Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

DOSEN PENGAMPU : Nurhasanah, M.Pd

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD MALIK ZIA UL HAQ ( 2201010234 )

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PRODI S1 ILMU KOMUNIKASI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah tentang penulisan karya
tulis ilmiah.Tidak lupa juga penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tanpa kontribusi dari pihak tersebut.

Sebagai penyusun, penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar penyusun dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Banjarmasin, 08 Desember 2022

Muhammad Malik Zia Ul Haq

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
C. TUJUAN PENYUSUNAN.........................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
A. STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH...........................................................................2
B. PERSYARATAN DAN KRITERIA KARYA TULIS ILMIAH......................................6
C. FUNGSI DAN MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH...................................................7
BAB III....................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................................10
B. SARAN............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan tuntutan formal akademik
bagi mahasiswa. Karena merupakan tuntutan formal, maka KTI merupakan syarat
wajib kelulusan. Selain itu, KTI juga menjadi wadah penerapan tridharma bidang
perguruan tinggi bidang penelitian. KTI yang dimaksud adalah KTI berwujud
makalah. Dasar penyusunan KTI adalah hasil pengamatan yang telah dilaksanakan
setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL). Sangat
diharapkan bahwa output KTI merupakan solusi nyata dari permasalahan yang terjadi
selama PKL. Dengan demikian hasil KTI dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak terkait. Oleh karena itu, penyusun membahas cara membuat KTI sebagai acuan
agar benar saat membuatnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur dalam karya tulis ilmiah?

2. Apa persyaratan dan kriteria karya tulis ilmiah?

3. Apa fungsi karya tulis ilmiah?

C. TUJUAN PENYUSUNAN
1. Mengetahui struktur penulisan karya tulis ilmiah.

2. Mengetahui berbagai persyaratan dan kriteria karya tulis ilmiah.

3. Mengetahui macam-macam fungsi dari penulisan karya tulis ilmiah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

Secara umum, karya tulis ilmiah didefinisikan sebagai tulisan yang


mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, atau
peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu,
dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Kajian atau penelitian
itu bisa berbentuk penelitian lapangan, penelusuran literatur (ke perpustakaan) atau
pengamatan (observasi). Adapun bentuknya, penelitian tersebut tentu saja harus
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.

Ditinjau dari segi bentuk dan fungsinya, karya tulis ilmiah dapat dibedakan ke
dalam sepuluh jenis yaitu laporan, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi,
resensi, kritik, esai, dan artikel ilmiah.

Secara umum, struktur karya tulis ilmiah terbagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu
pendahuluan, isi, dan penutup. Selain ketiga unsur inti ini, terdapat unsur-unsur lain
seperti halaman judul, prakata, judul, daftar isi, daftar tabel/skema, bibliografi, dan
lampiran yang keberadaannya sangat tergantung pada keformalan tulisan. Semakin
tinggi tingkat keformalan sebuah karya tulis ilmiah, semakin lengkap pula unsur-
unsur lain tersebut digunakan contohnya penulisan skripsi dan tesis. Berikut adalah
penjelasan struktur-struktur karya tulis ilmiah.

1) Pendahuluan
Bagian ini memberikan gambaran mengenai topik yang hendak
disajikan. Aspek-aspek yang disertakan pada bagian ini mencakup :
a) Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini, penulis biasanya menguraikan latar belakang
ketertarikannya membahas obyek yang menjadi inti penulisan. Namun
yang menjadi inti bagian ini adalah topik atau pokok permasalahan
yang akan dipaparkan. Aspek lain yang perlu dikemukakan pada

2
bagian ini adalah tinjauan pustaka. Penulis perlu menyertakan
beberapa penelitian yang relevan dengan topik yang digumuli. Hal ini
dilakukan untuk memperjelas pembaca bahwa pembahasan yang
dilakukan bukan mengulangi berbagai tulisan lainnya.
b) Masalah dan Batasannya
Dari fenomena yang menarik perhatian, penulis harus secara
eksplisit mengemukakan masalah yang hendak dibahas. Sebab pada
bagian latar belakang, masalah yang hendak dibahas biasanya tidak
dikemukakan secara eksplisit. Meskipun demikian, masalah yang
hendak dibahas atau diteliti itu masih harus dibatasi lagi. Hal ini
dilakukan agar pembahasan tidak meluas kepada aspek-aspek yang
tidak relevan. Selain itu pembatasan masalah juga akan menjaga
efektivitas penulisan.
c) Tujuan dan Manfaat
Kemukakan tujuan dan manfaat penelitian yang dikerjakan.
Sedapat mungkin dijabarkan keduanya, baik bagi lingkungan akademis
maupun masyarakat secara umum.
d) Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Bagian ini menjelaskan bagaimana data diperoleh dan teknik
apa yang digunakan untuk menganalisisnya.
e) Landasan Teori
Setiap kajian ilmiah harus memiliki dasar teoritis yang kuat.
Sehubungan dengan itu, penulis harus benar-benar teliti menentukan
dasar teoritis yang akan mendukung upayanya mengkaji masalah
dalam tulisan tersebut. Biasanya, penentuan teori yang hendak dipakai
akan lebih mudah jika karakteristik data yang diperoleh sudah
dipahami.

2) Isi
Setelah bagian pendahuluan, penulisan memaparkan informasi atau
data yang telah diperoleh. Sub dari bagian isi biasanya tergantung pada ruang
lingkup masalah. Bila masalah yang hendak dibahas terdiri dari tiga butir, sub
bagian isi bisa menjadi tiga. Jangan sampai empat apalagi lima, mengingat

3
pada bagian ini, penulis harus melakukan analisis berdasarkan pertanyaan-
pertanyaan yang muncul pada bagian pendahuluan.

3) Penutup

Sebagai penutup, pada bagian ini peneliti harus memberi simpulan dari
hasil penelitiannya. Simpulan tersebut harus disajikan secara sederhana dan
singkat agar pembaca bisa lebih menangkap hasil penelitiannya secara ringkas.
Salah satu bagian yang tampaknya masih banyak digunakan sebagai sub-
bagian dari penutup ialah saran. Berbagai fakultas di beberapa perguruan
tinggi belakangan ini mulai menghapus bagian tersebut. Keputusan untuk
membuat sub-bagian saran pada bagian penutup tentu saja tergantung pada
lembaga atau jurnal tempat penerbitan tulisan yang digarap.

4) Unsur-unsur lain
a. Daftar pustaka (Bibliografi)
Bagian ini memuat referensi-referensi pendukung. Tidak ada
batasan minimal maupun maksimal dalam penggunaan referensi.
Namun, ini bukan berarti bahwa peneliti bisa seenaknya
mencantumkan referensi. Referensi yang terlalu sedikit bisa
menandakan peneliti tidak banyak membaca literatur pendukung atau
hasil penelitian terkait. Sementara bila terlalu banyak, bisa-bisa
dicurigai hasil tulisannya didominasi oleh pendapat ahli daripada
pendapat peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, pemanfaatan referensi
harus dilakukan dengan wajar dan seperlunya saja.
Tata cara penulisan bibliografi pun harus diperhatikan. Secara
umum, sumber referensi yang berasal dari buku dituliskan dengan
majalah dan surat kabar. Khusus untuk sumber referensi dari internet,
tata cara penulisannya sebagai bibliografi diperlakukan seperti
layaknya sebuah artikel. Mengingat bahwa tata cara penulisan
bibliografi yang berlaku cukup beragam, penulis sebaiknya
mencermati sistem apa yang digunakan lembaga atau jurnal atau media
yang akan menerbitkan tulisan tersebut.
b. Judul

4
Judul tulisan ilmiah merupakan tema yang menggambarkan
secara singkat tentang masalah. Judul harus dirumuskan secara jelas,
singkat, relevan dengan isi tulisan. Dengan kata lain judul harus
mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas dan provokatif atau
mempunyai daya tarik yang cukup kuat hingga merangsang pembaca
untuk membaca. Selain itu, judul juga perlu mencerminkan gambaran
kegiatan ilmiah yang dilakukan, di mana variabel-variabel kegiatan
ilmiah dan hubungan antar-variabel serta informasi lain tercantum
secara eksplisit dalam judul.
c. Abstrak

Abstrak merupakan suatu kegiatan uraian yang sangat singkat,


jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, dan digunakan
untuk menerangkan kepada para pembaca aspek-aspek mana yang
dibicarakan mengenai pokok permasalahan (Keraf 1984). Pada
umumnya, abstrak merangkum isi tulisan yang mencakup masalah,
tujuan, metode, dengan tekanan utama pada hasil kegiatan ilmiah.
Abstrak pada umumnya diikuti tiga hingga lima kata kunci, yang
terdiri dari istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep
dasar yang terkait dalam artikel.

Sebagian jurnal atau lembaga mempersyaratkan abstrak ditulis


dalam Bahasa Inggris, walaupun artikelnya sendiri ditulis dalam
bahasa lain. Di lembaga atau jurnal lain, abstrak cukup ditulis dalam
bahasa yang digunakan artikel. Namun, ada juga jurnal yang
mengharuskan abstrak ditulis dalam dua bahasa yakni Bahasa Inggris
dan bahasa yang digunakan dalam artikel. Oleh karena itu, dalam
bahasa apa abstrak ditulis sangat tergantung pada ketentuan jurnal atau
lembaga tempat tulisan dipublikasikan.

d. Prakata

Salah kaprah sering terjadi pada bagian ini. Masih banyak penulis
yang menggunakan kata pengantar daripada prakata. Padahal kata
pengantar ditulis oleh seseorang dalam rangka menyajikan karya tulis
orang lain. Biasanya kata pengantar ditulis seseorang (bukan penulis)

5
untuk memberi kesaksian yang menguatkan bagi pembaca, bahwa
karya yang disajikan penulis dibaca atau disajikan referensi.
Sebaliknya, prakata merupakan pengantar yang disajikan oleh penulis
karya tersebut.

Pada bagian prakata, penulis biasanya memberi gambaran singkat


mengenai karya tulis yang digarapnya. Penyajiannya harus dilakukan
dengan variasi yang kreatif, agar tidak dianggap menjiplak bagian latar
belakang masalah pada pendahuluan.

B. PERSYARATAN DAN KRITERIA KARYA TULIS ILMIAH


Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan
lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang
menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku. Hal-
hal yang harus ada dalam karya tulis ilmiah antara lain :

1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur
yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Adapun persyaratan khusus yang dimiliki karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut:

1. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni
mencantumkan rujukan dan kutipan yang jelas.
3. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan
secara terkendali, konseptual dan prosedural.

6
4. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan
alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan
pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan
memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak
boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka,
penyajian tidak boleh bersifat emotif.

Karya tulis ilmiah juga memiliki kriteria yang membedakan dengan ragam tulisan
lainnya, seperti puisi atau novel. Kriteria tersebut diantaranya :

1. Karya tulis ilmiah bersifat akurat (accurate), dalam pengertian bahwa


keterangan yang diberikan pada data faktual dan dapat diuji kebenarannya.
2. Karya tulis ilmiah bersifat ringkas (brief) atau, tidak boleh bertele-tele. Bahasa
dalam karya tulis ilmiah bersifat lugas atau denotatif serta mengikuti kaidah-
kaidah bahasa yang berlaku, dan kata atau ungkapan bermakna ganda atau
multi tafsir harus dicegah dalam karya tulis ilmiah.
3. Karya tulis ilmiah harus jelas dan tuntas (clear). Semua segi yang berkaitan
dengan masalah dipaparkan secara proporsional.
4. Karya tulis ilmiah ditulis secara etis (ethical), dalam arti mengikuti secara ajeg
notasi ilmiah seperti pencantuman sumber pendapat apabila dikutif dari
sumber lain dengan cara menyebutkan nama sumber data atau informasi
secara jujur.
5. Karya tulis ilmiah bersifat logis (logical), dengan menggunakan cara berpikir
analitik, deduktif atau induktif. Dengan demikian, semua keterangan yang
digunakan untuk mendukung setiap ide yang dikemukakan mempunyai alasan
yang masuk akal. Pada saat melakukan analisis dan mengambil kesimpulan,
penulis tidak dipengaruhi oleh keperpihakkan atau emosi.

C. FUNGSI DAN MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH


Sebuah karya dapat dikatakan sebagai karya ilmiah apabila proses perwujudannya
melalui metode ilmiah. Penulisan sebuah karya ilmiah pasti memiliki fungsi dan
manfaat. Fungsi dan manfaat tersebut digunakan untuk pemecahan masalah yang ada
didalam sebuah karya ilmiah yang ditulis. Hal tersebut dimaksudkan supaya setelah

7
penulisan karya ilmiah selesai dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah yang
dialami. Fungsi dan manfaat sebuah karya ilmiah dapat berbeda beda sesuai dengan
fokus permasalahan karya ilmiah yang ditulis.

Menurut Soeharso (2015:2) fungsi karya ilmiah ada tiga yaitu :

1. Penjelasan (explanation), artinyakarya tulis ilmiah dapat menjelaskan suatu


hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas dan tidak pasti menjadi
sebaliknya.
2. Ramalan (prediction), berarti karya tulis ilmiah dapat membantu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang.
3. Kontrol (control), artinya karya tulis ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol,
mengawasi dan atau mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.

Pendapat berbeda disampaikanoleh Wardani (2011:10) dalam bukunya


mengatakan bahwa fungsi karya tulis ilmiah adalah :

1. Sebagai Reference atau Rujukan, yaitu karya tulis ilmiah dijadikan sumber
rujukan bagi seorang peneliti yang ingin melakukan penelitian, memecahkan
masalah tertentu atau kegiatan ilmiah lainnya.
2. Sebagai Sarana Edukasi, yaitu karya tulis ilmiah menjadi sumber belajar
maupun pengetahuan memberikan ilmu untuk pembaca sesuai dengan fakta
dan teori-teori yang sudah terbukti kebenarannya.
3. Sebagai Sarana Diseminasi, yaitu karya tulis ilmiah akan ditujukan dan
dibutuhkan oleh masyarakat atau kelompok tertentu sesuai dengan bidang
yang ditekuninya.

Secara umum sebuah penelitian memiliki manfaat yang signifikan agar bentuk
dari penelitian dapat memberikan konstribusi terhadap teoritis atau pengetahuan dari
fenomena umum atau spesifik. Menurut Budiyanto sebuah karya ilmiah memiliki
manfaat bagi seseorang antara lain:

1. Karya Ilmiah Sebagai Sarana Pengembangan Pemikiran


Tahap-tahap perkembangan kognitif seseorang membutuhkan
dukungan. Dukungan itu ialah pembiasaan diri untuk menyadari dan
membedakan antara pemikiran atau gagasan dengan segala sesuatu tentang

8
dunia nyata; tentang peristiwa-peristiwa, tentang berbagai kondisi dan
keadaan.
2. Karya Ilmiah Sebagai Sarana Untuk Menyimpan, Mengorganisasi dan
Mensitesiskan Gagasan
Kemampuan pikir atau menyimpan seluruh pengalaman sangat
terbatas. Di samping itu, pikiran kita juga sangat terbatas kemampuannya
untuk mengorganisasikan seluruh pengalaman itu. Apalagi, jika kita ingin
mensitesiskannya. Dengan menulis, kita akan lebih mampu berfokus pada
pemikiran-pemikiran kita, sekaligus juga menemukan saling hubungan antar
materi (informasi dan gagasan) yang kita tulis.
3. Karya Ilmiah Sebagai Sarana Untuk Membantu Menemukan Kesenjangan
dalam Logika atau Pemahaman.
Melalui kegiatan menulis, kita dapat menemukan adanya kesulitan dan
atau kekurangan pengetahuan kita tentang berbagai teori atau konsep. Dengan
ditemukannya kesulitan atau kekurangan itu, kita dimungkinkan untuk
menyadari dan kemudian menemukan alur pemahaman kita terhadap suatu
masalah, konsep, atau teori.
4. Karya Ilmiah Sebagai Sarana Untuk Membantu Mengungkap Sikap Kita
Terhadap Suatu Masalah
Melalui kegiatan menulis, kita akan memperoleh kejelasan letak atau
kedudukan kita ditengah-tengah permasalahan yang dikaji. Melalui kegiatan
kita dimungkinkan untuk melihat secara objektif kelemahan dan kekuatan dari
berbagai perspektif yang berbeda-beda.
5. Karya Ilmiah Sebagai Sarana Untuk Berkomunikasi.
Melalui kegiatan menulis kita dapat menata berbagai informasi yang
adakalanya bertentangan dan berserakan. Melalui kegiatan ini kita bisa
menyusun konsep konsep, kategori, dan mengorganisasikan berbagai konsepsi
yang simpang-siur menjadi pola-pola yang mudah dipahami. Kata kata sebagai
simbol dari pikiran atau emosi dapat kita gunakan untuk menyampaikan
pikiran, emosi, dan memotivasi tindakan. Dengan tulisan, akhirnya kita dapat
menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan kita kepada orang lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian
atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan
disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah. Karya tulis ilmiah dibuat tidak
melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya tulis ilmiah harus memaparkan
fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif penulisnya.

Pembuatan karya tulis ilmiah juga harus menggunakan aturan tanda baca, penulisan
partikel yang benar dan susunan yang wajib sistematis dengan cara penulisannya. Dalam hal
ini diharapkan dapat ma pu mengurangi kesalahan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
Kesalahan yang biasa terjadi seperti ketidaksesuaian analisi dengan identifikasi masalah,
tidak fokus kemasalah, kesalahan berbahasa dan pengutipan.

B. SARAN
Penyusun sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun bahasanya. Maka dari itu penyusun berharap
para pembaca mampu memberikan masukan atau sarannya sehingga penyusun dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah yang penyusun buat ini
bisa bermanfaat dan dapat memberikan wawasan baru bagi para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djuroto, Totok, Supriadi, Bambang. 2014. Menulis Artikel dan Karya Ilmiah.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Soeharso. Y, Eka Heri Widia Astuti. 2015. Panduan Menulis Karya Tulis Ilmiah.
Semarang. IKIP Veteran

Brotowidjoyo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah . Jakarta. Akademika


Pressendo

Arifin, E. Zainal. 2004. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta. Grasindo

Rukmana Siti Hardiyanti, Agustin Yunitha, dkk. 2022. Makalah Karya Tulis Ilmiah.
Banjarmasin. Universitas Islam Negeri Antasari

11

Anda mungkin juga menyukai