FAHIRA ALIMIN
90500120125
fahiraalimin@gmail.com
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi Syariah dan UMKM dengan dosen pengampu
Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca. Semoga Makalah
ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita mengenai bank syariah. Saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini
menjadi
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam usaha pemulihan krisis ekonomi Indonesia dewasa ini, sesungguhnya
koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih eksis. Krisis ekonomi
yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar
negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental
ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Para pengusaha
besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagungagungkan
membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata
hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya ditopang oleh
hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak
karena variabel endogenous ( yang tumbuh dari dalam).
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuhkembangkan sebagai badan
usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa kewirausahaan
koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya adalah upaya awal untuk menuju
keberhasilan gerakan koperasi di tanah air.
Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dari idealisme
semula. Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu
pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum dapat menjalani
peranannya secara maksimal. Membangun koperasi menuju kepada peranan dan
kedudukannya yang diharapkan merupakan hal yang sangat sulit, walau bukan
merupakan hal yang tidak mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan koperasi?
3. Bagaimana teori keunggulan komparatif dan pembangunan ekonomi daerah?
4. Bagaimana keunggulan kompetitif/bersaing dalam koperasi?
5. Bagaimana kinerja usaha koperasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kewirausahaan.
1
2. Mengetahui pengertian kewirausahaan koperasi.
3. Mengetahui teori keunggulan komparatif dan pembangunan ekonomi daerah.
4. Mengetahui keunggulan kompetitif/bersaing dalam koperasi.
5. Mengetahui kinerja usaha koperasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
Istilah wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Dalam
bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal dengan istilah wiraswasta yang berarti
berdiri di atas kekuatan sendiri. Suharsono Sagir dalam Buchari Alma, menuliskan
bahwa wiraswasta adalah seorang yang modal utamanya adalah ketekunan yang
dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai pendiri pertama
disertai dengan keberanian menanggung resiko berdasarkan suatu perhitungan dan
perencanaan yang tepat. Sedangkan Fadel Muhammad dalam Buchari Alma, lebih
menekankan bahwa wiraswasta adalah orang yang memfokuskan diri pada
peluang, bukan pada resiko. Dengan demikian, wiraswasta bukanlah pengambilan
resiko, melainkan penentu resiko.
3
maka kewirausahaan berhubungan erat dengan perilaku. Pendapat yang sama dari
Hisrich dan Peters (1989: 9), mengenai pengertian entrepreneurship sebagai
berikut:
4
effective venture team; the creative skill to marshall needed resources; the
fundamental skill of building a solid business plan; and, finally, the vision to
recognize opportunity where others see chaos, contradiction and confusion.
Dari beberapa definisi dan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa
kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, sikap
dan perilaku seseorang dalam memenuhi tantangan dalam kehidupannya
(individu/organisasi) secara efektif dan efisien sehingga ia mampu mandiri dan
dapat mengembangkannya ke arah yang lebih baik, sehingga efektif dan efisien.
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang selalu berkembang dan
mengembangkan setiap potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
2. Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan,
sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut
membentuk ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan
pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan
faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan
keluarga.
5
3. Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang
memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri
seorang wirausahawan adalah:
- Percaya diri
- Kepemimpinan
- Keorisinilan
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang laindan suka
terhadap saran dan kritik yang membangun.
B. Kewirausahaan Koperasi
Secara definitif seorang wirausaha termasuk wirausaha koperasi adalah orang
yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
6
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Para wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai sikap mental positif
yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil
risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan
penuh perhitungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu yang hendak
dikerjakan, Setiap mengambil keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba,
melainkan dipelajari setiap peluang bisnis dengan mengumpulkan informasiinformasi
yang berharga bagi keputusan yang hendak dibuat.
b. Berorientasi pada tugas dan basil yang didorong oleh kehutuhan untuk
herprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan
ketabahan, mempunyai tekad kerja keras, dan mempunyai energi inisiatif.
7
Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha
secara koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi (orang yang melaksanakan
kewirausahaan koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi
koperasi, baik itu usaha koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus
dilakukan secara koperatif dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harus
mementingkan kebutuhan anggotanya.
Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar eksternal seperti
KUD, maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot yang
sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam kondisi ini tugas wirausaha
8
koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lehih banyak
orientasinya di pasar internal.
9
perbedaan potensi dan karakteristik yang dimiliki masingmasing daerah disebabkan
oleh karena adanya perbedaan pada faktor geografis dan sumberdaya yang tersedia.
Perbedaan tersebut menyebabkan produk-produk tertentu yang dihasilkan oleh suatu
daerah mempunyai keunggulan dan kemampuan bersaing (comparative and
competitive advantage) bila dibandingkan dengan produk yang sama yang dihasilkan
oleh daerah lain.
Hingga tingkat tertentu, anggapan ini masih bisa dibenarkan, dalam artian
sumber daya alam harus dilihat sebagai modal awal untuk pembangunan yang
selanjutnya harus dikembangkan terus. Untuk itu diperlukan faktor-faktor lain,
diantaranya yang sangat penting adalah teknologi dan sumber daya manusia.
10
Perbedaan tingkat pembangunan yang di dasarkan atas potensi suatu daerah,
berdampak terjadinya perbedaan sektoral dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Secara hipotesis dapat dirumuskan bahwa semakin besar
peranan potensi sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terhadap pembentukan
atau pertumbuhan PDRB di suatu daerah, maka semakin tinggi laju pertumbuhan
PDRB daerah tersebut.
Ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas, antara lain:
2 Karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi
produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas;
11
3 Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasilhasil produksi sektor
yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah;
1) Jumlah perusahaan dalam industri, bila hanya ada satu perusahaan dalam
industri, maka secara teoris perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan
harganya seberapa pun. Akan tetapi, sebaliknya bila industri terdiri dari
banyak perusahaan, maka persaingan harga terjadi bila produk yang dihasilkan
tidak terdiferensiasi. Hanya pemimpin industri yang leluasa menentukan
perubahan harga;
12
memegang inisiatif perubahaan harga. Bila pangsa pasarnya kecil, maka harga
menjadi pengikut;
13
E. Kinerja Usaha Koperasi
Pengertian kinerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) sesuatu,
Sedangkan Siegel dan Shim (1994) memberikan batasan yang lebih rinci tentang
kinerja yaitu pernyataan yang menyajikan ukuran hasil yang sebenarnya dari beberapa
kegiatan pribadi atau kesatuan pada periode waktu yang sama. Oleh karena itu dapat
ditarik suatu pengertian dari kinerja yaitu gambaran prestasi yang yang telah dicapai,
selalu dibandingkan dengan ukuran standar dan sifatnya relative tergantung pada
tinggi rendahnya standar yang digunakan.
Menurut Alwi (2001) secara teoritis tujuan pengukuran kinerja suatu usaha
dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang harus
14
menyelesaikan: (1) Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
(2) Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision (3) Hasil penilaian digunakan
sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi.
Koperasi memiliki jatidiri yang berbeda dengan pelaku ekonomi lainnya (PT,
CV dan sebagainya) dimana tujuan utama koperasi yaitu memajukan kesejahteraan
anggota melalui upayaupaya kelompok secara mandiri dengan menerapkan nilai,
norma dan prinsip koperasi. Salah satu indikator yang dapat digunakan dalam melihat
kinerja koperasi yaitu sisa hasil usaha (SHU), dimana SHU dapat mengukur tujuan
utama keperasi yaitu kesejahteraan anggota koperasi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,
sikap dan perilaku seseorang dalam memenuhi tantangan dalam kehidupannya
(individu/organisasi) secara efektif dan efisien sehingga ia mampu mandiri dan dapat
mengembangkannya ke arah yang lebih baik, sehingga efektif dan efisien. Seorang
wirausahawan adalah seseorang yang selalu berkembang dan mengembangkan setiap
potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini, diharapkan kita mampu memahami lebih jauh
tentang Kewirausahaan Koperasi lebih dalam lagi walaupun penulis menyadari bahwa
16
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
menyarankan agar mencari referensi-referensi bacaan lebih banyak lagi selain dari
makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
18