Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK VIII

OLEH
1. FRIDOLIN D.P. LIUNESI ( Nim: 2201130047)
2. ALBERT A.NENOTEK ( Nim: 2201130042)
3. STEFANUS K. GUSTI ( Nim : 2201130018)
PROSEDUR PENANGANAN
KECELAKA’AN KERJA
TOPIK PEMBAHASAN
 Pentingnya Manejemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
 Dasar – dasar Pertolongan Pertama
 Identifikasi Kecelakaan Kerja
A. Pentingnya Manejemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

Terdapat beberapa alasan mengenai penerapan Manegemen K3


pada suatu pekerjaan maupun Perusahaan, hal tersebut dapat
kita tinjau dari aspek manusiawi, ekonomi, UU dan nama baik
suatu institusi.Berikut ini merupakan beberapa argumentasi
mengenai pentingnya sistem Management K3.
Alasan Manusiawi :

Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa berusaha melakukan


sesuatu untuk memperbaiki keadaan, merupakan suatu tindakan yang
tidak Manusiawi. Di karenakan kecelakaan yang terjadi tidak hanya
menimbulkan penderitaan bagi korbannya( misalnya kematian, cacat/luka
berat, luka ringan), melainkan juga penderitaan bagi keluarganya dan
merugikan suatu element organisasi, Oleh karena itu Pengusaha atau
Institut harus mempunyai kewajiban untuk melindungi pekerja atau rekan
kerjanya dengan cara menyediakan lapangan kerja yang aman.
Alasan Ekonomi :
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi akan menimbulkan
kerugian ekonomi, seperti kerusakan mesin, peralatan, bahan
dan bagunan, biaya pengobatan, dan biaya santunan
kecelakaan. Oleh karena itu, dengan melakukan langkah-
langkah pencegahan kecelakaan, maka selain dapat mencegah
terjadinya cedera pada pekerja,kontraktor juga dapat
menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
 Alasan UU dan Peraturan
UU dan Peraturan dikeluarkan oleh pemerintah atau suatu
Organisasi bidang keselamatan kerja dengan pertimbangan
bahwa masih banyak kecelakaan yang terjadi, makin
meningkatnya pembangunan dengan menggunakan teknologi
modern, sedangka kesadaran mengenai keselamatan kerja
sendiri kurang diperhatikan dapat dicontohkan pekerjaan
kontruksi merupakan Kompleksitas kerja yang dapat
merupakan sumber terjadinya kecelakaan kerja dan pentingnya
arti tenaga kerja dibidang Kontruksi
 Nama Baik Institusi
Suatu Perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik dapat
mempengaruhi kemampuannya dalam bersaing dengan
perusahaan lain. Reputasi atau Citra Perusahaan juga
merupakan sumber daya penting terutama bagi industri jasa,
termaksud jasa kontruksi, karena berhubungan dengan
kepercayaan dari pemberi tugas/pemilik proyek.
B. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
 Merupakan suatu tindakan atau penanganan awal yang
dilakukan dalam suatu insiden ataupun penyakit. Perawatan
pertama biasanya dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya
melainkan orang yang berada pada kejadian atau insiden
tersebut, sambil menunggu dari pihak yang lebih ahli. Dapat
dikatakan bahwa pertologan pertama adalah perawatan pertama
kepada seorang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang
tiba-tiba datang sebelum mendapat pertolongan dari medis.
C. Dasar – Dasar Pertolongan Pertama

Mempunyai 4 Topik yang akan kita bahas :


 Prinsip – Prinsip Dasar dalam Menangani Suatu Keadaan
darurat.
 Sistematika Pertolongan Pertama Secara umum urutan
Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan
 Pertolongan Pertama pada kasus yang Terjadi pada Suatu
Bengkel Instalasi Listrik.
 Pertolongan Pertama Korban Luka dan Keracunan Gas
 Prinsip – Prinsip Dasar dalam Menangani Suatu
Keadaan darurat

 Pastikan Anda bukan menjadi korban berikutnya. Sebelum kita


menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah
aman atau masih dalam bahaya.
 Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha Pertolongan
yang telah Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu
kejadian.
 Pakailah metode atau cara Pertolongan yang cepat, mudah dan
efisien.
 Sistematika Pertolongan Pertama Secara umum urutan
Pertolongan Pertama pada korban Kecelakaan

 Jangan Panik
 Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
 Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban
 Perhatikan tanda – tanda Shock
 Jangan memindahkan korban secara terburu - buru
 Pertolongan Pertama pada kasus yang Terjadi pada Suatu
Bengkel Instalasi Listrik

o Sedapat mungkin penghantar harus bebas dari tegangan


o Memposisikan korban pada keadaan yang lebih nyaman dan
baik
o Penolong harus dalam keadaan nyaman dan aman terlebih
dahulu
o Pastikan bahwa kondisi korban aman dari ancaman bahaya
yang lainnya
 Pertolongan Pertama Korban Luka dan Keracunan Gas

1. Korban Luka
a) Basuh luka menggunakan air dan antiseptik, bila luka tampak
kotor.
b) Segera balut luka dengan menggunakan pembalut yang steril,
jangan membalut luka menggunakan bahan seperti, kain atau
pita.
c) Pada saat membalut luka posisikan badan atau organ tubuh
yang luka terangkat keatas.
2. Korban Keracunan Gas

1). Gas yang tidak merusakkan paru, misalnya gas yang meracuni darah
dan syaraf, narkotika, korban monoksida, asam sianida, eter kloroform,
uap bensin atau atau benzol. Bukalah baju korban, dan jangan sekali-
kali memberi minum pada penderita yang pingsan. Gosoklah tangan
dan kakinya dengan tangan. Apabila pernafasan berhenti, usahakan
pernafasan buatan, kalau dapat dengan alat pengisap oksigen.
2). Gas yang merusak paru, misalnya klor, fosgen, gas nitro, dan sulfur
dioksida. Bukalah baju korban, kemudian jauhkan dia dari baju yang
sudah penuh mengandung gas. Usahakan korban tenang dan terbaring
terlentang, jangan diperbolehkan untuk berjalan. Apabila penderita
sudah sadar, berilah sedikit air kopi atau air the panas, hal ini tidak
boleh diberi pernafasan buatan.
D. Identifikasi kecelakaan kerja

Alasan yang menjadi dasar dilakukannya analisa dan pelaporan


penyebab terjadinya kejadian kecelakaan adalah agar dapat
didentifikasi dan dapat dilakukan tindakan perbaikan yang
memadai untuk mencegah agar tidak terulangnya kembali
kejadian kecelakaan sehingga dapat melindungi pekerja dan
lingkungan. Analisa Root Cause (akar penyebab) dan proses
pelaporan dari suatu kejadian mencangkup beberapa tahapan.
 Tahap Pengumpulan data
 Tahapan pengumpulan data merupakan tahap penting untuk
memulai analisa akar penyebab suatu kejadian. Pengumpulan
data dilakukan setelah kejadian itu terjadi untuk memastikan
agar tidak ada yang hilang, sehingga data yang kita dapat
masih murni tidak ada rekayasa, dan kita dapat lebih muda
melakukan analisis mengenai apa yang terjadi.
 Tahap Penilaian

1) Identifikasi Masalah
2) Penentuan pentingnya masalah
3) Identifikasi penyebab, kondisi dan tindakan sebelum dan
selama kejadian
4) Identifikasi alasan mengapa penyebab kejadian dan
menganalisa akar penyebab
 Tahap tindakan Korektif
 Kewajiban dan keputusan Manajemen
 Merupakan kebijakan dan keputusan dari Manejemen
 Faktor personal (Pekerja)
 Berasal dari faktor personal atau pekerja
 Faktor Lingkungan
 Misalnya kondisi yang terdapat pada lingkungan sekitar
 Tahap Menginformasikan

Hasil analisis penyebab kecelakaan harus dikomonikasikan dan


diinformasikan kepada semua stakeholder. Penjelasan kepada
pekerja yang berhungan dengan proses terjadinya kecelakaan
secara deteil dilakukan melalui daily meeting. News letter,
papan informasi, dll. Informasi yang disampaikan meliputi
penyebab dan proses terjadinya kecelakaan, tindakan kolektif
yang akan dilakukan dan penekanan terhadap keterlibatan
dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan serupa.
 Tahap Tindak Lanjut

Tindak lanut merupakan tahapan untuk menentukan apakah


tindakan perbaikan telah efektif dalam memecahkan masalah.
Kajian efektivitas sangat penting untuk memastikan bahwa
tindakan perbaikan yang telah ditetapkan dapat mencegah
kejadian agar tidak terulang kembali.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai