mr. Soepomo (31 Mei 1945) 1. Persatuan 4. Musyawarah
2. Kekeluargaan 5. Keadilan rakyat.
3. Keseimbangan lahir batin;
(Satu Keluarga Lahir Musya Dilat)
3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
1. Nasionalisme (Kebangsaan) 4. Kesejahteraan sosial
2. Internasionalisme (Kemanusiaan) 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
3. Mufakat (Demokrasi)
.(Nasimu Jatuh)

Pada tanggal 1 juni 1945, kata pancasila pertama kali dikemukakan oleh Soekarno dalam
pidatonya. Kini, tanggal 1 Juni resmi ditetapkan jadi Hari Lahir Pancasila lewat Keputusan Presiden
Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo, dari pancasila Ir. Soekarno merangkum menjadi Trisila
(Sosio Nasionalisme, Sosio Demokrasi, Ketuhanan) dan dirangkum lagi menjadi Eka Sila (Gotong
Royong).
Karena adanya perbedaan gagasan dari ketiga tokoh tersebut, maka pada tanggal 22 Juni 1945
dibentuklah panitia 9 (Soekarno : Hayam Abi Soeka Salim Wa) = Soekarno, Hatta, Yamin, Maramis,
Abikusno, Soebarjo, Kahar, Agus Salim, Wahid Hasim. Dengan tugas utama untuk menuntaskan berbagai
masukan tentang Dasar Negara, hasil dari sidang panitia 9 terbitlah Piagam Jakarta yang terdiri dari 5
point utama.
Sebelum disahkan, pada Piagam Jakarta atas usulan Moh. Hatta terjadi perubahan pada sila
pertama dimana kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” berubah
menjadi “Yang Maha Esa”. Sehingga Sila Pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pada 7 agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan dibentuklah PPKI dengan ketua Ir. Soekarno,
Piagam Jakarta ditetapkan dan disahkan sebagai dasar negara Indonesia dengan nama Pancasila saat
sidang PPKI-1 pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan pengesahan UUD 1945 sebagai undang-
undang dasar Negara Indonesia (18 agustus = hari konstitusi), naskah Pancasila tersebut terdapat dalam
alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945.
*Hasil sidang PPKI-1 yakni*:
1. Mengesahkan UUD 1945 sebagai undang-undang dasar Negara indonesia
2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu presiden sebelum dibentuknya DPR & MPR.
@Hijau_Trader

2. TEKS PANCASILA
Untuk memudahkan mengingat teks PANCASILA gunakan rumus kalimat :
“Tuhan Manusia Satu, Musyawarah Adil”
1. Ketuhanan yang maha esa = Bintang emas
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab = Rantai
3. Persatuan Indonesia = Pohon beringin
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmah = Banteng
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat = Padi dan Kapas
Tata cara mengucapkan Pancasila ditetapkan dalam INPRES (Instruksi Presiden) No. 12 Tahun 1968

3. PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA (45 butir = Tap MPR No. I/MPR/2003)

1. Ketuhanan yang maha esa


Taat ibadah, toleransi, saling menghormati, kerjasama, rukun dalam beragama, dan tidak
memaksakan sebuah agama. *(menjauhi sikap terorisme atas nama agama, radikalisme/
perusakan tempat ibadah, fanatisme berujung anarkis, ideology atheisme).

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


Memperlakukan manusia secara manusiawi, merasa bagian dari umat manusia, menghargai harkat
dan martabat manusia, tidak merugikan orang lain, mengakui persamaan derajat, hak, kewajiban
meskipun berbeda-beda, saling membantu yg terkena musibah, berani membela kebenaran &
keadilan, menjunjung tinggi HAM, perdamian dunia. saling bekerjasama dengan bangsa lain
*(menjauhi sikap perbudakan, penyekapan, penganiayaan, eksploitasi anak dibawah umur,
korupsi, penipuan).

3. Persatuan Indonesia
Mendahukukan kepentingan bersama, mengakui kebersamaan dalam keberagaman, tidak
membeda-bedakan antar suku, ras, agama, budaya dengan laiinya, bela negara, menjaga
kemerdekaan, rasa bangga terhadap Negara, cinta tanah air (menjaga SDA & memakai produk
negeri), menjauhi sikap yg merusak persatuan,. *(menjauhi sikap tawuran, menyebar hoax,
hasutan, adu domba, provokator, fanatisme sukuisme, rasisme, pemberontakan/makar).

4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan


Musyawarah untuk menyelesaikan masalah secara mufakat, musyawarah dgn akal sehat & hati
nurani, tidak memaksakan kehendak/pendapat sendiri kpd org lain, patuh, menerima dan hormat
terhadap keputusan bersama yg mengutamakan kepentingan bersama, percaya terhadap wakil-
wakil rakyat, ikut serta dalam pemilu (Demokrasi). *(menjauhi sikap melarang penggunaan hak
pilih, kampanye hitam, pembatasan kebebasan berpendapat, diskriminasi jabatan atas dasar suku,
agama & ras, otoriter, politik dinasti).

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Adil terhadap sesama, tanpa pandang bulu (politik, hukum, sosial, pendidikan, ekonomi, dll),
menghormati orang lain dengan menjaga hak & kewajiban, hidup kerja keras, hemat (tidak
boros/mewah), menghargai hasil karya orang lain, menggunakan hak milik dengan tidak
merugikan orang lain (tertib lalu lintas), melakukan kegiatan untuk mewujudkan kemajuan yang
merata (gotong royong). *(menjauhi sikap pembangunan daerah tidak merata, harga sembako
mahal, akses jalan yang sulit, pencemaran limbah pabrik).
@Hijau_Trader
4. PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA HUKUM MEMILIKI DUA FUNGSI :
1. Fungsi Regulative : Artinya cita-cita hukum menguji apakah hukum yang dibuat adil atau tidak adil
bagi masyarakat.
2. Fungsi Konstitutif : Artinya fungsi yang menentukan bahwa tanpa dasar cita-cita hukum, maka
hukum yang dibuat akan kehilangan makna.

5. FUNGSI PANCASILA
1. Dasar negara : Landasan/Sumber hukum yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan (Tap xx/66)
2. Pandangan hidup : Pedoman kehidupan sehari-hari dalam bernegara
3. Ideologi : Wujud pemikiran tentang cita-cita yg harus diwujudkan (tertuang di UUD 45 alinea-4)
4. kepribadian bangsa : Sikap mental/tingkah laku/ciri khas yg menjadi pembeda dgn bangsa lain
5. Perjanjian luhur : Perjanjian luhur yg telah disepakati oleh para pendiri bangsa, untuk
dilaksanakan, dilestarikan dan dipelihara.
6. Falsafah : Mengandung nilai, norma yg paling dianggap paling benar bagi bangsa

6. SIFAT SUSUNAN PANCASILA & HUBUNGAN DENGAN UUD 1945


1. Hieraskis Piramidal
Menjelaskan bahwa Sila 1 menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5. Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4,5.
Begitu seterusnya.
2. Kausal Organis
Kausal, Pancasila sebagai penyebab adanya UUD 1945, dan Organis yakni Pancasila dan UUD 1945
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (saling berhubungan).
3. Saling mengisi & mengkualifikasi
Setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya (saling memberi kualitas & bobot isi)

7. NILAI-NILAI DALAM PANCASILA


Menurut Notonegoro, nilai dalam pancasila dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani/raga manusia.
b. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna untuk dapat mengadakan kegiatan/aktivitas.
c. Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Meliputi :
1) nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
2) nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia.
3) nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) manusia.
4) nilai religius (agama) nilai bersumber pada kepercayaan.
Nilai instrumen (UUD 1945/Pasal2), Nilai Praktis (Pengamalan Sila)

8. DIMENSI IDEOLOGI PANCASILA


1. Realita, ideologi yang telah berada di tengah realita masyarakat
2. Fleksibilitas, ikut berkembang seiring dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
3. Idealisme, pancasila yang mampu membakar semangat rakyat untuk terus mempunyai cita-cita

9. CIRI-CIRI IDEOLOGI PANCASILA


1. Berasal dari falsafah masyarakat 6. Berdasar pegalaman sejarah bangsa
2. Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa 7. Terbentuk dari pikiran rakyat
3. Demokratis 8. Isinya tidak operasional.
4. Berdasar hukum 9. Menginspirasi rakyat
5. Kreatif dan dinamis 10. Menghargai keberagaman

10. CAUSA/ ASAL USUL PANCASILA


1. Materialis (bahan) : Pancasila berasal dari bangsa Indonesia (adat, budaya & agama)
2. Formalis (bentuk) : Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI
3. Efisien (Karya) : Pancasila sbg calon dasar, dijadikan sbg dasar negara yg sah oleh PPKI
4. Finalis (Tujuan) : Mewujudkan pancasila sebagai dasar negara yang sah

11. SIFAT PANCASILA


@Hijau_Trader
1. Aktual : Benar-benar ada/sesungguhnya
2. Dinamis : Mudah menyesuaikan dengan keadaan
3. Antisipatif : Bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan) terjadi

**** UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ****

1. SEJARAH UUD 1945


BPUPKI melakukan sidang ke 2 yakni tanggal 10 – 16 Juli 1945 untuk membahas Rancangan
UUD yang akan digunakan oleh Negara Indonesia, Hasil Rumusan Panitia Kecil diterima dan disetujui
oleh BPUPKI menjadi Rancangan Undang-Undang Dasar pada tanggal 17 Juli 1945.
Dan pada tanggal 18 agustus 1945 piagam Jakarta (pancasila) disahkan menjadi pembukaan UUD
1945, pembukaan UUD 1945 ini sudah lengkap karena berisi pernyataan kemerdekaan Indonesia dan
dasar Negara Indonesia (pancasila), pembukaan UUD 1945 terdapat 4 alinea & pokok pikiran dalam
pembukaan UUD 1945.
UUD 1945 disahkan pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia), dalam sejarahnya UUD 1945 mengalami pasang surut dalam penerapannya sebagai berikut :

* 18 agustus 1945 – 27 desember 1949


Sejak disahkan pada 18 agustus 1945, UUD 1945 belum bisa dilaksanakan sepenuhnya, Indonesia
sedang dalam masa peralihan dan juga disibukkan oleh perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

* 27 desember 1949 – 17 agustus 1950 (UUD RIS)


Setelah KMB (Konferensi meja bundar) di den hag belanda yang dihadiri perwakilan Indonesia
(Moh. Hatta), belanda dan PBB, ditandatangani pendirian Negara republic Indonesia serikat (RIS) 27
desember 1949, maka undang-undangpun mengikuti menjadi UUD RIS, dalam RIS Indonesia terbagi
kedalam beberapa bagian (Federasi).

* 17 agustus 1950 – 5 juli 1959 (UUDS 1950)


RIS tidak berlangsung lama, sedikit demi sedikit beberapa wilayah negaranya bergabung kembali
dengan NKRI, upaya belanda memecah belah Indonesia gagal. Presiden memutuskan menggunakan
Undang-Undang Sementara (UUDS 1950) dan membentuk konstituante untuk membuat Undang-undang
dasar baru. Pada masa ini pemilu pertama kali digelar 29 september 1955.

* 5 juli 1959 – 1966 (Orde Lama)


Beberapa masalah timbul yakni, UUDS memberlakukan demokrasi parlementer yang mengarah
pada demokrasi liberal yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, presiden menjadi satu-satunya
lembaga yang tidak bisa diganggu gugat dan konstituante yang dibentuk gagal membuat Undang-undang
yang baru, Pada masa pemerintahan orde lama, sistem pemerintahan di Indonesia adalah
demokrasi terpimpin, untuk menyelamatkan Negara yang dalam kondisi genting tersebut, presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 yang berisi :
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 (Menggantikan UUDS)
3. Dibentuknya MPRS & DPAS
Namun demikian dimasa orde Lama terdapat banyak penyimpangan seperti :
1. MPRS menetapkan presiden menjadi presiden seumur hidup
2. Pemberian jabatan menteri kpd para pimpinan lembaga (DPR,MPR,MA)
3. Pembentukan & pembubaran DPRs/MPRs oleh presiden
4. Perubahan ideologi pancasila menjadi nasakom
* 1966 - 1998 (Orde Baru)
@Hijau_Trader
Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Super Semar)
yang menginstruksikan Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban
(Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi
keamanan yang buruk pada saat itu. Orde baru yang bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Namun di orde baru juga banyak penyimpangan sebagao berikut :
1. Pemusatan Kekuasaan Di Tangan Presiden.
2. Pembatasan hak-hak politik rakyat.
3. Pemilu dilakukan secara tidak demokratis,
4. Pembatasan kebebasan pers.
5. Terjadi monopoli dalam penafsiran Pancasila.
6. Pembangunan yang Tidak Merata.
7. Penyalahgunaan kekuasaan, dengan tumbuh suburnya KKN.

* 1998 – sekarang (Reformasi)


Banyaknya penyimpangan pada Orde Baru, Melahirkan gerakan reformasi yang dipelopori
mahasiswa yang menuntut reformasi dalam berbagai bidang. Ada 6 tuntutan reformasi yakni :
1. Penegakan supremasi hukum
2. Pemberantasan KKN
3. Pengadilan Presiden Soeharto
4. Amandemen UUD 45
5. Pencabutan dwifungsi TNI/Polri
6. Pemberian otonomi daerah seluas- luasnya.
Puncaknya adalah dengan pernyataan pengunduran diri Soeharto 21 Mei 1998. Setelah orde baru runtuh,
muncul lembaga-lembaga baru seperti MK & KY
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen 16 bab)
yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
1. Sidang Umum MPR 1999 14 - 21 Oktober
2. Sidang Tahunan MPR 2000 7 – 18 Agustus
3. Sidang Tahunan MPR 2001 1 – 9 Nopember
4. Sidang Tahunan MPR 2002 1 – 11 Agustus

2. PEMBUKAAN UUD 1945

Pembukaan UUD 1945


1. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
2. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”
3. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya
4. Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

Catatan : Bahwa Pembukaan UUD 1945 adalah Pernyataan kemerdekaan yang terperinci dan dalam
amandemen (perubahan terhadap UUD 1945) tidak boleh melakukan perubahan terhadap Pembukaan UUD
@Hijau_Trader
1945. Garis besar batang tubuh (pasal-pasal UUD 1945 diklasifikasi menjadi 3 bagian yakni : Bentuk Negara,
lembaga Negara & warga Negara).

3. MAKNA SETIAP ALINEA


Alinea 1 : 1. Indonesia menentang penjajahan dalam bentuk apapun
2. Kemerdekaan adalah hak semua bangsa
3. Penjajahan tidak sesuai dgn perikemanusiaan & perikeadilan
Alinea 2 : 1. Kemerdekaan dicapai melalui pergerakan perjuangan melawan penjajah
2. Cita-cita bangsa (merdeka, bersatu, berdaulat, adil & makmur)
Alinea 3 : 1. Pernyataan kemerdekaan Indonesia (proklamasi)
2. Adanya motivasi spiritual (rahmat Allah) & material (keinginan luhur)
Alinea 4 : 1. Tujuan : 1. Melindungi segenap bangsa & seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum & mencerdaskan bangsa
3. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
2. Dasar Negara (Pancasila)
3. Bentuk Negara
4. Ikut serta dalam ketertiban dunia (perdamaian dunia)

4. POKOK PIKIRAN/ KANDUNGAN UUD 1945 (3 – 5 – 4 – 1 & 2)


1. Sila-3 : Melindungi segenap bangsa atas Persatuan (paham semua golongan)
2. Sila-5 : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
3. Sila-4 : Negara berkedaulatan rakyat/perwakilan (demokrasi)
4. Sila-1&2 : Ketuhanan & kemanusiaan
Kesimpulan : Pokok2 pikiran dari pembukaan UUD 1945 tidak lain adalah pancasila itu sendiri &
dijabarkan dalam pasal-pasal batang tubuh UUD 1945.

5. KLASIFIKASI KONSTITUSI UUD 1945 :


1. Tertulis karena terdokumen dalam naskah,
2. Fleksibel karena hanya memuat 37 pasal yang bisa mengikuti perkembangan zaman.
3. Rigid (kaku) karena sulit cara merubahnya.

6. BENTUK HUKUM
1. Hukum tertulis : hukum yang terdapat dalam perundang-undangan seperti :
1. hukum perdata
2. hukum tata usaha negara
3. hukum pidana
4. hukum dagang
2. Hukum tidak tertulis : hukum berdasarkan kebiasaan dan sudah
menjadi keyakinan dalam masyarakat (hukum adat)

7. MAKNA UUD 1945


1. Universal : Nilai-nilainya dijunjung tinggi oleh Negara beradab
2. Lestari : Mampu menampung dinamika masyarakat (fleksibel)

8. SUMBER HUKUM INDONESIA


1. Sumber hukum materiil :
@Hijau_Trader
Sumber hukum yang diambil dari cakupan materi yang akan dijadikan sebagai hukum itu
sendiri, seperti :
1. kondisi hubungan sosial,
2. kekuatan politik,
3. situasi sosial, ekonomi, agama, budaya dan lingkup sosial lainnya.
2. Sumber hukum formal :
Sumber hukum yang diambil dari kekuatan peraturan yang telah dibuat, seperti :
1. Undang-undang
2. Traktat (perjanjian antar negara)
3. Yuriprudensi (keputusan hakim)
4. Kebiasaan (adat istiadat)
5. Doktrin (pendapat ahli hukum)

9. URUTAN HUKUM DI INDONESIA


TAP MPR No.III/MPR/2011
1. Undang-undang Dasar 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Tap MPR)
3. Undang-Undang (UU)
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) = setingkat UU
5. Peraturan Pemerintah (PP)
6. Keputusan Presiden (Kepres)
7. Peraturan Daerah (Perda)

10. PASAL-PASAL POPULER


18-a2 : Pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
22E-a1 : Pemilihan umum diselenggarakan secara Luber dan Jurdil
27-a3 : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
28E-3 : Kebebasan berserikat, berkumpul & berpendapat
28J : Kewajiban setiap orang untuk menghormati hak asasi orang lain
22-a1 : Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
31-a2 : Warga Negara wajib mendapat pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
33-a1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
35 (Bendera)
36 (Bahasa)
36A (Lambang)
36B Lagu) : Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR Supratman dan dikumandangkan pertama kali
di muka umum pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.

Undang-Undang (UU)
HAM = 39 Tahun 1999
KPK = 30 Tahun 2002
Terorisme = 15 Tahun 2003
@Hijau_Trader
**** LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA ****

Indonesia menerapkan pembagian kekuasaan sesuai teori trias politika yang dianut oleh
Montesque, Montesquieu paling dikenal dengan ajaran Trias Politika (pemisahan kekuasaan negara
menjadi tiga): eksekutif (pelaksana undang-undang), legislatif (pembuat undang-undang),
dan yudikatif atau kehakiman (pengawas pelaksanaan undang-undang).
1. Legislatif = Membuat undang-undang = MPR, DPR & DPD
2. Eksekutif = Pelaksana undang-undang = Presiden & Para Menterinya
3. Yudikatif = Mengawasi pelaksanaan undang-undang = MK, MA & KY
1. MPR
Setelah amandemen, MPR adalah lembaga tinggi negara yang memiliki kedudukan sejajar dengan
lembaga tinggi lainnya. MPR juga kehilangan i wewenang untuk memilih presiden dan wakilnya. Selain itu
diatur juga mengenai sistem keanggotaan MPR yaitu:
1. MPR terdiri atas Anggota DPR dan DPD .
2. Anggota MPR memiliki masa jabat selama 5 tahun.
3. Mengucapkan sumpah atau janji sebelum menjalankan amanat sebagai anggota MPR
Tugas dan Wewenang MPR sebelum & setelah amandemen:
Tugas sebelum
1. Menetapkan undang undang dasar
2 menetapkan garis garis besar haluan negara
3 memilih dan mengakat presiden dan wakil presiden
Tugas sesudah
1.mengubah dan menetapkan undang undang dasar 1945 ( pasal 3 ayat 1)
2 .melantik presiden dan wakil presiden (pasal 3 ayat (2)
3. Dapat menghentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD 1945 (pasal 3 ayat 3)
4. Memilih presiden dan wakil presiden pengganti sampai terpilihnya presiden dan atau
wakil presiden sebagaimana mestinya (pasal 8 ayat)

2. DPR
Pasca dilakukannya perubahan terhadap UUD, DPR semakin diperkuat keberadaannya. Kini DPR
memiliki wewenang untuk membuat Undang-undang. Wewenang ini sebelum amandemen dimiliki oleh
Presiden.
Fungsi DPR (LAP = Legislasi, Anggaran & Pengawasan)
1. Legislasi = Membentuk UU, menyetujui perpu pengganti UU, Menerima usulan DPD
2. Anggaran = Menetapkan APBN bersama Presiden dengan pertimbangan DPD
3. Pengawasn = Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN serta kebijakan
pemerintah.
Hak-hak DPR
1. Hak Interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah
2. Hak angket, hak untuk menyelidiki pelaksanaan UU dan kebijakan yang dibuat pemerintah
3. Hak menyatakan pendapat, DPR berhak untuk berpendapat mengenai:
1. Pelaksanaan hak angket dan hak interpelasi.
2. Dugaan bahwa Presiden atau wakil persiden melakukan pelanggaran hukum.
3. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentang kejadian luar biasa baik di dalam maupun
luar negeri.
3. PRESIDEN
Setelah amandemen, kini rakyat dapat secara langsung memilih presidennya lewat pemilihan
umum. Presiden juga tidak perlu lagi bertanggung jawab kepada MPR karena posisi antara MPR dan
Presiden kini sama tinggi.
Wewenang Presiden yang berubah setelah amandemen antara lain:
1. Hakim agung dipilih oleh presiden berdasarkan pengajuan KY dan disetujui oleh DPR.
2. Anggota BPK tidak lagi diangkat oleh Presiden, kini presiden hanya meresmikan anggota BPK,
yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Wewenang yang dimiliki oleh presiden setelah Amandemen diantaranya:
1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD
@Hijau_Trader
2. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU
3. Melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan RUU bersama DPR
4. Mengesahkan RUU menjadi UU
5. Menetapkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang dalam sutuasi yang memaksa
6. Menetapkan peraturan pemerintah
7. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
1. Jumlah menteri 34
2. Kementerian negara non Departemen :
1. Menteri Negara Riset dan Tekhnologi
2. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
3. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
4. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
5. Menteri Negara Pereancanaan Pembangunan Nasional
6. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
7. Menteri Negara Perumahan Rakyat
8. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga
8. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan persetujuan DPR
9. Mengangkat duta dan konsul
Tugas pokok perwakilan diplomat:
1. Perundingan, 2. Melindungi warga Negara di luar negeri, 3. Informan
10. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR
11. Memberi grasi dan rehabilitasi berdasarkan pertimbangan MA (14 ayat 1)
Grasi = Pengurangan hukum yg telah dijatuhkan hakim kpd seseorang.
Rehabilitasi = Pengembalian harkat seseorang karena keputusan hakim
12. Memberi amnesti dan abolisi berdasar pertimbangan DPR (14 ayat 2)
Amnesti = Peniadaan status hukum kepada orang yg sdh dijatuhi hukuman
Abolisi = Penghapusan hak tuntutan pidana
13. Menetapkan hakim agung yang dicalonkan KY dan disetujui DPR
14. Menetapkan hakim konstitusi yang calonnya diajukan oleh DPR dan MA
15. Mengangkat dan memberhentikan KY dengan persetujuan DPR.

4. DPD
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) merupakan lembaga yang dibentuk setelah amandemen. DPD
merupakan langkah untuk mengakomodir kepentingan daerah di tingkat nasional. Tugas dan wewenang
DPD
1. Mengajukan RUU pada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah
2. Memberi pertimbangan tentang RUU, perpajakan, pendidikan dan keagamaan.
DPD dapat melakukan pengawasan yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini sesuai dengan bunyi
UUD 1945 pasal 22D ayat 4, yaitu:
a. pelaksanaan undang-undang otonomi daerah
b. hubungan pusat dengan daerah
c. pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah
d. pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya
e. perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
5. BPK
BPK merupakan lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang untuk mengawas serta
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, temuan BPK dilaporkan kepada DPR dan
DPD, kemudian ditindak oleh penegak hukum. BPK berkantor di ibukota negara dan memiliki
perwakilan di setiap provinsi. DPR memilih anggota BPK dengan pertimbangan DPD. Barulah setelah itu
Anggota baru diresmikan oleh Presiden.

Fungsi Bpk (Badan Pemeriksa Keuangan)


@Hijau_Trader

6. MA (Mahkamah Agung)
MA merupakan lembaga negara yang memiliki kuasa untuk menyelenggarakan peradilan
bersama-sama dengan MK. MA membawahi badan peradilan dalam wilayah Peradilan Umum, Peradilan
militer, Peradilan Agama, dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Kewajiban dan wewenang MA
1. Memiliki fungsi yang berhubungan dengan kuasa kehakiman. Fugsi ini diatur dalam UU
2. Berwenang mengadili di tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah
Undang-Undang.
3. Mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
4. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
5. Mengajukan anggota Hakim Konstitusi sebanyak 3 orang

7. MK (Mahkamah Konstitusi)
Keberadaan MK dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi. Bersama dengan MA, MK
menjadi lembaga tinggi negara yang memegang kuasa kehakiman. Anggota Hakim Konstitusi ditetapkan
oleh Presiden, sedang calonnya diusulkan oleh MA, DPR dan pemerintah. MK Mempunyai kewenangan:
1. Menguji UU terhadap UUD 1945
2. Memutuskan sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan
UUD 1945
3. Memutuskan pembubaran partai politik
4. Memutuskan perselisihan hasil pemilu
5. Memberikan putusan tentang dugaan pelanggaran oleh presiden atau wakilnya

8. KOMISI YUDISIAL (KY)


Komisi Yudisial berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon Hakim
Agung. KY merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri. Anggota Komisi Yudisial terdiri atas 7
orang yaitu, dua orang mantan hakim, dua orang akademisi hukum, dua orang praktisi hukum, dan satu
dari anggota masyarakat. Anggota Komisi Yudisial memegang jabatan selama masa 5 (lima) tahun.
Wewenang dan tanggung jawa KY:
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc MA.
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, martabat, serta perilaku hakim.
3. Dengan MA, bersama menetapkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)
4. Menegakkan KEPPH.

9. PEMERINTAH DAERAH
Dalam sistem pemerintahan otonomi daerah kedudukan DPRD adalah sejajar terhadap Kepala
Daerah (Gubernur/Bupati). Undang-undang pemerintahan daerah diatur dalam UU No. 32 tahun 2004.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota,
atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
Kekhususan & Keragaman daerah.
@Hijau_Trader
Berikut ini yang merupakan pertimbangan yang menjadi dasar pembentukan undang-undang No.
32 Tahun 2004 :
1. Potensi daerah 2. Kemampuan eko 3. Luas wilayah 4. Jumlah penduduk
Penyelenggaraan otonomi daerah menggunakan 3 asas yaitu:
1. Asas desentralisasi: Pemberian wewenang oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah (bupati) untuk mengurus urusan daerahnya sendiri.
2. Asas dekosentrasi: Pemberian wewenang oleh pemerintah pusat kepada alat-alat kelengkapan
pemerintah pusat (gbernur) yang ada di daerah untuk menyelenggarakan suatu
urusan.
3. Asas tugas : Penugasan sebagian urusan pemerintah pusat atau pemerintah daerah
Pembantuan provinsi kepada kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi.

10. LEMBAGA DIATUR OLEH UUD 45: 1. KPU


2. TNI & Polri
3. Bank Indonesia
4. Kejaksaan Agung

11. LEMBAGA Tidak Diatur OLEH UUD 45 : 1. Komnas HAM


2. KPK
3. KPPU
4. Ombudsman
12. MACAM-MACAM PERADILAN :
1. Pengadilan Umum (Pengadilan Sipil)
Peradilan umum menangani perkara pidana dan perdata secara umum.
2. Peradilan Agama
Peradilan agama menangani perkara perdata tertentu bagi masyarakat beragama Islam.
3. Peradilan Tata Usaha Negara
Peradilan tata usaha negara menangani perkara gugatan terhadap pejabat administrasi negara
akibat penetapan tertulis yang dibuatnya merugikan seseorang atau badan hukum perdata.
4. Peradilan Militer
Peradilan militer hanya menangani perkara pidana dan sengketa tata usaha angkatan bersenjata
bagi kalangan militer.
5. Peradilan Konstitusi
Peradilan konstitusi menangani pengujian kesesuaian isi undang-undang dengan konstitusi
Indonesia yaitu UUD 1945 oleh MK.

13. UPAYA HUKUM


1. Banding
Merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapat diminta oleh salah satu atau kedua belah
pihak yang berperkara terhadap suatu putusan Pengadilan Negeri.
2. Kasasi
Merupakan salah satu upaya hukum biasa yang dapat diminta oleh salah satu atau kedua belah
pihak yang berperkara terhadap suatu putusan Pengadilan Tinggi. Para pihak dapat mengajukan
kasasi bila merasa tidak puas dengan isi putusan Pengadilan Tinggi kepada Mahkamah Agung.

**** BHINEKA TUNGGAL IKA ****


@Hijau_Trader

1. Sejarah Bhineka Tunggal Ika


Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada pita yang
dicengkram oleh lambang negara garuda pancasila, Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa
sansekerta yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, dikutif dari kitab Sutasoma karangan Mpu
Tantular (budha) pada masa kerajaan majpahit (hindu) abad ke 14 era kepemimpinan
Wisnudharma, perumusan ini merupakan pernyataan kreatif dalam usaha mengatasi
kanekaragaman kepercayaan & keagaman pada masa itu (hindu & budha), semboyan ini
digunakan untk menggambarkan persatuan & kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragamnya budaya, bahasa, ras, suku, agama di Indonesia.
2. Tujuan Bhineka Tunggal Ika
Menciptakan masyarakat madani dengan ciri : menjunjung tinggi nilai, mandiri, memiliki
peradaban, kesamaan derajat, keterbukaan, supremasi hukum (jaminan penegakan hukum),
keadilan social, partisifasi social dan kesukarelaan.

**** HAM (HAK ASASI MANUSIA) ****

1. PENGERTIAN HAM
Negara Menjamin, Melindungi dan Mengakui Hak Asasi Manusia, Menurut UU No. 39
Tahun 1999 “seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.”

2. CIRI-CIRI KHUSUS HAM


1. Hakiki
HAM adalah hak asasi semua manusia sejak lahir (Bawaan Lahir)
2. Universal
HAM berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali (tanpa melihat ras, suku, agama dll)
3. Tidak dapat dicabut :
Hak asasi manusia bersifat tetap, tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
4. Tidak dapat dibagi
Semua orang berhak mendapatkan semua hak secara utuh, seperti hak hidup, hak sipil, hak
berpendidikan, hak politik dan hak-hak lainnya.

3. JENIS-JENIS HAM

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)


Hak Kebebasan untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai tempat. menyampaikan
pendapat. berkumpul dan berorganisasi. memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan sesuai keyakinan masing-masing individu.
2. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Hak untuk dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan. keikutsertaan kegiatan
pemerintahan. mendirikan partai politik dan organisasi politik. membuat usulan petisi.
3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)
Hak untuk mendapat perlakukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. menjadi
Pegawai Negeri Sipil. mendapatkan perlindungan dan pelayanaan hukum.
@Hijau_Trader

4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)


Hak Kebebasan dalam kegiatan jual-beli. melakukan perjanjian kontrak. penyelenggaraan
sewa-menyewa dan hutang-piutang. memiliki sesuatu. memiliki pekerjaan yang pantas.
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Hak untuk mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan. mendapatkan persamaan atas
perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Hak untuk menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.mendapatkan pengajaran.
mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

4. PASAL-PASAL HAM
1. Pasal 28A Hak Hidup 6. Pasal 28F Komunikasi dan Informasi
2. Pasal 28B Hak Berkeluarga 7. Pasal 28G Perlindungan Diri
3. Pasal 28C Hak Memperoleh Pendidikan 8. Pasal 28h Kesejahteraan dan Jaminan Sosial
4. Pasal 28D Kepastian Hukum 9. Pasal 28I Hak-Hak Basic Asasi Manusia
5. Pasal 28E Kebebasan Beragama 10. Pasal 28J Penghormatan HAM

5. TUGAS DAN FUNGSI KOMNAS HAM


Tugas :
1. Memberikan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia bagi seluruh rakyat Indonesia
seperti hak perlindungan anak
2. Memberikan pendampingan terhadap warga yang mengalami kasus pelanggaran HAM
3. Menangani kasus-kasus pelanggaran HAM mulai dari ringan hingga berat
4. Memberikan penyuluhan kepada setiap masyarakat mengenai pentingnya HAM
5. Melakukan revisi, dan membuat aturan-aturan hukum yang tegas yang berkaitan
dengan Hak Asasi Manusia
6. Menggandeng seluruh aparat dan juga lembaga Negara dalam memberantas kasus-
kasus pelanggaran Hak asasi manusia
7. Mencari solusi untuk menekan angka pelanggaran Hak Asasi Manusia yang semakin
meningkat tiap tahunnya
Fungsi :
1. Pengkajian 2. Penelitian 3. Penyuluhan 4. Pemantauan 5. Mediasi

6. JENIS PELANGGARAN HAM


A. Kasus pelanggaran HAM yang berat :
1. Pembunuhan secara sewenang-wenang yang tidak mengikuti keputusan pengadilan
dan hukum yang berlaku secara umum
2. Melakukan segala bentuk penyiksaan
3. Melakukan sistem perbudakan dan diskriminasi secara sistematis
4. Pembunuhan secara massal (Genosida)
5. Menghilangkan seseorang secara paksa
B. Kasus pelanggaran HAM yang ringan :
1. Melakukan kekerasan, pemukulan, penganiayaan dll
2. Melakukan pencemaran nama baik seseorang.
3. Melakukan pengancaman.
4. Menghalangi seseorang untuk menyampaikan aspirasi.
5. Menghalangi seseorang dalam melakukan perjalanan.
@Hijau_Trader

**** NASIONALISME ****

1. PENGERTIAN NASIONALISME
Nasionalisme perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang
lebih rendah terhadap bangsa dan negara lain.

2. MACAM-MACAM FAHAM
1. Etnosentrisme : Memandang budaya sendiri lebih baik & merendahkan budaya lain
2. Chauvinisme : Mengunggulkan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
3. Sukuisme : Menganggap suku bangsa sendiri lebih baik dari suku bangsa lainnya.
4. Pragmatisme : Segala sesuatu tergantung dari penerapannya (sebab akibat)
5. primordialisme : Memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil
6. liberalisme : Mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas
7. Patriotisme : Adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban
demi bangsa dan negara.

3. PILAR NASIONALISME
1. Kesatuan (unity)
2. Kebebasan (liberty)
3. Kesamaan (equality)
4. Kepribadian (individuality)
5. Prestasi (performance)

**** BELA NEGARA ****

1. PENGERIAN BELA NEGARA


Sikap & Perilaku warga Negara yang dijiwai kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

2. ARTI ATGH (Ancaman, Tantangan, Gangguan, Hambatan)


1. Ancaman Setiap usaha dan kegiatan dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara
2. Tantangan : Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.
3. Gangguan : Hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).
4. Hambatan : Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan
atau menghalangi secara tidak konsepsional.

3. ANCAMAN
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia terdiri atas ancaman militer dan ancaman non militer.
1. Ancaman Militer :
1. Agresi/ Ancaman bersenjata 4. Pelanggaran Wilayah oleh Negara Lain
2. Spionase/Mata-mata 5. Sabotase//Perusakan Alat vital militer
3. Terorisme 6. Separatis/Pemberontakan/Pemisahan wilayah
@Hijau_Trader
2. Ancaman Non Militer
1. Perdagangan narkoba 5. Imigrasi gelap
2. Penangkapan Ikan Ilegal 6. Korupsi
3. Penyelundupan barang illegal 7. Perusakan Lingkungan
4. Kemiskinan & kebodohan 8. Doktrin/faham (pengaruh pikiran)

4. GERAKAN BELA NEGARA


Jokowi menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi
Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019, Jokowi menginstruksikan para pejabat ini untuk
melaksanakan Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019 yang terdiri tiga tahap, yaitu :
1. Sosialisasi,
2. Internalisasi nilai dasar bela negara
3. Aksi gerakan.

**** INTEGRITAS ****

1. PENGERTIAN INTEGRITAS
Konsep yang menunjukkan konsistensi atau keteguhan perbuatan dengan nilai-nilai dan prinsip.

2. FUNGSI INTEGRITAS
a. Kognitif : Memelihara moral & mendorong untuk memiliki pengetahuan luas
b. Afektif : Memiliki hati, sekaligus menjadi pembeda antara dirinya dengan hewan

3. INTEGRITAS NASIONAL
Kata integritas juga sering dikait-kaitkan dengan kata nasional atau jika digabung menjadi
Integritas Nasional. Dalam arti sempit, integritas nasional dapat diartikan sebagai integritas yang
digunakan dalam menjalankan suatu negara. Sedangkan, dalam arti luas, integritas nasional diartikan
sebagai hasrat maupun kesadaran yang muncul secara berkelanjutan dari individu atau orang yang tinggal
atau menetap di suatu negara untuk bisa mengembangkan negara yang ditinggali agar menjadi lebih baik
dan lebih maju lagi.
Di Indonesia, integritas nasional pernah terjadi yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928 atau tepatnya
pada hari sumpah pemuda. Dimana seluruh pemuda di Indonesia bersatu dan bekerja sama untuk
melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

4. ASAS PENYELENGGARAAN NEGARA


Asas penyelenggaraan pemerintahan negara disebutkan dalam beberapa peraturan perundang-
undangan negara kita, diataranya dalam UU RI No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang
bersih dan bebas dari KKN. Dalam Pasal 3 UU tersebut menyebutkan asas umum penyelenggaraan
negara terdiri dari :
1. Kepastian hukum : Berdasarkan aturan hukum yang ada
2. Tertib penyelenggara negara : Keteraturan pengendalian penyelenggara negara
3. Kepentingan umum : Mendahulukan kepentingan umum
4. Keterbukaan : Hak masyarakat untuk memperoleh informasi
5. Proporsionalitas : Kesimbangan antara hak dan kewajiban
6. Profesionalitas : Keahliaan yang berdasar kode etik dan perundang-undangan
7. Akuntabilitas : Setiap kegaiatan harus dipertanggungjawabkan kpd masyarakat
8. Efisiensi : Minimalisasi sumber daya untuk mencapai hasil maksimal
9. Efektifitas : Orientasi tepat sasaran, tepat guna dan berdaya guna
10. Keadilan : Mencerminkan keadilan kepada warga Negara
@Hijau_Trader
**** PERTAHANAN NEGARA ****

1. PENGERTIAN PERTAHANAN NEGARA/ KETAHANAN NASIONAL


Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.

2. UNSUR PETAHANAN NEGARA


Unsur atau komponen dalam Sishankamrata itu ada 3, yaitu :
1. Komponen Utama yang meliputi TNI dan POLRI.
2. Komponen Cadangan yang meliputi WNI & Sumber Daya Alam

**** SEJARAH & NKRI ****

1. PERJANJIAN-PERJANJIAN DI INDONESIA
Berikut ini merupakan daftar perjanjian yang pernah ada di Indonesia sejak pra kemerdekaan sampai
pasca kemerdekaan. Adapun perjanjian-perjanjian tersebut antara lain yaitu:

1. Perjanjian Bogaya pada tahun 1666


Berisikan tentang “Raja Hasanuddin dari Makassar menyerah kepada VOC”.
2. Perjanjian Jepara pada tahun 1676
Berisikan tentang “Raja Mataram Sultan Amangkurat II harus menyerahkan pesisir Utara tanah
Jawa apabila VOC berhasil menindas pemberontakan Trunojoyo”.
3. Perjanjian Gianti pada tahun 1755
Berisikan tentang “Pembagian wilayah Mataram menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan
wilayah Surakarta”.
4. Perjanjian Salatiga pada tahun 1757
Berisikan tentang “Pembagian wilayah Surakarta menjadi dua, yaitu wilayah Mangkunegaran dan
wilayah Kasunanan”.
5. Perjanjian Kalijati pada tahun 8 Maret 1942
Berisikan tentang ” Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang”.
6. Perjanjian Linggarjati pada tahun 25 Maret 1947
a) Belanda mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia atas Sumatera, Jawa dan
Madura
b) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk negara Republik
Indonesia Serikat atau RIS”.
7. Perjanjian Renville pada tahun 17 Januari 1948
Berisikan tentang ” Republik Indonesia mengakui daerah-daerah yang diduduki Belanda pada
agresi militer I menjadi milik Belanda”.
8. Perjanjian Roem-Royen pada tahun 7 Mei 1949
a) Pusat Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta.
b) Indonesia dengan Belanda akan mengadakan perundingan lagi dalam Konferensi Meja
Bundar atau disingkat KMB”.
9. Perjanjian Konferensi Meja Bundar pada tahun 23 Agustus 1949
a) Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
b) Kedudukan Irian Jaya (sekarang Papua) akan diselesaikan setahun setelah pengakuan
kedaulatan”.
10. Perjanjian New York pada tahun 15 Agustus 1962
a) Belanda menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia melalui suatu badan
pemerintahan PBB.
b) akan diadakan penentuan pendapat rakyat Irian Barat”.
11. Perjanjian Bangkok pada tahun 11 Agustus 1966
Berisikan tentang: ” Republik Indonesia menghentikan konfrontasi dengan Malaysia”.
@Hijau_Trader
2. BENTUK PERLAWANAN TERHADAP PENJAJAH

1. Perang Saparua di Ambon


Pada 1817, Belanda juga berusaha menguasai Maluku dengan monopoli perdagangan. Rakyat
Maluku yang dipimpin Thomas Matulessy (Pattimura) menolaknya dan melakukan perlawanan terhadap
Belanda. Pertempuran sengit terjadi di benteng Duurstede, Saparua. Belanda mengerahkan pasukan
secara besar-besaran, rakyat Maluku terdesak. Perlawanan rakyat Maluku melemah akibat tertangkapnya
Pattimura dan Martha Christina Tiahahu.
2. Perang Paderi di Sumatra Barat
Perang Padri diawali dengan konflik antara Kaum Padri dengan Kaum Adat terkait pemurnian
agama Islam di Sumatera Barat. Kaum Adat masih sering melakukan kebiasaan yang bertentangan
dengan Islam, seperti berjudi dan mabuk-mabukan. Kaum Padri yang terdiri dari para ulama menasihati
Kaum Adat untuk menghentikan kebiasaan tersebut, Kaum Adat menolaknya, sehingga terjadi perang
yang berlangsung tahun 1803 – 1821. Perang diakhiri dengan kekalahan Kaum Adat
Kondisi tersebut lalu dimanfaatkan Belanda untuk bekerja sama dengan Kaum Adat guna
melawan Kaum Padri. Belanda memang bertujuan untuk menguasai wilayah Sumatera Barat. Salah satu
tokoh pemimpin Kaum Padri adalah Tuanku Imam Bonjol. Fase perang ini berlangsung tahun 1821 –
1838. Tuanku Imam Bonjol lalu mengajak Kaum Adat agar menyadari tipuan Belanda dan akhirnya
bersatu melawan Belanda. Perang diakhiri dengan kekalahan di pihak Padri dan Adat karena militer
Belanda yang cukup kuat.
3. Perang Diponegoro 1825-1830
Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang dialami Belanda. Perlawanan ini dipimpin
Pangeran Diponegoro yang didukung pihak istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi
karena Belanda memasang patok-patok jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Perang
ini terjadi tahun 1825 – 1830. Pada tahun 1827, Belanda memakai siasat perang bernama Benteng Stelsel,
yaitu setiap daerah yang dikuasai didirikan benteng untuk mengawasi daerah sekitarnya. Antara satu
benteng dan benteng lainnya dihubungkan pasukan gerak cepat, sehingga ruang gerak pasukan
Diponegoro dipersempit.
Benteng Stelsel belum mampu mematahkan serangan pasukan Diponegoro. Belanda akhirnya
menggunakan tipu muslihat dengan cara mengajak berunding Pangeran Diponegoro, padahal sebenarnya
itu berupa penangkapan. Setelah penangkapan, gerak pasukan Diponegoro mulai melemah. Belanda dapat
memenangkan perang tersebut, namun dengan kerugian yang besar karena perang tersebut menguras
biaya dan tenaga yang banyak.
4. Perang Banjar
Perang ini dilatarbelakangi oleh Belanda yang ingin menguasai kekayaan alam Banjar, serta
keikut-campuran Belanda dalam urusan kesultanan. Akibatnya, rakyat yang dipimpin Pangeran
Hidayatullah dan Pangeran Antasari melakukan perlawanan terhadap Belanda sekitar tahun 1859.
Serangkaian pertempuran terus terjadi hingga Belanda menambahkan kekuatan militernya. Pasukan
Pangeran Hidayatullah kalah, karena pasukan Belanda lebih unggul dari segi jumlah pasukan,
keterampilan perang pasukannya, dan peralatan perangnya. Perlawanan rakyat Banjar mulai melemah
ketika Pangeran Hidayatullah tertangkap dan dibuang ke Pulau Jawa, sementara itu Pangeran Antasari
masih melakukan perlawanan secara gerilya hingga ia wafat.
5. Perang Jagaraga Bali
Perang ini terjadi akibat protes Belanda terhadap Hak Tawan Karang, yaitu aturan yang memberik
hak kepada kerajaan-kerajaan Bali untuk merampas kapal asing beserta muatannya yang terdampar di
Bali. Protes ini tidak membuat Bali menghapuskan Hak Tawan Karang, sehingga perang puputan (habis-
habisan) antara kerajaan-kerajaan Bali yang dipimpin I Gusti Ketut Jelantik dengan Belanda terjadi.
Belanda berhasil menguasai Bali karena kekuatan militer yang lebih unggul.

6. Perang Aceh
@Hijau_Trader
Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat Sumatra (1871) yang menyebutkan bahwa Belanda bebas
meluaskan wilayah di Sumatera termasuk Aceh. Hal ini ditentang Teuku Cik Ditiro, Cut Mutia, Teuku
Umar, Cut Nyak Dien, dan Panglima Polim. Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh.
Rakyat Aceh berperang dengan jihad, sehingga semangatnya untuk melawan Belanda sangat kuat.
Untuk menghadapinya, Belanda mengutus Snouck Hurgronje untuk meneliti budaya dan karakter
rakyat Aceh. Ia menyarankan agar pemerintah Belanda menggempur pertahanan Aceh bertubi-tubi agar
mental rakyat semakin terkikis, dan memecahbelah rakyat Aceh menjadi beberapa kelompok.
7. Perlawanan Rakyat Batak
Perlawanan rakyat Batak dipimpin Sisingamangaraja XII. Latar belakang perlawanan ini adalah
bangsa Belanda berusaha menguasai seluruh tanah Batak dan disertai dengan penyebaran agama Kristen.
Sisingamangaraja XII masih melawan Belanda sampai akhir abad ke-19. Namun, gerak pasukan
Sisingamangaraja XII semakin menyempit. Pada akhirnya, Sisingamangaraja XII wafat ditembak serdadu
Marsose, dan Belanda menguasai tanah Batak.

3. TRITURA
Merupakan singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat, aksi dari Tritura sendiri terjadi setelah adanya gerakan
G 30 SPKI atau lebih tepatnya pada tanggal 10 Januari 1966,
1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
2. Perombakan Kabinet Dwikora
3. Penurunan harga sembako

4. TRIKORA
Artinya tri komndo rakyat. suatu operasi dalam rangka pembebasan irian barat dari belanda yang berisi :
1. Gagalkan pembentukan negara boneka papua
2. Kibarkan bendera merah putih di irian barat
3. Bersiap untuk mobilisasi umum

5. AGRESI MILITER BELANDA 1 & 2


1. Agresi Militer I Belanda
Agresi militer Belanda I diawali oleh perselisihan Indonesia dan Belanda akibat perbedaan
penafsiran terhadap ketentuan hasil Perundingan Linggarjati. Pihak Belanda cenderung
menempatkan Indonesia sebagai negara persekmakmuran dengan Belanda sebagai negara induk.
2. Agresi Militer II Belanda
Agresi militer II terjadi karena Belanda pada dasarnya masih ingin menjajah Indonesia dan
mereka melihat bahwa persetujuan renvile lebih menguntungkan fihak indonesia. Oleh sebab itu
secara sepihak belanda menyatakan tidak terikat kepada perjajian Renvile dan mengadakan agresi
militer II dengan tujuan menguasai kembali wilayah Indonesia.

6. ORGANISASI PERGERAKAN KEMERDEKAAN


1. Budi Utomo : Budi utomo bergerak dibidang pendidikan, didirikan oleh Dr. Wahidin
Soedirohoesodo pada 20 mei 1908 (hari kebangkitan)
2. Sarekat Islam : Sarekat Islam (SI) awalnya adalah Sarekat dagang islam (SDI), yang didirikan
oleh Hj. Samanhudi, bergerak di bidang perniagaan batik, kemudian beubah nama
atas usul H.O.S Tjokroaminoto menjadi Sarekat Islam (SI) dan berkembang ke
bidang social & perjuangan islam
3. Indische Partij : Indische Partij adalah organisasi gerakan politik yang didirikan oleh 3 serangkai
yakni :
1. Ernest Douwes Dekker
2. Dr. Tjipto Mangunkusumo
3.Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara)
**** BAHASA INDONESIA ****
@Hijau_Trader

1. Penulisan Gelar
Prof. Dr. Ujang Herli Efendi, S.Pd., M.Pd.

2. Penulisan Tanggal Surat


Sumedang, 15 Agustus 2019

3. Penulisan Alamat Surat


Yth. Sdr. Ujang Herli Efendi
Jalan. Lembah Oriya Blok B No. 13
Jakarta Timur

4. Penulisan Nilai Uang


Rp 800.000,00

5. Penulisan Daftar Pustaka


Efendi, Ujang Herli. 2018. Tata Cara Lulus CPNS. Sumedang: Bintang Utama
Nama ====== Tahun ====== Judul =========== Kota ===== Penerbit

6. Penggunaan Huruf Kapital :


- Huruf pertama dalam kalimat & kalimat petikan : Pada suatu hari, “Siapa namamu?”
- Gelar : Ustad Ujang, Pangeran Dipenogoro, Gubernur Jawa Tengah
- Nama : Ujang Herli Efendi atau singkatan UHE
- Nama hari : Senin, Agustus, Hari Pahlawan
- Doukmen : Undang-Undang Dasar, majalah Tempo
- Kata ganti : Anda, Saudara
- Tempat : Asia Tenggara, ASEAN, Rumah nenekku, Pegunungan Brawijaya

7. Mencari ide pokok (gagasan utama paragraf)


- Ide pokok/Gagasan utama ada di awal/akhir paragraf
- Gagasan utama adalah kalimat yang bisa berdiri sendiri
- Langkah-langkah
1. Bacalah kalimat pertama (sampai tanda titik)
2. Carilah kata rujukan di kalimat kedua (hal tersebut, ini, itu) atau kata pengulangan
3. jika ada, maka gagasan utama ada di kalimat pertama
4. jika tidak ada, bacalah kalimat terakhir, carilah kata konjungsi (oleh karena itu, oleh
sebab itu, dengan demikian) atau kata kesimpulan (jadi, bahkan)

8. Kalimat Efektif (kalimat yang mudah difahami/tidak berbelit-belit)


Contoh:
- Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour. (Tidak efektif)
- Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour. (Efektif)

9. Kata Homonim, Homofon & Homograf


- Homonim : sama lafal, beda makna = Bisa (ular) & Bisa (dapat)
- Homofon : sama lafal, beda tulis = Bank (tempat nabung) & Bang (cowok)
- Homograf : sama tulis, beda lafal = Apel (buah) & Apel (upacara)

10. Kalimat Fakta & Opini


- Fakta : kalimat kenyataan : sudah terjadi/mulai/telah terjadi/
- Opini : Kalimat pendapat : akan/prediksi/sepertinya/bisa jadi/mungkin/seharusnya/sebaiknya

11. Penggunaan tanda koma (,)


- Kalau hari ini hujan, dia tidak akan datang.
- Jadi, kita harus tetap waspada dengan keberadaannya.
@Hijau_Trader
- Kata ayah, “Kamu luar biasa nak, hebat.”

12. Penggunaan tanda koma (:)


- Perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari (kata umum:kata khusus)
- Ketua: Ahmad Wijaya
- Ibu: “Bawa kopor ini, Nak!” (dalam percakapan)
- Surah Yasin: 9 (nomor ayat)

13. Kata Konotasi/ Kiasan/ Peribahasa, makna di luar makna sebenarnya


Contoh Kata : musuh dalam selimut, sapi perah, besar kepala, kursi empuk, buah
keberhasilan, serta kacang lupa kulitnya, darah biru, kutu buku.
Konotasi Positif : Diana adalah anak emas yang selalu dinomor satukan oleh ayah dan
bundanya. (Anak emas: anak kesayangan)
Konotasi Negatif : Para tikus kantor haruslah mendapatkan hukuman penjara dan sanksi
sosial yang berat (Tikus kantor: koruptor)

14. Makna Kata Ulang :


- Jamak/ banyak : buku-buku, orang-orang, burung-burung, daun-daun.
- Bermacam-Macam : sayur-sayuran, tumbuh-tumbuhan, dan kacang-kacangan.
- Menyerupai : kapal-kapalan, mobil-mobilan, dan robot-robotan
- Saling : bersalam-salaman, bersahut-sahutan, dan tuduh-menuduh.
- Perihal : jahit-menjahit, masak-memasak, dan tulis-menulis.
- Agak : kemerah-merahan, kehitam-hitaman, dan kehijau-hijauan.
- Himpunan : berjam-jam, dan berhari-hari.

15. Majas :
1. Personifikasi : Benda mati bersikap layaknya manusia
Pena itu menari-nari di atas kertas
2. Metafora : Perbandingan dua hal atas dasar sifat yang sama
Dinda adalah buah hati pasangan yang fenomenal itu
3. Asosiasi : Membandingkan 2 objek berbeda : seperti, bak, bagaikan
Sita dan Siti sangat mirip bak pinang dibelah dua
4. Hiperbola : Mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan tak masuk akal
Dia bisa berlari sangat cepat secepat kilat
5. Simile : Membandingkan kegiatan dengan ungkapan (seperti, bak, bagaikan)
Rapat hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut
6. Alegori : Menyandingkan objek dengan makna kiasan
Pertandingan politik ini, membutuhkan kapten yang tepat.
7. Sinekdok : Sebagian unsur dari keseluruhan
Rian belum kelihatan batang hidungnya
8. Eufimisme : Menggantikan kata-kata yg dianggap kurang baik
Perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel (orang cacat)

16. Kata Baku : Kata baku itu kata resmi, dan kata baku adalah kata tidak resmi (bahasa sehari-hari) Contoh :
Kata Baku : Aktivitas, Apotek, Ijazah, Konsekuensi
Kata Tidak Baku : Aktifitas, Apotik, Ijasah, Konsekwensi

17. Kalimat Aktif & Kalimat Pasif


- Kalimat Aktif = Ani Menyiram Bunga
- Kalimat Pasif = Bunga Disiram Ani

Anda mungkin juga menyukai