Solusi feasible :
penyelesaian yang memenuhi semua kendala
Solusi tidak feasible :
penyelesaian yang tidak memenuhi salah satu
kendala
Daerah feasible: Daerah yang memenuhi semua
kendala
Solusi Optimal
Adalah Solusi feasible yang memenuhi fungsi tujuan
yang paling favorable yaitu
Z= 3x1+5x2
B(4,3)
O(0,0) A(4,0) X1
3x1+2x2=18
Jadi harga Z maksimum pada titik C (2,6) dengan Z=36
X2 X1=4
Titik C
Titik D Z= 3.2+5.6=36
Z= 3.0+5.6=30 Titik B
Z= 3.4+5.3=27
Z= 3x1+5x2
B(4,3)
3x1+2x2=18
Masalah Minimum
Contoh 2:
Minimumkan Z=10x1 + 8x2
dengan kendala : 2x1 + x2 ≥ 8
2x1 + 3x2 ≥ 12
x1 ≥ 2
x2 ≥ 1
x1, x2 ≥ 0
Grafik
A(2,4)
Z=10x1+8x2 B(3,2)
x2=1 C(9/2, 1)
2x1+x2=8 2x1+3x2=12
x1=2
Titik A
Z= 10.2+8.4=52
Titik B
A(2,4) Z= 10.3+8.2=46
2x1+x2=8 2x1+3x2=12
x1=2
Jadi harga Z minimum pada titik C (3,2) dengan Z=46
Masalah Khusus
Grafik 3X1+6X2=30
Z=20X1+40X2 C(8,1)
X1
X1=8
Nilai maksimum Z dipenuhi oleh setiap titik sepanjang garis BC yaitu Z= 200
2. Tidak memiliki solusi fisibel
Contoh :
Memaksimumkan Z= 20X1 + 50 X2
Dengan kendala X1 + X2 ≤ 5
2X1 + 3X2 ≥ 24
X1, X2 ≥ 0
Grafik
Dari gambar terlihat tidak ada daerah yang memenuhi semua kendala, artinya
masalah tersebut tidak memiliki solusi fisibel.
3. Solusi tidak terbatas (Unbounded Solution)
Contoh :
Memaksimumkan Z = 30X1 + 40X2
Dengan kendala 3X1 + 4X2 24
2X1 ≤ 10
X1, X2 ≥ 0
Grafik
Jika garis fungsi
tujuan digeser sejajar
ke atas akan selalu
ditemukan nilai Z
yang lebih besar dan
lebih besar lagi
sehingga dikatakan
bahwa solusinya tidak
terbatas.
METODE SIMPLEKS
Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh
George B. Dantzig pada tahun 1947 dan telah
diperbaiki oleh beberapa ahli lain.
Metode penyelesaian dari metode simpleks ini
melalui perhitungan ulang (iteration) dimana
langkah-langkah perhitungan yang sama diulang-
ulang sebelum solusi optimal diperoleh
Penyelesaian Dengan Metode
Simpleks
Syarat :
Model program linier ( Canonical
form) harus dirubah dulu kedalam
suatu bentuk umum yang dinamakan
”bentuk baku” (standard form).
Ciri-ciri dari bentuk baku model
program linier
Semua fungsi kendala/pembatas berupa
persamaan dengan sisi kanan non-negatif.
Semua variabel keputusan non-negatif.
Fungsi tujuan dapat memaksimumkan maupun
meminimumkan
Bentuk baku PL :
Fungsi tujuan :
Maks / Min Z = CX
Fungsi pembatas :
AX = b
X>0
Simpleks
Langkah Awal
Langkah Iterasi
TIDAK
YA
Uji
Stop
Optimal
Langkah Awal
Membentuk persamaan yang siap dioperasikan dalam
metode SIMPLEK dengan mengubah model kedalam
bentuk baku (Standar) ,dengan cara :
1.Jika kendala berbentuk
Diubah menjadi
Contoh :
X1 + 2X2-3X3 ≥ 5 X1 + 2X2-3X3 - S1 +R1 = 5
3. Jika masalah berbentuk
Contoh :
2X1 + 4 X2 = 40 2X1 +4X2 + R1 =40
MASALAH
Produk Kapasitas
tersedia
Pabrik Mazena Terigu
Magelang 1 0 4
Sukoharjo 0 2 12
Cilacap 3 2 18
Laba per 3 5
unit
Contoh
Memaksimalkan Z = 3X1 + 5X2,
Dengan Pembatas
X1 4, [1]
2X2 12, [2]
3X1 + 2X2 18, [3]
X1, X2 0
Langkah Awal
(Mengubah ke dalam bentuk Baku)
X1 + S1 = 4,
2X2 + S2 = 12,
3 X1 + 2X2 + S3 = 18,
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
S1 0 1 0 1 0 0 4
S2 0 0 2 0 1 0 12
S3 0 3 2 0 0 1 18
Langkah Iterasi
1. Memilih Kolom Kunci (Pivot):
memilih kolom yang mempunyai nilai pada
Baris – 0 (Z):
-kasus Max dipilih paling negatif
-kasus Min dipilih paling positif
X2 terpilih sebagai EV karena memiliki nilai koefisien paling negatif pada baris 0
2. Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris dengan indeks terkecil.
Nilai indeks diperoleh dari harga ruas kanan ( bi) dibagi dengan koefisien
variabel terpilih pada kolom kunci pada setiap persamaan ke i.
S1 0 1 0 1 0 0 4
S2 0 0 1 0 1/2 0 6 LV
S3 0 3 2 0 0 1 18 b3-2b2
BV Z X1 X2 S1 S2 S3 BSF
I
T
Z 1 -3 0 0 5/2 0 30
E
R
A S1 0 1 0 1 0 0 4
S
I X2 0 0 1 0 ½ 0 6
1
S3 0 3 0 0 -1 1 6
Hasil Iterasi 1
BV Z X1 X2 S1 S2 S3 BSF
Z 1 -3 0 0 5/2 0 30
S1 0 1 0 1 0 0 4
X2 0 0 1 0 ½ 0 6
S3 0 3 0 0 -1 1 6
Uji Optimal
Baris -0(Z)
* Max ≥0
* Min ≤ 0
Iterasi 2
BV Z X1 X2 S1 S2 S3 BSF
Z 1 -3 0 0 5/2 0 30
S1 0 1 0 1 0 0 4
X2 0 0 1 0 ½ 0 6
S3 0 3 0 0 -1 1 6 LV
BV Z X1 X2 S1 S2 S3 BSF
Z 1 -3 0 0 5/2 0 30 b0+3b3
S1 0 1 0 1 0 0 4 b1-b3
X2 0 0 1 0 ½ 0 6
S3 0 1 0 0 -1/3 1/3 2 LV
BV Z X1 X2 S1 S2 S3 BS
F
Hasil Z 1 0 0 0 3/2 1 36
Iterasi 2 S1 0 0 0 1 1/3 -1/3 2
X2 0 0 1 0 ½ 0 6
X1 0 1 0 0 -1/3 1/3 2
Iterasi 3 Sudah optimal
BV Z X 1 X 2 S1 S 2 S 3 BSF
Z 1 0 0 0 3/2 1 36
S1 0 0 0 1 1/3 -1/3 2
X2 0 0 1 0 ½ 0 6
X1 0 1 0 0 -1/3 1/3 2
Karena koefisien baris 0 sudah bernilai lebih besar dari nol maka iterasi berhenti
Diperoleh solusi optimal (Z, X1, X2, S1, S2, S3) =(36, 2, 6, 2, 0, 0)
Latihan
Maks Z = 60X1 + 30X2 + 20X3,
kendala 8X1 + 6X2 + X3 48,
4X1 + 2X2 + 3/2X3 20,
2X1 + 3/2X2 +1/2X3 8,
X1, X2, X3 0.
Langkah Awal
8X1 + 6X2 + X3 + S1 = 48,
4X1 + 2X2 + 3/2X3 + S2 = 20,
2X1 + 3/2X2 +1/2X3 +S 3 = 8,
Z = 60X1 + 30X2 + 20X3 + 0S1 +0 S2+0 S 3
Z - 60X1 - 30X2 - 20X3 -0 S1 - 0S2-0 S 3= 0
Tabel simplek Awal (Iterasi 1)
BV Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 BSF
S1 0 8 6 1 1 0 0 48
S2 0 4 2 3/2 0 1 0 20
S3 0 2 3/2 1/2 0 0 1 8
Iterasi 2
BV Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 BSF
Z 1 0 15 -5 0 0 30 240
S1 0 0 0 -1 1 0 -4 16
S2 0 0 -1 ½ 0 1 -2 4
Z 1 0 5 0 0 10 10 280
S1 0 0 -2 0 1 2 -8 24
x3 0 0 -2 1 0 2 -4 8
Karena koefisien baris 0 sudah bernilai lebih besar dari nol maka iterasi berhenti
Diperoleh solusi optimal (Z, X1, X2, X3,S1, S2, S3) =(280, 2, 0,8, 24, 0, 0)
TUGAS
Kerjakan latihan berikut menggunakan metode grafik
dan metode simpleks