Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

EKONOMI KOPERASI

“MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR UNIT PRODUKSI”

DOSEN PENGMPU :

Dr. Muhammad Juaini, MM.

KELOMPOK 10 :

1. MUH.YUSRIL IZZA YUSUF ( 200401056 )


2. HERAWATI ( 200401047 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalmulaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu

Puji syukur kita hajatkan kehadirat Allah SWT. yang telang memberikan kit anikmat
yang begitu banyak sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR UNIT PRODUKSI”. Tidak lupa juga sholawat dan
salam kami haturkan ke baginda Nabi besar Muhammad SAW. yang sudah berjuang
mebangkitkan agama islam dan ilmu yang banyak ditinggalkan. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak yang sudah berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini. Terutama
kepada teman-teman yang sudah meminjamkan buku ataupun waktu dalam pembuatan Makalah
ini.

Selanjutnya kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam isi makalah ini ada
kesalahan. Kami terbuka menerima saran dan kritikan dari pembaca apabila di temukan
kesalahan dalam pembuatan Makalah ini. Mungkin ini saja yang dapat kami sampaikan dalam
Kata Pengantar ini. Sekian

Wassalmualaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu

Selong, 19 April 2022

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. I
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. II
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................1
BAB II ........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN .........................................................................................................................2
A. KOPERASI PRODUKSI ..................................................................................................2
B. MACAM-MACAM KOPERASI PRODUKSI ..................................................................2
C. MEMBANGUN KERJASAMA YANG BAIK .................................................................3
BAB III .......................................................................................................................................8
PENUTUP ..................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN ................................................................................................................8
B. HARAPAN ......................................................................................................................8
Daftar Pustaka .............................................................................................................................9

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,


beranggotaakan orang-orang, atau bdan-badan hukum. Hukum Koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas dasar kekluargaan.

Dalam kegiatan pengelolaan kegiatan koperasi ada dua bidang yang perlu yaitu bidang
organisasi dan bidang usaha. Bidang organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja yang
dilakukan oleh dua orang aatu lebih. Dalam bidang usaha koperasi yang berkaitan langsung
dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota.

Usaha koperasi, seperti yang terdapat dalam pasal 43 UU No. 25 tahun 1992, adalah
usaha yang yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan
kesejahteraan anggotanya. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi. Koperasi menjalankan kegiatan
usaha dan perperan utama di segala bidang kehidupan ekonomi masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimkasud dengan Koperasi Produksi ?


2. Ada berapa macam-macam Koperasi Produksi ?
3. Bagaiman membangun kerjasama yang baik ?

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. KOPERASI PRODUKSI

Salah satu jenis koperasi adalah Koperasi Produksi yang merupakan Koperasi yang
bergerak dibidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang –banrang baik yang
dilakukan oleh Koperasi sebagi Organisasi maupun orang –orang anggota koperasi. Contohnya
adalah Koperasi Pternak Sapi Perah, Koperasi Tahu Tempe, Koperasi Batk, Koperasi Pertanian,
dan lain-lain.

Anggota Koperasi Produksi terdiri dari orang-orang yang mampu menghasilkan suatu
barang atau jasa. Orang-orang tersebut adalah kaum buruh atau kaum pengusaha kecil.

B. MACAM-MACAM KOPERASI PRODUKSI

1. Koperasi Produksi Kaum Buruh ang anggotanya adalah orang-orang yang tidak
mempunyai perusahaan sendiri.

Anggota-anggota Koperasi In terdiri dari Kaum Buruh yang masing-masing


memiliki ketrampilan tertentu. Bersama-sama mereka mengumpulkan modal dan
membangun sebuah perusahaan bersema. Prusahaan ini dapat berupa prusahaan
kerajanan/industri atau perusahaan pertanian/peternakan. Kemudian merek bekerja dalam
prusahaan mereka sendiri menurut keahlian masing-masing.

Mereka sendirilah yang menjadi buruh, akan tetapi karena mereka adalah juga
anggota koperasi itu, mak mereka sekaligus adalah sebagai pemilik, dan dalam rapat anggota
mereka berusaha mengambil keuputan-keputusan bersama. Itulah hak mereka sebagi pemilik
perusahaan dan keputusan itu dilaksanakan oleh pengurus.

Pengurus koperasi dipilih oleh anggota dan oleh anggotanay sendiri. Dengan
demikian maka, pengurus ang bertindak sebgaai pimpinan adalah juga anggota
sendiri.keputusan rapat anggota harus dilaksanakan oleh pengurus yang dalam hal ini di
bantu oleh ternag-tenaga yang bekerja pada Koperasi tersebut, yaitu pimpinan usaha yang
disebut Manajer dan para karyawannya.

2. Koperasi Produk Kaum Produsen yang anggotanya adalah orang-orang yang masing-
masing mempunyai perusahaan sendiri.

Mereka pada umumnya dalah Kaum Produsen kecil, seperti Koperasi produksi
pertanian yang anggotanya adalah para pertani produsen pertanian. Koperasi Produksi yang
berkembang saat ini bukanlah Koperasi Produksi menurut cita-cita aslinya ( workshop),

2
akan tetapi dapat disebut sebagai Koperasi Produsen, di mana produsen-produsen
membentuk suatu Kopersasi yang membantu anggota-anggotanya untuk memperlancar
usaha produksinya denga jalan menyediakan bahan-bahan baku, mesin dan peralatan
produksi lainnya, prasarana pemasaran, menyediakan fasilitas untuk mengadakan
pengolahan hasil anggota. Sedangkan produksi dasar dan alat produksi dasar tetap dilakukan
dan dikuasai oleh pemiliknya.

C. MEMBANGUN KERJASAMA YANG BAIK

1. Pentingnya team work dan kolabirasi

Perlu memahami bagaimana kerjasama yang baik antar unit produksi sehingga
terbentukalah suatu Koperasi Produksi. Kerja sama terkadang menjadi sebuah kegiatan ynag
masih banyak dihindari oleh bebrapa orang dilingkungan pekerjaan. Banyak sekali
keuntungan yang dapat diterima dari beekrja sam dalam suatu tim, baik untuk diri seseorang
atau juga organisasi. Tidak hanya menawarkan kesempatan yang luar biasa untuk
perkembangan profesionalitas, tetapi kerja sam tim juga bisa membuat pekerjaan terasa lebih
ringan dan mudah. Berikut bebrapa penjelasan mengapa kerjasam sangat penting dilakukan
di lingkungan kerja.

a. Meningkatkan efisiensi
b. Mendapatkan ide-ide baru
c. Kemudahan berkomunikasi
d. Membagikan beban kerja

Jika teamwork dan kolaborasi sudah dicapai, lingkungan kerja yang dibangun
juga sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi dan dalam
mencapai tujuan dari unit produksi. Ada banyk hal yang dapat dilakukan untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif dan jug aefektif untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan
secara bersama, salah satuny adalah dengan bergabung kedalam sebuah coworking sapce.
Melalui coworking space anggota tim akan bertemu dengan banyak orang sehingga semakin
membuka peluang yang elbih besar untuk berdiskusi.

2. Etika dala bekerja sama

Jhon L. Mariotti ( 1992 )mengungkapkan ada 6 dasar etika bisnis yang harus di
perhatikan yaitu :

a. Karakter, integritas, dan kejujuran

Setiap orang pada hakikatnya memiliki karakter yang berbeda antara yang satu
dengan ynag lain, sehingga karakter menunjukan personality atau keperibadian seseorang
yang menunjukaka kualitas yang dimiliki oleh seseorang atau komonitas tertentu.

3
b. Kepercayaan

Seseorang yang akan bekrja sama dengan pihak atau orang lain akan memeilih
mitra yang dia percaya, yang telah memalui proses uji kelayakan sebagai mitra.

c. komunikasi

Komunikasi kedua pihak penting, meningat dalam usaha atau bisnis memerlukan
banyak informasi untuk menunjang kepentingan usaha.

d. Adil

Adil disini artinya bila usaha yang menjalankan mengalami kerugian, maka bukan
hnya salah satu pihak yang harus menanggung kerugian tersebut, melainkan harus
sditanggung bersama.

e. Insentif dan resiko

Keseimbagan antara insentif dan resiko senantiasa ada selama bekerja sama usaha
tersebut ada dan kedua pihak sepakat untuk tetap mempertahankanya.

3. Pedoman kerjasma yang efektif dan efesien

a. Kesadaran diri

Kedua pihak yang bermitra harus menyadari bahwa kerja sama yang dibangun
tidak akan mencapai tujuan bila hanya dijalankan oleh seseorang, melainkan harus
disadari bahwa kerja sama tersebut merupakan tanggung jawab bersama untuk mencapai
tujuan bersama.

• Memahami konsep persamaan dan perbedaan manusia.

Harus disadari bahwa setiap manusia memiliki perbedaan yang ditandai dari
kekurangan, kelebihan, dan potensi masing-masing. Perbedaan inilah yang justru
menjadi pendorong untuk melakukan kerja sama.

• Adanya tujuan dan target yang jelas.

Hal ini penting dan ditetapkan secara jelas serta disepakati secara bersama,
sehingga akan mempermudah untuk mencapainya.

• Adanya ilmu dan teknologi yang relevan

Ilmu dan teknologi merupakan faktor yang membantu proses kerja sama berjalan
secara baik dan berhasil. Oleh karena itu tanpa kedua aspek tersebut kerja sama usaha
belum tentu akan mendatangkan kesuksesan. Hal ini mengingat kemajuan zaman yang

4
ditandai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang demikian cepat, sehingga
menuntut para wirausaha yang untuk memilki dan menyesuaikan diri dengan ilmu dan
teknologi yang relevan dengan usahanya.

• Serius, santai, dan tidak tegang.

Ketiga hal ini akan menjadikan kerja sama yang dibina menjadi sesuatu yang
menyenangkan. Dengan kondisi demikian, maka kerjasama diharapkan dapat
dijalankan dengan baik dan berhasil karena dapat melahirkan cara berpikir yang jernih
dan rasional.

• Komunikasi yang baik.

Hal ini telah diuraikan pada salah satu point dari etika bisnis dalam kerjasama.
Yang pada intinya, komunikasi yang baik akan menciptakan kondisi kerja yang
kondusif untuk tercapainya tujuan atau target kerjasama.

• Dukungan yang menyeluruh.

Kerja sama usaha yang dijalan harus melibatkan pula seluruh pihak yang ada atau
dengan perkataan lain kerja sama tersebut harus mendapat dukungan secara
menyeluruh. Dengan dukungan tersebut, maka target yang ingin dicapai dari
kerjasama dapat dengan mudah diraih.

• Adanya perhatian.

Perhatian di sini dalam konteks yang luas, yaitu baik dari sesama kalangan usaha,
pihak keluarga maupun pemerintah dan pihak terkait. Kerja sama akan tercipta dengan
baik bila ada perhatian dari semua pihak.

• Adanya kewajaran.

Kerja samatidak dapat dipaksakan dan menyeluruh karena tidak semua hal
memerlukan kerja sama. Dalam kerja sama usaha, masing-masing pihak memberi
kontribusi yang wajar sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing pihak.

• Adanya keterbukaan.

Agar kerja sama dapat berjalan dengan baik diperlukan keterbukaan dari semua
pihak.

• Dapat meramalkan masa depan.

Kerja sama yang baik diperlukan agar dapat meramalkan kondisi usaha yang
akan dihadapi pada masa depan, seperti dapat mengetahui keadaan pesaing, kondisi
ekonomi, serta kemungkinan perluasan pasar.

5
• Adanya kompetensi.

Kerja sama selalu diarahkan untuk mencapai sasaran tertentu. Kerja sama tidak
dilaksanakan tanpa arah, karena tanpa arah, atau kompetensi tertentu, maka kerja sama
akan menjadi sia-sia.

• Adanya keeratan semua pihak yang terlibat dalam kerja sama.

Semua pihak yang terlibat dalam ikatan kerja sama usaha merupakan satu tim
kerja (team work) yang harus berkerja secara sinergi atau saling menunjang dan
melengkapi sebagai satu kesatuan. Hal ini perlu karena tidak mungkin kerja sama
hanya dijalankan oleh salah satu pihak atau seorang diri.

b. Adanya Perjanjian yang Berkekuatan Hukum.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam membuat perjanjian yang
berkekuatan hukum, yaitu:

• Buat perjanjian hitam di atas putih.

Perjanjian yang hanya dilakukan secara lisan tidak memiliki kekuatan hukum dan
dalam waktu yang singkat sudah dapat dilupakan atau berubah. Oleh karena itu,
perjanjian secara tertulis akan lebih menjamin dan mengikat kedua pihak. Untuk
memperkuat secara hukum, maka perjanjian dibuat di atas kertas segel atau
bermaterai.

Sebelum perjanjian ditandatangani kedua pihak, maka kedua pihak harus terlebih
dahulu membaca dengan seksama isi dari perjanjian tersebut. Setelah semua setuju
atau sudah direvisi (bila sebelumnya ada sesuatu yang kurang atau tidak disepakati),
maka barulah kedua pihak menandatanganinya. Masing-masing pihak yang bermitra
harus memiliki salinan dari perjanjian tertulis tersebut.

• Carilah saksi dalam penandatangan perjanjian.

Perjanjian hendaknya dibuat dengan disaksikan oleh beberapa orang atau pihak
sebagai saksi, sebaiknya ada saksi yang mewakili kedua pihak yang mengikat
perjanjian kerja sama. Agar isi perjanjian mengikat kedua pihak dan kedua pihak
tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk mentaati isi perjanjian, maka perjanjian
tersebut harus ditandatangani pula para saksi. Saksi inilah yang nanti akan bicara
seandainya ada salah satu pihak yang mengingkari isi perjanjian.

• Materaikan perjanjian.

Agar perjanjian yang dibuat memiliki kekuatan hukum harus dibuat di atas kertas
segel atau bermaterai.

6
• Pergi ke notaris.

Agar lebih memiliki kekuatan hukum, maka perjanjian sebaiknya dilakukan di


depan notaris. Selain memberi kekuatan hukum, notarisdapat pula berperan sebagai
saksi.

• Jangan lanjutkan kerja sama bila ada pihak yang tidak mau menandatangani.

Kerja sama baru dapat dikatakan terjadi apabila pihak-pihak terkait, khususnya
kedua pihak yang bermitra telah menandatangi surat perjanjian. Bila ada salah satu
pihak tidak mau menandatangi, berarti perjanjian kerja sama tersebut tidak dapat
dilanjutkan.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi Produksi yang merupakan Koperasi yang bergerak dibidang kegiatan ekonomi
pembuatan dan penjualan barang –banrang baik yang dilakukan oleh Koperasi sebagi Organisasi
maupun orang –orang anggota koperasi.

Jadi dalam membangun kerjasama antar unit produksi harus memahami bagaimana
pentingnya bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama- sama, dan juga harus memahami
tujuan dari di adakannya unit prodksi. Selain itu, dalam membangun kerjasama harus memahami
etika dalam bekerja sama, dan mempelajari pedoman dalam bekerja sama yang efektif dan
efisien, sehingga bisa menghasilkan produksi- produksi yang baik dan dapat memberikan
keuntungan.

B. HARAPAN

Semoga dengan adanya Makalah ini bisa membantu dan menambah pengetahuan baru
bagi para pembaca. Dan untuk para wirausaha lakukan kerja sama yang baik agar usaha ynag di
dapatkan juga baik.

8
Daftar Pustaka

Anoraga,widiyanti DINAMIKA KOPERASI tahun April 2007

Kelompok 5, MEMBANGUN KERJASAMA ANTAR UNIT PRODUKSI, Universitas Sam


Ratulangi, tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai