Anda di halaman 1dari 65

BUKU PEDOMAN SKRIPSI

PRODI MANAJEMEN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

STIE PGRI DEWANTARA


JOMBANG
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya buku


pedoman skripsi program studi Manajemen ini dapat diselesaikan. Buku
Pedoman ini sudah lama dinantikan karena pada pedoman sebelumnya sangat
ringkas dan banyak hal- hal yang tidak terungkap, sedangkan pada buku pedoman
ini sudah dicantumkan cara penulisan skripsi dengan menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian, mahasiswa yang tertarik
untuk melakukan penelitian dengan jenis kualitatif sudah terakomodasi di buku
pedoman ini.
Selain itu dalam pedoman ini juga telah dijelaskan secara rinci bagaimana
format dan tata tulis yang seharusnya dilakukan, serta contoh- contoh yang
diperlukan dalam penulisan skripsi. Buku pedoman skripsi ini juga menjadi
pegangan bagi para dosen pembimbing skripsi dalam tugasnya membimbing
mahasiswa menulis skripsi. Bagi para dosen, buku pedoman penulisan skripsi ini
merupakan alat kontrol untuk menuntun mahasiswa agar penulisan skripsi yang
dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Buku pedoman ini
merupakan panduan penulisan bagi seorang mahasiswa dalam menulis skripsi,
sedangkan kedalaman materi dapat dikembangkan sendiri melalui bimbingan
dengan dosen pembimbing skripsi. Kami menyadari bahwa pedoman ini masih
banyak kekurangannya, oleh karena itu segala kritik dan saran untuk
menyempurnakan buku pedoman ini sangat kami harapkan.
Semoga buku ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang sedang menulis
skripsi, dosen pembimbing skripsi, serta pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kegiatan ini.

Jombang, Maret 2019

Tim Penyusun
Daftar Isi

Halaman Judul …………………


Keputusan Ketua tentang Pedoman Skripsi …………………
Kata Pengantar …………………
Daftar Isi …………………
Daftar Tabel …………………
Daftar Gambar …………………
Daftar Lampiran …………………
BAB I : PENDAHULUAN …………………
1.1. Pengertian dan Tujuan …………………
1.2. Pemrograman dan Bimbingan Skripsi …………………
1.3. Ujian Skripsi …………………
1.4. Waktu Penyelesaian Skripsi …………………
1.5. Penyerahan Naskah Skripsi dan Artikel …………………
1.6. Kode Etik Penelitian …………………
BAB II: FORMAT SKRIPSI …………………
2.1. Bagian Awal …………………
2.2. Bagian Utama …………………
2.3. Bagian Akhir …………………
BAB III: TATA CARA PENULISAN …………………
3.1. Aturan Umum …………………
3.2. Pengetikan …………………
3.3. Penulisan Kutipan …………………
BAB IV: BAGIAN AWAL SKRIPSI …………………
4.1. Sampul Depan …………………
4.2. Lembar Judul …………………
4.3. Lembar Pengesahan …………………
4.4. Lembar Pernyataan Orisinalitas …………………
4.5. Halaman Riwayat Hidup …………………
4.6. Halaman Refleksi dan Ucapan Terima Kasih …………………
4.7. Halaman Abstrak …………………
4.8. Kata Pengantar …………………
4.9. Daftar Isi …………………
4.10. Daftar Tabel …………………
4.11. Daftar Gambar …………………
4.12. Daftar Lampiran …………………
BAB V: BAGIAN UTAMA SKRIPSI …………………
5.1. Pendahuluan …………………
5.2. Tinjauan Pustaka …………………
5.3. Metode Penelitian …………………
5.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………
5.5. Penutup …………………
BAB VI: BAGIAN AKHIR SKRIPSI
6.1. Daftar Pustaka ………………………...
6.2. Lampiran-lampiran ………………………...
6.3. Naskah Jurnal Ilmiah ………………………...

LAMPIRAN DAN CONTOH FORM ………………………...


UNTUK SKRIPSI
1. Contoh Halaman Depan Judul Usulan Penelitian ………………………...
2. Contoh Halaman Persetujuan Ujian Proposal ………………………...
3. Contoh Halaman Persetujuan Ujian Hasil Skripsi ………………………...
4. Contoh Halaman Sampul Depan Skripsi ………………………...
5. Contoh Contoh Halaman Pengesahan Skripsi ………………………...
6. Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ………………………...
7. Contoh Halaman Abstrak ………………………...
8. Contoh Daftar Isi ………………………...
9. Contoh Daftar Tabel ………………………...
10. Contoh Daftar Gambar ………………………...
11. Contoh Daftar Lampiran ………………………...
Daftar Tabel

5.1 Perbedaan Format Skripsi ………………...


5.2 Rancangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ………………...
Daftar Lampiran

Lampiran-1 Contoh Halaman Depan Judul Usulan Penelitian


Lampiran-2 Contoh Halaman Persetujuan Ujian Proposal
Lampiran-3 Contoh Halaman Persetujuan Ujian Hasil Skripsi
Lampiran-4 Contoh Halaman Sampul Depan Skripsi
Lampiran-5 Contoh Halaman Pengesahan Skripsi
Lampiran-6 Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran-7 Contoh Halaman Abstrak
Lampiran-8 Contoh Daftar Isi
Lampiran-9 Contoh Daftar Tabel
Lampiran-10 Contoh Daftar Gambar
Lampiran-11 Contoh Daftar Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pengertian dan Tujuan


Skripsi merupakan tugas akhir dalam bentuk karya ilmiah yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa pada akhir masa studi berdasarkan hasil
penelitian, kajian pustaka, atau pengembangan suatu masalah yang
dilakukan dengan seksama. Skripsi diberi bobot 6 sks dengan rincian beban
mulai dari pengajuan topik bahasan, penulisan proposal, seminar proposal,
penelitian lapangan, sampai dengan penulisan laporan akhir yang
kesemuanya dilakukan dengan arahan dari dosen pembimbing. Tujuan
penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu,
1) Menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran logis, serta sistematis agar
dapat menghasilkan karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan;
2) Mengidentifikasi masalah yang ada pada obyek penelitian, serta
dilakukan secara kritis dan sistematis dengan menggunakan
pendekatan ilmiah;
3) Berpikir analitis dan konseptual berdasarkan pendekatan tertentu
sesuai bidang ilmu yang tercakup pada disiplin ilmu bisnis dan
manajemen.
1.2. Pemrograman dan Bimbingan Skripsi
Pemrograman skripsi oleh mahasiswa dapat dilakukan setelah yang
bersangkutan lulus mata kuliah Metodologi Penelitian. Mahasiswa yang
memprogramkan skripsi akan dibimbing oleh dosen yang ditetapkan melalui
surat penetapan bimbingan.
Skripsi merupakan serangkaian kegiatan pembimbingan yang
dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswa secara individu dalam rangka
penyelesaian tugas akhir yang diatur secara akademik. Setiap mahasiswa
wajib berkonsultasi dengan dosen pembimbing minimal sepuluh kali
dimulai sejak penetapan dosen pembimbing sampai dengan menjelang ujian
skripsi. Frekuensi ini dapat dibuktikan melalui kartu bimbingan yang diisi
dan ditandatangani oleh dosen pembimbing.
Pada dasarnya bimbingan skripsi dilakukan secara tatap muka antara
mahasiswa dan dosen, namun dalam kondisi tertentu bimbingan skripsi
dapat dilakukan melalui media elektronik.
1.2.1. Tujuan Bimbingan
Bimbingan skripsi bertujuan untuk memberi kesempatan dan pembelajaran
kepada mahasiswa agar memiliki beberapa kemampuan berikut.
1) Mahasiswa dapat merumuskan masalah atau permasalahan
penelitian secara tepat.
2) Mahasiswa mampu berpendapat dan berdiskusi dalam
menuangkan gagasannya kepada dosen pembimbing sesuai
dengan kajian ilmiah.
3) Mahasiswa mampu mengembangkan alur berpikir sesuai dengan
masalah yang diteliti.
4) Mahasiswa mampu melakukan penelitian sesuai dengan alur dan
metode yang tepat.
5) Mahasiswa dapat menulis skripsi secara logis dan sistematis.
1.2.2. Prosedur Bimbingan Skripsi
Bimbingan skripsi dilakukan dengan prosedur.
1.2.2.1. Tahap Pertama
a. Mahasiswa memprogram skripsi pada Kartu Rencana Studi
(KRS) semester berjalan.
b. Mahasiswa mendaftar dengan cara mengisi form yang telah
disediakan di staf Prodi.
c. Ketua Program Studi menetapkan dosen pembimbing.
d. Mahasiswa mengajukan usulan judul kepada dosen
pembimbing dengan disertai artikel jurnal yang menjadi
rujukan penelitian (artikel jurnal penelitian internasional dan
jurnal penelitian nasional)
e. Mahasiswa berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk
penyusunan Proposal Penelitian.
1.2.2.2. Ujian Proposal
a. Ujian Proposal dapat diselenggarakan setelah mahasiswa
melakukan pendaftaran di staf program studi dengan
mengumpulkan empat eksemplar proposal skripsi yang telah
disetujui oleh dosen pembimbing dan dijilid soft-cover warna
biru dan melampirkan copy bukti pembayaran ujian proposal
serta bukti hasil cek plagiasi dari perpustakaan STIE PGRI
Dewantara Jombang, dengan ketentuan tingkat kemiripan
maksimal 30%.
b. Mahasiswa melaksanakan ujian proposal yang dipandu oleh
dosen pembimbing dan diuji oleh dua dosen penguji.
c. Mahasiswa menyempurnakan proposalnya dan melakukan
proses penulisan skripsi untuk bab I s.d. bab III.
1.2.2.3. Tahap Kedua
a. Mahasiswa menyusun hasil penelitian yang dituangkan
dalam bab IV serta kesimpulan dan saran yang dituangkan
dalam bab V.
b. Skripsi yang telah disetujui oleh dosen pembimbing
diserahkan ke Staf Prodi beserta persyaratan lain yang
dibutuhkan untuk ujian skripsi.
1.3. Ujian Skripsi
Mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi harus memenuhi
persyaratan berikut.
1) Telah lulus semua mata kuliah sesuai kurikulum yang berlaku,
dibuktikan dengan transkrip nilai yang diterbitkan BAAK.
2) Melakukan pendaftaran di staf program studi dengan menyerahkan
empat eksemplar berkas skripsi yang disetujui dosen pembimbing ,
melampirkan copy bukti pembayaran ujian skripsi dan bukti hasil cek
plagiasi draft skripsi (Bab I - Bab V) dari perpustakaan STIE PGRI
Dewantara Jombang, dengan ketentuan tingkat kemiripan maksimal
30%.
3) Menyerahkan kartu bimbingan yang disetujui oleh dosen pembimbing
dan Ketua Program Studi.
1.4. Waktu Penyelesaian Skripsi
Penulisan skripsi harus sudah diselesaikan dalam waktu 1 (satu)
semester, apabila belum selesai dapat diperpanjang 1 (satu) semester atas
persetujuan dosen pembimbing. Permohonan perpanjangan penyelesaian
studi diajukan kepada Ketua Program Studi.
1.5. Penyerahan Naskah Skripsi dan Artikel
Setelah ujian hasil dan revisi, mahasiswa wajib menyerahkan naskah
artikel ilmiah dan naskah skripsi.
1) Hard copy skripsi harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam pedoman skripsi. Pengecekan kelengkapan dan kebenaran isi
format skripsi dilakukan oleh dosen pembimbing dengan
penandatanganan berkas skripsi.
2) Menyerahkan hard copy dan soft copy skripsi serta artikel ke bagian
perpustakaan (soft copy disimpan di compaq disk dengan format PDF
dan Word).
1.6. Kode Etik Penelitian
Tujuan Kode Etik Penelitian adalah untuk dapat mewujudkan atmosfir
akademik yang menjunjung tinggi aspek moral, saling menghargai, saling
peduli, jujur dan berdedikasi baik di luar maupun di dalam kampus
mewujudkan atmosfir akademik yang menjunjung tinggi kebebasan berfikir,
kemampuan mencipta, dedikasi dan bermoral dalam mengembangkan
dan menerapkan ilmu pengetahuan.
Penelitian adalah upaya mencari kebenaran terhadap semua
fenomena demi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan umat
manusia. Etika penelitian adalah pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian, termasuk perilaku peneliti, sedangkan Kode Etik
Penelitian adalah hal-hal yang menjelaskan standar kinerja perilaku etis yang
diharapkan dari semua pihak yang terlibat penelitian di lingkungan dan atau
mengatasnamakan STIE PGRI Dewantara sebagai sebuah institusi. Yang
dimaksud sebagai Peneliti adalah seseorang yang melalui pendidikannya
memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi ilmiah dalam suatu
bidang keilmuan tertentu dan/atau lintas disiplin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan Kode Etik
Penelitian adalah sebagai berikut:
a. Penelitian yang dilakukan oleh setiap mahasiswa harus memenuhi kaidah
keilmuan, dan dilakukan berlandaskan hati nurani, moral, kejujuran,
kebebasan, dan tanggung jawab.
b. Penelitian yang dilakukan merupakan upaya untuk memajukan ilmu
pengetahuan, kesejahteraan, martabat, dan peradaban manusia, serta
terhindar dari segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau
membahayakan.
c. Setiap peneliti harus memahami kode etik penelitian dan mentaati semua
ketentuannya.
d. Pelanggaran terhadap kode etik dapat membawa sanksi bagi pihak
yang melanggarnya, antara lain berupa: teguran, skorsing,
diberhentikan, dan tindakan lainnya.
e. Seorang peneliti wajib taat pada kode etik penelitian dan
menghindari penyimpangan dari kode etik penelitian yang meliputi:
1) Rekaan, pemalsuan data, atau tindakan sejenisnya.
2) Plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan mengumumkan atau
memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang
lain dengan cara mempublikasikan dan mengakuinya sebagai
ciptaan sendiri.
3) Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan (peneliti) yang
mengemukakan kembali kalimat, kata, data atau idea dalam
karya tulis yang telah dipublikasikan oleh yang bersangkutan
tanpa menyebutkan sumbernya.
f. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan metode, prosedur dan
pencapaian hasil secara ilmiah, yang dapat dipertanggung jawabkan.
g. Kewajiban peneliti terhadap penelitiannya adalah sebagai berikut:
1) Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas
hasil dan kesimpulan penelitian supaya hasil penelitian dapat
dimengerti.
2) Peneliti bertanggung jawab pada rekan seprofesinya.
3) Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-
besarkan hasil penelitian.
4) Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang
akan diperoleh.
BAB II
FORMAT SKRIPSI

Skripsi yang ditulis mahasiswa dapat dilakukan dengan jenis penelitian


kuantitatif atau kualitatif. Naskah Skripsi terbagi ke dalam tiga bagian yaitu
bagian awal, utama, dan akhir.
2.1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
1) sampul depan (cover)
2) halaman judul
3) halaman pengesahan
4) halaman orisinalitas
5) ucapan terima kasih
6) abstrak bahasa Indonesia
7) abstrak bahasa Inggris
8) kata pengantar
9) daftar isi
10) daftar tabel
11) daftar gambar, dan
12) daftar lampiran
2.2. Bagian Utama Skripsi
Bagian utama skripsi disesuaikan dengan jenis penelitian yang dipilih
oleh mahasiswa untuk menuliskan skripsinya. Jenis penelitian yang
dijelaskan dalam buku pedoman ini adalah penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Perbedaan format dari jenis penelitian tersebut
ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1
Perbedaan Format Skripsi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

Bab I PENDAHULUAN Bab I PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
Masalah Masalah
1.2. Perumusan Masalah 1.2. Fokus Masalah
1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian 1.4. Manfaat
(Teoretis dan Praktis) Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori
2.2. Tinjauan Penelitian
Terdahulu
2.3. Model Konseptual
Penelitian
2.4. Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1. Jenis Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel 3.2. Teknik Pengumpulan Data
3.3. Variabel, 3.3. Teknik Analisis Data
Operasionalisasi, dan
Pengukuran
3.4. Metode
Pengumpulan Data (Ditambahkan
Pengujian instrumen
penelitian jika ada)
3.5. Metode Analisis
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
(jika ada)
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian 4.2. Temuan Penelitian
4.3. Pengujian Asumsi Model (jika ada) 4.3. Pembahasan
4.4. Pengujian Model
dan Hipotesis
4.5. Pembahasan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 5.1. Simpulan
5.2. Kontribusi Penelitian 5.2. Saran
5.3. Keterbatasan Penelitian
5.4. Saran-saran
2.3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian akhir dari skripsi dicantum setelah Bab Penutup, yang pada
umumnya terdiri atas dua hal yaitu daftar pustaka dan lampiran. Lampiran
memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi serta
mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar,
foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya lampiran adalah
tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam
teks, karena bilamana disajikan akan mengganggu konteks bahasan. Semua
tulisan untuk bagian akhir skripsi harus mengacu pada ketentuan dalam
buku pedoman ini. Rincian penjelasan untuk masing-masing format dalam
skripsi ini disajikan pada bab-bab berikut ini.
BAB III
TATA CARA PENULISAN

3.1. Aturan Umum


3.1.1. Bahan dan ukuran naskah
a. Naskah diketik pada kertas HVS ukuran A4 (polos/tanpa gambar
apapun), 80 gram dan dimulai dari bab I.
b. Sampul dibuat dari kertas karton (hard cover) dan dilaminating,
tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada
halaman judul lembar pertama.
c. Warna sampul Biru untuk Program Studi Manajemen.
d. Margin: batas pengetikan 4 cm dari sisi atas dan kiri, sedangkan sisi
kanan dan bawah 3 cm.
e. Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung,
judul daftar (tabel) dan gambar yang lebih dari 1 baris dan daftar
pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.
f. Penomoran
1) Nomor halaman untuk bagian awal skripsi ditulis dengan angka
romawi kecil dan diletakkan di tengah bawah kertas.
2) Nomor halaman untuk bagian utama skripsi ditulis dengan angka
arab dan diletakkan di kanan atas, kecuali kalau ada judul atau
bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang demikian
nomornya ditulis di sebelah bawah tengah.
g. Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dengan
format berupa 2 angka. Angka pertama menunjukkan bab dan angka
kedua menunjukkan urutan (contoh tabel 2.5 artinya tabel pada bab
2 urutan kelima; Gambar 4.1 artinya gambar pada bab 4 dengan
urutan nomor 1, dan seterusnya).
3.2. Pengetikan
3.2.1. Jenis Huruf
a. Huruf yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah times new
roman, 12pt. Istilah asing yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia diketik dengan menggunakan huruf miring
(italic).
b. Judul bab, menggunakan huruf times new roman, 14 pt-bold, dan
ditulis dengan huruf kapital semua dengan jarak satu spasi antar
baris. Untuk kalimat judul dalam tabel dan gambar diketik dengan
times new roman, 12 pt – bold, ditulis dengan huruf besar pada
setiap kata.
3.2.2. Format
Format pengetikan dimulai dengan bilangan angka Arab secara
berjenjang. Angka pertama disesuaikan dengan nomor bab, contoh bab I
dan bagian-bagiannya
1.1.………………….(bold)
1.1.1. ……………...(normal)
1.1.1.1. ………………(italic)
1.1.1.1.1. ……………(italic), dst

Setiap awal alinea baru dimulai lima ketukan dari sisi kiri, jarak antar
baris 2 spasi. Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas
kanan, dan tidak boleh ada ruang kosong pada lembar tersebut, kecuali
kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, atau
hal-hal khusus lainnya.
3.2.3. Pembagian Bab
a. Bab ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diatur supaya simetris,
dengan jarak empat cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik,
tanpa garis bawah, dan dicetak tebal (bold).
b. Sub bab ditulis dari tepi kiri. Semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dicetak tebal, dan
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub bab
dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub-bab dimulai sejajar dengan nomor sub bab dan dicetak
normal. Huruf pertama setiap kata menggunakan huruf besar.
Kalimat pertama sesudah anak sub bab dimulai dengan alinea baru
d. Jarak antara judul bab, sub bab adalah 3 spasi.
e. Jarak antara kalimat terakhir dengan sub bab adalah 2 spasi.
3.2.4. Tabel dan Gambar
3.1.4.1. Tabel
a. Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan keterangan,
ditempatkan simetris di atas (daftar), tanpa diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh terpotong kecuali kalau memang panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada
halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan, tanpa diberi judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah antara yang
satu dengan yang lainnya cukup jelas. Kalau tabel lebih besar
dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang, maka
bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas (posisi
landscape).
d. Sumber pustaka dari tabel tersebut diletakkan setelah judul tabel
dengan format sumber atau pengarang dan tahun.
3.1.4.2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di
atas gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Bila gambar disajikan melebar sepanjang kertas, maka bagian
atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Ukuran gambar (lebar dan tinggi) diusahakan proporsional dan
jelas.
f. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi atau legenda peta.
g. Sumber pustaka dari gambar diletakkan di bawah gambar
dengan format nama pengarang dan tahun.
3.1.4.3. Bahasa
a. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia baku.
b. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah asing
yang sudah di-Indonesiakan. Jika terpaksa harus memakai istilah
asing, pada istilah tersebut harus dicetak miring, dan dilakukan
secara konsisten.
3.3. Penulisan Kutipan
3.3.1. Penulisan nama
a. Nama yang dicantumkan dalam kutipan adalah kata terakhir dari
nama tersebut, misalnya
• Sujoko Eferin, ditulis Eferin saja
• Marshall B. Romney, ditulis Romney saja
b. Rujukan yang ditulis oleh dua orang, maka semua nama penulis
dicantumkan dalam kutipan (nama akhirnya saja, contoh Eferin dan
Suherman).
c. Rujukan yang ditulis oleh tiga orang atau empat orang, pada kutipan
pertama semua nama penulis dicantumkan, sedangkan pada kutipan
ke dua dan seterusnya hanya nama penulis pertama yang ditulis, nama
penulis kedua dan seterusnya diganti “et.al” atau “dkk”
d. Rujukan yang ditulis oleh lima orang atau lebih maka hanya nama
penulis pertama yang dicantumkan, penulis lainnya diganti dengan
“et.al” atau “dkk”
3.3.2. Cara Menulis Kutipan
Kutipan yang dicantumkan dalam teks (isi skripsi) dapat dilakukan dengan
tiga cara:
a. Penulisan kutipan di awal kalimat
Kutipan yang ditulis di awal kalimat, cara menuliskannya adalah
Nama (tahun), contoh:
Eferin and Suherman (2010) menyatakan pengendalian yang paling
efektif …………………..
b. Penulisan kutipan di tengah kalimat
Kutipan yang ditulis di tengah kalimat, cara menuliskannya sama
dengan cara penulisan di awal kalimat, yaitu Nama (tahun), contoh:

Begitu juga halnya dengan Gordon and Miller (1976) yang


menyampaikan tiga hal utama …………………..
c. Penulisan kutipan di akhir kalimat
Kutipan yang ditulis di akhir kalimat, cara menuliskannya adalah
(nama, tahun), contoh:
…………………kolektivisme yang tinggi seperti pada masyarakat
Asia (Hofstede, 2011).
Rujukan yang diambil dari buku urutan penulisannya adalah:
Nama, tahun, halaman dengan cara penulisan seperti yang telah
diuraikan di atas. Pengutipan rujukan sedapat mungkin diperoleh
dari sumber pertama, jika tidak memungkinkan untuk memperoleh
sumber pertama, boleh digunakan rujukan turunannya dengan cara
sebagai contoh berikut.
Model pemasaran menurut Biale, 2010 yang disarikan oleh
Asrofi,2016 ……
BAB IV
USULAN PENELITIAN

Tidak ada ketentuan baku tentang jumlah halaman usulan penelitian


(proposal) skripsi. Hal yang penting adalah bahwa usulan penelitian mampu
menjelaskan maksud atau kerangka penelitian yang akan dilakukan. Usulan
penelitian skripsi terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir.
4.1. Bagian Awal
Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan.
a. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang STIE
PGRI DEWANTARA, nama dan nomor induk mahasiswa, instansi
yang dituju, dan waktu pengajuan.
1) Judul penelitian
2) Maksud usulan penelitian
3) Lambang STIE PGRI Dewantara, dengan diameter 5 cm x 5 cm.
4) Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat.
Di bawah nama dicantumkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
5) Instansi yang dituju ialah STIE PGRI DEWANTARA Jombang.
6) Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan tahun di
bawah Jombang.
b. Halaman Persetujuan
Halaman ini berisi tentang persetujuan Dosen Pembimbing atas
usulan penelitian untuk diujikan dalam ujian proposal lengkap dengan
tanda tangan dan tanggal.
4.2. Bagian Utama
Bagian utama usulan penelitian memuat: pendahuluan, tinjauan pustaka, dan
metode penelitian.
4.2.1. Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
a. Latar belakang memuat tentang hal-hal yang dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penetapan masalah.
b. Rumusan masalah memuat identifikasi permasalahan yang akan
diteliti.
c. Batasan masalah, memberikan batasan yang jelas pada bagian
mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana
yang tidak.
d. Tujuan penelitian, dalam bagian ini disebutkan secara spesifik
tujuan atau hasil yang ingin dicapai
e. Manfaat yang dapat diharapkan ialah faedah bagi ilmu
pengetahuan dan bagi pembangunan masyarakat.
4.2.2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada
hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Di dalam tinjauan
pustaka juga dimasukkan tinjauan teori yang digunakan sebagai landasan
berpikir dalam penelitian. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan
dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan, sesuai yang
tercantum pada daftar pustaka.
4.2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian dijabarkan dari tinjauan
pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai pedoman untuk
memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.
Konsep pemikiran dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis,
gambar, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan
masalah penelitian.
4.2.4. Hipotesis (bila ada)
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan
kebenarannya.
4.2.5. Metode Penelitian
Pada metode penelitian, terdapat uraian rinci tentang Rancangan
penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
a. Rancangan penelitian, merupakan semua proses yang diperlukan
dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.
b. Definisi operasional dan pengukuran variabel, merupakan
pengertian secara teknis dari obyek penelitian yang diuraikan dengan
jelas dan terukur, termasuk jenis kisarannya.
c. Penentuan populasi dan sampel. Sebelum sampel dipilih harus
dijelaskan terlebih dahulu populasi yang menjadi dasar pengambilan
sampel. Berikutnya dijelaskan metode pengambilan sampel, apakah
menggunakan Probability Sampling atau Non Probability Sampling.
Pada masing-masing metode tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut
spesifikasi teknik pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:
1) Probability Sampling: Simple Random Sampling (pengambilan
sampel acak sederhana), Stratified Random Sampling
(pengambilan sampel acak berlapis), dan sebagainya.
2) Non Probability Sampling: Purposive Sampling (pengambilan
sampel secara disengaja), Snowball Sampling (pengambilan
sampel bola salju), dan sebagainya. Dalam skripsi perlu
dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut
dipilih dalam pelaksanaan penelitian.
d. Jenis dan sumber data, serta metode pengumpulan data.
e. Teknik analisis data merupakan penentuan Teknik Analisa yang
akan digunakan dalam mencapai tujuan penelitian.
4.3. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (jika ada).
4.3.1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan
penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis
pertama. Daftar Pustaka harus disusun sesuai ketentuan berikut.
a. Daftar pustaka disajikan pada halaman baru setelah bab penutup dan
diberi judul “DAFTAR PUSTAKA” yang diketik dengan huruf
kapital dan diletakkan di tengah halaman bagian atas.
b. Penulisan daftar pustaka menggunakan “APA (American
Psychological Association) Style”.
c. Daftar pustaka harus menyertakan semua referensi yang disebut oleh
penulis dalam bagian utama skripsi.
d. Daftar pustaka disusun menurut abjad ke bawah dari nama pengarang.
e. Semua nama yang tertera dalam setiap referensi harus ditulis semua,
nama kedua dan seterusnya tidak boleh diganti dengan “dkk” atau
et.al”
f. Jarak penulisan antar baris dalam setiap pustaka adalah satu spasi,
sedangkan jarak antar pustaka adalah satu baris.
g. Penulisan daftar pustaka untuk baris pertama dimulai dari sisi kiri
kertas, sedangkan baris ke dua dan seterusnya masuk lima ketukan.
h. Daftar pustaka diupayakan terbitan 10 tahun terakhir, dan disusun
secara vertikal menurut urutan abjad dan secara horisontal menurut
pola: nama, tahun, judul, penerbit, kota tempat diterbitkan, dan
halaman.
i. Penulisan Referensi dalam daftar pustaka dibedakan menurut jenis
pustaka yang dipakai. Berikut cara penulisan dari beberapa jenis
pustaka beserta contohnya.
1) Pustaka berupa artikel jurnal cara penulisannya adalah, nama
pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul
tulisan, nama jurnal (ditulis miring) volume, nomor penerbitan,
dan halaman. Contoh:
Avison, D. E., Cuthbertson, C., & Powell, P. (2012). The
Paradox of Information Systems: Strategic value and low
status. The Journal of Strategis Information Systems, 8
(4), 419-445

2) Pustaka berupa buku teks


Nama pengarang, tahun penerbitan dalam kurung. Judul buku
(cetak miring), nomor edisi, nama penerbit, kota tempat
perbitan. Contoh:
Jogiyanto (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah
dan Pengalaman-pengalaman (Edisi pertama - cetakan
ketika ed.): BPFE-Yogyakarta.

3) Pustaka berupa buku teks terjemahan


Nama pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul
buku ditulis miring, editor jika ada, nama penerjemah ditulis
dalam kurung, tempat penerbitan, nama penerbit. Contoh:
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem Informasi
Akuntansi (Accounting Information Systems) (K. S. N.
Safira & B. Puspasari, Trans. 13 ed.). Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

4) Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah/artikel)


Nama pengarang makalah, tahun penerbitan ditulis dalam
kurung. Judul makalah (cetak miring), paper dipresentasikan
pada acara ………sebutkan nama konferensinya, tempat
kegiatan seminar/konferensi. Contoh:
Sila, M., & Thatiana. (2015). Memaknai Nilai Budaya "Tri Hita
Karana" (THK) dalam Pertimbangan Audit. Paper
presented at the Temu Masyarakat Akuntansi
Multiparadigma Indonesia Universitas Udayana Bali

5) Pustaka berupa Majalah


Rachman, V. (2018, 13-26 September 2018). Taktik Sinar Mas
Mencetak Imbal Hasil Tinggi. SWA, 19, 75-77

6) Pustaka berupa surat kabar


nad/xav. (2018). Dongkrak Ekonomi Keluarga, Bantu Masalah
Warga, Jawa Pos, p. 7.
7) Pustaka berupa buku yang diterbitkan suatu lembaga
DRPM. (2017). Panduan Pelaksanaan Penelitian & Pengabdian
Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada
Masyarakat

8) Pustaka dari internet


Ahmad, H. 2015. PRODUK UNGGULAN SUMATERA
BARAT Retrieved 28 Januari, 2018, from
http://www.sumbarprov.go.id/details/news/6055#

4.3.2. Lampiran
Dalam lampiran (jika ada), terdapat keterangan atau informasi yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya
melengkapi usulan penelitian.
BAB V
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI

Sama halnya dengan usulan penelitian, skripsi juga terdiri atas tiga bagian,
yaitu Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih
luas.
5.1. Bagian Awal
A. Sampul Depan
Sampul depan memuat judul Skripsi, lambang STIE PGRI
Dewantara, nama mahasiswa, nama program studi, serta tahun laporan
skripsi proposal, dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Judul skripsi harus memenuhi kriteria singkat dan jelas dan
tidak memberi peluang untuk penafsiran yang beragam.
2. Di bawah judul ditulis kata SKRIPSI,
3. Di bawah kata SKRIPSI ditulis kata-kata berikut dengan
menggunakan huruf monotype corsiva,
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen
4. Lambang STIE PGRI Dewantara diletakkan di bawahnya
dengan diameter 5 cm.
5. Nama mahasiswa ditulis secara lengkap dan di bawahnya diberi
nomor induk mahasiswa.
6. Paling bawah dituliskan secara berurutan setiap barisnya: Nama
Program Studi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI
Dewantara, dan Tahun.
7. Sampul depan skripsi dicetak dengan hard cover berwarna biru.
8. Semua huruf pada sampul depan ditulis dengan huruf besar,
times new roman ukuran 14 dan dicetak tebal.
B. Halaman Judul
Halaman judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan
kertas HVS ukuran A-4, warna putih polos.
C. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan memuat tulisan LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI, judul Skripsi, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa,
nama pembimbing, tanggal ujian, kolom persetujuan untuk dosen
pembimbing, serta kolom pengesahan untuk Ketua STIE PGRI
Dewantara Jombang.
D. Lembar Pernyataan Orisinalitas
Lembar ini memuat ketegasan peneliti bahwa naskah skripsi yang
ditulis adalah benar-benar asli hasil karya pribadi dan bukan karya
orang lain yang diakui sebagai karya tulisnya (bukan karya plagiasi).
E. Halaman Refleksi dan Ucapan Terima Kasih
Halaman refleksi sifatnya optional sehingga boleh tidak
dicantumkan. Halaman ini menyajikan hal-hal yang bersifat khusus
yang dipandang pantas untuk diungkapkan oleh penulis karena
dianggap hal tersebut penting. Refleksi dapat disampaikan dalam
bentuk puisi, kata-kata mutiara, pernyataan orang bijak, kutipan ayat
suci, dsb.
Halaman ucapan terima kasih menguraikan secara singkat
ungkapan rasa terima kasih penulis kepada pihak yang membantu
selama proses pendidikan dan penelitian hingga penulisan skripsi dapat
diselesaikan. Termasuk peruntukkan kepada siapa saja karya ilmiah ini
akan dipersembahkan. Urut-urutan dalam ucapan terima kasih adalah:
- Ketua STIE PGRI Dewantara Jombang
- Ketua Program Studi Manajemen
- Dosen Pembimbing
- Dosen Penguji
- Pejabat pada instansi tempat penelitian dilakukan
- Para responden, serta
- Pihak-pihak lain yang dianggap pantas
F. Halaman Abstrak
Abstrak skripsi ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris, dan keduanya diletakkan pada halaman yang
terpisah (masing-masing satu halaman). Tata cara penulisannya sebagai
berikut.
1. Tulisan “abstrak” (sebagai permulaan/judul halaman) ditulis
dengan huruf kapital, dicetak tebal (bold) dan diletakkan di
tengah atas.
2. Abstrak berisikan masalah penelitian, tujuan penelitian,
metode penelitian, dan hasil penelitian. Jumlah kata dalam
abstrak tidak lebih dari 300 kata.
3. Dalam abstrak tidak dibenarkan ada kutipan/rujukan dari
pustaka, sehingga merupakan hasil uraian murni dari penulis.
Isi harus ringkas, dapat dimengerti, tanpa harus melihat
kembali pada materi skripsi.
4. Pada halaman abstrak perlu disebutkan maksimal lima (5) kata
kunci yang diletakkan di bagian bawah setelah uraian abstrak.
G. Kata Pengantar
Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga tulisan dapat
disajikan, uraian singkat proses penulisan skripsi dan penulis
mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan,
harapan penyempurnaan dan manfaat bagi yang membutuhkan.
H. Daftar Isi
Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul
daftar isi yang ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, dan
diletakkan di tengah-tengah kertas. Daftar isi memberi informasi secara
menyeluruh mengenai isi Skripsi, mulai dari lembar judul hingga
lampiran. Daftar isi dilengkapi dengan nomor halaman untuk
menemukan hal-hal yang diinformasikan. Judul bab ditulis dengan
huruf kapital, sedangkan judul sub bab, huruf besar hanya pada awal
kata. Baik judul bab maupun sub bab tidak diberi titik. Penomoran
dilakukan secara berjenjang sebagaimana format dalam buku pedoman
ini. Penulisan antar bab dibuat dalam dua spasi, sedangkan antar sub
bab dan bagian-bagiannya adalah satu spasi.
I. Daftar Tabel
Daftar tabel diketik pada halaman baru, judul daftar tabel diketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas
kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam naskah
Skripsi. Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan
urutan bab, sub-bab dalam bagian utama. Setelah nomor tabel
kemudian ditulis judul tabel, dan halaman tabel dalam naskah proposal.
J. Daftar Gambar
Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Daftar
gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain
yang termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Skripsi.
Cara penulisan daftar gambar sama seperti daftar tabel.
K. Daftar Lampiran
Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul dan daftar
lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman
daftar lampiran memuat nomor, judul lampiran, dan halaman.
5.2. Bagian Utama

5.2.1. PENDAHULUAN
Untuk setiap jenis penelitian, bab pendahuluan terbagi dalam empat
sub bab yaitu, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian. Penjelasan untuk masing-masing sub
bab diuraikan sebagai berikut.
5.2.1.1. Latar Belakang Masalah
A. Jenis Penelitian Kuantitatif
Latar belakang masalah memuat penjelasan “topik penelitian”
(umumnya ditunjukkan pada variabel dependen). Mengapa topik ini
penting untuk diteliti, ada permasalahan apa terkait dengan topik
penelitian. Pentingnya topik penelitian dapat ditinjau dari aspek
teoretis (in content) maupun aspek praktis. Sementara penjelasan
tentang permasalahan penelitian dapat ditunjukkan melalui
fenomena yang terjadi dan atau melalui anomaly (inkonsistensi)
bukti-bukti empiris hasil penelitian terdahulu. Peneliti perlu
menjelaskan fenomena yang ada dan hasil-hasil penelitian terdahulu
untuk menunjukkan adanya celah (gap) antara apa yang seharusnya
(das sollen) dan apa yang terjadi (das sein). Peneliti juga dapat
menunjukkan aspek apa yang belum terjawab oleh penelitian
terdahulu atau penelitian terdahulu belum memberikan hasil yang
konsisten.
Untuk penelitian “studi kasus”, peneliti dapat menunjukkan
permasalahan penelitian yang spesifik seperti, kendala-kendala yang
dihadapi oleh suatu entitas, baik kendala teknis maupun kendala
implementasi, misalnya dalam penerapan suatu norma, standar,
sistem metode, prosedur atau model. Dengan demikian peneliti
dapat memberikan jalan keluar atas permasalah yang dihadapi.
Untuk penelitian “deskriptif” peneliti dapat menunjukkan
permasalahan umum terkait dengan kondisi suatu
entitas/masyarakat.
Pada paragraf akhir penulisan latar belakang masalah, peneliti
memadatkan/meringkas permasalahan penelitian yang kemudian
dikaitkan dengan tujuan umum penelitian. Peneliti juga perlu
menunjukkan perbedaan penelitiannya dengan penelitian
sebelumnya. Dengan demikian peneliti dapat menunjukkan
kontribusi penelitian terhadap teori/konsep atau bidang-bidang yang
bersifat praktis.
B. Jenis Penelitian Kualitatif
Pada latar belakang masalah, peneliti mengungkapkan rasa
ingin tahu dan kegalauan peneliti terhadap fenomena sosial atau
peristiwa yang diteliti. Peneliti perlu mengungkap mengapa
penelitian ini penting untuk dilakukan, fenomena apa yang terjadi
terkait dengan topik penelitian, sehingga peneliti ingin mengetahui
lebih jauh.
Selain itu peneliti perlu mengemukakan kata-kata kunci
penelitian yang berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan
dengan teori yang relevan, didukung bukti-bukti empiris dari hasil
penelitian terdahulu.
5.2.1.2. Perumusan Masalah/Fokus Masalah
Pada penelitian kuantitatif, bagian ini memuat proses perumusan
masalah yang rumit dan kompleks menjadi masalah yang dapat diteliti
(researchable problem). Pengungkapan perumusan masalah harus
relevan dengan permasalahan dan topik penelitian. Perumusan masalah
dapat dinyatakan dalam bentuk “kalimat pertanyaan” karena hakekatnya
adalah suatu pertanyaan yang akan dijawab/dipecahkan dalam
penelitian. Selain relevan dengan topik dan permasalahan, perumusan
masalah juga harus relevan dengan tujuan penelitian.
Pada penelitian kualitatif masalah bertumpu pada suatu fokus.
Perumusan masalah bagi peneliti akan mengarahkan dan membimbing
pada situasi di lapangan yang akan dipilih dari berbagai latar belakang
yang sangat banyak tersedia. Perumusan fokus sebaiknya dilakukan
sebelum peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan. Perumusan
fokus penelitian akan membatasi peneliti guna memilih mana data yang
relevan dan mana yang tidak.
Data yang relevan dimasukkan dalam laporan dan dianalisis,
sedangkan yang tidak relevan dikeluarkan. Masalah yang dirumuskan
secara jelas dan tegas merupakan alat yang ampuh untuk memilih data
yang relevan. Ada tiga bentuk penyajian fokus penelitian yang diuraikan
sebagai berikut.
a. Secara diskusi, cara penyajiannya dalam bentuk pernyataan secara
deskriptif, tetapi perlu diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
b. Secara proporsional, cara penyajiannya langsung dengan
menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan bermakna.
c. Secara gabungan, cara penyajiannya lebih dulu disajikan dalam
bentuk diskusi kemudian ditegaskan lagi dalam bentuk proposional.
5.2.1.3. Tujuan Penelitian
A. Penelitian Kuantitatif
Tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, tujuan
penelitian seharusnya juga tersirat di dalam judul penelitian.
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab rumusan
masalah, oleh karena itu hendaknya dibuat dalam bentuk “kalimat
pernyataan”. Dengan demikian, tujuan penelitian harus relevan
dengan perumusan masalah. Semua permasalahan yang telah
dirumuskan, jawabannya harus tercermin dalam tujuan penelitian.
B. Penelitian Kualitatif
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai
dalam penelitian sesuai dengan fokus penelitian yang telah
dirumuskan, sehingga dapat memberikan deskripsi yang jelas dan
mendalam mengenai proses dan hasil penelitian yang ingin dicapai.
Tujuan penelitian pada jenis penelitian kualitatif adalah untuk
mendapatkan pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu
permasalahan yang sedang dikaji atau akan dikaji. Secara garis besar
ada beberapa tujuan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2. Menggambarkan realitas yang kompleks
3. Memperoleh pemahaman makna
4. Menemukan teori
Dengan demikian tujuan penelitian harus secara spesifik
menyebutkan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dan merupakan
salah satu atau lebih dari tujuan yang telah disampaikan sebelumnya.
5.2.1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk menyatakan hubungan antara hasil
penelitian yang telah dicapai dengan permasalahan yang lebih luas atau
dengan dunia nyata yang kompleks. Manfaat penelitian
mengindikasikan kemungkinan aplikasi dari hasi penelitian secara
teoretis maupun praktis. Manfaat penelitian juga dapat dikelompokkan
berdasarkan kemanfaatan pada pihak- pihak yang terkait dan
berkepentingan dengan hasil penelitian.

5.2.2. Tinjauan Pustaka


5.2.1.1. Penelitian Kuantitatif
Tinjauan pustaka ini memuat bahasan mengenai tinjauan teori, tinjauan
penelitian terdahulu, model konseptual penelitian, dan pengembangan
hipotesis.
5.2.1.1.1. Tinjauan Teori
Pada bagian ini dikemukakan hasil kajian teori, konsep,
proposisi, dan definisi. Pembahasan disajikan secara runtun diambil
dari berbagai sumber (teks book, jurnal, publikasi ilmiah dan
sebagainya). Pembahasan tinjauan teori merupakan hasil ramuan dari
proses perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi,
definisi yang kemudian ditarik benang merahnya menjadi kesimpulan
teoretis. Peneliti juga mengemukakan proses penurunan teori dan
konsep yang memunculkan variabel penelitian. Peneliti juga
menjelaskan hubungan antar konsep dan varibel sehingga
membentuk suatu kerangka teoritis. Pembahasan disajikan secara
runtut dan sistematis, mulai dari teori, konsep- konsep yang bersifat
umum (lazimnya dari topik utama) sampai ke konsep- konsep yang
lebih khusus/spesifik sehingga mengarah ke pembentukan kerangka
konsep penelitian (penelitian non kasus), atau alternatif “pemecahan
masalah” (penelitian kasus).
5.2.1.1.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini dikemukakan hasil kajian penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti
menyajikan secara ringkas hasil penelitian terdahulu baik yang
konsisten maupun yang masih mixed (inkonsistensi). Peneliti juga
mengemukan penjelasan umum keterkaitan penelitian satu dengan
yang lainnya dan menunjukkan perbedaan dan kesamaan dengan
penelitian yang sedang dilakukan.
Pada akhir pembahasan, peneliti meringkas hasil kajian
penelitian terdahulu ke dalam tabel ringkasan yang memuat: nama
peneliti dan tahun, judul penelitian, tujuan penelitian, variabel,
sampel, metode analisis/model, dan kesimpulan hasil.
5.2.1.1.3. Model Konseptual Penelitian
Model konseptual ini merupakan kristalisasi alur logika
penelitian yang mengarahkan ke “pengembangan hipotesis” dan
“pemecahan masalah”. Model konseptual ini disajikan dalam bentuk
diagram alur yang dilengkapi dengan narasi penjelasan.
5.2.1.1.4. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang mengandung dugaan atau
jawaban sementara yang akan diuji secara empiris. Perumusan
hipotesis didasarkan pada logika teori dan hasil penelitian terdahulu.
Hasil penelitian terdahulu yang relevan diungkap baik yang
konsisten, inkonsisten mapun yang saling bertentangan. Penyajian
dilakukan dengan cara mendiskusikan masing- masing hasil
penelitian tersebut sehingga peneliti memperoleh suatu
kecenderungan terhadap dugaan tertentu.
Selanjutnya peneliti menyimpulkan kecenderungan tersebut
yang menjadi dasar pernyataan hipotesis. Setiap pernyataan hipotesis
harus didukung oleh logika teori dan hasil penelitian terdahulu.
Dengan demikian, masing-masing hipotesis memiliki landasan logika
berfikir yang kuat. Peneliti tidak perlu menyajikan hipotesis secara
serempak/bersama-sama karena tidak lazim dan tidak tersedia metode
pengujiannya.
5.2.1.2. Penelitian Kualitatif
Judul bab II pada penelitian kualitatif tidak harus ditulis “Tinjauan
Pustaka”, tetapi dapat diberi judul yang menggambarkan teori yang
terkait dengan topik penelitian dan kajian tentang metode yang
digunakan. Dalam bab ini dipaparkan teori-teori dan hasil penelitian
terdahulu yang relevan dengan fokus penelitian. Dalam bab ini juga
perlu dicantumkan kerangka berpikir terjadinya fenomena yang diteliti.
Kajian pustaka digunakan sebagai bahan penjelas tentang konteks
penelitian dan sebagai bahan pembahasan penelitian.

5.2.3. Metode Penelitian


5.2.3.1. Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan jenis penelitian yang dipilih,
dan mengemukakan alasan atau argumentasi mengapa memilih jenis
penelitian tertentu. Pemilihan jenis penelitian pada umumnya
didasarkan pada sifat masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup
penelitian. Ada beberapa jenis rancangan penelitian yang dapat dipilih
dalam penulisan skripsi antara lain ditunjukkan dalam tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1
Rancangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Rancangan Penelitian 1. Korelasional
Kuantitatif Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar
variabel yang timbul secara simetris tanpa memperhatikan
pengaruh suatu variabel lainnya. Nilai yang diuji adalah
koefisien korelasi. Disain penelitian dapat berupa
hubungan antar variabel mediasi dan moderasi
2. Kausalitas
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar
variabel yang timbul secara simetris tanpa memperhatikan
pengaruh suatu variabel lainnya. Nilai yang diuji adalah
koefisien korelasi. Disain penelitian dapat berupa
hubungan antar variabel mediasi dan moderasi
3. Komparatif
Penelitian komparatif bertujuan menguji perbedaan
karakteristik antar kelompok sampel dengan suatu kondisi
tertentu. Perbedaan karakteristik yang diuji bisa berupa
perbedaan nilai rata-rata, variance, tanda (sign), model,
atau perbedaan lainnya. Perbedaan karakteristik suatu
sampal dapat dipicu karena suatu kondisi atau perlakukan
(treatment) tertentu terhadap sampel penelitian.
4. Eksperimen
Penelitian jenis ini bertujuan untuk menguji perubahan
perilaku karena adanya perlakuan (treatment) tertentu.
Peneliti bertujuan memprediksi perubahan yang terjadi
pada suatu kelompok sampel setelah adanya perlakuan
(treatment). Disain penelitian hampir sama dengan
penelitian komparatif yakni menguji perbedaan perilaku
kelompok yakni menguji perbedaan perilaku kelompok
sampel (eksperimen dan non eksperimen) atau perbedaan
perilaku suatu sampel tertentu sebelum dan sesudah diberi
perlakuan tertentu. Perbedaan dari keduanya adalah pada
penelitian komperatif menguji peristiwa yang sudah lewat
(ex post facto), sedangkan penelitian eksperimen
menguji/memprediksi peristiwa yang akan terjadi (ex ante
facto).
5. Studi Kasus
Penelitian studi kasus pada jenis kuantitatif bertujuan
untuk menganalisis permasalahan spesifif yang dihadapi
entitas/masyarakat dan memberikan solusi pemecahan
masalah. Permasalahan dalam penelitian berupa kasus
yang memiliki karakteristik khas dan spesifik (bukan
kasus umum) yang sedang dihadapi entitas/masyarakat
dan segera memerlukan pemecahan yang kongkrit.
6. Deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan
kondisi entitas/masyarakat tentang sifat, karakteristik, dan
nilai-nilai tertenu (misalnya kinerja). Permasalahan
penelitian bersifat umum yang tampak di permukaan
sebagai suatu gejala. Hasilnya berupa gambaran umum
tentang kondisi entitas/masyarakat yang kemungkinan
berguna untuk mengelola aktifitasnya di masa mendatang.
Rancangan Penelitian 1. Fenomenologi
Kualitatif Penelitian Fenomenologi bertujuan untuk menemukan
makna dari hal- hal mendasar dan esensial dari fenomena,
realitas, berdasarkan pengalaman informan. Penelitian
fenomenolgi dimulai dengan memperhatikan dan
menelaan fokus fenomena yang hendak diteliti, melihat
berbagai aspek subyektif dari perilaku informan.
Selanjutnya peneliti melakuan penggalian data berupa
pemaknaan berdasarkan pengalaman informan terhadap
fenomena terkait. Penggalian data dilakukan dengan
melakukan wawancara mendalam (dept interviews)
terhadap informan. Selain itu dilakukan observasi
langsung mengenai situs penelitian dan
menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
2. Studi Kasus
Penelitian dilakukan terhadap suatu kasus atau fenomena
tertentu yang ada di dalam masyarakat dan dilakukan
secara mendalam untuk mempelajari latar belakang,
keadaa, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan
pada suatu kesatuan sistem yang dapat berupa suatu
program, kegiatan, peristiwa, atau pada sekelompok
individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu.
Penelitian studi kasus bukanlah dilakukan untuk menarik
kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau
kumpulan tertentu, tetapi khusus untuk kejadian atau
fenomena yang diteliti saja. Walaupun mencakup satu
kesatuan sistem, penelitian studi kasus tidak harus
meneliti satu orang atau idnividu saja, tetapi dapat juga
dengan beberapa orang atau objek yang memiliki satu
kesatuan fokus fenomena yang akan diteliti. Guna
mendapatkan data, penelitian studi kasus menggunakan
teknik wawancara, observasi, sekaligus studi dokumenter
yang selanjutnya dianalisis menjadi suatu teori. Penelitian
studi kasus memahami, menelaah, dan kemudian
menafsirkan makna yang didapat dari fenomena yang
diteliti.
3. Etnografi
Etnografi merupakan metode penelitian yang melihat
kajian bahasa dalam perilaku sosial dan komunikasi
masyarakat serta bagaimana bahasa tersebut diterapkan
berdasarkan konsep budaya yang terkait. Kajian etnografi
memiliki dua dasar konsep yang menjadi landasan
penelitian, yaitu aspek budaya (antropologi) dan bahasa
(linguistik). Bahasa dipandang sebagai sistem penting
yang berada dalam budaya masyarakat. Metode penelitian
etnografi memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan
fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan
untuk berkomunikasi para individu di dalamnya, serta
melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Metode
etnografi juga menginterpretasikan kelompok sosial,
sistem yang berlaku dan peran yang dijalankan, interaksi
sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat juga
diintepretasikan. Metode etnografi biasanya digunakan
untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu dalam
masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan
lain-lainnya.
4. Grounded Theory
Metode grounded theory merupakan penelitian yang
dilakukan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan
teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah
dasar yang ada, kemudian dibuat kesimpulan yang
membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam
penelitian grounded theory, peneliti perlu memilah mana
fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana
yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan data metode grounded theory dilakukan
dengan studi lapangan, observasi, pembandingan antara
kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai
penilaian, misalnya kajian induktif, deduktif, dan
verifikasi hingga datanya bersifat jenuh
5. Historis
Metode peneltian historis adalah penelitian yang memiliki
fokus penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah
berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu dengan
sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat
ini. Sumber data penelitian bisa diperoleh dari berbagai
catatan sejarah, artifak, laporan verbal, dan saksi hidup
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran
persaksiannya. Karena mengkaji peristiwa yang sudah
berlalu, ciri khusus dari penelitian historis adalah waktu;
di mana fenomena dilihat perkembangan atau
perubahannya berdasarkan pergeseran waktu. Ciri lain
dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak
bergantung pada data observasi peneliti terdahulu, bukan
hanya data observasi milik peneliti itu sendiri. Selain itu,
sumber data yang digunakan haruslah bersifat objektif,
sistematis, akurat, serta otentik yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya dan juga berasal
dari sumber yang tepat. Karena metode historis memiliki
konsep dasar waktu, perlu diperhatikan dengan lebih teliti
mengenai urutan peristiwa dan waktu- waktunya dengan
rinci dan jelas.

5.2.3.2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Pada bagian ini berisi penjelasan tentang batasan (definisi)
populasi penelitian yang meliputi: jumlah dan karakteristik populasi.
Jika populasi tidak diketahui jumlahnya (invinite), maka diberi
batasan secara kualitatif. Jika batasan populasi terlalu luas, terdiri
dari organisasi (entitas) dan individu, maka perlu memberi definisi
populasi target atau unit analisis.
Populasi target/unit analisis adalah populasi spesifik yang
relevan dan menjadi sasaran analisis sesuai dengan permasalahan
dan tujuan penelitian. Populasi target/unit analisis bisa berupa
organisasi (entitas) atau individu.
b. Prosedur Pengambilan Sampel
Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan kerangka sampel
(sampel frame) yang disajikan dalam bentuk tabel kerangka sampel.
Peneliti juga menjelaskan metode pengambilan sampel (random atau
non random). Jika menggunakan random sampling, peneliti harus
mengemukakan salah satu metode dan menjelaskan prosedur
pengambilan sampel. Demikian juga, jika peneliti menggunakan non
random sampling, peneliti harus mengemukakan salah satu metode
dan menjelaskan prosedur pengambilan sampel. Jika peneliti
menggunakan purposive sampling (non random) harus menjelaskan
kriteria seleksi sampel yang relevan. Jika menggunakan quota
sampling, peneliti harus menjelaskan prosedur penentuan jumlah
sampel (bisa menggunakan rumus tertentu).
Apapun metode sampling yang dipilih, prinsip yang tidak
boleh ditinggalkan adalah representative, yakni karakteristik sampel
harus bisa “mewakili” karakteristik populasi. Dalam pemilihan
metode/teknik pengambilan sampel, peneliti harus mengemukakan
alasan dan argumentasi sebagai dasar pemilihannya.
5.2.3.3. Obyek dan Sumber Data Penelitian
Pada bagian ini, peneliti mengemukakan obyak penelitiannya.
Obyek penelitian bisa berupa entitas atau kelompok msyarakat tertentu.
Peneliti mengemukakan nama entitas/kelompok masyarakat dan
menjelaskan karakteristiknya. Peneliti juga mengemukakan jenis data
(primer/sekunder), tipe data (data fisik/non fisik) dan sumber data
penelitian.
Sumber data adalah pihak-pihak yang memberikan
informasi/keterangan yang terkait dengan penelitian. Dalam penyebutan
sumber data, perlu dijelaskan pula data apa yang dicari/diperoleh dari
masing-masing sumber data.
5.2.3.4. Variabel, Operasionalisasi, dan Pengukuran
Pada bagian ini peneliti mengemukakan variabel-variabel yang
diteliti dengan mempertimbangkan jenis data dan jenis penelitian. Untuk
penelitian dengan data primer (kuantitatif-non kasus), peneliti memberi
definisi setiap variabel, menurunkan variabel ke dalam dimensi-dimensi
tertentu, dan mengembangkan indikator-indikator atau item-item
pengukuran yang menjadi acuan pengembangan instrumen (kuesioner).
Sementara untuk penelitian dengan data sekunder, peneliti memberi
definisi setiap variabel dan melakukan pengukuran variabel
(menggunakan rumus, rasio atau nilai tertentu). Untuk penelitian “sudi
kasus” dan “diskriptif”, peneliti tidak perlu ada pengelompokkan
(variabel independen dan dependen), cukup menyebutkan masing-masing
variabel yang diteliti.
Untuk jenis penelitian kausalitas dan korelasional (kuantitatif-
kasus), peneliti perlu mengelompokkan varibel berdasarkan perannya
yakni variabel independen, variabel dependen, variabel mediasi, variabel
moderasi, dan variabel control, sedangkan untuk penelitian komparatif
cukup menyebutkan masing-masing variabel yang diteliti.
Sementara untuk penelitian eksperiman, selain mengemukakan
variabel-variabel yang diteliti, perlu menyebutkan variabel yang
berfungsi sebagai treatment (perlakuan). Pada akhir pembahasan, peneliti
meringkas variabel ke dalam tabel operasionalisasi variabel yang berisi
nama variabel, definisi, pengukuran (indikator/item/rumus).
5.2.3.5. Metode Pengumpulan Data
A. Penelitian Kuantitatif
Pada bagian ini peneliti menjelaskan metode/prosedur/teknik
pengumpulan data penelitian serta mengemukakan instrument yang
dipakai. Penelitian mengemukakan metode yang dipakai misalnya,
observasi, interview, kuesioner, dan dokumentasi atau metode lain.
Peneliti harus menentukan/memilih metode yang benar-benar
dipakai (tidak harus semua metode) dalam pengumpulan data. Jika
penelitian menggunakan lebih dari satu metode harus
dikelompokkan ke dalam metode utama dan metode pendukung.
Peneliti juga menjelaskan alasan/argumentasi mengapa
menggunakan metode tertentu. Alasan bisa dikaitkan dengan
karakteristik data (jenis dan tipe data), metode anaisis atau alasan
lain yang relevan. Selain itu peneliti juga mengemukakan
instrument/alat pengumpul data, misalnya angket, interview guide,
observasi guide, atau instrument lain seperti kamera, alat perekam
suara dan sebagainya. Jika peneliti menggunakan instrument
penelitian berupa kuesioner, maka pada bagian ini penelitian
menyajikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas.
Hasil pengujian disajikan dalam bentuk tabel yang
dikelompokkan menjadi tabel pengujian validitas dan tabel
pengujian reliabilitas. Jika penyajiannya terlalu panjang (memuat
banyak tabel), maka hasil pengujian dapat disajikan pada lampiran
dengan merujuk lampiran tertentu. Peneliti menjelaskan
kesimpulan hasil pengujian validitas dan reliabilitas. Dalam
menjelaskan kesimpulan, peneliti tidak perlu membahas satu
persatu nilai-nilai yang ada di dalam tabel, namun cukup
memberi kesimpulan umum. Jika ada yang tidak memenuhi
standar validitas dan reliabilitas, peneliti harus menjelaskan
bagaimana penangannya/penyelesaiannya.
B. Penelitian Kualitatif
Metode atau teknik pengumpulan data pada penelitian
kualitatif umumnya dilakukan dengan observasi partisipasi
(participant observasi) dan wawancara mendalam (depth
interview). Hal ini dimaksudkan karena seorang peneliti kualitatif
harus mendekat pada obyek dan menjalin keakraban dengan
informan, agar apa yang tidak tampak di permukaan dapat
diungkap melalui kedekatan ini. Oleh karena itu, meskipun seorang
peneliti kualitatif juga melakukan wawancara tetapi teknik
wawancara tidak dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang harus dijawab oleh informan apa adanya,
melainkan wawancara dilakukan dengan santai dan penuh
keakraban ibarat orang yang sedang “ngobrol”. Daftar pertanyaan
hanya dipakai sebagai panduan untuk mengarahkan percakapan ke
topik yang diinginkan.
Selain itu semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data harus pula diuraikan pada bagian ini. Alat utama pada
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (Moleong, 2005, p. 9)
ditambah dengan alat-alat lain yang digunakan seperti alat perekam,
video, tustel, dan lain-lain. Kesemuanya itu harus dijelaskan pada
bagian ini termasuk siapa saja informan yang digunakan dalam
penelitian, dan situs penelitian dilakukan.
5.2.3.6. Metode Analisis
A. Penelitian Kuantitatif
Pada bagian ini peneliti mengemukakan prosedur analisis
dalam pembahasan/pemecahan masalah. Tahapan/prosedur analisis
perlu disusun berurutan dan sistematis mulai tahap awal analisis
sampai tahap pemecahan masalah. Setiap tahap harus jelas apa
yang dilakukan, termasuk mengemukan tujuan dan hasil yang
diharapkan dan mengarah pada pemecahan masalah.
Pada bagian ini peneliti mengemukakan metode analisis yang
dipakai, misalnya metode statistik. Jika menggunakan metode
statistik, perlu mengemukakan model statistik dalam bentuk rumus
atau model persamaan. Beberapa model statistik parametrik yang
bisa digunakan antara lain: statistik diskriptif, regresi (regresi
sederhana/berganda, regresi moderasi, regresi logit/probit), analisis
diskriminan, analisis path, uji beda, SEM, PLS dan sebagainya.
Jika prosedur pengujian statistik mempersyaratkan, peneliti perlu
menyajikan hipotesis statistik dalam bentuk H0 dan Ha.
Selain mengemukakan model statistik, peneliti juga
menjelaskan persyaratan penggunaan model dan asumsi model,
serta prosedur pengujiannya. Beberapa model analisis memerlukan
pengujian asumsi sebelum digunakan lebih lanjut. Contoh asumsi
model regresi adalah asumsi klasik/BLUE antara lain normalitas,
multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, linieritas, dan
lainnya. Uji beda terdapat asumsi homogenitas dan normalitas.
Peneliti menjelaskan asumsi model yang diuji serta menjelaskan
prosedur dan dan hasil pengujiannya. Hasil pengujian disajikan
pada tabel pengujian asumsi model.
Peneliti menjelaskan dan memberi kesimpulan terhadap hasil
pengujiannya, termasuk cara menangani asumsi yang tidak bisa
dipenuhi dan konsekuensinya dalam penggunaan model. Jika hasil
pengujian cukup panjang (yang memuat tabel dan gambar cukup
banyak), peneliti dapat menyajikan hasil lengkap pada lampiran,
dengan merujuk lampiran tertentu. Sementara pada bagian ini
cukup dijelaskan kesimpulan hasil pengujian. Peneliti juga
menjelaskan prosedur pengujian model (model fit) dan prosedur
pengujian hipotesis. Untuk regresi berganda, pengujian model fit
menggunakan uji F, sig. F (prob.), R, R2, adjusted R2. Sementara
pengujian hipotesis menggunakan uji t, sig. t (prob.), koefisien b,
koefisien beta.
Pemilihan metode analisis, khususnya metode statistik
hendaknya mempertimbangkan beberpa hal berikut: (a) tujuan
penelitian, (b) jenis penelitian, tipe data (data metrik atau non
metrik), (c) tipe variabel (nominal, ordinal, interval/rasio), (d)
jumlah sampel (sampel kecil atau sampel besar). Peneliti juga bisa
menggunakan metode non statistik asalkan bisa diuji atau
dipertanggung-jawabkan akurasi dan keilmiahannya (memenuhi
kaidah ilmiah).
Sementara untuk jenis penelitian diskriptif yang tidak
menggunakan metode statistik, peneliti menjelaskan prosedur
analisis yang mengarah pada tujuan untuk memberi gambaran
kondisi obek yang diteliti (entitas/masyarakat).
B. Penelitian Kualitatif
Analisis data pada penelitian kualitatif bergantung pada
rancangan penelitian yang digunakan, sebagai contoh beberapa
rancangan penelitian beserta jenis analisis data yang harus
dilakukan.
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian kualitatif
tidak harus menunggu sampai semua data selesai dikumpulkan,
melainkan dilakukan setiap saat, ketika mengumpulkan data dan
dilakukan secara berulang-ulang. Pada saat mengumpulkan data
seorang peneliti kualitatif dapat langsung melakukan reduksi
terhadap data yang dianggap tidak relevan. Berbagai upaya untuk
mengecek keabsahan (validitas) data dapat dilakukan peneliti
antara lain dengan cara:
1. Melakukan triangulasi antara lain terhadap sumber
informasi, metode, dan teori;
2. Memperpanjang kehadiran di situs untuk melakukan
pengamatan lebih dalam atau dengan observasi partisipasi;
3. Melakukan pembahasan dengan teman sejawat.
5.2.4. Hasil Penelitian dan Pembahasan (Penelitian Kuantitatif)
Bagian ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang berisi
gambaran umum obyek penelitian (jika ada), diskripsi variabel
penelitian, pengujian model dan pengujian hipotesis, serta pembahasan.

5.2.4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian


Pada bagian ini (jika diperlukan) menjelaskan gambaran umum
obyek yang diteliti, misalnya gambaran umum industri, sektor industri,
sub sektor industri, atau gambaran umum reponden. Aspek-aspek
gambaran umum industri/sektor/sub sektor industri, misalnya tentang
pangsa pasar, kapitalisasi pasar, total aset, tren laba, rasio keuangan
tertentu dan sebagainya. Sementara gambaran umum responden meliputi
jenis kelamin, umur, pendidikan, perkerjaan/jabatan, dan sebagainya.
Pada dasarnya peneliti menjelaskan karakteristik umum obyek penelitian.
Penjelasan gambaran umum obyek penelitian tentu harus relevan dengan
konteks penelitian yang dilakukan yakni terkait dengan permasalahan
dan tujuan penelitian.
5.2.4.2. Diskripsi Variabel Penelitian
Pada bagian ini peneliti mendiskripsikan karakterisrik variabel
penelitian. Diskripsi variabel didasarkan pada hasil analisis diskriptif
yang meliputi frekuensi, rata-rata, modus, median, standar deviasi, dan
sebagainya. Peneliti menyajikan dalam bentuk tabel diskripsi variabel
penelitian. Peneliti dapat menyajikan tiap-tiap variabel beserta indikator
empiris/item atau menyajikan seluruh variabel dan indikator ekpiris
dalam satu tabel. Pada setiap akhir tabel diberi narasi hal-hal (nilai-nilai)
yang menonjol. Narasi sebaiknya tidak mengulang semua nilai yang
telah disajikan di dalam tabel. Pada akhir narasi penjelasan, peneliti
memberikan kesimpulan umum terkait dengan karakteristik variabel dan
menjelaskan kaitannya dengan kondisi umum responden atau entitas
yang menjadi obyek penelitian.
5.2.4.3. Pengujian Model dan Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini penelitian menjelaskan hasil pengujian model dan
hasil pengujian hipotesis. Pengujian model terkait dengan kelayakan
model, seperti uji model fit (goodes of fit). Pengujian model ini
umumnya dilihat dari koefisien R, R2, adjusted R2, nilai F, dan nilai sig.
F. Sementara pengujian hipotesis umumnya dilihat dari kefisien regresi
(b), koefisien regresi terstandar (beta), nilai t, atau nilai sig. t. Hasil
pengujian model disajikan pada tabel hasil pengujian model fit dan hasil
pengujian hipotesis disajikan pada tabel hasil pengujian hipotesis.
Peneliti membaca dan mejelaskan hasil pengujian model kemudian
menyimpulkan apakah model yang dipakai layak (fit). Peneliti
menjelaskan pula kriteria kelayakan jika model digunakan untuk
estimasi/prediksi. Namun jika tujuan penelitian hanya menjelaskan atau
tidak mengestimasi/memprediksi maka standar kelayakan (fit) tidak
diperlukan. Oleh karena itu hasil pengujian model cukup
diinterpretasikan atau dijelaskan.
Hasil pengujian hipotesis dijelaskan satu persatu dengan
menyebutkan koefisien/nilai yang menunjukkan kriteria
penerimaan/penolakan hipotesis. Kriteria tersebut bisa menggunakan
perbandingan nilai signifikansi/probabilitas dengan standar kesalahan
yang diterima (nilai α). Atau menggunakan perbandingan nilai t hitung
dengan nilai t tabel. Setelah menyajikan hasil pengujian hipotesis,
peneliti membaca dan menginterpreta-sikan hasil pengujian hipotesis,
baik yang diterima maupun yang ditolak.
5.2.4.4. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti membahas hasil pengujian hipotesis secara
komprehensif. Pembahasan dilakukan untuk masing-masing hipotesis
baik yang diterima ataupun yang ditolak. Pembahasan dikaitkan dengan
beberapa aspek, yakni (a) teori yang dipakai dalam penelitian, (b) hasil
penelitian terdahulu, (c) hasil analisis diskriptif, (d) fenomena yang ada,
dan (e) konteks lingkungan dimana penelitian tersebut dilakukan. Dalam
pembahasan, peneliti harus menghindari pengungkapan angka/nilai
statistik yang sudah dijelaskan pada pengujian hipotesis sebelumnya.
Peneliti harus menekankan pada narasi kulitatif hasil pengujian hipotesis
hubungannya dengan aspek-aspek tersebut di atas (a, b, c, d, e). Peneliti
harus menjelaskan pula alasan/argumentasi terhadap hipotesis yang
ditolak. Di akhir pembahasan setiap hipotesis, peneliti memberikan
statement/pernyataan yang mengarah pada kesimpulan terhadap hipotesis
yang telah diuji.
5.2.5. Hasil Penelitian dan Pembahasan (Penelitian Kualitatif)
Pembahasan pada penelitian kualitatif dapat dimulai dengan
mendeskripsikan Lokasi (situs) penelitian, temuan penelitian, dan
pembahasan.
5.2.5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang
berkenaan dengan topik penelitian. Deskripsi ini dimaksudkan untuk
menginformasikan kondisi situs penelitian secara umum, serta data atau
peristiwa penting yang erat hubungannya dengan topik penelitian.
5.2.5.2. Temuan Penelitian
Temuan penelitian merupakan deskripsi dari data yang terkumpul,
khususnya yang berkaitan langsung dengan upaya menjawab fokus
penelitian. Peneliti dapat mengungkapkan data serinci mungkin dengan
menyampaikan semua informasi yang diperoleh secara rinci berdasarkan
bahasa dan pandangan informan dengan mengutip langsung apa yang
diucapkan oleh informan, serta bahasa tubuh yang tampak saat wawancara
atau observasi. Oleh karena itu, hasil data wawancara perlu
ditranskripsikan agar saat menulis temuan dapat dengan mudah
menuliskannya pada bagian ini. Temuan penelitian dapat dirinci dalam
beberapa bagian sesuai dengan hasil yang diperoleh.
5.2.5.3. Pembahasan
Bagian ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang
ada dan temuan penelitian sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan
dari temuan yang diungkap dari lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan
penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk tabel atau diagram.
5.2.6. Penutup
Pada bagian penutup membahas kesimpulan, kontribusi penelitian,
keterbatasan penelitian, dan saran.
5.2.6.1. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian.
Kesimpulan penelitian bukan “ringkasan” hasil penelitian, namun
merupakan poin-poin penting yang disarikan dari hasil analisis dan/atau
pemecahan masalah dan pembahasan. Beberapa poin penting itu bisa
berupa temuan penelitian yang spesifik dalam konteks kasus yang diteliti.
Kesimpulan penelitian harus dikaitkan dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian, atau dengan fokus penelitian untuk penelitian kualitatif.
Oleh karena itu kesimpulan penelitian harus menunjukkan bahwa tujuan
penelitian dapat menjawab permasalahan penelitian.
5.2.6.2. Kontribusi Penelitian
Pada bagian ini peneliti memaparkan kontribusi/sumbangan
penelitian di bidang teoritis atau praktis. Kontribusi bidang teoritis yaitu
kontribusi terhadap penerapan teori dan konsep yang ada (sesuai dengan
teori yang dipilih sebagai landasan penelitian). Kontribusi juga bisa
berupa kerangka konsep atau model penecahan masalah untuk penelitian
yang akan datang.
Kontribusi bidang praktis berkaitan dengan kontribusi dalam praktek
keseharian di lingkungan entitas/masyarakat, seperti praktek- praktek
manajemen, sistem informasi, pengambilan keputusan, investasi, dan
sebagainya. Kontribusi penelitian tidak mengharuskan berupa sesuatu
yang “spektakuler” atau yang benar-benar baru, namun boleh merupakan
bagian kecil dari suatu “body of knowledge” atau bagian dari praktek-
praktek keseharian. Selain itu, kontribusi tidak harus mencakup semua
bidang (teoritis dan praktis), namun boleh kontribusi terhadap salah satu
diantara dua bidang tersebut.
Kontribusi juga bisa dijelaskan terkait dengan pihak-pihak yang
memperoleh manfaat hasil penelitian, misalnya entitas perusahaan,
kelompok masyarakat, pemerintah, investor, dan peneliti. Kontribusi
sesuai dengan manfaat penelitian bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
5.2.6.3. Keterbatasan Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan keterbatasan penelitian.
Keterbatasan merupakan kendala yang sifatnya uncontrolable selama
proses penelitian. Keterbatasan penelitian dapat berupa kendala terkait
dengan pengumpulan data. Peneliti tidak bisa mengakses data karena
terkendala peraturan/regulasi, terkendala birokrasi, terkendala kerahasiaan
data, dan sebagainya. Keterbatasan terkait dengan durasi waktu penelitian,
biaya atau anggaran yang tersedia, dan sebagainya.
5.2.6.4. Saran
Pada bagian ini peneliti mengemukakan saran-saran perbaikan atau
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi entitas/masyarakat. Saran
bisa juga ditujukan untuk perbaikan penelitian yang akan datang. Saran
hendaknya mengacu pada kesimpulan dan temuan hasil penelitian. Jika
terkait dengan pengembangan konsep dan model pemecahan masalah,
saran disampaikan dalam bentuk konseptual atau normatif. Jika terkait
dengan hal-hal praktis, hendaknya saran disampaikan dalam bentuk yang
konkrit, jelas, dan aplikatif.
5.3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi dicantumkan setelah bab penutup. Umumnya
bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. Dalam bab ini akan
dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka , menulis kutipan
pustakan yang dicantumkan dalam teks, dan menulis kutipan teks yang
diambil dari sumber lain.
5.3.1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dalam skripsi harus disusun sesuai ketentuan berikut.
a. Daftar pustaka disajikan pada halaman baru setelah bab penutup dan
diberi judul “DAFTAR PUSTAKA” yang diketik dengan huruf
kapital dan diletakkan di tengah halaman bagian atas.
b. Penulisan daftar pustaka menggunakan “APA (American
Psychological Association) Style”.
c. Daftar pustaka harus menyertakan semua referensi yang disebut oleh
penulis dalam bagian utama skripsi.
d. Daftar pustaka disusun menurut abjad ke bawah dari nama
pengarang.
e. Semua nama yang tertera dalam setiap referensi harus ditulis semua,
nama kedua dan seterusnya tidak boleh diganti dengan “dkk” atau
et.al”
f. Jarak penulisan antar baris dalam setiap pustaka adalah satu spasi,
sedangkan jarak antar pustaka adalah satu baris.
g. Penulisan daftar pustaka untuk baris pertama dimulai dari sisi kiri
kertas, sedangkan baris ke dua dan seterusnya masuk lima ketukan.
h. Daftar pustaka diupayakan terbitan 10 tahun terakhir, dan disusun
secara vertikal menurut urutan abjad dan secara horisontal menurut
pola: nama, tahun, judul, penerbit, kota tempat diterbitkan, dan
halaman.
i. Penulisan Referensi dalam daftar pustaka dibedakan menurut jenis
pustaka yang dipakai. Berikut cara penulisan dari beberapa jenis
pustaka beserta contohnya.
1) Pustaka berupa artikel jurnal cara penulisannya adalah, nama
pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul tulisan,
nama jurnal (ditulis miring) volume, nomor penerbitan, dan
halaman. Contoh:
Avison, D. E., Cuthbertson, C., & Powell, P. (2012). The
Paradox of Information Systems: Strategic value and
low status. The Journal of Strategis Information
Systems, 8 (4), 419-445.

2) Pustaka berupa buku teks


Nama pengarang, tahun penerbitan dalam kurung. Judul buku
(cetak miring), nomor edisi, nama penerbit, kota tempat
perbitan. Contoh:
Jogiyanto (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah
Kaprah dan Pengalaman-pengalaman (Edisi pertama -
cetakan ketika ed.): BPFE-Yogyakarta.

3) Pustaka berupa buku teks terjemahan


Nama pengarang, tahun penerbitan ditulis dalam kurung. Judul
buku ditulis miring, editor jika ada, nama penerjemah ditulis
dalam kurung, tempat penerbitan, nama penerbit. Contoh:
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Sistem Informasi
Akuntansi (Accounting Information Systems) (K. S. N.
Safira & B. Puspasari, Trans. 13 ed.). Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

4) Pustaka berupa prosiding (kumpulan beberapa makalah/artikel)


Nama pengarang makalah, tahun penerbitan ditulis dalam
kurung. Judul makalah (cetak miring), paper dipresentasikan
pada acara ………sebutkan nama konferensinya, tempat
kegiatan seminar/konferensi. Contoh:
Sila, M., & Thatiana. (2015). Memaknai Nilai Budaya "Tri
Hita Karana" (THK) dalam Pertimbangan Audit. Paper
presented at the Temu Masyarakat Akuntansi
Multiparadigma Indonesia Universitas Udayana Bali.

5) Pustaka berupa Majalah


Rachman, V. (2018, 13-26 September 2018). Taktik Sinar
Mas Mencetak Imbal Hasil Tinggi. SWA, 19, 75-77.

6) Pustaka berupa surat kabar


nad/xav. (2018). Dongkrak Ekonomi Keluarga, Bantu
Masalah Warga, Jawa Pos, p. 7.

7) Pustaka berupa buku yang diterbitkan suatu lembaga


DRPM. (2017). Panduan Pelaksanaan Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Direktorat Riset dan Pengabdian
Kepada Masyarakat.

8) Pustaka dari internet


Ahmad, H. 2015. PRODUK UNGGULAN SUMATERA BARAT
Retrieved 28 Januari, 2018, from
http://www.sumbarprov.go.id/details/news/6055#.

5.3.2. Lampiran-lampiran
Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi serta mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama
skripsi. Lampiran dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, dan data penunjang lainnya.
Pada prinsipnya lampiran adalah tambahan penjelasan yang
bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilaman
disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan. Lampiran
hendaknya diberi nomor dan halaman untuk memudahkan pembaca
menemukan apa yang dicari.
5.4. Naskah Jurnal Ilmiah

Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsinya, harus membuat


satu artikel yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Naskah untuk Jurnal
Ilmiah memuat judul, nama penyusun, pembimbing skripsi, dan Perguruan
Tinggi tempat penyelesaian penelitian. Naskah jurnal ilmiah mengikuti gaya
editorial (gaya selingkung) yang secara umum berisikan hal-hal berikut.
a. Abstrak dalam bahasa Inggris;
b. Pendahuluan, memuat uraian singkat mengenai latar belakang, tujuan,
dan tinjauan pustaka;
c. Metode penelitian;
d. Hasil dan pembahasan;
e. Kesimpulan dan saran;
Jumlah halaman maksimal 15 halaman, spasi 1,5, dengan huruf Times
New Roman 12, kertas HVS, ukuran A4.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Halaman Depan Judul Usulan Penelitian

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


1 spasi KARIR
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

USULAN PENELITIAN
5 cm

5 cm

Oleh
Ahmad Kurniawan
000200105

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI


DEWANTARA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JOMBANG
2019
Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan Ujian Proposal

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

Usulan Penelitian

diajukan oleh:

Ahmad Kurniawan
000200105

telah disetujui untuk ujian proposal

Jombang, ……………………

Dosen Pembimbing

----------------------------------------------
NIDN
Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Ujian Hasil Skripsi

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

SKRIPSI

diajukan oleh:

Ahmad Kurniawan
000200105

telah disetujui untuk ujian hasil

Jombang, …………………

Dosen Pembimbing

---------------------------------------
NIDN.
Lampiran 4, Contoh Halaman Sampul Depan Skripsi (hard cover, warna
sampul biru)

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


1 spasi
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

5 cm

5 cm

Ahmad Kurniawan
000200105

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI DEWANTARA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JOMBANG
2019
Lampiran 5. Contoh Halaman Pengesahan Skripsi

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

SKRIPSI

diajukan oleh

Ahmad Kurniawan
000200105

telah dipertahankan di depan Dosen Penguji


pada tanggal ………………

Dosen Pembimbing Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2

........................................ ..................................... .........................


NIDN…… NIDN…… NIDN……

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana

Tanggal ........................................
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Dewantara
Ketua,

…………………………….
NIDN……
Lampiran 6. Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ahmad Kurniawan
NIM : 000200105
Program Studi : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGEMBANGAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(studi pada PT. Maju Jaya)

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat
dari skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tidak
benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku
(dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaan).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan digunakan


sebagaimana mestinya.

Jombang, 26 Juli 2019


Pembuat Pernyataan,

(materai Rp. 6.000,)

Ahmad Kurniawan
NIM 000200105
Lampiran 7. Contoh Halaman Abstrak

Pengaruh Penerapan Kinerja Bauran Pemasaran Terhadap


Pembentukan Loyalitas Pelanggan

ABSTRAK
Oleh:
Kurniawan

Dosen Pembimbing:
Nuri Purwanto, S.ST, MM
Pelaksanaan kinerja bauran pemasaran di butik busana Muslim adalah setiap
tindakan pelaksanaan penjualan yang diberikan pihak manajemen butik kepada
pelanggannya yang memerlukan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan
proses pengenalan, transaksi, dan kepuasan hasil yang dibutuhkan terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat
tanggapan pelanggan Shafira terhadap kinerja bauran pemasaran yang telah
diterapkan guna mendapatkan informasi mengenai perolehan tingkat loyalitas
pelanggan.
Metode penelitian adalah metode penelitian survey yang bersifat deskriptif
verifikatif, yang bertujuan memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan kinerja
bauran pemasaran yang dilakukan pihak manajemen Shafira dengan
menggunakan tanggapan para pelanggannya. Variabel kinerja bauran pemasaran
yang diteliti adalah produk, tempat, harga, dan promosi. Data dari 72 kuesioner
yang disebarkan kepada para pelanggan Shafira menjadi sumber data primer.
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan kinerja bauran
pemasaran di PT. Shafira Laras Persada 28 Bandung sudah diterapkan dengan
baik. Hal ini terlihat pada tanggapan positif responden untuk setiap indikator dari
sub variabel kinerja bauran pemasaran. Tingkat loyalitas pelanggan pun tergolong
tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95 % dihasilkan nilai uji analisis statistik yang
menunjukkan bahwa penerapan kinerja bauran pemasaran produk busana Muslim
Shafira mempengaruhi proses pembentukan loyalitas pelanggannya sebesar 94,5%
dan sisanya sebesar 5,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Kinerja Pemasaran, Bauran Pemasaran, Loyalitas Pelanggan


Lampiran 8. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………… i


Lembar Pengesahan ……………………………… ii
Lembar Pernyataan Orisinalitas ……………………………… iii
Lembar Riwayat Hidup ……………………………… iv
Ucapan Terima Kasih ……………………………… v
Abstrak ……………………………… vi
Kata Pengantar ……………………………… vii
Daftar Isi ……………………………… viii
Daftar Tabel ……………………………… ix
Daftar Gambar ……………………………… x
Daftar Lampiran ……………………………… 1
BAB I PENDAHULUAN ……………………………… 1
1.1. Latar Belakang Masalah ……………………………… 2
1.2. Perumusan Masalah ……………………………… 3
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………… 4
1.4. Manfaat Penelitian (Teoretis dan ……………………………… dst
Praktis)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………
2.1. Tinjauan Teori ………………………………
2.2. Penelitian Terdahulu ………………………………
2.3. Kerangka Pemecahan Masalah ………………………………
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………
3.1. Jenis Penelitian ………………………………
3.2. Obyek dan Sumber Data Penelitian ………………………………
3.3. Variabel, Operasionalisasi, dan ………………………………
Pengukuran
3.4. Metode Pengumpulan Data ………………………………
3.5. Prosedur Analisis ………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ………………………………
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ………………………………
4.2. Deskripsi Variabel ………………………………
4.3. Pengujian Model dan Hipotesis ………………………………
4.4. Pembahasan ………………………………
BAB V PENUTUP ………………………………
5.1. Kesimpulan ………………………………
5.2. Kontribusi Penelitian ………………………………
5.3. Keterbatasan Penelitian ………………………………
5.4. Saran-saran ………………………………
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel

Daftar Tabel

1.1 Nilai Penjualan selama Tiga Tahun ………………... 5


4.1 Daftar Pemasok Bahan Baku ………………... 49
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar

Daftar Gambar

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ………………... 17


4.2 Distribusi Scatter Plot ………………... 53
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responen
Lampiran 3 Hasil Perhitungan (output) Alat Analisis

Anda mungkin juga menyukai