Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 2

Nama : Meisya Surya Rizky

NIM : 044849606

Mata Kuliah : Pengantar Bisnis/EKMA4111

1. Klasifikasi Bisnis berdasarkan kegiatannya


Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan, yaitu
jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industry, dan lain-lain), ruang lingkup usaha,
pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besar resiko kepemilikan yang ditanggung, batas
pertanggung jawaban terhadap utang yang dimiliki perusahaan, besar investasi yang
ditanamkan, cara membagi keuntungan, jangka waktu berdirinya perusahaan, dan
peraturan pemerintahan yang berlaku. Bisnis terdiri dari beberapa tipe, dan bisa
dikelompokkan dengan cara yang bermacam-macam. Berdasarkan kegiatannya, bisnis bisa
dikelompokkan menjadi :
a. Manufaktur
Yaitu bisnis yang memproduksi/menghasilkan produk yang berasal dari bahan mentah
atau berupa komponen-komponen, kemudian barang hasil produksi tersebut dijual
untuk mendapatkan keuntungan. Contoh perusahaan manufaktur adalah yang
memproduksi motor, farmasi, kosmetik, garmen, tekstil, elektronik, dan lain-lain
b. Bisnis Jasa
Bisnis jasa merupakan bisnis yang menghasilkan jasa atau barang yang tidak berwujud,
keuntungan yang didapatkan yaitu dengan cara meminta bayaran atas jasa yang sudah
diberikan kepada konsumen. Contoh dari bisnis jasa yaitu konsultan hukum, bisnis
travel, psikolog, jasa Pendidikan, dan lain-lain.
c. Pengecer dan Distributor
Pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dan konsumen yaitu
pengecer dan distributor. Mayoritas toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen
merupakan distributor atau pengecer
d. Bisnis Pertanian dan Pertambangan
Bisnis Pertanian dan Pertambangan merupakan bisnis yang menghasilkan barang-
barang mentah. Contoh barang mentah yang dihasilkan yaitu hasil pertanian,
perkebunan, atau hasil tambang.
e. Bisnis Finansial
Bisnis finansial adalah bisnis yang bergerak di bidang investasi dan pengelolaan modal
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Contoh bisnis finansial yaitu sekotr
perbankan, asuransi, pasar modal, pegadaian, dan lain-lain.
f. Bisnis Informasi
Bisnis informasi merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan utama dari hasil
penjualan kembali property intelektual (intellectual property). Contoh bisnis informasi
yaitu perusahaan radio, pertelevisian, majalah, buku, koran, dan lain-lain.
g. Utilitas
Bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik disebut Utilitas. Jasa untuk publik yang
disediakan dapat berupa listrik (PLN) dan Air (PDAM). Jasa untuk publik ini didanai
sekaligus dikelola oleh pemerintah.
h. Bisnis Real Estate
Bisnis real estate yaitu bisnis yang menghasilkan keuntungan melalui penjualan,
penyewaan, pengembangan properti, rumah, dan bangunan.
i. Bisnis Transportasi
Bisnis transportasi merupakan bisnis untuk mendapatkan keuntungan melalui cara
mengantarkan barang atau manusia dari sebuah lokasi menuju lokasi yang akan dituju.
Contoh bisnis transportasi yaitu, Bus, Kereta Api, Pesawat, Ojek online,
ekspedisi/kurir, dan lain-lain

2. Strategi dan tiga tipe strategi perusahaan


Yang dimaksud dengan strategi adalah penentuan sasaran atau tujuan jangka panjang dari
suatu kegiatan,dilakukan dengan cara mengambil tindakan atau sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai sebuah
tujuan maka diperlukan kombinasi antara penetapan tujuan dan tindakan yang perlu
dilakukan.
Manajemen strategis yaitu suatu proses untuk membantu organisasi agar bisa
mempertahankan kesesuaiannya dengan lingkungan. Contohnya yaitu apabila suatu
perusahaan menghadapi persaingan maka bisnis akan mencari solusi dengan cara
mengurangi biaya atau melakukan pengembangan pada produk agar kualitasnya lebih baik
lagi dan bisa bersaing. Ada dua strategi utama dalam perusahaan untuk memenangkan
persaingan, yaitu strategi korporasi yaitu strategi yang digunakan untuk bersaing dalam
dunia bisnis dan strategi bisnis yaitu strategi yang digunakan untuk menentukan suatu
perusahaan akan berkompetisi pada bisnis tertentu. Titik awal dari manajemen strategi
yang efektif adalah penyusunan tujuan, kemudian manajer harus segera melakukan
tindakan agar dapat mencapai tujuan. Keputusan yang dijalankan oleh manajer tidak boleh
hanya berdasar pada permasalahan namun harus terarah sesuai dengan strategi yang telah
disusun sebelumnya. Menurut jangka waktunya, ada 3 macam tujuan yaitu tujuan jangka
panjang (akan dicapai dalam periode lima tahun atau lebih), tujuan jangka menengah
(tujuan yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun, dan tujuan jangka
pendek (tujuan yang harus dicapai dalam waktu satu tahun). Untuk mencapai tujuan, maka
diperlukan strategi. Ada tiga tipe strategi perusahaan yaitu :
a. Strategi Korporasi
Strategi korporasi digunakan untuk menentukan bisnis apa yang akan dibuat atau
dijalankan oleh suatu perusahaan. Perusahaan bisa memilih apakah akan tumbuh
dengan cara meningkatkan kegiatan/investasinya atau hanya tetap bertahan dengan
melakukan berbagai pengurangan.
b. Strategi Bisnis atau Strategi Bersaing
Strategi ini disusun apabila suatu korporasi mempunyai dan menjalankan beberapa
bisnis. Masing-masing dari bisnis yang dijalankan tersebut harus memiliki strategi
bisnis atau strategi bersaing yang memiliki fokus pada peningkatan posisi bersaing
suatu perusahaan.
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah suatu strategi khusus yang sesuai bidang manajer, yaitu
pemasaran, keuangan, operasional, serta sumber daya manusia yang disusun agar bisa
mencapai sasaran korporasi dengan melakukan kegiatan fungsional secara efektif.

3. Perbedaan ISO 9000 dan ISO 14000


ISO 9000 merupakan penjamin kualitas secara formal. Organisasi/perusahaan yang
memiliki sertifikat ISO belum tentu memiliki kualitas produk yang baik, tetapi ada
kemungkinan organisasi/perusahaan tersebut memiliki kualitas produk atau jasa yang
konstan karena produk atau jasa dihasilkan melalui prosedur yang standar. sedangkan ISO
14000 adalah standar sistem manajemen lingkungan yang bersifat sukarela namun
beberapa konsumen menggunakan ISO 14000 sebagai syarat. ISO 14000 digunakan
organisasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan yang telah ditetapkan berdasarkan
komitmen yang kuat dari pimpinan.
Berikut ini adalah perbedaan ISO 9000 dan ISO 14000 dari segi manfaat :
a. ISO 9000
• Meningkatkan produktivitas dan penjualan ekspor
• Pengendalian bisnis yang lebih baik, pengurangan biaya, dan pengurangan
pelanggan
• Meningkatnya quality of way life, preferensi pelanggan, image terhadap kualitas
perusahaan, dan pengurangan prosedur serta dokumentasi, dan meningkatnya
kesadaran terhadap tindakan pencegahan dan perbaikan
• Memperbaiki persaingan yang ada dan hubungan dengan pelanggan
• Meningkatkan reputasi organisasi

b. ISO 14000
• Memiliki keunggukan dan pemasaran karena perusahaan mampu untuk
menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sehingga bisa menarik pasar dan
simpati dari pelanggan
• Penggunaan sumber daya yang ada menjadi lebih efisien karena sistem manajemen
lingkungan yang baik
• Meningkatnya kualitas dari produk karena manajemen akan mengendalikan
lingkungan sehingga bisa mempengaruhi proses produksi
• Meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan kerja karena sistem manajemen
lingkungan juga menampung hal ini
• Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi standar lingkungan.

Sumber :

Ariani, Dorothea Wahyu. Pengantar Bisnis (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,
2022.

Anda mungkin juga menyukai