Anda di halaman 1dari 31

Panduan Penulisan

Karya Tulis Ilmiah


Mengukir Jejak Lewat Tulisan

MA Plus Keterampilan Daarul


Ilisya P. Indrasari 1/1/20
Uluum PUI Majalengka
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, karena atas perkenan-Nya penyusunan Modul Panduan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat terselesaikan dengan baik. Modul ini memuat
materi cara penulisan Karya Tulis Ilmiah menurut standar keumuman/baku yang telah
ditetapkan, dan akan menjadi standar bagi para siswa MA Plus Keterampilan Daarul Uluum
PUI Majalengka untuk penulisan KTI setelah melakukan kegiatan Vocational Camp (VOC).
Diharapkan dengan penyusunan modul ini, siswa dapat lebih terarah dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Amin Ridwan, M.PdI, selaku
kepala sekolah MA Plus Keterampilan Daarul Uluum PUI Majalengka; Tim pengembang
bagian kurikulum, Ibu Ima Mardiana Farhah, S.Pd.; Wakil Kepala Sekolah bagian
Kurikulum, Ibu Rina Sri Muliawati, S.Pd.; dan segenap panitia VOC yang telah mendukung
dan mendorong terwujudnya modul Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Segala saran perbaikan dapat disampaikan kepada penulis. Semoga modul ini dapat
memberikan pemahaman yang dibutuhkan siswa dalam menyusun karya tulis ilmiah serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membaca dan mempelajarinya.

Majalengka, September 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………… i


Daftar Isi ……………………………………………………………………………. ii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Tujuan Penulisan ……………………………………………….. 1
BAB II Sistematika Penulisan KTI …………………………………………. 2
A. Sistematika Penulisan …………………………………………... 2
B. Isi Abstraksi …………………………………………………….. 3
C. Isi Bab I Pendahuluan …………………………………………... 4
D. Isi Bab II Kajian Teoritis ……………………………………….. 5
E. Isi Bab III Metode Penelitian ………………………………….... 6
F. Isi Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………… 7
G. Isi Bab V Penutup ………………………………………………. 8
BAB III Teknik Pengetikan …………………………………………………... 9
A. Jenis Huruf dan Margin …………………………………………. 9
B. Pengetikan Berjarak satu spasi ………………………………….. 9
C. Pengetikan Berjarak Dua Spasi …………………………………. 9
D. Pengetikan Berjarak Tiga Spasi …………………………………. 10
E. Pengetikan Angka ………………………………………………. 10
F. Pengetikan Judul dan Sub Judul ……………………………….. .. 10
G. Pengetikan Halaman …………………………………………….. 11
H. Pengetikan Pola Penomoran …………………………………….. 11
I. Pengetikan Daftar Pustaka ………………………………………. 12
J. Teknik Pengetikan Tabel dan Gambar ………………………….. 14
BAB IV Teknik Pengutipan dan Penulisan Catatan Kaki ……………………. 16
A. Pengertian dan Kaidah Pengutipan ……………………………… 16
B. Cara Penulisan Catatan Kaki ……………………………………. 16
C. Teknik Pengetikan Catatan Kaki dengan Microsoft Word ……... 18
D. Perbedaan Ibid, Op cit. dan Loc cit ……………………………... 18
BAB V Penulisan Lembar Khusus …………………………………………... 21

ii
A. Cover Judul …………………………………………………….. 21
B. Abstrak …………………………………………………………. 22
C. Lembar Pengesahan ……………………………………………. 24
D. Riwayat Hidup ………………………………………………….. 25
E. Daftar Tabel dan Gambar ………………………………………. 26
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Era Globalisasi menuntut output Lembaga Pendidikan memiliki kompetensi
abad 21 yang terdiri dari 4C, yaitu critical thinking and problem solving (kemampuan
berfikir kritis dan mengatasi masalah), communication skills (kemampuan
berkomunikasi), collaborative (kemampuan untuk bekerjasama), creativity and
innovation (kemampuan berfikir kreatif dan berinovasi) serta literasi teknologi
infrmasi dan komunikasi. Salah satu cara menumbuhkan kemampuan 4C peserta
didik adalah dengan melatih peserta didik untuk melakukan penelitian baik dalam
bidang sains maupun social, dan di komunikasikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Madrasah Aliyah Daarul Uluum PUI Majalengka menjadikan penulisan
karya tulis ilmiah sebagai sebuah syarat kelulusan bagi para peserta didik. Karya tulis
ilmiah ini disusun setelah peserta didik setelah melakukan penelitian di lapangan
selama kegiatan Vocational Camp (VOC). Penemuan masalah dilapangan baik
dalam bidang sains maupun social, akan diteliti dan dilaporkan dalam bentuk karya
tulis ilmiah. Diharapkan kemampuan melakukan penelitian dan membuat karya tulis
ilmiah dapat melatih peserta didik dalam mengembangkan kompetensi abad 21 (4C).
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, diperlukan panduan yang jelas dan sesuai
dengan standar baku/keumuman. Oleh karena itu, kami Menyusun modul Panduan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, yang diharapkan dapat membantu siswa dalam
pemenuhan tugas akhir yaitu penulisan Karya Tulis Ilmiah.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan modul ini adalah:
1. Menjelaskan mengenai isi dari tiap bab dalam sistematika Karya Tulis Ilmiah
2. Memberikan panduan cara pengetikan
3. Memberikan panduan dalam menulis catatan kaki dan kutipan.
Diharapkan modul ini dapat membantu peserta didik dalam penulisan karya tulis
ilmiah.

1
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN KTI

A. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah di Madrasah Aliyah Daarul Uluum
PUI Majalengka yaitu:
Halaman Judul (cover)
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan Kti
BAB II TINJAUAN TEORITIS (Tentukan Judulnya)
A. …………..
1. …………
2. …………
3. …………
dst
B. …………..
1. ………
2. ………
3. ………
Dst

2
3

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Analisis Data
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1. Angket
2. Pedoman Wawancara
3. Daftar Checklist
4. Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS

B. Isi Abstraksi
Abstrak adalah ringkasan karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tujuan agar
pembaca dapat seegera memahami isi karya tulis yang dibuat. Jumlah kata dalam
abstrak yaitu antara 150 – 250 kata. Dalam karya tulis Madrasah Aliyah Daarul
Uluum PUI Majalengka, menggunakan abstrak dalam dua Bahasa yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris.
Isi abstrak, pertama adalah latar belakang masalah dan tujuan penelitian.
Kedua, metode peneletian yang digunakan. Ketiga, hasil penelitian secara ringkas.
Keempat, simpulan hasil penelitian. Bagian pertama sampai bagian keempat ditulis
secara ringkas dan padat. Bagian akhir penulisan abstrak disertakan pula kata kunci
yang terdiri dari 3-5 kata kunci.

3
4

C. Isi Bab I Pendahuluan


1. Isi Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah menitikberatkan pada alasan mengapa peneliti
mengambil penelitian tersebut, alasan munculnya masalah, bagaimana masalah
tersebut bisa terjadi. Dapat dikatakan bahwa fungsi latar belakang masalah adalah
memaparkan permasalah umum yang menjadi landasan focus masalah yang akan
diteliti. Memaparkan factor-faktor yang melatarbelakangi munculnya masalah
tersebut.
Isi dari latar belakang masalah dimulai dari mendeskripsikan kondisi
ideal, atau yang dicita-citakan, kondisi yang diharapkan terjadi. Kemudian
mengungkapkan kondisi sebenarnya dilapangan. Dengan mempertentangkan
kondisi idela dengan kondisi sebenarnya, maka akan muncul masalah. dapat
dimunculkan pertanyaan, ‘mengapa dan bagaimana peristiwa/masalah ini dapat
terjadi’?.
Diakhir, kemukakan penegasan bahwa penelitian perlu dilakukan
terhadap permasalahan tersebut dan kemukakan alasannya. Ungkapkan pula apa
dampaknya jika permasalahan tersebut tidak segera diteliti.
2. Isi Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan penjabaran lebih lanjut dari masalah yang
dikemukakan pada latar belakang masalah, bersifat mempertegas dan
mempertajam. Penjabaran dapat berupa kalimat pertanyaan yang disusun secara
spesifik, jelas ruang lingkupnya, tegas sasaran yang ingin dicapai. Perumusan
masalah dapat lebih dari satu, sehingga pembahasan dapat lebih berkembang.
Contoh kalimat perumusan masalah: pertama, apakah anak yang sudah
mengenal smartphone lebih cenderung sulit untuk mengikuti kegiatan TPA
dibandingkan dengan anak yang belum mengenal smartphone?. Kedua,
bagaimana antusiasme anak-anak di desa A dalam mengikuti kegiatan TPA?
3. Isi Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian.
Kata-kata yang digunakan untuk merumuskan tujuan diantaranya mengetahui,
menemukan, membandingkan, menilai, menjelaskan, atau menguraikan .
Rumusan tujuan penelitian harus sesuai dengan perumusan masalah. Jika

4
5

terdapat tiga perumusan masalah, maka tujuan penelitian pun berjumlah tiga.
Contoh:
Perumusan masalah: Apakah anak yang sudah mengenal smartphone memiliki
motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti kegiatan
TPA dibandingkan dengan anak yang belum mengenal
smartphone?
Tujuan Penelitian: Membandingkan motivasi anak yang sudah mengenal
smartphone dengan anak yang belum mengenal
smartphone dalam mengikuti kegiatan TPA.
4. Isi Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian,
dipaparkan baik manfaat secara akademi maupun secara praktis. Manfaat secara
akademis dianttaranya untuk meyakinkan bahwa penelitian ini pentinng dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengkaji bidang studi tertentu
sesuai dengan topik penelitian. Manfaat secara praktis, dimaksudkan bahwa
penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang berkaitan, sebagai
bahan referensi dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan.

D. Isi Bab II Kajian Teoritis


Setelah merumuskan masalah, langkah berikutnya adalah mencari teori,
konsep, yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis dalam penelitian yang akan
dilakukan. Landasan teoritis ini dapat dilakukan dengan melakukan telaah
kepustakaan. Urutan kekuatan sumber rujukan dalam karya tulis ilmiah yaitu, (1)
jurnal baik online maupun offline; (2) seminar dan lokakarya; (3) karya ilmiha
akademis seperti skripsi, tesis, disertasi; (4) buku baik cetak maupun digital; (5) surat
kabar dan majalah baik online maupun offline; (5) situs web.
Kajian teoritis dapat dikembangkan dari variable-variabel yang terdapat
dalam judul, dan dari kajian teoritis ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk
memecahkan masalah yang dirumuskan dalam perumusan masalah. Oleh karena itu,
ketajaman pemikiran penulis/peneliti dalam mengembangkan variable-variabel dari
judul penelitian yang akan dikaji dalam kajian teoritis, diperlukan untuk
memudahkan peneliti sendiri dalam memecahkan masalah yang diangkat.

5
6

E. Isi Bab III Metode Penelitian


Bab ini menyajikan jenis penelitian yang akan digunakan, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Metode penelitian yang
digunakan bergantung kepada tujuan penelitian. Berikut penjelasan masing-masing
bagian.
1. Isi Jenis Penelitian
Jenis penelitian dibagi mnejadi dua yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif, adalah jika data-data yang akan
diolah berupa angka-anga. Sedangkan penelitian kualitatif adalah jika data-data
yang akan diolah berupa kata-kata.
2. Isi Populasi dan sampel
Populasi menurut Sudjarwo dan Basrowi (dalam J.W Crasswell; 2002)
adalah keseluruhan objek atau subjek yang menjadi sasaran penelitian. 1 Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.2 Sampel
dapat dikatakan pula sebagai bagian atau wakil dari populasi yang mewakili
karakteristik populasi secara keseluruhan.3
Contoh menentukan populasi dan sampel dari judul penelitian ‘Pengaruh
Smartphone Terhadap Motivasi Anak Usia Dini dalam Mengikuti Kegiatan TPA
di Desa Sukasari, Kecamatan Maja’. Populasi dari judul tersebut adalah anak usia
dini di Desa Sukasari. Sampel yang dapat diambil adalah Anak Usia Dini di Desa
Sukasari blok Senen dan Blok sabtu. Untuk penelitian sederhan, sampel yang
dapat diambil dapat berjumlah 10 – 20 sampel.4
3. Isi Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam sebuah penelitian dapat dilakukan dengan
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pengumpulan data dengan
berbagai setting diantaranya adalah setting alamiah, pada laboratorium dengan
metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar,
diskusi, di jalan, dan lain-lain. Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data

1
Creswell, J. W. (2002). Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 61
3
Loc. Cit Creswell
4
Loc. Cit Sugiyono

6
7

terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memebrikan data pada pengumpul data, sedangkan seumber
sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya dalam bentuk dokumen atau orang lain. Pengumpulan
data dari segi Teknik aatau cara pengumpulan data, diantaranya adalah dengan
wawancara, angket, observasi, atau gabungan ketiganya. 5
4. Isi Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk memproses
suatu data menjadi informasi sehingga data tersebut menjadi mudah dipahami
dan bermanfaat untuk digunakan menemukan solusi dari permasalahan
penelitian. Teknis analisis data dibagi menjadi dua, yaitu Teknik analisis data
kualitatif dan teknis analisis data kuantitatif.
Teknis analisis data kualitatif bersifat non numerik dan membahsa secara
konseptual suatu permasalahan, tidak dipengatuhi oleh angka-angka. Berikut
beberapa cara Teknik analissi data secara kualitatif, yaitu: (1) analisis konten;
(2) analisis naratif; (3) analisis wacana; (4) analisis kerangka kerja, dan (5) teori
beralas. Teknis analisis data kuantitatif mengolah data numerik seperti data
statistic, data hasil responden, dan lainnya.6

F. Isi Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Bab ini mencakup hasil penelitian sesuai dengan jenis penelitian. Penelitian
kualitatif dapat berupa hasil wawancara, hasil observasi, hasil angket, dan lainnya.
Sedangkan hasil penelitian kuantitatif dapat berupa hasil angket, hasil eksperimen
dengan perlakuan, yang berupa angka-angka.7
Pembahasan hasil penelitian dapat dianggap pemikiran peneliti asli untuk
memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian yang sudah dianalisis.
Pembahasan berupaya menjawab rumusan masalah atau hipotesis penelitian. Isi

5
Ibid.
6
Quipper, “Teknik Analisis Data-Pengertian dan Tahapannya”, 6 Juli 2020, (Diakses pada 27 November 2020
di laman https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/teknik-analisis-data-pengertian-jenis-dan-
tahapannya/)
7
Wulandari Fatma, “Apa yang Dimaksud Pembahasan Hasil Penelitian?”, Dictio, 9 Mei 2020, (Diakses pada
27 November 2020 di laman https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hasil-pembahasan-
penelitian/132180/2)

7
8

pembahasan mengungkapkan kedalaman pemahaman peneliti. semakin banyak


bahan bacaan yang dibaca (jurnal, hasil seminar, dll), akan semakin luas dan dalam
pembahasan dari hasil penelitian. Dalam pembahasan dapat dilakukan kajian secara
teoritis, dari konsep yang sudah dipaparkan di bab 2.

G. Isi Bab V Penutup


Penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban dari
rumusan masalah yang dipaparkan secara singkat. Saran berisi rekomendasi untuk
penelitian lebih lanjut, atau rekomendasi perubahan, atau keduanya.

8
BAB III
TEKNIK PENGETIKAN

A. Jenis Huruf dan Margin


Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12. Ukuran kertas
A4 dengan margin atas-kiri-bawah-kanan adalah 4 – 4 – 4 - 3. Berikut gambar margin:

4cm
m

4cm 3cm
m m

4cm

B. Pengetikan Berjarak satu spasi


Pengetikan berjarak satu spasi diterapkan pada bagian-bagian:
1. Abstrak
2. Daftar pustaka (kepustakaan, bibliografi yang lebih dari satu baris)
3. Kutipan jika lebih dari empat baris
4. Judul Tabel/gambar yang lebih dari satu baris.
5. Keterangan tentang tabel yang lebih dari satu baris.

C. Pengetikan Berjarak Dua Spasi


Pengetikan berjarak dua spasi diterapkan pada bagian-bagian:
1. Seluruh uraian pembahasan
2. Jarak antara satu sumber dengan sumber berikutnya pada kepustakaan
3. Jarak antara nomor tabel dengan judul dan badan tabel itu sendiri.
4. Jarak antara judul gambar/denah dengan gambar itu sendiri.

16
17

D. Pengetikan Berjarak Tiga Spasi


Pengetikan berjarak tiga spasi diterapkan pada bagian-bagian:
1. Jarak antara judul bab dengan paragraf pertama
2. Jarak antara nomor tabel dengan baris terakhir pembahasan diatasnya dan antara
akhir tabel dengan baris pertama pembahasan berikutnya.

E. Pengetikan Angka
Ketentuan pengetikan angka adalah sebagai berikut:
1. Sebuah kalimat yang dimulai dengan bilangan, tidak boleh ditulis dengan angka,
tetapi harus dieja sepenuhnya.
Contoh yang salah : 75 orang siswa MAN di Kabupaten Majalengka menerima
beasiswa dari Bazis.

Contoh yang benar : Tujuh puluh lima orang siswa MAN di Kabupaten
Majalengka menerima beasiswa dari Bazis

2. Kecuali ketentuan seperti yang tersurat pada bagian satu, bilangan (angka) yang
harus dieja sepenuhnya, jika:
b. Bilangan itu di bawah 10
c. Bilangan itu terdiri atas pecahan
d. Dipandang perlu untuk menghilangkan keraguan

F. Pengetikan Judul dan Sub Judul


Pengetikan judul:
1. Bab. Contoh ; BAB I, BAB II, dst (tanpa titik akhir)
2. Judul Bab, contoh; PENDAHULUAN, KAJIAN TEORITIS (tanpa titik akhir)
3. Judul-judul tertentu seperti, ABSTRAKSI, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI,
DAFTAR PUSTAKA, RIWAYAT HIDUP, RALAT dsb. (tanpa titik akhir).
Pengetikan sub judul:
Huruf kapital hanya digunakan pada setiap awal kata (huruf pertama), tetapi kata-kata
depan atau partikel harus di tik dengan huruf kecil dan tanpa titik akhir. Contoh : Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dst.

17
18

G. Pengetikan Halaman
1. Nomor halaman bagian depan (sebelum bab I), di tik dengan angka Romawi kecil
(i,ii,iii,iv dst), ditempatkan di tengah-tengah bagian bawah lembaran, berjarak dua
spasi dari garis margin bawah.
2. Nomor halaman bagian teks. Dari bab I sampai dengan akhir skripsi ditulis dengan
angka arab-latin (1,2,3,4,5,dst) ditempatkan dibagian sudut kanan atas sejajar
dengan baris margin kanan, berjarak dua spasi dari garis margin atas.
3. Judul bab harus senantiasa menempati lembaran baru, penulisan nomor halaman
ditempatkan di tengah-tengah lembaran berjarak dua spasi dari garis margin bawah.

H. Pengetikan Pola Penomoran


1. Pola Angka Desimal
Contoh :
1 ………………………………………………………………………
1.1 ……………………………………………………………....
1.1.1 ………………………………………………………
2 ………………………………………………………………………
1.2 ………………………………………………………………
1.2.1 ………………………………………………………
1.2.1.1 ………………………………………………
1.2.1.2 ………………………………………………
3 ………………………………………………………………………
1.3. ………………………………………………………………
1.3.1 ……………………………………………………….
1.3.1.1………………………………………………..
2. Pola Kombinasi
Contoh:
I. ………………………………………………………………………….
A. ……………………………………………………………………….
1. …………………………………………………………..
2. dst...
a. ……………………………………………………
b. dst
(1) …………………………………………………
(a) ……………………………….…….
II …………………………………………………………………………….
Pengetikan penomoran yang digunakan adalah dengan pola kombinasi.

18
19

I. Pengetikan Daftar Pustaka


Daftar Pustaka dapat berasal dari beberapa sumber, diantaranya buku, jurnal, media
cetak, baik offline maupun online, website.8
1. Buku
Penulisan buku mengikuti urutan komponen sebagai berikut: Nama belakang
pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila ada), titik, tahun terbitan,
titik, nama buku dengan huruf cetak miring, titik, nama kota tempat penerbitan, titik
dua, nama penerbit, titik. Bila pengarang buku lebih dari seorang, nama pengarang
kedua dan seterusnya boleh tidak dibalik (ditulis apa adanya).
Contoh:
Cohen, J. 1977. Statistical Power Analysis for the Behavioral Science (Revised
Ed.). New York : Academic Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE.

2. Jurnal atau karya tulis ilmiah sejenisnya


Penulisan rujukan artikel jurnal dan terbitan karya ilmiah yang sejenis mengikuti
urutan: nama belakang pengarang, koma, nama atau nama-nama depan (apabila
ada), titik, tahun penerbitan, titik, judul artikel (diketik biasa dan hanya kata
terdepan dimulai dengan huruf kapital kecuali kata yang menunjukkan nama), titik,
nama jurnal dengan cetak miring, koma, nomor jurnal dengan cetak miring, koma,
nomor-nomor halaman dalam jurnal, titik.
Contoh karya ilmiah yang diterbitkan:
Nuryanto, F. 1996. “Penggunaan Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah oleh Dosen IKIP
Yogyakarta”. Jurnal Kependidikan, 1, XXIV, hlm. 85-100.

Herawati, E. N. 1996. “Beksan Srimpi dan Nilai-nilai yang Dikandungnya: Sebuah


Tinjauan Apresiatif”. Diksi, 9, IV, hlm. 81- 9.

8
Lestyarini, B, 2011, Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka Dalam Penulisan Karya Ilmiah. Menulis
dengan Pendekatan Proses, 1-8.

19
20

Contoh karya ilmiah yang tidak diterbitkan:

Utari, D. 1993. Penggunaan Tableau de Feutre dalam Pengajaran Ketrampilan


Berbicara. Makalah TABS. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa
Perancis, FPBS IKIP Yogyakarta.

Mahmudah, Z. 1995. Pelecehan Seksual dalam Drama Der Besuch der Alten Dame.
Skripsi S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS
IKIP Yogyakarta.

3. Dokumen resmi
Dokumen resmi adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga resmi.
Untuk rujukan jenis ini digunakan nama lembaga sebagai nama penulis. Komponen
yang lain mengikuti ketentuan-ketentuan yang sama. Pada umumnya, nama
penerbit sama dengan nama lembaga yang tertulis di depan.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Garis-garis Besar Program
Pengajaran: Bidang Studi Bahasa Inggris. Jakarta: Depdikbud.

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta. 1994. Peraturan Akademik


1994. Yogyakarta: UPP IKIP YOGYAKARTA.

4. Rujukan dengan pengarang yang sama


Untuk daftar pustaka dengan dua atau lebih pengarang yang sama, nama pengarang
yang kedua dan seterusnya tidak ditulis lengkap, tetapi diganti dengan garis lurus
tengah (bukan garis bawah). Pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun
terbitan yang terbaru. Apabila tahun terbitan sama, digunakan huruf kecil langsung
setelah tahun.
Contoh:
Tafsir, Ahmad. (1990). Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

________. (1991). Penelitian Hasil Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam.


Jakarta: Bulan Bintang.

20
21

5. Internet
Berikut adalah model penulisan daftar Pustaka dari internet:

Cook, Vivian. 1996. “Some Relationships between Linguistics And Second


Language Research”, http://privatewww.essex.ac.uk/~vcook/. Diakses pada
tanggal 8 April 2004.

6. Koran
Berikut adalah model penulisan daftar Pustaka dari koran:

Model penulisan daftar Pustaka yang bersumber dari koran: Sarjono, Hari. 2010.
“Bahasa sebagai Alat Pemersatu Bangsa”. Kompas Edisi 5 Oktober.

Kurniawan, Indra. 2020. “Update Sebaran Corona di Indonesia Per Hari Ini 22
November, Konfirmasi Positif Tambah 4.360 Kasus”.
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13997522/update-
sebaran-corona-di-indonesia-per-hari-ini-22-november-konfirmasi-positif-
tambah-4360-kasus. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2020.

J. Pengetikan Tabel dan Gambar


Kata “Tabel” diletakkan di kiri atas dan “gambar” ditengah bawah, diikuti
dengan nomor urut dibelakangnya. Nomor urut tabel merupakan nomor ganda yang
diawali dengan angka romawi sesuai dengan nomor bab, dipisahkan dengan titik. Judul
awali dengan huruf besar pada tiap kata, diletakkan setelah tulisan tabel atau gambar
dan nomor urut. Spasi dalam tabel atau gambar sebesar 1 spasi. Sumber diletakkan pada
bagian kiri bawah dengan ukuran huruf 10.

21
22

Contoh:
Tabel III.1 Jumlah Murid Sekolah Menurut Tingkat Sekolah
dan Jenis Kelamin Daerah Antah Tahun 2016

Sumber: Data Sekunder

Gambar III.1 Buah Alpukat Madu


Sumber: http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/index.php/
hasil-penelitian-mainmenu-46

22
23

TEKNIK MENULIS CATATAN KAKI

A. Pengertian dan Fungsi Catatan Kaki


Catatan kaki atau footnotes adalah keterangan mengenai referensi atau isi yang
ditempatkan di kaki tulisan. Catatan ini diperlukan selain untuk menunjukkan tempat
yang dikutip, menguatkan pendapat yang dikemukakan, memberi referensi silang (cross
references), juga sebagai tepat memberi komentar atau tanggapan terhadap suatu
pendapat.
Berdasarkan Fungsinya, catatan kaki dibedakan atas (1) catatan kaki referensi;
berisi tentang catatan sumber yang dikutip. Penempatan catatan kaki referensi (sumber
rujukan) di kaki tulisan, dapat juga diletakkan di akhir keseluruhan tulisan (setelah
simpulan). Catatan tersebut lazim dikenal sebagai catatan akhir atau end note. Teknik
penulisanya sama dengan catatan kaki. (2) catatan kaki isi; berisi penjelasan, komentar
terhadap konsep yang kita kutip atau catatan tambahan yang sifatnya melengkapi
tulisan.9

B. Cara Penulisan Catatan Kaki


Teknik pengetikan catatan kaki, yakni sebagai berikut:
1. Penulisan catatan kaki yang faktor: nama pengarang, judul buku / makalah, identitas
publikasi (kota, penerbit, tahun terbit), dan halaman rujukan.
2. Nama pengarang ditulis sesuai dengan instruksi tanpa menggunakan gelar
(akademik atau non-akademik).
3. Pengarang dengan jumlah 1 - 3 orang, ditulis semua nama mereka dengan lengkap.
Sedangkan pengarang dengan jumlah 4 orang atau lebih, cukup ditulis nama pertama
dan ditambahkan dengan dkk (dan kawan-kawan).
4. Judul buku ditulis dengan huruf italic atau cetak miring. Jika menggunakan mesin
ketik (bukan komputer), maka diberi garis bawah.
5. Jika rujukan bukan berbentuk buku tetapi makalah, maka judul ditulis dalam tanda
petik dua (“…“) dan tanpa cetak miring atau garis bawah.

9
Yuliati, A. 2019. “Sosialisasi Penulisan Referensi Dalam Karya Tulis Ilmiah Bagi Mahasiswa”. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, Vol. 2(2), hlm. 60-69.

23
24

6. Identitas tulisan yang ditulis dalam tanda kurung “(…)” dengan urutan kota terbit,
penerbit, dan tahun terbit. Antara kota terbit dan terbesit oleh tanda titik dua (:).
Sedangkan antara penerbit dan tahun terbit oleh tanda koma.
7. Penulisan halaman diawali dengan akronim “hlm.” Atau "h." lalu dikuti dengan
nomor halaman. Jika halaman rujukan memiliki interval, maka ikuti dengan tanda
pisah atau garis sambung (-).
Contoh catatan catatan kaki untuk 2 - 3 orang.
Andi Ahmad, Ahmad Suhandi, Media Pembelajaran Interaktif , (Jakarta: Kompas
Media, 2012), hlm. 7.

Lega Siarnagama, Rizki Ramadan, dan Khairul Amri, Pembelajaran Bahasa Arab
Terpadu , (Indramayu: IAI Press, 2019), hlm. 192.

Contoh catatan kaki untuk 4 orang atau lebih.


Wiwin Indarti, dkk, Buku Ajar Geografi , (Jakarta: Airlangga, 2015), hlm. 57 - 59.

Contoh catatan kaki dari buku


Siti Mutmainah, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Malang: Literasi
Nusantara Abdai, 2019), hlm. 94.

Tamim Ansary, Sejarah Dunia versi Islam, Yuliani Liputo, (Jakarta: Penerbit
Liputo, 2015), hlm. 506. (Buku terjemahan asing.)

Contoh catatan kaki dari jurnal online/offline


Ahmad Arifin, “Peran Perempuan dalam Konstruksi Sosial” , Jurnal Islam
Indonesia, Edisi 21, Februari 2018, hlm. 33.

Refrinaldi, “Penggemukan Sapi Lokal dengan Silase” , Tropical Animal Science


Journal, Volume 112, Januari 2018, hlm. 30. (Diunduh dari laman
http://journal.ipb.ac.id/index.php/tasj pada 14 Januari 2018.)

Contoh catatan kaki dari seminar atau lokakarya


Mulyadi, “Menggagas Pendidikan Islam dalam Perspektif Sirah Nabi” ,
(dipresentasikan dalam Seminar: Pendidikan Se * s untuk Remaja, Indramayu, 10
Oktober 2014), hlm. 18.

Contoh catatan kaki dari skripsi, tesis, disertasi


Ita Rosita, Skripsi: “Kajian Pustaka: Analisis Tingkat Keterbacaan pada Buku Ajar
Bahasa Indonesia Kelas VI dari Penerbit Erlangga” , (Indramayu: IAI Alazis, 2018),
hlm. 30.

Contoh catatan kaki dari koran, majalah, tabloid


Setyo Waluyo, “Bank Syariah dan Konvensional, Apa Bedanya?” , (Media Islam
Indonesia, 1 April 2019), hlm. 12.

24
25

Contoh catatan kaki dari internet


I Wayan Purnomo, “Anjing Diteliti, Manusia Disebut” , Tempo, 30 November 2019.
(Diakses pada 7 Desember 2019 di laman
https://majalah.tempo.co/read/158905/anjing-diteliti-manusia-disebut/)

C. Teknik Pengetikan Catatan Kaki dengan Microsoft Word


Cara mudah mengetik catatan kaki dengan Microsoft word adalah dengan
menekan tombol Ctrl Alt F secara bersamaan. Setelah itu langsung tuliskan
catatan kaki pada bagian bawah margin (secara otomatis akan terbentuk ruang untuk
catatan kaki/footnote).

D. Perbedaan ibid, Op cit. dan Loc cit.


Selain catatan kaki referensi dan catatan kaki isi, ada cara penulisan catatan kaki
singkat untuk data publikasi yang sama atau sumber yang pernah dikutip. Untuk
keperluan tersebut digunakan istilah Ibid, Op.Cit. dan Loc.cit.
1. Ibid.
Ketentuan penggunaan Ibid sebagai berikut.
a. Digunakan jika catatan kaki tersebut mengambil rujukan yang tepat sama
dengan di atasnya, dan tidak diselingi rujukan lain.
b. Ditulis menggunakan italic (cetak miring), diawali huruf kapital, dan diakhiri
tanda titik (.).
c. Jika sumber rujukan sama, tapi berada pada bab atau halaman yang berbeda,
maka urutan: ibid, koma, halaman, titik.
Contoh catatan kaki menggunakan ibid.
1)
Vikram Rasyid, Pengantar Ilmu Manajemen , (Jakarta: Pustaka
Presindo, 2010), hlm. 10.
2)
Ibid .
3)
Ibid , hlm. 35 - 37.

Ibid pada catatan kaki di atas berarti menggunakan buku yang sama dari Vikram
Rasyid yang berjudul “Pengantar Ilmu Manajemen”.

25
26

2. Op.Cit.
Merepresentasikan kependekan dari Opere Citato , yang berarti pada karya yang
sama dengan yang telah dikutip atau mengacu. Penggunaan op. Cit. pada catatan
kaki mengikuti ketentuan sebagai berikut.
a. Digunakan jika sumber rujukan sudah pernah, telah diselingi dengan rujukan
lain sebelumnya, namun pada halaman yang berbeda.
b. Cit. digunakan jika halaman yang dirujuk adalah berbeda, sehingga perlu
diingat nomor halaman saat ini.
c. Ditulis menggunakan italic (cetak miring), diawali huruf kapital, dan setiap
suku katanya diakhiri tanda titik (.).
d. Teknis stafnya: “Nama marga / keluarga, Cit .”.
e. Jika pengarang memiliki beberapa buku yang juga pernah dirujuk, maka
teknis penilaian: “Nama marga, Judul Buku , Op . Cit . "
Contoh Op. Cit. dalam catatan kaki sebagai berikut.
1)
Abdul Muis, Perang Siasat Matematika Praktis , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012),
hlm. 64.
2)
Abdul Muis, Matematika itu Mudah , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2015), hlm. 99.
3)
Marthen Langitan, Logika Matematika , (Jakarta: Edukasi Press, 2014), hlm 88 - 89.
4)
Muis, Matematika itu Mudah, Op. Cit. , hlm. 134.
5)
Langitan, Op. Cit., Hlm. 112.

3. Loc.Cit.
Merupakan kependekan dari Loco Citato, yang berarti lokasi yang sama
dengan yang telah mengacu atau terisi. Penggunaan loc. Cit. dalam catatan kaki
memiliki ketentuan sebagai berikut.
a. Digunakan jika sumber rujukan sudah pernah, tetapi telah diselingi dengan
rujukan lain sebelumnya.
b. Cit. digunakan hanya jika halaman yang dirujuk adalah sama, sehingga tidak
perlu mengisi nomor halaman saat ini.
c. Ditulis menggunakan italic (cetak miring), diawali huruf kapital, dan setiap
suku katanya diakhiri tanda titik (.).
d. Teknis penulisannya: “Nama marga / keluarga, Loc . Cit . ”.

26
27

e. Jika pengarang memiliki beberapa buku yang juga pernah dirujuk, maka teknis
penilaian: “Nama marga, Judul Buku , Loc . Cit . "
Contoh penggunaan Loc. Cit. dalam catatan kaki sebagai berikut.
1)
Abdul Muis, Perang Siasat Matematika Praktis , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2012),
hlm. 46.
2)
Abdul Muis, Matematika itu Mudah , (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2015), hlm. 66.
3)
Marthen Langitan, Logika Matematika , (Jakarta: Edukasi Press, 2014), hlm 37 - 40.
4)
Muis, Perang Siasat Matematika Praktis, Loc. Cit.
5)
Langitan, Loc. Cit.

Maksud penggunaan Loc. Cit. pada nomor 4 di atas berarti memperhitungkan


pada buku Abdul Muis berjudul Perang Siasat Matematika Praktis halaman 46.
Sedangkan contoh Loc. Cit. dalam catatan kaki nomor 5 berarti memiliki rujukan
yang sama dengan catatan kaki nomor 3.10

10
Sigid, “Catatan Kaki dan Contohnya”, Rollingstone, 5 Juni 2020 (diakses pada 26 November 2020
pada laman https://rollingstone.co.id/contoh-catatan-kaki/)

27
BAB V
PENULISAN LEMBAR KHUSUS

A. Cover
Cover menggunakan kertas jilid warna hijau tua dan plastic jilid warna putih.
Berikut format Cover:

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN


KECAMBAH KACANG HIJAU

Disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan di
MA Plus Keterampilan Daarul Uluum PUI Majalengka

Disusun Oleh:
Lestiana Indriwati

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


MA PLUS KETERAMPILAN
DAARUL ULUUM PUI MAJALENGKA
2021

21
22

B. Abstrak

Abstraction in English and Indonesian Scientific Language


and its Implication on English Article Writing

By: Ni Ketut Mirahayuni

Abstract
English scientific language is characterized with high abstraction as a linguistic
device to theorizing. Abstraction is identified with nominalization that shifts
language expressions of congruent experiences into abstract entities, as objects
capable of classification. This study aims at identifying characteristics of abstraction
in Indonesian scientific language, and is conducted by comparing written scientific
English sentences and their translation into Indonesian. This study adopts
descriptive qualitative approach focusing on complex noun phrase structures in
English and their Indonesian equivalents. This study involves 35 English sentences
containing complex noun phrases and their Indonesian equivalents that were
purposively selected from an English scientific text and its translation in Indonesian.
This study found some strategies to construct and maintain abstraction level in the
Indonesian texts, including maintenance the same phrase structures and use of loan
words. However, the study has also found lower abstraction level in the Indonesian
sentences that complex noun phrases in English are broken down into clauses in
Indonesian. The implication of the finding on different abstraction levels into writing
of English scientific texts is that writers and/or translators of Indonesian scientific
texts need to put such differences into consideration when producing scientific texts
in English in order to achieve and conform to linguistic convention in English
scientific writing.

Keywords: abstraction, complex phrase structures, scientific language writing11

11
Ni Ketut Mirahayuni, Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Ilmiah dan Implikasinya bagi
Penulisan Artikel Berbahasa Inggris, Mozaik Humaniora, Vol. 18 (2): 214224, 2018, hlm. 214 (diunduh dari
laman http:// e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/download/. Pada 28 November 2020)

22
23

Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Ilmiah


dan Implikasinya bagi Penulisan Artikel Berbahasa Inggris

Oleh: Ni Ketut Mirahayuni

Abstrak
Ragam bahasa Inggris ilmiah tulis bercirikan tingkatan abstraksi tinggi sebagai
sarana kebahasaan untuk membangun teori. Abstraksi ditandai dengan fenomena
penominalan yang mengubah pembahasaan pengalaman yang kongruen menjadi
suatu entitas abstrak sehingga dapat diklasifikasi sebagai suatu objek. Studi ini
bertujuan mengidentifikasi karakteristik abstraksi dalam bahasa Indonesia ilmiah
tulis melalui analisa struktur frasa nomina kompleks dalam teks ilmiah berbahasa
Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif dengan berfokus pada struktur frasa nomina kompleks dalam
bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Studi ini melibatkan 35
kalimat dalam bahasa Inggris yang memiliki struktur frasa nomina kompleks dan
padanannya dalam bahasa Indonesia, yang diseleksi secara purposive dari teks ilmiah
berbahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Dalam studi ini
ditemukan beberapa strategi membangun dan mempertahankan tingkatan abstraksi
dalam bahasa Indonesia, antara lain dengan mempertahankan struktur frasa dalam
bahasa Inggris dan menggunakan bentuk nomina pinjaman. Menariknya, studi ini
juga menemukan bahwa sebagian besar data menunjukkan penurunan tingkatan
abstraksi dalam kalimatkalimat bahasa Indonesia, artinya, (sebagian) struktur frasa
nomina kompleks diuraikan menjadi klausa. Implikasi bagi penulisan ilmiah dalam
bahasa Inggris adalah bahwa penulisan dan/atau penerjemahan teks ilmah dari bahasa
Indonesia ke dalam bahasa Inggris perlu mempertimbangkan peningkatan taraf
abstraksi demi mencapai dan memenuhi konvensi kebahasaan dalam bahasa Inggris
ilmiah tulis.

Kata kunci: abstraksi, bahasa ilmiah, struktur frasa nomina kompleks

23
24

C. Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis :


Penulis
Nama :
NISN :
Jurusan :
Guru Pembimbing :
Nama :
NIP/NUPTK :

Majalengka, …………..2021
Menyetujui,
Guru Pembimbing Penulis

………………………………… ……………………………..
NIP/NUPTK. …………………..
Mengetahui,
Kepala Madrasah

Amin Ridwan, M.PdI.


NIP. …………………………

24
25

D. Riwayat Hidup
Nama penulis Lestiana Indriwati, biasa

dipanggil Ana, lahir di Kota Angin, yaitu Majalengka,

pada tanggal 29 Februari 2002. Penulis lahir dari

pasangan Bambang Kusuma - Anggia Sridewi dan

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, yaitu

saudara pertama Ledi Andrea dan saudara bungsu

Kirana Larasati.

Penulis manamatkan Sekolah Dasar di MI Al-Falah, Serang, Banten pada

tahun 2015. Kemudian melanjutkan ke MTs Al- Kautsar, Bekasi Timur dan lulus

pada tahun 2018. Selanjutnya, penulis melanjutkan ke MA Daarul Uluul PUI

Majalengka dan alhamdulillah lulus pada tahun 2021.

Perjuangan panjang dilalui penulis dalam menamatkan madrasah. Penulis

yakin, dengan ikhtiar yang kuat disertai dengan do’a dan keyakinan akan ke Maha

Besar-an Allah, penulis dapat melalui semua halangan dan rintangan selama

menempuh Pendidikan.

Catatan:
Isi Riwayat hidup diatas hanya contoh. Disesuaikan dan dikembangkan oleh masing-
masing penulis.

25
26

E. Daftar Tabel dan Gambar


Contoh penulisan daftar tabel dan gambar

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Tingkat Penggunaaan Smartphone …………………………… 6


Tabel III.1 Rata-Rata Waktu Penggunaan Smartphone …………………... 8
Tabel III.2 Jumlah Anak yang Diteliri per Desa ………………………….. 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Aplikasi Permaian Anak …………………………………… 5


Gambar III.1 Kegiatan TPA Sore Hari …………………………………… 7
Gambar III.2 Masjid Tempat TPA ………………………………………... 11

Catatan:
Daftar tabel dan daftar gambar disimpan pisah halaman.

26
DAFTAR PUSTAKA

Alfianika, Ninit. 2018. Buku ajar metode penelitian pengajaran bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deeppublish.

Creswell, J. W. 2002. Desain penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif. Jakarta: KIK.

Fatma, Wulandari. Apa yang Dimaksud Pembahasan Hasil Penelitian?.


https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hasil-pembahasan-
penelitian/132180/2. Diakses pada 27 November 2020.

Harim, Sidiq. 2014. Manfaat Penelitian dan Tujuan Penelitian.


http://sosiologis.com/manfaat-
penelitian#:~:text=Manfaat%20penelitian%20adalah%20keuntungan%20atau,atau
%20akademis%20dan%20manfaat%20praktis. Diakses pada tanggal 26 November
2020.

Lestyarini, B, 2011, Mengutip dan Menulis Daftar Pustaka Dalam Penulisan Karya Ilmiah.
Menulis dengan Pendekatan Proses, 1-8.

Mirahayuni, Ni Ketut. 2018. Abstraksi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Ilmiah
dan Implikasinya bagi Penulisan Artikel Berbahasa Inggris. Mozaik Humaniora,
Vol. 18 (2): 214224. http:// e-journal.unair.ac.id/MOZAIK/article/download/.
Diakses pada 28 November 2020.

Sigid. 2020. Catatan Kaki dan Contohnya. laman https://rollingstone.co.id/contoh-catatan-


kaki/. Diakses pada 26 November 2020.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta.

Quipper. 2020. Teknik Analisis Data-Pengertian dan Tahapannya.


https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/teknik-analisis-data-
pengertian-jenis-dan-tahapannya/. Diakses pada 27 November 2020.

Yuliati, A. 2019. Sosialisasi Penulisan Referensi Dalam Karya Tulis Ilmiah Bagi
Mahasiswa. Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, Vol. 2(2).

27

Anda mungkin juga menyukai