Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai salah satu tugas akhir mahasiwa dapat ditulis dengan
bermacam-macam cara/format, tergantung dari ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan. Demikian juga halnya dengan cara penulisan karya ilmiah lainnya. Hal
tersebut seringkali menimbulkan kesulitan bagi mahasiswa, cara mana yang harus diikuti.
Akibatnya sering ditemui cara-cara penulisan yang tidak konsisten dan tidak ada keseragaman
pada karya tulis yang dihasilkan.
Di samping format yang tidak seragam, apa yang harus ditulis dalam bab-bab di dalam KTI
masih kurang diketahui oleh banyak mahasiwa. Perkembangan dalam penulisan misalnya
penulisan daftar pustaka, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar perlu mendapat
perhatian kalangan ilmuwan.
Buku pedoman ini merupakan petunjuk praktis yang disusun berdasarkan beberapa acuan.
Dengan adanya pedoman ini diharapkan pembimbing KTI khususnya dilingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang dilakukan lebih efektif.
Kami menyadari pedoman ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu sangat
diharapkan sumbang saran para pembaca untuk perbaikannya. Do’a kami semoga pedoman ini
bermanfaat terutama bagi mahasiwa dan pembimbing.
Tim Penyusun
SAMBUTAN KETUA JURUSAN GIZI
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Kupang, sangat penting artinya dalam memberi kesepahaman dan kesaragaman tentang tata cara
penulisan laporan penelitian atau hasil penelitian yang memenuhi syarat ilmiah.
Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini juga dapat dijadikan acuan bagi para
pembimbing dan penguji untuk memberi penilaian tentang kemampuan mahasiwa dalam menulis
karya tulis ilmiah sehingga format karya tulis yang dihasilkan menjadi seragam. Akhir kata saya
harapkan Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Agustina Setia,SST.,M.Kes
NIP. 196408011989032002
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
SAMBUTAN KETUA JURUSAN GIZI....................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Pengertian........................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBIMBING.......................................................................... 3
A. Kriteria Pembimbing........................................................... 3
B. Uraian Tugas....................................................................... 3
Halaman
A. Latar Belakang
Mata kuliah Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah salah satu bagian dari kurikulum di
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. Berdasarkan hal tersebut, setiap mahasiswa
wajib membuat karya tulis sederhana dalam rangka penyelesaian program pendidikan
sesuai minat dan jurusannya. Penulisan karya tulis dilakukan di semester lima dan atau
semester enam.
Karya tulis merupakan salah satu bentuk karya ilmiah, sehingga dalam
penyusunannya harus berdasarkan kaidah-kaidah penulisan secara ilmiah mulai dari tingkat
yang sangat sederhana sampai ke tingkat yang lebih komplek sesuai dengan kemampuan
dan minat mahasiswa. Pengalaman membuat proposal penelitian, melaksanakan penelitian
dan menulis laporan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bekal kepada
mahasiswa untuk dapat berpikir secara sistematis, logis, kritis dan analitis.
Ketentuan yang berkaitan penulisan karya yang berlaku di Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Kupang beragam. Perlu disusun suatu pedoman karya yang dapat dijadikan
acuan sehingga keseraggaman tentang ketentuan dan teknis penulisan karya tulis
dilingkungan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang.
B. Pengertian
Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah karya tulis akademik akhir yang menunjukkan hasil
studi dan atau hasil penelitian yang disusun dengan cara dan bentuk yang sesuai dengan
peraturan akademik dan ketentuan penulisan yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh
mahasiswa diploma III dibawah pengawasan dan bimbingan dosen pembimbing sebagai
salah satu kewajiban atau syarat penyelesaian studi di jurusan masing-masing. Isi KTI
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang penting untuk perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang kesehatan.
C. Tujuan
Penyusunan KTI merupakan salah satu metode yang memberikan pengalaman kepada
mahasiswa untuk berpikir sistematis, logis, kritis dan analitis, sehingga mahasiswa
mampu :
1. Menetapkan masalah kesehatan yang akan dibahas sesuai minat dan jurusan
masing-masing.
2. Membuat usulan (proposal) penelitian sederhana dalam bidang kesehatan.
3. Melaksanakan kegiatan penelitian sederhana dalam bidang kesehatan.
4. Menganalisis hasil penelitian dalam bidang kesehatan yang telah dilaksanakan.
5. Membuat laporan hasil penelitain yang memenuhi ketentuan penulisan karya tulis
ilmiah.
BAB II
PEMBIMBING
Proses penyusunan karya tulis setiap mahasiswa akan dibimbing oleh dosen dari Jurusan
Gizi. Penulisan proposal karya tulis setiap mahasiswa sebaiknya sudah didampingi oleh para
pembimbing. Pembimbing karya tulis terdiri dari 2 orang, yaitu pembimbing I yang bertanggung
jawab terhadap materi penulisan dan pembimbing II bertanggung jawab terhadap teknis
penulisan. Apabila diperlukan, dengan sepengetahuan pembimbing yang telah ditunjuk
mahasiswa dapat meminta bantuan dosen lain atau staf ahli lain di luar jurusan masing-masing.
A. Kriteria Pembimbing
Pembimbing adalah dosen Jurusan Gizi di Poltekkes Kemenkes Kupang yang
memberikan kewenangan dalam membimbing penyusunan karya tulis mahasiswa, dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Pendidikan minimal strata satu (S1) di bidang kesehatan (ilmu sesuai jurusan
masing-masing) atau S1 Non kesehatan yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti.
2. Jabatan fungsional minimal lector atau yang telah diangkat dalam jabatan
Asisten ahli minimal 2 tahun.
3. Dianggap cakap di bidang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian yang dibahas dalam KTI.
4. Bersedia membimbing dan melaksanakan tugas sesuai uraian tugas
pembimbing.
B. Uraian Tugas
Pembimbing bertanggung jawab terhadap penyelesaian penyusunan karya tulis
mahasiswa bimbingannya, oleh karena itu seorang pembimbing berusaha memotivasi,
mengawasi dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa bimbingannya,
khususnya yang terkait dengan proses penyusunan karya tulis. Rincian tugas pembimbing
selengkapnya adalah
1. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan proposal KTI.
2. Mempertimbangkan saran-saran penyempurnaan proposal KTI yang dihasilkan
mahasiswa sebelumnya, baik pada mata kuliah metode penelitian maupun mata
kuliah KTI I.
3. Menetapkan judul atau topik dalam penyusunan proposal KTI.
4. Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam pengolahan dan analisis data
hasil penelitian, serta menyusun naskah karya tulis.
5. Mendampingi mahasiswa pada seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian
komprehensif.
BAB III
KERANGKA KARYA TULIS
A. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari sampul depan (cover), sampul dalam tanpa disertai tulisan
“Karya Tulis Ilmiah II” halaman persetujuan, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar grafik atau gambar.
1. Sampul depan (cover)
Sampul depan berwarna krem, memuat informasi sebagai berikut :
a. Judul karya tulis yang ditulis dengan HURUF KAPITAL, seluruhnya dengan
ukuran huruf/font 14-16 point. Apabila judul tersebut lebih dari satu baris maka
ditulis dengan spasi tunggal (satu spasi). Judul yang lebih dari satu baris
hendaknya diatur sedemikian rupa, dan setiap penggalan hendaknya mempunyai
arti apabila dibaca tersendiri. Judul tidak boleh terlalu panjang (maksimal 20
kata), ditulis secara simetris dengan pola piramida terbalik. Judul harus
menggambarkan masalah dan tujuan karya tulis itu sendiri.
b. Logo Poltekkes Kemenkes Kupang dengan ukuran diameter 4.5 cm.
c. Nama lengkap mahasiswa (tanpa gelar), huruf kapital
d. NIM (Nomor induk mahasiswa)
e. Tulisan : JURUSAN GIZI
f. Tulisan : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
g. Tulisan : KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
h. Tulisan : KUPANG
i. Tulisan : TAHUN (sesuai tahun lulus)
Semua tulisan dan gambar ditempatkan di tengah-tengah ruang tulisan
(simetris kiri-kanan). Tulisan nama lembaga dan tahun (point f-j)
menggunakan ukuran huruf (font size) 14 point (contoh terlampir)
2. Sampul dalam
Halaman ini memuat tulisan dan komponen yang sama dengan halaman depan
(cover) tetapi dicetak di atas kertas putih yang sama dengan naskah keseluruhan,
tanpa logo institusi, ditambah tulisan ”Karya tulis sebagai syarat untuk menyelesaikan
program pendidikan Diploma III Gizi” yang ditempatkan antara nama penulis dan
keterangan lembaga. Halaman ini terhitung sebagai nomor halaman ”i”, meskipun
nomor halaman tersebut tidak tercantumkan.
3. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan bukti bahwa karya tulis tersebut telah dianggap
memenuhi syarat untuk diseminarkan/diujikan. Halaman ini diperhitungkan sebagai
halaman ”ii”. Judul HALAMAN PERSETUJUAN ditulis di tengah-tengah (simetris
kiri-kanan) pada batas margin atas, halaman pengesahan memuat :
a. Tulisan : HALAMAN PERSETUJUAN
b. Tulisan karya tulis dengan judul : ...(sesuai judul karya tulis) telah disetujui
untuk dipertahankan di depan Panitia Seminar Proposal (untuk perbaikan
setelah ujian proposal) dan di depan Panitia Ujian Karya Tulis Jurusan Gizi
(untuk perbaikan setelah ujian hasil penelitian).
c. Kupang, tanggal-bulan dan tahun, ditulis paling kanan.
d. Nama dan NIP pembimbing I dan pembimbing II
e. Nama dan NIP ketu Jurusan Gizi
Contoh halaman persetujuan terlampir pada lampiran 3.
4. Ringkasan
Judul karya tulis yang didahului dengan nama penulis dalam HURUF BESAR
diakhiri tanda titik (.). Judul KTI dalam abstrak ditulis dengan jarak 3 spasi dari kata
ABSTRAK, menggunakan huruf yang ditebalkan dilanjutkan dengan tanda titik,
kemudian diikuti tulisan dibimbing oleh (sesuai nama pembimbing). Alinea pertama
naskah abstrak dimulai pada jarak 3 spasi dari judul KTI dalam abstrak tersebut.
Ringkasan merupakan intisari dari keseluruhan bagian penelitian, memuat
empat unsur utama : masalah dan tujuan umum penelitian, metode yang digunakan,
hasil-hasil yang menonjol, dan kesimpulan dan saran. Isi abstrak ditulis secara utuh,
ringkas dan jelas, maksimal 200 kata.
Diakhir ringkasan ditulis kata kunci dari topik atau judul penelitian dan daftar
pustaka. Kata kunci sebaiknya tidak melebihi satu baris. Tulisan daftar pustaka
disertai tanda titik dua (:) diikuti bilangan tentang jumlah dan (tahun terbit dari yang
paling awal sampai terakhir) dari kepustakaan yang digunakan.
Keseluruhan naskah dalam abstrak yaitu judul KTI (jika lebih dari dua baris)
dan isi abstrak ditulis dengan spasi tunggal. Contoh penulisan abstrak dapat dilihat
pada lampiran 4. Diakhir abstrak ditulis kata kunci : sesuai topik penelitian (contoh
terlampir).
5. Kata Pengantar
Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud dan tujuan
penyusunan karya tulis, penjelasan-penjelasan dan ucapan terima kasih. Pada bagian
ini tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. Pada bagian akhir Kata Pengantar, di
sebelah kanan, 4 spasi dari baris terakhir ditulis tempat, bulan dan tahun penulisan,
dan disusul dengan penulis. Bagian kata pengantar dibuat tidak melebihi 2 halaman,
dan menyantumkan nomor halaman sesuai urutan dari halaman sebelumnya. Contoh
terlampir pada lampiran 5.
6. Daftar Isi
Daftar isi disusun secara teratur menurut nomor halaman dan memuat hal-hal
berikut beserta nomor halamannya :
a. Kata Pengantar
b. Daftar Isi
c. Daftar Tabel
d. Daftar grafik atau gambar
e. Daftar lampiran
f. Judul, sub bab, sub-sub bab, sub sub-sub bab dari seluruh bagian karya tulis
g. Daftar pustaka
h. Lampiran
Tulisan DAFTAR ISI diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri tanda baca,
diletakkan tengah-tengah (simetris kiri-kanan) pada batas margin atas. Tulisan
halaman diketik berjarak 2 spasi di bawah tulisan DAFTAR ISI, merapat ke batas
margin kanan.
Susunan daftar isi dimulai 2 spasi di bawah tulisan halaman. Jarak antara judul
dan sub judul adalah 2 spasi. Jika judul dan sub judul lebih dari satu baris ditulis
dengan 1 spasi (spasi tunggal).
Judul dan BAB ditulis dengan HURUF BESAR. Sub bab dan sub-sub bab
ditulis dengan huruf yang sama pada naskah, yaitu pada awal katanya ditulis dengan
huruf besar kecuali pada kata sambung. Contoh format daftar isi dicantumkan pada
lampiran 6.
7. Daftar Tabel, Daftar Gambar , Daftar Lampiran
Daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran disusun secara berurutan sesuai
nomor dan halamannya. Tulisan SINGKATAN, TABEL, DAFTAR GAMBAR, dan
DAFTAR LAMPIRAN diketik dengan HURUF BESAR tanpa tanda baca,
ditempatkan secara simetris kiri-kanan pada batas margin atas. Tulisan nomor diketik
mulai pada batas margin kiri dan tulisan halaman ditulis tepat pada batas margin
kanan. Jarak antara tulisan judul-judul tersebut dengan tulisan nomor dan halaman
adalah 3 spasi. Jarak antara tulisan nomor dan halaman dengan Judul Tabel, Judul
Gambar dan Judul Lampiran, atau antara Judul Tabel, Judul Gambar/Grafik dan Judul
Lampiran adalah 2 spasi.
Nomor Tabel, Nomor Gambar dan Nomor Lampiran ditulis angka (sesuai
dengan cara penulisannya pada naskah). Judul Tabel, Judul Gambar/Grafik, dan Judul
Lampiran diketik dengan huruf besar pada awal katanya, kecuali kata sambung yang
semuanya ditulis dengan huruf biasa. Apabila panjang judul lebih dari satu baris
maka ditulis dengan 1 spasi.
Contoh format, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran masing-
masing terlampir pada lampiran 7, lampiran 8 dan lampiran 9.
B. Bagian Utama
Bagian utama karya tulis utama Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang terdiri atas
pendahuluan, gambaran umum perusahaan/lokasi penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran.
1. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian serta keaslian penelitian. Latar belakang mengungkapkan secara
sistematis mengapa penelitian dilaksankan dan uraian tentang kedudukan masalah-
masalah yang akan diteliti. Masalah diuraikan dari yang masalah yang umum ke
masalah yang khusus. Uraian masalah perlu diawali identifikasi antara kesenjangan
yang terjadi antara kondisi nyata dan kondisi ideal, serta pengaruh yang
ditimbulkannya.
Rumusan masalah dituangkan dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah
merupakan dasar untuk merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian. Rumusan
masalah harus dirumuskan secara tegas dan jelas.
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan penelitian
harus relevan dengan masalah atau rumusan penelitian. Rumusan tujuan penelitian
merupakan dasar untuk menarik kesimpulan. Tujuan khusus harus dirumuskan secara
tegas dan jelas dan harus dapat diukur atau dioperasionalkan.
Manfaat dari penelitian menggambarkan kaitan dan sumbangan hasil penelitian
bagi pemecahan masalah kesehatan atau konstribusinya dalam pelaksanaan program
kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan, maupun
bagi mahasiswa itu sendiri. Manfaat penelitian sebaiknya ditinjau dari pelaksanaan
program kesehatan sesuai bidang ilmu masing-masing, lembaga-lembaga terkait,
institusi pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi penulis sendiri.
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untukmenelusuri
dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitiannya.
Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan
penelitian – penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Pernyataan keaslian penelitian
meliputi identifikasi perbedaan penelitian-penelitian dengan penelitian-penelitian
terdahulu.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori, penerapan
teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus,atau generalisasi teori pada populasi
yang lebih luas, rancangan penelitian, instrumen penelitian,dan teknik analisis data
atau pemodelan data.
Naskah pendahuluan dimulai pada halaman pertama dengan menggunakan
Angka Arab 1, dilanjutkan dengan nomor halaman 2, 3 dan seterusnya untuk halaman
berikutnya. Nomor halaman dicantumkan di tengah (simetris kiri-kanan) pada margin
bawah.
Tulisan PENDAHULUAN diketik huruf besar seluruhnya, diletakkan secara
simetris kiri-kanan. Sebelumnya didahului oleh tulisan BAB I yang ditulis dengan
huruf besar semuanya dan berjarak 2 spasi dengan tulisan PENDAHULUAN.
(Ketentuan ini berlaku juga untuk penulisan bab-bab selanjutnya).
Sub bab pertama (A. Latar Belakang Masalah) diketik 3 spasi di bawah
PENDAHULUAN. Alinea pertama diketik 2.5 spasi di bawah sub bab dengan indensi
5 ketukan dari huruf pertama sub bab.
2. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematik tentang teori, pemikiran dan fakta
hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis. Bagian ini dimaksudkan memberikan kerangka acuan yang
komprehensif mengenai konsep, prinsip atau teori yang digunakan dalam pemecahan
masalah.
Sumber bacaan yang digunakan dapat berupa acuan umum misalnya buku,
ensiklopedia. Sumber pustaka dapat juga diambil dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya baik yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan.
Hasil publikasi dapat berupa majalah, buletin atau tulisan-tulisan ilmiah di koran.
Hasil penelitian dalam disertasi, tesis, skripsi, karya tulis dan laporan-laporan dapat
dijadikan sebagai bahan tinjauan pustaka.
Tinjauan pustaka diusahakan diambil dari sumber primer atau karangan aslinya.
Bila sangat diperlukan dapat juga digunakan sumber/data sekunder atau tersier.
Pemilihan sumber acuan sedapat mungkin berdasar ada kemutakhiran (data terbaru).
Semua sumber yang digunakan harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan.
3. Kerangka konsep
Bagian ini memuat tentang kerangka konsep, variabel penelitian, definisi
operasional dan kriteria objekrif dan hipotesis.
a. Kerangka konsep
Kerangka pemikiran adalah suatu alur pemikiran atau pola terstruktur dari
suatu penelitian yang akan dilakukan. Kerangka pemikiran memuat variabel-
variabel yang akan diteliti, serta menggambarkan pola hubungan antara variabel
yang diteliti. Jika kesulitan menggambarkan pola hubungan antara variabel
(seperti pada penelitian deskriptif), pada bagian ini cukup digambarkan jenis
atau bagian-bagian variabel yang akan diteliti, baik dalam bentuk narasi atau
skema.
Kerangka konsep dijabarkan atau disintesis dari tinjauan pustaka sebagai
tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. Untuk penelitian analitik,
kerangka konsep dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis.
b. Variabel Penelitian
Pada bagian ini dijabarkan variabel-variabel yang akan diteliti secara rinci.
Variabel yang dimaksud meliputi variabel bebas, variabel terikat, variabel
antara dan variabel kontrol.
c. Definisi Operasional dan Kriteria objektif
d. Hipotesis (jika ada)
4. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan secara rinci tentang jenis dan rancangan
penelitian, populasi dan sampel penelitian, cara pengumpulan data, cara pengolahan,
analisis dan penyajian data.
a. Jenis Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang akan digunakan,
apakah deskriptif atau analitik. Dijelaskan juga jenis rancangan penelitian yang
digunakan, baik untuk penelitian misalnya rancangan cross sectional studi, case
kontrol dan kohort dan sebagainya/
Contoh :
...penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan case
control study.
b. Tempat dan waktu penelitian
Bagian ini memuat secara jelas dan tegas lokasi penelitian, berapa lama
dan kapan penelitian dilakukan. Tempat penelitian dapat berupa suatu wilayah
(untuk penelitian lapangan) dan institusi tertentu (untuk penelitian laboratorium
dan studi kasus).
Contoh :
1) Penelitian lapangan : ---Penelitian dilakukan di Kelurahan Nefonaek
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang. Penelitian dilaksanakan selama
dua bulan dari bulan Januari sampai Februari 2010.
2) Penelitian Laboratorium : ---Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Kimia Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang, mulai tanggal 15
Januari sampai 20 Februari 2010.
3). Penelitian Studi Kasus : ---Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap
Kelas II Laki-laki di RSU Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang, mulai tanggal
20 Maret sampai 5 April 2010.
c. Populasi dan Sampel/Bahan dan Alat/Kasus
Istilah yang digunakan pada sub bab ini dibedakan menurut lingkup
penelitian. Penelitian lapangan menggunakan istilah Populasi dan Sampel,
penelitian laboratorium menggunakan istilah bahan dan alat dan penelitian
klinik menggunakan istilah kasus.
1) Populasi dan Sampel (khusus penelitian lapangan)
Sub bab ini menjelaskan secara rinci tentang kelompok orang yang
akan menjadi sasaran penelitian (populasi), sampel beserta kriterianya,
besar sampel dan teknik pengambilan sampel. Populasi dan sampel harus
dijelaskan secara tegas siapa dan apa saja kriterianya. Penentuan jumlah
sampel sebaiknya menggunakan cara yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Teknik sampling tidak cukup menjelaskan metode random
atau non random saja, tetapi harus juga disebutkan secara rinci teknik apa
yang digunakan. Penjelasannya dapat dirinci menurut sub-sub bab
tersendiri, atau cukup diuraikan dalam suatu paragraf.
Contoh :
a) Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ada di
Kecamatan Oebobo Kota Kupang tahun 2010.
b) Sampel
Ibu hamil dengan umur kehamilan tujuh bulan atau lebih yang
tinggal di wilayah Kecamatan Oebobo pada bulan Juni dan Juli
tahun 2010 di Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Pengambilan
sampel dilakukan secara purposive. Jumlah sampel ditentukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang telah menjadi acuan dalam
penulisan karya tulis. Pustaka yang dimaksud termasuk bukui teks, jurnal atau
majalah ilmiah, karangan populer di surat kabar dan majalah, penuntun praktikum
dan diktat/modul. Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang telah dikutip di
dalam naskah.
Daftar pustaka disusun menurut abjad, bukan berdasarkan tahun penulisan.
Pengetikan antar sumber diberi jarak dua spasi. Pengetikan di dalam satu sumber
pustaka menggunakan satu spasi, baris pertama dimulai dari tepi kiri, baris kedua dan
selanjutnya diketik dengan indensi lima ketukan. Sumber pustaka harus ditulis
lengkap agar memungkinkan untuk ditelusuri kembali tulisan aslinya.
2. Lampiran
Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang dilampirkan dapat berupa tabel, grafik,
bagan, peta, print out hasil analisis data komputer dan sebagainya. Contoh kuesioner
atau prosedur kerja dapat dilampirkan, data mentah tidak perlu dicantumkan dalam
lampiran.
Setiap lampiran diberi nomor sesuai urutannya, dimulai Lampiran 1, disusul
Lampiran 2 dan seterusnya. Lampiran dimulai oleh suatu halaman penyekat yang
hanya memuat kata ”LAMPIRAN” yang ditulis secara simetris di tengah-tengah
halaman tersebut.
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
A. Kaidah Bahasa
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) mengacu pada Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD).
C. Pengetikan
1. Mesin tulis
Semua naskah ditulis menggunkan komputer. Tidak diperkenankan
menggunakan mesin ketik atau tulisan tangan kecuali untuk dokumen-dokumen
tertentu yang tidak memungkinkan untuk diketik dengan komputer, atau dokumen-
dokumen yang menjadi lampiran.
2. Jenis dan ukuran huruf (font)
a. Pengetikan naskah ditulis menggunakan huruf (font) Times New Roman ukuran
12 point.
b. Judul karya tulis pada sampul ditulis dengan huruf Arial atau Times New
Roman ukuran 14-16 point.
c. Tulisan nama lembaga (KEMENTERIAN KESEHATAN RI. POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES KUPANG, nama JURUSAN GIZI dan tahun)
pada sampul dengan menggunakan huruf Arial atau Times New Roman ukuran
14.
d. Huruf miring untuk ejaan tertentu, seperti yang diatur dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
3. Bilangan dan satuan
a. Lambang bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat.
b. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik di belakangnya. Jika
belum ada singkatan resmi, maka satuan ditulis secara lengkap.
Contoh :
Lambang bilangan dan satuan seperti 5 cm, 10 kg, 1 jam, 50 menit.
Lima orang ibu hamil diperiksa di posyandu.
4. Batas tepi (margin)
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas diatur dengan jarak sebagai
berikut :
a. Tepi atas : 3 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kanan : 3 cm
d. Tepi kiri : 4 cm
5. Pengisian ruang tulis
Ruang tulis, yaitu halaman yang terdapat di sebelah dalam batas tepi bawah,
sedapat mungkin diisi penuh, artinya penulisan dimulai dari batas tepi kiri sampai tepi
kanan tanpa ada ruang yang terbuang, kecuali jika akan memulai alinea baru,
persamaan, daftar, rincian ke bawah, gambar, sub judul atau hal-hal khusus.
D. Alinea, paragraf dan permulaan kalimat
1. Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu pokok
pikiran atau mengandung satu tema dan kesatuan susunan. Jadi satu paragraf disusun
oleh lebih dari satu kalimat.
2. Rangkaian paragraf pada setiap akhir halaman atau yang
mengawali halaman baru diupayakan tidak kurang dari dua baris.
3. Alinea baru yang mengawali sebuah paragraf ditulis pada indetasi
(masuk) 5 ketukan dari tepi kiri.
4. Bilangan/angka, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu
kalimat harus dieja. Misalnya : Sepuluh anak balita di desa A pada tahun 2007 lahir
dengan BBLR.
E. Penomoran
1. Nomor halaman
a. Nomor halaman ditulis ditengah-tengah (center) bagian bawah halaman (footer),
dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.
b. Bagian awal karya tulis ditulis dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii,...dst).
c. Bagian utama (mulai pendahuluan) sampai bagian akhir (lampiran) karya tulis
diberi nomor halaman menggunakan angka Arab (1, 2, 3,...dst).
2. Tingkatan judul
Penulisan nomor BAB, Sub bab, Sub sub bab, rincian selanjutnya menggunakan
cara sebagai berikut :
a. Setiap Bab diberi nomor menggunakan angka Romawi besar. Penulisan nomor
bab di dahului dengan tulisan BAB. Ditulis secara simetris (ditengah-tengah)
pada baris pertama halaman baru.
Contoh : BAB I, BAB II, BAB III, dst.
b. Sub bab diberi nomor abjad (huruf) besar (A, B, C, …dst). Nomor Sub bab ditulis
tepat pada batas kiri halaman diikuti tanda titik. Jika sub bab ditulis lebih dari
satu baris, baris berikutnya dimulai sejajar huruf pertama pada baris sebelumnya
dengan jarak satu spasi.
Contoh :
A. Pembahasan
B. Tinjauan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemeriksaan Kehamilan pada
Masyarakat pedesaan
c. Sub sub bab diberi nomor dalam angka arab kecil (1, 2, 3, ...dst). Nomor sub sub
bab ditulis tepat pada baris kiri naskah sebelumnya, diikuti tanda titik. Sub sub
bab yang melebihi dari satu baris, baris berikutnya dimulai sejajar huruf
pertama pada baris sebelumnya.
Contoh :
1. Pengertian ASI Ekslusif
2. Hubungan pemberian ASI Ekslusif dengan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu.
d. Sub-sub sub bab diberi nomor menggunakan abjad huruf kecil (a, b, c,---dst).
Nomor sub-sub sub bab ditulis tepat pada batas kiri naskah sebelumnya, diikuti
tanda titik. Sub sub-sub bab yang melebihi dari satu baris, baris berikutnya
dimulai sejajar huruf pertama pada baris sebelumnya dengan jarak satu spasi.
Contoh :
a. Pengertian asuhan keperawatan
b. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan asuhan keperawatan bagi pasien di
puskesmas rawat inap
c. Rincian yang memerlukan penomoran diurut ke bawah, tidak disambung
dalam satu rangkaian kalimat. Penulisan nomor rincian yang dapat
menggunakan angka arab kecil (1, 2, 3,---dst) maupun abjad (a, b, c, ---
dst) yang diikuti tanda titik atau tanda kurung penutup tanpa tanda titik.
Penggunaan jenis nomor rincian sangat tergantung pada lokasi
rinciannya,
1. Rincian yang merupakan bagian dari Sub bab, penomornya
menggunakan angka arab kecil yang diikuti tanda titik. Jika salah
satu atau setiap rincian tersebut masih memerlukan rincian lebih
lanjut, maka nomor rinciannya menggunakan abjad yang diikuti
tanda titik.
2. Penomoran rincian yang merupakan bagian dari sub-sub bab
menggunakan huruf kecil diikuti tanda titik. Jika setiap rincian
tersebut masih perlu dirinci lagi, maka nomor rincian selanjutnya
menggunakan angka arab yang diikuti tanda kurang penutup tanpa
tanda titik.
Jadi pola penulisan nomor tingkatan judul dan rincian mengikuti pola
sebagai berikut :
Contoh penomoran : adalah sebagai berikut :
A. Tinjauan Umum tentang Status Gizi
B. Pola Asuh Balita
1. Asuhan Pemberian Makan Anak
2. dan seterusnya
C. Pemberian ASI Eksklusif
1. Definisi ASI Eksklusif
2. Fakta Pemberian ASI Ekslusif
D. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
E. Pemberrian Makanan Pengganti Air Susu Ibu
1. Asuhan Kebersihan Anak
2. Asuhan Pengobatan Anak
3. Tabel
Tabel diberi nomor urut menggunakan angka Arab. Nomor tabel berurutan dari
awal sampai akhir. Contoh penulisan tabel.
4. Gambar/grafik
Gambar/grafik diberi nomor urut menggunakan angka Arab. Namun
gambar/grafik berurutan dari awal sampai akhir.
5. Persamaan
Tanda urut persamaan yang berbentuk rumus matematika, reaksi kimia dan lain-
lainnya ditulis dengan angka Arab yang diapit tanda kurung dan ditempatkan merapat
ditepi (margin) \kanan.
Y =ax + b
(1)
HCl + KOH KCl + H2O
(2)
F. Tabel dan Gambar
1. Tabel
Judul tabel diawali dengan tulisan Tabel dan nomor urutnya dengan angka Arab
dan tanda titik. Judul tabel ditulis dengan jarak 2.5spasi dari naskah sebelumnya.
Huruf pertama dari setiap kata pada judul tabel menggunakan huruf besar, kecuali
kata sambung (dan, dengan, atau, dsb) dan kata depan (di, ke, se, dsb). Judul tabel
tidak diakhiri tanda titik, ditempatkan secara asimetris di atas tabel yaitu dimulai pada
tepi kanan naskah sebelumnya. Jika judul tabel lebih dari satu baris, kata pertama
baris berikut dan seterusnya ditulis tepat di bawah huruf pertama judul tabel dengan
jarak spasi tunggal (1 spasi).
Satuan tidak boleh dicantumkan dalam judul tabel, contoh : cm, kg, kkal dan
lain-lain. Tabel diusahakan jangan terpotong. Apabila tabel memerlukan lebih dari
satu halaman, harus diperkecil sehingga tidak ada yang terpotong. Jika terpaksa
karena memang panjang sehingga tidak mungkin ditulis dalam satu halaman, maka
halaman lanjutan dicantumkan kata Lanjutan Tabel diikuti nomor tabel, tanpa
disertai judul lagi. Nama-nama kolom tabel-tabel perlu ditulis kembali. Tabel yang
lebih dari dua halaman ditempatkan bagian lampiran.
Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antar kolom yang satu
dengan lainnya cukup tegas dapat atau tanpa garis pemisah kolom. Jarak antar lajur
adalah 1.5 spasi, jika judul lanjur pada kolom tertentu lebih dari satu baris maka
penulisannya menggunakan jarak 1 spasi.
Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar naskah, sehingga harus dibuat
memanjang maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kii kertas atau disis jilidan.
Tebal yang dikutip dari sumbel lain harus dinyatakan dengan menulis sumbernya
pada bagian bawah tabel. Cara penulisan sumber tabel mengacu pada penulisan
sumber pustaka.
Isi tabel normal ditulis menggunakan jarak 1.5 spasi. Jika isi tabel cukup banyak
sehingga menyebabkan tabel tersebut akan terpenggal, maka isi tabel tersebut dapat
menggunakan jarak 1 spasi.
Jika tabel merupakan data sekunder, sumber data berupa nama penulis dan
tahun harus dicantumkan pada bagaian akhir tabel. Jika tabel merupakan kumpulan
dari berbagai sumber, maka setiap sumber tadi ditandai dengan huruf a, b, c dan
seterusnya, diketik ½ spasi, diatas datas, selanjutnya tanda huruf tersebut dijelaskan
pada keterangan tabel, 2 spasi dibawah garis bawah tabel dengan jarak 1 spasi.
Contoh penulisan tabel adalah
Tabel 01
Distribusi Responden menurut Status Gizi Anak
di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, November 2008
Status Gizi N %
Gizi Buruk 5 5.0
Gizi Kurang 10 10.0
Gizi Baik 70 70.0
Gizi Lebih 15 15.0
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer
G. Spasi
1. Hal-hal yang di ketik satu spasi adalah
a. Isi penulisan karya tulis pada halaman judul
b. Judul bab bila lebih dari satu baris
c. Sub bab bila lebih dari satu baris
d. Judul bab atau sub bab pada daftar isi, jika lebih dari satu baris
e. Judul tabel, grafik, dan gambar bila lebih dari satu baris
f. Judul tabel, grafik dan gambar pada daftar tabel grafik dan gambar jika lebih dari
satu baris
g. Kutipan langsung yang lebih dari 3 baris
h. Sumber pustaka pada catatan kaki dan daftar pustaka bila lebih dari satu baris
i. Sumber data (tabel, grafik atau gambar) bila lebih dari satu baris dan jarak sumber
tersebtu dari badan tabel
2. Yang diketik dengan jarak dua spasi adalah sebagai berikut :
a. Kalimat-kalimat dalam teks karya tulis
b. Jarak antara dua pustaka sumber dalam daftar pustaka
c. Jarak antara dua judul tabel, judul gambar atau judul grafik dalam daftar tabel,
daftar gambar atau daftar grafik
d. Jarak antara kata ”halaman” dengan baris pertama dari isi pada daftar isi, tabel,
grafik dan gambar pada halaman daftar tersebut
e. Kutipan langsugn yang tidak lebih dari tiga baris
f. Jarak antara baris dalam kutipan tidak langsung
g. Jarak antara kata bab dengan judul bab
3. Yang diketik dengan jarak dua setengah spasi sebagai berikut :
a. Jarak antara judul tabel, gambar atau grafik dengan isi tabel, grafik atau gambar
b. Jarak antara sub bab dengan bagian sub bab atau baris pertama suatu paragraf
c. Jarak antara isi tabel, gambar atau grafik dengan kata sumber
d. Jarak rangkain judul karya tulis dengan baris pertama naskah pada halaman
ringkasan
e. Yang diketik dengan jarak tiga spasi adalah sebagai berikut
4. Yang diketuk dengan jarak tiga spasi adalah sebagai berikut :
a. Jarak antara kata DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, atau
DAFTAR LAMPIRAN dengan kata ”halaman” pada halaman-halaman tersebut
b. Jarak antara kata DAFTAR PUSTAKA dengan pustaka yang berada pada urutan
pertama
c. Jarak antara judul bab dengan sub bab atau baris kalimat
d. Jarak antara baris terakhir paragraf dengan sub bab, judul tabel, judul gambar dan
judul grafik
Hadi R. 1998. persalinan dengan cara ekstrasi vakum oleh bidan di RSUD dr.
Soedono Madiun. Cermin dunia kedokteran 2001. Volume 133
Hartini SA, Nadimin, Ayu SD. 2000. pembuatan jajanan local untuk PMT ibu hamil.
Bina Diknakes. Volume 2 (2).
Anonim. RS A. Makassar Kerap jadi rujukan penyakit KLB. Fajar 7 Oktober 2005;
halaman 27.
4 cm 3 cm
DISUSUN
GUNUNG KELIMUTU
PO.3100306 1019
3 cm
Lampiran 2. Contoh format halaman judul dalam
Ukuran huruf 12
DISUSUN
Ukuran huruf 14
GUNUNG KELIMUTU
PO.3100306 1019 Ukuran huruf 12
Ukuran huruf 14
KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN
3 sp
Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Hubungan Durasi Haid Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang” telah dipertahankan di depan Penguji
Ujian Seminar Karya Tulis Ilmiah pada Tanggal 28 Agustus 2014.
Penguji I
Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi
c
ABSTRAK
3 sp
MARIANA, ”Status Gizi, Asupan Energi dan Protein Anak Remaja Umur 13-16 Tahun di SMP
Negeri 05 Kota Kupang”. (dibimbing oleh Agustina Setia,SST.,M.Kes dan Anita Ch
Sembiring,S.Gz.,M.Si)
2.5 sp
Penelitian ini bertujuan mengetahui status gizi, asupan energi dan protein anak remaja di
SMP Negeri 05 Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan 18
sampel anak remaja umur 13-16 tahun yang dipilih secara purposive di SMP Negeri 05 Kota
Kupang. Status gizi diukur dengan metode antropometri dan asupan energi dan protein dihitung
menggunakan CD Menu.
Dari penelitian diperoleh status gizi anak remaja 13-16 tahun di SMP Negeri 05 Kota
Kupang yaitu 5.6% tergolong ”buruk”, 50% tergolong ”kurang” dan 44.4% tergolong ”baik”.
Nilai rata-rata asupan energi dan protein masing-masing 1042.28 225.89 Kkal dan 39.70 6.74
gram.
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kelompok
pembanding
2.5 sp
Kata kunci : Status gizi, Asupan energi, Asupan protein, Anak Remaja
Lampiran 5. Contoh cara penulisan kata pengantar
KATA PENGANTAR
3 sp
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan cintaNya sehingga penulis
mampu menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul “ Perbedaan Pola Pemberian Makan ibu
bekerja dan tidak bekerja di wilayah Kecamatan Sikumana Kota Kupang”. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Drs.Jefrin Sambara, Apt.,M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang.
2. Regina Maria Boro,DCN.M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang
dan juga selaku pembimbing I yang telah memberikan arahannya selama penelitian.
3. Prasetyaning Mangesti, S.Gz.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan karya tulis ini.
4. Seluruh staff dosen dan staff administrasi Jurusan Gizi yang telah memberikan bantuan
moril bagi penulis, baik dalam proses pendidikan maupun dalam penyusunan karya tulis
ini.
5. Sahabat-sahabat seperjuanganku khususnya ”di kost KPN Maju” dalam suka dan duka
yang memberikan cinta dan kebanggaan hidup yang tidak bisa penulis ungkapkan kata-
kata.
6. Teristimewa dari lubuk hati yang dalam, penulis menghaturkan terima kasih kepada
keluargaku khususnya Ayah dan Bunda tercinta atas segala doa dan pengorbanannya
diberikan, baik moril maupun materil.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
terkhusus bagi penulis.
3 sp
DAFTAR SINGKATAN
3 sp
Singkatan Keterangan
DAFTAR ISI
3sp
Halaman
2.5 sp
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................. 5
E Keaslian Penelitian................................................................. 5
A. Telaah Pustaka....................................................................... 6
B. Kerangka Teoritis................................................................... 28
C. Kerangka Konsep................................................................... 29
D. Alat Penelitian........................................................................ 32
E. Variabel Penelitian................................................................. 32
F. Variabel Penelitian................................................................. 33
G. Definisi Operasional.............................................................. 34
J. Etika Penelitian...................................................................... 36 K
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 39
LAMPIRAN ................................................................................................... 40
Lampiran 8. Contoh cara penulisan daftar tabel
DAFTAR TABEL
3 sp
Halaman
2.5 sp
Tabel 1.Daftar Pegawai Instalasi Gizi RSU Prof. Dr. W.Z. Johanes Kupang
Tahun 2008.............................................................................................. 2 sp 7
2 sp
Tabel 2.Klasifikasi Berat Badan yang Diusulkan Berdasarkan IMT pada penduduk
Asia Dewasa............................................................................................. 28
DAFTAR GAMBAR
3 sp
Halaman
2.5 sp
Gambar 2 Proporsi Murid Menurut Jenis Kelamin pada SD PMT –AS dan SD
1 sp Non PMT-AS.................................................................................. 62
DAFTAR LAMPIRAN
3 sp
Halaman
2.5 sp
Lampiran 3 Surat Bukti Penelitian dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Kelapa Lima......................................... 95
2 sp
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Pengertian Anemia
rendah dari keadaan normal. Anemia dapat juga berarti suatu kondisi ketika
1999).
Anemia Gizi Besi biasa juga disingkat AGB adalah anemia yang terjadi
akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya, konsentrasi Hb dalam darah
kekurangan kadar zat besi dalam darah. Semakin berat kekurangan zat besi yang
terjadi akan semakin berat pula anemia yang diderita (Wirakusumah, 1999,
Husaini, 1998).
3 sp
b. Faktor Penyebab Anemia
2 sp
AGB disebabkan oleh berbagai faktor yang sering berkaitan,
dikelompokkan menjadi faktor langsung dan faktor tidak langsung. Ada empat
faktor utama yang menjadi penyebab utama AGB yaitu asupan zat dalam
Berdasarkan tabel 10 dibawah ini menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik berkisar
antara 110-240 mmHg, Sebanyak 28.1% usila menderita hipertensi tingkat ringan (tekanan
sistolik 140-159 mmHg), hipertensi sedang (tekanan sistolik 160-179 mmHg) sebanyak 3.7%
3 sp
Tabel 13.
Distribusi Usila Menurut Tekanan Darah Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Panjang
Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, November 2008
2 sp
Tekanan Darah n %
Tekanan Sistolik (mmHg)
< 140 1.5 spasi 85 63.0
140-159 38 28.1
160-179 5 3.7
≥ 180 7 5.2
Jumlah 135 100.0
Sumber : Data Primer
3 sp
Diilihat dari tekanan darah sistolik, jumlah responden yang mempunyai tekanan < 140
Gambar 7 menunjukkan bahwa rerata peningkatan nilai kognitif siswa yang mendapat
suplemen besi, vitamin A dan Vitamin C sebesar 1.68, kelompok suplemen besi 0.18 dan
3 sp
2 sp
Gambar
Rerata peningkatan kognitif
1.68
1.8
1.6 7.
1.4
Rerata
1.2
1
0.8
0.6
0.4 0.18 0.14
0.2
0
Kelompok I Kelompok II Kelompok III
3 sp
Hasil analisis keragaman (Anova) menunjukkan nilai p = 0.001. Artinya kelompok siswa
yang mendapat suplemen besi, vitamin A dan vitamin C mempunyai peningkatan nilai kognitif
yang lebih tinggi secara bermakns. Suplemen besi dengan multivitamin tersebut lebih efektif
meningkatkan nilai kognitif siswa sekolah dasar. Hasil analisa Tukay menunjukkan bahwa
peningkatan nilai kognitif kelompok siswa yang mendapat suplemen besi tidak berbeda secara