Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL DENGAN TEMA

THE THINKING OF STRATEGIC PLANNING AND HIGHER


EDUCATION DEVELOPMENT

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
yang diampu oleh Dr. Nur Aedi, M.Pd.

Disusun oleh :
Muhammad Faris Shiddiq
1901318

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK


BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ―Analisis Jurnal Internasional dengan Tema “The Thinking of
Strategic Planning and Higher Education Development” dengan baik. Makalah ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak menerima bimbingan,
bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesepakatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mencurahkan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan baik dan lancar.
2. Bapak Dr. Nur Aedi, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
sekaligus pembimbing yang selalu memberi dorongan agar penulisan makalah
ini selesai dengan baik
3. Rekan – rekan penulis di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan 2019 yang saling
memberi dukungan dalam membuat makalah.
4. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Tugas ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan Teknik penulisannya.
Oleh sebab itu, saya dapat mengharapkan saran atau kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandung, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................... 2
1.5 Sistematika ................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4
2.1 Jurnal I ....................................................................................... 4
2.1.1 Deskripsi Jurnal ............................................................. 6
2.1.2 Analisis Jurnal ................................................................ 8
2.2 Jurnal II ..................................................................................... 15
2.2.1 Deskripsi Jurnal ............................................................. 16
2.2.2 Analisis Jurnal ................................................................ 24
2.3 Jurnal III .................................................................................... 22
2.3.1 Deskripsi Jurnal ............................................................. 22
2.3.2 Analisis Jurnal ................................................................ 24
BAB III PENUTUP .................................................................................. 25
3.1 Kesimpulan................................................................................. 25
3.2 Saran .......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
mendifinisikan bahwa Pendidikan tinggi adalah jenjang Pendidikan setelah
Pendidikan menengah yang mencakup program diploma,program
sarjana,program magister,program doktor,dan program profesi,serta program
spesialis dalam mengenyam Pendidikan adalh merupakan salah satu usaha
sadar dan terncana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual dalam keagamaan, penngenalan diri,
kepribadian,kecerdasan dan akhlah mulia.
Tujuan Pendidikan tinggi menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi adalah, berkembanganya potensi Mahasiswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan berakhlah mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,terampil,kompeten
dan juga berbudaya untuk kepentingan bangsa dan juga terwujudnya
pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang
bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan
dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih
baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa
melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita
lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya,
hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati.
Strategi adalah tentang membuat keputusan unik dan mengambil tindakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan strategis, dalam pandangan
Corrall (1996) pada dasarnya adalah tentang memutuskan dan
menyempurnakan tujuan kelembagaan dan bekerja untuk menerjemahkannya
menjadi tindakan dan hasil untuk mendapatkan keunggulan kompetitif

3
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
melakukan analisis terhadap tiga jurnal internasional yang berjudul;
― Using the Second Classroom as a Platform to Improve College Students'
Employability”; “Development of E-Learning Design Strategies towards
Effectives University Smart Learning Environment”; dan ― Existing,
Utilization and Preservation of E-Learning Facilities During Covid-19: Case Of
Delta State Private Secondary Schools” yang berkaitan dengan latar belakang di
atas untuk mengetahui kerangka pemikiran mengenai perencanaan efisiensi serta
strategis dan pengembangan pendidikan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Penjelasan dan Gambaran dari isi ketiga jurnal yang akan
dianalisis?
2. Apa kesimpulan yang dapat diambil terhadap ketiga jurnal yang telah
dianalisis?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Penjelasan dan Gambaran dari isi ketiga jurnal yang akan
di analisis.
2. Untuk mengetahui kesimpulan yang dapat diambil terhadap ketiga jurnal
yang telah dianalisis.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari makalah yang telah disusun adalah :
a. Manfaat untuk Penulis
Penulis mendapatkan ilmu dan juga informasi yang lebih luas lagi dari
berbagai sumber. Selain itu, penulis dapat lebih memahami bagaimana
teori dari hasil analisis jurnal pemikiran mengenai perencanaan Tujuan dan
efisensi dalam Pendidikan
b. Manfaat untuk Pembaca
Untuk pembaca, dapat mengetahui dan memahami tentang kondisi serta
efesiensi dari tujuan dan fungsi dalam pengemangan Pendidikan

4
1.5 Sistematika
Untuk Penyusunan makalah agar sesuai dengan ketentuan dan terperinci
maka makalah disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
manfaat dan sistematika penulisan
BAB II Pembahasan, membahas mengenai deskripsi serta hasil analisis
penulis dari masing-masing jurnal
BAB III Kesimpulan dan Saran

5
BAB II
PEMBAHASA
N

2.1 Jurnal I : “Using the Second Classroom as a Platform to Improve


College Students' Employability”
2.1.1 Deskripsi Jurnal
1) Identias Jurnal :
a. Judul :
Using the Second Classroom as a Platform to Improve College
Students' Employability (Menggunakan Ruang Kelas Kedua
sebagai Platform untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja
Mahasiswa)
b. Jurnal : Journal of Research & Method in Education
c. Volume : Vol 11 No. 2
d. Tanggal : 04 April 2021
e. Penyusun :
 Sun Lian. The problem analysis and countermeasure
research of college students with difficulties in obtaining
employment. [J].
 Cao Bingxue, etc. Problems and countermeasures in the
management of the second classroom credit system in colleges
and universities. [J]. China's off-campus education, 2010,
(08).Ana Maria Gonzalvez-Pons
 Peng Yancheng, etc. Research on Second Class Education in
Colleges and Universities. [J]. Legal System and Society, 2010,
(04 ).

2) ABSTRAK :
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan terus berkembangnya
perguruan tinggi dan universitas di negara saya, kelebihan
pasokan lulusan telah membuat fenomena kesulitan kerja
mahasiswa menarik semakin banyak perhatian dari masyarakat.
Pada saat yang sama, kurangnya kemampuan kerja mahasiswa
juga menjadi salah satu alasannya. Ruang kelas kedua di
perguruan tinggi dan universitas memainkan peran penting
dalam meningkatkan kualitas komprehensif dan kemampuan
kerja siswa dengan bentuknya yang fleksibel, konten yang kaya
dan efek yang baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mengembangkan kegiatan di perguruan tinggi dan universitas
untuk meningkatkan kemampuan kerja siswa melalui kelas
kedua. penting.

3) PENDAHULUAN

Pada tahun 1999, perguruan tinggi dan universitas di negara


saya mulai memperluas pendaftaran mereka, dan skala
pendidikan tinggi telah berkembang pesat. Semakin banyak
siswa yang memiliki kesempatan untuk menerima pendidikan
tinggi, dan pendidikan tinggi secara bertahap berubah dari elit
menjadi populer. Masalah berikutnya adalah bahwa jumlah
lulusan perguruan tinggi meningkat dari tahun ke tahun.
Ada banyak alasan untuk kesulitan pekerjaan mahasiswa, dan
ketidakseimbangan antara peningkatan terus menerus dalam
jumlah lulusan dan stabilitas relatif atau bahkan penyusutan
posisi pekerjaan telah menyebabkan kelebihan pasokan lulusan,
yang merupakan alasan utama untuk kesulitan pekerjaan
mahasiswa. Pada saat yang sama, banyak pengusaha juga
khawatir tidak dapat merekrut talenta yang cocok. Dari sudut
pandang ini, masih ada kesenjangan tertentu antara kemampuan
dan kualitas lulusan dan persyaratan pengusaha. Banyak
pengusaha yang tidak terlalu puas dengan lulusan universitas
saat ini, terutama lulusan baru. Adapun mahasiswa itu sendiri,
masih banyak kekurangan dalam mentalitas dan kemampuan
mereka mengenai masalah ketenagakerjaan, yang diwujudkan
dalam aspek-aspek berikut: Kesadaran kerja yang tidak jelas.
Kurangnya kemampuan praktis. Tujuan pendidikan tinggi adalah
untuk menumbuhkan bakat berkualitas tinggi bagi masyarakat di
semua lapisan masyarakat. Sangat penting bagi lulusan untuk
memenuhi persyaratan pekerjaan dan menyelesaikan masalah
praktis di tempat kerja. Sebagian besar yang dipelajari siswa di
kelas adalah pengetahuan teoritis. Cara mengubah teori menjadi
praktik dan meningkatkan kemampuan aplikasi praktis sangat
penting. Saat ini, peluang praktis yang diberikan kepada mahasiswa
oleh pendidikan perguruan tinggi umumnya hanya magang
profesional. Oleh karena itu, sangat membantu untuk memanfaatkan
sepenuhnya peluang magang dan bahkan menghubungi beberapa
peluang magang profesional sendiri untuk meningkatkan
kemampuan praktis.

4) METODE
Mentalitas ketenagakerjaan tidak benar. Bagaimana
mentalitas pekerjaan seorang siswa memainkan peran yang
sangat penting dalam apakah dia dapat berhasil mendapatkan
pekerjaan. Situasi ketenagakerjaan yang parah saat ini membuat
banyak siswa berada di bawah tekanan besar pada pekerjaan. Di
bawah tekanan ini, beberapa siswa mulai menghindari pekerjaan
dan secara membabi buta bergabung dengan ujian masuk
pascasarjana dan ujian layanan sipil tanpa mempertimbangkan
situasi mereka yang sebenarnya. Hasilnya seringkali sangat tidak
memuaskan. Pada saat yang sama, ada kesenjangan besar antara
kesediaan pribadi beberapa siswa untuk pekerjaan dan kesediaan
masyarakat. Harapan kerja terlalu tinggi. Banyak siswa fokus
pada kota-kota besar, unit besar, posisi tinggi, unit bayar tinggi,
atau hanya ingin "mangkuk nasi besi", seperti guru. Siswa
profesional hanya dapat menerima sekolah negeri dan tidak ingin
pergi ke sekolah swasta. Mahasiswa hukum hanya
memperhatikan sistem kantor pengadilan dan kejaksaan dan
tidak bersedia mencoba industri lain

Kualitas profesionalnya tidak tinggi. Kualitas profesional


adalah faktor kunci yang menentukan apakah seorang siswa
memenuhi syarat untuk posisi profesional. Cara belajar di
perguruan tinggi jelas berbeda dengan di sekolah menengah.
Dalam banyak kasus, Anda harus mengandalkan kesadaran diri
dan inisiatif Anda sendiri. Tidak ada tekanan untuk masuk smp.
Beberapa mahasiswa mulai melonggarkan persyaratan studi
perguruan tinggi, dan mereka terobsesi dengan Internet,
permainan, dan perasaan pribadi. Belajar hanyalah persyaratan
untuk lulus, menyebabkan banyak siswa dihilangkan selama tes
tertulis dalam wawancara unit

5) HASIL ANALISIS
Analisis, dengan konsep "Second Classroom" adalah konsep
yang komprehensif. Hal ini relatif terhadap pengajaran kelas. Ini
melengkapi ruang kelas pertama dan membentuk sistem
pendidikan yang lengkap. Ini adalah perpanjangan yang wajar
dan suplemen yang sesuai dari kelas pertama, dan merupakan
model pelatihan bakat untuk perguruan tinggi dan universitas.
bagian penting dari. "Second Classroom" juga merupakan
semacam standar pengembangan siswa dan orientasi pelatihan
bakat. Ini adalah bagian yang sangat diperlukan dari pendidikan
berkualitas untuk menumbuhkan bakat serba bisa yang
memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena "ruang kelas kedua"
memiliki keunggulan konten yang kaya dan bentuk yang
beragam, dapat sepenuhnya memobilisasi minat dan antusiasme
siswa dalam belajar, menebus kekurangan ruang kelas pertama,
dan menyediakan platform bagi siswa untuk berlatih dan
berolahraga. Mengingat situasi pekerjaan yang buruk saat ini di
kalangan mahasiswa, kita dapat mengandalkan keuntungan dari
kelas kedua dalam bentuk dan konten untuk melakukan kegiatan
untuk membimbing dan meningkatkan.

1. Kegiatan klub. Kegiatan klub adalah bentuk kegiatan


mahasiswa yang lebih tradisional dan umum di perguruan
tinggi dan universitas. Ada berbagai bentuk, seperti klub
sastra, klub drama, dan kelompok wartawan. Konten dan
bentuk kegiatannya juga kaya dan beragam. Organisasi
dan manajemen diri siswa semacam ini Klub telah
melakukan serangkaian kegiatan di bawah bimbingan
departemen dan guru sekolah yang relevan, yang tidak
hanya populer di kalangan siswa, tetapi juga siswa telah
dilatih dan meningkatkan kemampuan mereka dalam
kegiatan.

2. Laporan perkuliahan. Sekolah dapat mengundang para ahli


dan cendekiawan di dalam dan di luar sekolah untuk
memberikan kuliah akademik sesuai dengan situasi
konstruksi disiplin untuk meningkatkan kualitas
profesional siswa; juga dapat mengundang alumni atau
siswa berprestasi di sekolah untuk bertukar pengalaman,
dan dapat memberikan perencanaan karir dan bimbingan
kerja bagi siswa di kampus untuk membantu siswa
Mengatur tujuan lebih awal, merencanakan kehidupan
universitas Anda dengan baik, dan membangun pandangan
yang benar tentang pekerjaan; pada saat yang sama, Anda
juga dapat memberikan ceramah tentang aspek lain, seperti
ceramah tentang pengetahuan hukum dan sebagainya.

3. Kompetisi subyek. Ada banyak jenis kompetisi mata


pelajaran, termasuk serangkaian kompetisi mata pelajaran
skala besar yang diselenggarakan di dalam dan di luar
sekolah, seperti "piala tantangan", kontes pidato, kontes
pengetahuan, kontes keterampilan pelatihan guru, dll.,
serta beberapa kompetisi budaya dan olahraga, seperti
kontes menyanyi, permainan olahraga, Berbagai
permainan bola,

4. Praktek sosial. Praktik sosial yang dimaksud di sini tidak


hanya mencakup kegiatan praktik sosial musim panas
seperti "Three Going to the Countryside" yang
diselenggarakan dan diselenggarakan oleh sekolah, tetapi
juga kegiatan praktik seperti pendidikan keluarga dan
promosi penjualan yang dihubungi siswa di waktu luang
mereka, serta bantuan kerja paruh waktu di berbagai
departemen sekolah. Staf akademik. Melalui kegiatan
praktik sosial ini, tidak hanya semangat pekerja keras
siswa dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
yang dilaksanakan, tetapi juga para siswa dapat memahami
masyarakat sejak dini dan meletakkan fondasi untuk
kelancaran integrasi ke masyarakat di masa depan.

6) KESIMPULAN
Jurnal ini telah menjelaskan beberapa konsep mengenai
penggunaan Ruang Kelas Kedua sebagai Platform untuk
Meningkatkan Kemampuan Kerja Mahasiswa, dengan adanya
konsep “Second Room” Ini melengkapi ruang kelas pertama dan
membentuk sistem pendidikan yang lengkap. Ini adalah
perpanjangan yang wajar dan suplemen yang sesuai dari kelas
pertama, dan merupakan model pelatihan bakat untuk perguruan
tinggi dan universitas.
"Second Classroom" juga merupakan semacam standar
pengembangan siswa dan orientasi pelatihan bakat. Ini adalah
bagian yang sangat diperlukan dari pendidikan berkualitas untuk
menumbuhkan bakat serba bisa yang memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Singkatnya, di bawah situasi ketenagakerjaan yang parah
saat ini, siswa harus bekerja keras untuk meningkatkan
pengetahuan dan struktur kemampuan mereka, dan secara aktif
meningkatkan kemampuan kerja mereka, untuk berhasil dalam
persaingan kerja yang sengit. Dengan keunggulannya yang unik
dalam bentuk dan konten dalam proses pelatihan bakat di
perguruan tinggi dan universitas, ruang kelas kedua telah
memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas dan
kemampuan kerja komprehensif siswa melalui serangkaian
kegiatan yang kaya dan beragam. Ke depannya, perguruan tinggi
harus lebih memperhatikan peran kelas II, dan berupaya untuk
menumbuhkan talenta-talenta berkualitas tinggi lebih sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.

2.1.2 Analisis Jurnal


Jurnal ini membahas penggunaan Ruang Kelas Kedua sebagai
Platform untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Mahasiswa. Diman
dalam jurnal ini melakukan dua analisis diantaranya berdasarkan
Mentalitas terhadap kualitas ketenagakerjaan terhadap masiswa
selanjutnya serta jugan dengan memahami konsep analisis "Second
Classroom" juga merupakan semacam standar pengembangan siswa dan
orientasi pelatihan bakat. Ini adalah bagian yang sangat diperlukan dari
pendidikan berkualitas untuk menumbuhkan bakat serba bisa yang
memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena "ruang kelas kedua"
memiliki keunggulan konten yang kaya dan bentuk yang beragam,
dapat sepenuhnya memobilisasi minat dan antusiasme siswa dalam
belajar, menebus kekurangan ruang kelas pertama, dan menyediakan
platform bagi siswa untuk berlatih dan berolahraga. Mengingat situasi
pekerjaan yang buruk saat ini di kalangan mahasiswa, kita dapat
mengandalkan keuntungan dari kelas kedua dalam bentuk dan konten
untuk melakukan kegiatan untuk membimbing dan meningkatkan.

Dalam pendahuluannya menjelaskan bahwa Ada banyak alasan


untuk kesulitan pekerjaan mahasiswa, dan ketidakseimbangan antara
peningkatan terus menerus dalam jumlah lulusan dan stabilitas relatif
atau bahkan penyusutan posisi pekerjaan telah menyebabkan kelebihan
pasokan lulusan, yang merupakan alasan utama untuk kesulitan pekerjaan
mahasiswa. Pada saat yang sama, banyak pengusaha juga khawatir tidak
dapat merekrut talenta yang cocok. Dari sudut pandang ini, masih ada
kesenjangan tertentu antara kemampuan dan kualitas lulusan dan
persyaratan pengusaha. Kurangnya kemampuan praktis. Tujuan
pendidikan tinggi adalah untuk menumbuhkan bakat berkualitas tinggi
bagi masyarakat di semua lapisan masyarakat. Sangat penting bagi
lulusan untuk memenuhi persyaratan pekerjaan dan menyelesaikan
masalah – masalah yang praktis di tempat kerja dan dunia industri

Dan juga dalam hasil dari jurnal ini memiliki konsep yang
dinamai yaitu “Second Room” yang sangat berguna untuk mengatasi
masalah-masalah yang terkait dalam pembahasn sebelumnya dan juga
memiliki beberapa tujuan untuk meningkatkannya

2.2 Jurnal II : “Development of E-Learning Design Strategies towards


Effectives University Smart Learning Environment”
2.2.1 Deskripsi Jurnal
1) Identitas Jurnal :
a. Judul :
Development of E-Learning Design Strategies towards
Effectives University Smart Learning Environment
(Pengembangan Strategi Desain E-Learning menuju Lingkungan
Smart Learning Universitas yang Efektif)
b. Jurnal : Journal of Research & Method in Education
c. Volume : Vol. 11 No. 2
d. Halaman : 01-07
e. Tanggal : 11 Maret 2021
f. Penyusun :
Dublin, L. (2003). If you only look under the street lamps… Or
nine e-learning myths. The e-Learning Developers
Journal.Retrieved on March 15th, 2008 from

2) ABSTRAK
Dalam masyarakat kontemporer, teknologi inovasi berkembang
ke hampir setiap bidang aktivitas manusia, termasuk bidang yang
luas seperti pendidikan. Karena mengintegrasikan teknologi
inovasi ke dalam praktik proses pendidikan, fenomena ini
mendapatkan signifikansi khusus dalam perbaikan dan
modernisasi sistem pendidikan yang mapan. Aplikasi inovatif
dan metode pembelajaran baru harus dibangun untuk mengatur
pembelajaran formal dan informal untuk menghadirkan
pengalaman belajar cerdas ke dalam lanskap pembelajaran dan
konteks instruksional. Makalah ini mengeksplorasi aspek inti
penemuan pengetahuan dan hambatan utama yang harus
ditangani ketika mengembangkan pengaturan pendidikan
intelektual untuk memfasilitasi personalisasi. Makalah ini juga
menyajikan upaya untuk analisis kritis e-learning sebagai mono-
edukasiteknologi di masa pandemi.
3) PENDAHULUAN
Perbaikan Kemajuan teknologi pendidikan dan meningkatnya
minat pada pertumbuhan ruang asinkron telah mendorong
peningkatan kata e-learning pada pertengahan 1990-an sebagai
sarana mendefinisikan pembelajaran cerdas online, yang
sepenuhnya menengah melalui teknologi. Prinsip dan teknologi
pedagogis yang mendasari e-learning telah semakin berkembang
untuk membantu dan membuat pembelajaran menjadi lebih
sederhana. Dalam literatur 1990, keuntungan menggunakan TIK
sebagai magang untuk dapat berlatih di mana saja, atau di mana
pun sangat populer (BegoñaGros, 2016).

Dalam pembelajaran online, siswa dapat langsung terlibat


dengan materi pembelajaran dalam format yang berbeda (misalnya,
video, audio, dokumen, dll.). Selain itu, mereka juga dapat
berurutan, memantau, dan menilai pembelajaran mereka dengan
bantuan instruktur (Huang, R.H., dkk. Pertukaran ini dapat dicapai
dalam grup penelitian di berbagai peristiwa internet yang sinkron
dan asinkron (video, audio, konferensi komputer, obrolan, atau
interaksi dunia maya). Lingkungan online ini, yang sinkron dan
asinkron, memfasilitasi penciptaan keterampilan sosial dan
kolaborasi dan ikatan pribadi di antara peserta (Huang, R.H., dkk
2020).

Selain itu, temuan literatur akan mencakup input penting yang


mungkin digunakan dalam menentukan teknologi mana yang dapat
diimplementasikan ke dalam pendidikan dan jenis intervensi yang
akan cocok untuk menyelesaikan faktor dan keadaan

4) METODE
Jurnal ini menggunakan metode dan Strategi untuk
melakukan tinjauan untuk mencari bahan yang relevan dengan
topik yang diteliti. Setelah penyaringan awal berdasarkan
abstrak, dokumen terpilih dibaca untuk menentukan mana yang
memenuhi syarat untuk dimasukkan. Duplikatnya dihilangkan.
Dengan analisis materi bukanlah kriteria pengecualian karena
bahkan dokumen lama pun bisa relevan dan berguna. literatur ini
adalah dengan menggunakan kata kunci seperti e-learning,
pengetahuan dan keterampilan persepsi, Pembelajaran cerdas,
implementasi, fasilitas, akses, dukungan, desain, pendidikan
tinggi, , dan negara berkembang.

