Segala puji bagi Allah, karena atas perkenan-Nya penyusunan Modul Panduan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat terselesaikan dengan baik. Modul ini memuat
materi cara penulisan Karya Tulis Ilmiah menurut standar keumuman/baku yang telah
ditetapkan, dan akan menjadi standar bagi para siswa MA Plus Keterampilan Daarul Uluum
PUI Majalengka untuk penulisan KTI setelah melakukan kegiatan Vocational Camp (VOC).
Diharapkan dengan penyusunan modul ini, siswa dapat lebih terarah dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Amin Ridwan, M.PdI, selaku
kepala sekolah MA Plus Keterampilan Daarul Uluum PUI Majalengka; Tim pengembang
bagian kurikulum, Ibu Ima Mardiana Farhah, S.Pd.; Wakil Kepala Sekolah bagian
Kurikulum, Ibu Rina Sri Muliawati, S.Pd.; dan segenap panitia VOC yang telah mendukung
dan mendorong terwujudnya modul Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Segala saran perbaikan dapat disampaikan kepada penulis. Semoga modul ini dapat
memberikan pemahaman yang dibutuhkan siswa dalam menyusun karya tulis ilmiah serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membaca dan mempelajarinya.
i
DAFTAR ISI
ii
A. Cover Judul …………………………………………………….. 21
B. Abstrak …………………………………………………………. 22
C. Lembar Pengesahan ……………………………………………. 24
D. Riwayat Hidup ………………………………………………….. 25
E. Daftar Tabel dan Gambar ………………………………………. 26
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan modul ini adalah:
1. Menjelaskan mengenai isi dari tiap bab dalam sistematika Karya Tulis Ilmiah
2. Memberikan panduan cara pengetikan
3. Memberikan panduan dalam menulis catatan kaki dan kutipan.
Diharapkan modul ini dapat membantu peserta didik dalam penulisan karya tulis
ilmiah.
1
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN KTI
A. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah di Madrasah Aliyah Daarul Uluum
PUI Majalengka yaitu:
Halaman Judul (cover)
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan Kti
BAB II TINJAUAN TEORITIS (Tentukan Judulnya)
A. …………..
1. …………
2. …………
3. …………
dst
B. …………..
1. ………
2. ………
3. ………
Dst
2
3
B. Isi Abstraksi
Abstrak adalah ringkasan karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tujuan agar
pembaca dapat seegera memahami isi karya tulis yang dibuat. Jumlah kata dalam
abstrak yaitu antara 150 – 250 kata. Dalam karya tulis Madrasah Aliyah Daarul
Uluum PUI Majalengka, menggunakan abstrak dalam dua Bahasa yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris.
Isi abstrak, pertama adalah latar belakang masalah dan tujuan penelitian.
Kedua, metode peneletian yang digunakan. Ketiga, hasil penelitian secara ringkas.
Keempat, simpulan hasil penelitian. Bagian pertama sampai bagian keempat ditulis
secara ringkas dan padat. Bagian akhir penulisan abstrak disertakan pula kata kunci
yang terdiri dari 3-5 kata kunci.
3
4
4
5
terdapat tiga perumusan masalah, maka tujuan penelitian pun berjumlah tiga.
Contoh:
Perumusan masalah: Apakah anak yang sudah mengenal smartphone memiliki
motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti kegiatan
TPA dibandingkan dengan anak yang belum mengenal
smartphone?
Tujuan Penelitian: Membandingkan motivasi anak yang sudah mengenal
smartphone dengan anak yang belum mengenal
smartphone dalam mengikuti kegiatan TPA.
4. Isi Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian,
dipaparkan baik manfaat secara akademi maupun secara praktis. Manfaat secara
akademis dianttaranya untuk meyakinkan bahwa penelitian ini pentinng dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengkaji bidang studi tertentu
sesuai dengan topik penelitian. Manfaat secara praktis, dimaksudkan bahwa
penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang berkaitan, sebagai
bahan referensi dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan.
5
6
1
Creswell, J. W. (2002). Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 61
3
Loc. Cit Creswell
4
Loc. Cit Sugiyono
6
7
terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memebrikan data pada pengumpul data, sedangkan seumber
sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya dalam bentuk dokumen atau orang lain. Pengumpulan
data dari segi Teknik aatau cara pengumpulan data, diantaranya adalah dengan
wawancara, angket, observasi, atau gabungan ketiganya. 5
4. Isi Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk memproses
suatu data menjadi informasi sehingga data tersebut menjadi mudah dipahami
dan bermanfaat untuk digunakan menemukan solusi dari permasalahan
penelitian. Teknis analisis data dibagi menjadi dua, yaitu Teknik analisis data
kualitatif dan teknis analisis data kuantitatif.
Teknis analisis data kualitatif bersifat non numerik dan membahsa secara
konseptual suatu permasalahan, tidak dipengatuhi oleh angka-angka. Berikut
beberapa cara Teknik analissi data secara kualitatif, yaitu: (1) analisis konten;
(2) analisis naratif; (3) analisis wacana; (4) analisis kerangka kerja, dan (5) teori
beralas. Teknis analisis data kuantitatif mengolah data numerik seperti data
statistic, data hasil responden, dan lainnya.6
5
Ibid.
6
Quipper, “Teknik Analisis Data-Pengertian dan Tahapannya”, 6 Juli 2020, (Diakses pada 27 November 2020
di laman https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/teknik-analisis-data-pengertian-jenis-dan-
tahapannya/)
7
Wulandari Fatma, “Apa yang Dimaksud Pembahasan Hasil Penelitian?”, Dictio, 9 Mei 2020, (Diakses pada
27 November 2020 di laman https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hasil-pembahasan-
penelitian/132180/2)
7
8
8
BAB III
TEKNIK PENGETIKAN
4cm
m
4cm 3cm
m m
4cm
16
17
E. Pengetikan Angka
Ketentuan pengetikan angka adalah sebagai berikut:
1. Sebuah kalimat yang dimulai dengan bilangan, tidak boleh ditulis dengan angka,
tetapi harus dieja sepenuhnya.
Contoh yang salah : 75 orang siswa MAN di Kabupaten Majalengka menerima
beasiswa dari Bazis.
Contoh yang benar : Tujuh puluh lima orang siswa MAN di Kabupaten
Majalengka menerima beasiswa dari Bazis
2. Kecuali ketentuan seperti yang tersurat pada bagian satu, bilangan (angka) yang
harus dieja sepenuhnya, jika:
b. Bilangan itu di bawah 10
c. Bilangan itu terdiri atas pecahan
d. Dipandang perlu untuk menghilangkan keraguan
17
18
G. Pengetikan Halaman
1. Nomor halaman bagian depan (sebelum bab I), di tik dengan angka Romawi kecil
(i,ii,iii,iv dst), ditempatkan di tengah-tengah bagian bawah lembaran, berjarak dua
spasi dari garis margin bawah.
2. Nomor halaman bagian teks. Dari bab I sampai dengan akhir skripsi ditulis dengan
angka arab-latin (1,2,3,4,5,dst) ditempatkan dibagian sudut kanan atas sejajar
dengan baris margin kanan, berjarak dua spasi dari garis margin atas.
3. Judul bab harus senantiasa menempati lembaran baru, penulisan nomor halaman
ditempatkan di tengah-tengah lembaran berjarak dua spasi dari garis margin bawah.
18
19
8
Lestyarini, B, 2011, Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Menulis
dengan Pendekatan Proses, 1-8.
19
20
Mahmudah, Z. 1995. Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame.
Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS
IKIP Yogyakarta.
3. Dokumen resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.
Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen
yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama. Pada umumnya, nama
penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis Besar Program
Pengajaran: Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud.
20
21
5. Internet
Berikut adalah model penulisan daftar Pustaka dari internet:
6. Koran
Berikut adalah model penulisan daftar Pustaka dari koran:
Model penulisan daftar Pustaka yang bersumber dari koran: Sarjono, Hari. 2010.
“Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober.
Kurniawan, Indra. 2020. “Update Sebaran Corona di Indonesia Per Hari Ini 22
November, Konfirmasi Positif Tambah 4.360 Kasus”.
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13997522/update-
sebaran-corona-di-indonesia-per-hari-ini-22-november-konfirmasi-positif-
tambah-4360-kasus. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2020.
21
22
Contoh:
Tabel III.1 Jumlah Murid Sekolah Menurut Tingkat Sekolah
dan Jenis Kelamin Daerah Antah Tahun 2016
22
23
9
Yuliati, A. 2019. “Sosialisasi Penulisan Referensi Dalam Karya Tulis Ilmiah Bagi Mahasiswa”. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, Vol. 2(2), hlm. 60-69.
23
24
6. Identitas tulisan yang ditulis dalam tanda kurung “(…)” dengan urutan kota terbit,
penerbit, dan tahun terbit. Antara kota terbit dan terbesit oleh tanda titik dua (:).
Sedangkan antara penerbit dan tahun terbit oleh tanda koma.
7. Penulisan halaman diawali dengan akronim “hlm.” Atau "h." lalu dikuti dengan
nomor halaman. Jika halaman rujukan memiliki interval, maka ikuti dengan tanda
pisah atau garis sambung (-).
Contoh catatan catatan kaki untuk 2 - 3 orang.
Andi Ahmad, Ahmad Suhandi, Media Pembelajaran Interaktif , (Jakarta: Kompas
Media, 2012), hlm. 7.
Lega Siarnagama, Rizki Ramadan, dan Khairul Amri, Pembelajaran Bahasa Arab
Terpadu , (Indramayu: IAI Press, 2019), hlm. 192.
Tamim Ansary, Sejarah Dunia versi Islam, Yuliani Liputo, (Jakarta: Penerbit
Liputo, 2015), hlm. 506. (Buku terjemahan asing.)
24
25
Ibid pada catatan kaki di atas berarti menggunakan buku yang sama dari Vikram
Rasyid yang berjudul “Pengantar Ilmu Manajemen”.
25
26
2. Op.Cit.
Merepresentasikan kependekan dari Opere Citato , yang berarti pada karya yang
sama dengan yang telah dikutip atau mengacu. Penggunaan op. Cit. pada catatan
kaki mengikuti ketentuan sebagai berikut.
a. Digunakan jika sumber rujukan sudah pernah, telah diselingi dengan rujukan
lain sebelumnya, namun pada halaman yang berbeda.
b. Cit. digunakan jika halaman yang dirujuk adalah berbeda, sehingga perlu
diingat nomor halaman saat ini.
c. Ditulis menggunakan italic (cetak miring), diawali huruf kapital, dan setiap
suku katanya diakhiri tanda titik (.).
d. Teknis stafnya: “Nama marga / keluarga, Cit .”.
e. Jika pengarang memiliki beberapa buku yang juga pernah dirujuk, maka
teknis penilaian: “Nama marga, Judul Buku , Op . Cit . "
Contoh Op. Cit. dalam catatan kaki sebagai berikut.
1)
Abdul Muis, Perang Siasat Matematika Praktis , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012),
hlm. 64.
2)
Abdul Muis, Matematika itu Mudah , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2015), hlm. 99.
3)
Marthen Langitan, Logika Matematika , (Jakarta: Edukasi Press, 2014), hlm 88 - 89.
4)
Muis, Matematika itu Mudah, Op. Cit. , hlm. 134.
5)
Langitan, Op. Cit., Hlm. 112.
3. Loc.Cit.
Merupakan kependekan dari Loco Citato, yang berarti lokasi yang sama
dengan yang telah mengacu atau terisi. Penggunaan loc. Cit. dalam catatan kaki
memiliki ketentuan sebagai berikut.
a. Digunakan jika sumber rujukan sudah pernah, tetapi telah diselingi dengan
rujukan lain sebelumnya.
b. Cit. digunakan hanya jika halaman yang dirujuk adalah sama, sehingga tidak
perlu mengisi nomor halaman saat ini.
c. Ditulis menggunakan italic (cetak miring), diawali huruf kapital, dan setiap
suku katanya diakhiri tanda titik (.).
d. Teknis penulisannya: “Nama marga / keluarga, Loc . Cit . ”.
26
27
e. Jika pengarang memiliki beberapa buku yang juga pernah dirujuk, maka teknis
penilaian: “Nama marga, Judul Buku , Loc . Cit . "
Contoh penggunaan Loc. Cit. dalam catatan kaki sebagai berikut.
1)
Abdul Muis, Perang Siasat Matematika Praktis , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012),
hlm. 46.
2)
Abdul Muis, Matematika itu Mudah , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2015), hlm. 66.
3)
Marthen Langitan, Logika Matematika , (Jakarta: Edukasi Press, 2014), hlm 37 - 40.
4)
Muis, Perang Siasat Matematika Praktis, Loc. Cit.
5)
Langitan, Loc. Cit.
10
Sigid, “Catatan Kaki dan Contohnya”, Rollingstone, 5 Juni 2020 (diakses pada 26 November 2020
pada laman https://rollingstone.co.id/contoh-catatan-kaki/)
27
BAB V
PENULISAN LEMBAR KHUSUS
A. Cover
Cover menggunakan kertas jilid warna hijau tua dan plastic jilid warna putih.
Berikut format Cover:
Disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan di
MA Plus Keterampilan Daarul Uluum PUI Majalengka
Disusun Oleh:
Lestiana Indriwati
21
22
B. Abstrak
Abstract
English scientific language is characterized with high abstraction as a linguistic
device to theorizing. Abstraction is identified with nominalization that shifts
language expressions of congruent experiences into abstract entities, as objects
capable of classification. This study aims at identifying characteristics of abstraction
in Indonesian scientific language, and is conducted by comparing written scientific
English sentences and their translation into Indonesian. This study adopts
descriptive qualitative approach focusing on complex noun phrase structures in
English and their Indonesian equivalents. This study involves 35 English sentences
containing complex noun phrases and their Indonesian equivalents that were
purposively selected from an English scientific text and its translation in Indonesian.
This study found some strategies to construct and maintain abstraction level in the
Indonesian texts, including maintenance the same phrase structures and use of loan
words. However, the study has also found lower abstraction level in the Indonesian
sentences that complex noun phrases in English are broken down into clauses in
Indonesian. The implication of the finding on different abstraction levels into writing
of English scientific texts is that writers and/or translators of Indonesian scientific
texts need to put such differences into consideration when producing scientific texts
in English in order to achieve and conform to linguistic convention in English
scientific writing.
11
Ni Ketut Mirahayuni, Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Ilmiah dan Implikasinya bagi
Penulisan Artikel Berbahasa Inggris, Mozaik Humaniora, Vol. 18 (2): 214224, 2018, hlm. 214 (diunduh dari
laman http:// e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/download/. Pada 28 November 2020)
22
23
Abstrak
Ragam bahasa Inggris ilmiah tulis bercirikan tingkatan abstraksi tinggi sebagai
sarana kebahasaan untuk membangun teori. Abstraksi ditandai dengan fenomena
penominalan yang mengubah pembahasaan pengalaman yang kongruen menjadi
suatu entitas abstrak sehingga dapat diklasifikasi sebagai suatu objek. Studi ini
bertujuan mengidentifikasi karakteristik abstraksi dalam bahasa Indonesia ilmiah
tulis melalui analisa struktur frasa nomina kompleks dalam teks ilmiah berbahasa
Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif dengan berfokus pada struktur frasa nomina kompleks dalam
bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Studi ini melibatkan 35
kalimat dalam bahasa Inggris yang memiliki struktur frasa nomina kompleks dan
padanannya dalam bahasa Indonesia, yang diseleksi secara purposive dari teks ilmiah
berbahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Dalam studi ini
ditemukan beberapa strategi membangun dan mempertahankan tingkatan abstraksi
dalam bahasa Indonesia, antara lain dengan mempertahankan struktur frasa dalam
bahasa Inggris dan menggunakan bentuk nomina pinjaman. Menariknya, studi ini
juga menemukan bahwa sebagian besar data menunjukkan penurunan tingkatan
abstraksi dalam kalimatkalimat bahasa Indonesia, artinya, (sebagian) struktur frasa
nomina kompleks diuraikan menjadi klausa. Implikasi bagi penulisan ilmiah dalam
bahasa Inggris adalah bahwa penulisan dan/atau penerjemahan teks ilmah dari bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Inggris perlu mempertimbangkan peningkatan taraf
abstraksi demi mencapai dan memenuhi konvensi kebahasaan dalam bahasa Inggris
ilmiah tulis.
23
24
C. Lembar Pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Majalengka, …………..2021
Menyetujui,
Guru Pembimbing Penulis
………………………………… ……………………………..
NIP/NUPTK. …………………..
Mengetahui,
Kepala Madrasah
24
25
D. Riwayat Hidup
Nama penulis Lestiana Indriwati, biasa
Kirana Larasati.
tahun 2015. Kemudian melanjutkan ke MTs Al- Kautsar, Bekasi Timur dan lulus
yakin, dengan ikhtiar yang kuat disertai dengan do’a dan keyakinan akan ke Maha
Besar-an Allah, penulis dapat melalui semua halangan dan rintangan selama
menempuh Pendidikan.
Catatan:
Isi Riwayat hidup diatas hanya contoh. Disesuaikan dan dikembangkan oleh masing-
masing penulis.
25
26
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Catatan:
Daftar tabel dan daftar gambar disimpan pisah halaman.
26
DAFTAR PUSTAKA
Alfianika, Ninit. 2018. Buku ajar metode penelitian pengajaran bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deeppublish.
Creswell, J. W. 2002. Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta: KIK.
Lestyarini, B, 2011, Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka Dalam Penulisan Karya Ilmiah.
Menulis dengan Pendekatan Proses, 1-8.
Mirahayuni, Ni Ketut. 2018. Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Ilmiah
dan Implikasinya bagi Penulisan Artikel Berbahasa Inggris. Mozaik Humaniora,
Vol. 18 (2): 214224. http:// e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/download/.
Diakses pada 28 November 2020.
Yuliati, A. 2019. Sosialisasi Penulisan Referensi Dalam Karya Tulis Ilmiah Bagi
Mahasiswa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, Vol. 2(2).
27