Anda di halaman 1dari 52

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PRODI DIII GIZI


POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
(EDISI REVISI 1)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
JURUSAN GIZI
2017

1
TIM PENYUSUN PEDOMAN PENULISAN KTI
PRODI DIII GIZI
POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
TAHUN 2017

1. Zenderi Wardani, S.Gz., M.Si


2. Ori Pertami Enardi, S.Gz., MPH
3. Ade Devriany, SKM., M.Kes
4. Novidiyanto, S.TP., MPH
5. Hamdani SP Ginting, MPH
6. Emilia, M.Gizi
7. Fitrah, M.Kes
8. Ratmawati, S.Gz
9. Sutyawan, S.Gz
10. Ambar Wicaksono, S.Gz
11. Jelsi Angri, S.Gz
12. Yuliansyah Saputra, S.Gz
13. Kurnia Sari, AMG
14. Retno Febrianti, AMG
15. Selastia T Ningrum, AMG

2
KATA PENGANTAR

Karta Tulis Ilmiah (KTI) merupakansalah satu bentuk pelaksanaan


Ujian Akhir Program atau tugas akhir yang dipersyaratkan untuk
mendapatkan sebutan Ahli Madya (A.Md) dan merupakan kegiatan penelitian
ekperimental atau teoritis, analisis komputasi, penelitian pustaka, dan
sebagainya.
Buku pedoman ini merupakan buku pedoman revisi 1, yang disusun
sebagai pedoman bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pangkalpinang, khususnya Jurusan Gizi untuk menyusun rencana penelitian
atau pun laporan akhir penelitian dalam bentuk Karta Tulis Ilmiah (KTI). Agar
pelaksanaan tugas akhir dapat berjalan dengan baik, maka mahasiswa perlu
memahami tata cara penulisanKTI mulai dari prosedur, format, syarat-syarat
administrasi, serta cara penulisan KTI yang telah ditetapkan.
Format dan tatacara penulisan yang termuat dalam pedoman ini
diharapkan menjadi panduan khusus yang berlaku untuk penulisan KTI,
disamping panduan umum yaitu, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah. Dengan demikian
pedoman ini hendaknya menjadi kesatuan rujukan bagi mahasiswa.
Semoga uraian ringkas dalam buku ini dapat membantu kelancaran
pelaksanaan tugas akhir KTI baik bagi mahasiswa, dosen pembimbing,
maupun staf administrasi.

Pangkalpinang, September 2014

Tim Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ..................................................................................... 1

Tim Penyusun ..................................................................................... 2

Kata Pengantar .................................................................................... 3

Daftar Isi ............................................................................................... 4

Bab I PENDAHULUAN ................................................................... 5

Bab II PETUNJUK PENYUSUNAN


A. Bagian Awal ....................................................................... 6
B. Bagian Utama .................................................................... 11
C. Bagian Akhir ...................................................................... 14

Bab III PETUNJUK PENGETIKAN


A. Bahan dan Ukuran ............................................................. 18
B. Pengetikan ......................................................................... 18
C. Jarak dan Spasi ................................................................. 18
D. Batas Sembir ..................................................................... 19
E. Pengisian Ruang Tulis ....................................................... 19
F. Alinea Baru ........................................................................ 19
G. Permulaan Kalimat ............................................................ 19
H. Perbaikan Kesalahan......................................................... 19
I. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku .................................. 19
J. Judul, Sub Judul dan lainnya ............................................. 20
K. Rincian ke bawah .............................................................. 21
L. Letak Simetris .................................................................... 22
M. Bilangan dan Satuan ......................................................... 22
N. Penomoran ........................................................................ 22
O. Tabel dan Gambar ............................................................. 22
P. Bahasa .............................................................................. 23
Q. Penulisan Nama ................................................................ 24
R. Daftar Pustaka ................................................................... 25

Bab IV PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN DAN KTI


A. Sistematika Penulisan ....................................................... 28
B. Isi Tulisan .......................................................................... 28
C. Penyajian .......................................................................... 28
D. Tanya jawab ...................................................................... 29

Bab IV PENUTUP ................................................................................ 30


Lampiran ............................................................................................. 31

4
BAB I
PENDAHULUAN

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan karya tulis mahasiswa yang


dipersyaratkan sebagai salah satu bentuk pemenuhan tugas akhir untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya. KTI ditulis sebagai hasil kegiatan akademik
berupa penelitian ilmiah yang dapat berbentuk penelitian eksperimental atau
teoritis, analisis komputasi, penelitian pustaka, dan sebagainya. KTI
dimaksudkan sebagai latihan bagi mahasiswa untuk belajar mandiri, serta
untuk menuangkan hasil kegiatan penelitian dalam suatu karya tulis secara
sistematis dan metodologis.
Karya Tulis Ilmiah sebagai karya tulis yang dipersyaratkan dalam
menyelesaikan pendidikanDiploma Tiga pada Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang mempunyai bobot sebesar 2 SKS. Oleh karena itu, pemilihan
judul penelitian beserta tingkat kedalaman dan keluasan kegiatan penelitian
perlu disesuaikan dengan bobot 2 SKS tersebut. Hal ini perlu dipikirkan
dengan bimbingan dan persetujuan dosen pembimbing KTI.
Penulisan laporan tugas akhir berupa KTImemerlukan aturan khusus,
dalam hal ini disesuaikan dengan format penulisan ilmiah. Mekanisme
pengelolaan kegiatan karya tulis di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
diuraikan dalam buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Ketentuan
mengenai cara penulisan ilmiah dijelaskan dalam bab II "Petunjuk
Penyusunan", sedangkan format pengetikan KTI diuraikan dalam bab III
”Petunjuk Pengetikan”.
Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiahini, untuk seterusnya
disebut panduan KTI bertujuan memudahkan mahasiswa dalam menyusun
KTI. Ketentuan dalam panduan KTI ini, beserta semua format yang
terkandung di dalamnya, harus diikuti dalam penulisan KTI. Panduan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berusaha mencakup semua segi yang
berkaitan dengan penulisan KTI, meskipun dari semula sudah disadari
bahwa akan terdapat kekurangan juga.

5
BAB II
PETUNJUK PENYUSUNAN

Karya Tulis Ilmiah terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir.

A. Bagian Awal
Bagian awal KTI dimulai dari sampul luar sampai dengan daftar arti dan
lambang. Susunan bagian awal dirinci seperti berikut:
1) Halaman sampul depan
2) Halaman sampul samping
3) Halaman pengajuan
4) Halaman pernyataan keaslian
5) Halaman pengesahan
6) Prakata (kata pengantar)
7) Abstrak dalam bahasa Indonesia
8) Abstract (bahasa Inggris)
9) Daftar isi
10) Daftar tabel
11) Daftar gambar
12) Daftar lampiran
13) Daftar arti lambang dan singkatan

1. Halaman Sampul Depan


Halaman sampul depan memuat judul KTI, lambang Poltekkes
Kemenkes Pangkalpinang, kata "KARYA TULIS ILMIAH", nama dan nomor
mahasiswa, nama lembaga, dan tahun penyelesaian KTI.
a. Judul KTI dibuat singkat, jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah
yang hendak diteliti dan tidak membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam. Judul maksimum terdiri dari 20 kata.
b. Lambang Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dengan ukuran 3,5 cm x
3,5 cm diletakkan simetris terhadap sisi kiri dan kanan sampul depan.
c. Nama mahasiswa ditulis lengkap dalam huruf kapital. Di bawah nama
dicantumkan nomor induk mahasiswa.

6
d. Lembaga adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Politeknik
Kesehatan Pangkalpinang, Jurusan Gizi.
e. Tahun penyelesaian KTI adalah tahun saat KTI diserahkan.

Judul KTI
Jenis huruf (font) : Times New Roman (kapital/huruf be-
sar)
Ukuran huruf : ukuran 14, cetak tebal (bold)
Kata ”KARYA TULIS ILMIAH” : sama dengan judul kalimat dibawah
KTI jenis huruf sama, ukran 12 cetak
tebal
Kata ”oleh” : ukuran 12, cetak tebal
Nama Mahasiswa : ukuran 14, cetak tebal
NIM : ukuran 14, cetak tebal
Tahun penyelesaian : ukuran 14, cetak tebal
Contoh halaman sampul depan dapat dilihat dalam Lampiran 1.

