DOSEN PENGAMPU:
Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.
OLEH
Muhlisatul Amalia
90500120071
PSY-B
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga
kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kami juga
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan kehadiratnya makalah dengan judul
“Kewirausahaan Koperasi” ini dapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM. selaku dosen
pengajar disela-sela rutinitasnya namun tetap meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk,
dorongan, saran dan arahan sejak rencana pembuatan hingga selesainya penulisan makalah ini.
Kami menyadari tentang keterbatasan kemampuan dan pemahaman kami tentang materi
Kewirausahaan Koperasi ini menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran
yang lebih dalam tentang makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
“KEWIRAUSAHAAN KOPERASI”.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................... 7
1. Pengertian Kewirausahaan....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan................................................................................................................................. 15
B. Saran............................................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 17
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
yang maju, adil, dan makmur. Koperasi merupakan Badan Usaha yang didirikan dengan
asas kekeluargaan dan memiliki tujuan mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan
terjadi krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1998, koperasi ikut mengambil bagian untuk
tetap menjadi Badan Usaha yang mmpertahankan eksistensi tujuannya bagi masyarakat
tanpa tenggelam oleh krisis moneter yang melanda Indonesia. Sebagai negara berkembang,
Indonesia memiliki banyak koperasi yang tersebar hampir di seluruh bagian Indonesia, yang
semuanya tersebar di berbagai daerah. Karena adanya koperasi yang turut serta menyokong
perputaran roda perekonomian negara tanpa bertujuan menarik keuntungan dari anggotanya
maupun masyarakat, tak heran apabila koperasi inilah yang banyak dipilih dan digunakan
kendala dan resiko yang lebih kecil, disbanding dengan bentuk badan usaha lainnya yang
ekonomi rakyat yang mudah tetapi dapat menjadi pondasi yang kuat dalam pembangunan.
Seiring berjalannya waktu, di era globalisasi ini persaingan dalam perekonomian makin
ketat, sehingga diperlukan jiwa – jiwa wirausaha dalam pembangunan koperasi agar tetap
4
lestari dan utuh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
Adapun tujuan yang akan dicapai pada makalah ini berdasarkan rumusan masalah di
atas yaitu:
4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif dalam koperasi.
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru
dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. (Arisena, 2017)
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
koperasi) harus mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu
usaha koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu harus dilakukan secara koperatif
dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harus mementingkan kebutuhan anggotanya.
6
Tugas utama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha
mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.
Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai usaha tetapi juga pada saat
usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran. Pada saat
memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian
pada saat usaha koperasi berjalan, agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan
eksistensi usaha koperasi yang sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting
adalah tindakan inovatif pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi).
Pada saat itu wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang
Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi,
yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Kepentingan anggota
harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif terhadap koperasi. Karena itu
Ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha koperasi yaitu: wirausaha
anggota yang tangguh, wirausaha koperasi dan tim manajemen yang berkualitas serta
peluang pasar yang prima. Ketiga faktor tersebut saling berinteraksi untuk memberikan
penguatan dalam menyikapi keadaan lingkungan yang dinamis dan mengandung resiko.
Keunggulan komparatif ini oleh Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya
perbedaan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi seperti: sumber daya alam,
jauh lebih besar dengan biaya yang lebih murah dan pada akhirnya bisa mencapai skala
yang harus dimiliki suatu organisasi untuk dapat memenangkan dan memperoleh manfaat
antara lain
Cara mengelola keunggulan tersebut, maka yang paling utama yang harus
diperhatikan yaitu dayakerja manusia. Dimana dayakerja tersebut ditentukan oleh empat
faktor berikut: (1) kemampuan manusia memanfaatkan dan mengelola alam mencakup
kemampuan manusia dalam bekerja yang tidak dapat digantikan oleh dayakerja yang lain;
dikuasainya; (3) kemampuan menguasai modal, finansial, dan sumberdaya alam; dan (4)
8
Keempat keunggulan dayakerja manusia tersebut secara bersama-sama akan menentukan
managerial yang dimiliki dalam menggunakan tenaga kerja manusia secara produkstif,
penggunaan modal yang tepat sehingga menghasilkan produk dengan biaya yang murah,
dan teknologi yang tepat tepat guna. Keempat unsur ini disingkat menjadi M3T (manusia,
Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat dikategorikan sebagai sektor
unggulan apabila sektor di wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama
yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan
sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah
sesuai era otonomi daerah saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan dan kewenangan
untuk membuat kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat
al., 2017)
Menurut ( Rachbini dalam Sasongko et al., 2017) ada empat syarat agar suatu sektor
tertentu menjadi sektor prioritas, antara lain: 1 Sektor tersebut harus menghasilkan produk
yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju pertumbuhan berkembang
cepat akibat dari efek permintaan tersebut; 2 Karena ada perubahan teknologi yang
teradopsi secara kreatif, maka fungsi produksi baru bergeser dengan pengembangan
kapasitas yang lebih luas; 3 Harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasilhasil
produksi sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; 4 Sektor
lainnya.
berkompetisi dan mempertahankan produk atau jasa yang memberikan keunikan dengan
harga yang murah yang mampu berbeda dari pesaing sehingga kompetitor susah untuk
menirunya.
dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk memahami kebutuhan – kebutuhan dari
pelanggan (anggota) koperasi dan merupakan proses pembelian yang lebih baik dari
pelanggan dan memberikan value yang lebih besar melalui harga yang lebih rendah atau
pengembangan koperasi kreatif guna memberi pelayanan bagi anggota dengan cara:
1) Mengelola koperasi yang berbeda dengan koperasi lainya, yang memiliki ciri khusus
2) Mengukir posisi pasar sendiri dengan masuk pertama atau kategori tertentu;
keunggulan kompetitif.
Sebuah pola pikir merupakan sumber keunggulan kompetitif karena sebuah tindakan
adalah sesuatu yang dihasilkan dari fokus, seperti tindakan yang diambil ketika seseorang
yang kemudian akan menjadi dasar dari kompetensi inti perusahaan dalam menciptakan
10
sebuah keunggulan kompetitif. Proses mengidentifikasi peluang dari kewirausahaan tidak
cukup dalam menciptakan kekayaan maksimal atau bahkan untuk bertahan hidup dari
semua kemampuan yang berharga, langka, sulit ditiru, dan tidak dapat disubstitusikan oleh
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan
di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses.
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan
kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Keunggulan komparatif ini oleh
Ricardo dan Viner disebabkan oleh adanya perbedaan dalam kepemilikan atas faktor-
faktor produksi seperti: sumber daya alam, modal, tenagakerja dan kemampuan dalam
penguasaan teknologi.
B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelah isi makalah ini,
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
H. Abdul Rasul. (2020). Pengembangan Kewirausahaan Melalui Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah. 268–274.
Sasongko, A. T., Yeti Lis Purnamadewi, & Sri Mulatsih. (2017). Analisis Keunggulan
Komparatif Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Koperasi Di Pulau Jawa. Jurnal
13