Anda di halaman 1dari 17

KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Individual


pada Mata Kuliah Koperasi Syariah Dan UMKM

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM

Evi Sugiatni
90500120103
evisugiatni@gmail.com

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Kewirausahaan
Koperasi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Koperasi Syariah dan
UMKM . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Koperasi Syariah dan UMKM di tinjau Kewirausahaan Koperasi bagi para pembaca
dan terutama bagi penulisnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah KOPERASI SYARIAH DAN UMKM yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya juga berterima kasih kepada Pihak-
pihak yang telah membantu saya dalam meyusun makalah ini dan juga telah membagi
sebagian pengetahunnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang Saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Gowa, 17 Juni 2022
Penulis

Evi Sugiatni

ii
DAFTAR ISI

KEWIRAUSAHAAN KOPERASI............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1. Kewirausahaan .......................................................................................................... 3
2.1.1. Pengertian Kewirausahaan. ............................................................................... 3
2.1.2. Ciri – ciri Kweirausahaan. ................................................................................ 4
2.1.3. Tiga jenis wirausahawan ................................................................................... 5
2.2. Kewirausahaan koperasi. .......................................................................................... 6
2.2.1. Pengertian kewirausahaan koperasi. ................................................................. 6
2.2.2. Ciri – ciri wirausahawan koperasi. .................................................................... 6
2.2.3. Fungsi, Tugas dan Tipe Kewirausahaankoperasi. ............................................. 7
2.3. Keunggulan koperatif dalam pembagunan ekonomi daerah. .................................... 8
2.4. Keunggulan kompetitif koperasi. .............................................................................. 9
2.5. Kinerja usaha dalam koperasi. ................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
3.2. Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembagunan nasional yang ada di Indonesia memiliki sebuah tujuan yaitu

menciptakan masyarakat yang adil dan juga makmur dan salah satu unsur utamanya adalah

sektor perekonomian. Maka dalam hal ini koperasi dijadikan sebagai suatu soko guru bagi

pertumbuhan perekonomian nasional. Hal ini telah di papakarkan dalam sebuah pasal yaitu

Pasal 33 ayat 1 UUD 1945. Koperasi merupakan bagian dari tata susunan di dalam

ekonomi negara, hal itu meanggambarkan bahwa dalam aktivitas koperasi haru melibatkan

penciptaan kesejateraan perekonomian atau masyarakat. Koperasi selalu bercita- cita agar

selalu menjadi sebuah susunan kehidupan di dalam rakyat Indonesia. Meskipun dalam

rangkaian kegiatannya selalu mendapatkan rintangan, akan tetapi hal itu tidak membuat

koperasi mengalami kemunduran.

Kewirausahaan dalam koperasi merupakan sebuah sikap yang ditunjukkkan dengan

mengandung nilai positif dalam berusaha yang dilakukakn secara koperatif dengan

mengambil sebuah prakarsa inovatif serta keberanian dalam mengambi resiko – resiko

yang kemungkin bisa terjadi dan juga selalu berpegang teguh kepada prinsip prinsip yang

ada dalam koperasi dengan tujuan untuk menciptakan kesejateraaan masyarakat Indonesia

secara merata.

Pengelolaan koperasi tentunya akan mempunyai beberapa hal yang positif yaitu

adanya keunggulan koperatif dalam pembagunan ekonomi daerah. Keunggulan koperatif

ini tentunya akan sangat berbeda – beda atara koperasi di daerah satu dengan koperasi di

daerah lainnya itu dikarenakan adanya perbedaan pontensi dan karakteristik pada setiap

daerah sehingga keunggulan yang di miliki setiap koperasi juga akan berbeda – beda.

1
Keunggulan koperasi dalam hal keunggulan bersaing dengan lembaga lainnya sebenarnya

tidka begitu ketat dikarenakan persaingat tidak sempurna dalam koperasi itu tidak berlalu

secara mendunia, hanya saja kemampuan bersaing koperasi hanya terletak di bagian

pemberian layanan kepada masyarakat untuk memuasakan kepuasan konsumen.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan kewirausahaan ?

2. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan di dalam koperasi ?

3. Bagaimana keunggulam koperatif dalam pembangunan ekonomi daerah ?

4. Apakah koperasi memiliki keunggulan kompetitif yang baik ?

5. Bagimana kinerja usaha yang ada di dalam sistem perkoperasian?

1.3. Tujuan

1. Mendefinisikan pengertian kewirausahaan secara umum.

2. Menjelaskan pengertian kewirausahaan koperasi.

3. Menguraikan keunggulan koperatif dala pembagunan ekonomi daerah.

4. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif koperasi.

5. Menganalisis kinerja usaha dalam koperasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kewirausahaan

2.1.1. Pengertian Kewirausahaan.

Secara etimologis keirausahaan berasala dari kata wira yaitu utama, gagah, luhur,

berani, pejuang atau teladan. Sedangkan usaha yaitu sebuah kegiatan yang dapat

kita lakukan secara berkesinambungan dengan tujuan untuk mengelolah SDA.

Sehingga kerirausahaan diartikan sebagai seorang pejuang yang teladan dalam

bidang usaha. Beberapa para ahli mendefinifikan kewirausahaan yaitu sebagai

berikut :

1. Salim Siagian mendefiniskan kweirausahaan sebagai sebuah semangat,

perilaku dan keahlian dalam memberikan tanggapan yang positif terhdapat

pejuang yang lebih baik kepada para pelanggannya dengan tujuannya diri

sendiri atau pun untuk pelayanan kepada pelanggan.

2. Skimer mendefinisikan kewirausahaan sebagai seseorang yang mampu

mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengorganisasikan dan

mengelolah suatu bisnis atau usaha dengan imbalan mendapatkan sebuah

keuntungan baik profit finansial atau Non-finansial.

3. Geoffrey G. Meredith berpendapat bahwa wirausaha merupakan orangyang

mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan

bisnis, mengumpulkan sumber daya yang ada untuk diambil keuntungan

daripadanya,

3
Kewirausahaan memiliki beberapa hal tentang seseorang atau dikenal

dengan esensi. Dalam keirausahaan ada lima esensi yang sangat penting yaitu :

a. Kemampuan yang kuat dalam membuat karya dengan semangat

kemandirian.

b. Kemampuan dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan

secara sistematis.

c. Kemampuan dalam berfikir dan bertindak secara kreatif,

proaktif,visioner dan inovatif.

d. Kemampuan dalam berkerja dengan teliti, tekun dan produktif.

e. Kemampuan dalam berkarya secara bersamaan yang berlandaskan

pada etika bisnis sehat.

2.1.2. Ciri – ciri Kweirausahaan.

Ciri – ciri seorang wirausahawan ada beberapa hal yang terkait dengan hal

tersebut. Seseorang yang berkpribadian seorang wirausahawan yaitu :

1. Memiliki sebuah ide dan selalu berusaha untuk mewujudkannya.

2. Berani dalam menanggung resiko kecil atau besar.

3. Bekerja keras dan cakap dalam mengambil keputusan.

4. Tidak muda putus asa tetapi semangat kerja yang besar.

5. Rasa percaya diri yang tinggi.

6. Mempunyai kemampuan dalam memimpin orang lain.

7. Daya kreativitas yang tinggi dalam melakukan inovasi yang baru.

4
2.1.3. Tiga jenis wirausahawan

Menurut seorang ahli menyatakan bahwa dalam kaitannya dengan kewirausahaan

maka kewirausahaan merupakan sebuah bentuk perwujudan sikap, perilaku,

kemampuan / keahlian, serta semangat yang besar untuk mendukung kehandalan,

ketangguhan wirausahawan. Yaitu :

1. Wirausahawan Handal.

a. Rasa percaya diri yang besar dalam melakukan perkembangan

usahanya.

b. Mampu menggunakan peluang usaha dengan baik dan bijak.

c. Menyukai seluruh aktivitas usaha yang dilakukannya.

d. Mampu berkomunikasi yang baik.

2. Wirausahawan Tangguh.

a. Mampu berpikir dan bertindak yang beresiko.

b. Memanfaatkan seluruh keunggulan agar pelanggan puas.

c. Dapat mengontrol usaha yang dijalankannya.

d. Selalu menigkatkan kemapuan dan ketangguhan usahanya.

3. Wirausawan Unggul

a. Berani mengambil resiko – resiko

b. Dapat memprediksi segala perubahan yang ada di lingkungan

usahanya.

c. Menggunakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas

dengan kreatif.

5
d. Menggunakan cara yang inovasi dalam mengingkatkan

keunggulan dan citra usahanya.

2.2. Kewirausahaan koperasi.

2.2.1. Pengertian kewirausahaan koperasi.

Seminar Nasional di IKOPIN menyatakan bahwa kewirausaha koperasi merupakan

suatu sikap mental yang ditunjukkan dengan positif dalam berusaha secara

kooperatif dalam mengambil sebuah ide yang inovasi serta selalu berani dalam

mengambil resiko dengan berpegang teguh kepada identitas dari koperasi yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan secara real serta meningkatkan kesejateraan

masyarakat Indonesia secara merata dan menyeluruh. Menurut seorang ahli

mengatakan bahwa kewirausahaan koperasi merupakan seseorang yang memiliki

kemampuan dalam meiihat dan juga menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan

sumber daya yang dibutuhkan dan mengambil sebuah tindakan yang tepat dan baik

agar dapat memperoleh sebuah kesuksesan.

2.2.2. Ciri – ciri wirausahawan koperasi.

Ciri – ciri yang ada di dalam kewirausahaan koperasi sebenarnya tidak jauh

berbeda dengan ciri – ciri kewirausahaan secara umum yang telah dipaparkan

sebelumnya akan tetapi perbedaannya ada pada sikap wirasawan terhadap bisnisnya

yaitu sikapnya lebih mementingkan sebuah kebersamaan dibandingkan dengan

keberhasilan keuntungan secara individual semata. Terdapat enam ciri – ciri

wirausahawan koperasi yaitu :

1. Kepercayaan diri sendiri yang sangat kuat.

2. Lebih mementingkan keuntungan dari prestasi atau kerja keras.

6
3. Keputusan yang diambil cepat dan cermat.

4. Mampu menerima saran dan kritikan dari pihak lain.

5. Berjiwa yang inovasi dan kreatif.

6. Visioner.

2.2.3. Fungsi, Tugas dan Tipe Kewirausahaankoperasi.

1. Fungsi kewirausahawan koperasi.

Hender mengungkapkan pendapatnya tentang fungsi kewirausahawan

koperasi yaitu :

a. Kewiraukoperasian secara rutin. Yaitu bertugas untuk mengontrol

pendayagunaan SDM dan SDA yang ada.

b. Kewirakoperasian arbitrase. Yaitu pencarian peluang peluang

yang mungkin lebih baik dan menguntungkan.

c. Kewirakoperasian inovatif. Yaitu ketidakpuasan wirausahawan

dalam mengembangkan produknya.

2. Tugas kewirausahawan koperasi.

a. Kedudukan Monopoli. Yaitu kemampuan koperasi dalam

menguasai sektor perekonomian.

b. Biaya transaksi. Yaitu pembentukan pasar secara internal

Interlinkage market.

c. Interlinkage market. Yaitu Pengurangan masalah pada kegiatan

transaksi antar pelaku ekonomi.

d. Trust Capital. Yaitu pengelolaan modal yang baik dan peningkatan

partisipasi anggota dalam menggunakan jasa pelayanan koperasi.

7
e. Inovasi. Yaitu pembuatan inovasi yang baru untuk mendapatkan

keuntungan yang secara finansial atau non-finansial.

f. Partisipasi. Yaitu penyediaan produk barang dan jasa yang

diperlukan oleh setiap anggota koperasi.

3. Tipe Kewirausahawan koperasi.

a. Kewirakoperasian anggota. Yaitu setiap anggota harus mampu

memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan koperasi.

b. Kewirakoperasian manajer. Yaitu manajer mampu meningkatkan

keuntungan dalam koperasi tetapi terkadang terhalang oleh

kebebasan untuk bertindak.

c. Kewirakoperasian birokrat. Yaitu pihak lain tidak harus selalu ikut

serta dalam koperasi karena apa yang mereka kemukakan koperasi

tidak berkenan dengan pendapat mereka.

d. Kewirakoperasian katalis. Yaitu pihak yang berkomitmen tidak

secara langsung berkaitan dengan koperasi dan juga tidak terikat

dengan tata tertib dari organisasi.

2.3. Keunggulan koperatif dalam pembagunan ekonomi daerah.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam,

tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan sarana

pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi, situasi ekonomi

dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan

daerah, kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secara luas

(Sasongko 2017).

8
Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kewirausahaan maka keunggulan

koperasi perlu melakukan sebuah kegiatan yang berkesinambungan dan selalu

ditidaklanjuti agar selalu memiliki perubahan yang baik dalam pelaksanaannya. Adapaun

beberapa tahap yang dapat di lakukan dalam pemberdayaan ekonomi daerah dalam

kelembagaan kewirausahaan koperasi yang biasanya terlaksana dengan baik dan juga

berhasil yaitu : pertama. Dapat menambah semangat dan kebersamaan dalam

meningkatkan kmampuan dan pengetahuan tentang kewirausahaan koperasi. kedua,

menjadikan sebuah proses rehabilitas sosial dan ekonomi rakyat agar menghilangkan

stigma stigma negatif masyarakat. Ketiga, menegmbangluaskan kewirausahaan koperasi

dengan membuat kelompok kelembagaan yang unik. Keempat, menjalin akses kemitraan

yang baik dengan pihak lain seperti pihak swasta.

2.4. Keunggulan kompetitif koperasi.

Keunggulan kompetitif atau competitive advantage dapat di dapatkan dengan cara

strategic asset, reputation, dan arsitektur koperasi. Akan tetapi, peranan kewirausahawan

dalam hal membuat sebuah inovasi yang baru sebenarnya lebih dominan daripada

membuat competitive adventages. Sehingga koperasi masih belum bisa secara efektif dan

efisien dalam mewujudkan keunggulan kompetitif dengan tiga aspek tadi. Karena dari segi

strategic asset dapat kita lihat bahwa aset koperasi sebenarnya jauh lebih kecil

dibandingkan aset yang dimiliki oleh pihak BUMN yang diaman BUMN notaben memiliki

aset dan modal yang sangat besar. Sedangkan dari segi reputation, koperasi masih belum

efektif dalam mengurangi dan memgentaskan angka kemiskinan yang marak di tenga –

tengah masyarakat sehingga masyarakat masih memiliki stigma –stigma negatif mengenai

koperasi. segi arsitektur koperasi, anggota dapat menjadi angka permadalahan koperasi

9
sendiri ketika para amggota koperasi tidak ikut serta dalam segala bentuk pastisipasi yang

ada dalam koperasi. Akan tetapi, selain dari kelemahan itu sebenarnya ada beberapa upaya

yang dapat dilakukan oleh wirausahawan koperasi dalam meningkatkan keunggulan

bersaing koperasi yaitu :

1. Offisialisasi. Yaitu pihak pemerintah harus berperan utama dalam

mengenalkan konsep – konsep perkoperasian kepada pihak masyarakat.

2. Debiokratisasi. Yaitu pendirian perkoperasian seharusnya didirikan oleh

pihak pemerintah dan masyarakat secara bersama – sama.

3. Otonomi. Yaitu perkembangan perkoperasian seharunya peran pemerintah

sudah tidak diperlukan akan tetapi yang lebih dibutuhkan adalah peranan

dan pastisipasi dari pihak masyarakat itu sendiri.

2.5. Kinerja usaha dalam koperasi.

Kinerja usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Pengertian kinerja

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) sesuatu, Sedangkan Siegel dan Shim

(1994) memberikan batasan yang lebih rinci tentang kinerja yaitu pernyataan yang

menyajikan ukuran hasil yang sebenarnya dari beberapa kegiatan pribadi atau kesatuan

pada periode waktu yang sama. Oleh karena itu dapat ditarik suatu pengertian dari kinerja

yaitu gambaran prestasi yang yang telah dicapai, selalu dibandingkan dengan ukuran

standar dan sifatnya relative tergantung pada tinggi rendahnya standar yang digunakan.

(Sasongko 2017).

Robbins menyatakan bahwa kinerja merupakan fungsi dari sebuah kemampuan,

motivasi dan juga kesempatan. Maka secara fisiologis , kemampuan ( ability ) sebenarnya

terdiri dari kemampuan potensi ( IQ ), kemampuan reality ( job knowladge dan skill).

10
Artinya pengawai atau karyawan yang memiliki IQ yang tinggi dan juga di topang dnegan

pendidikan yang baik maka jabatan dan pekerjaan yang dilakukannya dalam kesehariannya

dapat terlaksana dnegan baik karena mereka akan lebih mudah mencapai kinerja yang

diharapkan. Sehingga indikator pengukur kinerja dalam koperasi sebenarnya ada beberapa

yaitu :

1. Prinsip koperasi. yaitu dengan menjalankan prinsip koperasi dengan baik dan

juga konsisten maka koperasi dapat dibedakan oleh masyarakat yaitu dapat

membedakan mana koperasi dan mana badan usaha non koperasi.

2. Kepntingan usaha atau ekonomi anggota. Yaitu orang yag mendirikan

koperasi dengan tujuan atau karena kepentingan bersama dalam menjalankan

usaha karena koperasi yang didirikan tanpa tujuan dapat dipertanyakan

kinerjanya.

3. Komitmen anggota. Yaitu para anggota koperasi harus terbukti bahwa mereka

juga menggunakan jasa perkoperasian yang mereka kelola dan jalankan

dengan begitu ada yang menajditolak ukur untuk masyarakat dalam

implementasi usaha koperasis ecara langsung.

4. Mengenali pelayanan. Yaitu pelayanan dalam koperasi merupakan tolak ukur

kinerja yang baik karena dalam koperasi tidak hanya jual beli biasa akan tetapi

juga harus terdapat pelayanan yang baik kepada para pelanggan.

5. Kerjasama. Yaitu pencapaian tujuan koperasi harus dilakukan secara

sistematis sehingga dalam penelolaannya harus melibatkan smeuanya

sehingga kerja sama sangat dibutuhkan dalam hal ini.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan atau keahlian dalam menciptakans esuatu

yang bernilai dan juga bermanfaat di dalam kehidupan masyarakat yang luas dan juga

memiliki nilai jual di dalam pasar bebas. Kewirausahaan koperasi merupakan suatu sikap

mental yang ditunjukkan dengan positif dalam berusaha secara kooperatif dalam

mengambil sebuah ide yang inovasi serta selalu berani dalam mengambil resiko dengan

berpegang teguh kepada identitas dari koperasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

secara real serta meningkatkan kesejateraan masyarakat Indonesia secara merata dan

menyeluruh.

Keunggulan koperatif dalam pembagunan ekonomi daerah dapat dilakukan dalam

beberapa model yang biasa diterapkan. Tetapi model ini atau cara ini berbea- beda hasilnya

dalam penerapan karena setiap daerah memiliki karakteristik tersendiri sehingga

keunggulan koperatif koperasi juga akan berbeda beda. Keunggulan kompetitif koperasi

dinilai dari tiga hal yaitu strategic asset, reputation, dan arsitektur koperasi. Akan tetapi,

peranan kewirausahawan dalam hal membuat sebuah inovasi yang baru sebenarnya lebih

dominan daripada membuat competitive adventages.

Kinerja koperasi dapat diukur dari lima indikator yaitu penerapan prinsip koperasi

secara konsisten, kepentingan usaha atau ekonomi anggota, komitmen anggota koperasi,

mengenail pelayanan, dan kerjasama para anggota koperasi yaitu mulai dari pihak pendiri,

pengurus, pengawas, dan anggota – anggotanya.

12
3.2. Saran

saran kepada pembaca agar memberikan komentar mendukung kepada penulis

DAFTAR PUSTAKA

Amin Effendy, Aidil ., Budiyanto, Arief ., Nurhadi , Ahmad & Murtiyoko, Heri. "Implementasi
Kewirausahaan Dan Koperasi Di Sekolah Pada Smk Mulia Buana, Parung Panjang –
Kab. Bogor." Journal Dedikasi Pkm Unpam 1, No. 1 (2020): 105-110.

Bayu, Kartib. "Pengaruh Sikap Wirausaha Manajer Dan Partisipasi Anggota." Journal Majalah
Ilmiah Unikom 8, No. 2 (2020): 166-174.

Dwitama, Ikhsan. "Kewirausahaan Koperasi ( Rangkuman Materi Bab 3 Ekonomi


Dankewirausahaan Koperasi Serta Bab 8kewirausahaan)." Academia.Edu. June
Tanggal 21, 2011. Https://Www.Academia.Edu/9228228/Kewirausahaan_Koperasi
(Accessed June Tanggal 23, 2022).

Fanny Sitepu, Camelia & Hasyim. "Perkembangan Ekonomi Koperasi Di Indonesia." Journal
Niagawan 7, No. 2 (2018): 59-68.

H. Azahari Delima & Hadtomo, Kusno. "Analisis Keunggulan Komparatif Beras Indonesia."
Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 11, No. 1 (2014): 61-73.

Iman Sulaiman, Adhi ., Masrukin, & Bambang. "Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Dalam
Kewirausahaan Dan Koperasi ." Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Papers ,
2019: 12-26.

Komida. Mitradhuafa.Com. April Tanggal 15, 2019. Https://Mitradhuafa.Com/5-Indikator-


Kinerja-Utama-Koperasi/ (Accessed Juni Tangal 18, 2022).

Saleh, Muhammad ., Budiono, I Nyoman & Islam, Nidaul. "Manajemen Kewirausahaan


Koperasi Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa." Jurnal Balanca 1, No. 1 (2019):
56-70.

13
Sasongko, Andrian Tri ., Purnamadewi, Yeti Lis & Mulatsih, Sri. "Analisis Keunggulan
Komparatif Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Di Pulau Jawa." Jurnal
Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 6, No. 2 (2017): Hlm. 90-106.

14

Anda mungkin juga menyukai