PRODI MANAJEMEN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Tim Penyusun
Daftar Isi
Bagian akhir dari skripsi dicantum setelah Bab Penutup, yang pada
umumnya terdiri atas dua hal yaitu daftar pustaka dan lampiran. Lampiran
memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi serta
mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar,
foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya lampiran adalah
tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam
teks, karena bilamana disajikan akan mengganggu konteks bahasan. Semua
tulisan untuk bagian akhir skripsi harus mengacu pada ketentuan dalam
buku pedoman ini. Rincian penjelasan untuk masing-masing format dalam
skripsi ini disajikan pada bab-bab berikut ini.
BAB III
TATA CARA PENULISAN
Setiap awal alinea baru dimulai lima ketukan dari sisi kiri, jarak antar
baris 2 spasi. Pengetikan harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas
kanan, dan tidak boleh ada ruang kosong pada lembar tersebut, kecuali
kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, atau
hal-hal khusus lainnya.
3.2.3. Pembagian Bab
a. Bab ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diatur supaya simetris,
dengan jarak empat cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik,
tanpa garis bawah, dan dicetak tebal (bold).
b. Sub bab ditulis dari tepi kiri. Semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dicetak tebal, dan
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub bab
dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub-bab dimulai sejajar dengan nomor sub bab dan dicetak
normal. Huruf pertama setiap kata menggunakan huruf besar.
Kalimat pertama sesudah anak sub bab dimulai dengan alinea baru
d. Jarak antara judul bab, sub bab adalah 3 spasi.
e. Jarak antara kalimat terakhir dengan sub bab adalah 2 spasi.
3.2.4. Tabel dan Gambar
3.1.4.1. Tabel
a. Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan keterangan,
ditempatkan simetris di atas (daftar), tanpa diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh terpotong kecuali kalau memang panjang,
sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada
halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan, tanpa diberi judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisah antara yang
satu dengan yang lainnya cukup jelas. Kalau tabel lebih besar
dari ukuran lebar kertas sehingga harus dibuat memanjang, maka
bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas (posisi
landscape).
d. Sumber pustaka dari tabel tersebut diletakkan setelah judul tabel
dengan format sumber atau pengarang dan tahun.
3.1.4.2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judul diletakkan simetris di
atas gambar tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Bila gambar disajikan melebar sepanjang kertas, maka bagian
atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Ukuran gambar (lebar dan tinggi) diusahakan proporsional dan
jelas.
f. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk
mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi atau legenda peta.
g. Sumber pustaka dari gambar diletakkan di bawah gambar
dengan format nama pengarang dan tahun.
3.1.4.3. Bahasa
a. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia baku.
b. Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau istilah asing
yang sudah di-Indonesiakan. Jika terpaksa harus memakai istilah
asing, pada istilah tersebut harus dicetak miring, dan dilakukan
secara konsisten.
3.3. Penulisan Kutipan
3.3.1. Penulisan nama
a. Nama yang dicantumkan dalam kutipan adalah kata terakhir dari
nama tersebut, misalnya
• Sujoko Eferin, ditulis Eferin saja
• Marshall B. Romney, ditulis Romney saja
b. Rujukan yang ditulis oleh dua orang, maka semua nama penulis
dicantumkan dalam kutipan (nama akhirnya saja, contoh Eferin dan
Suherman).
c. Rujukan yang ditulis oleh tiga orang atau empat orang, pada kutipan
pertama semua nama penulis dicantumkan, sedangkan pada kutipan
ke dua dan seterusnya hanya nama penulis pertama yang ditulis, nama
penulis kedua dan seterusnya diganti “et.al” atau “dkk”
d. Rujukan yang ditulis oleh lima orang atau lebih maka hanya nama
penulis pertama yang dicantumkan, penulis lainnya diganti dengan
“et.al” atau “dkk”
3.3.2. Cara Menulis Kutipan
Kutipan yang dicantumkan dalam teks (isi skripsi) dapat dilakukan dengan
tiga cara:
a. Penulisan kutipan di awal kalimat
Kutipan yang ditulis di awal kalimat, cara menuliskannya adalah
Nama (tahun), contoh:
Eferin and Suherman (2010) menyatakan pengendalian yang paling
efektif …………………..
b. Penulisan kutipan di tengah kalimat
Kutipan yang ditulis di tengah kalimat, cara menuliskannya sama
dengan cara penulisan di awal kalimat, yaitu Nama (tahun), contoh:
4.3.2. Lampiran
Dalam lampiran (jika ada), terdapat keterangan atau informasi yang
diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya
melengkapi usulan penelitian.
