Anda di halaman 1dari 10

Laporan

Keuang an Fiskal
Badan
Disusun Oleh
Nama : Ummul
Aimanah Nim :
C1C020076
Cakupan
Bahasan
Sekilas tentang hal-hal yang akan dibahas
Pengertian Koreksi Fiskal

Jenis-Jenis Koreksi Fiskal

Pengertian Rekonsiliasi

Fiskal Teknik Rekonsiliasi

Fiskal Format Rekonsiliasi

Fiskal
Pengertian Koreksi
Fiskal
Koreksi fiskal adalah koreksi perhitungan pajak yang diakibatkan oleh adanya
perbedaan pengakuan metode, manfaat, dan umur, dalam menghitung laba secara
komersial atau dengan secara fiskal. Koreksi fiskal dilakukan karena adanya
perbedaan antara laba atau rugi menurut perhitungan akuntansi komersial dengan
akuntansi fiskal ( berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 dan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2000 ), maka sebelum menghitung Pajak Penghasilan
yang terutang, terlebih dahulu laba/rugi komersial tersebut harus dilakukan
koreksi koreksi fiskal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000.
Jenis-Jenis Koreksi
Fiskal
Jenis koreksi fiskal di sini merupakan jenis – jenis perbedaan antara akuntansi komersial
dengan ketentuan fiskal (UU Nomor 10 TAHUN 1994 dan UU Nomor 17 Tahun
2000).Secara umum terdapat dua perbedaan pengakuan baik
penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial
dengan perpajakan (fiskal) yang menyebabkan terjadinya
koreksi fiskal, yaitu:
1.Beda tetap merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara
akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya permanen
artinya koreksi fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena
pajak tahun pajak berikutnya.
2.Beda Waktu merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya
antara akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya
sementara artinya koreksi fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba
kena pajak tahun tahun pajak berikutnya
Pengertian Rekonsiliasi
Fiska
Rekonsiliasi fiskal pada hakikatnya adalah merupakan proses untuk mendapatkan
angka laba fiskal atau laba kena pajak dengan melakukan penyesuaian-
penyesuaian terhadap laba komersial atau laporan laba rugi.
Rekonsiliasi dilakukan terhadap pos-pos biaya dan pos-pos penghasilan dalam
Laporan keuangan Komersial, antara lain :
1.Rekonsiliasi terhadap penghasilan yang dikenakan PPh Final.
2.Rekonsiliasi terhadap penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
3.Wajib Pajak mengeluarkan biaya-biaya yang sebenarnya tidak boleh menjadi
pengurang penghasilan bruto
4.Wajib pajak menggunakan metode pencatatan yang berbeda dengan ketentuan
pajak
5.WP mengeluarkan biaya-biaya yang dikeluarkan bersama-sama untuk
mendapatkan pendapatan yang telah dikenakan PPh Final atau pendapatan yang
bukan Objek Pajak serta pendapatan yang dikenakan PPh non Final
Teknik Rekonsiliasi
Fiskal
Teknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui menurut fiskal,
rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah penghasilan tersebut dari
penghasilan menurut akuntansi, yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi.
Jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut
fiskal,
rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah penghasilan tersebut pada
penghasilan menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.
Jika suatu biaya
pengurang atau pengeluaran
penghasilan diakui menurut
bruto menurut akuntansi tetapi tidakdengan
fiskal, rekonsiliasi diakui
sebagai
mengurangkan sejumlah biaya dilakukan tersebut
akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.dari biaya menuru
atau
Jika suatu biaya atau pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi t diakui
sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan
menambahkan sejumlah biaya pengeluaran
atau pengeluaran teersebut pada biaya menurut
akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi.
Format Rekonsiliasi
Fiskal.
Laba Fiskal
Contoh format Rekonsiliasi
menurut Laporan Keuangan komersial Rp
…………….. Koreksi Positif (Ditambah) xxx
Pengeluaran yg tidak dapat dikurangkan……………….. Rp
Pengeluaran berkaitan penghasilan yang bukan objek pajakxxx Rp
xxx Pengel. berkaitan pengh. yg telah dikenakan pjk brsfat final
Rp xxx.
Beda penghitungan antara PSAK dan PPh Rp
…………. Total koreksi positif xxx. Rp
Koreksi Negatif (Dikurangi) xxx
Penghasilan yang bukan objek pajak Rp
…………………… yang telah dikenakan pajak bersifat final….
Penghasilan xxxRp
xxx penghitungan antara PSAK dan PPh………...
Beda Rp
……… Total koreksi negatif xxx Rp.
Penghasilan Kena Pajak menurut xxx
Rp
fiskal………………………. PPh xxx
terutang…………………………………………………… Rp.
Rp
Laba setelah PPh……………………………………….……. xxx
xxx
Perbedaan dimasukkan sebagai koreksi positif apabila:
1.Pendapatan menurut fiskal lebih besar dari pada menurut akuntansi atau
suatu penghasilan diakui menurut fiskal tetapi tidak diakui menurut
akuntansi.
2.Biaya atau pengeluaran menurut fiskal lebih kecil dari pada menurut
akuntansi
atau suatu biaya atau pengeluaran tidak diakui menurut fiskal tetapi diakui
menurut akuntansi
Perbedaan diakui sebagai koreksi negatif apabila:
3.Pendapatan menurut fiskal lebih kecil dari pada menurut akuntansi atau
suatu penghasilan tidak diakui menurut fiskal (bukan objek pajak) tetapi
diakui menurut akuntansi.
4.Biaya atau pengeluaran menurut fiskal lebih besar dari pada menurut
akuntansi atau suatu biaya atau pengeluaran diakui menuruttt fiskal tetapi
tidak diakui menurut akuntansi.
3. Suatu pendapatan telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final.

NB : untuk contoh perhitungan rekonsiliasi fiscal bisa dilihat pada link


Kesimpulan
Koreksi fiskal dilakukan karena adanya perbedaan antara laba atau rugi menurut
perhitungan akuntansi komersial dengan akuntansi fiscal (berdasarkan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1994 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000) sedangkan
rekonsiliasi fiskal, yaitu suatu mekanisme untuk menyesuaikan laporan keuangan
komersial perusahaan menjadi sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Rekonsiliasi yang dilakukan akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi
besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh) terutang. Teknik rekonsiliasi fiskal
dilakukan dengan cara; Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak
diakui menurut fiskal, maka kurangkan sejumlah penghasilan tersebut dari penghasilan
menurut akuntansi, begitupun sebaliknya, dan Jika suatu biaya atau pengeluaran diakui
menurut akuntansi tetapi tidak diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut
fiskal rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah biaya atau pengeluaran
tersebut dari biaya menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi,
begitupun sebaliknya.
Sekian dan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai