Anda di halaman 1dari 24

KESANTUNAN BAHASA PADA BAGIAN PENTUP

KTI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Bahasa
Indonesia Semester Dua yang Diampu oleh Drs. M. Nur Fawzan Ahmad, S.S.,
M.A.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

1. Dhandy Syahmai Pattiasina (24010122140103)


2. Ichsanilsabr (24010122140107)
3. Intan Febriyan Chantiqa Putri (24010122140155)
4. Irfan Zuhdi Dharmakirty (24010122140163)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN 2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Untuk itu hanya karena kekuasaan dan kehendaknya pulalah
akhirnya penulis dapat mewujudkan buah pikirannya dalam bentuk tulisan yang
sederhana ini.

Makalah ini berjudul "Kesantunan Bahasa pada Bagian Penutup KTI".


Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas kuliah mata kuliah Bahasa
Indonesia di Universitas Diponegoro.

Selanjutnya, kami menyadari bahwa rasanya sulit untuk dapat


mewujudkan tulisan ini kehadapan para pembaca tanpa bantuan orang lain, untuk
itu kami mengucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia,
Bapak Nur Fauzan Ahmad, S.S., M.A. yang telah memberikan arahan dan
bimbingan, dalam penulisan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan
makalah ini.

Akhir kata, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat dan wawasan bagi pembaca.

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................1
PEMBAHASAN.....................................................................................................1
A. Isi Bagian Penutup.....................................................................................1
1. Kesimpulan dan Saran...............................................................................1
B. Pembuatan Daftar Pustaka.........................................................................1
1. Buku..........................................................................................................2
2. Artikel Ilmiah............................................................................................3
3. Pengarang dari Karya Ilmiah (Skripsi)......................................................4
C. Unsur Daftar Pustaka.................................................................................4
D. Aturan Penulisan Daftar Pustaka...............................................................5
1. Urutan........................................................................................................5
2. Format Daftar Pustaka...............................................................................6
3. Nama Penulis.............................................................................................7
4. Waktu Penerbitan......................................................................................7
5. Judul..........................................................................................................7
6. Jenis Publikasi Seri....................................................................................8
7. Jenis Publikasi Non-Seri...........................................................................9
E. Pembuatan Lampiran.................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUPAN.......................................................................................................10

i
A. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
SOAL.....................................................................................................................12
KUNCI JAWABAN.............................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesantunan berbahasa adalah pengungkapan pikiran dan perasaan
dengan halus, baik, dan sopan dalam interaksi komunikasi. Kesantunaan
berbahasa berkaitan erat dengan penggunaan bahasa yang diujarkan
masyarakat penutur bahasa. Penggunaan bahasa tidak hanya sebatas
memperhatikan ragam yang baik dan benar, akan tetapi juga mematuhi
ketepatan penyampaian makna dan maksud tujuan yang ingin disampaikan
kepada mitra tutur secara santun.

Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari tiga suku kata. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya dapat diartikan sebagai hasil sebuah
usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis atau menulis memiliki
arti segela kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis
lainnya. Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi
syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Jadi, dapat di artikan karya tulis ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan didasarkan pada pengkajian atau
penilitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-
prinsip ilmiah. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah sudah ditetapkan,
sehingga dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah harus melihat dan
mempertimbangkan atau bahkan mengacu pada sistematika tersebut.
Sistematika karya tulis ilmiah terdir dari bab pendahuluan, bab kajian pustaka
atau landasan teori, bab metodologi, bab hasil dan pembahasan, bab penutup,
dan bagian akhir.

Dalam karya ilmiah, bab penutup sangatlah penting, karena bab


penutup merupakan bab akhir dari karya tulis yang terdiri dari kesimpulan,
saran, daftar pustaka, dan lampiran. Pada bagian kesimpulan dan saran dapat
mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti,
untuk apa dan mengapa penelitian di lakukan, sedangkan pada bagian daftar

1
pustaka dan lampiran yang akan melengkapi karya ilmiah tersebut. Akan
tetapi, ternyata banyak dari kalangan masyarakat umum, khususnya kalangan
mahasiswa dalam menulis bab penutup banyak yangg mengalami kesulitan.
Maka dari itu, di dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam tentang
kesantunan bab penutup dalam karya tulis ilmiah yang benar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami akan mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan bahasa yang baik dalam penulisan penutup karya


ilmiah?
2. Bagaimana cara penulisan bab penutup yang baik dalam karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan dan memberitahu kesantunan bahasa yang baik dalam
penulisan penutup karya ilmiah.
2. Untuk menjelaskan dan memberitahu cara penulisan bab penutup bab
penutup yang baik dalam karya ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isi Bagian Penutup

1. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang


diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi
(yang berlaku). Sederhananya, kesimpulan adalah sebuah gagasan yang
tercapai pada akhir pembahasan. Ada juga yang mengatakan bahwa
kesimpulan adalah pembuktian dari suatu hipotesis. Berikut adalah hal-hal
yang harus diperhatikan dalam membuat kesimpulan karya tulis ilmiah:

1. Simpulan bukanlah ringkasan hasil, melainkan jawaban dari tujuan yang


sudah ditentukan atau jawaban dari hasil pengujian berbagai hipotesis
yang diuraikan secara kritis sehingga tidak mengandung arti lain (ambigu).
Jadi, harus dibedakan antara dugaan, temuan, dan simpulan hasil studi.
2. Isi dari kesimpulan sebaiknya mengandung saran-saran yang ditujukan
kepada pembaca.
3. Dibuat dengan cara menggambarkan secara singkat isi dari karya ilmiah
yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Dalam membuat kesimpulan, hindari menyimpulkan materi yang tidak
dibahas dalam pembahasan makalah atau karya tulis ilmiah.

B. Pembuatan Daftar Pustaka


Daftar sumber rujukan harus disusun secara benar dan akurat.
Kebenaran, akurasi, kelengkapan dan konsistensi komponen penulisan daftar
sumber rujukan mencerminkan kecermatan dan apresiasi penulis terhadap
sumber informasi yang dirujuknya. Maka dari itu, pada bagian ini dijelaskan
bagaimana cara menulis daftar pustaka yang benar:

1
Jenis dan Teknik penyusunan daftar sumber rujukan
1. Sumber kutipan yang dirujuk dalam isi karya ilmiah harus tercantum
dalam daftar pustaka, begitu pula sebaliknya.
2. Penyusunan urutan daftar pustaka menurut alfabet yang dengan berturut-
turut dari atas ke bawah, tanpa memakai angka (1, 2, 3, dst.).
3. Daftar pustaka ditulis atau diketik menggunakan spasi tunggal, berurutan
secara alfabetis tanpa nomor urut.
4. Jika setiap sumber rujukan dalam daftar pustaka diketik lebih dari satu
baris, maka tulisan pada baris kedua dan seterusnya dimulai pada ketukan
kelima (1 tab).
5. Jarak antarbaris antarrujukan adalah 1,5 spasi.
6. Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka harus
mencantumkan pranala/tautan yang terdiri atas tanggal dan jam diunduh
atau diakses.
7. Nama penulis yang memiliki satu suku kata ditulis berulang.
Contoh: Sugiyono (2015) menjadi Sugiyono, S. (2015).

Apabila daftar pustaka datang dari sumber internet, maka harus


mencantumkan pranala/tautan yang terdiri atas tanggal dan jam diunduh atau
diakses.

1. Buku

Penulisan daftar pustaka untuk buku teks yang ditulis oleh satu orang
penulis memiliki format penulisan sebagai berikut:

[Nama belakang], [Nama depan dan nama tengah (jika ada)]. [(tahun
penerbitan)]. [Judul buku (sentence case dan cetak miring)]. [Edisi
buku (jika ada)]. [Kota terbit: nama penerbit].

2
Contoh:

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Jika penulis berjumlah lebih dari satu orang diberikan tanda “&” untuk
memisahkan nama penulis pertama dan kedua. Untuk penulis yang berjumlah
lebih dari dua, nama penulis dipisahkan dengan tanda koma dan gunakan
tanda baca “&” untuk memisahkan nama penulis terakhir.

Contoh:

Erowati, Rosida & Ahmad Bahtiar. 2011. Sejarah Sastra Indonesia. Ciputat:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lalu, jika penulis berjumlah lebih dari dua orang, maka menggunakan
kata “dkk” seperti,

Arifin, Bustanul, dkk. 2007. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka.

2. Artikel Ilmiah

Penulisan daftar pustaka untuk artikel ilmiah dalam jurnal ilmiah


memiliki format penulisan sebagai berikut:

[Nama belakang], [Nama depan dan nama tengah (jika ada)]. [Judul
artikel]. [Nama jurnal]. [Tahun terbit]. [Pranala yang diakses (jika
online)].

3
Contoh:

Widariyanti, Cici. “Eksistensi Lekra Dalam Pusaran Manifesto Kebudayaan


Demokrasi Terpimpin”, ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah. 2022.
https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria (diunduh 7 Maret, pukul 07.25
WIB)

3. Pengarang dari Karya Ilmiah (Skripsi)

Penulisan daftar pustaka untuk karya ilmiah (skripsi) memiliki format


penulisan sebagai berikut:

[Nama belakang], [Nama depan dan nama tengah (jika ada)]. [Judul
skripsi]. [Disertasi]. [Nama kampus]. [Tahun terbit].

Contoh:

Trisakti, Y. “Kualitas Kinerja Widyaiswara Berdasarkan Penilaian Peserta


Pendidikan dan Pelatihan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jakarta”. Disertasi, Universitas Negeri Jakarta, 2008.

C. Unsur Daftar Pustaka

Dalam pembuatan daftar pustaka, ada beberapa unsur yang perlu


diperhatikan, yaitu
1. Nama penulis ataupun pengarang
2. Judul buku serta judul artikelnya
3. Tahun terbit dan edisi jika ada
4. Tempat terbit
5. Nama penerbit

4
Unsur-unsur di atas harus ada di dalam penulisan daftar pustaka. Namun,
apabila ada beberapa unsur yang tidak ditemukan dari karya tulisan ilmiah
yang dijadikan rujukan, maka bisa diberi keterangan tambahan

D. Aturan Penulisan Daftar Pustaka

1. Urutan

Pada bagian ini akan dijelaskan aturan urutan referensi dalam


penulisan daftar pustaka.
1. Tulis nama penulis sesuai abjad.
2. Urutan dari beberapa referensi dengan penulis yang sama.
a) Referensi yang ditulis oleh penulis yang sama diurutkan berdasarkan
tahun penerbitan.
b) Referensi yang ditulis oleh satu penulis dicantumkan mendahului
referensi yang ditulis lebih dari satu penulis.
c) Referensi dengan penulis pertamanya sama dan penulis kedua atau
berikutnya berbeda maka disusun berdasarkan abjad nama keluarga
penulis kedua atau penulis berikutnya jika nama penulis keduanya
sama.
d) Referensi yang ditulis oleh beberapa penulis yang sama dicantumkan
berdasarkan tahun terbit.
e) Referensi yang ditulis oleh penulis yang sama dengan tahun terbit
referensi yang sama maka diurut sesuai abjad judul kecuali referensi
serial maka urutkan sesuai seri.
4. Penulisan beberapa referensi dengan penulis pertama berbeda namun
memiliki nama keluarga yang sama ditulis sesuai abjad inisial nama depan.
5. Penulisan urutan referensi yang ditulis oleh institusi, organisasi, asosiasi,
atau tanpa penulis sesuai abjad dari nama institusi, organisasi, atau
asosiasi. Institusi induk mendahului unit di dalamnya. Jika penulis
referensi tidak diketahui maka dinyatakan sebagai “Anonim”.

5
2. Format Daftar Pustaka

Pada bagian ini akan dijelaskan format penulisan referensi di dalam


suatu daftar pustaka.
1. Seri
Referensi secara berkala diterbitkan: jurnal, majalah, newsletter,
dituliskan,

Penulis, A. A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (1980). Judul artikel. Judul
seri, xx, xxx-xxx

2. Non-Seri
Penulis, A. A. (1980). Judul buku. Lokasi: penerbit.

3. Bagian dari non-seri


Referensi diterbitkan dengan terpisah: laporan, buku, monograf,
brosur, manual, dan media audiovisual dituliskan,

Penulis, A. A., & Penulis, B. B. (1980). Judul bab. In A. Editor, & B.


Editor (Eds.), Judul buku (pp. xx-xxx). Lokasi: penerbit.

4. Seri online
Penulis, A. A., & Penulis, B. B. (2002). Judul artikel. Judul seri, xx, xxx-
xxx. Diambil tanggal, bulan, tahun dari sumber.

5. Dokumen online
Berbentuk database, jurnal online, diskusi berbasis website,
halaman web, newsgroup, newsletter berbasis web atau email dituliskan,

6
Penulis, A. A., (2002). Judul artikel. Diambil tanggal, bulan, tahun dari
sumber.

3. Nama Penulis

1. Seri
Intan, F. C., Dhandy, S., Irfan, P., & Aunil, I. (2023). Peran
mahasiswa sebagai warga negara Indonesia. Jurnal Studi Indonesia,
15 (3), 20-46.

2. Non-Seri
Intan, F. C. (2002). Pengaruh nilai moral adat timur terhadap
perkembangan anak 2020.1-2022.2, Estimasi data non stasioner.
Jakarta: Universitas Indonesia.

Perlu diperhatikan bahwa maksimal mencantumkan enam penulis;


penulis berikutnya dinyatakan dengan menuliskan et al, (ditulis tegak dan
tanda koma setelah “al”).

4. Waktu Penerbitan

Dhandy, S. (2006). Abstrak Aljabar: Pembuktian operasi biner subgrup


terhadap grup. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 2 (2), 110-126.
[jurnal, buku, dan media audiovisual]

(1995, Juni). [pertemuan, majalah bulanan, newsletter, dan koran]


(1990, 26 November). [koran harian dan mingguan]
(in press). [karya yang diterima namun belum dicetak]
(n.d). [karya yang tidak ada tanggal]

5. Judul

7
1. Seri
Dhandy, S., & Irfan, P. (2002). Perdebatan mengenai prestasi alumni
Universitas Diponegoro sebagai generasi emas. Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh, 5 (3), 210-313.

2. Non-seri
Ichsanilsabr, A. (2023). Penelitian sumber daya mahasiswa di institusi
tinggi jarak pendek: Pengalaman Universitas Diponegoro. In
Asandhimitra et al, (Eds). Pendidikan tinggi jarak pendek (pp. 589-
593). Jakarta: Pusat penerbitan, Universitas Negeri Jakarta.

6. Jenis Publikasi Seri

1. Periodikal
a) Jurnal
Intan, F., Dhandy, S. P., & Irfan. (2023). Pengembangan tenaga
mahasiswa melalui seminar pada pendidikan jarak dekat. Jurnal
Pendidikan Terbuka dan Jarak Dekat, 9 (5), 112-151.

b) Majalah
Henry, C. A. III. (1980, April 10). Beyond the moon. Time, 159, 28-
30.

2. Non-periodikal
Suparto, M. A., Zuhair, A (2010). Pendidikan jarak dekat: Teori dan
Praktik. Semarang: Pusat Penerbitan, Universitas Diponegoro.

3. Bagian dari non-periodikal


Editor:
Intan, F. (2003). Universitas Diponegoro periode 1995-1999. In E.
Dhandy et al, (Eds.), Universitas Diponegoro: Dulu, sekarang, dan

8
esok (pp. 142-183). Semarang: Pusat Penerbitan, Universitas
Diponegoro.

7. Jenis Publikasi Non-Seri

Perlu diperhatikan bahwa:


1. Cantumkan nama kota. Jika kota tersebut dapat disalahartikan dengan
tempat lain, maka cantumkan keterangan lain seperti provinsi dan/atau
negara. Gunakan tanda koma setelah penulisan tempat.
2. Jika penerbit merupakan perguruan tinggi dan kota atau provinsi tempat
perguruan tinggi tersebut, maka jangan cantumkan provinsi tersebut di
tempat penerbit.
3. Cantumkan nama penerbit secara ringkas
4. Jika tempat penerbitan lebih dari satu, maka cantumkan tempat yang
pertama atau kantor pusat penerbit.

8. Jenis Publikasi di Media Elektronik


Intan, E., Dhandy, S. P., & Irfan, A. (2024). A fascinating profile: University
students who take long distance education classes show stronger
motivation than on-campus students. Diambil 31 Maret 2023 dari
http://simpen.lppm.ut.ac.id/informasi%20penelitian/PedomanPenulis
anDaftarPustaka.pdf

Perlu diperhatikan bahwa:


1. Jika referensi berasal dari internet, maka cantumkan alamat internet
referensi tersebut di bagian akhir.

9
2. Jika referensi berasal dari database, maka cukup cantumkan nama
database.

E. Pembuatan Lampiran

Penulisan lampiran pada sebuah karya tulis merupakan penjelasan


lebih detail mengenai karya tulis yang dibuat. Lampiran dapat berupa tulisan
maupun gambar penjelasan lebih detail mengenai karya tulis.

10
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dalam bagian penutup makalah tentang kesantunan bahasa, terdapat
daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka berisi sumber referensi yang
digunakan dalam penulisan makalah dan lampiran berisi informasi tambahan
seperti contoh kasus atau tabel yang mendukung isi makalah.

Daftar pustaka dan lampiran menjadi penting karena dapat


memberikan kepercayaan kepada pembaca bahwa makalah ini telah didukung
oleh referensi yang berkualitas dan memiliki informasi tambahan yang relevan
dengan topik yang dibahas.

Dalam daftar pustaka, dijelaskan sumber-sumber referensi seperti


jurnal ilmiah, buku, artikel, dan website yang digunakan dalam penulisan
makalah. Sedangkan dalam lampiran, disertakan informasi tambahan yang
mendukung isi makalah seperti contoh-contoh kasus atau tabel data yang tidak
dimasukkan ke dalam teks utama.

Dengan adanya daftar pustaka dan lampiran pada bagian penutup


makalah tentang kesantunan bahasa, pembaca dapat memahami dan
mengevaluasi secara lebih baik tentang sumber referensi yang digunakan dan
mendapatkan informasi tambahan yang relevan dengan topik yang dibahas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abrori, Mohammad Lutfi, Alfyandi, Ferry Indriadi, Ajeng Trisnaningtyas, dan Deviyanti.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IPB University Edisi Ke-4, 2019.
Andriani, D. (2004). PEDOMAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA. Tangerang Selatan:
Pusat Studi Indonesia.
Erliza, Raden Ayu Tiara, dan Ika Krismayani. “Analisis Sitiran Artikel Jurnal Internasional
Pada Laporan Akhir Penelitian Dosen Progam Studi S-1 Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Tahun 2015-2018.” Jurnal Ilmu
Perpustakaan 8, no. 4 (2019): 228–238.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/26874.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. “Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Dan Disertasi” (2018): 53.
https://maksi.feb.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/379/2018/07/PEDOMAN-
PENULISAN-KARYA-ILMIAH-SKRIPSI-TESIS-DAN-DISERTASI-1.pdf.
Khumaisah, Lela Lailatul, M Si, Kartika Tarwati, S Pd, M Hum, dan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi. “Pedoman penulisan karya tulis ilmiah.” Jj, no. 0266
(2021): 3.
(2016). PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH: SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.
Rosmiati, A. (2017). Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: ISI PRESS.

12
SOAL

Pilihan Ganda

1. Apa saja informasi yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka pada
karya tulis ilmiah?
a. Nama pengarang, judul buku atau artikel, tahun terbit, dan tempat
terbit atau jurnal.
b. Nama pengarang dan judul buku atau artikel saja.
c. Nama pengarang, judul buku atau artikel, dan penerbit.
d. Nama pengarang, judul buku atau artikel, penerbit, dan nomor urut
dalam teks karya tulis ilmiah.
e. Nama pengarang, judul buku atau artikel, dan nomor urut dalam teks
karya tulis ilmiah.

2. Bagaimana cara menulis daftar pustaka pada karya tulis ilmiah?


a. Menulis semua referensi secara kronologis
b. Menulis semua referensi dalam urutan abjad berdasarkan nama
pengarang
c. Menulis semua referensi dalam urutan abjad berdasarkan judul buku
d. Menulis semua referensi secara acak
e. Menulis semua referensi dalam urutan abjad berdasarkan tahun
penerbitan

3. Penulisan daftar Pustaka yang tepat untuk buku yang berjudul Ragam
Bahasa di Indonesia, karangan Yuni Handayani, diterbitkan oleh Bhuana
Ilmu Populer, tahun 2019, adalah…
a. Yuni, H. (2019). Ragam Bahasa di Indonesia. Bhuana Ilmu Populer.
b. Yuni, H., Ragam Bahasa di Indonesia. Bhuana Ilmu Populer, (2019)
c. Yuni, H. (2019). Bhuana Ilmu Populer. Ragam Bahasa di Indonesia.
d. Handayani, Y., Ragam Bahasa di Indonesia. Bhuana Ilmu Populer,
(2019)

13
e. Handayani, Y. (2019). Ragam Bahasa di Indonesia. Bhuana Ilmu
Populer

4. Format apa yang biasanya digunakan dalam daftar pustaka pada karya tulis
ilmiah?
a. MLA (Modern Language Association)
b. APA (American Psychological Association)
c. Harvard
d. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
e. AMA (American Medical Association)

5. Apa konsekuensi jika penulis karya tulis ilmiah tidak mencantumkan


daftar pustaka?
a. Tidak ada konsekuensi yang signifikan.
b. Karya tulis ilmiah tersebut akan dianggap tidak sah atau tidak memiliki
dasar yang kuat.
c. Pembaca akan kesulitan untuk mengecek sumber-sumber yang
digunakan dalam karya tulis ilmiah tersebut.
d. Karya tulis ilmiah tersebut akan dianggap tidak terstruktur dan tidak
memiliki kerangka yang jelas.
e. Penulis karya tulis ilmiah akan dikenakan sanksi administratif oleh
institusi yang terkait.

6. Apakah lampiran harus dicantumkan dalam karya tulis ilmiah?


a. Ya, lampiran wajib dicantumkan dalam setiap karya tulis ilmiah.
b. Tidak, lampiran tidak perlu dicantumkan dalam karya tulis ilmiah.
c. Lampiran hanya perlu dicantumkan jika ada informasi tambahan yang
relevan dengan topik yang dibahas.
d. Lampiran hanya perlu dicantumkan jika penulis merasa perlu
menunjukkan bahwa dirinya melakukan riset yang cukup dan
mendalam.

14
e. Lampiran hanya perlu dicantumkan jika penulis tidak dapat
menyertakan informasi tersebut dalam teks karya tulis ilmiah.

7. Bagaimana cara mengurutkan lampiran pada karya tulis ilmiah?


a. Berdasarkan urutan waktu penggunaan informasi yang disajikan dalam
lampiran.
b. Berdasarkan urutan abjad dari judul informasi yang disajikan dalam
lampiran.
c. Berdasarkan urutan nomor lampiran yang disajikan dalam teks karya
tulis ilmiah.
d. Berdasarkan urutan waktu penulisan informasi yang disajikan dalam
lampiran.
e. Lampiran tidak perlu diurutkan karena tidak dianggap sebagai bagian
penting dari karya tulis ilmiah.

Essay

1. Bagaimana cara menulis rujukan pada daftar pustaka jika sumber yang
digunakan tidak memiliki nama pengarang?
2. Bagaimana mengutip sumber yang sama namun dengan halaman yang
berbeda pada teks dan daftar pustaka?
3. Apa yang harus dilakukan jika sumber dalam daftar pustaka tidak dapat
diakses atau tidak lagi tersedia?

15
KUNCI JAWABAN

Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. E
4. B
5. B
6. C
7. C

Essay

1. Jika sumber yang digunakan tidak memiliki nama pengarang, maka


rujukan pada daftar pustaka dapat ditulis dengan menggunakan nama
lembaga atau organisasi sebagai pengganti nama pengarang. Contohnya,
dalam rujukan pada daftar pustaka dapat ditulis: "Badan Pusat Statistik.
(2020). Statistik Indonesia".
2. Jika mengutip sumber yang sama namun dengan halaman yang berbeda
pada teks dan daftar pustaka, maka halaman kutipan harus dicantumkan
dalam tanda kurung setelah nama pengarang dan tahun terbit pada teks.
Namun, pada daftar pustaka, hanya mencantumkan halaman awal dan
akhir dari artikel atau buku yang dikutip. Contohnya, pada teks dapat
ditulis: (Smith, 2020, hlm. 123-124), sedangkan pada daftar pustaka hanya
perlu mencantumkan: Smith, J. (2020). The impact of social media on
teenage mental health. Journal of Psychology, 27(2), 123-135.
3. Jika sumber dalam daftar pustaka tidak dapat diakses atau tidak lagi
tersedia, dapat dilakukan dengan cara mencari sumber alternatif yang
sejenis atau dengan menggantinya dengan sumber lain yang relevan. Jika
tidak ada sumber alternatif yang dapat digunakan, sumber tersebut dapat
dihapus dari daftar pustaka dan dijelaskan dalam catatan kaki atau di
dalam teks.

16

Anda mungkin juga menyukai