2. Halaman Sampul Samping


Halaman sampul samping berisi judul KTI pada bagian atas, dan berisi
nama serta nomor mahasiswa pada bagian bawah.Cara penulisan mengiktui
cara penulisan sampul depan. Contoh halaman sampul samping diberikan
dalam Lampiran 2.

3. Halaman Pengajuan
Halaman pengajuan berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul
depan, diketik di atas kertas putih dengan tambahan penjelasan maksud
penulisan KTI di bawah nomor induk mahasiswa, yaitu "Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh Derajat Ahli Madya Gizi”. Cara
penulisan mengikuticara penulisan sampul depan, dan kata “untuk
memenuhi dst...” dicetak tebal ukuran 14. Contoh halaman judul diberikan
dalam Lampiran 3.

7
4. Halaman Pernyataan Keaslian
Halaman ini berisi pernyataan penulis/penyusun bahwa KTI yang
dibuatnya benar-benar hasil karya sendiri, asli, bukan hasil menjiplak,
menyadur dan menyalin dari karya orang lain serta kesediaan menanggung
semua konsekuensi jika ternyata kemudian hari terbukti
berbohong/memberikan pernyataan tudak benar.Khusus untuk halaman
pernyataan digunakan spasi 1,5 dengan kata “Pernyataan” dan Judul ditulis
dengan ukuran huruf 14, kapital dan cetak tebal.Contoh halaman judul
diberikan dalam Lampiran 4.

5. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat kata "KARYA TULIS ILMIAH", judul KTI, nama
mahasiswa yang ditulis dengan huruf kapital, nomor induk mahasiswa,
pernyataan disetujui dan disahkan, tanggal persetujuan, nama dan tanda
tangan dosen pembimbing serta mengetahui Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pangkalpinang. Kata “Karya Tulis Ilmiah”, judul KTI,
dan nama serta NIM dicetak dengan huruf kapital ditebalkan dengan ukuran
14. Selain itu, ditulis dengan ukuran 12 dan cetak tebal. Contoh halaman
persetujuan pengesahan dapat dilihat dalam Lampiran 5.

6. Halaman Pedoman Penggunaan KTI


Halaman pedoman penggunaan KTI dicetak pada halaman baru dan
diberi judul PEDOMAN PENGGUNAAN KTI. Halaman ini memuat pedoman
penggunaan KTI. KTI dalam bentuknya yang asli bukan merupakan hasil
terbitan, sehingga peredarannya sangat terbatas. Isi, format, dan cara
penulisan halaman pedoman penggunaan KTI dapat dilihat pada lampiran 6.

7. Kata Pengantar
Kata Pengantar memuat maksud penulisan, ucapan terima kasih
kepada mereka yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian. Kata
Pengantar harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
tidak dibenarkan menggunakan ungkapan-ungkapan dalam bahasa daerah
ataupun penggunaan bahasa tidak resmi.Langgam/laras bahasa yang
digunakan harus mencerminkan sifat ilmiah.

8
Cara menulis kata pengantar beraneka ragam, tetapi hendakya
menggunakan kalimat yang baku. Ucapan terima kasih agar dibuat tidak
berlebihan dan dibatasi hanya untuk orang-orang yang secara nyata
memberikan sumbangan dalam materi KTI (scientifically related) dan jika
termasuk kepada orang-orang yang berperan pada penyusunan KTI,
hendaklah terbatas pada keluarga atau yang dianggap keluarga. Contoh
Kata Pengantar sengaja tidak diberikan.

8. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang isi KTI dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin
melihat suatu judul bab atau sub bab. Daftar isi memuat nomor bab, nomor
sub bab, judul bab, judul sub bab, dan nomor halaman tempat judul bab dan
judul sub bab dimuat.
Nomor bab ditulis dengan angka romawi tanpa diakhiri dengan titik,
sedangkan nomor sub bab ditulis dengan angka romawi dan angka arab
yang dipisahkan oleh sebuah titik, angka romawi menunjukkan nomor bab,
sedangkan angka arab menunjukkan nomor urut sub bab dalam bab. Nomor
dan judul sub pada sub bab, jika ada, tidak perlu dimuat dalam daftar isi.
Judul bab, judul sub bab dan sub pada sub bab ditulis dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf kapital.
Judul bab dan judul sub bab tidak diakhiri dengan titik, sebab judul bukanlah
kalimat. Contoh daftar isi dapat dilihat dalam Lampiran 8.

9. Daftar Tabel
Daftar Tabel memuat urutan nomor tabel, judul atau nama tabel beserta
dengan nomor halaman tempat tabel dimuat.Penulisan nomor tabel sama
dengan penulisan nomor gambar, penulisan judul atau nama tabel juda sama
dengan penulisan judul gambar.
Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah
dibaca. Suatu angka dengan angka di bawahnya atau angka di atasnya
berjarak satu spasi. Tabel diletakkan pada halaman naskah sedemikian
sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang boleh dicetak dan
tabel terletak simetrik (centered). Tabel yang memerlukan kertas yang lebih

9
besar dari halaman naskah dapat diterima. Akan tetapi sebaiknya hanya
tabel yang jika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja
yang dimasukkan dalam teks bagian utama. Tabel yang lebih besar
diletakkan pada lampiran.
Untuk data sekunder yang berbentuk tabel dan berasal dari satu
sumber dicantumkan nama penulis dan tahun nomor urut pustaka dalam
daftar pustaka di belakang atau di bawah judul tabel. Tabel yang memuat
data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan data dari satu
sumber dicetak atas (superscript) dan superscript tersebut dijelaskan pada
catatan kaki di bawah tabel. Sumber tersebut dapat pula dituliskan pada satu
kolom khusus pada tabel; dalam hal ini tidak diperlukan superscript. Contoh
daftar tabel diberikan dalam Lampiran 9.

10. Daftar Gambar


Jika dalam KTI memuat grafik, ilustrasi, foto, peta, diagram, bagan, dan
denah, maka perlu adanya daftar gambar yang memuat urutan judul gambar
beserta dengan nomor halamannya. Daftar gambar memuat nomor gambar,
judul gambar, dan nomor halaman tempat gambar/ilustrasi dimuat.
Nomor gambar ditulis dengan dua angka yang dipisahkan oleh sebuah
titik. Angka pertama ditulis dengan angka romawi menunjukkan nomor bab
tempat gambar tersebut terdapat, sedangkan angka kedua ditulis dengan
angka Arab menunjukkan nomor urut gambar/ilustrasi dalam bab.
Judul atau nama gambar/ilustrasi ditulis dengan huruf kecil, kecuali
huruf pertama kata pertama yang ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris
judul gambar dipisahkan dengan satu spasi.
Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun di daftar pustaka belakang di bawah
judul. Gambar boleh berwarna. Khusus untuk foto/potret dapat ditempatkan
pada kertas naskah dengan lem yang tidak mudah terlepas. Potret dianggap
gambar, karena itu diberi nomor dan judul seperti halnya gambar. Potret
dapat pula dipindai (di scan). Contoh daftar gambar diberikan dalam
Lampiran 10

10
11. Daftar Lampiran
Daftar lampiran dibuat apabila KTI dilengkapi dengan lampiran.
Lampiran dapat terdiri atas beberapa buah. Lampiran dapat memuat
keterangan tambahan, penurunan rumus, kuisioner, contoh perhitungan,
program komputer, keluaran program, data mentah dan sebagainya, yang
kalau dimasukkan ke dalam bagian utama KTI akan mengganggu kelancaran
pengutaraan KTI. Daftar lampiran berisi judul lampiran beserta nomor
halamannya. Semua lampiran diberi nomor urut dengan huruf Arab, berupa
angka 1, 2, 3, ...... Lampiran didahului oleh satu halaman yang memuat kata
LAMPIRAN di tengah halaman. Halaman in tidak diberi nomor.
Cara penulisan judul lampiran dan judul sub lampiran sama seperti pe-
nulisan judul bab dan sub bab dalam daftar isi. Contoh daftar lampiran dapat
dilihat pada Lampiran 11.

