FORECASTING BUDGET
1. Forecasting Budget
a) Mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di masa lalu, serta melihat
sejauh mana pengaruh di masa datang.
b) Perkiraan diperlukan karena adanya time lag atau delay antara saat suatu kebijakan
perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
Perakiraan kualitatif, yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.
Hasil prediksi yang dibuat sangat tergantung pada orang yang
menyusunnya. Biasanya perkiraan ini didasarkan atas hasil penyelidikan,
seperti pendapat salesman, pendapat sales manajer pendapat para ahli, dan
survey konsumen.
Perkiraan subjektif, yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang
yang menyusunnya.
Perkiraan objektif, didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu,
dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam
penganalisaan data tersebut.
adalah budget tentang penghasilan dan biaya perusahan yang berisi taksiran-
taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan secara lebih
terperinci.
Budget penjualan
Di dalam akuntansi, posisi finansial seperti ini dituangkan dalam laporan Neraca
(Balance Sheet) perusahaan. Oleh karena itu Financial Budget sering pula disebut
sebagai Balance Sheet Budget (Budget Neraca).
Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet budget dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
adalah budget tentang posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu
yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan
kurang dijabarkan secara terperinci.
adalah budget tentang aktiva (harta), tentang utang dan tentang modal sendiri,
yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci.
a) Budget kas
b) Budget piutang
c) Budget persediaan
e) Budget utang
a) Alternatif Pertama
Financial budget yang terperinci disusun pada balance sheet supporting budget.
Posisi financial perusahaan terdiri dari aktiva, pasiva, dan struktur modal. Posisi
financial perusahaan tergantung dari aktivitas sehari-hari perusahaan, maka dapat
disimpulkan dalam menyusun financial budget harus memperhatikan operating budget
terlebih dahulu.
BAB 4
ANGGARAN PENJUALAN
1. Anggaran Penjualan
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008) anggaran penjualan
adalah: Anggaran penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam
kurun waktu satu tahun atau lebih.
Menurut Welsch Hilton dan Gardon (2000), manfaat anggaran penjualan yaitu:
Rencana pemasaran.
a) Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional, atau internasional; keadaan
persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen,
bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
b) Faktor Keuangan
c) Faktor Ekonomis
g) Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang
dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
h) Faktor Lainnya
1) Faktor-faktor Internal
2) Faktor Ekternal
Forecast Penjualan
Pendapat Salesman
Pendapat Sales Manager
Survei Konsumen
a. Analisis Trend
Analisis industri
ANGGARAN PRODUKSI
1. Pengertian
Anggaran produksi adalah alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan
mengontrol kegiatan produksi.
2. Perencanaan Produksi mencakup masalah :
a. Tingkat produksi
b. Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi
c. Tingkat persediaan barang jadi
Sehubungan dengan rencana penjualan dikaitkan dengan kebijakan tingkat
produksi dan persediaan maka ada beberapa pendekatan dalam menyusun anggaran
produksi:
a. Kebijaksanna yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat
persediaan barang dibiarkan mengambang.
b. Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingakt persediaan barang,
dengan tingkat produksi dibiarkan mengambang.
c. Kebijaksanaan yang mengutamakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan di atas.
3. Tujuan disusunnya anggaran produksi :
a. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang tersedia.
b. Menjaga tingkat persediaan yang memadai.
c. Mengatur produksi sehingga biaya produksi murah.
Sebelum barang diproduksi harus mengetahui lama proses produksi dan jumlah barang
yang harus diproduksi dengan melihat anggaran penjualan.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi barang:
a. Fasilitas pabrik
b. Fasilitas pergudangan
c. Stabilitas tenaga kerja
d. Stabilitas bahan baku
e. Modal yang digunakan
Kebijaksanaan persediaan:
Persediaan harus tepat jumlahnya. Faktor-faktor yang harus diperhatikan:
a. Daya tahan barang disimpan
b. Tersedianaya bahan baku
c. Biaya yang timbul dengan adanya persediaan
d. Modal kerja
e. Resiko yang ada.