Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anggaran perusahaan adalah suatu proses perencanaan dan pengendalian

kegiatan suatu operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan

operasi suatu perusahaan, yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dalam satuan

uang yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut dalam

proyeksi keuangan.

Berdasarkan ruang lingkup/investasi perusahaan, anggaran dapat dibedakan

menjadi dua jenis yaitu :

a. Anggaran parsial

Yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas,misalnya anggaran untuk

bidang produksi atau bidang keuangan saja.

b. Anggaran Komprehensif

Yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh karena kegiatannya

meliputi seluruh aktivitas perusahaan dibidang marketing, produksi,

keuangan, personalia dan administrasi.

Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai pemakaian secara luas konsep-

konsep penganggaran dalam setiap kegiatan perusahaan serta pemakaian


pendekatan sistem secara keselururuhan (total system approach) dalam

pelaksanaan kegiatan sehari-hari.

Anggaran komprehensif adalah pendekatan yang sistematis dan formal untuk

membuat dan tugas-tugas perencanaan, koordinasi dan pengendalian kegiatan

operasi perusahaan yang menjadi tanggung jawab manajemen.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu Forecasting Budget?

2. Apa saja Kelompok Forecasting Budget?

3. Bagaimana Menyusun Forecasting Budget?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Budgeting,

selain itu untuk mengetahui secara detail tentang Forecasting Budget atau

Anggaran Penaksiran dan untuk menambah wawasan tentang Budgeting bagi

mahasiswa atau para pembaca.

1.4 Manfaat

1. Mengetahui Pengertian Forecasting Budget

2. Mengetahui Kelompok Forecasting Budget

3. Mengetahui cara menyusun Forecasting Budget


BAB II

ISI

2.1 Forecasting Budget

Forecasting budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran (forecast)

tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu (periode)

tertentu yang akan datang, serta berisi taksiran-taksiran (forecast) tentang

keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat yang akan datang.

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa forecasting budget terdiri dari

dua kelompok budget, yaitu Operating Budget dan Financial Budget.

2.2 Operating Budget (Budget Operasional)

Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan

selama periode tertentu yang akan datang.

Kegiatan perusahaan selama periode tertentu meliputi dua sektor, yaitu:

 Sektor Penghasilan (revenues)

Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha perusahaan, penghasilan

dapat dibedakan menjadi dua sub sektor, yaitu:

a. Sub-sektor penghasilan utama (operating revenues).

Ialah penghasilan yang diterima oleh perusahaan, yang berasal dan

berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok perusahaan.


b. Sub-sektor penghasilan bukan utama (non-operating revenues).

Ialah penghasilan yang diterima perusahaan, yang tidak berasal dan

tidak berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok

perusahaan, melainkan dari sumber usaha sampingan perusahaan.

 Sektor Biaya (expense)

Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha perusahaan, biaya dapat

dibedakan menjadi dua sub sektor, yaitu:

a. Sub-sektor biaya utama (operating expenses).

Ialah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, dan

berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok perusahaan.

Berdasarkan tempat terjadinya, Sub-sektor biaya utama dibagi menjadi

 Biaya Pabrik

Ialah semua biaya yang terdapat di dalam lingkungan atau ruang

(gedung) tempat dimana kegiatan produksi dilakukan.

Komponen-komponen biaya pabrik :

1. Biaya bahan mentah

Ialah nilai dari semua bahan yang diolah dalam proses produksi,

untuk diubah menjadi barang lain yang nantinya di jual.

2. Upah tenaga kerja langsung

Ialah upah yang dibayarkan kepada para tenaga (karyawan)

yang ditugasi mengolah bahan mentah dalam proses produksi,


untuk diubah menjadi barang lain yang nantinya dijual (barang

jadi).

3. Biaya pabrik tidak langsung

Ialah biaya yang terjadi dan terdapat di dalam lingkungan atau

ruang (gedung) pabrik tetapi tidak secara langsung

berhubungan dengan kegiatan proses produksi.

 Biaya Administrasi

Ialah semua biaya yang terdapat di dalam lingkungan atau ruang

(gedung) tempat dimana kegiatan administrasi dilakukan.

 Biaya Pemasaran

Ialah semua biaya yang terdapat di dalam lingkungan atau ruang

(gedung) tempat dimana kegiatan pemasaran dilakukan.

b. Sub-sektor biaya bukan utama (non-operating revenues)

Ialah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang tidak

berhubungan erat dengan usaha utama atau usaha pokok perusahaan,

melainkan berhubungan dengan usaha sampingan perusahaan.

Di dalam akuntansi, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sektor

penghasilan dan berhubungan dengan sektor biaya ini pada akhir periode

dituangkan dalam Laporan Rugi-Laba (Income Statement) perusahaan.

Oleh karena itu Operating Budget sering pula disebut sebagai Income

Statement Budget (Budget Rugi-Laba).


2.2.1 Income statement budget

Atas dasar kelengkapan isinya, income statement budget dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Master Income Statement Budget (Budget Induk Rugi-laba)

Ialah budget tentang penghasilan dan biaya perusahan

yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar (global) dan

kurang dijabarkan secara lebih terperinci.

b. Income Statement Supproting Budget (Budget penunjang

Rugi-Laba)

Ialah budget tentang penghasilan dan biaya perusahaan,

yang berisi taksiran-taksiran yang lebih terperinci, seperti

terperinci dari waktu ke waktu (bulanan), terperinci menurut

jenis bahan mentahnya, dan sebagainya.

Budget yang termasuk ke dalam income statement supporting

budget adalah

1. Budget penjualan

2. Budget-budget produksi

a. Budget unit yang akan diproduksikan.

b. Budget bahan mentah

 Biaya budget unit kebutuhan bahan mentah

 Budget pembelian bahan mentah


 Budget bahan mentah

c. Budget upah tenaga kerja langsung

d. Budget upah tenaga kerja tidak langsung

3. Budget biaya administrasi

4. Budget biaya penjualan

5. Budget penghasilan bukan utama

6. Budget biaya bukan utama

2.2. Financial Budget (Budget Financial)

Financial Budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada

suatu saat tertentu yang akan datang.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan posisi finansial perusahaan adalah

keadaan aktiva (harta), keadaan utang dan keadaan modal sendiri

perusahaan pada sesuatu saat.

Di dalam akuntansi, posisi finansial seperti ini dituangkan dalam laporan

Neraca (Balance Sheet) perusahaan. Oleh karena itu Financial Budget sering

pula disebut sebagai Balance Sheet Budget (Budget Neraca).

2.2.1 Balance Sheet Budget (Budget Neraca)

Atas dasar kelengkapan isinya, Balance Sheet budget dapat

dibedakan menjadi dua macam,yaitu:

 Master Balance Sheet Budget (Budget Induk Neraca)


Ialah budget tentang posisi finansial perusahaan pada

suatu saat tertentu yang akan datang yang berisi taksiran-

taksiran secara garis besar (global) dan kurang dijabarkan secara

terperinci.

 Balance Sheet Supporting Budget (Budget Penunjang Neraca)

Ialah budget tentang aktiva (harta), tentang utang dan

tentang modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih

terperinci.

Budget yang termasuk ke dalam balance sheet supporting

budget adalah:

1. Budget kas

2. Budget piutang

3. Budget persediaan

4. Budget perubahan aktiva tetap

5. Budget utang

6. Budget modal sendiri

2.3 Tahap-tahap penyusunan operating budget

a. Alternatif pertama

Besarnya penjualan ditentukan besarnya produksi. Dalam artian

jika perusahaan dapat melakukan produksi dalam jumlah besar maka

sebesar itulah penjualan yang dilakukan perusahaan.

b. Alternatif kedua
Besarnya budget produksi ditentukan oleh besarnya penjualan

perusahaan. Dalam artian jika produksi yang dilakukan oleh perusahaan

adalah sebesar proyeksi penjualan perusahaan pada periode tersebut.

2.4 Tahap-tahap penyusunan financial budget

Financial budget yang terperinci disusun pada balance sheet

supporting budget. Posisi financial perusahaan terdiri dari aktiva, pasiva,

dan struktur modal. Posisi financial perusahaan tergantung dari aktivitas

sehari-hari perusahaan, maka dapat disimpulkan dalam menyusun financial

budget harus memperhatikan operating budget terlebih dahulu.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Forecasting Budget ialah budget yang berisi taksiran-taksiran

(forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu

(periode) tertentu yang akan datang.

Forecasting budget terdiri dari dua kelompok budget, yaitu:

a. Operating Budget (Budget Operasional)

Operating budget merencanakan tentang kegatan-kegiatan

perusahaan selama periode tertentu yang akan datang.

Kegiatan perusahaan selama periode tertentu meliputi dua sektor, yaitu:

1. Sektor Penghasilan (revenues)

2. Sektor Biaya (expense)

b. Financial Budget (Budget Financial

Financial Budget merencanakan tentang posisi finansial

perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Budgeting karya Drs. M. Munandar cetakan kedua

http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/tahap-tahap-penyusunan-

operating-budget.html

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/08/forecasting-budget.html

Anda mungkin juga menyukai