12. Intisari dan Absract


Intisari dan absract berupa uraian singkat tetapi lengkap yang membe-
rikan gambaran menyeluruh tentang isi KTI. Intisari ditulis dalam bahasa
Indonesia sedangkan absract ditulis dalam bahasa Inggris. Intisari dan
abstract tidak melebihi 500 kata dan dilengkapi dengan kata kunci dan
keywords. Intisari dan Abstract ditulis dalam lembar halaman yang berbeda.
Di dalam abstrak tidak boleh ada referensi. Contoh Intisari dan abstract dibe-
rikan dalam Lampiran 12 dan lampiran 13.

B. Bagian Utama
Bagian utama KTI memuat lima bab : Bab 1 Pendahuluan, Bab 2
Tinjauan Pustaka yang antara lain berisi Landasan Teori dan Hipotesis
(apabila diperlukan),Bab 3 Metode Penelitian, Bab 4 Hasil dan Pembahasan,
serta Bab 5 Kesimpulan dan Saran.
1. Pendahuluan
Bab IPendahuluan, harus memuat hal-hal berikut:
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Keaslian Penelitian

11
E. Manfaat penelitian.
Latar belakang berisi alasan mengapa masalah yang dikemukakan
dalam KTI itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Disamping itu
juga dikemukakan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam lingkup
permasalahan yang lebih luas. Rumusan masalah (statement of the problem)
berisi masalah yang hendak dibicarakan dalam KTI. Masalah yang hendak
diselesaikan dinyatakan dengan jelas, tegas dan terinci. Keaslian penelitian
mengemukakan penelitian sejenis yang pernah dilakukan dengan
menguraikan persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang sekarang
dilakukan. Jumlah penelitian sejenis yang dikemukakan minimal 2 karya
penelitian. Tujuan penelitian menjelaskan secara khusus hal-hal yang ingin
dicapai dari penelitian tersebut, sedangkan manfaat penelitian menguraikan
manfaat dari penelitian bagi ilmu pengetahuan (teoritis) ataupun
pembangunan negara (praktis).
Judul bab, yaitu Pendahuluan ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama, dicetak sejajar dengan Bab I tanpa titik di belakang huruf terakhir
dan diletakkan secara simetrik (centered) pada halaman.
2. Tinjauan Pustaka
Pada hakikatnya, hasil penelitian seseorang peneliti bukanlah suatu
penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan
dengan hasil penelitian sebelumnya. Pada bab tinjauan pustaka harus
dielaborasi hasil-hasil yang telah diperoleh yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti. Tinjaun pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil
penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Fakta-fakta yang dikemukakan
sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Dengan demikian tinjauan
pustaka berupa metode dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim
maupun yang akan digunakan.
Tinjaun pustaka disusun berdasarkan urutan perkembangan/penemuan
ilmu pengetahuan yang digunakan. Dari keseluruhan tinjauan ini, peneliti
dapat merumuskan hipotesis pengarah sebagai acuan dalam pengumpulan
dan pengolahan data.Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
disimpulkan dalam tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

12
Hipotesis tidak harus ada dalam penelitian.Contoh pengacuan pustaka
diberikan dalam Lampiran 14.

3. Metode Penelitian
Metode penelitian mengandung uraian dan bahan atau materi
penelitian, alat, tata cara penelitian, variabel dan data yang akan dikaji, dan
cara analisis yang akan dipakai.
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Bagian ini menjelaskan pendekatan penelitian yang digunakan. Perlu
ditekankan apakah penelitian ini sepenuhnya menggunakan
pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Pada bagian ini juga dijelaskan
jenis atau rancangan penelitian yang digunakan, apakah studi kasus,
studi observasional atau eksperimental
b. Lokasi Penelitian
Bagian ini menguraikan lokasi penelitian yang dipilih dan alasan
pemilihannya dihubungkan dengan topik penelitian. Alasan memilih
lokasi didasarkan pada pertimbangan kesesuaian dengan topik
penelitian, ketertarikan dan keunikannya. Dengan pemilihan lokasi
yang demikian diharapkan penemuan hal-hal baru dan bermakna.
c. Sumber Data
Bagian ini melaporkan jenis dan sumber data yang dikumpulkan.
Uraian meliputi data mengenai apa saja yang dikumpulkan,
bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan responden untuk
data yang dimaksud, alat ukur yang digunakan dengan cara
bagaimana data tersebut diperoleh.
d. Prosedur Pengumpulan Data
Bagian ini melaporkan teknik pengumpulan data yang digunakan
misalnya wawancara, observasi, penggunaan dokumen dan
sebagainya
e. Teknik Analisis Data
Bagian ini menjelaskan bagaimana proses analisis data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan dilakukan.

13
4. Hasil dan Pembahasan
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian dan
pembahasan dapat dipecah menjadi sub judul atau bersifat terpadu dan tidak
dipecah menjadi sub judul tersendiri. Pembahasan tentang hasil yang dipe-
roleh berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara
statistik. Selain itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan ha-
sil penelitian terdahulu yang sejenis.
5. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan
dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipote-
sis. Kesimpulan merupakan elaborasi dan rincian kesimpulan yang ditulis-
kan pada abstrak. Saran yang dapat diberikan misalnya berupa saran untuk
pengembangan penelitian lebih lanjut, dan kegunaan praktis di lapangan

C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Pustaka dalam KTI ini adalah semua rujukan dari suatu pustakayang
dikutip dalam teks KTI. Ada berbagai cara penulisan rujukan pustaka dalam
teks KTI, namun dalam hal ini, penulisan semua rujukan yang berasal dari
suatu pustaka (buku, majalah ilmiah, jurnal, buletin, prosiding ataupun situs
web/website) yang dituliskan dalam teks KTI hanya nama penga-
rang/penulisnya dan tahun penerbitannya saja, dan yang harus dituliskan
adalah nama akhir/nama keluarga/nama marga sesuai dengan cara penuli-
san oleh pengarang/penulisnya itu sendiri, lengkap dengan tahun penerbi-
tannya, tanpa menuliskan nama penerbitnya.
Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, tesis, dan disertasi dapat dijadikan daftar
pustaka sebab, meskipun tidak diterbitkan, pada umumnya dapat ditemukan
di perpustakaan. Sumber-sumber yang tidak diterbitkan tidak dimuat dalam
daftar pustaka, dapat dicantumkan pada catatan kaki (foot-note) pada hala-
man bersangkutan. Namun dianjurkan untuk menghindari catatan kaki dan
sedapat mungkin diusahakan agar hal tersebut diuraikan/diungkapkan men-
yatu dalam teks KTI. Buku ajar (textbook) yang dimuat dalam daftar pustaka
supaya diusahakan pustaka yang paling mutakhir.

14
Dalam teks KTI, penulisan pengarang/penulis yang lazim maksimal
adalah dua orang penulis, sedangkan jika lebih dari itu, nama penulis yang
ditulis adalah pernulis pertama diikuti dengan dkk. atauet all. (yang artinya
dan kawan-kawan). Jika dalam teks KTI ada penulisan rujukan dengan dkk.
atauet all., maka nantinya dalam Daftar Pustaka nama-nama pe-
nulis/pengarang yang sebenarnya terdiri dari lebih dari dua penulis, maka
seluruh penulis harus ditulis dengan lengkap. Cara penulisan dalam teks KTI
yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Pernyataan tentang pentingnya memahami …………(Kholil, 2010).


Hal senada tentang pentingnya memahami……………..juga disam-
paikan oleh pakar bahasa seperti Fikri dan Hotma (2011)

Untuk penulis lebih dari dua orang, yang ditulis adalah nama penulis
pertama, diikuti dengan dkk. atauet all., kemudian tahun publikasinya. Seba-
gai contoh:

Nursihahet all. (2005) menyatakan bahwa fosil gigi hominid…………..

Semua pustaka yang dirujuk dan dikutip dalam KTI, harus dituliskan
dalam Daftar Pustaka dengan lengkap dan benar cara penulisannya. Daftar
pustaka bukanlah bab tersendiri. Oleh karena itu tidak perlu diberi nomor
bab. Daftar pustaka ditulis pada halaman baru dan judul DAFTAR PUSTAKA
dicetak dengan huruf kapital tanpa titik di belakang huruf terakhir.
Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad dengan sistem Harvard
menurut nama belakang penulis dan tidak perlu nomor urut. Baris-baris dari
setiap pustaka dicetak dengan jarak satu spasi, sedangkan baris pertama
dari pustaka berikutnya dicetak satu setengah spasi di bawah garis terakhir
pustaka yang mendahuluinya. Huruf pertama dari baris pertama dari setiap
pustaka merupakan huruf awal penulis pertama. Baris kedua yang
merupakan kelanjutan pustaka dari baris pertama, huruf awalnya dimulai
lima ronggak (ruang antara dua huruf) dari huruf pertama dari baris
pertama(lihat contoh).

15
Untuk penulisan nama Indonesia yang tidak mengandung nama
keluarga ditulis seperti dikehendaki yang mempunyai nama tersebut, seperti
yang ditulisnya sendiri pada waktu menulis naskah atau bukunya.
Daftar pustaka berisi semua pustaka yang digunakan dalam menyusun
KTI. Semua pustaka yang tercantum pada daftar pustaka harus benar-benar
dirujuk dan terkutip dalam penulisan teks KTI. Daftar pustaka dapat terdiri
dari makalah, buku, proisiding yang diterbitkan dan yang lazim ditemukan di
perpustakaan seperti buku, jurnal, buletin, prosiding ataupun situs web.
Penulisan daftar pustaka untuk pustaka yang berbentuk makalah di
majalah ilmiah, jurnal, buletin, atau prosiding mengikuti aturan berikut:
a. jika terdiri atas penulis tunggal, maka yang ditulis dalam Daftar Pustaka
adalah nama keluarga penulis (nama belakang) yang ditulis di depan,
diakhiri dengan koma, kemudian disusul dengan inisial/singkatan nama
kecilnya atau jika tanpa nama pertama/nama kecil, maka diakhiri dengan
sebuah titik, kemudian tahun publikasi lalu diikuti tanda titik, disusul judul
makalah/jurnal yang dituliskan dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
judul yang ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan sebuah tanda
titik, kemudian nama jurnal yang ditulis dengan huruf miring/italicdan jika
jurnal tersebut diperoleh melalui web internet maka diberi keterangan
dalam kurung (Online), volume dan nomor dan diakhirialamat sumber
rujukan tersebut, dengan keterangan kapan diakses, diantara dua kurung;
sebagai contoh:

Sovaid,M. 2010. Thyroid Function Studies and Goiter Prevalence in Nor-


mal Pregnant Iranian Women.Iranian Journal Medical Science,
(Online), Vol.25, No.3, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12
Februari 2012).

b. jika penulis terdiri atas dua penulis, untuk penulis pertama ditulis seperti
pada butir 1 kemudian diikuti kata dan, disusul nama keluarga penulis
kedua disusul dengan inisial nama kecilnya, kemudian tahun publikasi
yang diikuti tanda titik, disusul judul makalah yang dituliskan dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama judul yang ditulis dengan kapital dan diakhiri
dengan sebuah koma, kemudian nama jurnal yang ditulis dengan huruf
miring/italicdan halaman publikasinya; sebagai contoh:

16
Soeharyo H. dan Djokomoeljanto. 2002. Aspek Sosio Kultural pada
Program Penanggulangan GAKY.Jurnal GAKY Indonesia, Vol.1,
No.9.

c. jika rujukan terkutip dalam teks KTI terdiri lebih dari dua orang, maka da-
lam daftar pustaka semua pengarang harus dituliskan, diawali dengan
nama keluarga dari penulis pertama seperti pada butir 1, lalu penulis
berikutnya seperti pada butir 2. Sebagai contoh:

Kartono,D., Murdiana, A., Permaesih, D., Djokomoelyono, T. dan Rah-


mawati B. 2001.Urinary Iodie Concentration and Iodized Oil Cap-
sules Distribution amongs Pregnant Women.Gizi Indonesia, Vol.4,
No.10.

Beberapa hal berikut harus diperhatikan juga dalam penulisan daftar


pustaka:
a. Nama majalah atau jurnal ditulis dengan huruf miring (italic) dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis dengan huruf
kapital dan disingkat sesuai dengan kebiasaan internasional dan diakhiri
dengan tanda titik, disusul olehvolume dan diakhiri dengan nomor jilid
makalah.
Cara penulisan pustaka yang berupa bab atau artikel yang dimuat da-
lam sebuah buku dapat dilihat dalam lampiran. Perbedaan yang jelas adalah
ditulisnya judul buku dengan huruf miring dan dicantumkan nama penerbit
dan kota penerbit buku.Selengkapnya Daftar Pustaka disusun seperti contoh
dalam Lampiran 15.

2. Lampiran
Untuk kesempurnaan suatu Karya Tulis Ilmiah, sering diperlukan ura-
ian atau keterangan tambahan yang penting, tetapi bila ditempatkan dalam
bagian utma akan mengganggu kesinambungan dan alur tulisan. Lampiran
dapat berupa daftar pertanyaan (questionnaire), transkrip wawancara, lem-
bar hitungan, print-out statistic dan daftar riwayat hidup.
Tata cara penulisan lampiran diatur sebagai berikut:
a. Setiap lampiran diberi nomor urut mulai dari nomor 1 samapi selesai
b. Nomor halaman dalam lampiran adalah kelanjutan dari nomor hala-
man pada bab sebelumnya.

17
BAB III
PETUNJUK PENGETIKAN

Tatacara pengetikan meliputi : bahan dan ukuran, pengetikan, penomo-


ran, pembuatan daftar tabel dan gambar, bahasa, dan tatacara pengacuan
nama penulis.
A. Bahan dan Ukuran
1. Bahan
KTI dibuat dengan kertas HVS 80 gr/m2, tidak boleh diketik bolak balik,
dan dijilid rapi dengan sampul kertas buffalo berwarna biru tanpa karton dan
dilaminasi. Naskah KTI asli dicetak 7 (tujuh) eksemplar dan dapat dicetak
dengan membuat fotokopinya pada kertas HVS 80 gr/m 2
2. Ukuran
KTI dicetak atau diperbanyak dengan kertas berukuran A4 (21cm x 30cm).

B. Pengetikan
1. Naskah laporan diketik dengan komputer dalam huruf times new ro-
man, huruf ukuran 12 dan dicetak dengan tinta warna hitam.
2. Huruf miring atau huruf khusus lain dapat dipakai untuk tujuan tertentu,
misalnya untuk menandai istilah asing/daerah.
3. Kata-kata judul pada sampul, judul bab menggunakan huruf ukuran 14
dan ditebalkan (bold).
4. Khusus pada pencetakan gambar-gambar berwarna, pada naskah asli
dapat dicetak berwarna.
5. Tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi
memakai tinta hitam.

C. Jarak dan Spasi


Penulisan teks menggunakan spasi ganda, kecuali untuk abstrak,
abstract, kutipan langsung, catatan, kaki, judul diagram, judul tabel, judul
gambar, dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. Rumus diketik
dengan jarak spasi sesuai dengan kebutuhan.

18
D. Batas Sembir (margin)
Penulisan menggunakan rata kiri-kanan dengan batas-batas
pengetikan sebagai berikut;
1. Tepi atas dan tepi kiri : 4cm.
2. Tepi bawah dan tepi kanan : 3cm.
Nomor halaman dicetak dikanan atas di luar batas sembir. Nomor
halaman ridak dicetak pada halaman pertama (awal) setiap bab tetapi
tetap diperhitungkan.

E. Pengisian Ruang Tulis


Ruang tulis, yaitu bagian halaman yang terdapat di sebelah dalam
batas sembir, yang sedapat mungkin diisi penuh, artinya pengetikan harus
dimulai dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan dan jangan sampai ada
ruangan yang terbuang kecuali alinea baru, persamaan, daftar, gambar, atau
hal-hal yang khusus.

F. Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-7 dari batas kiri ketikan.

G. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus yang mengawali suatu kalimat harus
dieja, misalnya : Sepuluh ekor tikus (mengikuti kaidah EYD). Tidak memulai
paragraf baru pada dasar halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk
sedikitnya dua baris. Baris terakhir sebiah paragraf jangan diletakkan pada
halaman baru berikutnya, tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar
halaman.
Huruf pertama sesudah tanda baca koma (,), titik-koma (;), titik ganda
(:), dan titik (.) dicetak dengan menyisihkan suatu ronggak (ruangan antara
dua huruf) di belakang tanda baca tersebut. Bab baru harus dimulai dengan
nomor halaman baru.
Dalam KTI sangat tidak dianjurkan menggunakan catatan kaki
(footnote), namun jika hal tersebut sangat terpaksa untuk dilakukan, maka
cara pencatatan kaki dapat dibaca pada uraian selanjutnya.

19
H. Perbaikan Kesalahan
Naskah KTI yang telah dipersiapkan harus dicetak sebelum
melaksanakan Ujian KTI dan tidak boleh mengandung kesalahan format
dan/atau perbaikan kesalahan. Jika ternyata masih terdapat keteledoran dan
kesalahan maka konsekuensinya naskah KTI harus dibongkar dan dicetak
ulang. Sangat tidak dibenarkan penggunaan tip-ex, perbaikan dengan tulisan
tangan dan lain sebagainya. Telitilah hingga sempurna sebelum dicetak
sehingga tidak perlu melakukan kesalahan-kesalahan tersebut. Mintalah
teman satu bidang kajian sebagai peer reviewer untuk merevisi dan meneliti
naskah KTI sebelum dicetak.

I. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah KTI harus bahasa
Indonesia dengan keresmian yang tinggi dengan menaati tata bahasa resmi.
Kalimat harus utuh dan lengkap. Pergunakan tanda baca secukupnya dan
seperlunya. Agar dapat dibedakan anak kalimat dari induk kalimatnya,
kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan, dan sebagainya.
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami),
tidak digunakan, kecuali dalam kalimat kutipan langsung. Susunlah kalimat
sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai kata ganti
orang.
Suatu kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata bahasa. Kata
terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata asing
harus mengikuti cara yang ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut.
Gunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan kamus-kamus bidang khusus seperti Kamus
Matematika, Kamus Statistika, Kamus Gizi dan lain-lain.

J. Judul, Sub Judul, Sub Sub Judul, dan lain-lain


Kata “bab” ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama diikuti oleh
nomor bab yang ditulis dengan angka Romawi tanpa diakhiri titik dan diletak-
kan simetrik (centered) , misalnya Bab I dalam batas kertas yang boleh dice-
tak. Bab baru ditulis pada halaman baru.

20
Judul anak bab dicetak tiga spasi di bawah garis terakhir judul bab atau
baris terakhir dari sub bab yang mendahuluinya. Judul sub bab dicetak tebal
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari tiap kata yang ditulis dengan
huruf kapital. Nomor sub bab dicetak tebal pada batas tepi kiri. Judul sub bab
tidak diakhiri titik.
1. Judul harus ditulis seluruhnya dengan huruf besar, diketik tebal dan diatur
supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan ti-
tik.
2. Sub judul diketik seperti alinea baru, semua kata diawali dengan huruf
besar, kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semua diketik tebal
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai
dengan alinea baru.
3. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri dan diketik tebal, hanya
kata pertama diawali huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat per-
tama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
Contoh :

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------
Nomor sub-sub bab ditulis dengan cara seperti berikut :
1. Anemia pada remaja putri
a. -------------------
1). ----------------
a). -------------
(1) ------------

K. Rincian ke Bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah,
dapat digunakan urutan dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rin-
cian.Penggunaan tanda hubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak
dibenarkan.

21
L. Letak Simetris
Gambar, persamaan dan judul diletakkan simetris terhadap tepi kiri
dan kanan pengetikan.

M. Bilangan dan Satuan


1. Bilangan harus diketik dengan angka, misalnya 10 g bahan, kecuali pada
permulaan kalimat, angka harus dieja : Sepuluh gram bahan...
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan titik, misalnya massa telur
50,5 g.
3. Satuan yang dipakai sedapat-dapatnya satuan SI dan dinyatakan dengan
singkatan resminya tanpa titik si belakangnya, misalnya m, g, kg, cal.

N. Penomoran
1. Halaman
a. Bagian awal KTI, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil, I, ii, ………., x, xi, ….
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sam-
pai ke halaman terakhir termasuk lampiran diberi nomor dengan me-
makai angka Arab 1, 2, 3, ……..
c. Nomor halaman ditempatkan 1.5 cm di sebelah kanan atas, kecuali
kalau ada judul atau bab pada bagian atas halaman itu, maka nomor
halamannya ditulis ditengan bawah 1,5 cm dari tepi bawah.
2. Tabel dan gambar
Tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka standar (arab)
3. Persamaan
Nomor urut persamaan atau rumus matematik, reaksi kimia dan lain-
lainnya ditulis dengan angka standar (arab) didalam tanda kurung ( ) dan
ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

O. Tabel dan gambar


1. Tabel
a. Judul tabel ditempatkan di atas tabel, ditulis dari sebelah kiri dan
tanpa diakhiri dengan titik.

22
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau tidak mungkin diketik dalam
satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel
dan ditulis kata (lanjutan) tanpa judul.
c. Kalau tabel dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus
diletakkan disebelah kiri.
d. Tabel diketik dari sebelah kiri.
e. Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus dilipat,
ditempatkan pada lampiran.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak
dibedakan) dan pencetakannya diatur simetri (centered)
b. Judul gambar diletakkan di bawah gambar, ditulis dari sebelah kiri dan
tanpa diakhiri titik.
c. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di
dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
d. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian
atas gambar diletakkan di sebelah kiri.
e. Skala dan satuan pada grafik harus dibuat sejelas mungkin

P. Bahasa
1. Bahasa yang dipakai
KTI ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan ketentu-
an ejaan yang disempurnakan.
2. Bentuk kalimat
Kalimat ditulis sedapat mungkin tanpa menggunakan kata ganti orang.
3. Istilah
a. Sedapat mungkin digunkaan istilah Indonesia atau yang sudah di In-
donesiakan.
b. Jika terpaksa harus dipakai istilah asing harus dijelaskan dengan
tanda khusus secara konsisten
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Kata hubung, seperti sehingga dan sedangkan, tidak boleh dipakai un-
tuk memulai suatu kalimat.

23
b. Kata "dimana" dan "dari" atau “daripada” sebagai terjemahan dari
"where" dan "of" sering kurang tepat pemakaiannya dalam bahasa In-
donesia.
c. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
d. Pemenggalan kata,agar disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indone-
sia yang benar.
e. Penggunaan huruf kapital yang didak semestinya
f. Pemakaian bahas lisan sebagai bahasa tulisan

Q. Penulisan Nama
1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Pengacuan nama penulis menggunakan nama utama atau nama
keluarga. Dalam hal penulis lebih dari dua orang hanya disebut nama penulis
pertama diikuti dkk atau et al.
Contoh :
a. Menurut Akbar (2008)......
b. Campuran bahan pangan (Vera dan Susanti, 2009) menghasilkan ...
c. Tepung dapat dibuat dari tulang ikan (Satriawati dkk, 2012)...
Catatan:
Penulis pada contoh (c) sebenarnya berjumlah 4 orang, yaitu
Satriawati, N., Kustiawan, Wulandari, H.dan Kholil, A.
2. Nama Penulis dalam Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya dan
tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk atau et al saja.
Contoh :
Satriawati, N., Kustiawan, Wulandari, H. dan Kholil, A. tidak boleh hanya
Satriawati, N dkk atau Satriawati, N et al.
3. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri atas 2 nama atau lebih, cara penulisannya
menggunakan nama keluarga atau nama utama diikuti dengan koma dan
singkatan nama-nama lainnya masing-masing diikuti titik.
Contoh :
a. Muhammad FebriAkbar ditulis :Akbar, M.F.
b. Akhmad Fikri Ozil ditulis :Ozil, A.F.

24
c. Selastia Tama Ningrum ditulis : Ningrum, S.T.
4. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan singkatan :
Contoh :
a. Novidianto A.I ditulis : Novidiantoi A.I
b. AmbarW. JailaniJr ditulis : Jailani Jr, A.W
5. Nama dengan garis penghubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dirangkai dengan garis penghubung.
Contoh :
Al-Farabi, El-Imron
6. Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan dalam
penulisan nama kecuali dalam ucapan terimakasih.

R. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang benar-benar diacu dalam
KTI dan disusun sebagai berikut :
1. Ke bawah menurut abjad nama utama atau nama keluarga penulis
pertama.
2. Ke kanan :
a. Buku : penulis, tahun ,judul buku, jilid, terbitan ke, nama penerbit dan
kota.
b. Majalah : penulis, tahun, judul tulisan, nama majalah (dengan
singkatan resminya), jilid dan halaman.
Hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam penulisan KTI
dijelaskan dibawah ini:
1. Cetak Miring (Italic)
Ukuran huruf yang dipakai untuk cetak miring harus sama ukurannya
dengan huruf untuk naskah. Cetak miring digunakan untuk judul buku dan
nama majalah ilmiah. Lihat contoh-contoh pada daftar pustaka pada lampi-
ran. Pada umumnya cetak miring digunakan pada kata atau istilah untuk
memberikan penekanan khusus atau menarik perhatian dan pada istilah atau
kata selain bahasa Indonesia baku.

25
2. Penulisan Rumus dan Perhitungan Numerik
Sebuah rumus dapat diletakkan simetrik (centered) dalam batas kertas
yang boleh dicetak. Rumus yang panjang ditulis dalam dua baris atau pebih.
Pemotongan rumus panjang dilakukan pada tanda operasi aritmatika, yaitu
tanda tambah, kurang, kali atau bagi. Setiap tanda operasi aritmatika harus
didahului an diikuti oleh sedikitnya satu ronggak (ruang antara dua kata).
Gunakan tanda kurung dalam pasangan-pasangan secukupnya untuk me-
nunjukkan hierarki operasi aritmatika dengan jelas. Hierarki tanda kurung da-
lam buku pedoman ini ditentukan sebagai berikut:
[{( )}]
Setiap rumus diberi nomor yang dituliskan di antara dua tanda kurung.
Nomor rumus terdiri atas dua angka yang dipisahkan oleh dua titik. Angka
pertama, yang berupa angka Romawi menunjukkan bab tempat rumus ter-
sebut terletak. Angka kedua yang berupa angka Arab, menunjukkan nomor
urut rumus dalam bab.
3. Kutipan
a. Kutipan yang tepat sama dengan sumber aslinya (quotasi) atau
kutipan langsung diketik dengan diapit tanda petik dua (“.........”),
diketik menjorok kedalam alinea 7 ketukan baik sisi kanan maupun sisi
kiri dalam spasi satu/ tunggal.
b. Kutipan yang menggunakan kalimat sendiri, namun tidak mengubah
makna dari sumber aslinya (parafrase) diketik dengan batas
pengetikan biasa dalam spasi ganda.
c. Penulisan sumber kutipan:
1) Penulis terletak di depan :
Menurut Sujana (2010), rumus koefesien korelasi parsial........
Menurut Stevens (Sumadi, 2010), penggolongan skala
pengukuran ......
Hasibuan dkk (2004), menyatakan .......
2) Penulisan di tengah :
Jumlah kesakitan disebabkan anemia di daerah pedesaan yang
diteliti oleh Anggraini (2012) ternyata ........
3) Penulis di belakang :

26
....... menggunakan crossectional (Singarimbun dan Effendi S.,
2001)
Menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit
infeksi (Husaini,1989).

27
BAB IV
PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN DAN KTI

Penilaian terhadap proposal penelitian maupun KTI meliputi 4 aspek,


yaitu sistematika penulisan, isi tulisan, penyajian dan tanya jawab. Teknis
penilaian menggunakan skala 100 dan masing-masing item yang dinilai
memiliki bobot tersendiri.
A. Sistematika penulisan
1. Kesinambungan antar alinea, antar bab dalam proposal penelitian,
ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu; meliputi kesesuaian
sistematia dengan pedoman, keserasian, keselarasan antar alinea,
bab, konsistensi penulisan, pengulangan kalimat yang kurang berarti.
Bobot item ini adalah 1,00.
2. Susunan kalimat/ penggunaan bahasa; meliputi penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, tata cara penulisan mengikuti kaidah
EYD, kejelasan redaksional kalimat efektif dan efesien (ringkas dan
jelas). Bobot item ini sebesar 0,50.
3. Cara penulisan kepustakaan/ rujukan; meliputi cara mengutip
kepustakaan pada seluruh naskah, cara menulis sumber kutipan,
cara menulis daftar pustaka. Bobot item ini adalah 0,50.

B. Isi tulisan
1. Kejelasan rumusan/ permaslahan dengan bobot 1,00.
2. Relevansi teori yang mendukung, dengan bobot 1,00.
3. Ketepatan metode penelitian yang digunakan dengan bobot 1,00.

C. Penyajian
1. Penyajian sesuai dengan alokasi waktu; meliputi pemanfaatan alokasi
waktu yang disediakan untuk presentasi dan proporsi waktu penyajian
antar bab. Bobot penilaian item ini adalah 0,50.
2. Kejelasan mengemukakan intisari proposal penelitian; meliputi seluruh
bab telah disampaikan, sistematika materi yang disampaikan jelas,

28
redaksional/ penucapan/ tata kalimat penyampaian runtun. Bobot
penilaian ini sebesar 0,50.
3. Kelancaran dalam penyajian dan penggunaan AVA; meliputi penyajian
lancar dan tidak tersendat-sendat, kombinasi ketepatan penggunaan
AVA untuk mendukung kejelasan penyajiandengan bobot nilai 0,50.
4. Penampilan presenter ; meliputi kerapian pakaian, kesopanan sikap
dan tata cara berbicara dengan bobot nilai sebesar 0,50.
D. Tanya jawab
1. Ketepatan jawaban ; meliputi kemampuan memahami pertanyaan dan
kecepatan serta ketepatan menjawab dengan bobot nilai 1,00.
2. Kemampuan mengemukakan argumentasi/ rasionalisasi/ penguasaan
materi pokok yang ditulis; meliputi logika penalaran dalam
mengungkapkan pikiran, sistematika penyampaian, penguasaan
materi pokok yang ditulis. Bobot penilaian ini adalah 1,00.
3. Pengetahuan penunjang; meliputi pengetahuan terkait dengan materi
pokok, sikap ilmiah, keterbukaan, penerimaan terhadap kritik dan
saran serta kejujuran. Bobot nilai pada item ini sebesar 1,00.
Penilaian hasil seminar proposal penelitian ini akan dimasukkan dalam
nilai Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah I pada semester 5. Sedangkan hasil ujian
komprehensif KTI merupakan nilai MK Karya Tulis Ilmiah II pada Ujian Akhir
Program Diploma 3 di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

29
BAB V
PENUTUP

Demikian panduan penulisan KTI ini disusun sebagai pedoman


penulisan ilmiah yang diajukan dalam bentuk usulan penelitian atau proposal
maupun dalam bentuk KTI yang berlaku di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang, khususnya pada Jurusan Gizi. Semoga panduan ini berman-
fat.

30
Lampiran 1.Contoh sampul depan

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
RENNY ANGGRAINY
141.131.221

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
JURUSAN GIZI
2017

31
Lampiran 2.Halaman Sampul Samping

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font 10


NAMA

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font. 12


JUDUL SKRIPSI

Huruf Times New Roman, bold/ tebal, font. 10

tahun

32
Lampiran 3. Contoh Halaman Pengajuan Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Derajat


Ahli Madya Gizi pada Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang

Disusun dan diajukan oleh :

RENNY ANGGRAINI
141.131.221

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
JURUSAN GIZI
2017

33
Lampiran 4. Contoh Halaman Pernyataan Keasliaan

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Renny Anggraini


NIM : 141.131.221

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa KTI saya yang berjudul:

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG

adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila di


kemudian hari terbukti bahwa KTI saya merupakan hasil jiplakan, maka saya
bersedia untuk dibatalkan sebutan Ahli Madya Gizi yang telah saya peroleh.

Pangkalpinang, 17 Agustus 2017

Renny Anggraini

34
Lampiran 5. Contoh halaman persetujuan usulan/ proposal penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG

Oleh :
RENNY ANGGRAINY
141.131.221

Disetujui untuk diseminarkan pada tanggal.................................

Pembimbing I Pembimbing II

Kustiawan, S.Gz, MPH, Sc.D. Ahmad Fikri, SST, M.Sc.


NIP 197209172001111003 NIP 197009172002121001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Dr. Abdul Kholil, SKM, M.Si.


NIP 197008072002101090

35
Lampiran. Contoh halaman pengesahan KTI setelah diseminarkan hasil penelitiannya

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG
Yang disusun oleh :

RENNY ANGGRAINY
141.131.221
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal .........................
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua,

Kustiawan, S.Gz, MPH.


NIP 197209172001111003 Tanggal .........

Anggota,

Ahmad Fikri, SST, M.Sc.


NIP 197009172002121001 Tanggal .........

Anggota,

Prof. Dr. Febri Akbar, SKM, MKM.


NIP 197009172002121001 Tanggal .........

Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Dr. Abdul Kholil, SKM, M.Si. 36


NIP 197008072002101090
Lampiran 6. Contoh Halaman Pedoman Penggunaan

PEDOMAN PENGGUNAAN KTI

KTI yang tidak dipublikasikan, terdaftar dan tersedia pada Perpustakaan di


lingkungan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, dan terbuka untuk umum dengan
ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan
diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan
seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah yang menyebutkan
sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh KTI haruslah


seizinKetua Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.

37
Lampiran 7. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................................................................................. i

Halaman Pengesahan ...................................................................................... ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

Daftar Tabel ..................................................................................................... v

Daftar Gambar ................................................................................................. vi

Daftar Lampiran ............................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................. viii

Intisari .............................................................................................................. x

Abstract................................................................................................................ xi

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
Bab II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ............................................................................. 7
1. Anemia ................................................................................... 7
2. Asupan Zat Gizi pada Anemia ............................................... 8
3. Dampak Anemia .................................................................... 10
4. Dampak Anemia pada Remaja Putri ..................................... 12
5. Penilaian Status Anemia ........................................................ 16
6. Penanggulangan Anemia ....................................................... 20
B. Kerangka/ Landasan Teoretis....................................................... 21
C. Kerangka Konseptual ................................................................... 23
D. Hipotesis....................................................................................... 23
Bab III METODE PENELITIAN

38
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 24
C. Subyek Penelitian ......................................................................... 24
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 25
E. Variabel Penelitian ....................................................................... 25
F. Definisi Operasional .................................................................... 25
G. Pengolahan Data .......................................................................... 26
H. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
I. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 27
J. Etika Penelitian ............................................................................ 27
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 28
1. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 28
2. Karakteristik Subyek Penelitian............................................. 31
3. Penilaian Status Anemia ....................................................... 32
4. Hubungan Berbagai Cara Penentuan Status Anemia ............ 35
B. Pembahasan .................................................................................. 35
1. Penilaian Status Anemia ....................................................... 35
2. Status Anemia pada Remaja Putri .......................................... 36
Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 43
B. Saran............................................................................................. 43
Daftar Pustaka .................................................................................................... 44
Lampiran

39
Lampiran 8. Daftar tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jumlah Kebutuhan Yodium Masyarakat Indonesia Per Hari.............. 11

Tabel 2. Dampak GAKY Berdasarkan Kelompok Umur ................................. 13

Tabel 3. Klasifikasi Pembesaran Kelenjar Gondok .......................................... 16

Tabel 4. Kriteria Endemis Wilayah Berdasarkan Persentasi TGR ................... 17

Tabel 5. Kriteria Endemis Wilayah Berdasarkan Rata-rata EYU..................... 18

Tabel 6. Klasifikasi Endemisitas Gondok Berdasarkan Berbagai Indikator ..... 19

Dst...............

40
Lampiran 9. Contoh daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian ....................................................... 23

Gambar 2. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 29

Gambar 3. Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan ................................. 29

Gambar 4. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .......................... 30

Dst ...................... ................................................................................................ 33

41
Lampiran 10. Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian ..................................................................... 48

Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan EYU dan Pembesaran Gondok...................... 51

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian ..................................................................... 53

42
Lampiran 11. Contoh Format arti singkatan dan lambang

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang/singkatan Arti dan keterangan


DNA Deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat
et al. Et alii, dan kawan-kawan
g Satuan bobot gram
IPK Indeks prestasi kumulatif
ppm Part per million, bagian per juta
r Koefisien korelasi
sks Satuan kredit semester
UV Ultraviolet, spektroskopi ultraviolet

43
Lampiran 12. Contoh format abstrak
INTISARI
Implementasi Keputusan Bupati Kabupaten Bangka Nomor 188.45/236/Kes/2005
(Studi Kasus Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang di Kabupaten Bangka)

Zenderi Wardani
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
zenderi.w@gmail.com

Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS) merupakan bentuk kebijakan


publik dalam meningkatkan pelayanan dasar sebagai urusan wajib pemerintah daerah
kepada masyarakat pada era otonomi yang dibiayai dari APBD.Kebijakan ini
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Bangka Nomor
188.45/236/Kes/2005.Dalam implementasi kebijakan ini masih terdapat kendala.
Kondisi inilah kemudian menjadi fokus penelitian untuk melihat proses implementasi
dari isi kebijakan dan konteks implementasi dalam pelayanan kesehatan dasar serta
rujukan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus.Penelitian yang berlokasi di Kabupat-
en Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dilakukan melalui pengumpulan
data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara ter-
hadap beberapa sumber informasi yaitu Bupati Bangka, Anggota DPRD Kabupaten
Bangka, Kepala Dinas Kesehatan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jamkesmas, Rumah
Sakit Umum Daerah Sungailiat, Puskesmas dan jajarannya serta tokoh masyarakat.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai laporan, profil dan sumber
lainnya.Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan JKSS merupakan kebijakan
inkremental dengan tipologi distributif. Berdasarkan ketentuan-ketentuan kebijakan
yang dijalankan maka secara umum proses implementasi berhasil mengoperasional-
kan program-program aksi yang telah dirancang. Hal ini terlihat dari isi kebijakan
dan konteks implementasi, antara lain bahwa sesuai tipologi kebijakan ini maka
kepentingan masyarakat sangat mendominasi. Dukungan eksekutif dan legislatif
menjadikan kebijakan ini semakin memberikan manfaat bagi berbagai
pihak.Sehingga beberapa indikator proxy mengasumsikan terjadinya perubahan da-
lam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Meskipun demikian faktor sumber
daya, terutama pembiayaan dan tenaga berpotensi menjadi faktor penghambat.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efesiensi implementasi ke-
bijakan ini maka disarankanuntuk menerapkan sistem kapitasi yang sesuai
aturannya.Penguatan ketenagaan dalam pengelolaan dan badan pelaksana (Bapel)
tersendiri diperlukan untuk proses implementasi yang optimal. Selain itu diperlukan
landasan hukum pelaksanaan kebijakan yang lebih kuat seperti peraturan daerah
(Perda).

