Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN BELAJAR MANDIRI KELAS

ASSESMEN PEMBELAJARAN DI SD

NAMA : FITRI SAKINAH


NIM : 23124036
TOPIK PERKULIAHAN : MEMBENTUK KESIMPULAN DAN
MEMBUAT KEPUTUSAN

RUBRIK PENILAIAN PERKULIAHAN SETIAP PERTEMUAN

Skor
No Aspek yang Dinilai Ket
1 2 3 4 5
Ketersediaan 3 minimal bahan bacaan dan
1 jenis bervariasi buku junal
2 Penyajian laporan sesuai sistematika
Ketajaman serta kekritisan menemukan
3 permasalahan/pertanyaan secara komprehensif
Ketajaman pembahasan/jawaban
4 permasalahan atau pertanyaan
Ketersediaan bukti-bukti pendukung
5
pembahasan berupa percobaan/kajian toeri
Ketersediaan daftar rujukan dan ketepatan
6
penulisan (6 tahun terakhir)
7 Etika presentasi dan penguasaan materi
Jumlah peserta yang menanggapi
8 permasalahan minimal 5 orang
Jumlah Skor
Nilai Akhir
LINK BACAAN

https://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/ZAHRA/article/view/395

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/viewFile/5552/3180

http://repository.poliupg.ac.id/292/3/Untitled.pdf#

https://www.gramedia.com/literasi/cara-membuat-kesimpulan/
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena berkat petunjuk,
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun berdasarkan pengetahuan, buku-buku pembelajaran, dan referensi
pembelajaran dari internet. Shalawat serta salam juga penulis hadiahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk membantu pembaca agar dapat
memahami materi tentang “Membentuk Kesimpulan dan Membuat Keputusan ”.
Penulis pun ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada orang-orang
yang sudah memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis hingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Terkhususnya penulis ucapkan terimakasih
kepada:
1. Kepada kedua orang tua, suami, dan anak-anak yang selalu
memberikan motivasi, bimbingan, semangat serta doa.
2. Kepada Ibuk Prof. Dr. Hj.Yanti Fitria, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Assesmen Pembelajaran di SD.
3. Kepada Bapak Drs. Muhammadi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Assesmen Pembelajaran di SD.
4. Kepada seluruh teman-teman kelas B yang telah memberikan dorongan,
semangat, dan bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan pembuatan makalah kedepannya nanti. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Padang, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................2

BAB II RINGKASAN MATERI.................................................................................3

A. MEMBENTUK KESIMPULAN........................................................................3

B. MEMBUAT KEPUTUSAN ............................................................................11

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN..............................................................18

BAB III PENUTUP....................................................................................................25

DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagi yang sedang berkutat di dunia pendidikan, tidak akan asing dengan
kata kesimpulan dalam setiap karya tulis yang dibuatnya. Baik itu makalah, karya
tulis ilmiah, artikel ilmiah, skripsi, dan lain-lain, keberadaannya menjadi penting
mengingat fungsinya yang begitu vital. Akan tetapi, tidak sedikit orang yang
belum tahu cara membuat kesimpulan sesuai dengan kaidah yang ada. Sehingga
terkadang hasil karya yang kita tulis justru menimbulkan banyak pertanyaan di
bagian kesimpulan karena tidak tahu caranya. Di bagian inilah seharusnya
penulis mengemukakan inti dari apa yang sudah dihasilkannya sehingga
menambah pemahaman bagi siapa saja yang melihatnya.
Begitu juga dalam membuat keputusan. Mengambil sebuah keputusan
juga merupakan hal yang sangat rumit. Apalagi jika kita tidak mengetahui
langkah-langkah dalam mengambil keputusan. Dengan demikian hasil yang kita
dapatkan tentu bisa saja menimbulkan masalah baru.
Oleh karena itu, perlu rasanya kita mengatahui bagaimana membentuk
kesimpulan dan membuat keputusan yang tepat sasaran.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana membentuk kesimpulan?
2. Bagaimana membuat keputusan ?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini
adalah:
1. Menjelaskan tentang membentuk kesimpulan.
2. Menjelaskan tentang membuat keputusan.

2
BAB II
RINGKASAN MATERI

A. MEMBENTUK KESIMPULAN

1. Pengertian Kesimpulan

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesimpulan adalah


keputusan yang diambil dari cara berpikir baik secara deduktif maupun induktif
dari suatu gagasan atau pembahasan. Pengertian kesimpulan secara umum adalah
pernyataan ringkas yang diambil dari suatu analisis, pembahasan suatu cerita,
atau hasil suatu pembicaraan. Kesimpulan menjadi bagian terpenting dalam suatu
karya karena memuat seluruh pembahasan secara singkat, padat, dan jelas yang
menimbulkan kesan baik untuk pembaca. Dengan adanya hal tersebut, pembaca
akan lebih memahami secara lebih mendalam dari apa yang ia baca yang dapat
ditemukan pada bagian akhir.

2. Ciri-ciri Kesimpulan yang Baik dan Benar

Cara menentukan suatu kesimpulan tidak begitu sulit untuk dicari karena
terdapat beberapa ciri-ciri yang menggambarkan suatu bagian tersebut. Untuk
mengetahui cara membuat kesimpulan, maka pahami dulu ciri-ciri suatu kalimat
yang menunjukkan kesimpulan. Adapun ciri-ciri dari kesimpulan adalah sebagai
berikut.
a. Sederhana, Singkat, dan Jelas
Ciri-ciri yang pertama adalah kesimpulan harus sederhana, singkat,
dan jelas. Di dalamnya merangkum beberapa gagasan atau pernyataan yang

3
telah lebih dahulu dipaparkan di bagian isi. Penting untuk tidak menguraikan
gagasan baru yang tidak disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya
sehingga tidak menimbulkan kesan multitafsir.
b. Pesan dapat Tersampaikan
Dalam sebuah teks, pasti ada informasi atau pesan yang ingin
disampaikan agar dapat menambah pengetahuan orang yang menikmatinya.
Begitu juga dengan kesimpulan, harus memuat informasi atau pesan tertentu
yang ditujukan kepada pembaca.
c. Berisi Intisari dari Tulisan
Intisari merupakan ringkasan yang isinya sama dengan apa yang telah
dijelaskan, tetapi menggunakan bahasa sendiri yang telah dikembangkan.
Walaupun ringkas, jangan sampai ada bagian yang tidak tercantum karena
kesimpulan harus memuat seluruh isi teks atau bacaan.
d. Dimulai dari Hal Khusus Menjadi Hal yang Umum
Makna dari khusus menjadi umum yaitu sebutkan hal-hal yang
merupakan ciri khas suatu konsep dalam beberapa kalimat penjelas. Setelah
itu di akhir kalimat susun kalimat yang mencakup seluruh ciri khas tersebut
dalam satu kalimat umum.
e. Menggunakan Kosakata Baku
Kesimpulan harus berisi kosakata baku, hindari penggunaan frasa di
luar pedoman ejaan bahasa Indonesia. Jangan gunakan istilah yang tidak
diketahui orang pada umumnya karena akan memunculkan pertanyaan
kontekstual yang mungkin tidak terdapat dalam kesimpulan tersebut.
f. Dapat bergabung dengan kalimat utama
Kesimpulan dapat ditemukan pada akhir kalimat, namun biasanya ia
akan berhubungan dengan kalimat utama pada suatu paragraf. Untuk

4
menentukan inti, maka gabungkan kalimat utama dengan kalimat akhir
paragraf untuk membentuk suatu kesimpulan.
g. Dapat berupa hubungan sebab akibat atau akibat sebab
Hubungan sebab akibat dalam sebuah paragraf dapat menjadi kunci
untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari teks bacaan. Ketika tahu mana
hubungan sebab akibat yang terjadi di dalamnya, seseorang tidak akan
kesulitan menemukan inti permasalahan yang dibahas.
h. Dibuat berdasarkan Kata Kunci pada Kalimat Penjelas dan Ide Pokok
Kesimpulan harus dibangun berdasarkan ide pokok yang ada pada
setiap paragraf. Selain itu, kata kunci dalam kalimat penjelas juga harus
disertakan agar dapat mencakup isi keseluruhan bagian menjadi satu kesatuan
yang utuh. Penulis dapat menggunakan teknik parafrase atau menggunakan
kalimat sendiri asalkan maknanya tidak berubah.

3. Cara Membuat Kesimpulan

Kemampuan membuat simpulan merupakan suatu proses dalam kegiatan


peserta didik untuk melakukan perubahan dalam suatu pilihan dari siswa tersebut
melalui suatu tahapan dalam suatu tindakan yang dilakukan atau perilaku peserta
didik (Mubarak, 2020).
Untuk melakukan perubahan dalam suatu pilihan tersebut ada beberapa
tahap yang harus dilakukan baik itu oleh peserta didik maupun oleh seseorang
yang akan membuat kesimpulan atau membuat suatu keputusan. Semua tahapan
itu harus dilakukan secara sistematis , guna untuk mendapatkan suatu kesimpulan
yang lebih obyektif, pengajaran yang lebih baik, dan peningkatan hasil belajar.
Apa lagi kita sebagai seorang pengajar. Jika kita tidak obyektif dalam
mendapatkan suatu kesimpulan tentu saja akan merugikan berbagai pihak. Tidak

5
hanya peserta didik, guru, orang tua, sekolah bahkan pemerintahpun tentu akan
merasa dirugikan. Sebagai contoh saat pelaksanaan ujian akhir sekolah. Jika kita
memberikan nilai tidak obyektif, anak akan merasa dirinya bisa dan benar dan
mereka tidak akan berusaha untuk memperbaiki kesalahannya. Mereka akan
terlena dengan ketidaktahuannya yang tentu saja akan merugikan diri anak
tersebut juga orang tuanya. Dengan demikian sekolah bisa saja dikatakan tidak
menghasilkan generasi yang berkualitas dan otomatis negara juga akan terkena
imbasnya. Oleh karena itu, dalam membuat kesimpulan kita harus
memperhatikan tahap-tahapnya.
Adapun tahapan dalam membuat kesimpulan ini dimulai dari
merumuskan suatu permasalahan, mengumpulkan informasi yang sesuai dengan
permasalahan yang terjadi, membuat alternatif pilihan yang kemungkinan dapat
dijadikan sebagai suatu solusi terhadap suatu permasalahan, menilai suatu pilihan
yang diambil apakah pilihan tersebut sudah tepat dapat menjadikan solusi
permasalahan atau belum, nantinya apabila pilihan tersebut dirasa sesuai dengan
suatu permasalahan, dan tahap terakhir yaitu menarik sebuah kesimpulan
(Mubarak, 2020).
Seseorang dapat dikatakan mempunyai kemampuan untuk membuat
kesimpulan apabila ia memahami ataupun mempunyai tiga indikator, meliputi
mampu menyusun kesimpulan dari umum ke khusus, mampu menyusun
kesimpulan dari khusus ke umum dan mampu menyusun sebuah keputusan yang
nantinya akan dipertimbangkan hasil dari sebuah keputusan tersebut atau disebut
dengan penarikan kesimpulan (inference) (Ika Rahmawati, Arif Hidayat, 2016)
Indikator kemampuan membuat kesimpulan, yaitu
(1) menyusun dan mempertimbangkan sesuatu secara deduksi,
Deduksi yaitu proses kemampuan membuat kesimpulan yang bersifat umum
dirubah menjadi kesimpulan yang bersifat khusus

6
(2) menyusun dan mempertimbangkan sesuatu secara induksi,
Induksi yaitu membuat sebuah kesimpulan yang bersifat khusus menjadi
kesimpulan secara umum
(3) menyusun sebuah keputusan dan mempertimbangkan hasilnya.
memikirkan sebuah keputusan yang akan diambil ketika dihadapkan dalam
sebuah permasalahan, setelah ia mampu mengambil sebuah keputusan ia juga
harus mempertimbangkan apa yang akan terjadi.
Indikator ini menekankan peserta didik untuk berfikir dengan kritis untuk
pengambilan keputusan atau kesimpulan yang akan digunakan sebagai
pengambilan solusi permasalahan (Pritananda and Yusmin, 2016).

Hal penting yang harus kita lakukan dalam membuat kesimpulan ada
bebarapa cara. Adapun cara yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam menulis
sebuah kesimpulan dapat kita lihat melalui penjelasan di bawah ini.
1. Baca Kembali Teks
Pertama adalah pahami dengan betul apa yang telah ditulis dengan cara
membaca kembali isi teks untuk memudahkan dalam penarikan suatu
kesimpulan. Apabila satu kali membaca belum paham akan isinya,maka
seorang penulis harus membacanya kembali sampai benar-benar mengerti
2. Catat Ide Pokok dalam Teks
Temukan ide pokok pada teks atau tulisan yang telah disusun berupa
gagasan atau pokok pikiran yang menjadi fokus tulisan. Hal ini bermanfaat
agar peneliti dapat memaparkan kesimpulan dari tulisannya tersebut dan pesan
yang akan disampaikan kepada pembaca.
3. Tidak Menggunakan Kata-kata yang Diulang
Kesimpulan pada intinya memuat kalimat yang dasarnya sama dengan
apa yang sudah dikemukakan pada bagian awal. Tetapi di bagian ini tulisan

7
disajikan dengan bahasa yang berbeda, bukan hasil salinan dari apa yang
sudah dituliskan. Hindari penulisan ulang dengan pembahasan sebelumnya
dengan menggunakan bahasa hasil pengembangan atau parafrase dengan tetap
menyampaikan topik utama dari tulisan tersebut
4. Gunakan Teknik Pengambilan Kesimpulan
Bagi seorang penulis, banyak teknik yang dapat digunakan sebagai
cara membuat kesimpulan atas hasil tulisannya. Metode yang dapat digunakan
sebagai cara membuat kesimpulan adalah sebagai berikut:
a. Metode Deduksi
Menurut asal katanya, metode deduksi merupakan cara membuat
kesimpulan dengan memaparkan permasalahan pada bagian awal lalu
membuat ringkasan atas apa yang sudah diuraikan. Langkah selanjutnya
adalah menghubungkan data atau fakta yang telah diperoleh dengan inti
permasalahan yang akan dicari untuk mendapatkan suatu gambaran.
Kemudian jelaskan makna dan akibat-akibat atas kesimpulan tersebut
baik itu secara teoritis maupun secara praktis sehingga dapat menarik
pembaca untuk menelusurinya juga. Dengan begitu hasil tulisan kita
dapat berkontribusi untuk dikembangkan oleh orang lain menjadi hasil
tulisan yang lebih menarik lagi.
b. Metode Analogi
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan gagasan,
pandangan, atau menyampaikan pokok penelitian menjadi lebih
sederhana dan lebih mudah dipahami. Metode ini banyak dipakai dalam
pengambilan kesimpulan yang bersifat ilmiah seperti dalam penulisan
sebuah skripsi atau pada penelitian tertentu.
c. Metode Korelasi

8
Dilihat dari asal katanya, korelasi bermakna hubungan yang
berarti menghubungkan suatu konsep dengan konsep lainnya agar
menjadi lebih padu pada sebuah penelitian. Langkah pertama adalah
memaparkan topik yang telah dibahas pada bagian awal dan mencari
hubungan sebab akibat yang terjadi diantara keduanya. Metode ini
digunakan dengan maksud untuk menegaskan kembali gagasan di bagian
awal yang telah dipaparkan sebelumnya.
5. Tuliskan Opini Terkait Permasalahan yang Ada
Dalam menuliskan sebuah kesimpulan, seorang penulis diperbolehkan
untuk menuliskan pendapat pribadi atas temuan atau fakta yang diperoleh
seorang penulis. Tetapi, perlu diingat bahwa pendapat tersebut harus menguatkan
data yang ada sehingga tidak melahirkan konsep baru yang berbeda dari
sebelumnya. Dalam beberapa karya tulis yang bersifat ilmiah, bagian akhir ini
dapat disusun berdasarkan data-data hasil penelitian atau berdasarkan referensi
tertentu. Hindari opini yang menyimpang dari isi dalam pembahasan yang
membuat bobot tulisan tersebut menjadi menurun dan tidak dapat dijadikan
sebagai acuan bagi pembaca.
6. Ungkap Keterbatasan
Dalam suatu penelitian, tidak jarang peneliti menemukan beberapa hal
yang membuat penelitiannya berjalan tidak maksimal sebagaimana yang telah
diharapkan sebelumnya. Hal-hal tersebut yang biasa ditemukan dalam penelitian
disebut sebagai keterbatasan. Beberapa keterbatasan yang menyebabkan sebuah
penelitian tidak dapat maksimal seperti penggunaan teori yang kurang memadai,
metode penelitian yang kurang cocok, dan lain sebagainya. Peneliti hendaknya
menuliskan keterbatasan yang ditemukannya selama penelitian pada bagian
kesimpulan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang akan menyelidiki hal-hal
serupa. Tujuannya tentu satu, agar dapat lebih dikembangkan di kemudian hari

9
atau dapat lebih memperluas hasil penelitiannya dibandingkan temuan
sebelumnya.
7. Tempatkan Diri Sebagai Seorang Pembaca
Hasil akhir dari hasil karya seorang penulis adalah pembaca, karena
merekalah yang akan menikmati apa yang sudah ditulis, bukan diri sendiri. Hasil
tulisan tersebut bukan media curhat seperti dalam buku harian, maka pikirkan apa
yang dapat dilakukan pembaca setelah membaca kesimpulan. Posisikan diri
sebagai seorang pembaca agar dapat menarik sebuah inti yang dapat memotivasi
untuk membaca keseluruhan tulisan tersebut.
Cara membuat kesimpulan yang tepat bagi penulis sangat dibutuhkan
karena masih adanya beberapa kesalahan dalam membuat kesimpulan yang
dialami banyak orang. Beberapa kesalahan yang masih dilakukan oleh penulis
yaitu sebagai berikut:
1. Menggunakan Bahasa yang Bertele-tele
Penggunaan bahasa yang tidak singkat dan terkesan bertele-tele akan
membuat akhir dari tulisan tidak dapat mengungkapkan gambaran umum yang
jelas. Justru hal ini akan membuat penikmatnya bertanya-tanya inti seperti apa
yang hendak disampaikan oleh penulis. Akhirnya minat orang untuk membacanya
menjadi menurun karena tidak bisa menangkap maksud yang penulis jabarkan.
2. Mengemukakan Ide yang Tidak Dijelaskan dalam Isi
Kesalahan kedua penulis biasanya adalah memaparkan ide baru diluar
hasil tulisan pada bagian isi. Bila ingin memaparkan ide baru dalam penulisan,
sebaiknya buat satu atau dua paragraf yang membangun di bagian isi. Kesalahan
yang demikian biasanya akan membuat pembaca merasa kebingungan
menentukan inti setelah membaca kesimpulan.
3. Menuliskan data berupa hasil statistik

10
Beberapa orang masih terjebak dengan penggunaan data-data terutama
hasil penelitian skripsi yang menyajikan hasil statistika di bagian akhir tulisannya.
Hasil olah data sebaiknya tidak dipaparkan pada bagian kesimpulan, karena
letaknya berada di bagian isi. Akan menjadi lebih baik apabila kesimpulan di
bagian akhir berisi sebuah ringkasan dari keseluruhan isi sebagaimana yang
tercantum dalam paragraf-paragraf sebelumnya
Kesimpulan yang kita tuliskan pada bagian akhir suatu karya tulis
menjelaskan tentang keseluruhan atau inti dari suatu gagasan atau penelitian. Pada
bagian ini biasanya akan menarik perhatian pembaca karena berisi pembahasan
akhir yang berguna untuk menambah pengetahuannya. Seorang penulis harus
memperhatikan bagian ini, tidak hanya fokus mengutamakan pada bagian awal
atau pendahuluan dan isi saja.

B. MEMBUAT KEPUTUSAN

1. Pengertian Keputusan

(Suryadi & Ramdhani, 2017) Pada dasarnya pengambilan keputusan


adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan
fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan
pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat
Pembuat keputusan kerap kali dihadapkan dengan kerumitan dalam
lingkup pengambilan keputusan dengan data yang banyak. Untuk suatu
kepentingan sebagian besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan
manfaat yang dihadapkan pada suatu keharusan untuk mengandalkan
seperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah efisien dan efektif.

11
Menurut Mahanum (2021) Pengambilan keputusan merupakan salah satu
bentuk perbuatan berpikir dan hasil dari suatu perbuatan itu disebut keputusan.
Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif difokuskan kepada bagaimana
seseorang mengambil keputusan. Dalam kajiannya, berbeda dengan pemecahan
masalah yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan ditetapkan
dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi sub
tujuan, yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang harus dan kapan
diambil. Pengambilan keputusan juga berbeda dengan penalaran, yang mana
ditandai dengan sebuah proses oleh perpindahan seseorang dari apa yang telah
mereka ketahui terhadap pengetahuan lebih lanjut.

2. Jenis- Jenis Keputusan

Peter F. Drucker menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat dua jenis


keputusan, yaitu umum dan khusus. Keputusan umum yaitu timbul dari prinsip-
prinsip, kebijaksanaan, atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Ini diperlukan
untuk memecahkan problem-problem organisasi yang bersifat umum. Sedangkan
keputusan khusus merupakan keputusan yang diperlukan untuk menetapkan
prosedur pemecahan. Di sini pembuatan keputusan dihadapkan problem yang
luar biasa dan tidak mungkin bila dihadapi dengan peraturan umum. Sedangkan
Eti Rochety sendiri membagi jenis keputusan berdasarkan sudut pandangnya
yaitu :
a. Keputusan berdasarkan Tingkat Kepentingan
Jenis keputusan ini mengacu kepada hierarki manajemen yang terdiri dari
tiga tingkatan manajemen. Pertama, keputusan untuk menjawab tantangan dan
perubahan lingkungan jangka panjang berada pada tingkat manajemen puncak
yang bersifat strategis. Kedua, keputusan yang bersifat administrasi berada pada

12
tingkat manajemen menengah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.
Ketiga, keputusan keputusan yang menyangkut kegiatan operasional organisasi
sehari-hari berada pada manajemen tingkat bawah. Contohnya terbagi atas empat
keputusan yaitu pertama keputusan internal jangka pendek berhubungan dengan
kegiatan rutin dan operasional seperti pembelian bahan baku,penentuan jadwal
produksi, kedua keputusan jangka panjang keputusan yang berkaitan dengan
permasalahan organisasional seperti perombakan struktur organisasi atau
perubahan departemen, ketiga keputusan eksternal jangka pendek yaitu
keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak dengan
lingkungan dengan rentang waktu yang relatif pendek seperti mencari subkontrak
suatu permintaan dan yang keempat keutusan eksternal jangka panjang yaitu
keputusan yang berkaitan dengan persoalan lingkungan dengan waktu yang
relatif panjang seperti merger dengan perusahaan lain atau bersifat strategis.
b. Keputusan Berdasarkan Regularitas
Keputusan ini mendasarkan pada kegiatan manajemen yang dilakukan
secara terstruktur di mana kegiatan terjadi secara berulang-ulang dan tidak
terstruktur di mana bukan termasuk kegiatan yang rutin terjadi. Sehingga untuk
kegiatan manajemen secara terstruktur dilakukan pengambilan keputusan
terprogram yaitu dengan melalui serangkaian tahap penyelesaian. Sedangkan
untuk kegiatan manajemen secara tidak terstruktur dilakukan pengambilan
keputusan tidak terprogram tanpa melalui serangkaian tahap penyelesaian.
Adapun keputusan berdasarkan tingkat regularitas terbagi 2 yaitu pertama
keputusan terprogram dimana keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang
telah diketahui sebelumnya sedangkan kedua keputusan tidak terprogram yang
mana keputusan yang berkaitan dengan persoalan – persoalan yang baru.
c. Keputusan Berdasarkan Lingkungan

13
Lingkungan memiliki cakupan yang lebih luas sehingga keputusan jenis
ini dibedakan berdasarkan kondisi yang dialami, yaitu: (1) Pengambilan
keputusan dalam kondisi pasti; (2) Pengambilan keputusan dalam kondisi
berisiko; (3) Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti; (4) Pengambilan
keputusan dalam kondisi konflik.
Dalam pengambilan keputusan kita membutuhkan informasi Dengan
adanya informasi, keputusan yang diambil diharapkan dapat memecahkan
masalah yang sedang dihadapi dengan seefektif dan seefisien mungkin
(Khosyi’in, 2021; Tajudin & Aprilianto, 2020). Informasi dapat diperoleh dari
sistem informasi. Pengelolaan sistem informasi yang baik dapat berguna dalam
manajemen sekolah guna mencapai visi dan misi (Zamroni, 2020). Sekolah atau
Madrasah perlu mengelola sistem informasi manajemen yang memadai ditambah
dengan tersedianya fasilitas informasi yang efektif, efisien dan memiliki
kemudahan akses (Pakpahan & Habibah, 2021). Representesi kegiatan
manajemen sistem informasi manajemen dalam Pendidikan pada dasarnya adalah
tentang memudahkan pembuat keputusan sektor edukasi dalam menemukan
informasi yang dapat dijadikan acuan seorang pembuat keputusan dalam dunia
pendidikan ketika memutuskan sesuatu (Sonia, 2020)
Keputusan juga dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu keputusan
yang bersifat terencana atau terprogram dan juga keputusan yang bersifat tidak
terencana atau tidak terprogram.

3. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kita dalam pengambilan


keputusan. Faktor –faktor tersebut adalah : 1) Kognisi, artinya kualitas dan
kualitas pengetahuan pihak pengambil keputusan dapat mempengaruhi seberapa

14
bagus tidaknya suatu keputusan. 2) Motif, semacam tekanan dalam diri individu
yang memengaruhi, memelihara, dan mengarahkan perilaku untuk mencapai
target tertentu. 3) Sikap. Sikap disini pada dasarnya sangat beririsan dengan
karakter pembuat keputusan,hanya saja sikap lebih berupa balikan atas kejadian
atau masalah yang sedang terjadi(Busro, 2018).

4. Gaya dalam Pengambilan Keputusan

Ada 4 perbedaan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh


individu pada gaya pengambilan keputusan. Pengakuan bahwa setiap dari
individu berbeda sepanjang dari 2 dimensi yang menjadi landasan model.
Pertama yaitu metode dalam berpikir. Mereka melakukan pengolahan informasi
dengan beruntun karena mereka sebagai orang logis serta rasional (Santosa &
Devi, 2021). Dan sebaliknya mereka memberikan pandangan pada suatu hal
sebagai sesuatu yang bersifat utuh sebagai orang yang bersifat intuitif serta
kreatif. Dengan demikian dari kedua dimensi akan terbentuk 4 gaya dalam
mengambil sebuah keputusan yaitu gaya perintah, analitis, konseptual, serta
perilaku (Bahri & Arafah, 2020; Mustamim et al., 2020).

5. Syarat Pengambilan Keputusan

Keputusan yang bersifat baik merupakan keputusan yang memenuhi


persyaratan berdasarkan pada penelitian yang dilakukan para ahli serta
berdasarkan pada pengalaman dari praktisi, di mana syarat tersebut meliputi 1)
Pemenuhan pada persyaratan rasionalitas untuk keputusan yang diambil serta
logika yang sesuai dengan pendekatan ilmiah berdasarkan pada teori para ahli. 2)
Keterkaitan pada sasaran strategis yang akan dicapai dengan keputusan yang

15
akan dibuat baik itu yang bersifat strategis, taktis ataupun yang bersifat
operasional. 3) Pendekatan ilmiah dengan menggabungkan kemampuan berpikir
kreatif, inovatif, intuitif, serta emosional pada keputusan yang diambil. 4) Bisa
dilaksanakan dari keputusan yang diambil. Dengan melihat berbagai kemampuan
sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya SDM maupun non-SDM. 5)
Kelompok pemimpin bisa menerima serta memahami dari keputusan yang
diambil yang memiliki tanggung jawab pada kegiatan yang diselenggarakan
dalam melakukan pengambilan keputusan ataupun oleh pelaksana kegiatan yang
bersifat operasional (Busro, 2018).

6. Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Richard I. Levin dalam Busro tedapat enam tahap pengambilan


keputusan, yaitu 1) Identifikasi masalah. 2) Observasi dalam rangka
pengumpulan data. 3) Klasifikasi dan analisis data. 4) Pengembangan model. 5)
Perumusan berbagai dampak yang akan terjadi. 6) Uji coba pemecahan masalah.
7) Tindak lanjut pemecahan masalah.
Selanjutnya Duker (1993), sebagai ahli pemimpin organisasi memberikan
rujukan dengan enam langkah dalam proses pengambilan keputusan, yaitu: (1)
mendefinisikan masalah, (2) menganalisis masalah, (3) menggambarkan
alternatif pemecahan masalah, (4) memutuskan satu pemecahan masalah terbaik,
(5) merencanakan tindakan yang efektif, dan (6) memantau dan mengevaluasi
hasilnya.
Mintzberg (1976), memberikan tiga tahap dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu: (1) tahap identifikasi, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap
pemilihan. Tahap identifikasi, pengambil keputusan memahami masalah dan
peluang membuat diagnosis. Pada tahap pengembangan, pengambil keputusan

16
mencari standar prosedur yang tersedia atau pemecahan masalah sebagai desain
baru. Pada tahap pemilihan, pengambil keputusan dapat memilih dengan
menggunakan pertimbangan, analisis logis, basis sistematis, atau bargain.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat kita ketahui bahwa untuk
mendapatkan keputusan yang tepat sasaran tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan sangat diperlukan agar tidak ada pihak yang dirugikan.

17
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

1. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa seseorang itu mampu membuat


kesimpulan yang baik dan benar?
Jawaban
Ada beberapa indikator untuk mengetahui bahwa seseorang itu mampu
membuat kesimpulan yang baik dan benar. Indikator-indikator tersebut adalah
mampu menyusun kesimpulan dari umum ke khusus, mampu menyusun
kesimpulan dari khusus ke umum dan mampu menyusun sebuah keputusan
yang nantinya akan dipertimbangkan. Hasil dari sebuah keputusan tersebut
atau disebut dengan penarikan kesimpulan (inference) (Ika Rahmawati, Arif
Hidayat, 2016).
Jadi dari ketiga indikator di atas, kita dapat mengetahui bahwa seseorang itu
mampu dalam membuat kesimpulan yang baik dan benar.

2. Metode apa yang tepat kita gunakan untuk membuat kesimpulan dalam
penulisan karya ilmiah?
Jawaban
Dalam membuat kesimpulan ada beberapa teknik yang dapat kita lakukan,
yaitu metode deduksi, analogi, dan korelasi. Diantara ketiga teknik atau
metode ini, analogi adalah teknik membuat kesimpulan yang paling sering
digunakan dalam penelitian ilmiah. Hal ini terjadi karena metode ini
dilakukan dengan cara memberikan gagasan, pandangan, atau menyampaikan
pokok penelitian menjadi lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.

3. Apakah perbedaan antara membuat kesimpulan dengan membuat keputusan?


Jawaban

18
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesimpulan adalah keputusan
yang diambil dari cara berpikir baik secara deduktif maupun induktif dari
suatu gagasan atau pembahasan.
Sedangkan menurut (Suryadi & Ramdhani, 2017) Pada dasarnya pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah,
pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang
dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
Dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa keputusan selalu diambil
melalui analisa berbagai kemungkinan alternatif, dari berbagai alternatif
tersebutlah kemudian dibuat kesimpulan, setelah didapatkan kesimpulan
barulah lahir sebuah keputusan.
Sedangkan kesimpulan ditarik dari suatu pembahasan atau hasil akhir suatu
pembicaraan.

4. Bagaimanakah cara menarik perhatian pembaca pada sebuah karya tulis?


Jawaban
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menarik perhatian pembaca
pada sebuah karya tulis. Hal tersebut adalah :
a. Pilihlah tema yang tepat
Tema yang tepat maksudnya disini adalah tema yang sesuai dengan minat
dan kebutuan pembaca.
b. Perbaiki kualitas pembaca
Maksudnya tulisan yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku tentu
akan nyaman dibaca dan mudah dimengerti. Pastikan juga tata bahasa,
ejaan, dan struktur kalimat yang digunakan harus sesuai dengan kaidah
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

19
c. Berilah gambar menarik
Dengan adanya gambar yang kita buat akan mampu memperjelas isi
tulisan sehingga mampu menarik perhatian pembaca.Jadi, pilih gamabar
yang relevan dengan tema yang kita buat
d. Buatlah kesimpulan yang singkat jelas dan sederhana.
Kesimpulan yang kita tuliskan pada bagian akhir suatu karya tulis
menjelaskan tentang keseluruhan atau inti dari suatu gagasan atau
penelitian. Pada bagian ini biasanya akan menarik perhatian pembaca
karena berisi pembahasan akhir yang berguna untuk menambah
pengetahuannya. Seorang penulis harus memperhatikan bagian ini, tidak
hanya fokus mengutamakan pada bagian awal atau pendahuluan dan isi
saja.

5. Apa saja yang harus kita pertimbangkan dalam membuat keputusan?


Jawaban
Dalam membuat keputusan kita harus mempertimbangkan baberapa faktor.
Tujuannya adalah agar keputusan yang kita ambil dapat tercapai dan tidak
menimbulkan masalah. Menurut G. R Terry, mengatakan bahwa faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, antara lain: 1. Hal-hal
yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Keputusan dapat
ditentukan dengan perasaan namun akan menjadi lebih baik ditambah pula
dengan pikiran supaya keputusan dapat diterima dengan perasaan dan dapat
dijelaskan melalui logika supaya tidak timbul suatu ketimpangan. 2. Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Karena pada dasarnya keputusan dibuat untuk mendukung tercapainya tujuan
yang dimiliki organisasi. 3. Setiap keputusan jangan berorientasi pada

20
kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
Kurang bijaksana jika keputusan dibuat berdasarkan kepentingan pribadi
karena dalam suatu organisasi terdapat banyak kepentingan bersama. Jika
hanya berorientasi pada kepentingan pribadi maka tidak akan tercapai
keputusan yang membuat tercapainya tujuan dalam organisasi. 4. Jarang
sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah alternatif-alternatif
tandingan. Harus dibuatnya pilihan-pilihan lain selain pilihan utama sebagai
referensi pengambilan keputusan yang dapat mencangkup pada kepentingan
organisasi. 5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari
tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik. Dengan kata lain dalam
pengambilan keputusan dibutuhkan kebijaksanaan dan ketegasan atau
keberanian untuk mencapai tujuan setelah itu keputusan tersebut dapat
dilaksanakan dalam kehidupan organisasi. 6. Pengambilan keputusan yang
efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak jarang dalam mengambil
keputusan yang paling tepat dalam organisasi membutuhkan waktu yang lama
dikarenakan banyaknya kepentingan yang ada dalam organisasi dan keputusan
tersebut harus mencangkup kepada seluruh kepentingan yang ada, supaya
tidak merugikan siapapun yang ada dalam organisasi. 7. Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik. Keputusan sebaiknya tidak menyulitkan, keputusan yang baik
seharusnya bersifat memudahkan dan menghasilkan dampak positif bagi
organisasi. 8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui
keputusan itu benar. Dengan kata lain keputusan sebaiknya dibuat atas
persetujuan bersama dengan melakukan perundingan dan disepakati bersama
dengan berbagai perjanjian. Perjanjian ini dilakukan untuk mengantisipasi bila
mana terjadi ketidak-sesuaian pada jalannya aktifitas organisasi setelah
adanya keputusan tersebut. 9. Setiap keputusan merupakan tindakan

21
permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya. Keputusan
biasanya menjadi dasar atas apa yang akan dilakukan dalam kegiatan
organisasi sehingga baiknya keputusan dapat dipertimbangkan secara matang.

6. Sejauh mana sikap dikatakan dapat mempengaruhi kita dalam pengambilan


keputusan.?
Jawaban
Menurut Busro (2018), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kita dalam
pengambilan keputusan. Faktor –faktor tersebut adalah : 1) Kognisi, artinya
kualitas dan kualitas pengetahuan pihak pengambil keputusan dapat
mempengaruhi seberapa bagus tidaknya suatu keputusan. 2) Motif, semacam
tekanan dalam diri individu yang memengaruhi, memelihara, dan
mengarahkan perilaku untuk mencapai target tertentu. 3) Sikap. Sikap disini
pada dasarnya sangat beririsan dengan karakter pembuat keputusan,hanya saja
sikap lebih berupa balikan atas kejadian atau masalah yang sedang terjadi.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa sikap juga mempengaruhi kita dalam
pengambilan keputusan. Sebagai contoh sikap atau perilaku seseorang yang
mengambil keputusan dengan tergesa-gesa tentu akan mempengaruhi
keputusan yang kita ambil. Contoh lain sikap tegas atau kurang tegas dalam
pengambilan keputusan juga akan mempengaruhi kita dalam mengambil
keputusan. Sehingga keputusan yang diambil bisa saja tidak memuaskan
orang lain.

7. Apakah langkah yang tepat kita lakukan untuk membuat keputusan yang tidak
terprogram?
Jawaban

22
Keputusan tidak terprogram maksudnya adalah pengambilan keputusan yang
tidak rutinitas dan sifat unik sehingga memerlukan pemecahan masalah yang
khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini untuk menyelesaikan
masalah yang tidak terstruktur. Contoh strategi mempromosikan untuk produk
baru. Namun untuk membuat keputusan yang tidak terprogram ini kita juga
harus memperhatikan langkah-langkah yang tepat agar keputusan yang kita
ambil tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah. Adapun langkah-langkah
dalam mengambil keputusan menurut Richard I. Levin dalam Busro tedapat
enam tahap pengambilan keputusan, yaitu 1) Identifikasi masalah. 2)
Observasi dalam rangka pengumpulan data. 3) Klasifikasi dan analisis data. 4)
Pengembangan model. 5) Perumusan berbagai dampak yang akan terjadi. 6)
Uji coba pemecahan masalah. 7) Tindak lanjut pemecahan masalah

8. Bagaimana agar keputusan yang kita ambil tepat sasaran dan dapat
memecahkan problematika yang ada?
Jawaban
Agar keputusan yang kita ambil tepat sasaran dan dapat memecahkan
problematika yang ada kita harus memperhatikan langkah-langkah dalam
membuat keputusan. Adapun langkah-langkah dalam membuat keputusan
Menurut Sir Francis Bacon terdiri atas 6 tahap yaitu sebagai berikut: a.
Merumuskan atau mengidentifikasi masalah yaitu merupakan suatu usaha
mencari permasalahan sebenarnya. b. Pengumpulan informasi yang relevan
yaitu merupakan faktorfaktor yang mungkin terjadi sehingga dapat diketahui
penyebab timbulnya masalah. c. Mencari altenatif tindakan yaitu merupakan
pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh berdasarkan data dan
permasalahan yang ada. d. Analisis altenatif yaitu merupakan penganalisisan
setiap altenatif menurut kriteria tertentu yang sifatnya kualitatif yang ada. e.

23
Memilih Altenatif yang terbaik yaitu pemilihan alternatif terbaik dilakukan
atas kriteria tertentu dan skala prioritas tertentu. f. Melaksanakan Keputusan
dan Evaluasi hasil yaitu merupakan tahap melaksanakan mengambil tindakan.
Umumnya tindakan ini dituangkan ke dalam rencana tindakan. Evaluasi hasil
memberikan masukan atau umpan balik yang berguna untuk memperbaiki
suatu keputusan atau merubah tujuan semula karena telah terjadi perubahan-
perubahan.
Dengan memperhatikan keenam tahap proses pengambilan keputusan di atas
maka kita akan dapat memecahkan problematika yang ada dan keputusan
yang kita ambil akan tepat sasaran.

24
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan adalah keputusan yang diambil dari cara berpikir baik secara
deduktif maupun induktif dari suatu gagasan atau pembahasan. Sebelum kita
membuat kesimpulan kita harus terlebih dahulu memperhatikan ciri-ciri sebuah
kesimpulan dan cara membuat kesimpulan yang baik dan benar.

Begitu juga saat kita membuat keputusan. Keputusan yang kita ambil harus
benar-benar tepat sasaran dan tidak merugikan pihak lain. Oleh karena itu, kita harus
memperhatikan jenis-jenis keputusan, faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan, syarat dalam pengambilan keputusan, dan tahap-tahap dalam pengambilan
keputusan.

25
DAFTAR RUJUKAN

Narti, N.-, Sriyadi, S., Rahmayani, N., & Syarif, M. (2019). Pengambilan Keputusan
Memilih Sekolah Dengan Metode AHP. Jurnal Informatika, 6(1), 143–150.
https://doi.org/10.31311/ji.v6i1.5552

Pasolong, D. H. (2023). Teori Pengmbilan Keputusan. In Penerbit Alfabeta, Bandung


(x. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Sirojuddin, A., Amirullah, K., Rofiq, M. H., & Kartiko, A. (2022). Peran Sistem
Informasi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan di Madrasah Ibtidaiyah
Darussalam Pacet Mojokerto. ZAHRA: Research and Tought Elementary School
of Islam Journal, 3(1), 19–33. https://doi.org/10.37812/zahra.v3i1.395

26

Anda mungkin juga menyukai