Anda di halaman 1dari 41

ANGGARAN KOMPREHENSIF

A. PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF


Komprehensif memiliki arti menyeluruh atau
keseluruhan. Secara deskriptif, komprehensif adalah
pendekatan yang sistematis dan formal untuk
membuat dan menyelesaikan tugas perencanaan,
koordinasi, dan pengendalian kegiatan operasi
perusahaan yang menjadi tanggung jawab
manajemen, sedangkan Anggaran komprehensif
merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang
menyeluruh. Aktivitas yang dilakukan anggaran
komprehensif mencakup seluruh aktivitas yang ada
pada perusahaan seperti dalam bidang pemasaran,
produksi, administrasi dan keuangan sekalipun.
Dengan adanya anggaran komprehensif memberikan
manfaat berupa pendekatan sistematis pada kebijakan
manajemen dan memudahkan evaluasi akhir. Dengan
menyusun anggaran komprehensif juga membantu
fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijakan manajemen. Pengertian istilah
“Komprehensif” dalam penganggaran suatu
perusahaan dapat diartikan sebagai:
a. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran
dalam setiap kegiatan perusahaan.
b. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam
pelaksaan kegiatan sehari-hari.
Anggaran komprehensif memiliki beberapa isi yaitu
berupa peramalan anggaran, variabel anggaran, dan
laporan anggaran.
B. SYARAT ANGGARAN KOMPREHENSIF
Anggaran komprehensif memiliki dua syarat yaitu:
1. Syarat yang pertama yaitu manajer telah
menentukan pokok-pokok kebijakan atau
rencanan dalam jangka panjang.
2. Syarat yang kedua yaitu berupa manajer telah
menetapkan tahapan realisasi rencana jangka
panjang kedalam rencana jangka pendek secara
berkesinambungan.
C. PEDOMAN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Dalam anggaran komprehensif terdapat beberapa
pedoman umum yang perlu dierhatikan dalam
melakukan penyusunan anggaran komprehensif,
yaitu:
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang
luas daripada perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan
secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka
pendek.
D. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Proses penyusunan anggaran komprehensif dengan
anggaran partial jelas berbeda berikut ini merupakan
proses penyusunan antara anggaran komprehensif
dan anggaran partial:
Anggaran Komprehensif:
a. Kondisi keuangan perusahaan yang harus
memadai, sehingga perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap dan meyeluruh.
b. Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan
secara keseluruhan.
c. Menyusun rencana anggaran jangka panjang dan
rencana jangka pendek.
Anggaran Partial:
a. Kemampuan teknis yang terbatas dari kurangnya
data untuk melakukan penyusunan anggaran
secara lengkap dan menyeluruh.
b. Kondisi keuangan perusahaan yang kurang
memadai, sehingga perusahaan tidak mampu
menyusun anggaran secara lengkap atau
keseluruhan dan hanya dapat menyusun anggaran
yang diperlukan saja.
E. KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF
Berikut merupakan komponen-komponen dalam
Anggaran Komprehensif:
1. Rencana Subtantif (Subtantif Plan)
Rencana subtantif merupakan rencana yang
mencerminkan tujuan yang ingin di capai
perusahaan baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek. Dengan cara menggambarkan
strategi-strategi perusahaan, rencana spesifik, dan
program organisasi serta komitmen yang
manajemen yang sejalan dengan pencapaian jangka
panjang dari tujuan perencanaan perusahaan.
2. Rencana Keuangan (Financial Plan)
Rencana keuangan merupakan rencana dalam
penyajian secara lebih lengkap dan terperinci yang
menerapkan tujuan manajemen, strategi yang
direncanakan, perencanaan dan kebijakan
manajemen untuk periode waktu tertentu. Maka
rencana keuangan harus dikelompokkan menjadi
beberapa bagian yaitu:
• Rencana Anggaran Jangka Panjang
Rencana ini merupakan suatu perencanaan
perusahaan untuk jangka waktu yang relative lama,
yakni lebih dari satu tahun bahkan lebih dari lima
tahun ataupun sepuluh tahun. Perencanaan ini
menjadi satu kesatuan yang utuh dari rencana-
rencana yang disusun untuk kegiatan setiap
tahunnya dibuat sesuai dengan tujuann umum
perusahaan, sasaran spesifik, dan strategi jangka
panjang yang telah digambarkan sebelumnya.
Rencana anggaran jangka panjang meliputi semua
bidang aktivitas, yaitu: Penjualan, Harga pokok dan
Laba, Proyek besar dan Penambahan Investasi
Modal, serta Arus Kas dan Pembiayaan.
• Rencana Anggaran Jangka Pendek
Rencana ini merupakan perencanaan kegiatan-
kegiatan tahunan suatu perusahaan. Secara khusus
manajer, pemilik, dan pihak yang berkepentingan
biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana
laba secara periodik, laoporan kinerja dan evaluasi
mengenai progress perusahaan. Oleh karena itu,
laporan rencana dan progress biasanya dibuat pada
bulanan, tiga bulanan, atau tahunan.
Rencana anggaran jangka pendek atau anggaran
tahunan dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1) Rencana Operasional
Rencanan ini merupakan rencana seluruh kegiatan-
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Umumnya tujuan perusahaan yaitu untuk
mendapatkan keuntungan. Dalam rencana
operasional ini juga dibagi menjadi dua yaitu:
➢ Anggaran proyeksi Laba/Rugi
Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya
perkiraan laba baik menurut bagian, jenis produk,
maupun laba yang merupakan keseluruhan.
➢ Anggaran pembantu Laba/Rugi
Anggaran ini meliputi selurh rencana kegiatan-
kegiatan yang mendukung penyusunan laporan
laba/rugi.
2) Anggaran Produksi
Anggaran ini disusun untuk memperhatikan segala
kegiatan produksi yang di perlukan untuk
menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Anggaran produksi ini meliputi beberapa sub
anggran yaitu:
➢ Anggaran Jumlah yang Di Produksi.
Anggaran ini menspesifikasikan kuantitas barang
yang diinginkan untuk diproduksi selama periode
anggaran. Dalam anggaran produksi diperlukan
pengembangan kebijakan mengenai tingkat
produksi yang efisien, penggunaan fasilitas yang
produktif dan tingkat persediaan barang jadi dan
persediaan barang dalam proses.
➢ Anggaran Bahan Mentah
Dalam suatu anggaran yang komprehensif
diperlukan perencanaan dan pengendalian bahan
mentah dan komponen yang digunakan untuk
menghasilkan produk jadi. Untuk menjamin jumlah
yang tepat dari bahan mentah dan komponennya
benar-benar tersedia pada saat dibutuhkan dan
untuk merencanakan jumlah biaya maka rencana
laba taktis harus mencakup anggaran yang
terperinci untuk menentukan jumlah dan biaya
bahan mentah, anggaran pembelian bahan mentah
yang saling terikat.
➢ Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung mencakup
kebutuhan atas tenaga kerja langsung yang
direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis
dan kuantitas yang direncanakan dalam anggaran
produksi. Anggaran tenaga kerja langsung dapat
disajikan dalam beberapa cara seperti anggaran
terpisah biasanya dibuat menurut jam kerja
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
➢ Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran ini mencakup semua jenis biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk selain biaya
materi dan biaya tenaga kerja langsung.
➢ Anggaran Biaya Distribusi.
Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang
akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan
produk. Termasuk kedalam anggaran distribusi
antara lain; biaya untuk salesman, supervisor,
ongkos pengangkutan, biaya promosi, depresiasi
(peralatan distribusi), biaya pernginapan, biaya
makan, dan biaya asuransi.
➢ Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi
semua biaa-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk direksi dan staf bagian keuangan dan bagian
administrasi. Anggaran administrasi merupakan
anggaran yang berisis biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang
menunjang usaha perusahaan diluar kegiatan
pabrik.

F. CONTOH KASUS
1. Data Penjualan, Harga dan Biaya
PT Texco adalah perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang furnitur. Dalam hal ini hanya satu
jenis produk yang akan dianalisis, yaitu kursi pimpinan.
Data penjualan 11 tahun terakhir perusahaan ini
ditampilkan dalam tabel berikut.
Dari tabel di atas diketahui bahwa setiap tahun
penjualannya mengalami kenaikan, kenaikan dari 1999
hingga 2000 naik 5000 unit. Dari 2000 hingga 2001 naik
10000 unit. Begitu juga dari 2001 hingga 2002 kenaikan
berkisar 5000 unit. Kenaikan dari tahun ke tahun terjadi
karena jumlah permintaan dipengaruhi oleh penampilan
dan disain modelnya. Jadi kenaikan rata-rata, jika pada
1999 dijadikan dasar adalah 130.000 unit dibagi 10 sama
dengan 13.000 unit.

2. Estimasi Penjualan Pada 2010


Dalam melakukan estimasi penjualan untuk 2010,
data yang digunakan adalah data historis, yaitu data
yang tertera dalam tabel 1, dengan menggunakan
metode forecasting yaitu metode least square method
dengan sistim manual.
Dari tabel 2 dimasukan ke dalam rumus :
Y = a + b(x) a = ΣY / n b = ΣXY/ΣX
Dari tabel 2 tersebut dapat diketahui : ΣY = 1.810,
ΣX2 = 110 dan ΣXY = 260, maka : a = 1.810 / 11 = 165, b =
260 / 110 = 2,36 dari hasil ini dimasukan dalam
persamaan garis lurus yaitu Y = a + b(X). Y2010 = 165 +
2,36 (6) Y2010 = 179,16 dibulatkan menjadi 179, dalam
ribuan menjadi 179.000 unit. Komposisi penjualan tahun
2010 pada PT Texco diatur sebagai berikut. Triwulan 1 =
25%, triwulan 2 = 25%, triwulan 3 = 20% dan triwulan 4 =
30%.
Komposisi ini diatur sedemikan rupa, sehingga kebijakan
persediaan dapat dilakukan sesuai dengan permintaan.
Berdasarkan hasil perhitungan estimasi penjualan
untuk 2010 dan sesuai dengan komposisi persentase
penjualan adalah sebagai berikut: Triwulan 1 = 25% X
179.000 unit = 44.750 unit, triwulan 2 = 44.750 unit,
triwulan 3 = 35.800 unit dan triwulan 4 = 53.700 unit.
Penjualan pada triwulan 3 adalah penjualan yang paling
tinggi. Hal ini dilakukan karena kebiasaan, pada setiap
triwulan terakhir permintaan kursi pimpinan akan
meningkat. Daerah pemasaran pun diasumsikan tidak
terfokus.
3. Harga Jual yang Direncanakan Pada 2010
Dalam menyusun anggaran penjualan, setelah
estimasi penjualan ditetapkan, maka, selanjutnya
adalah menetapkan harga jual untuk 2010. Dalam kasus
ini, PT Texco menetapkan harga jualnya dengan
menggunakan teknik forecasting, yaitu menggunakan
metode yang sama (least square atau metode kuadrat
terkecil). Untuk melakukan estimasi harga jual pada
2010 akan digunakan data historis harga jual dari 1999
sampai dengan 2009.

Hasil perhitungan dari tabel 3 dapat diketahui : ΣY =


44.875, ΣX2 = 110 dan ΣXY = 32.625. jadi a = 44.875 / 11 =
4.080 dan b = 32.625 / 110 = 291. Kemudian kita masukan
dalam persamaan garis lurus yaitu Y = a + b (X) . Jadi Y =
4.080 + 291 (X).
Y 2010 = 4.080 + 291 (6) = 5.826, maka, harga jual
untuk 2010 diketahui sebesar Rp. 5.826.000,00 per unit,
dibandingkan dengan harga tahun 2009 sebesar Rp.
5.500.000,00 naik sebesar 6%.
4. Menyusun Anggaran Penjualan 2010
Anggaran penjualan merupakan rencana yang
disusun secara sistematis tentang jumlah barang yang
dijual, harga jual yang ditetapkan dan daerah pemasaran
tertentu pada masa mendatang. Dalam hal ini, daerah
pemasaran tidak terfokus pada satu daerah pemasaran
saja. Untuk kasus ini jumlah penjualan yang direncanakan
untuk 2010 adalah sebesar 179.000 unit dengan harga
yang telah ditetapkan sesuai dengan hasil estimasi, Rp.
5.826.000,00 per unit.

Pada tabel 4 dapat dianalisis total penjualan dari


triwulan ke triwulan. Penjualan triwulan 1 sebesar Rp.
2.607.135.000,00, sedangkan triwulan 2 sebesar Rp.
2.607.135.000,00 sama karena perusahaan menetapkan
komposisi yang sama pada triwulan 1 dan triwulan 2
tersebut. Triwulan 3 sebesar Rp. 2.085.708.000,00,
sedangkan triwulan 4 Rp.3.128.562.000,00 komposisi
persentase penjualan triwulan 4 adalah tertinggi yaitu
30%, karena pada triwulan 4 ini permintaan pelanggan
produk kursi pimpinan adalah yang tertinggi. Alasannya,
banyak kantor-kantor pemerintah melakukan
penggantian infrastrukturnya.
5. Menyusun Anggaran Produksi 2010
Proses anggaran berikutnya adalah anggaran
produksi. Anggaran produksi adalah rencana yang disusun
secara sistematis tentang jumlah produk yang akan
diproduksi untuk waktu yang akan datang. Di dalam
anggaran produksi tercakup tentang kuantitas, kualitas,
bentuk dan ukuran produk yang akan diproduksi.
Dalam kasus ini, pendekatan yang digunakan PT
Texco adalah pendekatan dengan produksi yang konstan
atau tetap, sedang persediaan awal dan persediaan
akhinya berfluktuasi. Persediaan produk jadi pada PT
Texco diketahui ketika persediaan awal ditentukan
sebanyak 150 unit, sedang persediaan akhir telah
ditentukan pula sebanyak 100 unit.
Berdasakan hasil penyusunan anggaran penjualan,
anggaran penjualan diketahui sebanyak 179.000 unit,
persediaan awal sebanyak 150 unit, sedang 2368 | ILMU
dan BUDAYA Analisis Anggaran Komprehensif pada
Perusahaan Manufaktur persediaan akhir sebanyak 100
unit. Formula untuk menyusun anggaran produksi adalah

Jadi jumlah produksi 2010 pada PT Texco adalah


sebanyak 178.950 unit, sedangkan poduksi bulanan
sebanyak 178.950 unit/12 bulan sama dengan 14.912,5
unit. Karena hasilnya pecahan, maka, dapat dilakukan
alokasi kelebihan yaitu kita dapat membulatkan hasil
14.912,5 unit menjadi 14.910 unit, sehingga 14.910 x 12 =
178.920 terjadi selisih yaitu 178.950 unit – 178.920 unit =
30 unit , selisih ini dialokasikan ke Desember yaitu sebesar
14.910 unit + 30 unit = 14.940 unit. Jadi komposisi
anggaran produksi per bulan adalah mulai Januari sampai
dengan November = 14.910 unit x 11 bulan = 164.010
unit, sedang pada Desember sebanyak 14.940, jadi
164.010 unit + 14940 = 178.950 unit.
Karena komposisi penjualan dalam satu tahun PT
Texco adalah triwulanan, maka, anggaran produksi pun
berdasarkan triwulanan, yaitu triwulan 1 sampai dengan
triwulan 4 --- anggaran produksi yang sudah diketahui
sebanyak 178.950 unit akan dibagi dengan 4 triwulan
sama dengan 44.737,5 sama dengan komposisi anggaran
produksi bulanan. Hasilnya adalah pecahan. Karena
hasilnya pecahan, maka 44.737,5 unit dibulatkan ke
bawah menjadi 44.700 unit, maka 44.700 unit x 4 triwulan
= 178.800 unit, dalam hal ini terjadi selisih sebesar
178.950 unit – 178.800 unit = 150 unit. Selisih ini akan
dialokasikan ke triwulan 4, sehingga jumlah masing-
masing triwulan adalah; triwulan 1 akan diproduksi
44.700 unit; triwulan 2 sebanyak 44.700 unit; triwulan 3
sebanyak 44.700 unit; sedang triwulan 4 sebanyak 44.700
unit + 150 unit sama dengan 44.850 unit. Jumlah masing-
masing triwulan dapat disusun sebagai anggaran produksi
untuk 2010 adalah :

6. Anggaran Biaya Bahan Mentah


Anggaran biaya bahan mentah merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan mentah. Biaya bahan
mentah terdiri dari biaya bahan mentah langsung dan
bahan mentah tidak langsung. Biaya bahan mentah tidak
langsung masuk dalam anggaran biaya overhead pabrik.
a. Anggaran Bahan Mentah Langsung
Anggaran bahan langsung adalah anggaran bahan yang
secara langsung mempengaruhi proses produksi dan
dapat diidentifikasi dalam hasil produksi. Bahan langsung
yang digunakan dalam produk kursi pimpinan antara lain
busa super, kulit, besi vernikel dan roda putar. Untuk satu
unit kursi pimpinan menggunakan (standard usages rate)
busa super 3 meter, kulit 5 meter, besi vernikel 2 meter,
dan roda putar 4 buah
Anggaran bahan langsung terdiri dari anggaran
kebutuhan bahan, pembelian bahan dan biaya bahan.
Untuk menyusun anggaran bahan langsung, yang harus
diketahui terlebih dahulu adalah jumlah persediaan
bahan langsung, baik persediaan awal maupun akhir.
Persediaan awal dan akhir dari bahan langsung pada PT
Texco diketahui sebagai berikut. Persediaan awal busa
super 1200 meter, kulit 800 meter, besi vernikel 1.350
meter, dan roda putar sebanyak 850 buah.

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah


kebutuhan bahan mentah baik kuantitas maupun
kualitas bahan yang digunakan pada periode yang akan
datang, merupakan rencana 2370 | ILMU dan BUDAYA
Analisis Anggaran Komprehensif pada Perusahaan
Manufaktur yang disusun secara sistematis tentang
jumlah bahan langsung yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk jadi. Untuk mengetahui jumlah
bahan mentah yang dibutuhkan pada waktu yang akan
datang, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini

2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah Anggaran


pembelian bahan mentah merupakan jumlah bahan yang
akan dibeli pada waktu mendatang. Yang termasuk
dalam pembelian bahan mentah adalah jumlah,
kualitas dan jenis bahan yang akan dibeli, sedang dalam
menyusun anggaran pembelian bahan mentah,
perusahaan terlebih dahulu menetapkan rencana
persediaan bahan mentah, baik persediaan awal
maupun ILMU dan BUDAYA | 2371 Analisis Anggaran
Komprehensif pada Perusahaan Manufaktur akhir
bahan mentah tersebut. Dalam menyusun anggaran
pembelian bahan mentah perusahaan telah
menentukan kebijakan persediaan bahan sebagai
berikut
3. Anggaran Biaya Bahan Mentah Langsung
Anggaran biaya bahan mentah langsung dilakukan apabila
anggaran pembeliannya sudah disusun. Untuk
menyusun anggaran biaya bahan mentah langsung,
anggaran pembelian dikalikan dengan harga per meter
atau per buah dari masing-masing jenis bahan mentah
langsung. Harga masing-masing bahan mentah sudah
ditetapkan oleh perusahaan, antara lain: busa super per
lembarnya Rp. 35.000,00, kulit per meternya Rp.
25.000,00, besi vernikel Rp. 15.000,00 per meter, dan
roda putar Rp. 10.000,00 per buah. Untuk anggaran
biaya bahan mentah langsung dapat disusun sebagai
berikut :

7. Anggaran Biaya Tenaga Kerja


Anggaran biaya tenaga kerja merupakan rencana biaya
yang dikeluarkan untuk tenaga kerja melakukan proses
produksi dalam menghasilkan barang jadi perusahaan.
Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga
kerjanya berdasarkan kualifikasi dalam departemen
produksi. Biaya tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja
langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Anggaran
biaya tenaga kerja langsung akan dibahas tersendiri,
sedangkan anggaran tenaga kerja tidak langsung akan
dibahas dalam anggaran biaya overhead pabrik.
a. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah anggaran
yang disusun secara sistematis tentang jumlah tenaga
kerja langsung yang digunakan, tarif upah dan total
biaya tenaga kerja langsung untuk waktu yang akan
datang. Anggaran biaya tenaga kerja langsung terdiri
dari anggaran jumlah jam tenaga kerja langsung (direct
labor hours) dan anggaran biaya tenaga kerja langsung.
1. Anggaran jam kerja langsung
Anggaran jam kerja langsung merupakan jumlah jam kerja
yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi dari
jumlah periodik yang dihasilkan. Untuk menentukan
jumlah jam kerja yang dibutuhkan, perusahaan harus
sudah membuat standar penyelesaian untuk satu
satuan produk, standar ini disebut dengan standar
usages rate (SUR), yaitu satu satuan produk dapat ILMU
dan BUDAYA | 2373 Analisis Anggaran Komprehensif
pada Perusahaan Manufaktur dikerjakan selama
berapa jam. Standar jam kerja untuk menyelesaikan
satu satuan kursi pimpinan perusahaan adalah 4 jam
untuk semua departemen produksi yang ada dalam
perusahaan, SUR dan tarif upah per jam untuk satu
satuan kursi pimpinan terlihat dalam tabel berikut.

Anggaran jumlah jam kerja langsung yang dibutuhkan


sesuai dengan jumlah produksi yang akan dilakukan
terlihat dalam tabel berikut.

2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung


Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan
rencana biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan
untuk memproduksi jumlah barang di masa
mendatang. Jumlah jam kerja langsung sudah
disebutkan dalam tabel 12, sedang tarif per jamnya
sudah disebutkan dalam tabel 11. Berikut ini disajikan
biaya tenaga kerja langsung dalam satu tahun.

8. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead


pabrik
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan proses produksi. Biaya-biaya ini umumnya
adalah biaya tidak langsung, yaitu biaya-biaya yang
secara tidak langsung mempengaruhi proses produksi.
Biaya overhead harus selalu ada dan sangat
mempengaruhi kelancaran proses produksi. Untuk
kelancaran proses produksinya, maka, departemen
produksi dibantu oleh departemen jasa atau
departemen pembantu (sevice departement), misalnya
departemen reparasi dan pemeliharaan, serta
departemen bengkel dan departemen listrik atau
diesel.
Pada PT Texco tidak terdapat departemen jasa. Di sini
hanya ada dua departemen, yaitu departemen
pemotongan dan departemen perakitan. Kedua-
duanya merupakan departemen produksi, sehingga
pengalokasian biaya overhead pabrik tidak mengalami
kesulitan.
Anggaran biaya overhead pabrik perusahaan yang
dibebankan dalam satu tahun yang dikelompokam
menjadi empat klasifikasi, antara lain biaya tenaga kerja
tidak langsung, biaya bahan baku tidak langsung,
penyusutan gedung pabrik dan mesin serta peralatan,
dan biaya listrik dan air pabrik. Berdasarkan data biaya
yang diperoleh untuk pembebanan biaya overhead
pabrik, disajikan dalam tabel berikut.

Anggaran komprehensif merupakan suatu pencatatan


dan penyusunan anggaran perusahaan secara
menyeluruh. Penyusunan anggaran komprehensif dapat
membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis
terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen. Dalam
penyususnan suatu angaran komprehensif terdapat
beberapa syarat yaitu manajer telah menentukan pokok
kebijakan atau rencana jangka panjang dan manajer telah
menetapkan tahapan realisasi rencana jangka panjang ke
rencana jangka pendek. Dengan adanya anggaran
komprehensif memberikan manfaat berupa pendekatan
sistematis pada kebijakan manajemen dan memudahkan
evaluasi akhir. Dengan menyusun anggaran komprehensif
juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis
terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen.
KESIMPULAN
Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan
catatan anggaran perusahaan secara keseluruhan atau
menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan
beberapa manfaat seperti adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir
perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun
anggaran komprehensif juga membantu fungsi
pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif
tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat yang pertama
adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok
kebijakan (rencana) jangka panjang, syarat yang kedua
manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana
jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara
berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif
yaitu rencana substantif (meliputi tujuan umum
perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi
perusahaan dan instruksi perencanaan manajemen
eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran
operasional dan anggaran keuangan).

Soal Pilihan Ganda


1. Berikut adalah isi dari anggaran komprehensif,
kecuali...
a. Peramalan anggaran
b. Variabel anggaran
c. Laporan angaaran
d. Jumlah Saldo Pembelian
2. Syarat anggaran komprehensif yang pertama
adalah...
a. Manajer telah menentukan pokok-pokok
kebijakan atau rencanan dalam jangka
panjang.
b. Manajer telah menetapkan tahapan realisasi
rencana jangka panjang kedalam rencana
jangka pendek secara berkesinambungan.
c. Manajer menetapkan laba yang diinginkan
d. Manajer menentukan besaran asset,utang,
modal,pendapatan, dan beban
3. Syarat anggaran komprehensif yang kedua adalah...
a. Manajer telah menentukan pokok-pokok
kebijakan atau rencanan dalam jangka
panjang.
b. Manajer telah menetapkan tahapan realisasi
rencana jangka panjang kedalam rencana
jangka pendek secara berkesinambungan.
c. Manajer menetapkan laba yang diinginkan
d. Manajer menentukan besaran asset,utang,
modal,pendapatan, dan beban
4. Berikut pedoman anggaran komprehensif, kecuali...
a. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang
luas daripada perusahaan.
b. Mempersiapkan rencana-rencana
pendahuluan secara keseluruhan.
c. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka
pendek.
d. Membuat anggaran arus kas sementara
5. Komponen anggaran komprehensif ada dua, yaitu...
a. Rencana Substantif dan Eksekutif
b. Rencana Produktif dan pasif
c. Rencana Substantif dan Rencana Keuangan
d. Rencana Modal dan Dana
6. Berikut yang merupakan pengertian dari anggaran
komprehensif adalah….
a. anggaran untuk memperoleh dan membayar
utang.
b. Anggaran untuk memperkirakan
kemungkinan terjadinya deficit atau surplus.
c. Anggaran dengan ruang lingkup yang
menyeluruh
d. Anggaran dengan jangka waktu 5-10 tahun
e. Anggaran untuk mengetahui jumlah minimal
penjualan.
7. Berikut yangmerupakan proses penyusunan
anggaran komprehensif adalah….
a. Mempersiapkan rencana-rencana
pendahuluan secara keseluruhan
b. Untuk mengetahui seberapa jauh
berkurangnya penjualan
c. Dapat diperkirakannya arus kas yang berasal
dari penjualan kredit
d. Mengetahui atau mengidentifikasi term of
credit.
e. Sebagai upaya untuk meningkatkan omset
penjualan
8. Berikut yang merupakan syarat anggaran
komprehensif adalah….
a. Sebagai pedoman penjualan
b. Sebagai upaya untuk meningkatkan omset
penjualan
c. Sebagai perkiraan terjadinya deficit
d. Sebagai pembiayaan asset lancar dan tidk
lancar
e. Untuk mengetahui keadaan persaingan pasar.
9. Berikut yang merupakan komponen dari anggaran
Komprehensif adalah…..
a. Rencana penjualan
b. Rencana pengambilan keputusan
c. Rencana subtantif
d. Rencana system approach
e. Rencana operasional
10. Rencana dalam penyajian secara lebih
lengkap dan terperinci yang menerapkan tujuan
manajemen, adalah pengertian dari…..
a. Rencana subtantif
b. Rencana penjualan
c. Rencana keuangan
d. Rencana system approach
e. Rencana operasional

Essay
1. Jelaskan pengertian dari rencana subtantif !
Jawab :
Rencana subtantif merupakan rencana yang
mencerminkan tujuan yang ingin di capai
perusahaan (baik jangka panjang dan jangka
pendek). Dengan mengambarkan strategi
strategi perusahan, rencana spesifik, dan program
organisasi serta komitmen manajemen
yang sejalan dengan pencapaian jangka panjang dari
tujuan dan perencanaan perusahaan.

2. Apa saja isi dari anggaran komprehensif?


Jawab :
Anggaran komprehensif memiliki beberapa isi yaitu
berupa peramalan anggaran, variabel anggaran, dan
laporan anggaran.

3. Sebutkan syarat anggaran komprehensif?


Jawab :
Anggaran komprehensif memiliki dua syarat yaitu:
a. Syarat yang pertama yaitu manajer telah
menentukan pokok-pokok kebijakan atau
rencanan dalam jangka panjang.
b. Syarat yang kedua yaitu berupa manajer
telah menetapkan tahapan realisasi
rencana jangka panjang kedalam rencana
jangka pendek secara berkesinambungan.

4. Apakah pengertian dari anggaran komprehensif ?


Jawab :
Anggaran Komprehensif merupakan Jenis
kegiatan penganggaran yang intensitas
penyusunananya mencakup seluruh aktivitas
perusahaan baik bidang pemasaran, produksi,
keuangan, dan adminitrasi umum

5. Apa perbedaan anggaran komprehensif dan


anggaran partial ?
Jawab :
Anggaran Komprehensif merupakan Jenis kegiatan
penganggaran yang intensitas penyusunananya
mencakup seluruh aktivitas perusahaan baik bidang
pemasaran, produksi, keuangan, dan adminitrasi
umum. Sedangkan anggaran partial yaitu Jenis
kegiatan penganggaran yang intensitas
penyusunannya secara terbatas di salah satu
aktivitas perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan, sehingga memerlukan perhatian sendiri.

Soal Kasus
Perusahaan akan menyusun anggaran komprehensif
tahun 2018. Berikut data yang digunakan, amtara lain :
- Anggaran penjualan
Anngaran
Waktu
Penjualan
TW I 50.000.000
TW II 40.000.000
TW III 30.000.000
TW IV 45.000.000

- Rata-rata penjualan tiap triwulan dibayar secara kredit


dan penjualan tunai 10%.
- Pembayaran piutang dilakukan pada dibayarkan 1
triwulan dari transaksi 70% dari total piutang sisanya
dibayarkan pada triwulan berikutnya dari pembayaran
pertama.
- Piutangtahn 2017 yng belum terbayar Rp 25.000.000
- Rata-rata piutang tidak tertagih 5%
- Penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai sebesar Rp
5.000.000 pada TW III.
- Pendapatan bunga tiap triwulan Rp 3.000.000
- Biaya operasional per triwulan sebesar 5% dari nilai
penjualannya.
- Pembelian aktiva tetap untuk menggnti yang rusak
seharga Rp 5.000.000 pada TW I dan TW II.
- Biaya bunga tiap triwulan Rp 1.500.000
- Kebijkan kas yag ditetapkan adalah memiliki kas Rp
10.000.000 sampai dengan Rp 20.000.000
- Saldo awal kas tahun 2018 sebesar Rp 5.000.000
- Penjualan per triwulan per unit
Unit
Waktu
Penjualan
TW I 3.000
TW II 2.500
TW III 4.000
TW IV 3.500

- Persediaan awal tahun 1.500 unit dan persedia akhir


diperkirakan 900 unit.
- Kebijakan produksi :
TW I : 5% diatas rata-rata produksi
TW II : 5% dibawah rata-rata produksi
TW III : 5% dibawah rata-rata produksi
TW IV : 5% diatas rata-rata produksi
- Pada tahun 2017 tenaga kerja hanya mampu
mendukung rencana penjualan 80% dari forecastnya,
modal tidak ada masalah, mesin yang dimiliki hanya
berkapasitas 75% dari forecast. Sedangkan material
yang ada hanya cukup untuk melayani permintaan
60%.
SOAL
1. Berapakah nilai anggaran piutang pada TW IV…
a. Rp 34.627.500
b. Rp 28.215.000
c. Rp 36.765.000
d. Rp 29.925.000
e. Rp 34.765.500
2. Berapakah nilai anggaran penerimaan kas dan
pengeluaran kas pada TW III…
a. Rp 43.765.000 dan Rp 16.500.000
b. Rp 39.215.000 dan Rp 16.500.000
c. Rp 16.500.000 dan Rp 39.215.000
d. Rp 42.127.500 dan Rp 24.000.000
e. Rp 42.127.500 dan Rp 39.215.000
3. Berapakah nilai anggaran kas akhir TW IV…
a. Rp 53.690.000
b. Rp 76.405.000
c. Rp 94.532.000
d. Rp 118.532.500
e. Rp 92.905.000
4. Berapa unit persediaan awal pada TW IV…
a. 1.500 unit
b. 1.755 unit
c. 2.200 unit
d. 1.145 unit
e. 900 unit
5. Berapkah total anggaran penjualan pada tahun 2018…
a. Rp 45.287.178
b. Rp 54.287.178
c. Rp 39.287.178
d. Rp 34.287.178
e. Rp 43.287.178
SOAL HITUNGAN
1. Anggaran Pengumpulan Piutang
Piutang Neto
Waktu Penjualan Tunai 10% Penjualan kredit 90% Bad Debt 5% Piutang Neto
TW I 5.000.000 45.000.000 2.250.000 42.750.000
TW II 4.000.000 36.000.000 1.800.000 34.200.000
TW III 3.000.000 27.000.000 1.350.000 25.650.000
TW IV 4.500.000 40.500.000 2.025.000 38.475.000

Anggaran Pengumpulan Piutang Tahun 2018

Waktu TW I TW II TW III TW IV
TW I 29.925.000 12.825.000
TW II 23.940.000 10.260.000
TW III 17.955.000 7.695.000
TW IV 26.932.500
Total 29.925.000,00 36.765.000,00 28.215.000,00 34.627.500,00
2. Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Anggaran Penerimaan Kas Tahun 2018

Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Piutang 54.925.000 36.765.000 28.215.000 34.627.500
Penjualan tunai 5.000.000 4.000.000 3.000.000 4.500.000
Penjualan aktiva tetap 5.000.000
Pendapatan bunga 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Jumlah 62.925.000 43.765.000 39.215.000 42.127.500

Anggaran Pengeluaran Kas Tahun 2018


Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Biaya operasional 25.000.000 20.000.000 15.000.000 22.500.000
Pembelian aktiva 5.000.000 5.000.000
Biaya bunga 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
Jumlah 31.500.000 26.500.000 16.500.000 24.000.000

3. Anggaran Kas
Anggaran Kas Tahun 2018
Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Saldo awal 5.000.000 36.425.000 53.690.000 76.405.000
Penerimaan 62.925.000 43.765.000 39.215.000 42.127.500
Tersedia 67.925.000 80.190.000 92.905.000 118.532.500
Pengeluaran 31.500.000 26.500.000 16.500.000 24.000.000
Saldo akhir 36.425.000 53.690.000 76.405.000 94.532.000
4. Anggaran Produksi
Anggaran Produksi Tahun 2018
Keterangan TW I TW II TW III TW IV
Penjualan 3.000 2.500 4.000 3.500
Persediaan akhir 1.755 2.200 1.145 900
Tersedia 4.755 4.700 5.145 4.400
Persediaan awal 1.500 1.755 2.200 1.145
Produksi 3.255 2.945 2.945 3.255

Perhitungan :
Penjualan 13.000
Persediaan akhir 900
Tersedia 13.900
Persediaan awal 1.500
Produksi 12.400

Produksi rata-rata 12.400 : 4 = 3.100


Produksi :
TW I= 3.100 + 3.100 (5%) = 3.255
TW II = 3.100 - 3.100 (5%) = 2.945
TW III = 3.100 - 3.100 (5%) = 2.945
TW IV = 3.100 + 3.100 (5%) = 3.255

5. Anggaran Penjualan
Anggaran Penjualan Tahun 2018
Waktu Penjualan (unit) Harga Total
TW I 986 16.667 16.433.662
TW II 714 16.000 11.424.000
TW III 535 7.500 4.012.500
TW IV 888 12.875 11.417.016
Jumlah 3.123 43.287.178

Perhitungan :
50.000.000
TWI = 100% = 30.30%
165.000.000

40.000.000
TWII = 100% = 24,24%
165.000.000

30.000.000
TWIII = 100% = 18,18%
165.000.000
45.000.000
TWIV = 100% = 27,27%
165.000.000
Harga jual per unit :
50.000.000
TWI = = 16.667
3000
40.000.000
TWII = = 16.000
2.500
30.000.000
TWIII = = 7.500
4.000
45.000.000
TWIV = = 12.875
3.500
Perhitungan unit penjualan: tingkat produksi x pola penjualan
TW I= 3.255 x 30,30% = 986 unit
TW II = 2.945 x 24,24% = 714 unit
TW III = 2.945 x 18,18% = 535 unit
TW IV = 3.255 x 27,27% = 888 unit
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id
http://larasati-cute.blogspot.com/2017/02/makalah-anggaran-
komprehensif.html?m=1
https://sinaubarengdewicahyanipangestuti.files.wordpress.com/2019/0
3/bab-xii-anggarankomprehensif-dan-parsial-1.pdf
https://sites.google.com/sites/penganggaranperusahaan/pengertian-
definisi-manfaat-tujuanan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsial

Anda mungkin juga menyukai