Kata kunci : Kebijakan, Implementasi, Isi Kebijakan dan Konteks Implementasi

44
Lampiran 13. Contoh format Abstract

ABSTRACT

Implementation of Bangka District Decree No. 188.45/236/Kes/2005


(Case Study of Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang in Bangka District)

Zenderi Wardani
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
zenderi.w@gmail.com

Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS) is a form of public policy in im-


proving basic services as mandatory government affairs to public in the regional au-
tonomyera financing from local budget (APBD). This policy was approved by the
Decree of Bangka District No. 188.45/236/Kes/2005. There are many obstaclesin
implementing this policy. Then these obstacles become the research focus to see the
implementation process base on the policy content and implementation context in
basic health services and referral.
This research is explorative that using descriptive qualitative and case study
strategiesapproach. The research that located at Bangka District, Bangka Belitung
Province is conducted through primary and secondary data collection. Primary data
are obtained through interviews from some information sources suchas Bupati
Bangka, DPRD Bangka, Head of District Health Office, UPT Jamkesmas, Secretary
of SungailiatHospital, Head of Puskesmas, Private Practice of Medical Docter
(DPS) and community leaders. While secondary data are obtained from various re-
ports, profiles and other sources. Data analysis uses triangulation qualitative analy-
sis techniques.
Results showed that based on the provisions of that policy to be run, in general
can be said that the policy implementation of JKSS that is categorized as incremental
policy with distributive typology policies considered successfully in operating the
action programs that have been designed. It can be seen from the policy content and
implementation context. In accordance with this typology, community interest is very
dominant in the implementation. Executive and legislative supports make this policy
more benefits to various parties and give it contribution to community health service
change. It can be viewed from a proxy indicators that assume it. Nonetheless, re-
source factors especially finance and human resources potentially become inhibiting
factors.
To improve the implementationof this policy more effective and efficienct, some
suggestions can be considered such as implementation of an appropriate capitation
system, strengthening human resources and organization or the implementing agen-
cy (Bapel) it self separately as legal basis in implementing this policy to be local
regulation (Perda).

Keyword : Public Policy, Implementation, Policy Content and Implementation Con-


text

45
Lampiran 14. Contoh pengacuan pustaka

1. Nama penulis pada bagian permulaan dan didalam kalimat

Sumartono (1990) menyebutkan bahwa sambatan dari dua serat optik mengalami
rugi daya.
Gabungan metode konvolusi dan metode interasi telah diusulkan oleh Kusminar-
to (1991) untuk mendapatkan rekonstruksi citra yang cepat dan akurat.

Energi surya merupakan energi alternatif yang bersih dan tidak berbahaya namun
teknologinya masih cukup mahal (Dimsiki, 1979).

2. Nama penulis 2 orang

Bambang Setiaji dan Utoro (1989) memanfaatkan lempung sebagai katalisator.

3. Penulis lebih dari 2 orang

Reaktor Serba Guna Siwabesy merupakan reaktor yang bersifat unik dalam kom-
posisi bahan bakarnya (Prayoto dkk, 1989).

4. Yang diacu dari 2 sumber

Menurut Suryo Guritno (1988), Subanar dan Soeparna (1989) dan Setiadji (1990)
atau ditulis : (Suryo Guritno,1988; Subanar dan Soeparna,1989; Setiadji,1990)

5. Pengacuan dari sumber tak langsung

Ditulis
 Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Subanar dan Soeparna (Lee,1990)
 Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Subanar dan Soeparna (1989)
dalam Lee (1995)

Catatan : Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Lee.

46
Lampiran 15. Contoh daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. 1998.Kinetics of Gasification of Brown Coal.Journal of American


Chemical Society. 54: 38 –49

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Riskesdas 2013. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik

Baker, A.A., Sosro, K., dan Suditomo, B. 1998. Pembakaran Hutan di Kaliman-
tan.Majalah Kehutanan. 5: 23 – 27

Dahlan, Sopiyudin. 2001. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jilid 5. Salemba
Medika: Jakarta

Grifith, A.O. 1995. Coodinating Family and School: Mothering for Schooling.
Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No.1,
(http://olam.ed.asu.edu/epaal/, diakses 12 Februari 2012).

Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm before the
Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey.html, diakses 12 juni
2012)

Hill, R, Antony, I., Inditia, L., Goerge, A. 1997. The Mathematical Theory of Plastic-
ity. Oxford Press: Oxford

Stark, H. 1998.The Dynamics of Surface Adsorption.Proceedings of the Internal


Congress on Current Aspects of Quantum Chemistry. London, U.K., Carbo
R., Editor, Prentice Hall, 24 – 36.

Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. 1990. Jakarta: PT. Armas Duta Jaya

Wijaya, R. 1996.Diagnosis Penyakit Tipus dengan Metode PCR.Disertasi tidak


diterbitkan. Bogor: Program Doktor - Institut Pertanian Bogor

Catatan:
Daftar ini menunjukkan cara penulisan rujukan jurnal (1, 5 dan 3), buku (4 dan 7),
prosiding (8), KTI/Skripsi/Disertasi (10), dan pustaka internet berupa karya
individual(6), Dokumen Resmi tanpa penulis/lembaga (9) dan Dokumen Resmi
dengan penulis/lembaga (2)
Rujukan dari situs website : (ditulis sesuai urutan abjad)

47
Lampiran 16.Contoh penulisan judul, subjudul dan seterusnya

batas kertas

BAB I

JUDUL BAB

B. Judul Subbab

Kalimat pertama setelah subjudul ditulis sebagai alinea baru, 3 spasi di

bawah subjudul

1. Anak-subjudul pertama

Kalimat pertama sesudah anak-subjudul mulai dengan alinea baru, 2½

spasi di bawah anak-subjudul

a. Sub-anak-subjudul pertama

Kalimat pertama ditulis baris berikut sesudah sub-anak-subjudul enam

ketukan dari sembir kiri dengan huruf ditebalkan

48
Lampiran 17. Contoh format gambar

Gambar 5
Struktur Buah Stroberi (pustaka, tahun)

Barisan uraian selanjutnya dimulai 3 spasi dari garis terbawah judul gambar

50,0
45,0
40,0
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0
Petani
Buruh/
Penderas PNS TNI/ Polri Lain-lain
Tukang
Gula
Pekerjaan 45,3 41,7 10,1 1,3 1,6

Gambar 3
Grafik Distribusi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan (Pustaka, tahun)

49
Lampiran 18. Contoh penulisan tabel

Tabel 2
Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas dan DPS,
Tahun 2008 – 2009

Jumlah Kunjungan/ Tahun Persentase


Jumlah
Tahun (jiwa) Total Kunjun-
No Penduduk (ji-
Anggaran gan / Bulan
wa) Puskesmas DPS
(%)
1. 2008 241.870 146.662 53.270 6,89
2. 2009 240.137 199.030 95.229 10,21
Sumber: Data Sekunder (2011)

Baris uraian selanjutnya dimulai 3 spasi dari garis penutup label

50
Lampiran 19. Contoh format biodata

BIODATA

PAS FOTO

4x6

A. Data Pribadi
1. Nama :
2. Tempat, tanggal lahir :
3. Alamat :
4. Alamat email :
5. No.hp :

B. Riwayat Pendidikan
 Tamat SD tahun ........................................................
di ...................
 Tamat SLTP tahun ........................................................
di ...................
 Tamat SLTA tahun ........................................................
di ...................

51
Lampiran 20. Contoh halaman Pengesahan Proposal Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM STATUS ANEMIA PADA REMAJA PUTRI


DI SLTA SE – KOTA PANGAKALPINANG
Yang disusun oleh :

RENNY ANGGRAINY
141.131.221
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal .........................
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua,

Kustiawan, S.Gz, MPH.


NIP 197209172001111003 Tanggal .........

Anggota,

Ahmad Fikri, SST, M.Sc.


NIP 197009172002121001 Tanggal .........

Anggota,

Prof. Dr. Febri Akbar, SKM, MKM.


NIP 197009172002121001 Tanggal .........

Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Dr. Abdul Kholil, SKM, M.Si.


NIP 197008072002101090

52

Anda mungkin juga menyukai