Anda di halaman 1dari 31

OBESITAS PADA

REMAJA

PUSKESMAS MEMBALONG
KENAPA MASA REMAJA ITU
PENTING
 masa remaja merupakan masa transisi
penting pertumbuhan dari anak-anak
menuju dewasa.
 Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat
menentukan kematangan mereka dimasa
depan. Khususnya remaja perempuan.
REMAJA ITU USIA BERAPA....

 Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 –24 tahun.


 sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja
berlangsung pada umur 12 sampai 21 tahun dengan
pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa
remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja
akhir (18-21 tahun).
Apa sih obesitas itu ?

 Obesitas merupakan penimbunan


jaringan lemak tubuh secara berlebihan
 Obesitas merupakan masalah kesehatan
di seluruh dunia
 Sebagian besar obesitas yang terjadi
pada orang tua dimulai sejak masa
remaja
Tanda klinis obesitas
- Wajah membulat
- Pipi tembem
- Dagu rangkap
- Leher relatif pendek
- Dada membusung dengan payudara
membesar
- Perut membuncit dan berlipat
- Tungkai X, saling gesek
Kriteria obesitas
IMT = BB / TB2

IMT : indeks masa tubuh (BMI)


BB : berat badan (kg)
TB : tinggi badan (m)
OBESE : > 30
Kegemukan merupakan dampak dari terjadinya
kelebihan asupan energi dibandingkan dengan
yang diperlukan tubuh, sehingga kelebihan
asupan energi tersebut disimpan dalam bentuk
lemak. Makanan cepat saji atau fast food
mengandung energi, lemak dan karbohidrat
yang tinggi. Apabila asupan karbohidrat dan
lemak berlebih, maka karbohidrat akan
disimpan sebagai glikogen dalam jumlah
terbatas, sedangkan lemak akan disimpan
sebagai lemak tubuh. Tubuh memiliki
kemampuan menyimpan lemak yang tidak
terbatas, sehingga jika konsumsi lemak tinggi
maka resiko terjadinya kegemukan semakin
besar (Soegih dan Wiramihardja, 2009).
Penyebab obesitas idiopatik
 Faktor genetik
Orang tua gemuk :
- Jika kedua orang tua gemuk, 80%
- Jika salah satu orang tua gemuk, 40%
- Jika tidak ada yang gemuk, 15%
 Faktor Kesehatan
Ada beberapa penyakit yg bisa mengakibatkan trjdinya obesitas
antara lain
1. Hipotiroidisme
2. Sindroma Chusing
3. Sindroma Prader-Willi
Serta kelainan saraf yg dapat menyebabkan seseorang menjadi
banyak makan
 Faktor Obat-obatan

 Faktor Lingkungan
Yang termasuk ligkungan dalam hal ini adalah perilaku atau pola
gaya hidup, misalnya apa yg dmakan dan berapa kali seseorang
makan, serta bagaimana aktivitasnya setiap hari

 Faktor Psikologis
Apa yang ada dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi
kebiasaan makannya. Banyak orang memberiakan reaksi
terhadap emosinya dngan makan.
Pola diet remaja yang salah
 Pola makan remaja tidak menentu yang memicu risiko
terjadinya masalah nutrisi
 Kebiasaan makan remaja:
 Tidak sarapan
 Makan jajan sembarangan
 Ngemil
 Telat makan
 Makan tidak teratur
 Sering makan fast food dibanding sayuran
 Konsumsi soft drink
 Tidak suka sayur/buah
 Asupan makanan yang berlebihan
 Perilaku makan kurang sehat (makan terlalu cepat, porsi makan besar)
Dampak obesitas

 Faktor resiko
 Penyakit jantung koroner
 Hipertensi (remaja, risiko 6x)
 Stroke
 Gangguan fungsi hati, perlemakan hati
 Sleep apnea
 Masalah ortopedi
 Kelainan kulit
 Potensi penyakit DM
 Potensi gangguan psikologis
Problem emosinal

 Malas, ngantukan, senang ngobrol


 Tidur “ngorok”
 Tidak rapi, dekil, tampilan kurang menarik, bau badan
 Kurang pandai (pencapaian akademik rendah)
 Kurang percaya diri
 Gangguan makan pada saat remaja
Bagaimana agar tidak sampai
obesitas
 Pengaturan makan
 Pengaturan aktivitas fisik
 Perubahan perilaku & dukungan
keluarga
 Terapi obat-obatan
Karbohidrat
 Karbohidrat dikenal  zat gizi makro sumber
“bahan bakar” (energi) utama bagi tubuh.
 Sumber karbohidrat utama dalam pola
makanan Indonesia adalah beras. Di beberapa
daerah, selain beras digunakan juga jagung,
ubi, sagu, sukun dan lain-lain.
 Dalam TGS, makanan sumber karbohidrat
diletakkan sebagai dasar tumpeng (Dedeh
dkk, 2010:35).
Protein

 Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolic,


terutama pertumbuhan, perkembangan, dan
mainteen/merawat jaringan tubuh.
 Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga
dapat menyebabkan obesitas.
 Kelebihan protein memberatkan ginjal dan hati yang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. B
 atas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua
kali Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein. Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI) tahun 1998
menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) protein untuk
remaja 1,5 -2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan
dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan
dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.
Lemak

 kebutuhan lemak sebaiknya seperempat dai kebutuhan


enegi. Saat ini kebutuhan lemak ditentukan sebesar
20% dari kebutuhan energi. (Soekirman, 2006:20).
 Lemak juga sebagai sumber asam lemak esensial yang
diperlukan oleh pertumbuhan, sebagai sumber suplay
energi yang berkadar tinggi, dan sebagai pengangkut
vitamin yang larut dalam lemak.
 Cara yang digunakan untuk mengurangi diet berlemak
adalah dengan memanfaatkan aneka buah dan sayurdan
produk padi-padian dan serelia : juga dengan memilih
makanan rendah lemak dan daging tanpa lemak.
Serat

 Sera fungsinya pada tubuh adalah untuk melancarkan


proses pengeluaran tubuh. Sumber yang baik dari diet,
 misalnya: seluruh produk padi-padian, beberapa jenis
buah dan sayur, kacang-kacangan kering, dan biji-
bijian.
 Bila kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi
mineral berkurang. Meskipun serat bukan zat gizi tetapi
keberadaan serat diperlukan sekali. Serat tidak dapat
dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh bakteri
dan organism lain. Serat diperlukan untuk membentuk
‘bulk’ (volume) dalam usus (Soekirman, 2006: 31).
Zat besi

 Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan


terhadap defesiensi zat besi, dapat mengacu semua
kelompok status sosial ekonomi, terutama yang
berstatus ekonomi rendah.
 Penyebab sebagian besar oleh karena ketidakcukupan
asimilasi zat besi yang berasal dari diet, zat besi dari
cadangan dalam tubuh dengan cepatnya pertumbuhan
dan kehilangan zat besi.
 Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja oleh karena
terjadi pertumbuhan yang meningkat ekspansi volume
darah dan masa otot.
 Peran zat besi penting untuk mengangkut oksigen dalam
tubuh dan peran lainnya dalam pembentukan
Kalsium

 Pertumbuhan tinggi pada masa remaja mencapai 20 %


pertumbuhan tingginya dewasa dan 40 % masa dewasa.
 Kebutuhan kalsium pararel dengan pertumbuhan, dan
meningkat dari 800 mg/hari menjadi 1200 mg/hari pada
kedua jenis kelamin pada umur 11-19 tahun. Retensi
kalsium pada remaja mencapai 200 mg/hari dan pada laki-
laki antara 300-400 mg/hari.
 Kebutuhan kalsium sangat tergantung pada jenis kelamin,
umur fisiologis, dan ukuran tubuh.Kalsuim yang penting
pada remaja untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang
sehingga tulang dapat terpenuhi.
 Faktor utama yang mempengaruhi kalsium adalah
kecukupan asupan vitamin baik dari diet maupun sinar
matahari.
Seng

 Seng merupakan mineral mikro esensial. Seng


diperlukan untuk sistem reproduksi, pertumbuhan janin,
system pusat syaraf, dan fungsi kekebalan tubuh
(Soekirman, 2006 : 32).
 Seng didapatkan sebagai komponen sekitar 40
metaloenzim terlibat dalam proses metabolism, seperti
sistesis protein, penyembuhan luka, pembentukan sel
darah, fungsi imun, untuk pertumbuhan, dan
pematangan seksual, terutama saat pubertas.
Vitamin

1. Vitamin A
 Vitamin A merupakan nutrisi yang larut dalam lemak,
esensial untuk mata, tulang, pertumbuhan,
pertumbuhan gigi, sel reproduksi dan intregitas system
imun. Vitamin A masih merupakan masalah nutrisi
utama yang berakibat kebutaan di Negara berkembang
termasuk di Indonesia. Kelebihan asupan vitamin A
menimbulkan teraogenitas, gejala toksisitas termasuk
efek pada kulit dan tulang.
Vitamin C
 Fungsi vitamin C dalam pembentukan kolagen, tulang
dan gigi, promasi absorpsi zat besi ; melindungi vitamin
lain dan mineral dari oksidasi (antioksidan).
 Rata-rata asupan vitamin C remaja laki-laki 121
mg/hari, dan pada gadis 80 mg/hari. Asupan ini
termasuk lebih tinggi dari RDA, yakni 50 mg/hari untuk
usia remaja 11-14 tahun, dan 60 mg/hari untuk usia 15-
18 tahun.
 Buah-buahan segar seperti jeruk, tomat, kentang, sayur
hijau tua, dan strawberi yang dijus merupakan asupan
vitamin C yang sangat baik.
Vitamin E

 Fungsinya sebagai:
 antioksidan sumber vitamin E yang baik dalam diet,
Diperoleh dari:
minyak dan lemak sayur-sayuran,
beberapa produk sereal,
kacang-kacangan dan beberapa ikan laut.

 Gejala defesiensi folat berupa ; lemah, pucat, perubahan


neurologis, dan anemia.
Tumpeng Gizi Seimbang
MASALAH GIZI

 1.Kurang Energi Protein (KEP)/Kurang energi


kronis (KEK)
 2.Anemia (usia 15-24 th) 24,6 % (Depkes 2002) ,
pada remaja putri lebih tinggi?
 3.Obesitas
 4.Pola makan tidak seimbang
 5.Kebiasaan jajan (fast food, junk food dll) ,
tidak makan pagi
Pada remaja hamil yang KEK dan anemia berisiko untuk melahirkan
bayi dengan berat < 2500 g (BBLR)
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berisi
13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS)
1. Makanlah aneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
11. Hindari minum-minuman beralkohol.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas         
Pengaturan aktivitas fisik

 Aktivitas fisik ringan


duduk, bermain, mencuci dan aktivitas sosial
 Aktivitas fisik sedang
berjalan-jalan, melakukan pekerjaan rumah tangga,
beberapa jenis olahraga
 Aktivitas fisik berat
berenang, sepak bola, basket
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai