PENULISAN SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCASILA
Jln. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640
Telepon 021-7872830/7872831
Website: http://www.hukum.univpancasila.ac.id
Email: fhup@univpancasila.ac.id
KATA PENGANTAR
Pedoman Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini merupakan panduan bagi
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasila yang akan melaksanakan
skripsi. Pedoman Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini dibuat agar kegiatan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Pancasila memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik, serta membantu Dosen
dalam hal melakukan kerja sebagai pembimbing utama dalam penelitian
terstruktur dengan bentuk penyusunan skripsi.
Melalui Pedoman Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini diharapkan Dosen
dan Mahasiswa mendapatkan informasi dan petunjuk selama melakukan kegiatan
penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Semoga pedoman ini dapat
bermanfaat bagi civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Pancasila sesuai
dengan tujuan penulisan skripsi seperti yang tercantum dalam kurikulum program
studi ilmu hukum Strata I dan Pedoman Akademik Fakultas Hukum Universitas
Pancasila.
Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan terhadap
Pedoman Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini. Namun, tak ada gading yang tak
retak, Pedoman Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini tentu belumlah sempurna,
untuk itu peran serta terus-menerus diperlukan, baik dalam bentuk saran ataupun
kritik untuk arah perbaikan dan kesempurnaan pedoman ini. Kami pun berharap
seluruh Dosen pembimbing dan juga mahasiswa selalu merujuk pada ketentuan
yang termuat dalam buku pedoman ini.
Oleh karena itu, setiap bagian ditugaskan untuk menyampaikan Pedoman
Bimbingan dan Penulisan Skripsi ini kepada para pembimbing, baik materi
maupun teknis. Selanjutnya untuk kepentingan orisinalitas serta peningkatan
kualitas dalam penulisan skripsi, dalam buku ini juga ditambahkan formulir atau
borang pernyataan yang menunjukkan keotentikan dan kesediaan untuk
pengelolalaan ke dalam data base Fakultas Hukum Universitas Pancasila.
Jakarta, November 2018
Dekan,
2
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Hukum Universitas Pancasila Edisi Revisi
disusun bersama oleh :
3
DAFTAR ISI
4
PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PEDOMAN TEKNIS ......................... 18
A. Penyajian Laporan Penelitian (Skripsi) ........................................ 18
B. Penulisan Skripsi ........................................................................... 20
C. Penulisan Kutipan ......................................................................... 21
D. Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Pustaka ................................ 23
1. Catatan Kaki .................................................................................. 23
2. Daftar Pustaka ............................................................................... 28
E. Teknis Penulisan dan Penerapan Bahasa Indonesia ...................... 34
1. Teknis Penulisan ........................................................................... 34
2. Penerapan Bahasa Indonesia ....................................................... 36
LAMPIRAN ............................................................................................. 40
5
BAB I
PERSYARATAN, PROSEDUR BIMBINGAN
DAN PENULISAN SKRIPSI
A. PERSYARATAN
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi merupakan salah satu syarat
kelulusan mahasiswa guna memperoleh gelar sarjana. Skripsi merupakan hasil
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang harus mengarah pada
terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan
peraturan di Perguruan Tinggi. Kegiatan penelitian skripsi itu dilakukan dalam
besaran satuan kredit semester.
Pelaksanaan penelitian itu, harus di bawah panduan dari Perguruan Tinggi,
dalam konteks ini ialah Fakultas Hukum sebagai unit kerja dari Universitas
Pancasila. Dengan demikian, menjadi kewajiban dari Fakultas Hukum Universitas
Pancasila untuk memiliki panduan itu yang berisi kriteria, standar hasil, standar isi
dan standar proses penelitian.
Adapun uraian kriteria atau persyaratan bagi mahasiswa untuk melakukan
kegiatan penelitian dalam bentuk skripsi sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus memenuhi persyaratan yaitu
telah memperoleh minimal 126 SKS, serta telah menempuh semua mata
kuliah wajib atau sekurang-kurangnya hanya menempuh 3 (tiga) mata
kuliah yang tidak terkait dengan materi dan teknis skripsi.
2. Mata kuliah sebagaimana dalam angka (1) harus tercantum dalam Kartu
Rencana Studi (KRS) semester yang sedang berjalan, termasuk penulisan
hukum (skripsi)
3. Mahasiswa yang akan mengajukan permohonan untuk menulis skripsi,
harus memperoleh surat pengantar dan transkrip nilai terlebih dahulu dari
Bagian Administrasi Akademik sebagai bukti telah memenuhi syarat
sebagaimana disebutkan dalam angka (1) serta tidak ada tunggakan
keuangan.
6
4. Setiap mahasiswa yang akan menulis skripsi harus mengajukan
proposal/usulan rencana skripsi kepada Ketua Bagian, dengan melampirkan:
a. Surat pengantar dan transkrip nilai yang dikeluarkan oleh Bagian
Administrasi Akademik yang memuat jumlah kredit dan nilai yang telah
diperoleh;
b. Rencana skripsi yang berisikan:
Judul;
Latar belakang masalah;
Rumusan permasalahan yang akan menjadi topik utama pembahasan;
Tujuan Penelitian;
Kerangka Konseptual atau Kerangka Teori atau Definisi Operasional
yang akan dipergunakan;
Metode Penelitian;
Daftar buku bacaan (sementara)
7
3. Bimbingan skripsi dilakukan oleh dua orang dosen pembimbing yang
memenuhi syarat, masing-masing sebagai Pembimbing Materi dan
Pembimbing Teknis. Pembimbing Teknis, bertugas untuk membantu
bimbingan menyangkut teknis penelitian dan penulisan skripsi dengan
berpedoman kepada Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum tentang
Penunjukan Pembimbing Teknis. Jika skripsi bersifat lintas PK, maka dosen
bagian lain yang ditunjuk oleh Ketua Bagian menjadi pembimbing ke-2
yang bertugas memberikan bimbingan materi terkait bidang ilmu yang
menjadi peminatan di dalam penulisan skripsi tersebut.
4. Mahasiswa (dengan membawa Form A & A2) menghubungi dosen yang
ditunjuk sebagai calon pembimbing untuk membicarakan usulan rencana
skripsi yang bersangkutan. Bilamana dosen yang bersangkutan menyetujui
dan bersedia menjadi pembimbing, maka Tanda Persetujuan Bimbingan
(Form B) yang sudah disediakan ditandatangani oleh dosen yang
bersangkutan.
5. Dengan membawa Form B yang sudah ditandatangani dosen pembimbing,
mahasiswa menghadap Ketua Bagian untuk meminta Surat Penetapan
Bimbingan Skripsi (Form C) yang terdiri dari 5 (lima) rangkap (copy).
Lembar I untuk Bagian yang bersangkutan, Lembar II & III untuk Dosen
Pembimbing, Lembar IV untuk Bagian Administrasi Akademik, Lembar V
untuk mahasiswa yang bersangkutan.
6. Selama proses bimbingan dan penulisan skripsi, mahasiswa wajib meminta
dosen pembimbing untuk mengisi Agenda Penulisan Skripsi (Form D)
untuk mencatat semua kegiatan dan tugas bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Bimbingan dilakukan oleh dosen pembimbing dan dilakukan
sebanyak 6-15 kali pertemuan dan dalam kurun waktu tidak lebih dari satu
semester berjalan dengan tanggal/hari yang berbeda.
7. Setelah proses bimbingan dan penulisan skripsi selesai, mahasiswa
mengajukan formulir Tanda Persetujuan Skripsi (Form E) kepada dosen
pembimbing yang bersangkutan. Tanda persetujuan skripsi (Form E)
8
tersebut merupakan persyaratan untuk mengajukan permohonan ujian
skripsi yang bersangkutan kepada Ketua Bagian.
8. Dengan menyerahkan Form D dan Form E yang sudah diisi dan
ditandatangani dosen pembimbing yang bersangkutan, mahasiswa
mengajukan permohonan ujian skripsi kepada Ketua Bagian.
9. Ketua Bagian menetapkan dosen-dosen penguji serta hari dan tanggal ujian
dengan Surat Penetapan Dosen Penguji dan Tanggal Ujian (Form F)
dengan persetujuan Wakil Dekan I melalui Bagian Administrasi
Akademik.
C. BENTUK/FORMAT SKRIPSI
9
2. Ujian skripsi dapat dilaksanakan setiap saat pada hari kerja berdasarkan
usulan Ketua Bagian (Form F) dengan persetujuan Wakil Dekan I melalui
Bagian Administrasi Akademik dan ujian hanya dapat dilaksanakan di
Fakultas Hukum.
3. Ketua Bagian menetapkan 3 (tiga) orang dosen penguji dan sebanyak-
banyaknya 5 (lima) orang dosen penguji apabila skripsi yang diuji
merupakan lintas PK, dan memenuhi syarat :
i. Sekurang-kurangnya telah menduduki jabatan Lektor atau bergelar
Magister atau Doktor;
ii. Mengajar atau menguasai bidang ilmu hukum yang terkait dengan
judul atau permasalahan yang dikaji dalam skripsi yang bersangkutan;
4. Mahasiswa wajib menyerahkan copy skripsi kepada masing-masing
penguji dilampiri Form F, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum hari
ujian.
5. Ujian skripsi berlangsung sekurang-kurangnya 30 menit, atau selama-
lamanya 90 menit.
6. Hasil ujian dituangkan dalam Berita Acara Ujian Skripsi (Form G) yang
ditandatangani oleh seluruh penguji yang hadir dan berisi keterangan lulus
atau tidak lulus serta nilai ujian skripsi yang bersangkutan. Berita Acara
Ujian dibuat dalam rangkap 5 (lima); Lembar I untuk mahasiswa yang
bersangkutan, Lembar II untuk Ketua Bagian (Tim Penyeleksi Skripsi),
Lembar III untuk Bagian Administrasi Akademik, dan Lembar IV & V
untuk Pembimbing yang bersangkutan. Dalam hal pembimbing lebih dari
2 (dua) orang karena lintas Bagian, maka Pembimbing Ketiga mendapat
copy dari Lembar V.
7. Dalam hal skripsi yang telah diuji harus ada perbaikan, maka semua copy
Berita Acara Ujian Skripsi (Form G) ditahan oleh Ketua Bagian dan
Mahasiswa harus sudah menyelesaikan perbaikan selambat-lambatnya
sebelum yudisium semester berjalan. Bilamana dalam jangka waktu
tersebut mahasiswa tidak dapat menyelesaikan perbaikan, maka
mahasiswa dinyatakan tidak lulus ujian skripsi. Dalam hal demikian,
10
mahasiswa yang bersangkutan masih diberi kesempatan untuk diuji ulang
setelah menyelesaikan perbaikan.
8. Penyerahan semua copy Form G kepada masing-masing pihak
sebagaimana disebut dalam angka (6) hanya akan dilakukan oleh Ketua
Bagian jika mahasiswa dinyatakan lulus dan tidak ada perbaikan, atau jika
mahasiswa sudah menyelesaikan perbaikan sebagaimana dimaksud angka
(7).
E. PENGGANTIAN PEMBIMBING
11
F. KETENTUAN PERALIHAN
12
BAB II
PENULISAN KERANGKA SKRIPSI
A. KERANGKA SKRIPSI
Suatu skripsi bidang hukum harus memiliki kerangka pokok yang terdiri
atas komponen-komponen karya tulis ilmiah bidang hukum. Kerangka yang baku
tentang penulisan skripsi bidang hukum belum ada keseragaman sehingga
menimbulkan improvisasi di kalangan para pembimbing,( baik) materi maupun
(pembimbing) teknis. (Dengan kata lain,) improvisasi tersebut dapat
menimbulkan ketidakseragaman format penulisan skripsi. Guna mempermudah
penulisan dan pembimbingan skripsi serta keseragaman yang sesuai dengan
kuliah Metode Penelitian Hukum, buku pedoman ini dapat menjadi acuan bagi
mahasiswa yang akan menulis skripsi.
Penulisan skripsi diawali dengan pengajuan rencana atau usulan
penelitian, yang terdiri atas :
1. Judul Penelitian,
2. Latar Belakang Masalah,
3. Pokok Permasalahan,
4. Tujuan Penelitian,
5. Kerangka Teoretis dan/atau Kerangka Konseptual dan/ atau Definisi
Operasional
6. Hipotesis (jika ada),
7. Metode Penelitian, dan
8. Daftar Pustaka (sementara).
13
1. Judul Penelitian
Judul penelitian yang baik tidak terlalu singkat dan juga tidak terlalu
panjang. Layaknya sebuah nama, judul sebuah karya ilmiah harus
mencerminkan permasalahan yang dibahas di dalam karya ilmiah atau
penelitian (itu).
Sesuai dengan teori penelitian ilmiah, judul penelitian sebaiknya terdiri
atas dua variabel, (yakni) (ada yang menjadi) variabel bebas dan (ada yang
menjadi) variabel terikat. Contohnya, Pengaruh Perilaku Hakim Terhadap
Putusan Sengketa Perlindungan Konsumen (studi kasusu beberapa Putusan di 5
(lima) wilayah). Yang dimaksud dengan variabel bebas (dalam contoh)
ialah Perilaku Hakim dan variabel terikat (dalam contoh) ialah Sengketa
Perlindungan Konsumen.
Suatu judul penelitian atau skripsi harus dapat mencerminkan jenis
penelitian hukum yang normatif atau yang empiris. Judul (penelitian) juga
bersifat tentatif, artinya judul dapat berubah mengikuti permasalahan yang
akan diteliti.
14
3. Pokok Permasalahan
Pokok permasalahan merupakan jantungnya sebuah penelitian. Secara
logis, peneliti merumuskan permasalahan terlebih dahulu, baru menentukan
judul penelitian. Dengan kata lain, judul dapat ditulis atau dirumuskan pada
akhir penelitian. Oleh karena itu, judul tersebut bersifat tentatif.
Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
pokok permasalahan adalah sebagai berikut.
a. Permasalahan dirumuskan dalam kalimat tanya. Kata tanya yang
digunakan sebaiknya adalah mengapa dan bagaimana. Apabila
menggunakan kata kata tanya apakah atau bernarkah, penelitiannya
cenderung bersifat ontologis atau reflektif teleologis. Namun, hal ini
tergantung pada keinginan peserta didik (mahasiswa) dan kesediaan
para pembimbing.
b. Dalam rumusan masalah dikemukakan hubungan antarvariabel.
c. Masalah dirumuskan sekhusus mungkin dengan menanyakan hal-hal
yang dipersoalkan dalam topik.
d. Secara kualitas, masalah dirumuskan sesuai dengan kemampuan
analisis peneliti.
e. Secara kuantitas, masalah disesuaikan dengan lamanya atau waktu
penelitian.
f. Rumusan masalah diupayakan berupa permasalahan yang tidak
terlalu banyak diteliti sebelumnya.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan ruang lingkup kegiatan yang akan
dilakukan berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan. Perumusan
tujuan penelitian menggunakan kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Tujuan
penelitian harus sinkron dengan pokok permasalahan. Dengan kata lain, tujuan
penelitian dirumuskan untuk menjawab permasalahan.
15
5. Kerangka Teoretis dan/atau Kerangka Konseptual dan/atau Definisi
Operasional
Kerangka Teoretis berisi pendapat para sarjana atau doktrin yang diakui
oleh masyarakat ilmiah. Kerangka Teoretis digunakan sebagai pedoman dalam
menganalisis permasalahan yang akan diteliti.
Kerangka Konseptual berisi pengertian dan istilah atau terminologi
yang lazim atau mendapat perhatian khusus dalam penelitian hukum. Kerangka
Konseptual merupakan gambaran tentang adanya hubungan di antara konsep-
konsep yang digunakan dalam penelitian. Kerangka konsep merupakan suatu
bentuk kerangka berfikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam
memecahkan masalah, biasanya menggunakan pendekatan ilmiah dan
memperlihatkan hubungan antar variable dala proses analisis. Konsep bukan
merupakan gejala yang akan diteliti, melainkan abstraksi dari gejala Konsep
merupakan arah atau pedoman yang lebih konkret dari teori atau doktrin dan
dapat berfungsi sebagai batasandan/atau definisi operasional (definisi kerja).
Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk merumuskan konsep-konsep
tersebut adalah:
a peraturan perundang-undangan,
b. pendapat para ahli atau tokoh yang memiliki otoritas,
c. kamus, tesaurus, ensiklopedi, dan buku pegangan.
6. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo 'sebelum' dan thesis 'dalil' atau 'teori'.
Jadi, hipotesis berarti 'sebelum dalil' atau 'dugaan sementara'. Untuk menjadi
sebuah dalil atau teori, hipotesis harus dibuktikan. Pada umumnya hipotesis
hanya digunakan untuk penelitian lapangan (empiris). Untuk penelitian
kepustakaan, tidak diperlukan perumusan hipotesis. Hipotesis untuk mahasiswa
tingkat S-1 belum menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu, sekalipun
penelitian empiris dilakukan pada taraf S-1, perumusan hipotesis tidak wajib.
16
7. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan hal penting yang
menggambarkan aktivitas peneliti. Oleh karena itu, metode penelitian harus
digambarkan atau dijelaskan secara terperinci. Unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya terdiri atas jenis penelitian, jenis data, tipe penelitian, alat
pengumpulan data, metode pengumpulan data (metode sampling), metode
analisis data, dan penyajian data.
8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi urutan bahan acuan yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang diteliti. Daftar pustaka disusun secara alfabetis. Daftar
Pustaka dapat berupa peraturan, hasil penelitian terdahulu, jurnal, artikel, buku
referensi, kamus, dan terbitan lain, baik cetak maupun elektronik. Apabila
permasalahan dalam proses penulisan skripsi berkembang, mahasiswa dapat
memasukkan sumber acuan lain yang berkaitan, baik yang langsung maupun
yang tidak langsung dengan permasalahan. Oleh karena itu, pada saat
mengajukan usulan penelitian, daftar pustaka hanya bersifat sementara. Setelah
proposal disetujui, di dalam skripsi harus dicantumkan minimal 15 (lima belas)
referensi, termasuk jurnal dan tidak termasuk peraturan perundang-undangan
dan terbitan.
17
BAB III
PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PEDOMAN TEKNIS
18
F. Sistematika Penulisan
(Bab 1 subbab A sampai dengan F dapat berasal dari proposal/usulan
penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing materi dan pembimbing
teknis).
Bab II berisi tinjauan pustaka yang akan digunakan dalam analisis.
Bab III berisi analisis permasalahan yang terdapat di dalam Bab l (untuk
penelitian terhadap yurisprudensi, kasus posisi dimuat di dalam Bab III
sebelum analisis data),
Bab IV berjudul PENUTUP. Bab ini berisi simpulan yang merupakan
jawaban dari permasalahan yang dirumuskan dalam kalimat tanya. Jadi, jika
permasalahan ada 2 (dua) butir, jawaban yang harus muncul dalam simpulan
juga dua butir. Demikian juga, jika permasalahan ada 3 (tiga) butir, di dalam
simpulan harus ditemukan 3 (tiga) butir jawaban yang menjawab
permasalahan pada Bab I.
Dalam hal ini perlu diperhatikan untuk penelitian hukum yang empiris
(penelitian lapangan), penulisan laporan penelitian terdiri atas 5 (lima) bab,
dimana Bab I Pendahuluan, Bab II Teori dan Bab III berisi data lapangan
(fakta atau kasus posisi), Bab IV berisi analisis data yang menggunakan teori
atau peraturan perundang-undangan, dan Bab V berisi simpulan dan saran,
Laporan penelitian dapat mencantumkan saran dalam Bab PENUTUP
. Adapun contoh sistematika skripsi yang terdiri atas empat bab atau lima bab
adalah sebagai berikut
a. Sistematika Skripsi 4 (Empat) Bab
Bab I Pendahuluan
Bab II Teori
Bab III Fakta dan Analisis
Bab IV Penutup
b. Sistematika Skripsi 5 (Lima) Bab
Bab I Pendahuluan
Bab II Teori
Bab III Fakta
19
Bab IV Analisis
Bab V Penutup
B. Penulisan Skripsi
Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi harus mengikuti aturan bahasa
Indonesia yang resmi, yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik
tata bahasa, pilihan kata, maupun penggunaan ejaan yang tepat dan benar.
Selain itu, format (layout) dan kelaziman penulisan skripsi harus diperhatikan
oleh penulis, antara lain dapat uraikan sebagai berikut
1. Jenis kertas HVS (60—80 gram) berwarna putih.
2. Ukuran kertas kuarto (21,5cm x 28 cm).
3. Huruf Times New Roman 12.
4. Jumlah halaman minimal 60 halaman.
5. Jarak pinggiran kertas dengan tulisan adalah sebagai berikut:
a. margin kiri 4 cm;
b. margin kanan 3 cm;
c. margin atas 4 cm, nomor bab diketik 6 cm «dari margin atas, dan
judul bab diketik 7,5 cm dari margin atas;
d. margin bawah 3 cm.
6. Naskah diketik dengan jarak dua spasi. Untuk catatan kaki, bibliografi,
dan kutipan langsung yang lebih dari empat baris ditulis dengan spasi
rapat (satu spasi).
7. Halaman pendahuluan ditandai dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv),
sedangkan halaman-halaman selanjutnya menggunakan nomor dengan
angka Arab (4, 2, 3, 4, 5). Nomor halaman dapat dicantumkan di tengah
halaman sebelah bawah, atau sudut kanan bawah, atau sudut kanan atas.
8. Judul bab ditulis di bagian tengah atas dengan huruf kapital dan tidak
digarisbawahi atau tidak ditulis di antara tanda kutip. Judul bab juga
tidak diakhiri dengan tanda titik.
20
9. Huruf miring merupakan pengganti huruf yang digarisbawahi dalam
tulisan tangan. Huruf miring biasanya digunakan untuk
a. menekankan sebuah kata atau kalimat;
b. menulis judul buku atau majalah yang sudah terbit;
c. menulis kata atau frasa asing.
10. Penulisan angka dalam teks perlu memperhatikan ketentuan berikut:
a. angka tidak digunakan untuk mengawali sebuah kalimat;
b. angka harus diikuti penulisan huruf dalam tanda kurung,
contoh: 2 (dua).
11. Bilangan seratus, seratus dan kelipatannya, seribu dan kelipatannya
ditulis dengan huruf.
a. Bilangan yang terdiri atas tiga angka atau lebih ditulis dengan angka
b. Bilangan pecahan biasanya ditulis dengan huruf, kecuali pecahan
bilangan yang besar, contoh: 1/35, 1/42.
c. Persentase ditulis dengan angka, contoh: 25%.
d. Nomor telepon, nomor jalan, tanggal, dan nomor halaman ditulis
dengan angka.
C. Penulisan Kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah, adakalanya peneliti harus
menggunakan atau meminjam pendapat seorang ahli atau harus mengambil
sebagian dari hasil penelitian terdahulu. Agar tidak digolongkan sebagai
kegiatan plagiat, ada kode etik dalam mengutip.
1. Prinsip-Prinsip Mengutip
a Tidak mengadakan perubahan terhadap naskah asli yang dikutip.
Jika perlu mengadakan perubahan, penulis harus memberikan
keterangan bahwa kutipan tersebut diubah. Caranya adalah dengan
mencetaknya dengan huruf tebal atau memberikan keterangan
dengan tanda kurung siku [...].
21
b. Apabila di dalam naskah asli terdapat kesalahan, penulis dapat
memberikan tanda (Sic!) langsung di belakang kata yang salah. Hal
itu berarti bahwa kesalahan ada pada naskah asli dan penulis tidak
bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
c. Apabila bagian kutipan ada yang dihilangkan, penghilangan itu
dinyatakan dengan cara membubuhkan tanda elipsis (...).
Penghilangan bagian kutipan tidak boleh mengakibatkan perubahan
makna naskah asli yang dikutip.
2. Cara Mengutip
a. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris.
1) Kutipan diintegrasikan dengan naskah.
2) Jarak antarbaris adalah dua spasi.
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik.
4) Akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik
setengah spasi ke atas.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris.
1) Kutipan dipisahkan dari naskah dengan jarak 3 spasi.
2) Jarak antarbaris adalah satu spasi.
3) Kutipan bisa diapit tanda kutip, bisa juga tidak.
4) Akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik
setengah spasike atas.
5) Seluruh kutipan diketik menjorok ke dalam sebanyak 5—7
ketikan.
c. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang berupa simpulan dari
bahan bacaan atau yang telah mendapat uraian tambahan dari
peneliti.
1) Kutipan diintegrasikan dengan naskah.
2) Jarak antarbaris adalah dua spasi.
3) Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip.
4) Akhir kutipan diberi nomor urut penunjukan yang diketik
setengah spasike atas.
22
3. Penulisan Sumber Kutipan
Manfaat penulisan sumber kutipan adalah sebagai bentuk penghormatan
kepada peneliti terdahulu; mempermudah menelusuri sumber aslinya;
.sebagai sarana untuk menguraikan istilah atau pengertian yang terlalu
panjang jika disatukan dalam teks (khusus catatan kaki).
4. Catatan kaki dibuat dengan menggunakan nomor urut (angka Arab) atau
tanda asterik (*). Apabila menggunakan Program Microsoft Word atau
Word Perfect, penulis dapat membuatnya dengan prosedur sebagai
berikut.
1) klik insert dalam menu bar (kalau Office 2007 terdapat dalam
Reference),
2) klik footnotes,
3) pilih custom mark.
23
6
Britha Mikkeben, Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-
Upaya Pemberdayaan: Sebuah Buku Pegangan bagi Para Praktisi
Lapangan, diterjemahkan Matheos Nalle, (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1999), hlm 37.
7
Motris L Cohen, Sinopsis Penelitian Ilmu Hukum, disadur oleh
Ibrahim R (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1995), hlm 40.
7) Bab (Chapter) dari Buku yang Merupakan Kumpulan
Karangan
8
Austin T. Turk, "Law as A Weapon in Social Conflict", dalam
Bahan Bacaan Prespektif Teoretis dalam Sosiologi Hukum, disusun
Soerjono Soekanto, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), hlm. 97—117.
8) Badan, Lembaga, atau Institusi
9
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Lokakarya Sistem
Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan, (Bandung:
Binacipta, 1977), hlm. 78.
c. Makalah
12
Ugrasena Pranidana, "Teks Undang-Undang Agama sebagai
Hukum di Majapahit", (Makalah yang Disampaikan pada Musyawarah
Nasional II dan Simposium Antarbangsa IV), hlm.3—5.
24
Tanah Beserta Benda-Benda Lain yang Berkaitan dengan Tanah",
(Skripsi Sarjana Universitas Pancasila, Jakarta, 1998), hlm.3—8.
e. Media Elektronik
1) Media Online yang Tidak Mencantumkan Nama Pembuat
Situs
16
CNN Interactive, Cable News Net Work, (19 Juni 1998),
terdapat di situs <http: www.cnn.com/>.
17
Fleeting Conciousness", US News Online 29 Juni 1998, (1 Juli
1998), terdapat di situs <http://www.usnews.com/ usnew/issue/980629
/29brai.htm>
4) Komunikasi E-mail
23
Anthony T. Boyle, "Re: Utopia", E-mail to DanielJ. Cahil, 21
Juni 1997.
25
f. Pamflet atau Brosur (Leaflead)
26
Medical Answers AboutAIDS, (N ew York: GMHC, 1994)
g. Wawancara (Inteview)
Untuk tujuan dokumentasi, ada tiga macam wawancara, yaitu
(1) wawancara yang dipublikasikan atau direkam,
(2) wawancara pada siaran radio atau televisi, dan
(3) wawancara yang dikemukakan secara pribadi
27
Nadide Gordimer, Wawancara dalam New York Times, (10
Oktober 1998): C25
28
Ralph Nader, Wawancara dengan Ray Suarez dalam Talk of
Nation, National Public Radio, WBUR, Boston, (16 April 1998)
2
9Wawancara pribadi dengan I.M. Pei pada 22 Juli 1993
Wawancara melalui media online dapat dilihat dengan pada bagian
media elektronik.
h. Peraturan Petundang-Undangan
30
Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 2.
31
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pers,
UU No.40, TLN No. 166 Tahun 1999, TLN No.3887, Pasal 1
32
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Buergrlijk. Wetbook],
diterjemahkan oleh R Subekti dan R. Tjitrosudibio, Cet XXV, (Jakarta:
Pradnya Paramita, 1992), Pasal 1338.
33
Indonesia, Perdagangan berjangka Komoditi, Peraturan
Pelaksanaan Undang- Undang No.32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi, Buku I, dihimpun oleh Hadi Setia Tunggal,
(Jakarta: Harvarindo, 1992), Pasal 1.
34
Indonesia, Pedoman Penyusunan Rancangan Peraturan
Perundang-Undangan, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
1888 Tahun 1998 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan
Undang, dihimpun oleh Hadi Setia Tunggal, (Jakarta: Harvarindo,
1992), Pasal 1.
i. Pengulangan
Dalam pengetikan sumber kutipan pada catatan kaki sering terjadi
pengulangan sumber kutipan. Seorang penulis perlu memperhatikan
penggunaan singkatan seperti di bawah ini.
26
1) Penggunaan Ibid (singkatan dari ibidem yang berarti 'pada tempat
yang sama") Singkatan Ibid digunakan apabila catatan kaki yang
berikutnya merujuk pada sumber yang telah disebut dalam catatan
nomor sebelumnya. Jika merujuk pada halaman yang sama, penulis
dapat mempergunakan singkatan Ibid saja. Namun, apabila
merujuk pada halaman yang berbeda, penulis dapat
mencamtumkan nomor halaman setelah menggunakan singkatan
Ibid.
35
Hans Kelsen, The Pure Theory of Law, diterjemahkan Max
Knight [dari Reine Recbtskbrc], (Berkeley: University of California
Press, 1978), hlm.17.
36
Ibid.
37
Ibid, hlm.30.
2) Penggunaan Op. Cit (singkatan dari opere citato yang berarti 'pada
karya yang telah dikudp')
38
Beteand Russel, The Problems ofPhilosophy, (New York:
Oxord University Press, 1997), hhn-18.
39
John Rawls, A. Theory of Justice, edisi revisi, (Cambtidge: The
Belknap Press of Harvard Univesity Press, 1999), hlm.34.
40
Russel, Op. Cit., hlm.37.
27
2. Daftar Pustaka
a. Buku
Penulisan daftar pustaka digunakan dengan sistem alfabetis (sesuai
dengan abjad)
1) Buku Referensi yang Ditulis Satu Orang Pengarang
Soemitro, Ronny Hanitijo. Metodologi Penelitian Hukum dan
Jurimetri. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.
28
7) Bab (Chapter) dari Buku yang Merupakan Kumpulan
Karangan
Austin T., Turk. "Law as A Wcapon in Social Conflict". Dalam Bahan
Bacaan Prespektif Teoretis dalam Sosiolog Hukum. Disusun
oleh Soerjono Soekanto. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.
c. Makalah
Pranidana, Ugrasena. "Teks Undang-Undang Agama sebagai Hukum
di Majapahit". Makalah yang Disampaikan pada Musyawarah
Nasional II dan Simposium Antarbangsa IV.
29
Berkaitan dengan Tanah". Skripsi Sarjana Universitas
Pancasila, Jakarta, 1998.
e. Media Elektronik
1) Media Onlineyang Tidak Mencantumkan Nama Pembuat Situs
CNN Interactive, Cable News Net Work, (19 Juni 1998), terdapat di
situs <http: www.cnn.com/>.
"Fleeting Conaoustiess", US News Online 29 Juni 1998, (1 Juli 1998),
terdapat di situs <bttp;//www.usnews.com/usnews/issue
/980629/29brai.htm>,
30
e. Pamflet atau Brosur (Leaflead)
Medical Answers About AIDS. New York: GMHC, 1994.
f. Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945.
31
Contoh Penyusunan Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Aaron, Jane E The Little Brown Compact Handbook. Edisi II. New York: Hatper
Collins College Publisher, 1995.
CNN Interactive, Cable News Net Work, (19 Juni 1998), terdapat di situs <http:
www.cnn.com/>.
Femandes, Walter dan Rajesh Tandon, ed. Riset Partisipatoiir. Riset Pembebasan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Hadikusuma, Hilman. Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum.
Bandung: CV Mandar Maju, 1995.
Hartono, C.F.G. Sunaryati. Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-
20. Bandung: Alumni, 1994.
32
--------. Pedoman Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang.Undangan.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1888 Tahun 1998 tentang
Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang. Dihimpun oleh
Hadi Setia Tunggal. Jakarta: Harvarindo 1992.
33
Yamin. "Beberapa Catatan tentang Kodifikasi Naskah Hukum Adat yang
Berbahasa Melayu". Dalam Humaniora, Sains, dan Teknologi (Volume II
Nomor 1, Oktober 2000). 186—202.
Yin, Rober K. Studi Kasus dan Metode: Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja
Grafindo Press, 1997.
34
1.1
1.1.1
Contoh Sistem huruf dan angka:
1.
A.
1.
1)
(1)
a)
7) Tidak perlu memulai kalimat dengan kata bahwa karena kata itu
hanya dipakai sebagai permulaan konsideransi.
8) Antara sumber kutipan dalam naskah dan daftar pustaka harus ada
hubungan timbal balik. Sumber yang ada dalam daftar pustaka dapat
ditemukan sebagai sumber dalam naskah, sebaliknya sumber yang
dikutip dalam naskah harus terdapat dalam daftar pustaka.
9) Tanda hubung tidak digunakan sebagai pengganti penomoran suatu
perincian.
Tanda hubung (-) hanya digunakan untuk pemenggalan kata.
10) Mengingat program pengolah kata dalam komputer pada umumnya
adalah bahasa Inggris, perlu diperhatikan pemenggalan kata bahasa
Indonesia yang tidak dikenal oleh program tersebut.
Caranya adalah dengan menggeser kata kedua, kata ketiga, dan
seterusnya dari baris yang mengandung kesalahan pemenggalan
sampai diperoleh pemenggalan yang benar menurut kaidah
pemenggalan bahasa Indonesia.
11) Pengunaan kata saya, kami, kita dalam penulisan karya ilmiah perlu
dihindari, diganti dengan kata penulis, peneliti, atau digunakan
kalimat pasif berawalan di-.
12) Subjudul tidak ditulis di bagian bawah halaman, tetapi harus
dipindahkan ke halaman berikutnya.
35
2. Penerapan Bahasa Indonesia
1) Penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan adalah
sebagai berikut.
a) Sebagai awalan, di- yang dapat dilawankan dengan awalan me-,
ditulisserangkai (gabung) dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: dibawa >< membawa
ditulis >< menulis
diambil >< mengambil
b) Sebagai kata depan, di yang dapat digantikan oleh kata depan ke
atau dari,ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: di bawah, ke bawah, dari bawah
di atas, ke atas, dari atas
di sana, ke sana, dari sana
2) Gabungan kata (kata majemuk) yang penulisannya terpisah, jika
mendapat awalan dan akhiran sekaligus, gabungan kata itu ditulis
serangkai (gabung).
Contoh: aneka ragam ->keanekaragaman
tanggung jawab ->pertanggungjawaban
sebar luas ->penyebarluasan
3) Penulisan kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing
mengacu padatulisan bahasa sumber dan sesuai dengan Pedoman
Pembentukan IstilahBahasa Indonesia.
Contoh:
Benar Salah
Analisis analisa
Hipotesis hipotesa
Proklamasi proklamir
Inventarisasi inventarisir
Legalisasi legalisir
Eksploitasi eksploitir
Lokalisasi lokalisir
36
Kualitas kwalitas
Kuantitas kwantitas
Kuitansi kwitansi
Risiko resiko
Jadwal jadual
Takwa takua, taqwa
Teknik tehnik, technik
Aktif aktip
Aktivitas aktipitas, aktifitas
efektif . efektip
Efektivitas efektipitas, efektifitas
Produktif produktip
Negative negatip
Positif positip
Aktif aktip
Metode metoda
Facsimile faksimili, faksimil
Karier karir
Standar Standard
Standardisasi standarisasi
4) Kata yang mana, di mana hanya digunakan untuk bertanya. Jika
tidakdigunakan untuk bertanya, kata yang mana dan di mana harus
diganti.
Contoh: Rumah di mana saya tinggal habis terbakar, (salah)
Rumah tempat saya tinggal habis terbakar, (benar)
37
Benar Salah
agar atau supaya agar supaya
adalah atau merupakan adalah merupakan
demi atau untuk demi untuk
sangat perlu atau perlu sekali sangat perlu sekali
daftar nilai atau nilai-nilai daftar nilai-nilai
beberapa mahasiswa atau beberapa mahasiswa-mahasiswa
mahasiswa-mahasiswa
hadirin para hadirin
38
10) Penulisan tanda baca yang mengikuti kata tidak dipisahkan oleh
spasi. Contoh:
a. "ekolabel" bukan " ekolabel "
b. Menimbang: bukan Menimbang :
c. (dua juta rupiah) bukan ( dua juta rupiah )
39
LAMPIRAN
40
Lampiran I: Contoh sampul depan skripsi
UNIVERSITAS PANCASILA
JUDUL
(TIMES NEW ROMAN 14)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
NAMA
NPM
FAKULTAS, PROGRAM
TEMPAT, BULAN DAN TAHUN
41
Lampiran 2: Contoh Sampul Dalam Skripsi
UNIVERSITAS PANCASILA
JUDUL
(TIMES NEW ROMAN 14)
SKRIPSI
NAMA
NPM
FAKULTAS, PROGRAM
TEMPAT, BULAN DAN TAHUN
42
Lampiran 3: Contoh pernyataan orisinalitas skripsi
Jakarta, __ / __ / ____
Yang membuat pernyataan,
(materai Rp 6000,-)
______________________
43
Lampiran 4: Contoh halaman pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : ................................ ( .........tanda tangan...........)
Pembimbing : ................................ (.......... tanda tangan .........)
Penguji : ................................ ( .......... tanda tangan ........)
Penguji : ................................ ( .......... tanda tangan ........)
Ditetapkan di : ..........................
Tanggal : ..........................
44
Lampiran 5: Contoh abstrak
ABSTRAK
45
FORM A
Nomor : /Bag……/FH/……/…….
Perihal : Permohonan kesediaan membimbing skripsi.
Kepada Yth.
____________________
____________________
Dengan hormat,
Dengan ini kami hadapkan mahasiswa:
Nama : _____________________
Nomor pokok : _____________________
Berhubung topik tersebut berada dalam lingkup bidang studi Ilmu Hukum yang
Saudara kuasai, mohon kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing mahasiswa
yang bersangkutan. Terlampir kami sampaikan rencana skripsi yang dimaksud.
Jakarta, ________________
Ketua Bagian ………
(………………………..)
46
FORM A2
Nomor : /Bag……/FH/……/…….
Perihal : Permohonan kesediaan membimbing skripsi.
Kepada Yth.
____________________
____________________
Dengan hormat,
Mohon kiranya dapat membantu memberikan bimbingan, khususnya menyangkut
teknis penelitian dan penulisan skripsi, kepada:
Nama : ___________________
Nomor pokok : ___________________
Judul skripsi :
_________________________________________________
:
_________________________________________________
:
_________________________________________________
Jakarta, ________________
Ketua Bagian ………,
(………………………..)
47
FORM B
TANDA PERSETUJUAN BIMBINGAN
Jakarta, ________________
Pembimbing,
(______________________)
48
FORM C
SURAT PENETAPAN BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : ___________________
Nomor pokok : ___________________
Jakarta, ________________
Ketua Bagian ……….,
(………………………..)
49
FORM D
AGENDA PENULISAN SKRIPSI
Nama : ________________________
Nomor pokok : ________________________
Judul skripsi :
_______________________________________________________
: _______________________________________________________
: _______________________________________________________
Paraf Paraf
No. Tanggal Tugas No: Tanggal Tugas
pembimbing pembimbing
50
FORM E
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : _________________________________
Nomor pokok : _________________________________
dan saya menyetujui bahwa skripsi yang bersamgkutan sudah dapat diuji.
Jakarta,
__________________
Pembimbing,
(_______________________)
51
FORM F
PENETAPAN DOSEN PENGUJI DAN TANGGAL UJIAN
Kepada para penguji tersebut di atas dimohon untuk dapat melaksanakan ujian
sebagaimana telah ditetapkan.
Jakarta, ________________
Ketua Bagian ………,
(………………………..)
52
FORM G
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Nama : ________________________
Nomor pokok : ________________________
Judul skripsi : ________________________
_______________________________________________
______________________________________________
para penguji menyatakan bahwa mahasiswa tersebut LULUS/TIDAK LULUS.*
dengan nilai : …………. (……..)
Jakarta,___________________
Para Penguji:
1. ______________________________
(_________________________)
2. ______________________________
(_________________________)
3. ______________________________
(_________________________)
4. ______________________________
(_________________________)
5. ______________________________
(_________________________)
Tanda tangan
53