Anda di halaman 1dari 3

Dosen : Antonius Siburian, BBA.,SE.,MM.

Budgeting.

Pertemuan 7.

Ad. 4. Menyusun premis-premis yang diperlukan untuk menyusun perencanaan.

Premis = Ide dasar.

Pedoman-pedoman yang diperlukan sebagai dasar untuk penyusunan suatu prencanaan


meliputi :

Kondisi-kondisi perusahaan saat ini, ikhtisar strategi-stategi dasar, sasaran-sasaran


khusus perusahaan , data historis, statistik perekonomian, kondisi dan perencanaan
investasi oleh perusahaan sejenis dan asumsi-asumsi dasar.

Pedoman-pedoman yang diberikan oleh pimpinan perusahaan berupa informasi yang


bersumber dari kegiatan intern masa lalu, penelitian keadaan ekstern dan strtegi-strategi
yang ditetapkan oleh pimpinan.

Secara terperinci dalam penyusunan perencanaan akan diperlukan pedoman-pedoman


seperti dibawah ini :

1. Uraian Tujuan Luas Perusahaan.


2. Uraian Sasaran-Sasaran /Tujuan Khusus Perusahaan.
3. Ikhtisar Strategi Dasar.
4. Data historis Perusahaan Kita.
5. Statistik Perekonomian.
6. Kondisi Perusahaan Pesaing dan Perencanaan investasinya.
7. Jadwal Perencanaan.
8. Asumsi-asumsi Dasar.

Uraian Tujuan Perusahaan secara luas, lihat contoh Tujuan Perusahaan Secara Luas.
Uraian sasaran-sasaran/Tujuan Khusus Perusahaan, lihat contoh Tujuan Khusus Perusahaan.

Ikhtisar Strategi Dasar.

a. Bidang Penjualan, Menggunakan tenaga-tenaga penjual yang dididik khusus dalam


bidang/jenis produk ini.
b. Bidang Produksi, Meningkatkan kualitas produk melalui peningkatan keterampilan
karyawan, peningkatan teknologi, memperbaiki teknik-teknik pengendalian kualitas,
dan mengembangkan produk-produk baru.
Meningkatkan effisiensi produksi melalui pengetatan penerimaan karyawan,
pemberian latihan kepada karyawan, pendekatan positif berdasarkan psikologi yang
sehat, memepertahankan mesin-mesin pada kondisi berjalan yang tinggi.
c. Bidang Akuntansi, Meningkatkan pengendalian biaya di semua tingkat dalam
organisasi dengan mempercepat proses penyajian informasi dan analisis.
d. Bidang Keuangan, melakukan investasi tambahan melalui dana intern berupa laba
yang ditahan.

Data Historis Perusahaan, Merupakan ikhtisar data akuntansi maupun non akuntansi yang
diperoleh untuk beberapa periode yang lalu.
Statistik Perekonomian, Pengumpulan data dari lembaga-lembaga statistik, informasi-
informasi resmi Pemerintah, informasi-informasi luar negeri
tentang ekonomi dan yang mempunyai kaitan.
Kondisi Perusahaan Pesaing dan Perencanaan Investasinya, Pengumpulan data dari hasil
pengamatan dalam bidang
penjualan, produksi, keuangan
( jika dimungkinkan dapat
dikumpulkan sebanyak-
banyaknya ).
Jadwal Perencanaan, Ditentukan selambat-lambatnya 15 hari sebelum tahun budget.
Asumsi-Asumsi Dasar, Diberikan dalam bentuk hasil penelitian teknis dan angka pengalaman
masa lalu dengan batasan kebijakan tertentu.

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak.

Ad. 5. Mengembangkan dan Menyetujui Perencanaan Laba Jangka Panjang ( Rencana


Strategis ).
Perencanaan laba jangka panjang ( strategis ) dikembangkan sesuai dengan tujuan luas
perusahaan, tujuan khusus perusahaan, dan strategi jangka panjang yang telah ditetapkan.
Perencanaan laba jangka panjang dikembangkan berdasarkan ketetapan-ketetapan
sementara sebagai penjabaran tujuan dan strategi perusahaan, yang proyeksi untuk periode
panjang, misalnya untuk jangka waktu lima tahun dengan perincian tiap-tiap tahun dalam
lima tahun.

Ad 6. Mengembangkan dan Menyetujui Perencanaan Laba Jangka Pendek ( Merupakan


Penjabaran dari Perencanaan Laba Jangka Panjang ).
Perencanaan laba jangka pendek merupakan penjabaran detail dari perencanaan laba
jangka panjang, walaupun dalam kenyataannya terdapat modifikasi-modifikasi, terhadap
rencana jangka panjang tetapi dalam hasil laba yang diharapkan berpedoman pada
perencanaan strategis yang telah disusun.

Sesuai dengan sifat perencanaan laba jangka pendek merupakan penjabaran detail, maka
dalam perencanaan laba ini perencanaan laba yang dikembangkan harus menunjukkan :
1. Kejelasan pertanggung-jawaban tiap-tiap pusat pertanggung-jawaban dalam
organisasi.
2. Pembagian periode-periode yang merupakan bagian dari satu tahun, misalnya tiap
bulan, triwulan.
3. Menurut kelompok produk.

Ad 7. Mengembangkan Analisis-Analisis Pelengkap .


Untuk menyusun rencana laba jangka panjang ( rencana laba strategis ) maupun rencana
laba jangka pendek ( rencana laba taktis ) diperlukan sejumlah analisis penting sebagai
pelengkap agar rencana laba yang disusun dapat diharapkan lebih realistis.
Analisis-analisis pelengkap ini berdasarkan data yang dikumpulkan baik bersumber dari
intern perusahaan maupun dari ekstern perusahaan dengan banyak menggunakan teknik
manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

Analisis–analisis pelengkap yang terpenting ialah :

1. Tiruan-tiruan ( simulasi-simulasi ) model perencanaan.


2. Biaya-Volume-laba ( Cost Volume Profit ).
3. Biaya marginal ( Marginal Cost ).
4. Pendapatan atas investasi ( Return on investmen ).
5. Model-model program linier ( Linier programing ). → Secara umum, program linear
terdiri dari dua bagian, yaitu fungsi objektif (fungsi tujuan) dan fungsi kendala.
6. Statistik-statistik tambahan tentang transaksi historis maupun perspektif.
7. Budget variabel ( Variable budget ).

Perencanaan laba, baik rencana laba jangka panjang maupun rencana laba jangka pendek
merupakan suatu perspektif antara hasil penjualan yang diharapkan dan biaya-biaya yang
akan diserap.

Perspektif adalah sudut pandang manusia dalam memilih opini dan kepercayaan mengenai
suatu hal.

Budget biaya variabel atau budget variabel merupakan suatu bentuk penyusunan rencana
laba di mana biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya varibel.
Mangapa kita harus melakukan ini ?
Pemisahan biaya menjadi biaya variabel dan biaya tetap memungkinkan dapat dilakukan
perhitungan pada kapasitas minimum yang mana biaya tetap dapat ditutup oleh hasil
penjualan. Dengan pemisahan biaya tersebut dimungkinkan kepada pusat pertanggung
jawaban dapat mengetahui apa yang harus dikirim dalam pelaksanaan tugasnya.

Di dalam akuntansi biaya kita mengenal tiga kategori biaya dalam hubungannya dengan
volume aktivitas, ialah :

Biaya tetap : Biaya-biaya yang pada dasarnya tetap/tidak berubah dalam periode
panjang terlepas dari perubahan-perubahan aktifitas/volume kegiatan.

Biaaya Variabel : Biaya-biaya yang bergerak secara proporsional mengikuti perubahan-


perubahan aktivitas/volume kegiatan.

Biaya Semi variabel : Biaya-biaya yang bersifat tidak tetap dan tidak pula variabel.
Jadi biaya semi variabel adalah biaya yang sifatnya sebagian tetap sebagian lagi variabel.
Biaya semi variable ini berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contohnya : biaya supervisor, biaya pemeliharaan mesin, dan instalasi.

Materi kuliah Budgeting, Hari Rabu tanggal 02 Nopember 2022.


Jam 19.30 - 21.00 Wib.

Anda mungkin juga menyukai