Anda di halaman 1dari 28

Vandang Sahat Sinaga, S.

Kom

Istri Delima Sitohang, S. Pd


Anak Hizkia Van Sinaga
Ribka Vany Sinaga
Timothy Van Sinaga
PANDUAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2016
TUJUAN

Paham konsep dan tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

Paham prinsip-prinsip pelaksanaan GLS

Paham kegiatan-kegiatan dalam 3 tahapan pelaksanaan GLS

Paham pelaksanaan monitoring dan evaluasi GLS


LITERASI

Literasi dalam konteks GLS adalah


kemampuan mengakses, memahami,
dan menggunakan informasi secara
cerdas.
KOMPONEN LITERASI

Literasi Dini • Kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan


berkomunikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh
(Early Literacy) pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sosial di rumah.

• Kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca,


menulis, dan membilang (counting) berkaitan dengan
Literasi Dasar kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
(Basic Literacy) mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan,
serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan
pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

• Kemampuan memahami cara membedakan bacaan fiksi dan


Literasi nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal,
Perpustakaan memahami Dewey Decimal System, menggunakan katalog
dan indeks, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami
(Library Literacy) informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan,
penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
KOMPONEN LITERASI

• Kemampuan mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda


Literasi Media seperti media cetak, media elektronik (media radio, media
(Media Literacy) televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan
penggunaannya.

• Kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti


teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak
Literasi Teknologi
(software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
(Technology teknologi.
Literacy) • Kemampuan memahami teknologi untuk mencetak,
mempresentasikan, dan mengakses internet.

Literasi Visual • Pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi
teknologi dengan memanfaatkan materi visual dan audio-
(Visual Literacy) visual secara kritis dan bermartabat.
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan
berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

TUJUAN GLS
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat. (Permendikbud No. 23 Th 2015)
Tiga Tahap Pelaksanaan
Literasi Sekolah
Meningkatkan kemampuan literasi di
Meningkatkan semua mata pelajaran: menggunakan
kemampuan buku pengayaan dan strategi
literasi melalui membaca di semua mata pelajaran
kegiatan (ada tagihan akademik)
menanggapi buku
pengayaan (ada
tagihan non- III
akademik) Pembelajaran
Penumbuhan minat
baca melalui kegiatan
15 menit membaca II
(Permendikbud Pengembangan
23/2015)
I
Pembiasaan

9
Strategi Membangun Budaya Literasi

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik lingkungan sosial dan
ramah literasi. afektif.

Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Prinsip-prinsip Literasi Sekolah

Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik


berdasarkan karakteristiknya.
Dilaksanakan secara berimbang: menggunakan berbagai ragam
teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik.
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
kurikulum.
Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan.

Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan.

Mempertimbangkan keberagaman.
TAHAP AN GLS

tujuan
2.PENGEMBANGAN;
3.PEMBELAJARAN.
1. PEMBIASAAN;
prinsip

jenis kegiatan

indikator
Monitoring dan Evaluasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Teknis Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Dinas Pendidikan Provinsi

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Satuan Pendidikan
Monitoring dan Evaluasi

• Pelaksaan Monev kegiatan GLS di satuan pendidikan,


menggunakan indikator pencapaian setiap tahapan, apabila
satuan pendidikan telah memenuhi indikator pencapaian di
satu tahapan, maka satuan dapat melanjutkan ke tahapan
selanjutnya.
• Indikator pencapaian di setiap tahapan dapat dipelajari dalam
Panduan Pelaksanaan GLS di setiap jenjang pendidikan (SD,
SMP, SMA, SMK, SLB)
FOKUS GLS DI SMK

e-literasi/ • kegiatan literasi yang berbasis


Literasi Digital elektronik/komputer

penggunaan • Critical thinker untuk pemecahan masalah


komputer • Communicator untuk memahami dan
mengomunikasikan
mendukung 4C
• Collaborator dalam rangka bekerja sama
(The Four Cs of dengan pihak lain
21st Century • Creator untuk menghasilkan pekerjaan
Skills) dengan kualitas tinggi
TAHAP PEMBIASAAN di SMK

Tujuan • Menumbuhkan rasa cinta membaca.

Prinsip • Tidak ada tagihan.

• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran.


• Pembuatan Jurnal membaca siswa.
• Penyiapan sarana literasi (penyediaan area baca, buku bacaan
dan akses internet).
Jenis Kegiatan • Menciptakan lingkungan sosial dan afektif yang nyaman untuk
membaca.
• Pembimbingan e-literasi secara bertanggung jawab.
• Memperkenalkan etika perilaku dan hukum dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

• Ada program dan pelaksanaan 15 menit membaca


• Tersedia jurnal membaca

Indikator • Tersedia are baca di smk (perpustakaan, sudut buku kelas dan
tempat-tempat lain untuk membaca.
• Pembimbingan penggunaan internet.
TAHAP PENGEMBANGAN di SMK
• Pengembangan minat baca untuk meningkatkan
Tujuan kemampuan literasi secara digital dan nondigital.

Prinsip • Ada tagihan non-akademik.

• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran.


• Pembuatan respons bacaan: graphic organizers, peta cerita,
penilaian non-akademik.
• Pembuatan bahan kaya teks oleh siswa.
Jenis Kegiatan • Pembimbingan penggunaan komputer dan internet untuk
kegiatan literasi.
• Pengenalan penggunaan berbagai bahan referensi cetak dan
digital untuk mencari informasi.

• Ada program dan pelaksanaan 15 menit membaca.


• Tersedia berbagai bentuk hasil tagihan non-akademik.
• Tersedia bahan kaya teks yang dikoleksi dan dipajang.
Indikator • Dilaksanakannya pembimbingan penggunaan komputer dan
internet.
• Pembimbingan penggunaan bahan-bahan literasi digital.
TAHAP PEMBELAJARAN di SMK
• Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran
Tujuan dengan menggunakan bahan-bahan pengayaan baik secara
digital maupuan non digital.

Prinsip • Ada tagihan akademik di seluruh mata pembelajaran.

• 15 menit membaca sebelum jam pelajaran.


• Pemanfaatan berbagai strategi literasi dalam pembelajaran.
• Pengembangan kemampuan e-literasi dalam pembelajaran bagi guru dan
Jenis siswa.

Kegiatan • Penilaian akademik.


• Pengembangan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik.
• Memilih cara dan jenis e-literasi yang tepat untuk proses pembelajaran, pro-
duksi pengetahuan, dan menyebarkannya di kalangan warga SMK.

• Ada program dan pelaksanaan 15 menit membaca.


• Penyusunan dan pelaksanaan strategi literasi dalam pembelajaran.
Indikator • Tersedia area baca di SMK (perpustakaan, sudut buku kelas dan tempat-
tempat lain untuk membaca.
• Pembimbingan penggunaan internet.
KELOMPOK KEGIATAN GLS DI SMK

Gerakan membaca

Literasi digital/e-literasi

Pengembangan Seni
Budaya
KEGIATAN LITERASI SEKOLAH DI SMK

GERAKAN • 15 menit membaca sebelum pembelajaran


MEM-
• Festival/Lomba Literasi
BACA

• Pembudayaan e-learning
LITERASI • Pembudayaan e-mail dan/atau Blog warga sekolah
DIGITAL • Penyediaan sarana e-literasi
• Penyediaan materi ajar elektronik

PENGEM-
BANGAN • Penguatan/Pemahaman/Apresiasi Budaya dalam Kegiatan Seni
SENI dan Budaya
BUDAYA
1. GERAKAN MEMBACA
a. Membiasakan b. Membudayakan c. Mendisiplinkan membaca
membaca bersama-sama karya sastra sampai selesai
membaca dalam hati
bagi guru dan peserta dengan membuat daftar
15 menit sebelum didik (guru menjadi buku yang sudah selesai
kegiatan jam pelajaran. contoh). dibaca

e. Membiasakan untuk f. Membuat karya atau


berdiskusi tentang buku menuliskan kesan atau
d. Membudayakan
yang sudah dibaca, rangkuman setelah selesai
membaca di setiap
menuliskan membaca (hasilnya
kesempatan.
kembali/membuat digunakan untuk gelar
resensi, dan presentasi. karya).

h. Mewajibkan setiap
g. Membudayakan
guru bidang studi untuk
meramaikan mading dan
menerapkan metode i. Menyediakan sudut
atau buletin/majalah
diskusi dan presentasi buku kelas.
peserta didik di setiap
pada beberapa kegiatan
sekolah.
pembelajaran.

l. Mengadakan perayaan
j. Mendokumentasikan k. Memberikan
literasi sepanjang tahun
karya peserta didik penghargaan non-
(cerpen, puisi, dll.) ke
dan pameran buku, baik
akademik terhadap
dalam bentuk buku nasional maupun
kebiasaan membaca.
internasional.
2. FESTIVAL/LOMBA LITERASI
a. Lomba penulisan karya ilmiah, sastra dan atau
resensi buku.

b. Lomba membaca puisi, menulis puisi/cerpen.


c. Lomba menulis/mengarang di Blog bagi guru
dan peserta didik SMK.
d. Kompetisi pembuatan desain poster, slogan,
karikatur, komik untuk konten tertentu (misalnya:
kesehatan dan keselamatan kerja, menghormati
guru, saling menghormati warga sekolah,
sambutan kepada peserta didik baru).
e. Lomba membuat film pendek/video: dokumenter,
iklan layanan masyarakat, profil sekolah, trailer
sekolah, dll.
3. PEMBUDAYAAN E-
LEARNING
•Mendorong pelaksanaan
a. Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).

•Mendorong guru
b. memproduksi materi PJJ.
4. PEMBUDAYAAN E-MAIL DAN ATAU
BLOG WARGA SMK

• Semua guru dan peserta didik SMK


a memiliki e-mail dan atau Blog.

• Membudayakan Guru SMK menyajikan


b materi ajar melalui Blog.

• Membiasakan guru SMK membuat


c tagihan tugas melalui e-mail.
5. PENYEDIAAN
SARANA E-LITERASI

Melaksanakan kegiatan
penyusunan materi ajar

Mengunggah materi ajar ke


laman sekolah dan laman
Direktorat Pembinaan SMK.
6. PENYEDIAAN
MATERI AJAR ELEKTRONIK

•akses internet
sehat
• Penyediaan e-
sabak/sabak digital
(tablet)/buku sekolah
elektronik bagi SMK.
7.PENGUATAN/PEMAHAMAN/
APRESIASI BUDAYA DALAM KEGIATAN
SENI DAN BUDAYA

Teater, tari, seni tradisional.

Nonton bersama, menikmati


budaya.

Mengundang budayawan,
seniman, kreator, tokoh
agama/masyarakat.
Guru yang Literat

1. Gemar membaca.
2. Menjadi teladan membaca.
3. Menciptakan lingkungan yang
kaya literasi.
4. Menjadikan kegiatan
membaca menyenangkan.

5. Memperlakukan seluruh peserta


didik dengan baik.
6. Menyesuaikan kegiatan
membaca dengan gaya belajar
peserta didik yang unik.
7. Meningkatkan profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai