Anda di halaman 1dari 7

 

Etika dalam Kewirausahaan

          Setiap wirausahawan dalam menjalankan tugasnya selalu berinteraksi dengan pihak lain. Pihak lain
itu loyal terhadap wirausahawan bila dia mampu menjaga etika yang baik dan yang benar. Loyalitas
pihak lain itu ikut menentukan maju atau mundurnya organisasi wirausahawan itu. Menurut Zimmer
(Suryana,2001) etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang
tidak benar.

          Individu atau kelompok didalam KWU disebut stakebolders. Istilah itu dibagi menjadi 2, Internal
dan eksternal stakebolders. Internaalstakebolder adalah mereka yang aktivitasnya berada didalam
organisasi itu, misalnya karyawan, investor, manajemen, dan pimpinaan. Eksternal stakebolders adalah
mereka yang berpengaruh terhadap organisasi tetapi berada di luar organisasi, misalnya pelanggan,
kreditor, pemasok, pemerintah, dan masyarakat umum.

          Untuk perusahaan, Menurut Zimmer (Suryana,2001) mengenal 10 kelompok stakebolders, yaitu

1. Para pengusaha dan mitra usaha

Para pengusaha, selain berfungsi sebagai pesaing, mereka juga berperan sebagai mitra. Dalam hal ini
para pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan informasi atau
sumber peluang. Loyalitas mitra usaha akan sangat tergantung pada kepuasan yang diterima dari
perusahaan.

2. Petani dan perusahaan pemasok bahan baku

Petani dan perusahaan berperan sebagai penyedia bahan baku. Pasokan bahan baku yang kurang
bermutu dan pasokan yang lambat dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, keputusan
untuk menentukan kualitas barang dan jasa sangat tergantung pada pemasok bahan baku. Loyalitas
petani penghasil bahan baku sangat tergantungpada tingkat kepuasan yang diterima dari perusahaan
dalam menentukan keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif.

3. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja

Organisasi pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui proses tawar-menawar secara kolektif.
Perusahaan yang tidak melibatkan karyawan/organisasi pekerja dalam mengambil keputusan sering
menimbulkan protes-protes yang menggangu jalannya perusahaan.

4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha

Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas usaha melalui serangkaian kebijakaanyang dibuatnya,
karena kebijakan yang dibuat pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap iklim usaha.

5. Bank penyandang dana perusahaan


Bank selain sebagai jantungnya perekonomian dalam skala makro, juga sebagai lembaga yang dapat
menyediakan dana perusahaan.

6. Investor penanam modal

Investor penyandang dana dapat mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian persyaratan yang
diajukannya. Persyaratan tersebut akan mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam mengambilan
keputusan. Loyalitas investor sangat tergantung pada tingkat kepuasan investor atas hasil penanaman
modalnya.

7. Masyarakat umum yang dilayani

Masyarakat akan selalu menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis yang kita jalankan. Dalam
hal ini masyarakat juga merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan
dalam menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan dan juga teknik yang digunakan.

8. Pelanggan yang membeli produk

Barang dan jasa yang akan dihasilkan, teknologi yang digunakan akan sangat dipengaruhi oleh pelanggan
dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis. Dengan demikian etika bisnis merupakan landasan
penting dan harus diperhatikan, terutama dalam menciptakan dan melindungi reputasi perusahaan.
Oleh sebab itu, etika bisnis merupakan masalah yang sangat sensitif dan kompleks, karena membangun
etika untuk mempertahankan reputasi lebih sukar daripada menghancurkannya.

9. Kelompok Khusus,

Meliputi semua karyawan dari semua bagian di perusahaan. Sektor produksi, pembekal, pemasar, dan
personalia termasuk kelompok ini.

10. Manajer, 

   Merupakan pengambil keputusan diperusahaan.pengambilan keputusannya dilandasi oleh pengaruh 9


kelompok di atas.

Jelasnya, etika KWU merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan, terutama untuk melindungi
perusahaan. Sebenarnya, etika KWU termasuk masalah sensitif dan kompleks,

     Prinsip Etika Wirausahawan

         Secara umum terdapat 10 prinsip etika yang harus dipegang oleh wirausahawan, tentunya dapat
dilihat dari perilakunya yaitu

1.  Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus terang, tidak curang,
tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

2.  Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penug
pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3.   Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan
mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.

4.  Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga dalam
konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas
dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.

5.   Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan
perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan,
jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau
kemalangan orang lain.

6.   Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong,
kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain.

7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak
untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain,
jangan mempermalukan orang lain.

8.  Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial,
menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.

9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal
maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat
kompetensi yang tinggi.

10.      Dapat dipertanggungjawabkan,yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas


keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.

     Cara Mempertahankan Standar Etika

        Adapun cara untuk mempertahankan standar etika yaitu

1.Menciptakan kepercayaan perusahaan

2.  Mengembangkan kode etik

3. Menjelaskan kode etik Secara adil dan konsisten

4.  Melindungi hak perorangan

5. Mengadakan pelatihan etika


6. Melakukan audit etika secara periodic

7.Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan.

8.Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan

9. Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah sangat penting
untuk menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan
perusahaan.

10. Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan diberi kesempatan
untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan.

    Tanggung Jawab Perusahaan

Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab sosial
mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.

Tanggung jawab perusahaan, meliputi:

a.Tanggung jawab terhadap lingkungan

b.Tanggung jawab terhadap karyawa

c.Tanggung jawab terhadap pelanggan

d. Tanggung jawab terhadap investor

e. Tanggung jawab terhadap masyarakat

  Etika Berwirausaha untuk Pengajar dan Mahasiswa

          Pengajar (Guru dan Dosen) serta peserta didik (murid dan mahasiswa) adalah sebuah profesi
(pekerjaan) di bidang pendidikan. Bedanya , pengajar bekerka( menerima imbalan gaji ) dengan cara
memberikan ilmunya kepada peserta didik, sedangkan peserta didik menerima ilmu dari pengajarnya
dan mengeluarkan uang.

  Etika Berwirausaha untuk Pengajar

          Pengajar merupakan bagian pokok dari “mesin” yang mengubah orang dari tidak mengerti menjadi
mengerti atau dari bodoh menjadi pandai.Pengajar (Guru dan dosen) baik PNS atau NON PNS
diperkenankan berwirausaha.Berwirausaha ini berarti melakukan aktivitas yang sesuai dengan
kemampuan dan kesempatan yang dimilikinya, sehingga diperoleh keuntungan.

          Berikut ini dipaparkan batasan etika berwirausaha bagi tenaga kerja, yang berbentuk kerja
sampingan, yaitu citra pengajar, mementingkaan kerja pokok, tidak mengganggu dedikasi dan
sekarakter dngan pekerjaan pokok.

          Berikut ini dipaparkan sejumlah ide kerja sampingan yang pantas anda kerjakan dan boleh jadi bisa
menguntungkan, yaitu :

1.        Komersialisasi hobi dsn keterampilan

          Citra positif pada pekerjaan yang digeluti dan waktu luang yang ada bagi pengajar, tidak pernah
terganggu oleh kerja sampinganyang berasal dari hobi yang ditekuninya. Hobi itu bisa berupa
mengarang buku, menulis artikel, memberi pelatihan musik, mendesain model pakaian aau bangunan,
pemberi ceramah, programer atau animator dengan komputer dan juga sebagai konsultan pada bidang
yang dikuasainya.

2.        Koperasi

          Setiap melakukan aktivitas usaha, pekerjaan terberat adalah menghimpun calon


nasabah( misalnya pembeli) agar mau berkunjung. Namun, bagi anda yang berprofesi pengajar, hal
seperti itu justru mudah dikerjakan. Inilah kehebatan anda. Anda dapat bekerjasama dengan sesama
pengajar dalam sebuah koperasi guna berwirausaha di institusi.

3.        Selebaran dan poster

          Kalau di sekitar institusi anda terdapat sejumlah toko, restoran, ataupun pabrik, maka anda dapat
bekerjasama dengan mereka. Caranya, mintalah brosur tentang produk barang atau jasa yang mereka
tawarkan. Berikan brosur itu kepada peserta didik di institusi anda.

Etika Berwirausaha untuk Mahasiswa

        Salah satu ciri seseorang yang berjiwa kewirausahaan (KWU) adalah memiliki kemandirian yang
kuat. Untuk mandiri secara ekonomi setidaknya mempunyai 3 kekuatan, yaitu fisik, otak, dan korps
(mahasiswa), maka memiliki kekuatan pula untuk berwirausaha. Berikut contoh kerja sampingan untuk
mahasiswa yang menguntungkan, yaitu

1.        Hobi yang diprofesionalkan

          Kerika anda masih berperan sebagai mahasiswa(S1 atau D3) , belum semua ilmu bidang anda
diperguruan tinggi elah anda pelajari. Itu artinya, kerja sampingan yang dikerjakan tidak harus sesuai
dengan bidang ilmu anda.

2.        Guru Privat
          Kalau anda ingin memanfaatkan pengetahuan yang anda peroleh dari bangku kuliah, jadilah guru
privat atau tentor. Pekerjaan itu dapat dikerjakan dan dikelola sendiri atau menjadi pekerja (tentor)
pada lembaga bimbingan belajar. Contohnya, menjadi guru privat matematika, fisika, kimia, olahraga
berenang, ataupun main piano.

3.        Survei pemasaranan

Korp mahasiswa, umumnya dipandang sebagai organisasi yang keren dan idealis. Sebagai anggota korps
mahasiswa, tentunya anda dapat memanfaatkan sisi positif itununtuk dijual. Misalnya saja, menjadi
pelaku survei pemasaran pada sebuah perusahaan.

  Untuk dapat memiliki etika KWU yang kuat perlu diajarkan dan dilatihkan 10 aktivitas berikut, yaitu

1. DiranDgsang rasa ingin tahu dan perkembangan intelektualnya.

2. Perankan anda sebagai majikananak anda

3. Berilah pujian

4. Doronglah kreativitasnya.

5. Ajari anak untuk berambisi

6. Ajari untuk bersikap optimistik

7. Ajarilah sifat bersahabat dan terampil dalam kehidupan sosial

8. Sertakan anak dalam diskusi keluarga tentang uang

9.  Didiklah anak berkarir sejak masih di sekola dasar

10.  Ketika beranjak dewasa , ajarilah bekerja part time

Ini merupakan bagian pendidikan yang penting. Pada saat ini, anak anda benar- benar bekerja apada
orang lain.

Etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar.

KEMANDIRIAN

Pengertian Kemandirian
Kemandirian adalah keadaan ketika seseorang dalam kehidupannya mampu memutuskan dan
melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain di sekitarnya. Seseorang yang memiliki sikap mandiri
hampir selalu bisa mengusahakan keperluan hidupnya dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
sendiri.

Ciri-ciri kemandirian

Dibawah ini adalah beberapa ciri-ciri kemandirian yang dapat dijelaskan secara lengkap sebagai berikut :

1. Tindakan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan karena orang lain dan tidak bergantung
orang lain.

2. Memiliki kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.

3. Memiliki usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan-
harapannya.

4. Memiliki perasaan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

5. Mampu mengendalikan tindakan dan memengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri.

6. Memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan sendiri, menerima diri sendiri dan memperoleh
kepuasan dari usahanya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai