Anda di halaman 1dari 13

“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI”

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


pada Mata Kuliah Koperasi Syariah dan UMKM

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

OLEH
Muhlisatul Amalia
90500120071
PSY-B

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kami juga
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan kehadiratnya makalah dengan judul
“Kewirausahaan Koperasi” ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM. selaku dosen
pengajar disela-sela rutinitasnya namun tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk,
dorongan, saran dan arahan sejak rencana pembuatan hingga selesainya penulisan makalah ini.
Kami menyadari tentang keterbatasan kemampuan dan pemahaman kami tentang materi
Kewirausahaan Koperasi ini menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran
yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Samata, 21 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI”.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang............................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................... 7

1. Pengertian Kewirausahaan....................................................................................................... 7

2. Ruang Lingkup Dari Kewirausahaan Koperasi...................................................................7

3. Cara Mengelola Keunggulan Komperatif.............................................................................. 9

4. Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi............................................................................11

BAB III PENUTUP............................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan................................................................................................................................. 15

B. Saran............................................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 17

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya, dan masyarakat padaumumnya serta

ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil, dan makmur. Koperasi merupakan Badan Usaha yang didirikan dengan

asas kekeluargaan dan memiliki tujuan mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan

kesejahteraan anggota pada khususnya. Seiring dengan berdirinya koperasi, memberikan

dampak positif terhadap perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan ketika

terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, koperasi ikut mengambil bagian untuk

tetap menjadi Badan Usaha yang mmpertahankan eksistensi tujuannya bagi masyarakat

tanpa tenggelam oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Sebagai negara berkembang,

Indonesia memiliki banyak koperasi yang tersebar hampir di seluruh bagian Indonesia, yang

semuanya tersebar di berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong

perputaran roda perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya

maupun masyarakat, tak heran apabila koperasi inilah yang banyak dipilih dan digunakan

oleh masyarakat untuk mendukung kegiatan ekonomi di Indonesia. Koperasi memiliki

kendala dan resiko yang lebih kecil, disbanding dengan bentuk badan usaha lainnya yang

berkecenderungan untuk mencari laba. Jadi banyak dikembangkan sebagai kekuatan

ekonomi rakyat yang mudah tetapi dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembangunan.

Seiring berjalannya waktu, di era globalisasi ini persaingan dalam perekonomian makin

ketat, sehingga diperlukan jiwa – jiwa wirausaha dalam pembangunan koperasi agar tetap

4
lestari dan utuh.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

pemasalahan yang dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan kewirausahaan koperasi?

2. Apa ruang lingkup dari kewirausahaan koperasi?

3. Bagaimana mengelola keunggulan komperatif?

4. Apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi?


C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini berdasarkan rumusan masalah di
atas yaitu:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan kewirausahaan


koperasi.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari kewirausahaan koperasi.

3. Untuk mengetahui cara mengelola keunggulan komperatif koperasi.

4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi.

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur,yang

dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad

pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang actor yang


5
memimpin proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep

Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan

memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru

atau mengolah bahan baku baru.

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam

berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan

di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru

dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya,

kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam

mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. (Arisena, 2017)

2. Ruang Lingkup Dari Kewirausahaan Koperasi

Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan

berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya

kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama.

Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi (orang yang melaksanakan kewirausahaan

koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu

usaha koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus dilakukan secara koperatif

dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harus mementingkan kebutuhan anggotanya.

6
Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha

mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.

Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat

usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat

memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian

pada saat usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan

eksistensi usaha koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting

adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi).

Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang

baru. Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko.(Arnawa, 2014)

Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi,

yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota

harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap koperasi. Karena itu

wirausaha koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan berbagai

kebutuhan anggotanya.(Arnawa, 2014)

Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi yaitu: wirausaha

anggota yang tangguh, wirausaha koperasi dan tim manajemen yang berkualitas serta

peluang pasar yang prima. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi untuk memberikan

penguatan dalam menyikapi keadaan lingkungan yang dinamis dan mengandung resiko.

(H. Abdul Rasul, 2020)

3. Cara Mengelola Keunggulan Komperatif

Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya

perbedaan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam,

modal, tenagakerja dan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Melalui spesialisasi


7
sesuai dengan keungggulan komparatifnya, maka jumlah produksi yang dihasilkan bisa

jauh lebih besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala

ekonomi yang diharapkan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka suatu negara harus

memanfaatkanvkeunggulan komperatif guna meraih peluang dan mengurangi atau

meniadakan kendala yang timbul sebagai konsekuensi logisnya. Keunggulan komparatif

yang harus dimiliki suatu organisasi untuk dapat memenangkan dan memperoleh manfaat

antara lain

1) Jumlah tenaga kerja yang relatif banyak.

2) Sumber daya alam yang melimpah.

3) Sumber modal yang besar.

4) Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi yang tinggi

5) Letak geografis yang cukup strategis.

6) Potensi pasar domestic/ dalam negeri yang cukup besar.

7) Jumlah pengusaha kecil, menengah dan koperasi yang besar.

8) Sektor agrobisnis yang mengandalkan lahan produktif yang luas.

Cara mengelola keunggulan tersebut, maka yang paling utama yang harus

diperhatikan yaitu dayakerja manusia. Dimana dayakerja tersebut ditentukan oleh empat

faktor berikut: (1) kemampuan manusia memanfaatkan dan mengelola alam mencakup

kemampuan manusia dalam bekerja yang tidak dapat digantikan oleh dayakerja yang lain;

(2) kemampuan mengelola (managemen) dalam menggunakan sumberdaya yang

dikuasainya; (3) kemampuan menguasai modal, finansial, dan sumberdaya alam; dan (4)

kemampuan menciptakan dan menggunakan teknologi. (SAPTANA, 2009)

8
Keempat keunggulan dayakerja manusia tersebut secara bersama-sama akan menentukan

dalam menciptakan kombinasi alokasi sumberdaya yang efisien dengan kemampuan

managerial yang dimiliki dalam menggunakan tenaga kerja manusia secara produkstif,

penggunaan modal yang tepat sehingga menghasilkan produk dengan biaya yang murah,

dan teknologi yang tepat tepat guna. Keempat unsur ini disingkat menjadi M3T (manusia,

modal, manajemen, dan teknologi).

Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor

unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama

yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan

sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah

sesuai era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan

untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat

pembangunan ekonomi daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. (Sasongko et

al., 2017)

Menurut ( Rachbini dalam Sasongko et al., 2017) ada empat syarat agar suatu sektor

tertentu menjadi sektor prioritas, antara lain: 1 Sektor tersebut harus menghasilkan produk

yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang

cepat akibat dari efek permintaan tersebut; 2 Karena ada perubahan teknologi yang

teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan

kapasitas yang lebih luas; 3 Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasilhasil

produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; 4 Sektor

tersebut harus berkembang, sehingga mampu memberi pengaruh terhadap sektor-sektor

lainnya.

4. Keunggulan Kompetitif Dalam Koperasi


9
Competitive advantages atau bisa diartikan sebagai keunggulan kompetitif dalam

berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan

harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk

menirunya.

Keunggulan kompetitif berperan sebagai kunci untuk memenangkan dan

mempertahankan pelanggan di seluruh area. Dalam hal koperasi keunggulan kompetitif

dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk memahami kebutuhan – kebutuhan dari

pelanggan (anggota) koperasi dan merupakan proses pembelian yang lebih baik dari

pelanggan dan memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebih rendah atau

keuntungan yang lain.

Keunggulan kompetitif bisa dimaknai dengan kemampuan mengembangkan strategi

untuk menciptakan gerakan kompetitif yang bertujuan memberdayakan anggota melalui

pengembangan kreativitas. Sehingga keunggulan kompetitif bisa diberi nama

pengembangan koperasi kreatif guna memberi pelayanan bagi anggota dengan cara:

1) Mengelola koperasi yang berbeda dengan koperasi lainya, yang memiliki ciri khusus

sebagai koperasi pegawai ri;

2) Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu;

3) Melibatkan pengembangan khas untuk menarik pelanggan dan menghasilkan

keunggulan kompetitif.

Sebuah pola pikir merupakan sumber keunggulan kompetitif karena sebuah tindakan

adalah sesuatu yang dihasilkan dari fokus, seperti tindakan yang diambil ketika seseorang

bersemangat mengejar peluang. Setelah mengidentifikasi sebuah peluang, maka yang

harus dilakukan selanjutnya yaitu bertindak untuk mengembangkan kemampuan dasar

yang kemudian akan menjadi dasar dari kompetensi inti perusahaan dalam menciptakan
10
sebuah keunggulan kompetitif. Proses mengidentifikasi peluang dari kewirausahaan tidak

cukup dalam menciptakan kekayaan maksimal atau bahkan untuk bertahan hidup dari

waktu ke waktu. Pemanfaatan untuk sebuah peluang, perusahaan harus mengembangkan

semua kemampuan yang berharga, langka, sulit ditiru, dan tidak dapat disubstitusikan oleh

beberapa competitor. Ketika kemampuan memenuhi empat kriteria tersebut, perusahaan

memiliki satu atau lebih keunggulan kompetitif untuk memanfaatkan peluang-peluang

yang diidentifikasi. Tanpa keunggulan kompetitif kesuksesan perusahaan hanya akan

bertahan sementara.(Bilgies, 2017)

11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam

berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan

di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses.

Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara

koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan

berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya

kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Keunggulan komparatif ini oleh

Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan dalam kepemilikan atas faktor-

faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal, tenagakerja dan kemampuan dalam

penguasaan teknologi.

B. Saran

Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelah isi makalah ini,

tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan

dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada

penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arisena, G. M. K. (2017). Diktat Kewirausahaan. Journal of Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689–1699.

Arnawa, G. (2014). Manajemen Koperasi Menuju Kewirausahaan Koperasi. Widya Amerta

Jurnal Manajemen, 1(1), 1–12.

Bilgies, A. F. (2017). Keunggulan Kompetitif Yang Dalam Menciptakan Inovasi Untuk

Kewirausahaan Strategis. AN-NISBAH, 03(02), 322–340.

H. Abdul Rasul. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Melalui Koperasi Usaha Kecil dan

Menengah. 268–274.

SAPTANA. (2009). Keunggulan Komparatif-Kompetitif dan Strategi Kemitraan.

Sasongko, A. T., Yeti Lis Purnamadewi, & Sri Mulatsih. (2017). Analisis Keunggulan

Komparatif Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Di Pulau Jawa. Jurnal

Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 6(2), 90–106.

13

Anda mungkin juga menyukai