Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI KOPERASI

KEWIRAUSAHAAN KOPERASI

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Slamet Hariyadi (21701082023)

Badrut Tamam (21701082020)

Nuruddin Hartanto (21701082105)

Fahmi Ramadhan (21701082089)

Ainun Jariyah (21601082163)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulisan makalah yang berjudul “kewirausahaan koperasi” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas akuntansi koperasi dan
diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah wawasan.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna. Oleh karena
itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka.

Malang, 9 Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Hakekat Kewirausahaan ................................................................................................... 3
2.2 Hakekat Kewirakoprasian ................................................................................................ 3
2.3 Fungsi Kewirakoprasian ................................................................................................... 3
2.4 Tipe Kewirausahaan ......................................................................................................... 4
2.5 Tugas Wirausaha Koperasi............................................................................................... 5
2.6 Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi ................................................................... 6
2.7 Prinsip-Prinsip Inovasi dan Kiat Wirausaha .................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paradigma pembangunan ekonomi yang menitik beratkan pada pertumbuhan ekonomi selama
orde baru ternyata menimbulkan Over Heated Economic dan High Cost Economic yang
berakhir dengan krisis ekonomi yang ditandai dengan daya beli masyarakat turun demikian
juga perbankan dan dunia usaha mengalami kemuduran sehinga menimbulkan penambahan
pengangguran, inflasi yang tinggi dan menimbulkan kelimpungan dan kemiskinan.Fenomena
di atas menunjukan bahwa fundamental ekonomi kita masih keropos, sehingga pelaku-
pelaku ekonomi harus mencoba mempelajari dan memperbaiki dari kekeliruan di atas.
Koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi yang dipandang cukup representatif dalam
wadah perekonomian rakyat harus lebih eksis. Sebagai upaya agar koperasi lebih berkembang
maka, perlu adanya Wirausaha Koperasi (Wirakop). Wirakop tidak bisa diartikan sebagai
bakat atau bawaan lahir dan tidak bisa dipelajari tetapi wirausaha koperasi diperoleh dengan:

1. Memberikan kebebasan berusaha (dalam arti kebebasan yang tidak mengganggu


kepentingan orang lain).

2. Menciptakan kondisi lingkungan yang dapat merangsang kegiatan inovatif.

3. Memberikan pendidikan dan pelatihan agar dapat meningkatkan kompetensi para


wirausaha tersebut.

Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila memperepat kelompok wirausaha
memperluas lingkup kemerdekaan ekonomi yang memungkinkan tingkah laku wirausaha dan
berhasil yang menciptakan suatu lingkungan sosio ekonomi yang mendorong para wirausaha
ini secara optima

1
1.2 Rumusan Masalah

1.Hakekat dari kewirausahaan

2. Mengetahui hakekat kewirakoprasian

3. Apa fungsi kewirakoperasian

4. Apa saja tipe kewirakoperasian

5. Apa tugas wirakoperasi

6. Apa yang menjadi prasyarat keberhasilan wirausaha koperasi

7. Apa saja prinsip-prinsip inovasi dan kiat wirausaha

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
akuntansi koperasi, juga agar para pembaca mengetahui dan memahami materi tentang
kewirausahaan koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.Sedangkan
yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki
kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.

2.2 Hakekat Kewirakoprasian

Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental positif dalam usaha komperatif dengan
mengambil prakasa inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata,serta
peningkatan kesejahteraan bersama.

2.3 Fungsi Kewirakoprasian

Fungsi atau kegiatan wirakoperasi ,jenis kewirakoperasian dibedakan menjadi 3 hal yaitu
kewirakoperasian rutin,arbitrage dan inovatif.

1.Kewirakoperasian Rutin

Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan rutin organisasi usaha koperasi seperti
produksi,pemasaran,personalia,keuangan,administrasi,dll.

2. Kewirakoperasian Arbitrage

3
Arbitrage di sini dimaksudkan sebagai keputusan yang diambil dari dua kondisi yang
berbeda.Tugas utama wirakoperasi dalam hal ini mencari peluang yang menguntungkan dari
dua kondisi yang berbeda.

3. Kewirakoperasian Inovatif

Wirakoperasi yang inovatif berarti wirakoperasi yang selalu tidak puas dengan kondisi yang
ada.Ia selalu berusaha mencari,menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh.

2.4 Tipe Kewirakoprasian

Tipe – tipe kewirakoperasian

Adapun tipe-tipe kewirakoperasian, yaitu:

1. Kewirakoperasian anggota

pemilik koperasi dapat menjadi wirakop bila ia mampu menemukan dan memanfaatkan
peluang yang ada untuk pertumbuhan koperasi.

2. Kewirakoperasian manajer

yang dimaksud kewirakoperasian manajer ialah koperasi yang mengangkat manajer sebagai
pelaksana dan penanggung jawab kegiatan operasional. Koperasi tentu sangat mengharapkan
perubahan yang memberikan keuntungan.

3.Kewirakoperasian birokrat

kewirakoperasian birokrat adalah pihak yang secara tidak langsung berhubungan dengan
pengembangan gerakan koperasI

4. Kewira koperasian katulis

disini diartikan sebagai pihak yang bekompeten terhadap pengembangsn koperasi kendatipun
ia tidak mempunyai hubungan langsung dengan organisasi koperasi.

4
2.5 Tugas Wirausaha Koperasi

Tugas Wira koperasi adalah bagaimana menciptakan keunggulan komparatif bagi


anggotanya, baik dari sisi harga, kualitas, jumlah dan waktu. Dari koperasi diharapkan akan
tercipta keunggulan komparatif dibandingkan dengan organisasi usaha pesaingnya.

Tugas wirakop adalah mencipatakan keunggulan bersaing koperasi dibanding dengan


organisasi usaha pesaingnya. Keunggulan tersebut dapat diperoleh dengan upaya-upaya,

1. Mendudukan koperasi sebagai penguasa yang kuat di pasar. Tugas wirakoperasi dalam
hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi melalui integrasi vertikal dengan cara:
memiliki kemampuan inovasi yang lebih tinggi daripasa kemampuan yang diniliki sekarang
agar dapat memberikan keuntungan khusus yang dihasilkan dari teknologi baru metode
organisasi yang lebih baik atau jasa yang ditingkatkan.

2. Memiliki kemampuan dalam menekan biaya transaksi

3. Memiliki kemampuan menekan biaya ransaksi yaitu biaya total dari penjumlahan nilai
ekonomis sumber-sumber yang digunakan.

4. Memanfaatkan Interlinkage Market. Interlinkage Market adalah hubungan transaksi antar


pelaku ekonomi di pasar. Tugas wirakoperasi disini menciptakan kerjasama saling
menguntungkan diantara pelaku dalam interlinkage market tersebut

5. Memanfaatkan Trust Capital. Trust Capital secara sederhana diartikan sebagai


pengumpulan modal. Tugas wirakoperasi disini adalah mengelola modal tersebut secara
efisien dan meningkatan peranan anggota dalam meningkatkan partisipasi secara intensif
dalam pemanfataan atas jasa pelayanan kopersi dan partisifasi kontributif dalam
pembentukan modal yang baru.

6. Mampu mengendalikan ketidakpastian. Tugas wirakoperasi dalam hal ini meningkatkan


pelayanan terhadap anggotanya dengan jalan menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang
sesuai dengan keutuhannya.

7. Mampu menciptakan inovasi. Tugas wirakoperasi dalam hal ini menciptakan inovasi-
inovasi baru yang menguntungkan bagi kopersai dan anggotanya.

5
2.6 Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi

Koperasi sebagai unit usaha yang bergerak di bidang ekonomi dan sosial pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang
merupakan sasaran utama pembangunanekonomi. Pembangunan ekonomi itu sendiri
diarahkan pada penigkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat. Perubahan tingkat
produktivitas dan pendapat ini hanya mungkin dicapai bila faktor-faktor produksi yang
adadikombinasikan dengan cara baru, artinya mengubah fungsi produksi ekonomi mikro.
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat dilakukan melalui dua jalan yaitu :

1. Melalui kegiatan inovatif (penciptaan pengetahuan baru dan penerapannya)

2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja (berprestasi lebih banyak dalam satuan waktu
kerja tetap dan waktu kerja diperpanjang).

Masing-masing kemungkinan itu merupakan syarat yang memadai dan perlu bagi
pertumbuhan ekonomi. Kemungkinan pertama berkaitan dengan kenaikanpendapatan per
kapita oleh sebab adanya peralihan ke arah penggunaan teknologi yang produktif, pembuatan
dan penyebaran barang-barang baru struktur organisasi yang baru dan keterampilan baru.
Sedangkan kemungkinan kedua secara implisit terkandung dalam tipe inovasi ala Scumpeter
tentang proses kegiatan kerja yang meliputi :

1. Pembuatan serta pemapanan produk-produk baru atau mutu produk yang baru

2. Penggunaan metode produksi baru

3. Menciptakan tata laksanan baru di bidang industri

4. Pembuatan prasarana baru dan,

5. Pencairan sumber pembelian baru Hakikat dari fungsi wirausaha (termasuk wirakop)
adalah melihat dan menerapkan kemungkinan-kemungkinanbaru di bidang ekonomi.

Fungsi ini disebut fungsi inovatif. Secara subtansi dan organisatoris, fungsi inovatif dapat
dijabarkan dalam berbagai kegiatan, seperti :

1. Mengenail keuntungan atau manfaat (benefit) dari kombinasi-kombinasi baru

2. Evaluasi keuntungan (benefit) yang terkandung dalam kombinasi baru itu

3. Pembiayaan

6
4. Teknologi, perencanaan dan pembangunan tempat-tempat produksi

5. Pengadaan, pendidikan dan memimpin tenaga kerja

6. Negosiasi dengan pemerintah/badan resmi yang berwenang

7. Negosiasi dengan pemasok dan pelanggan

Dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut seorang wira koperasi dihadapkan pada kendala
sebagai berikut :

1. Kemungkinan bertindak inovatif tidak selalu merupakan kemungkinan yang diijinkan


menurut hukum. Jadi inovator tidak mempunyai hak untuk menerapkan tidakan inovatif

2. Kemungkinan inovatif yang diperbolehkan harus ditemukan dan kemudian dilaksanakan


penerapannya. Untuk itu diperlukan kemampuan (kompetensi) baik personal maupun
organisatoris.

3. Kalaupun kemungkinan inovasi tertentu tidak terlarang dan masih dalam rangka
kesanggupan seseorang atau kelompok, maka perseorangan atau kelompok itu perlu memiliki
motivasi untuk menerapkan inovasi itu.

2.7 Prinsip-Prinsip Inovasi dan Kiat Wirausaha

Dalam bidang bisnis, khususnya kewirausahaan, kita sering mendengar istilah “inovatif”.
Namun, apakah Anda sudah tahu makna sebenarnya dari “inovatif”

Inovatif berasal dari kata dasar “inovasi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
inovatif dapat didefinisikan sebagai bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; atau ber-
sifat pembaruan (kreasi baru). Secara luas, inovatif dapat disebut sebagai usaha seseorang
(dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu
yang mengelilinginya) dalam menghasilkan produk baru, baik untuk dirinya sendiri maupun
orang lain (lingkungan).inovatif

Sementara, kemampuan atau berpikir inovatif adalah proses berpikir yang menghasilkan
solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif (umum). Dalam bidang bisnis, kemampuan
inovatif memungkinkan pengusaha mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang bisa
dijual.

7
Pemikiran inovatif, khususnya dalam dunia usaha, pada dasarnya disebabkan oleh adanya
proses khusus dalam melakukan persiapan untuk penelitian dan pengembangan. Pada unit
usaha kecil, penemuan baru tersebut lebih banyak terjadi karena pengalaman atau secara
tidak sengaja. Sementara pada unit usaha berskala besar, penemuan baru biasanya didasarkan
pada pengamatan di lapangan serta hasil kombinasi hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

Pemikiran inovatif memiliki kekhasan, yaitu:

 memiliki ciri khusus,


 memiliki unsur pembaruan,
 melalui program yang terencana, dan
 memiliki tujuan, biasanya untuk menambah keuntungan.

Untuk melakukan kegiatan inovatif, ada beberapa prinsip yang harus dilakukan.

Keharusan menganalisis peluang, yaitu semua sumber peluang inovatif harus dianalisis
secara sistematis. Tujuannya, mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang
akan dilakukan.

Keharusan memperluas wawasan, karena makin banyak hal-hal baru yang didapat, makin
mudah juga untuk mencari gagasan yang inovatif. Memperluas wawasan dapat dilakukan
dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar, dan merasakan.

Keharusan untuk bertindak efektif . Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah
kesederhanaan sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak
terpikirkan sebelumnya”.

Keharusan untuk tidak berpikir muluk. Memiliki impian yang besar memang bagus, dan hal
ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inovasi. Tetapi, akan lebih baik jika
memulai inovasi dari hal-hal lebih kecil terlebih dahulu

8
BAB III

KESIMPULAN

Tugas wirasusaha koperasi yang utama adalah menciptakan inovasi yang dapat memberikan
perubahan yang positif dalam organisasi usaha. Seorang inovator yang sejati tidak akan
pernah berhenti mencari perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang. Keberhasilan
inovasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan wirausaha koperasi,
disamping kebebasan bertindak dari wirausaha koperasi taadi. Tingkat kemampuan dan
motivasi yang tinggi dari wirausaha koperasi yang dibarengi dengan kebebasan bertindak
(sepanjang tidak merugikan orang lain) dari wirausaha tadi akan memungkinkan tugas
wirausaha dapat dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan seorang wirausaha koperasi tidak
dapat dilihat dalam jangka pendek tetapi bertahap dalam jangka panjang. Koperasi-koperasi
besar yang tumbuh dewasa ini banyak yang bermula dari koperasi-koperasi yang mengelola
unit-unit usaha kecil tetapi para anggota dan pengurusnya mempunyai jiwa wirausaha yang
dapat memanfaatkan setiap peluang.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://suhenah88.blogspot.com/2016/11/-tentang-kewirausahaan-dan.html

http://sningsih445.blogspot.com/2015/04/-koperasi.html

https://agustinaikablog.wordpress.com/2016/01/22/kewirausahaan-koperasi/

10

Anda mungkin juga menyukai