Anda di halaman 1dari 56

HALAMAN PENGESAHAN

PANDUAN KARYA TULIS ILMIAH DIPLOMA III GIZI


POLTEKKES KEMENKES KUPANG

KETUA JURUSAN GIZI

AGUSTINA SETIA, SST,M.KES


NIP.196408011989032002
KATA PENGANTAR

Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai salah satu tugas akhir mahasiwa dapat ditulis dengan
bermacam-macam cara/format, tergantung dari ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan. Demikian juga halnya dengan cara penulisan karya ilmiah lainnya. Hal
tersebut seringkali menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa, cara mana yang harus diikuti.
Akibatnya sering ditemui cara-cara penulisan yang tidak konsisten dan tidak ada keseragaman
pada karya tulis yang dihasilkan.
Di samping format yang tidak seragam, apa yang harus ditulis dalam bab-bab di dalam KTI
masih kurang diketahui oleh banyak mahasiwa. Perkembangan dalam penulisan misalnya
penulisan daftar pustaka, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar perlu mendapat
perhatian kalangan ilmuwan.
Buku pedoman ini merupakan petunjuk praktis yang disusun berdasarkan beberapa acuan.
Dengan adanya pedoman ini diharapkan pembimbing KTI khususnya dilingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang dilakukan lebih efektif.
Kami menyadari pedoman ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu sangat
diharapkan sumbang saran para pembaca untuk perbaikannya. Do’a kami semoga pedoman ini
bermanfaat terutama bagi mahasiwa dan pembimbing.

Kupang, 10 Februari 2018

Tim Penyusun
SAMBUTAN KETUA JURUSAN GIZI

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang, sangat penting artinya dalam memberi kesepahaman dan kesaragaman tentang tata cara
penulisan laporan penelitian atau hasil penelitian yang memenuhi syarat ilmiah.
Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini juga dapat dijadikan acuan bagi para
pembimbing dan penguji untuk memberi penilaian tentang kemampuan mahasiwa dalam menulis
karya tulis ilmiah sehingga format karya tulis yang dihasilkan menjadi seragam. Akhir kata saya
harapkan Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Kupang, 10 Februari 2018


Ketua Jurusan Gizi

Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP. 196408011989032002
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
SAMBUTAN KETUA JURUSAN GIZI....................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Pengertian........................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................. 2

BAB II PEMBIMBING.......................................................................... 3
A. Kriteria Pembimbing........................................................... 3
B. Uraian Tugas....................................................................... 3

BAB III KERANGKA KARYA TULIS................................................. 5


A. Bagian Awal........................................................................ 5
B. Bagian Utama...................................................................... 9
C. Bagian Akhir....................................................................... 18

BAB IV TATA CARA PENULISAN...................................................... 20


A. Kaidah Bahasa.................................................................... 20
B. Jenis dan Ukuran Kertas..................................................... 20
C. Pengetikan........................................................................... 20
D. Alinea, Paragraf, Permulaan Kalimat................................. 22
E. Penomoran.......................................................................... 22
F. Tabel dan Gambar............................................................... 25
G. Spasi.................................................................................... 27
H. PenulisanTinjauan Pustaka................................................. 29
I. Cara Penulisan Daftar Pustaka............................................ 31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Contoh format halaman judul luar................................................ 35

Lampiran 2. Contoh format halaman judul dalam............................................ 36

Lampiran 3. Contoh cara penulisan halaman pengesahan................................ 37

Lampiran 4. Contoh cara penulisan abstrak...................................................... 38

Lampiran 5. Contoh cara penulisan kata pengantar.......................................... 39

Lampiran 6. Contoh cara penulisan daftar singkatan........................................ 40

Lampiran 7. Contoh cara penulisan daftar isi................................................... 41

Lampiran 8. Contoh cara penulisan daftar tabel............................................... 42

Lampiran 9. Contoh cara penulisan daftar gambar/grafik................................ 43

Lampiran 10. Contoh cara penulisan daftar lampiran....................................... 44

Lampiran 11.Contoh cara penulisan tinjauan pustaka...................................... 45

Lampiran 12. Contoh cara penulisan tabel....................................................... 46

Lampiran 13. Contoh cara penulisan gambar/grafik......................................... 47


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah salah satu bagian dari kurikulum di
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. Berdasarkan hal tersebut, setiap mahasiswa
wajib membuat karya tulis sederhana dalam rangka penyelesaian program pendidikan
sesuai minat dan jurusannya. Penulisan karya tulis dilakukan di semester lima dan atau
semester enam.
Karya tulis merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga dalam
penyusunannya harus berdasarkan kaidah-kaidah penulisan secara ilmiah mulai dari tingkat
yang sangat sederhana sampai ke tingkat yang lebih komplek sesuai dengan kemampuan
dan minat mahasiswa. Pengalaman membuat proposal penelitian, melaksanakan penelitian
dan menulis laporan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa untuk dapat berpikir secara sistematis, logis, kritis dan analitis.
Ketentuan yang berkaitan penulisan karya yang berlaku di Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Kupang beragam. Perlu disusun suatu pedoman karya yang dapat dijadikan
acuan sehingga keseraggaman tentang ketentuan dan teknis penulisan karya tulis
dilingkungan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang.

B. Pengertian
Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah karya tulis akademik akhir yang menunjukkan hasil
studi dan atau hasil penelitian yang disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan
peraturan akademik dan ketentuan penulisan yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh
mahasiswa diploma III dibawah pengawasan dan bimbingan dosen pembimbing sebagai
salah satu kewajiban atau syarat penyelesaian studi di jurusan masing-masing. Isi KTI
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang penting untuk perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang kesehatan.
C. Tujuan
Penyusunan KTI merupakan salah satu metode yang memberikan pengalaman kepada
mahasiswa untuk berpikir sistematis, logis, kritis dan analitis, sehingga mahasiswa
mampu :
1. Menetapkan masalah kesehatan yang akan dibahas sesuai minat dan jurusan
masing-masing.
2. Membuat usulan (proposal) penelitian sederhana dalam bidang kesehatan.
3. Melaksanakan kegiatan penelitian sederhana dalam bidang kesehatan.
4. Menganalisis hasil penelitian dalam bidang kesehatan yang telah dilaksanakan.
5. Membuat laporan hasil penelitain yang memenuhi ketentuan penulisan karya tulis
ilmiah.
BAB II
PEMBIMBING

Proses penyusunan karya tulis setiap mahasiswa akan dibimbing oleh dosen dari Jurusan
Gizi. Penulisan proposal karya tulis setiap mahasiswa sebaiknya sudah didampingi oleh para
pembimbing. Pembimbing karya tulis terdiri dari 2 orang, yaitu pembimbing I yang bertanggung
jawab terhadap materi penulisan dan pembimbing II bertanggung jawab terhadap teknis
penulisan. Apabila diperlukan, dengan sepengetahuan pembimbing yang telah ditunjuk
mahasiswa dapat meminta bantuan dosen lain atau staf ahli lain di luar jurusan masing-masing.

A. Kriteria Pembimbing
Pembimbing adalah dosen Jurusan Gizi di Poltekkes Kemenkes Kupang yang
memberikan kewenangan dalam membimbing penyusunan karya tulis mahasiswa, dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Pendidikan minimal strata satu (S1) di bidang kesehatan (ilmu sesuai jurusan
masing-masing) atau S1 Non kesehatan yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti.
2. Jabatan fungsional minimal lector atau yang telah diangkat dalam jabatan
Asisten ahli minimal 2 tahun.
3. Dianggap cakap di bidang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian yang dibahas dalam KTI.
4. Bersedia membimbing dan melaksanakan tugas sesuai uraian tugas
pembimbing.

B. Uraian Tugas
Pembimbing bertanggung jawab terhadap penyelesaian penyusunan karya tulis
mahasiswa bimbingannya, oleh karena itu seorang pembimbing berusaha memotivasi,
mengawasi dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa bimbingannya,
khususnya yang terkait dengan proses penyusunan karya tulis. Rincian tugas pembimbing
selengkapnya adalah
1. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan proposal KTI.
2. Mempertimbangkan saran-saran penyempurnaan proposal KTI yang dihasilkan
mahasiswa sebelumnya, baik pada mata kuliah metode penelitian maupun mata
kuliah KTI I.
3. Menetapkan judul atau topik dalam penyusunan proposal KTI.
4. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam pengolahan dan analisis data
hasil penelitian, serta menyusun naskah karya tulis.
5. Mendampingi mahasiswa pada seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian
komprehensif.
BAB III
KERANGKA KARYA TULIS

A. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari sampul depan (cover), sampul dalam tanpa disertai tulisan
“Karya Tulis Ilmiah II” halaman persetujuan, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar grafik atau gambar.
1. Sampul depan (cover)
Sampul depan berwarna krem, memuat informasi sebagai berikut :
a. Judul karya tulis yang ditulis dengan HURUF KAPITAL, seluruhnya dengan
ukuran huruf/font 14-16 point. Apabila judul tersebut lebih dari satu baris maka
ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi). Judul yang lebih dari satu baris
hendaknya diatur sedemikian rupa, dan setiap penggalan hendaknya mempunyai
arti apabila dibaca tersendiri. Judul tidak boleh terlalu panjang (maksimal 20
kata), ditulis secara simetris dengan pola piramida terbalik. Judul harus
menggambarkan masalah dan tujuan karya tulis itu sendiri.
b. Logo Poltekkes Kemenkes Kupang dengan ukuran diameter 4.5 cm.
c. Nama lengkap mahasiswa (tanpa gelar), huruf kapital
d. NIM (Nomor induk mahasiswa)
e. Tulisan : JURUSAN GIZI
f. Tulisan : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
g. Tulisan : KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
h. Tulisan : KUPANG
i. Tulisan : TAHUN (sesuai tahun lulus)
Semua tulisan dan gambar ditempatkan di tengah-tengah ruang tulisan
(simetris kiri-kanan). Tulisan nama lembaga dan tahun (point f-j)
menggunakan ukuran huruf (font size) 14 point (contoh terlampir)
2. Sampul dalam
Halaman ini memuat tulisan dan komponen yang sama dengan halaman depan
(cover) tetapi dicetak di atas kertas putih yang sama dengan naskah keseluruhan,
tanpa logo institusi, ditambah tulisan ”Karya tulis sebagai syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan Diploma III Gizi” yang ditempatkan antara nama penulis dan
keterangan lembaga. Halaman ini terhitung sebagai nomor halaman ”i”, meskipun
nomor halaman tersebut tidak tercantumkan.
3. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan bukti bahwa karya tulis tersebut telah dianggap
memenuhi syarat untuk diseminarkan/diujikan. Halaman ini diperhitungkan sebagai
halaman ”ii”. Judul HALAMAN PERSETUJUAN ditulis di tengah-tengah (simetris
kiri-kanan) pada batas margin atas, halaman pengesahan memuat :
a. Tulisan : HALAMAN PERSETUJUAN
b. Tulisan karya tulis dengan judul : ...(sesuai judul karya tulis) telah disetujui
untuk dipertahankan di depan Panitia Seminar Proposal (untuk perbaikan
setelah ujian proposal) dan di depan Panitia Ujian Karya Tulis Jurusan Gizi
(untuk perbaikan setelah ujian hasil penelitian).
c. Kupang, tanggal-bulan dan tahun, ditulis paling kanan.
d. Nama dan NIP pembimbing I dan pembimbing II
e. Nama dan NIP ketu Jurusan Gizi
Contoh halaman persetujuan terlampir pada lampiran 3.
4. Ringkasan
Judul karya tulis yang didahului dengan nama penulis dalam HURUF BESAR
diakhiri tanda titik (.). Judul KTI dalam abstrak ditulis dengan jarak 3 spasi dari kata
ABSTRAK, menggunakan huruf yang ditebalkan dilanjutkan dengan tanda titik,
kemudian diikuti tulisan dibimbing oleh (sesuai nama pembimbing). Alinea pertama
naskah abstrak dimulai pada jarak 3 spasi dari judul KTI dalam abstrak tersebut.
Ringkasan merupakan intisari dari keseluruhan bagian penelitian, memuat
empat unsur utama : masalah dan tujuan umum penelitian, metode yang digunakan,
hasil-hasil yang menonjol, dan kesimpulan dan saran. Isi abstrak ditulis secara utuh,
ringkas dan jelas, maksimal 200 kata.
Diakhir ringkasan ditulis kata kunci dari topik atau judul penelitian dan daftar
pustaka. Kata kunci sebaiknya tidak melebihi satu baris. Tulisan daftar pustaka
disertai tanda titik dua (:) diikuti bilangan tentang jumlah dan (tahun terbit dari yang
paling awal sampai terakhir) dari kepustakaan yang digunakan.
Keseluruhan naskah dalam abstrak yaitu judul KTI (jika lebih dari dua baris)
dan isi abstrak ditulis dengan spasi tunggal. Contoh penulisan abstrak dapat dilihat
pada lampiran 4. Diakhir abstrak ditulis kata kunci : sesuai topik penelitian (contoh
terlampir).
5. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud dan tujuan
penyusunan karya tulis, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih. Pada bagian
ini tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. Pada bagian akhir Kata Pengantar, di
sebelah kanan, 4 spasi dari baris terakhir ditulis tempat, bulan dan tahun penulisan,
dan disusul dengan penulis. Bagian kata pengantar dibuat tidak melebihi 2 halaman,
dan menyantumkan nomor halaman sesuai urutan dari halaman sebelumnya. Contoh
terlampir pada lampiran 5.
6. Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman dan memuat hal-hal
berikut beserta nomor halamannya :
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
c. Daftar Tabel
d. Daftar grafik atau gambar
e. Daftar lampiran
f. Judul, sub bab, sub-sub bab, sub sub-sub bab dari seluruh bagian karya tulis
g. Daftar pustaka
h. Lampiran
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri tanda baca,
diletakkan tengah-tengah (simetris kiri-kanan) pada batas margin atas. Tulisan
halaman diketik berjarak 2 spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI, merapat ke batas
margin kanan.
Susunan daftar isi dimulai 2 spasi di bawah tulisan halaman. Jarak antara judul
dan sub judul adalah 2 spasi. Jika judul dan sub judul lebih dari satu baris ditulis
dengan 1 spasi (spasi tunggal).
Judul dan BAB ditulis dengan HURUF BESAR. Sub bab dan sub-sub bab
ditulis dengan huruf yang sama pada naskah, yaitu pada awal katanya ditulis dengan
huruf besar kecuali pada kata sambung. Contoh format daftar isi dicantumkan pada
lampiran 6.
7. Daftar Tabel, Daftar Gambar , Daftar Lampiran
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran disusun secara berurutan sesuai
nomor dan halamannya. Tulisan SINGKATAN, TABEL, DAFTAR GAMBAR, dan
DAFTAR LAMPIRAN diketik dengan HURUF BESAR tanpa tanda baca,
ditempatkan secara simetris kiri-kanan pada batas margin atas. Tulisan nomor diketik
mulai pada batas margin kiri dan tulisan halaman ditulis tepat pada batas margin
kanan. Jarak antara tulisan judul-judul tersebut dengan tulisan nomor dan halaman
adalah 3 spasi. Jarak antara tulisan nomor dan halaman dengan Judul Tabel, Judul
Gambar dan Judul Lampiran, atau antara Judul Tabel, Judul Gambar/Grafik dan Judul
Lampiran adalah 2 spasi.
Nomor Tabel, Nomor Gambar dan Nomor Lampiran ditulis angka (sesuai
dengan cara penulisannya pada naskah). Judul Tabel, Judul Gambar/Grafik, dan Judul
Lampiran diketik dengan huruf besar pada awal katanya, kecuali kata sambung yang
semuanya ditulis dengan huruf biasa. Apabila panjang judul lebih dari satu baris
maka ditulis dengan 1 spasi.
Contoh format, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran masing-
masing terlampir pada lampiran 7, lampiran 8 dan lampiran 9.
B. Bagian Utama
Bagian utama karya tulis utama Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang terdiri atas
pendahuluan, gambaran umum perusahaan/lokasi penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian serta keaslian penelitian. Latar belakang mengungkapkan secara
sistematis mengapa penelitian dilaksankan dan uraian tentang kedudukan masalah-
masalah yang akan diteliti. Masalah diuraikan dari yang masalah yang umum ke
masalah yang khusus. Uraian masalah perlu diawali identifikasi antara kesenjangan
yang terjadi antara kondisi nyata dan kondisi ideal, serta pengaruh yang
ditimbulkannya.
Rumusan masalah dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah
merupakan dasar untuk merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian. Rumusan
masalah harus dirumuskan secara tegas dan jelas.
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan penelitian
harus relevan dengan masalah atau rumusan penelitian. Rumusan tujuan penelitian
merupakan dasar untuk menarik kesimpulan. Tujuan khusus harus dirumuskan secara
tegas dan jelas dan harus dapat diukur atau dioperasionalkan.
Manfaat dari penelitian menggambarkan kaitan dan sumbangan hasil penelitian
bagi pemecahan masalah kesehatan atau konstribusinya dalam pelaksanaan program
kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan, maupun
bagi mahasiswa itu sendiri. Manfaat penelitian sebaiknya ditinjau dari pelaksanaan
program kesehatan sesuai bidang ilmu masing-masing, lembaga-lembaga terkait,
institusi pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi penulis sendiri.
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untukmenelusuri
dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitiannya.
Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan
penelitian – penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Pernyataan keaslian penelitian
meliputi identifikasi perbedaan penelitian-penelitian dengan penelitian-penelitian
terdahulu.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori, penerapan
teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus,atau generalisasi teori pada populasi
yang lebih luas, rancangan penelitian, instrumen penelitian,dan teknik analisis data
atau pemodelan data.
Naskah pendahuluan dimulai pada halaman pertama dengan menggunakan
Angka Arab 1, dilanjutkan dengan nomor halaman 2, 3 dan seterusnya untuk halaman
berikutnya. Nomor halaman dicantumkan di tengah (simetris kiri-kanan) pada margin
bawah.
Tulisan PENDAHULUAN diketik huruf besar seluruhnya, diletakkan secara
simetris kiri-kanan. Sebelumnya didahului oleh tulisan BAB I yang ditulis dengan
huruf besar semuanya dan berjarak 2 spasi dengan tulisan PENDAHULUAN.
(Ketentuan ini berlaku juga untuk penulisan bab-bab selanjutnya).
Sub bab pertama (A. Latar Belakang Masalah) diketik 3 spasi di bawah
PENDAHULUAN. Alinea pertama diketik 2.5 spasi di bawah sub bab dengan indensi
5 ketukan dari huruf pertama sub bab.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematik tentang teori, pemikiran dan fakta
hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis. Bagian ini dimaksudkan memberikan kerangka acuan yang
komprehensif mengenai konsep, prinsip atau teori yang digunakan dalam pemecahan
masalah.
Sumber bacaan yang digunakan dapat berupa acuan umum misalnya buku,
ensiklopedia. Sumber pustaka dapat juga diambil dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya baik yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan.
Hasil publikasi dapat berupa majalah, buletin atau tulisan-tulisan ilmiah di koran.
Hasil penelitian dalam disertasi, tesis, skripsi, karya tulis dan laporan-laporan dapat
dijadikan sebagai bahan tinjauan pustaka.
Tinjauan pustaka diusahakan diambil dari sumber primer atau karangan aslinya.
Bila sangat diperlukan dapat juga digunakan sumber/data sekunder atau tersier.
Pemilihan sumber acuan sedapat mungkin berdasar ada kemutakhiran (data terbaru).
Semua sumber yang digunakan harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan.
3. Kerangka konsep
Bagian ini memuat tentang kerangka konsep, variabel penelitian, definisi
operasional dan kriteria objekrif dan hipotesis.
a. Kerangka konsep
Kerangka pemikiran adalah suatu alur pemikiran atau pola terstruktur dari
suatu penelitian yang akan dilakukan. Kerangka pemikiran memuat variabel-
variabel yang akan diteliti, serta menggambarkan pola hubungan antara variabel
yang diteliti. Jika kesulitan menggambarkan pola hubungan antara variabel
(seperti pada penelitian deskriptif), pada bagian ini cukup digambarkan jenis
atau bagian-bagian variabel yang akan diteliti, baik dalam bentuk narasi atau
skema.
Kerangka konsep dijabarkan atau disintesis dari tinjauan pustaka sebagai
tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. Untuk penelitian analitik,
kerangka konsep dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis.
b. Variabel Penelitian
Pada bagian ini dijabarkan variabel-variabel yang akan diteliti secara rinci.
Variabel yang dimaksud meliputi variabel bebas, variabel terikat, variabel
antara dan variabel kontrol.
c. Definisi Operasional dan Kriteria objektif
d. Hipotesis (jika ada)
4. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan secara rinci tentang jenis dan rancangan
penelitian, populasi dan sampel penelitian, cara pengumpulan data, cara pengolahan,
analisis dan penyajian data.
a. Jenis Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang akan digunakan,
apakah deskriptif atau analitik. Dijelaskan juga jenis rancangan penelitian yang
digunakan, baik untuk penelitian misalnya rancangan cross sectional studi, case
kontrol dan kohort dan sebagainya/
Contoh :
...penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan case
control study.
b. Tempat dan waktu penelitian
Bagian ini memuat secara jelas dan tegas lokasi penelitian, berapa lama
dan kapan penelitian dilakukan. Tempat penelitian dapat berupa suatu wilayah
(untuk penelitian lapangan) dan institusi tertentu (untuk penelitian laboratorium
dan studi kasus).
Contoh :
1) Penelitian lapangan : ---Penelitian dilakukan di Kelurahan Nefonaek
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Penelitian dilaksanakan selama
dua bulan dari bulan Januari sampai Februari 2010.
2) Penelitian Laboratorium : ---Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Kimia Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang, mulai tanggal 15
Januari sampai 20 Februari 2010.
3). Penelitian Studi Kasus : ---Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap
Kelas II Laki-laki di RSU Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang, mulai tanggal
20 Maret sampai 5 April 2010.
c. Populasi dan Sampel/Bahan dan Alat/Kasus
Istilah yang digunakan pada sub bab ini dibedakan menurut lingkup
penelitian. Penelitian lapangan menggunakan istilah Populasi dan Sampel,
penelitian laboratorium menggunakan istilah bahan dan alat dan penelitian
klinik menggunakan istilah kasus.
1) Populasi dan Sampel (khusus penelitian lapangan)
Sub bab ini menjelaskan secara rinci tentang kelompok orang yang
akan menjadi sasaran penelitian (populasi), sampel beserta kriterianya,
besar sampel dan teknik pengambilan sampel. Populasi dan sampel harus
dijelaskan secara tegas siapa dan apa saja kriterianya. Penentuan jumlah
sampel sebaiknya menggunakan cara yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Teknik sampling tidak cukup menjelaskan metode random
atau non random saja, tetapi harus juga disebutkan secara rinci teknik apa
yang digunakan. Penjelasannya dapat dirinci menurut sub-sub bab
tersendiri, atau cukup diuraikan dalam suatu paragraf.
Contoh :
a) Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di
Kecamatan Oebobo Kota Kupang tahun 2010.
b) Sampel
Ibu hamil dengan umur kehamilan tujuh bulan atau lebih yang
tinggal di wilayah Kecamatan Oebobo pada bulan Juni dan Juli
tahun 2010 di Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Pengambilan
sampel dilakukan secara purposive. Jumlah sampel ditentukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

N = Perkiraan jumlah populasi usia lanjut (350)


n = Jumlah sampel
Z = Standar normal pada kepercayaan 95% (1.96)
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang di inginkan ) 95%
P = Proporsi usila yang mengalami masalah (0.5)
Q=1–P
Berdasarkan formula tersebut, maka jumlah sampel minimal
yang diperlukan sebanyak 131 orang.
2) Bahan dan alat (khusus penelitian laboratorium)
Sub bab ini menjelaskan tentang bahan dan alat yang akan
digunakan dalam penelitian. Tidak semua bahan dan alat yang digunakan
dalam penelitian ditulis dalam karya tulis (berbeda dengan laporan
praktikum). Bahan dan alat yang ditulis hanyalah yang dianggap penting
saja dan tidak terlalu umum.
Bahan dibedakan dua macam, yaitu bahan sebagai sampel, biasa
disebut bahan baku dan bahan mentah yang akan diteliti (misal : buah
pepaya, buah mengkudu, kunyit, darah, urin, dll) dan bahan kimia (reagen)
untuk menganalisis sampel tersebut. Khusus bahan sampel sebaiknya
dijelaskan pula spesifikasi dan cara pengambilannya.
Contoh :
a) Bahan
---Bahan yang menjadi sampel penelitian ini adalah buah
mangga arum manis (...nama latin) yang sudah masak yang dijual
pedagang di pasar Kasih Naikoten Kupang. Penelitian sampel dari
penjual dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria.
Bahan kimia yang digunakan meliputi : leusin (90%), natrium
bikarbonat (80%), NaCl 0.9%, N-pentafluoropropyl, n-proplester,
campuran asam amino bentuk L (l-amino acid), dan NaOH 0.1 M. ...
b) Alat
---Alat yang digunakan adalah timbangan bayi, dacin,
microtoice, papan viksasi dan ukuran tinggi lutut.
3) Kasus (khusus penelitian klinik)
Istilah ini digunakan khusus untuk penelitian klinik yang dilakukan
dalam bentuk studi kasus. Sub bab ini menjelaskan tentang jumlah dan
kriteria pasien yang akan dijadikan sebagai kasus.
Contoh :
Pasien yang akan dijadikan sebagai kasus penelitian ini penderita
penyakit Diabetes Mellitus sebanyak 5 orang dengan kriteria sebagai
berikut :
a) Gula darah sewaktu > 250 mg/dl.
b) Tidak mengalami gangren.
c) Tidak mengalami komplikasi.
d) Dirawat inap.
e) Suhu badan normal.
f) Tekanan darah normal
g) Tidak memiliki komplikasi penyakit lain.
d. Cara Pengumpulan Data/Prosedur Kerja
Bagian ini menguraikan data-data yang akan dikumpulkan sesuai dengan
tujuan dan variabel yang akan diteliti dan atau prosedur pengumpulan.
Penjelasan jenis data tidak cukup hanya menuliskan data primer dan data
sekunder saja, tetapi harus dijelaskan satu-persatu menurut kelompok data
tersebut.
Penjelasan tentang cara pengukuran pada setiap jenis data atau kelompok
data tertentu perlu ditulis dengan lengkap. Cara pengukuran yang dimaksud
meliputi :
1) Jenis alat
2) Spesifikasi alat ukur
3) Kualifikasi pengukur
4) Prosedur pengukuran
Contoh :
---Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis
data primer yang dikumpulkan adalah identitas keluarga, pengeluaran keluarga,
kunjungan ibu hamil ke puskesmas, kepatuhan konsumsi tablet besi dan kadar
Hb (hemoglobin).
Data identifikasi keluarga, pengeluaran keluarga, kunjungan ibu hamil ke
puskesmas dan konsumsi tablet besi dikumpulkan dengan cara wawancara oleh
peneliti dan petugas gizi puskesmas dengan menggunakan kuesioner. Data
kadar Hb dikumpulkan oleh tenaga analis kesehatan puskesmas dengan
menggunakan metode Cyamenthemoglobin, dengan prosedur kerja sebagai
berikut :
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan geografis dan
demografis, serta sarana dan prasarana kesehatan di lokasi penelitian. Data ini
dicatat dari profil puskesmas.
e. Cara Pengolahan, Analisa dan Penyajian Data
Sub bab ini sedapat mungkin ditulis secara tepat, ringkas dan jelas. Pada
bagian ini diceritakan bagaimana data yang diperoleh diolah, dianalisis dan
disajikan. Cara pengolahan data yang perlu ditulis adalah metode yang
digunakan, apakah secara manual atau menggunakan program komputer. Jika
menggunakan program komputer, dijelaskan nama dan versi program komputer
tersebut.
Cara analisis data menjelaskan tentang metode statistik yang digunakan.
Penelitian deskriptif tentu menggunakan metode analisis statistik deskriptif,
namun yang perlu dijelaskan adalah jenis statistik deskripti yang digunakan
(misalnya rasio, proporsi, rate, median, mean, standar deviasi, dll). Jika
menggunakan hipotesis, perlu ditulis dengan lengkap jenis uji statistik beserta
rumusnya, tingkat kepercayaan yang digunakan dan cara pengambilan
kesimpulannya. Jenis analisis statistik yang digunakan sangat tergantung jenis
data pada setiap variabel dan bisa lebih dari satu.
Penyajian data menjelaskan cara yang digunakan untuk menampilkan data
hasil penelitian pada karya tulis. Cara penyajian data yang bisanya digunakan
meliputi narasi, tabel dan gambar/grafik. Penggunaannya dapat dipadukan,
tergantung dari jenis data dan kebutuhan.
Contoh :
---Data-data primer yang dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunaka
program komputer, yaitu program SPSS for windows versi 11.0. Data jumlah
paritas, umur kehamilan, tingkat pengeluaran keluarga dan kepatuhan konsumsi
tablet besi dianalis menggunakan proporsi (%). Kadar Hb dianalisis berdasarkan
nilai mean dan standar deviasi.
Analisis tentang hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi dengan kadar
Hb menggunakan uji statistik yaitu Uji t dua bebas, dengan tingkat kepercayaan
95%. Ho ditolak jika nilai p hitung lebih kecil dari 5% (0.05).
Data jumlah paritas, umur kehamilan. Tingkat pengeluaran keluarga dan
kepatuah mengkonsumsi tablet besi disajikan dalam bentuk tabel dan narasi,
data hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi dan kadar Hb disajikan dalam
bentuk grafik batang dan disertai dengan narasi.
5. Hasil dan Pembahasan
Hasil ini dibagi dua sub bab yaitu sub bab hasil dan sub bab pembahasan.
Masing-masing sub bab dibagi lagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan tujuan
penelitian.
a. Hasil
Bagian ini berisi hasil-hasil penelitian yang dapat ditampilkan dalam
bentuk tabel dan gambar. Setiap penyajian sekelompok data (tabel atau
gambar), didahului atau dilanjutkan dengan narasi. Isi narasi hendaknya
menyinggung parameter-parameter kunci saja. Tidak perlu semua parameter
yang terdapat dalam tabel atau gambar yang bersangkutan dinarasikan.
Data yang dimasukkan pada bagian ini harus mencakup semua data yang
akan menjawab tujuan penelitian. Apabila terdapat lebih dari satu tujuan,
penyajian data berikut narasi singkatnya dapat dikelompokkan ke dalam sub-sub
bab. Bagian ini juga dapat diisi dengan data pendukung yang biasanya ditujukan
untuk memperkaya atau menjelaskan penelitian. Hasil analisis statistik (jika
ada) juga harus dimasukkan ke dalam bagian ini.
b. Pembahasan
Bagian ini diisi pembahasan dari data yang telah ditampilkan pada bagian
hasil. Semua data yang dimasukkan untuk menjawab tujuan penelitian harus
dibahas. Pembahasan yang dimaksud dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1) Mengaitkan data hasil penelitian dengan teori atau hasil
penelitian terdahulu dari tinjauan pustaka, data dengan penunjang dan
antar data hasil penelitian (analisis silang).
2) Menjelaskan penyebab perbedaan (lebih tinggi atau lebih
rendah) yang terjadi dari hasil perbandingan di atas, baik secara teoritis
maupun berdasarkan pemikiran dan asumsi penulis.
3) Menjelaskan data atau fakta yang sesuai maupun data atau
fakta yang bertolak belakang dengan teori atau hipotesis.
6. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Semua butir yang tercantum dalam tujuan khusus harus memiliki
kesimpulan yang tertulis pada bagian ini. Hasil analisis statistik tidak perlu lagi
dimasukkn ke dalam kesimpulan.
b. Saran
Bagian ini berisi saran yang dapat mengemukakan : (1) saran yang dapat
dipakai untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan (2) tindakan atau
langkah pemecahan masalah atau dasar hasil-hasil penelitian.

C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang telah menjadi acuan dalam
penulisan karya tulis. Pustaka yang dimaksud termasuk bukui teks, jurnal atau
majalah ilmiah, karangan populer di surat kabar dan majalah, penuntun praktikum
dan diktat/modul. Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang telah dikutip di
dalam naskah.
Daftar pustaka disusun menurut abjad, bukan berdasarkan tahun penulisan.
Pengetikan antar sumber diberi jarak dua spasi. Pengetikan di dalam satu sumber
pustaka menggunakan satu spasi, baris pertama dimulai dari tepi kiri, baris kedua dan
selanjutnya diketik dengan indensi lima ketukan. Sumber pustaka harus ditulis
lengkap agar memungkinkan untuk ditelusuri kembali tulisan aslinya.
2. Lampiran
Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang dilampirkan dapat berupa tabel, grafik,
bagan, peta, print out hasil analisis data komputer dan sebagainya. Contoh kuesioner
atau prosedur kerja dapat dilampirkan, data mentah tidak perlu dicantumkan dalam
lampiran.
Setiap lampiran diberi nomor sesuai urutannya, dimulai Lampiran 1, disusul
Lampiran 2 dan seterusnya. Lampiran dimulai oleh suatu halaman penyekat yang
hanya memuat kata ”LAMPIRAN” yang ditulis secara simetris di tengah-tengah
halaman tersebut.
BAB IV
TATA CARA PENULISAN

A. Kaidah Bahasa
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD).

B. Jenis dan Ukuran Kertas


1. Naskah
Naskah karya tulis ilmiah diketik menggunakan kertas HVS 70 gram, berwarna
putih. Pengetikan naskah hanya menggunakan satu halaman, tidak bolak balik,
dengan menggunakan tinta warna hitam.
2. Sampul
Sampul luar dibuat dari kertas bufalo atau sejenisnya, diperkuat dengan karton
dan dilapisi dengan plastik. Warna sampul karya tulis disesuaikan dengan Jurusan
Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang berwarna krem.
3. Ukuran kertas
Naskah atau sampul karya tulis diketik atau dibuat pada kertas ukuran A4 (21 x
29.7 cm).

C. Pengetikan
1. Mesin tulis
Semua naskah ditulis menggunkan komputer. Tidak diperkenankan
menggunakan mesin ketik atau tulisan tangan kecuali untuk dokumen-dokumen
tertentu yang tidak memungkinkan untuk diketik dengan komputer, atau dokumen-
dokumen yang menjadi lampiran.
2. Jenis dan ukuran huruf (font)
a. Pengetikan naskah ditulis menggunakan huruf (font) Times New Roman ukuran
12 point.
b. Judul karya tulis pada sampul ditulis dengan huruf Arial atau Times New
Roman ukuran 14-16 point.
c. Tulisan nama lembaga (KEMENTERIAN KESEHATAN RI. POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES KUPANG, nama JURUSAN GIZI dan tahun)
pada sampul dengan menggunakan huruf Arial atau Times New Roman ukuran
14.
d. Huruf miring untuk ejaan tertentu, seperti yang diatur dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
3. Bilangan dan satuan
a. Lambang bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat.
b. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik di belakangnya. Jika
belum ada singkatan resmi, maka satuan ditulis secara lengkap.
Contoh :
Lambang bilangan dan satuan seperti 5 cm, 10 kg, 1 jam, 50 menit.
Lima orang ibu hamil diperiksa di posyandu.
4. Batas tepi (margin)
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas diatur dengan jarak sebagai
berikut :
a. Tepi atas : 3 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kanan : 3 cm
d. Tepi kiri : 4 cm
5. Pengisian ruang tulis
Ruang tulis, yaitu halaman yang terdapat di sebelah dalam batas tepi bawah,
sedapat mungkin diisi penuh, artinya penulisan dimulai dari batas tepi kiri sampai tepi
kanan tanpa ada ruang yang terbuang, kecuali jika akan memulai alinea baru,
persamaan, daftar, rincian ke bawah, gambar, sub judul atau hal-hal khusus.
D. Alinea, paragraf dan permulaan kalimat
1. Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu pokok
pikiran atau mengandung satu tema dan kesatuan susunan. Jadi satu paragraf disusun
oleh lebih dari satu kalimat.
2. Rangkaian paragraf pada setiap akhir halaman atau yang
mengawali halaman baru diupayakan tidak kurang dari dua baris.
3. Alinea baru yang mengawali sebuah paragraf ditulis pada indetasi
(masuk) 5 ketukan dari tepi kiri.
4. Bilangan/angka, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu
kalimat harus dieja. Misalnya : Sepuluh anak balita di desa A pada tahun 2007 lahir
dengan BBLR.

E. Penomoran
1. Nomor halaman
a. Nomor halaman ditulis ditengah-tengah (center) bagian bawah halaman (footer),
dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.
b. Bagian awal karya tulis ditulis dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii,...dst).
c. Bagian utama (mulai pendahuluan) sampai bagian akhir (lampiran) karya tulis
diberi nomor halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3,...dst).
2. Tingkatan judul
Penulisan nomor BAB, Sub bab, Sub sub bab, rincian selanjutnya menggunakan
cara sebagai berikut :
a. Setiap Bab diberi nomor menggunakan angka Romawi besar. Penulisan nomor
bab di dahului dengan tulisan BAB. Ditulis secara simetris (ditengah-tengah)
pada baris pertama halaman baru.
Contoh : BAB I, BAB II, BAB III, dst.
b. Sub bab diberi nomor abjad (huruf) besar (A, B, C, …dst). Nomor Sub bab ditulis
tepat pada batas kiri halaman diikuti tanda titik. Jika sub bab ditulis lebih dari
satu baris, baris berikutnya dimulai sejajar huruf pertama pada baris sebelumnya
dengan jarak satu spasi.
Contoh :
A. Pembahasan
B. Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan Kehamilan pada
Masyarakat pedesaan
c. Sub sub bab diberi nomor dalam angka arab kecil (1, 2, 3, ...dst). Nomor sub sub
bab ditulis tepat pada baris kiri naskah sebelumnya, diikuti tanda titik. Sub sub
bab yang melebihi dari satu baris, baris berikutnya dimulai sejajar huruf
pertama pada baris sebelumnya.
Contoh :
1. Pengertian ASI Ekslusif
2. Hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu.
d. Sub-sub sub bab diberi nomor menggunakan abjad huruf kecil (a, b, c,---dst).
Nomor sub-sub sub bab ditulis tepat pada batas kiri naskah sebelumnya, diikuti
tanda titik. Sub sub-sub bab yang melebihi dari satu baris, baris berikutnya
dimulai sejajar huruf pertama pada baris sebelumnya dengan jarak satu spasi.
Contoh :
a. Pengertian asuhan keperawatan
b. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan asuhan keperawatan bagi pasien di
puskesmas rawat inap
c. Rincian yang memerlukan penomoran diurut ke bawah, tidak disambung
dalam satu rangkaian kalimat. Penulisan nomor rincian yang dapat
menggunakan angka arab kecil (1, 2, 3,---dst) maupun abjad (a, b, c, ---
dst) yang diikuti tanda titik atau tanda kurung penutup tanpa tanda titik.
Penggunaan jenis nomor rincian sangat tergantung pada lokasi
rinciannya,
1. Rincian yang merupakan bagian dari Sub bab, penomornya
menggunakan angka arab kecil yang diikuti tanda titik. Jika salah
satu atau setiap rincian tersebut masih memerlukan rincian lebih
lanjut, maka nomor rinciannya menggunakan abjad yang diikuti
tanda titik.
2. Penomoran rincian yang merupakan bagian dari sub-sub bab
menggunakan huruf kecil diikuti tanda titik. Jika setiap rincian
tersebut masih perlu dirinci lagi, maka nomor rincian selanjutnya
menggunakan angka arab yang diikuti tanda kurang penutup tanpa
tanda titik.
Jadi pola penulisan nomor tingkatan judul dan rincian mengikuti pola
sebagai berikut :
Contoh penomoran : adalah sebagai berikut :
A. Tinjauan Umum tentang Status Gizi
B. Pola Asuh Balita
1. Asuhan Pemberian Makan Anak
2. dan seterusnya
C. Pemberian ASI Eksklusif
1. Definisi ASI Eksklusif
2. Fakta Pemberian ASI Ekslusif
D. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
E. Pemberrian Makanan Pengganti Air Susu Ibu
1. Asuhan Kebersihan Anak
2. Asuhan Pengobatan Anak
3. Tabel
Tabel diberi nomor urut menggunakan angka Arab. Nomor tabel berurutan dari
awal sampai akhir. Contoh penulisan tabel.
4. Gambar/grafik
Gambar/grafik diberi nomor urut menggunakan angka Arab. Namun
gambar/grafik berurutan dari awal sampai akhir.
5. Persamaan
Tanda urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia dan lain-
lainnya ditulis dengan angka Arab yang diapit tanda kurung dan ditempatkan merapat
ditepi (margin) \kanan.
Y =ax + b
(1)
HCl + KOH KCl + H2O
(2)
F. Tabel dan Gambar
1. Tabel
Judul tabel diawali dengan tulisan Tabel dan nomor urutnya dengan angka Arab
dan tanda titik. Judul tabel ditulis dengan jarak 2.5spasi dari naskah sebelumnya.
Huruf pertama dari setiap kata pada judul tabel menggunakan huruf besar, kecuali
kata sambung (dan, dengan, atau, dsb) dan kata depan (di, ke, se, dsb). Judul tabel
tidak diakhiri tanda titik, ditempatkan secara asimetris di atas tabel yaitu dimulai pada
tepi kanan naskah sebelumnya. Jika judul tabel lebih dari satu baris, kata pertama
baris berikut dan seterusnya ditulis tepat di bawah huruf pertama judul tabel dengan
jarak spasi tunggal (1 spasi).
Satuan tidak boleh dicantumkan dalam judul tabel, contoh : cm, kg, kkal dan
lain-lain. Tabel diusahakan jangan terpotong. Apabila tabel memerlukan lebih dari
satu halaman, harus diperkecil sehingga tidak ada yang terpotong. Jika terpaksa
karena memang panjang sehingga tidak mungkin ditulis dalam satu halaman, maka
halaman lanjutan dicantumkan kata Lanjutan Tabel diikuti nomor tabel, tanpa
disertai judul lagi. Nama-nama kolom tabel-tabel perlu ditulis kembali. Tabel yang
lebih dari dua halaman ditempatkan bagian lampiran.
Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antar kolom yang satu
dengan lainnya cukup tegas dapat atau tanpa garis pemisah kolom. Jarak antar lajur
adalah 1.5 spasi, jika judul lanjur pada kolom tertentu lebih dari satu baris maka
penulisannya menggunakan jarak 1 spasi.
Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar naskah, sehingga harus dibuat
memanjang maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kii kertas atau disis jilidan.
Tebal yang dikutip dari sumbel lain harus dinyatakan dengan menulis sumbernya
pada bagian bawah tabel. Cara penulisan sumber tabel mengacu pada penulisan
sumber pustaka.
Isi tabel normal ditulis menggunakan jarak 1.5 spasi. Jika isi tabel cukup banyak
sehingga menyebabkan tabel tersebut akan terpenggal, maka isi tabel tersebut dapat
menggunakan jarak 1 spasi.
Jika tabel merupakan data sekunder, sumber data berupa nama penulis dan
tahun harus dicantumkan pada bagaian akhir tabel. Jika tabel merupakan kumpulan
dari berbagai sumber, maka setiap sumber tadi ditandai dengan huruf a, b, c dan
seterusnya, diketik ½ spasi, diatas datas, selanjutnya tanda huruf tersebut dijelaskan
pada keterangan tabel, 2 spasi dibawah garis bawah tabel dengan jarak 1 spasi.
Contoh penulisan tabel adalah

Tabel 01
Distribusi Responden menurut Status Gizi Anak
di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, November 2008

Status Gizi N %
     
Gizi Buruk 5 5.0
Gizi Kurang 10 10.0
Gizi Baik 70 70.0
Gizi Lebih 15 15.0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer

Perhatikan prinsip cara penulisan tabel diatas :


a. Kata tabel dan nomor tabel ditempatkan simetris pada baris pertama.
b. Pada spasi berikutnya ditulis judul tabel, tempat, dan waktu penelitian
dilaksanakan.
c. Pada garis pertama dibuat double sedangkan pada garis kedua tunggal untuk
judul kolom dan baris, tanpa diberi pembatas.
d. Pada kolom jumlah garis pemisah dengan isi tabel hanya 1 garis.
e. Sumber ditulis secara jelas data primer atau data sekunder. Tanpa tahun jika
pada tahun telah ditulis tahun.
Penulisan naskah selanjutnya pada halaman yang sama dimulai pada jarak 3
spasi dari bagian akhir tabel. Contoh penulisan tabel dilihat pada lampiran...?
2. Gambar
Bagian karya tulis yang diatur sama dengan gambar adalah bagan, grafik, peta,
foto, konfigurasi dan langkah-langkah reaksi kimia.
Gambar dibuat mulai pada jarak 3 spasi dari naskah sebelmya, untuk halaman
yang sama. Gambar tidak boleh dipenggal, jika lebih luas dari satu halaman maka
gambar dapat dilipat yang rapi. Bila gambar dilukis memanjang halaman naskah,
maka bagian atas gambar diletakkan disebelah kiri sisi jilidan.
Keterangan gambar ditulis pada tempat-tempat yang kosong dalam gambar dan
tidak pada halaman lain. Skala pada grafik dicantumkan. Gambar yang dibuat diatas
kertas grafik tidak dibernarkan, demikian juga jika kemudian grafik tersebut
ditempelkan pada kertas naskah.
Foto-foto hitam putih atau berwarna yang meripakan bagian dari karya tulis
sebaiknya discanner. Gambar yang dikutip harus dituliskan sumbernya. Cara
penulisan sumber gambar mengacu pada bagian penulisan pustaka.
Judul gambar diletakkan 2 spasi secara asimetris dibawah gambar, diawali
dengan tulisan Gambar dan nomor dalam angka Arab yang diikuti tanda titik,
selanjutnya ditulis judul gambar. Huruf pertama dari setiap kata pada judul gambar
menggunakan huruf besar, kecuali kata sambung (dan, dengan, atau, dsb) kata depan
(di, ke, se, dsb). Judul gambar tidak diakhiri titik. Jika judul gambar lebib dari satu
baris, kata pertama baris berikut dan seterusnya ditulis tepat dibawah huruf pertama
judul gambar dengan jarak spasi tunggal (1 spasi).
Satuan tidak boleh dicantumkan dalam judul tabel, contoh : cm, kg, kkal, dan
lain-lain. Bagian akhir gambar berjarak 3 spasi dari naskah selanjutnya, Contoh
penulisan gambar dilihat pada lampiran ...?

G. Spasi
1. Hal-hal yang di ketik satu spasi adalah
a. Isi penulisan karya tulis pada halaman judul
b. Judul bab bila lebih dari satu baris
c. Sub bab bila lebih dari satu baris
d. Judul bab atau sub bab pada daftar isi, jika lebih dari satu baris
e. Judul tabel, grafik, dan gambar bila lebih dari satu baris
f. Judul tabel, grafik dan gambar pada daftar tabel grafik dan gambar jika lebih dari
satu baris
g. Kutipan langsung yang lebih dari 3 baris
h. Sumber pustaka pada catatan kaki dan daftar pustaka bila lebih dari satu baris
i. Sumber data (tabel, grafik atau gambar) bila lebih dari satu baris dan jarak sumber
tersebtu dari badan tabel
2. Yang diketik dengan jarak dua spasi adalah sebagai berikut :
a. Kalimat-kalimat dalam teks karya tulis
b. Jarak antara dua pustaka sumber dalam daftar pustaka
c. Jarak antara dua judul tabel, judul gambar atau judul grafik dalam daftar tabel,
daftar gambar atau daftar grafik
d. Jarak antara kata ”halaman” dengan baris pertama dari isi pada daftar isi, tabel,
grafik dan gambar pada halaman daftar tersebut
e. Kutipan langsugn yang tidak lebih dari tiga baris
f. Jarak antara baris dalam kutipan tidak langsung
g. Jarak antara kata bab dengan judul bab
3. Yang diketik dengan jarak dua setengah spasi sebagai berikut :
a. Jarak antara judul tabel, gambar atau grafik dengan isi tabel, grafik atau gambar
b. Jarak antara sub bab dengan bagian sub bab atau baris pertama suatu paragraf
c. Jarak antara isi tabel, gambar atau grafik dengan kata sumber
d. Jarak rangkain judul karya tulis dengan baris pertama naskah pada halaman
ringkasan
e. Yang diketik dengan jarak tiga spasi adalah sebagai berikut
4. Yang diketuk dengan jarak tiga spasi adalah sebagai berikut :
a. Jarak antara kata DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, atau
DAFTAR LAMPIRAN dengan kata ”halaman” pada halaman-halaman tersebut
b. Jarak antara kata DAFTAR PUSTAKA dengan pustaka yang berada pada urutan
pertama
c. Jarak antara judul bab dengan sub bab atau baris kalimat
d. Jarak antara baris terakhir paragraf dengan sub bab, judul tabel, judul gambar dan
judul grafik

H. Penulisan Tinjauan Pustaka


1. Cara pengutipan seri
Gunakan koma (,) antara hal (item) bila isi hal berupa kata-kata pendek jangan
menggunakan titik dua (:) sesudah kata yaitu, yakni, dan ialah
Contoh :
...Smith (1982) menyatakan bahwa sample penelitiannya terbagi tiga kategori status
gizi yaitu (a) status gizi baik, (b) status gizi kurang dan (c) status gizi buruk...
Gunakan titik koma (;) bila isi agak panjang dan ada koma di dalam kalimatnya
dan gunakan titik dua (:) sebelum hal pertama ditulis.
Cotnoh :
...Smith (1982) menyatakan bahwa sample penelitiannya terbagi ke dlam tiga kategori
status gizi
2. Pengutipan nama penulis
Nama penulis yang dicantumkan di dalam tinjuan pustaka hanya satu kalimat
saja, yaitu nama akhir saja, kecuali nama Cina yang ditulis hanya nama awalnya saja,
baik untuk laki-laki mapun perempuan (lihat cara penulisan daftar pustaka).
Contoh :
Ayu (1997) membandingkan status besi mahasiswa yang tinggal diasarama dengan
bukan di asrama...Status besi mahasiswa di asrama... (Ayu. 1997)
Jika penulisnya lebih dari satu yang ditulis ditinjauan pustaka hanya nama yang
pertama saja kemudian diikuti tulisan dkk (untuk karangan berbahasa Indonesia) atau
et al (untuk karangan berbahasa Inggris).
Nama penulis dicantumkan diakhir kalimat pada setiap paragraf. Pada kutipan
yang lebih dai satu paragraf, nama penulis hanya ditulis pada paragraf terakhir saja.
Contoh :
Cara penulisan status gizi dapat dilakjukan dengan cara langsung dan cara tidak
langsung.........Cara langsung meliputi cara biokimia, antropometri dan cara klinis
(Supariasa, dkk, 2000).
Untuk membedakan rujukan yang satu dengan yang lain dari penulis yang
menghasilkan karya lebih dari satu dalam tahun yang sama, digunakan nomor urut : a,
b, c,...dan seterusnya yang ditulis dalam kurung di belakang tahun. Nomor urut yang
dimaksud disesuaikan dengan aturan penulisannya di daftar pustaka.
Contoh :
Menurut Hadju (2001 (a)) zat gizi makro meliputi karbohidrat, lemak dan protein…..
Hadju (2001 (b) mengemukakan meskipun vitamin dan mineral dibutuhkan dalam
jumlah yang sangat kecil, namun zat gizi tersebut harus dikonsumsi setiap hari.
Jika rujukan bersumber dari buku atau risalah (prosiding) maka ditulis adalah
nama penulis asli bukan penyuntingnya. Rujukan yang diterbitkan oleh suatu lembaga
atau organisasi resmi yang tidak ada nama penulisnya, maka lembaga yang
menerbitkannya dianggap sebagai penulisnya. Rujukan yang tidak mencantumkan
nama penulis maupun penerbitnya digunakan tulisan Anonymous sebagai pengganti
nama penulisnya. Jika rujukan diambil dari dokumen-dokumen resmi seperti undang-
undang, peraturan pemerintah, garis besar haluan negara, peraturan daerah, surat
keputusan dan koran maka nama sumber ditulis sebagai pengganti nama penulis.
Contoh :
Depkes (2004) mengingatkan hati-hati akan wabah flu burung....Dua orang yang
diduga terinfeksi flu burung di Kupang dirumah sakit (Anonymous, 2007)....Kasus
demam berdarah kembali mewabah di Nusa Tenggara Timur (Yosef, 11 Januari
2007). Sesuai peraturan Pemerintah Nomor...tahun...setiap keluarga miskin berhak
mendapat pelayanan kesehatan secara gratis.

I. Cara Penulisan Daftar Pustaka


Penulisan rujukan yang lengkap minimal mengandung tiga unsur yaitu nama
pengarang/penulis, judul tulisan dan informasi penerbitan. Nama penulis bisa juga bukan
nama orang melainkan nama lembaga atau organisasi resmi seperti WHO, Depkes,
BKKBN, PPNI, IBI, LIPI, dan sebagainya.
Nama orang yang lebih dari satu kata, penulisan dimulai dari nama keluarga atau
nama yang disamakan dengan nama keluarga, seperti nama orang tua, nama suami, nama
marga, dan sebagainya. Nama lainnya disingkat dan ditulis dibelakang nama keluarga.
Contoh penulisan beberapa nama tertentu :
Nama orang tua : Sudjono Djuned Pusponegoro ditulis
Pusponegoro SD
: Rostiaty Muh Natsier ditulis Natsier RM
Nama marga : Andi Hakim Nasution ditulis Nasution AH
: Andi Alfian Malarangen ditulis Malarangen AA
Nama suami : Nani Hasanuddin ditulis Hasanuddin N
: Sri Dara Ayu Nadimin ditulis Nadimin SDA
Nama tunggal : Soeharto ditulis Soeharto
: Hendrayati ditulis Hendrayati
Nama pribadu lebih 1 kata : Sitti Saenab ditulis Saenab
: Muhammad Anshar ditulis Anshar
Nama Cina : Poey Seng Hin ditulis Poey SH
: Yo Kian Tjiay ditulis Yo KT
Nama Arab : Husain Alatas ditulis Alatas H
: Abdullah Thalib ditulis Thalib A
Nama Barat : Michael Samuel Gracey ditulis Gracey MS
: John Eliot Rohde ditulis Rohde JE
Penulis kurang dari 6 orang; nama penulis dicantumkan semua dalam daftar pustaka,
tidak menggunakan dkk atau et al.
Penulis lebih sama atau lebih 6 orang; nama penulis 1-3 dicantumkan, disertai
tulisan dkk (dan kawan-kawan) untuk tulisan berbahasa Indonesia atau tulisan et al (and
associates) untuk tulisan berbahasa Inggris.
Judul buku ditulis dibelakang nama penulis. Judul mencakup judul dan sub judul
suatu majalah, buku atau bagian atau bab dari suatu buku. Informasi penerbitan harus
ditulis lengkap, mencakup nama majalah atau buku, edisi, volume, penerbit, kota tempat
penerbitan dan tahun penerbitan.
Penulisan judul jurnal, majalah dan surat kabar menggunakan huruf besar hanya pada
awal kata pertama, tetapi untuk buku dan sebagainya harus menggunakan hurud besar pada
semua awal kata suatu judul. Nama jurnal boleh disingkat sesuai dengan aturan dari jurnal
yang dikutip.
1. Rujukan dari buku
Ditulis berturut-turut; nama penulis. Tahun. Judul buku (dengan huruf miring).
Kota penerbit; Penerbit.
Contoh :
Notoatmojo S. 1995. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.

Sastroasmoro S & Ismael S. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.


Jakarta; Binarupa aksara.

Khomsan A, Rustiawan A, Setiawan B, dkk. 1992. Pedoman Penulisan Skripsi.


Bogor; Jurusan GMSK Fakultas Pertanian IPB.

2. Bab pada buku yang ada penyunting/editor


Ditulis berturut-turut; nama penulis. Tahun. Judul tulisan/bab/bagian (dengan
huruf miring). Dalam; Nama penyunting (yang tertera di sampul buku). Judul Buku,
jilid (bila ada). Kota penerbit; Penerbit.
Contoh :
Djojosugito A. 2002. Peran Rumah Sakit Dalam Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Dalam; Aditama TY & Hastuti T. Kesehatan Kerja. Jakarta; UI-Press.

3. Rujukan dari jurnal


Ditulis berturut-turut; nama penulis. Tahun. Judul Tulisan (dengan huruf
miring). Nama jurnal. Volume (nomor).
Contoh :
Muljanti S, Heryudirini, Sandjaja, Irawati A & Sudjasmin, 2002. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Mental Psikomotor pada Anak Balita Gizi
Kurang; Penelitan gizi dan makanan. Volume 25 (2).

Hadi R. 1998. persalinan dengan cara ekstrasi vakum oleh bidan di RSUD dr.
Soedono Madiun. Cermin dunia kedokteran 2001. Volume 133

4. Rujukan dari majalah


Ditulis berturut-turut; nama penulis (jika ada). Tahun. Judul tulisan (dengan
huruf mirjng). Nama majalah. Volume (nomor).
Contoh :
Heryana R dan Heryadie B. 2005. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penyalahgunaan napza melalui pendidikan dan latihan kesehatan. Majalah
SDM kesehatan 1 (2).

Hartini SA, Nadimin, Ayu SD. 2000. pembuatan jajanan local untuk PMT ibu hamil.
Bina Diknakes. Volume 2 (2).

5. Rujukan dari koran


Ditulis berturut-turut; nama penulis (jika ada). Judul tulisan (dengan huruf
miring). Nama koran, tanggal bulan tahun terbit, halaman.
Contoh :
Gani A. Atasi bau mulut saat puasa. Tribun timur, 9 Oktober 2005; halaman 4.

Anonim. RS A. Makassar Kerap jadi rujukan penyakit KLB. Fajar 7 Oktober 2005;
halaman 27.

6. Rujukan dari prosiding hasil pertemuan ilmiah


Ditulis berturut-turut; nama penulis. Tahun. Judl tulisan (dengan huruf miring).
Tulis prosiding dilanjutkan dengan judul prosiding. Kota penerbit; Penerbit.
Contoh :
Djalil R. 2002. APBN dan pengeluaran di sector kesehatan. Prosiding Kongres
Nasional Persagi dan temu ilmiah XII. Jakarta; DPP Persagi.
7. Rujukan dari makalah hasil pertemuan ilmiah
Ditulis berturut-turut; nama penulis. Tahun. Judul tulisan (dengan huruf
miring). Tulis Makalah dilanjutkan dengan nama kegiatan ilmiah
(seminar/lokakarya/muktamar, dll). Kota pelaksanaan pertemuan ilmiah; pelaksanaan
Kota penerbit; Penerbit.
Contoh :
Pramantara S. 2002. PengkajianGeriatric Komprehensip; Suatu Pendekatan Holistik
pada Pasien Usia Lanjut. Makalah Seminita Asuhan Gizi Geriatri. Yogyakarta,
Fakultas Kedokteran UGM.

8. Rujukan dari internet


Ditulis berturut-turut; nama penulis (jika ada), Judul Tulisan (dengan huruf
miring). Alamat sumber rujukan (keterangan tanggal bulan tahun diakses)
Contoh :
Laksmiarti T dan Maryani H. Tetap Sehat di Usia Lanjut Dengan Gizi Sehat.
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/092002/hor-htm (diakses, 14 April 2005)

9. Rujukan dari karya tulis, skripsi, tesis dan disertasi


Ditulis berturut-turut; Nama penulis. Tahun. Judul karya
tulis/skripsi/tesis/disertasi (ditulis miring). Tulisan Judul karya
tulis/skripsi/tesis/disertasi. Jurusan Fakultas Program Studi, Akademi/Universitas.
Contoh :
Ina E. 2005. Pengaruh perilaku pemberian MP-ASI terhadap status gizi baduta usia
6-24 didaerah pinggiran pantai Kecamatan Oesapa Kota Kupang. Karya tulis.
Jurusan Gizi Poltekkes Depkes Kupang.
Lampiran 1. Contoh format halaman judul luar
POLA MAKAN DAN STATUS GIZI USIA LANJUT
DI WILAYAH PUSKESMAS OEBOBO
KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

4 cm 3 cm

DISUSUN

GUNUNG KELIMUTU
PO.3100306 1019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
JURUSAN GIZI
ANGKATAN IV
2014

3 cm
Lampiran 2. Contoh format halaman judul dalam

POLA MAKAN DAN STATUS GIZI USIA LANJUT


DI WILAYAH PUSKESMAS OEBOBO
KECAMATAN OEBOBO Ukuran
Huruf 14-16
KOTA KUPANG

Ukuran huruf 12
DISUSUN
Ukuran huruf 14
GUNUNG KELIMUTU
PO.3100306 1019 Ukuran huruf 12

Ukuran huruf 14
KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


Ukuran huruf 10
Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi
Tahun Akademik 2013/2014

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
JURUSAN GIZI Ukuran huruf 14
ANGKATAN IV
2014
Lampiran 3. Contoh cara penulisan halaman pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN
3 sp

Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Hubungan Durasi Haid Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang” telah dipertahankan di depan Penguji
Ujian Seminar Karya Tulis Ilmiah pada Tanggal 28 Agustus 2014.

Kupang, September 2014

Penguji I

Regina Maria Boro, DCN.,M.Kes


NIP : 140 238 688

Penguji II Penguji III

Agustina Setia, SST.,M.Kes Indhira Shagti, SST.,M.Gizi


NIP : 140 231 462 NIP : 140

Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi
c

Regina Maria Boro, DCN.,M.Kes


NIP : 140 238 688
Lampiran 4. Contoh cara penulisan abstrak

ABSTRAK
3 sp

MARIANA, ”Status Gizi, Asupan Energi dan Protein Anak Remaja Umur 13-16 Tahun di SMP
Negeri 05 Kota Kupang”. (dibimbing oleh Agustina Setia,SST.,M.Kes dan Anita Ch
Sembiring,S.Gz.,M.Si)
2.5 sp

Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi, asupan energi dan protein anak remaja di
SMP Negeri 05 Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan 18
sampel anak remaja umur 13-16 tahun yang dipilih secara purposive di SMP Negeri 05 Kota
Kupang. Status gizi diukur dengan metode antropometri dan asupan energi dan protein dihitung
menggunakan CD Menu.
Dari penelitian diperoleh status gizi anak remaja 13-16 tahun di SMP Negeri 05 Kota
Kupang yaitu 5.6% tergolong ”buruk”, 50% tergolong ”kurang” dan 44.4% tergolong ”baik”.
Nilai rata-rata asupan energi dan protein masing-masing 1042.28  225.89 Kkal dan 39.70  6.74
gram.
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kelompok
pembanding
2.5 sp

Kata kunci : Status gizi, Asupan energi, Asupan protein, Anak Remaja
Lampiran 5. Contoh cara penulisan kata pengantar

KATA PENGANTAR
3 sp

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan cintaNya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “ Perbedaan Pola Pemberian Makan ibu
bekerja dan tidak bekerja di wilayah Kecamatan Sikumana Kota Kupang”. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Drs.Jefrin Sambara, Apt.,M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang.
2. Regina Maria Boro,DCN.M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang
dan juga selaku pembimbing I yang telah memberikan arahannya selama penelitian.
3. Prasetyaning Mangesti, S.Gz.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan karya tulis ini.
4. Seluruh staff dosen dan staff administrasi Jurusan Gizi yang telah memberikan bantuan
moril bagi penulis, baik dalam proses pendidikan maupun dalam penyusunan karya tulis
ini.
5. Sahabat-sahabat seperjuanganku khususnya ”di kost KPN Maju” dalam suka dan duka
yang memberikan cinta dan kebanggaan hidup yang tidak bisa penulis ungkapkan kata-
kata.
6. Teristimewa dari lubuk hati yang dalam, penulis menghaturkan terima kasih kepada
keluargaku khususnya Ayah dan Bunda tercinta atas segala doa dan pengorbanannya
diberikan, baik moril maupun materil.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
terkhusus bagi penulis.
3 sp

Kupang, Agustus 2014


3 sp
Penulis
Lampiran 6. Contoh cara penulisan daftar singkatan

DAFTAR SINGKATAN

3 sp

Singkatan Keterangan
   

WHO World Health Organization


Hb Haemoglobin
KEP Kurang Energi Protein
NCHS National Center for Health statistic
   
Lampiran 7. Contoh cara penulisan daftar isi

DAFTAR ISI
3sp

Halaman
2.5 sp

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................. 5

E Keaslian Penelitian................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 6

A. Telaah Pustaka....................................................................... 6

1. Keluar Sadar Gizi (KADARZI)................................. 6

2. Baduta (6-24 bulan)................................................... 27

B. Kerangka Teoritis................................................................... 28

C. Kerangka Konsep................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 30

A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................. 30


B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................. 31

C. Populasi dan Subyek Penelitian............................................. 31

D. Alat Penelitian........................................................................ 32

E. Variabel Penelitian................................................................. 32

F. Variabel Penelitian................................................................. 33

G. Definisi Operasional.............................................................. 34

H. Cara Pengumpulan Data........................................................ 35

I. Pengolahan dan Penyajian Data............................................. 35

J. Etika Penelitian...................................................................... 36 K

Struktur Organisasi Penelitian........................................................ 36

L. Jadwal dan Anggaran Penelitian............................................ 37

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 39

LAMPIRAN ................................................................................................... 40
Lampiran 8. Contoh cara penulisan daftar tabel

DAFTAR TABEL

3 sp
Halaman

2.5 sp

Tabel 1.Daftar Pegawai Instalasi Gizi RSU Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang
Tahun 2008.............................................................................................. 2 sp 7
2 sp

Tabel 2.Klasifikasi Berat Badan yang Diusulkan Berdasarkan IMT pada penduduk
Asia Dewasa............................................................................................. 28

Tabel 3.Distribusi Jenis Kelamin Penderita HIV/AIDS................................... 34

Tabel 4.Distribusi Asupan Energi Penderita HIV/AIDS.................................. 35

Tabel 5.Distribusi Asupan Protein Penderita HIV/AIDS................................. 36

Tabel 6.Distribusi IMT Penderita HIV/AIDS................................................... 36

Tabel 7.Distribusi Lingkar Lengan Atas Penderita HIV/AIDS....................... 37


Lampiran 9. Contoh cara penulisan daftar gambar/grafik

DAFTAR GAMBAR

3 sp
Halaman
2.5 sp

Gambar 1 Faktor Penyebab Masalah Gizi....................................................... 33


2 sp

Gambar 2 Proporsi Murid Menurut Jenis Kelamin pada SD PMT –AS dan SD
1 sp Non PMT-AS.................................................................................. 62

Gambar 3 Tingkat Pengetahuan Gizi Murid SD PMT-AS dan SD Non PMT-AS


di Kecamatan Oeba Kota Kupang, 2007......................................... 66
2 sp

Gambar 4 Proporsi Murid SD PMT-AS Menurut Jenis Tingkat Pengetahuan


Gizi dan Jenis Kelamin................................................................... 67

Gambar 5 Proporsi Murid SD Non PMT-AS Menurut Jenis Tingkat Pengetahuan


Gizi dan Jenis Kelamin................................................................... 68
Lampiran 10. Contoh cara penulisan daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

3 sp
Halaman
2.5 sp

Lampiran 1 Izin Penelitian dari Direktorat Sospol.......................................... 93


2 sp

Lampiran 2 Izin Pengumpulan Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


1 sp Kota Kupang................................................................................ 94

Lampiran 3 Surat Bukti Penelitian dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Kelapa Lima......................................... 95
2 sp

Lampiran 4 Form Pengumpulan Data............................................................. 96

Lampiran 5 Hasil Analisa Data....................................................................... 97


Lampiran 11. Contoh cara penulisan tinjauan pustaka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Tentang Anemia

a. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu keadaan kadae hemoglobin (Hb) yang lebih

rendah dari keadaan normal. Anemia dapat juga berarti suatu kondisi ketika

terdapat defisiensi ukuran/jumlah eritrosit atau kandungan Hb (Wirakusumah,

1999).

Anemia Gizi Besi biasa juga disingkat AGB adalah anemia yang terjadi

akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya, konsentrasi Hb dalam darah

berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat

kekurangan kadar zat besi dalam darah. Semakin berat kekurangan zat besi yang

terjadi akan semakin berat pula anemia yang diderita (Wirakusumah, 1999,

Husaini, 1998).

3 sp
b. Faktor Penyebab Anemia

2 sp
AGB disebabkan oleh berbagai faktor yang sering berkaitan,

dikelompokkan menjadi faktor langsung dan faktor tidak langsung. Ada empat

faktor utama yang menjadi penyebab utama AGB yaitu asupan zat dalam

makanan kurang, bioavilabilitas zat besi, kebutuhan yang meningkat dan

pendarahan (Husaini, 1998)


Lampiran 12. Contoh cara penulisan tabel

Berdasarkan tabel 10 dibawah ini menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik berkisar

antara 110-240 mmHg, Sebanyak 28.1% usila menderita hipertensi tingkat ringan (tekanan

sistolik 140-159 mmHg), hipertensi sedang (tekanan sistolik 160-179 mmHg) sebanyak 3.7%

dan hipertensi berat (tekanan sistolik ≥ 180 mmHg sebanyak 5.2%.

3 sp
Tabel 13.
Distribusi Usila Menurut Tekanan Darah Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Panjang
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, November 2008
2 sp

Tekanan Darah n %
Tekanan Sistolik (mmHg)
< 140 1.5 spasi 85 63.0
140-159 38 28.1
160-179 5 3.7
≥ 180 7 5.2
Jumlah 135 100.0
Sumber : Data Primer

3 sp

Diilihat dari tekanan darah sistolik, jumlah responden yang mempunyai tekanan < 140

mmHg sebanyak 85 orang (63.0%)


Lampiran 13. Contoh cara penulisan gambar

Gambar 7 menunjukkan bahwa rerata peningkatan nilai kognitif siswa yang mendapat

suplemen besi, vitamin A dan Vitamin C sebesar 1.68, kelompok suplemen besi 0.18 dan

kelompok plasebo 0.14.

3 sp
2 sp

Gambar
Rerata peningkatan kognitif

1.68
1.8
1.6 7.
1.4
Rerata
1.2
1
0.8
0.6
0.4 0.18 0.14
0.2
0
Kelompok I Kelompok II Kelompok III

Peningkatan Nilai Kognitif Setiap Kelompok Suplementasi

3 sp

Hasil analisis keragaman (Anova) menunjukkan nilai p = 0.001. Artinya kelompok siswa

yang mendapat suplemen besi, vitamin A dan vitamin C mempunyai peningkatan nilai kognitif

yang lebih tinggi secara bermakns. Suplemen besi dengan multivitamin tersebut lebih efektif

meningkatkan nilai kognitif siswa sekolah dasar. Hasil analisa Tukay menunjukkan bahwa

peningkatan nilai kognitif kelompok siswa yang mendapat suplemen besi tidak berbeda secara

signifikan dengan kelompok plasebo (p > 0.05)

Anda mungkin juga menyukai