Perangkat keras dan perangkat lunak Microsoft office dan


Computer kemudian digunakan untuk mengatur pemikiran
dengan merekam artikel dan bagaimana mereka menjawab
pertanyaan pencarian yang berbeda. Artikel yang dikutip dalam
daftar referensi juga ditindaklanjuti serta pencarian baru literatur
dilakukan untuk mengatasi ide-ide yang muncul di koran.
Jumlah literatur yang tersedia pada subjek ini cukup luar biasa
dengan fitur-fitur berikut; pertama, hasil pencarian menunjukkan
bahwa area faktor dan kondisi untuk integrasi e-learning di
pendidikan tinggi cukup banyak dipelajari dan
didokumentasikan. Namun, ulasan ini tidak boleh dianggap
sebagai lengkap dari setiap studi penelitian yang tersedia tentang
topik ini, itu adalah perwakilan dari apa yang ada.

untuk mencari bahan yang relevan dengan topik yang


diteliti. Setelah penyaringan awal berdasarkan abstrak, dokumen
terpilih dibaca untuk menentukan mana yang memenuhi syarat
untuk dimasukkan. Duplikatnya dihilangkan. Usia materi
bukanlah kriteria pengecualian karena bahkan dokumen lama
pun bisa relevan dan berguna.
5) HASIL / ISI JURNAL
Di sebagian besar institusi pendidikan tinggi di negara maju,
penggunaan teknologi baru dalam mengoptimalkan penyampaian
pendidikan secara bertahap menjadi fenomena yang tersebar luas
Ini berasal dari kebutuhan untuk mendapatkan manfaat dari
kemampuan yang harus ditingkatkan teknologi baru untuk
meningkatkan penyampaian pendidikan (Nihuka, 2011). Di
negara berkembang, inovasi teknologi e-learning telah
menyebabkan berbagai peningkatan dalam sistem pendidikan
tinggi, terutama yang berkaitan dengan distribusi proses
pendidikan dan dukungan (Dublin, 2003)

E-learning dan pendekatan konvensional untuk pendidikan


jarak jauh berbagi penekanan pada pembelajaran "kapan saja, di
mana saja" dan keyakinan bahwa peserta didik berada pada jarak
dari guru. Pengembangan e-learning (teknis dan pedagogis)
dipengaruhi oleh pengamatan awal ini dan menekankan perlunya
kolaborasi dan interaksi (BegoñaGros, 2016).

Tujuan dari kontribusi artikel ini adalah untuk memeriksa


hambatan utama yang harus ditangani ketika mengembangkan
lingkungan cerdas untuk pembelajaran pendidikan. Ini
menunjukkan bahwa karakterisasi yang signifikan dari
persyaratan yang dapat memandu universitas ketika menentukan
inovasi mana, bekerja dengan baik dengan sistem institusi saat
ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, kesadaran yang baik
terhadap variabel dan situasi yang dapat mempengaruhi adopsi
yang efektif menjadi penting bagi penggabungan teknologi agar
efisien.

Dalam pernyataan permasalahan dalam yang dihadapi selama


teknologi e-learning ini adalah dengan dimana Pengembangan di
seluruh dunia dalam pembelajaran berbasis inovasi, dan
pembelajaran internet secara khusus, menghadirkan peluang bagi
siswa untuk sampai ke tingkat sekolah yang lebih tinggi yang
sebelumnya terlalu jauh. Titik fokus artikel ini tergantung pada
mendidik dan belajar online, dan secara eksplisit, pendekatan
yang mengatur mahasiswa dan dosen untuk memiliki pertemuan
positif. Maka dari itu dengan adanya perubahan satu-satunya
dengan faktor yang daapt dipercaya. Pengembangan di seluruh
dunia dalam pembelajaran berbasis inovasi, dan pembelajaran
internet secara khusus, menghadirkan peluang bagi siswa untuk
sampai ke tingkat sekolah yang lebih tinggi yang sebelumnya
terlalu jauh. Titik fokus artikel ini tergantung pada mendidik dan
belajar online, dan secara eksplisit, pendekatan yang mengatur
mahasiswa dan dosen untuk memiliki pertemuan positif.

Pembelajaran cerdas mengacu pada penggunaan teknologi


pintar seperti komputasi awan, analitik pembelajaran, atau big
data yang berfokus pada penangkapan, peninjauan, dan orientasi
data pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran dan
pengajaran, dan mempromosikan penciptaan pembelajaran yang
dipersonalisasi dan adaptif

6) KESIMPULAN
Pembelajaran cerdas mengacu pada penggunaan teknologi
pintar seperti komputasi awan, analitik pembelajaran, atau big
data yang berfokus pada penangkapan, peninjauan, dan orientasi
data pembelajaran untuk meningkatkan pembelajaran dan
pengajaran, dan mempromosikan penciptaan pembelajaran yang
dipersonalisasi dan adaptif

E-learning dan pendekatan konvensional untuk pendidikan


jarak jauh berbagi penekanan pada pembelajaran "kapan saja, di
mana saja" dan keyakinan bahwa peserta didik berada pada jarak
dari guru. Pengembangan e-learning (teknis dan pedagogis)
dipengaruhi oleh pengamatan awal ini dan menekankan perlunya
kolaborasi dan interaksi.
Teknologi inovasi berkembang ke hampir setiap bidang
aktivitas manusia, termasuk bidang yang luas seperti pendidikan.
Karena mengintegrasikan teknologi inovasi ke dalam praktik
proses pendidikan, fenomena ini mendapatkan signifikansi
khusus dalam perbaikan dan modernisasi sistem pendidikan yang
mapan.

2.2.2 Analisis Jurnal


Jurnal ini membahas mengenai bagaimana cara menghadirkan
peluang bagi siswa untuk sampai ke tingkat sekolah yang lebih tinggi yang
sebelumnya terlalu jauh. Titik fokus artikel ini tergantung pada mendidik
dan belajar online, dan secara eksplisit, pendekatan yang mengatur
mahasiswa dan dosen untuk memiliki pertemuan positif.
Dalam pendahuluan, dijelaskan secara rinci mengenai latar
belakang penyusunanan jurnal ini yaitu Perbaikan Kemajuan teknologi
pendidikan dan meningkatnya minat pada pertumbuhan ruang asinkron
telah mendorong peningkatan kata e-learning pada pertengahan 1990-an
sebagai sarana mendefinisikan pembelajaran cerdas online, yang
sepenuhnya menengah melalui teknologi. Prinsip dan teknologi
pedagogis yang mendasari e-learning telah semakin berkembang untuk
membantu dan membuat pembelajaran menjadi lebih sederhana.
Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan review naratif
yang mensintesis informasi melalui literatur yang terkumpul. Kekuatan
penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
menyaring berbagai literatur yang dapat digunakan dengan mudah. Dari
segi pengumpulan data, penyusun jurnal melakukan pengumpulan
secara teliti dan menyaring bahan-bahan yang relevan dengan kasus
yang sedang dibahas.
Hasil dari peninjauan E-learning dan pendekatan konvensional
untuk pendidikan jarak jauh berbagi penekanan pada pembelajaran
"kapan saja, di mana saja" dan keyakinan bahwa peserta didik berada
pada jarak dari guru. Pengembangan e-learning (teknis dan pedagogis)
dipengaruhi oleh pengamatan awal ini dan menekankan perlunya
kolaborasi dan interaksi.
Tujuan dari kontribusi artikel ini adalah untuk memeriksa
hambatan utama yang harus ditangani ketika mengembangkan
lingkungan cerdas untuk pembelajaran pendidikan. Ini menunjukkan
bahwa karakterisasi yang signifikan dari persyaratan yang dapat
memandu universitas ketika menentukan inovasi mana, bekerja dengan
baik dengan sistem institusi saat ini sangat diperlukan.

2.3 Jurnal III : “Existing, Utilization and Preservation of E-Learning Facilities


During Covid-19: Case Of Delta State Private Secondary Schools”
2.3.1 Deskripsi Jurnal
1) Identitas Jurnal :
a. Judul :
Existing, Utilization and Preservation of E-Learning Facilities
During Covid-19: Case Of Delta State Private Secondary
Schools (Ada, Pemanfaatan dan Pelestarian Fasilitas E-Learning
Selama Covid-19: Kasus SMP Swasta Negeri Delta)
b. Jurnal : International Journal of Higher Education
c. Volume : Vol 11, No 2
d. Halaman : 37-44
e. Tanggal : II (Mar. – Apr. 2021),
f. Penyusun :
Eze, S. C., & Chinedu-Eze,Franco M, Garcia M, dan Hui, D.
S, Salawudeen O S

2) ABSTRAK
ada, pemanfaatan dan pelestarian fasilitas e-learning selama
covid-19: kasus sekolah menengah swasta Negeri Delta. Desain
ex-post facto diadopsi. Populasi studi terdiri dari 637 di mana
127 dicicipi menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen
bertajuk E-learning Facility Questionnaire (ELQ) yang dibangun
sendiri diadopsi dalam mengumpulkan informasi dari peserta
mengenai isu yang mengganggu adanya, pemanfaatan dan
pelestarian fasilitas e-learning. Instrumen ini divalidasi dengan
validitas wajah dan konten dan juga dikenakan uji keandalan
paruh terbagi dan koefisien .79 diperoleh. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan statistik deskriptif (peringkat rata-rata,
simpangan baku dan peringkat) dan statistik inferensial (uji-t)
pada tolok ukur 2,50 untuk pertanyaan penelitian dan tingkat
signifikansi .05 untuk hipotesis.
3) PENDAHULUAN
Awal e-learning di Nigeria dapat ditelusuri kembali ke
pengenalan telekomunikasi oleh para master kolonial pada tahun
1886 dan ini adalah tautan dari Lagos ke kantor kolonial di
London untuk mengirim dan menerima informasi (Ajadi et al.,
2008). Banyak perubahan telah diamati di sektor telekomunikasi
sejak kemunculannya. Ada perubahan di sektor telekomunikasi
yang menyebabkan peningkatan akses ke internet oleh orang
Nigeria.
Fasilitas e-learning dasar diperlukan agar sekolah dapat
digerakkan oleh IT dan mereka termasuk sistem telekomunikasi
dan multimedia, sistem komputer, (Ololube et al., 2006), papan
tulis, proyektor, satelit, DVD, tautan broadband, dan komputer
(Nwokolo et al., 2017), perangkat keras komputer yang
mencakup proses mikro, perangkat penyimpanan, mikrofon,
speaker, headset, printer, pemindai, (Anowor, 2010) perangkat
lunak komputer yang mencakup Learning Management System
(LMS), layanan email serta akses internet yang baik Namun, di
sebagian besar lembaga swasta, fasilitas semacam itu tidak
memadai dan ini sangat mempengaruhi pengajaran dan
pembelajaran.
Ketahanan terhadap implementasi sistem e-learning oleh
sebagian besar sektor pendidikan dikaitkan dengan tidak memadai;
infrastruktur, dukungan manajemen, kesadaran, pendanaan,
komitmen manajemen abysmal terhadap lingkungan pengetahuan
interaktif (Prause, 2019) dan pelatihan dan tenaga kerja;
keterbatasan sumber daya dan kesadaran, (Bhuasiri et al., 2012),
fasilitas internet yang tidak memadai (Okundaye et al., 2019) dan
penurunan anggaran pendidikan Nigeria (Eze, et. al., 2020). Namun,
e-learning telah meningkat di berbagai daerah di Nigeria terutama
dengan merebaknya Covid-19. Pandemi Covid-19 (coronavirus
disease 2019) di Nigeria merupakan bagian dari pandemi global
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2
(SAR COV-2) (Marra, 2003). Penyebaran pertama ke manusia
adalah di Wuhan, Cina

4) METODE
Pada jurnal ini menggunakan metode desain ex-post facto
yang membantu menjelaskan sifat fenomena yang sedang
diselidiki. Ex post facto mengharuskan penyelidikan telah terjadi
dan tidak akan dimanipulasi dalam penelitian. Populasi studi
terdiri dari 637 sekolah swasta yang terdaftar di Delta State.
Menggunakan metode purposive sampling, sampel 127 yang
30% dari populasi digunakan untuk penelitian ini. Instrumen
bertajuk E-learning Facility Questionnaire (ELQ) yang dibangun
sendiri diadopsi dalam mengumpulkan informasi dari peserta
mengenai isu yang mengganggu adanya, pemanfaatan dan
pelestarian fasilitas e-learning. Para peserta dimaksudkan untuk
menanggapi pada skala empat poin dari Strongly Agree, Agree,
Disagree dan Strongly Disagree dengan rating masing-masing 4,
3, 2 dan 1. Instrumen ini divalidasi dengan validitas wajah dan
konten dan juga dikenakan uji keandalan paruh terbagi dan
koefisien .79 diperoleh. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan statistik deskriptif atau bisa disebut rata-rata.

5) HASIL
Terlepas dari pentingnya implementasi e-learning di Nigeria,
beberapa sekolah dan institusi yang lebih tinggi telah kurang
digunakan atau tidak memiliki hak istimewa untuk menggunakan
fasilitas ini sama sekali. Literatur menunjukkan bahwa sejumlah
besar lembaga swasta di Nigeria telah memulai pengembangan
pusat e-learning. Menurut Salawudeen (2006), pusat-pusat ini
sebagian besar dibangun sebagai kantor web yang tidak bertemu
atau terdiri dari fasilitas utama yang membentuk pusat e-
learning.

Meskipun sektor akademik di Nigeria telah menunjukkan


minat pada penerapan fasilitas e-learning di sekolah namun,
bahkan ketika fasilitas tersedia, masih tetap menjadi tantangan
bagi siswa untuk mengembangkan kapasitas dan memperoleh
pengetahuan tentang penggunaan fasilitas secara memadai (Eze
et al., 2018). Juga, siswa dihadapkan dengan masalah di tengah-
tengah studi mereka; pembatasan siswa dari pemanfaatan e-
learning, teknik pengajaran yang buruk dalam program
pendidikan siswa (Ostund, 2005),
Di Nigeria, pendanaan akademik adalah tantangan utama
yang dihadapi sekolah swasta dan publik dalam sepenuhnya
mengeksploitasi manfaat e-learning, meskipun sekolah swasta
mungkin lebih baik terletak dalam penggunaan e-learning. Para
siswa di sekolah swasta mungkin lebih antusias untuk merangkul
dan menggunakan fasilitas e-learning karena prospek
pemiliknya. Meskipun sebagian besar sekolah swasta tidak
mampu mensyedokan diri sekolah dan sebagian besar pemilik
tidak memiliki keuangan yang diperlukan untuk mendanai
sekolah secara berkelanjutan, investasi pada TIK untuk tujuan
akademik di sekolah negeri atau swasta sangat rendah.
Studi yang dilakukan oleh Ayeni (2010) di sekolah menengah
negeri Ondo mengungkapkan bahwa 54,2% sekolah memiliki
kekurangan fasilitas e-learning yang dilengkapi dengan baik. Dalam
studi serupa yang dilakukan Ayeni dan Ogunbameru (2013) tentang
pemanfaatan fasilitas TIK terpapar rendahnya penggunaan fasilitas
dalam proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Negeri Ondo.
Dengan demikian, banyak sekolah tidak dapat memenuhi fasilitas e-
learning yang penting untuk pengajaran dan pembelajaran yang
efektif.
6) KESIMPULAN
Pada puncak Covid-19 sebagian besar sekolah mencari cara
agar siswa mereka tetap terlibat dengan pembelajaran. Namun
tampaknya sekolah-sekolah tersebut belum siap untuk dunia
teknologi baru yang dialami tanpa pemberitahuan di sektor
pendidikan. Sekolah swasta yang diyakini produktivitasnya
sebagai akibat dari fasilitas yang digerakkan oleh IT ditemukan
belum dipersiapkan dengan baik juga. Seperti fasilitas e-learning
umum yang ditemukan di sekolah adalah komputer desktop,
papan tulis, perangkat penyimpanan, proyektor, printer,
pemindai, komputer laptop dan tautan broadband.

Fasilitas e-learning yang terdaftar mungkin tidak cukup bagi


guru yang perlu hadir di sekolah dan mengajar siswa di rumah
adalah mereka adalah fasilitas e-learning lainnya untuk membuat
pengajaran/pembelajaran lebih produktif. Digital Learning
System (DLS) tidak dibuat oleh sebagian besar sekolah, dengan
demikian, sekolah-sekolah tersebut menghasilkan penggunaan
platform seperti zoom, Whatsapp, Youtube dll, sehingga dapat
memanfaatkan fasilitas yang dibutuhkan dengan rendah. Untuk
fasilitas e-learning yang ada.
2.3.2 Analisis Jurnal
Jurnal ini membahas mengenai bagaimana kondisi objektif
terhadap pembelajaran e-learning pada masa puncak Covid-19, Untuk
pendidikan di Nigeria . Pembahasan dilakukan agar mendapatkan
sebuah implikasi dan juga konklusi serta rekomendasi atas terjadinhya
kondisional masalah masalah yang dihadapi dan haru dipersiapkan
dalam melakukan perencanaan strategis. Jurnal diawali dengan abstrak
yang menggambarkan isi jurnal secara singkat sesuai dengan penelitian
mulai dari pembahasan yang dialami tujuan dan juga rekomendasi, dan
metode yang digunakan dalam penyusunan jurnal , hasil yang
didapatkan dalam kondisi masalah-masalah berdasarkan penelitian dan
saran.
Dalam pendahuluan, dijelaskan secara rinci mengenai latar
belakang penyusunanan jurnal ini yaitu Fasilitas e-learning dasar
diperlukan agar sekolah dapat digerakkan oleh IT dan mereka termasuk
sistem telekomunikasi dan multimedia, sistem komputer, (Ololube et
al., 2006), papan tulis, proyektor, satelit, DVD, tautan broadband, dan
komputer (Nwokolo et al., 2017), perangkat keras komputer yang
mencakup proses mikro, perangkat penyimpanan, mikrofon, speaker,
headset, printer, pemindai, (Anowor, 2010) perangkat lunak komputer
yang mencakup Learning Management System (LMS), layanan email
serta akses internet yang baik Namun, di sebagian besar lembaga
swasta, fasilitas semacam itu tidak memadai dan ini sangat
mempengaruhi pengajaran dan pembelajaran. siswa dihadapkan dengan
masalah di tengah-tengah studi mereka; pembatasan siswa dari
pemanfaatan e-learning, teknik pengajaran yang buruk dalam program
pendidikan siswa,dan juga kurangnya keantusiasan terhadap masing-
masing siswa.
Dari hasil penelitian terhadap mahasiswa di berbagai fakultas
menunjukkan beberapa keuntungan dan kendala yang mereka hadapi
selama pembelajaran jarak jauh. Dengan pembelajaran jarak jauh,
pelajar yang mempunyai pekerjaan memiliki kesempatan untuk belajar
dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka tanpa
harus meninggalkan pekerjannya. Adapun tantangan yang dihadapi
siswa yaitu lambatnya koneksi internet, ketidaksesuaian nilai
dengan tugas yang diberikan, dosen yang diskriminatif, manajemen
kampus yang kurang baik, dan sebagainya. Adapun kesimpulan dari
jurnal ini yaitu partisipan tidak puas dengan penyaluran bahan
pembelajaran yang sering datang terlambat.
Kelemahan pada jurnal ini yaitu jumlah partisipan yang kurang
banyak serta latar belakang jurusan, usia, maupun tingkatan semester,
kurang menggambarkan kondisi pelajar secara keseluruhan. Namun,
berdasarkan apa yang telah dipaparkan, hal-hal tesebut menunjukkan
bahwa lembaga pendidikan tinggi yang melakukan pembelajaran jarak
jauh belum mengembangkan manejemen maupun kualitas
pembelajarannya.
Tentu ini menjadi implikasi perlunya pengembangan manajemen
maupun sistem pembelajaran jarak jauh di lembaga pendidikan tinggi
melalui perencanaan strategis agar pembaljaran dapat berjalan dengan
baik. Manajemen kampus harus membina pengawasan dan koordinasi
yang lebih baik lagi dengan berbagai pihak baik dari lembaga
pendidikan tingginya itu sendiri, dosen, administrator, maupun
mahasiswa. Kurangnya inovasi dan perencanaan strategis dalam
pengembangan pendidikan tinggi dapat merugikan banyk pihak
khususnya mahasiswa yang belajar di dalamnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan mengenai hasil analisis dari tiga
jurnal intenasional yang penulis lakukan, maka penulis menyampaikan
beberapa saran dan masukan untuk menjadi perbaikan pada tugas berikutnya,
saran dan masukan itu antara lain sebagai beikut :
1. Dari Ketiga jurnal yang dianalisis mempunyai isi dan konklusi masing
-masing, dengan mengarah kepada tema The Thinking Of Strategic
Planning and Higher Education Development. Ketiga jurnal dianalisis
berdasarkan referensi-referensi dengan kesesuaian tema yang bertujuan
untuk meningkatkan dan memahami dari isi permasalahan serta kondisi
dari masing- masing jurnal.
2. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat beragam
teknologi dan inovasi seperti dalam upaya membangun teknologi
pembalajaran e-learning yang saat kini dalam menghadapi puncak
pandemic Covid-19, sebagaimana mestinya peran perencanaan strategi
untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Dalam melakukan perencanaan strategis dan pengembangan pada
pendidikan tinggi, perlu dilakukannya sebuah bentuk pengawasan dari
kewenangan Lembaga dan lebih bersifat lebih efisien dan efektif

3.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan mengenai hasil analisis dari tiga
jurnal intenasional yang penulis lakukan,:
1. Dalam mengembangkan pendidikan tinggi secara berkelanjutan perlu
dilakukan pengecekan secara teliti, dan juga kontroling yang sangat
efektif
2. Hasil analisis dapat dijadikan bahan ilmu komprehensif dan bisa sebagai
inovasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Vero E Mogboh. (2021). Development of E-Learning Design Strategies towards


Effectives University Smart Learning Environment. Journal of
Research & Method in Education (IOSR-JRME)
Cui Han. (2021). Using the Second Classroom as a Platform to Improve College
Students' Employability. Journal of Research & Method in
Education (IOSR-JRME)

OSEGI., Michael Nwachukwu. (2021). Existing, Utilization and Preservation of


E-Learning Facilities During Covid-19: Case Of Delta State
Private Secondary Schools. Journal of Research & Method in
Education (IOSR-JRME)

Anda mungkin juga menyukai