BAB V
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
Sama halnya dengan usulan penelitian, skripsi juga terdiri atas tiga bagian,
yaitu Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih
luas.
5.1. Bagian Awal
A. Sampul Depan
Sampul depan memuat judul Skripsi, lambang STIE PGRI
Dewantara, nama mahasiswa, nama program studi, serta tahun laporan
skripsi proposal, dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Judul skripsi harus memenuhi kriteria singkat dan jelas dan
tidak memberi peluang untuk penafsiran yang beragam.
2. Di bawah judul ditulis kata SKRIPSI,
3. Di bawah kata SKRIPSI ditulis kata-kata berikut dengan
menggunakan huruf monotype corsiva,
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen
4. Lambang STIE PGRI Dewantara diletakkan di bawahnya
dengan diameter 5 cm.
5. Nama mahasiswa ditulis secara lengkap dan di bawahnya diberi
nomor induk mahasiswa.
6. Paling bawah dituliskan secara berurutan setiap barisnya: Nama
Program Studi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI
Dewantara, dan Tahun.
7. Sampul depan skripsi dicetak dengan hard cover berwarna biru.
8. Semua huruf pada sampul depan ditulis dengan huruf besar,
times new roman ukuran 14 dan dicetak tebal.
B. Halaman Judul
Halaman judul sama seperti sampul depan, namun menggunakan
kertas HVS ukuran A-4, warna putih polos.
C. Lembar Pengesahan
Lembar pengesahan memuat tulisan LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI, judul Skripsi, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa,
nama pembimbing, tanggal ujian, kolom persetujuan untuk dosen
pembimbing, serta kolom pengesahan untuk Ketua STIE PGRI
Dewantara Jombang.
D. Lembar Pernyataan Orisinalitas
Lembar ini memuat ketegasan peneliti bahwa naskah skripsi yang
ditulis adalah benar-benar asli hasil karya pribadi dan bukan karya
orang lain yang diakui sebagai karya tulisnya (bukan karya plagiasi).
E. Halaman Refleksi dan Ucapan Terima Kasih
Halaman refleksi sifatnya optional sehingga boleh tidak
dicantumkan. Halaman ini menyajikan hal-hal yang bersifat khusus
yang dipandang pantas untuk diungkapkan oleh penulis karena
dianggap hal tersebut penting. Refleksi dapat disampaikan dalam
bentuk puisi, kata-kata mutiara, pernyataan orang bijak, kutipan ayat
suci, dsb.
Halaman ucapan terima kasih menguraikan secara singkat
ungkapan rasa terima kasih penulis kepada pihak yang membantu
selama proses pendidikan dan penelitian hingga penulisan skripsi dapat
diselesaikan. Termasuk peruntukkan kepada siapa saja karya ilmiah ini
akan dipersembahkan. Urut-urutan dalam ucapan terima kasih adalah:
- Ketua STIE PGRI Dewantara Jombang
- Ketua Program Studi Manajemen
- Dosen Pembimbing
- Dosen Penguji
- Pejabat pada instansi tempat penelitian dilakukan
- Para responden, serta
- Pihak-pihak lain yang dianggap pantas
F. Halaman Abstrak
Abstrak skripsi ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris, dan keduanya diletakkan pada halaman yang
terpisah (masing-masing satu halaman). Tata cara penulisannya sebagai
berikut.
1. Tulisan “abstrak” (sebagai permulaan/judul halaman) ditulis
dengan huruf kapital, dicetak tebal (bold) dan diletakkan di
tengah atas.
2. Abstrak berisikan masalah penelitian, tujuan penelitian,
metode penelitian, dan hasil penelitian. Jumlah kata dalam
abstrak tidak lebih dari 300 kata.
3. Dalam abstrak tidak dibenarkan ada kutipan/rujukan dari
pustaka, sehingga merupakan hasil uraian murni dari penulis.
Isi harus ringkas, dapat dimengerti, tanpa harus melihat
kembali pada materi skripsi.
4. Pada halaman abstrak perlu disebutkan maksimal lima (5) kata
kunci yang diletakkan di bagian bawah setelah uraian abstrak.
G. Kata Pengantar
Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga tulisan dapat
disajikan, uraian singkat proses penulisan skripsi dan penulis
mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan,
harapan penyempurnaan dan manfaat bagi yang membutuhkan.
H. Daftar Isi
Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul
daftar isi yang ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik, dan
diletakkan di tengah-tengah kertas. Daftar isi memberi informasi secara
menyeluruh mengenai isi Skripsi, mulai dari lembar judul hingga
lampiran. Daftar isi dilengkapi dengan nomor halaman untuk
menemukan hal-hal yang diinformasikan. Judul bab ditulis dengan
huruf kapital, sedangkan judul sub bab, huruf besar hanya pada awal
kata. Baik judul bab maupun sub bab tidak diberi titik. Penomoran
dilakukan secara berjenjang sebagaimana format dalam buku pedoman
ini. Penulisan antar bab dibuat dalam dua spasi, sedangkan antar sub
bab dan bagian-bagiannya adalah satu spasi.
I. Daftar Tabel
Daftar tabel diketik pada halaman baru, judul daftar tabel diketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas
kertas. Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam naskah
Skripsi. Urutan tabel dibuat dengan angka Arab dalam kaitan dengan
urutan bab, sub-bab dalam bagian utama. Setelah nomor tabel
kemudian ditulis judul tabel, dan halaman tabel dalam naskah proposal.
J. Daftar Gambar
Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Daftar
gambar memuat urutan gambar (grafik, diagram, peta, dan lain-lain
yang termasuk kategori gambar) yang terdapat dalam naskah Skripsi.
Cara penulisan daftar gambar sama seperti daftar tabel.
K. Daftar Lampiran
Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul dan daftar
lampiran diketik di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman
daftar lampiran memuat nomor, judul lampiran, dan halaman.
5.2. Bagian Utama
5.2.1. PENDAHULUAN
Untuk setiap jenis penelitian, bab pendahuluan terbagi dalam empat
sub bab yaitu, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian. Penjelasan untuk masing-masing sub
bab diuraikan sebagai berikut.
5.2.1.1. Latar Belakang Masalah
A. Jenis Penelitian Kuantitatif
Latar belakang masalah memuat penjelasan “topik penelitian”
(umumnya ditunjukkan pada variabel dependen). Mengapa topik ini
penting untuk diteliti, ada permasalahan apa terkait dengan topik
penelitian. Pentingnya topik penelitian dapat ditinjau dari aspek
teoretis (in content) maupun aspek praktis. Sementara penjelasan
tentang permasalahan penelitian dapat ditunjukkan melalui
fenomena yang terjadi dan atau melalui anomaly (inkonsistensi)
bukti-bukti empiris hasil penelitian terdahulu. Peneliti perlu
menjelaskan fenomena yang ada dan hasil-hasil penelitian terdahulu
untuk menunjukkan adanya celah (gap) antara apa yang seharusnya
(das sollen) dan apa yang terjadi (das sein). Peneliti juga dapat
menunjukkan aspek apa yang belum terjawab oleh penelitian
terdahulu atau penelitian terdahulu belum memberikan hasil yang
konsisten.
Untuk penelitian “studi kasus”, peneliti dapat menunjukkan
permasalahan penelitian yang spesifik seperti, kendala-kendala yang
dihadapi oleh suatu entitas, baik kendala teknis maupun kendala
implementasi, misalnya dalam penerapan suatu norma, standar,
sistem metode, prosedur atau model. Dengan demikian peneliti
dapat memberikan jalan keluar atas permasalah yang dihadapi.
Untuk penelitian “deskriptif” peneliti dapat menunjukkan
permasalahan umum terkait dengan kondisi suatu
entitas/masyarakat.
Pada paragraf akhir penulisan latar belakang masalah, peneliti
memadatkan/meringkas permasalahan penelitian yang kemudian
dikaitkan dengan tujuan umum penelitian. Peneliti juga perlu
menunjukkan perbedaan penelitiannya dengan penelitian
sebelumnya. Dengan demikian peneliti dapat menunjukkan
kontribusi penelitian terhadap teori/konsep atau bidang-bidang yang
bersifat praktis.
B. Jenis Penelitian Kualitatif
Pada latar belakang masalah, peneliti mengungkapkan rasa
ingin tahu dan kegalauan peneliti terhadap fenomena sosial atau
peristiwa yang diteliti. Peneliti perlu mengungkap mengapa
penelitian ini penting untuk dilakukan, fenomena apa yang terjadi
terkait dengan topik penelitian, sehingga peneliti ingin mengetahui
lebih jauh.
Selain itu peneliti perlu mengemukakan kata-kata kunci
penelitian yang berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan
dengan teori yang relevan, didukung bukti-bukti empiris dari hasil
penelitian terdahulu.
5.2.1.2. Perumusan Masalah/Fokus Masalah
Pada penelitian kuantitatif, bagian ini memuat proses perumusan
masalah yang rumit dan kompleks menjadi masalah yang dapat diteliti
(researchable problem). Pengungkapan perumusan masalah harus
relevan dengan permasalahan dan topik penelitian. Perumusan masalah
dapat dinyatakan dalam bentuk “kalimat pertanyaan” karena hakekatnya
adalah suatu pertanyaan yang akan dijawab/dipecahkan dalam
penelitian. Selain relevan dengan topik dan permasalahan, perumusan
masalah juga harus relevan dengan tujuan penelitian.
Pada penelitian kualitatif masalah bertumpu pada suatu fokus.
Perumusan masalah bagi peneliti akan mengarahkan dan membimbing
pada situasi di lapangan yang akan dipilih dari berbagai latar belakang
yang sangat banyak tersedia. Perumusan fokus sebaiknya dilakukan
sebelum peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan. Perumusan
fokus penelitian akan membatasi peneliti guna memilih mana data yang
relevan dan mana yang tidak.
Data yang relevan dimasukkan dalam laporan dan dianalisis,
sedangkan yang tidak relevan dikeluarkan. Masalah yang dirumuskan
secara jelas dan tegas merupakan alat yang ampuh untuk memilih data
yang relevan. Ada tiga bentuk penyajian fokus penelitian yang diuraikan
sebagai berikut.
a. Secara diskusi, cara penyajiannya dalam bentuk pernyataan secara
deskriptif, tetapi perlu diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
b. Secara proporsional, cara penyajiannya langsung dengan
menghubungkan faktor-faktor dalam hubungan logis dan bermakna.
c. Secara gabungan, cara penyajiannya lebih dulu disajikan dalam
bentuk diskusi kemudian ditegaskan lagi dalam bentuk proposional.
5.2.1.3. Tujuan Penelitian
A. Penelitian Kuantitatif
Tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, tujuan
penelitian seharusnya juga tersirat di dalam judul penelitian.
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah menjawab rumusan
masalah, oleh karena itu hendaknya dibuat dalam bentuk “kalimat
pernyataan”. Dengan demikian, tujuan penelitian harus relevan
dengan perumusan masalah. Semua permasalahan yang telah
dirumuskan, jawabannya harus tercermin dalam tujuan penelitian.
B. Penelitian Kualitatif
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai
dalam penelitian sesuai dengan fokus penelitian yang telah
dirumuskan, sehingga dapat memberikan deskripsi yang jelas dan
mendalam mengenai proses dan hasil penelitian yang ingin dicapai.
Tujuan penelitian pada jenis penelitian kualitatif adalah untuk
mendapatkan pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu
permasalahan yang sedang dikaji atau akan dikaji. Secara garis besar
ada beberapa tujuan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2. Menggambarkan realitas yang kompleks
3. Memperoleh pemahaman makna
4. Menemukan teori
Dengan demikian tujuan penelitian harus secara spesifik
menyebutkan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dan merupakan
salah satu atau lebih dari tujuan yang telah disampaikan sebelumnya.
5.2.1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk menyatakan hubungan antara hasil
penelitian yang telah dicapai dengan permasalahan yang lebih luas atau
dengan dunia nyata yang kompleks. Manfaat penelitian
mengindikasikan kemungkinan aplikasi dari hasi penelitian secara
teoretis maupun praktis. Manfaat penelitian juga dapat dikelompokkan
berdasarkan kemanfaatan pada pihak- pihak yang terkait dan
berkepentingan dengan hasil penelitian.
5.3.2. Lampiran-lampiran
Lampiran memuat data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi serta mendukung uraian yang disajikan dalam bagian utama
skripsi. Lampiran dapat berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, dan data penunjang lainnya.
Pada prinsipnya lampiran adalah tambahan penjelasan yang
bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilaman
disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan. Lampiran
hendaknya diberi nomor dan halaman untuk memudahkan pembaca
menemukan apa yang dicari.
5.4. Naskah Jurnal Ilmiah
USULAN PENELITIAN
5 cm
5 cm
Oleh
Ahmad Kurniawan
000200105
Usulan Penelitian
diajukan oleh:
Ahmad Kurniawan
000200105
Jombang, ……………………
Dosen Pembimbing
----------------------------------------------
NIDN
Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Ujian Hasil Skripsi
SKRIPSI
diajukan oleh:
Ahmad Kurniawan
000200105
Jombang, …………………
Dosen Pembimbing
---------------------------------------
NIDN.
Lampiran 4, Contoh Halaman Sampul Depan Skripsi (hard cover, warna
sampul biru)
SKRIPSI
5 cm
5 cm
Ahmad Kurniawan
000200105
SKRIPSI
diajukan oleh
Ahmad Kurniawan
000200105
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana
Tanggal ........................................
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Dewantara
Ketua,
…………………………….
NIDN……
Lampiran 6. Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat
dari skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari pernyataan saya tidak
benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku
(dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaan).
Ahmad Kurniawan
NIM 000200105
Lampiran 7. Contoh Halaman Abstrak
ABSTRAK
Oleh:
Kurniawan
Dosen Pembimbing:
Nuri Purwanto, S.ST, MM
Pelaksanaan kinerja bauran pemasaran di butik busana Muslim adalah setiap
tindakan pelaksanaan penjualan yang diberikan pihak manajemen butik kepada
pelanggannya yang memerlukan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan
proses pengenalan, transaksi, dan kepuasan hasil yang dibutuhkan terhadap
produk dan jasa yang ditawarkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat
tanggapan pelanggan Shafira terhadap kinerja bauran pemasaran yang telah
diterapkan guna mendapatkan informasi mengenai perolehan tingkat loyalitas
pelanggan.
Metode penelitian adalah metode penelitian survey yang bersifat deskriptif
verifikatif, yang bertujuan memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan kinerja
bauran pemasaran yang dilakukan pihak manajemen Shafira dengan
menggunakan tanggapan para pelanggannya. Variabel kinerja bauran pemasaran
yang diteliti adalah produk, tempat, harga, dan promosi. Data dari 72 kuesioner
yang disebarkan kepada para pelanggan Shafira menjadi sumber data primer.
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan kinerja bauran
pemasaran di PT. Shafira Laras Persada 28 Bandung sudah diterapkan dengan
baik. Hal ini terlihat pada tanggapan positif responden untuk setiap indikator dari
sub variabel kinerja bauran pemasaran. Tingkat loyalitas pelanggan pun tergolong
tinggi. Dengan tingkat keyakinan 95 % dihasilkan nilai uji analisis statistik yang
menunjukkan bahwa penerapan kinerja bauran pemasaran produk busana Muslim
Shafira mempengaruhi proses pembentukan loyalitas pelanggannya sebesar 94,5%
dan sisanya sebesar 5,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
DAFTAR ISI
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran