1. WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilannya
dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto; dan
2. WP orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas.
Penyajian
Aset dan kewajiban pajak yang ditunda harus dibedakan dari aset pajak kini dan
kewajiban pajak kini (PSAK No. 46 paragraf 45).
Aset dan kewajiban pajak yang ditangguhkan harus disajikan secara terpisah dari aset
atau kewajiban pajak terkini serta disajikan dalam unsur non current (tidak lancar)
dalam neraca. Sementara beban atau penghasilan (manfaat) pajak yang ditangguhkan
harus disajikan terpisah dengan beban pajak kini dalam laporan laba rugi perusahaan.
Aset pajak dan kewajiban pajak harus disajikan secara terpisah dari aset dan
kewajiban lainnya dalam neraca. Apabila dalam laporan keuangan suatu perusahaan,
aset dan kewajiban lancar disajikan terpisah dari aset dan kewajiban tidak lancar,
maka aset (kewajiban) pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aset
(kewajiban) lancar.
LAPORAN KEUANGAN
Kerangka dasar penyusunan laporan keuangan
Dalam penyusunan laporan keuangan fiskal sebagai solusi antara ketentuan akuntansi dan
ketentuan pajak terdiri atas tiga pendekatan:
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi pengguna laporan
keuangan eksternal.
Dasar akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar, serta pencatatan akuntansi dilaporkan dalam laporan keuangan
pada periode bersangkutan.
Kelangsungan usaha
Penyusunan laporan keuangan pada dasarnya disusun dengan mendasarkan pada asumsi
kelangsungan usaha dan akan melanjutkan usahanya di masa yang akan datang.
Dalam akuntansi, kegiatan yang dicatat adalah kegiatan yang bersifat keuangan yang tercermin
dalam transaksi usaha (business transaction). Transaksi usaha tersebut dicatat menggunakan
persamaan akuntansi (accounting equation) yang diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan fiskal murni disusun atas dasar perpajakan. Dengan demikian dalam
melakukan pembukuan perusahaan menyusun laporan harus menurut ketentuan
perpajakan dan menurut praktek pembukuan.
Ketentuan pajak merupakan sisipan terhadap standar akuntansi, pendekatan ini laporan
keuangan atas dasar standar akuntansi. Tetapi preferensi di berikan kepada ketentuan
pajak apabila tidak sesuai dan sejalan dengan standar akuntansi.