Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siska Rahmawati

NIM : 216521065
Kelas : 3C Manajemen Pemasaran
Mata Kuliah : Budgeting

Pengertian Anggaran Komprehensif

Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun


anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi
sebagian (partial) dan secara keseluruhan (comprehensive). Karena itu dikenal
Comprehensive Budget. Comprehensive budget (Anggaran komprehensif) yakni
penyusunan rencana perusahaan (Business budget) secara keseluruhan.

Anggaran komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang


menyeluruh. Aktivitas yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh
aktivitas perusahaan baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.

Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang bersifat
menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan
anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya evaluasi
tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif
juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.

Pengertian istilah ”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu


perusahaan dapat diartikan sebagai:
1. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam setiap kegiatan
perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan pedoman umum yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu
anggaran komprehensif adalah :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek.
Syarat Anggaran Komprehensif
Dalam anggaran komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:
1. Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang.
2. Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka
panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.

Komponen Anggaran Komprehensif


Berdasarkan pedoman diatas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua
komponen, yaitu:
a. Rencana Substantif (Substantive Plan)
Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin
dicapai oleh suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
strategi yang dipakai serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun
dalam bentuk yang formal sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh
bagi perusahaan. Secara umum rencana substantif dicirikan dengan bentuk narasi atau
rencana, bukan dalam bentuk bilangan rencana yang biasanya dalam rencana
keuangan.
1) Tujuan umum perusahaan
2) Sasaran khusus perusahaan
3) Strategi perusahaan
4) Instruksi perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)
b. Rencana Keuangan (Financial Plan)
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut menjadi
suatu anggaran yang memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain, rencana keuangan
merupakan usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan
perusahaan. Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan penyajian secara lebih
terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut untuk periode-periode waktu
tertentu. Berdasarkan pada jangka waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan
menjadi:
1) Anggaran Jangka Panjang (Strategic Plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka
waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh
tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah
disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk
jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun
perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya
dalam jangka panjang.
2) Anggaran Tahunan (Tactical Plan) Anggaran Tahunan merupakan perencanaan
kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan
menjadi:
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan
keuntungan. Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni:
a.) Anggaran proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang
merupakan keseluruhan.
b.) Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting
Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement), yakni:
1.) Anggaran penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang
diterima sebagai akibat dilakukannya penjualanpenjnalan pada periode yang akan
datang. Anggaran penjualan ini meliputi data:
 Jenis produk yang dijual
 Volume produk yang dijual
 Harga produk per satuan
 Wilayah pemasaran.
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggarananggaran
lainnya. Atau dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan
terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak
boleh begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan,
maka kemungkinan sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat terjual.
2.) Anggaran produksi
Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang
diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran
produksi ini terdiri dari beberapa subanggaran (sub-budget) yakni:
 Anggaran jumlah yang harus diproduksi
 Anggaran Bahan Mentah
Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:
- Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).
- Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
- Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi
(dalam harga).
3.) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat
dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung,
dicantumkan kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau
dengan kata lain, anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua input
keputusan, yaitu:
 Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.
 Standar upah rata-rata per jam. Kebutuhan tenaga kerja langsung
dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk setiap unit
produk. ·
4.) Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk, selain biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.
5.) Anggaran biaya distribusi dan promosi
6.) Anggaran biaya umum dan administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan
bagian administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang
menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan
anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum dan administrasi ini akan
membentuk anggaran biaya operasional (Operating Expenses Budget).
7.) Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)
Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada
aktiva tetap perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung
baru, pembelian mesin-mesin dan lain-lain.
8.) Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai
anggarananggaran sebelumnya.
b. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan,
utang dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang
dilakukan perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
1.) Anggaran Proyeksi Neraca
Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua aktiva dan pasiva
yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir suatu periode produksi.
Aktiva:
-    Aktiva tetap
-    Akdva lancar
Pasiva:
- Utang jangka pendek
- Utang jangka panjang
-    Modal sendiri.
2.) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam neraca, terutama
pos-pos yang berhubungan dengan ma¬salah likuiditas perusahaan.
Pos-pos tersebut antara lain:
Anggaran Kas yang terdiri dari:
-    Aliran kas masuk
-    Aliran kas keluar
Aliran kas masuk dapat berasal dari:
-    penjualan produk secara tunai
-    penagihan piutang-piutang dari penjualan kredit.
-    penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain¬-lain)
-    penjualan aktiva.
-    pinjaman-pinjaman.
Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:
- pembelian bahan mentah untuk keperluan produksi.
- pembayaran upah tenaga kerja (buruh).
- macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat
tulis dan lain-lain).
- pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan expansi (pembelian mesin-mesin
baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).
3.) Anggaran Penambahan Modal
Anggaran penambahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka Panjang.
4.) Anggaran Penyusutan Aktiva
Anggaran depresiasi perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena
aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu (banyak), usia masing-
masing akdva tetap berlainan dan metode penghitungan penyusutan masing -
masing aktiva tetap berlainan pula.
5.) Anggaran operasional (operation budget) dan anggaran finansial (financial
budget) adalah bagian dari Planning atau Forecasting Budget. Selain
anggaran Forecasting, maka selanjutnya dalam anggaran Comprehensive
anggaran dikenal pula:
- Anggaran Variabel untuk berbagai biaya/pengeluaran (Variable Expenses
Budget).
- Data Siatistik Pembantu (Supplementary Statistics).
- Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran
(Internal Report).

Komponen-Komponen Anggaran Komprehensif


        Komponen-komponen anggaran komprehensif secara lengkap adalah sebagai
berikut:

I.     Substantive Plan


-    Tujuan-tujuan umum perusahaan.
-    Tujuan khusus pensahaan.
-    Strategi-strategi perusahaan.
-    Penentuan berbagai asumsi dasar yang akan dipakai perusahaan seterusnya.

II.     Financial Plan


A.     Anggaran Jangka Panjang:
1.    Penjualan, biaya dan laba.
2.    Penentuan besarnya modal.
3.    Penentuan tambahan modal.
4.    Perkiraan arus dana.
5.    Perkiraan kebutuhan tenaga kerja.

B.    Anggaran Tahunan:


1.        Anggaran operasional.
a.    Anggaran proyeksi Rugi/Laba.
b.    Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba.
i.    Anggaran penjualan.   
ii    Anggaran produksi.
iii    Anggaran biaya distribusi.
iv    Anggaran biaya umum dan administrasi.
v    Anggaran type appropriasi
-    Anggaran iklan dan promosi.
-    Anggaran penelitian.
-    Anggaran pemeliharaan dan lain-lain.
2.    Anggaran finansial.
a. Anggaran neraca.
b.    Anggaran pembantu neraca.
-    Anggaran kas.   
-    Anggaran piutang.
-    Anggaran utang.
-    Anggaran penambahan modal
-    Anggaran penyusutan aktiva
-    Anggaran persediaan
-    Anggaran Biaya Finansial
Berikut skema anggaran komprehensif. Dari skema tersebut dapat dilihat kaitan
antara anggaran bidang tertentu dengan yang lain, sekaligus juga menunjukkan
bagaimana proses penyusunan anggaran pada sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai